MASYARAKAT BAHARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah
masalah tentang kehidupan Masyarakat Bahari.
Makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu kami
dari kelompok 7 membukakan pintu yang selebar-lebarnya untuk
menerima saran dari pembaca agar dapat menjadi pelajaran bagi kami
unuk penulisan-penulisan selanjutnya kelak.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesipmulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kesatuan-kesatuan masyarakat bahari dimaksudkan ialah kesatuan
asal-usul dan pemukimannya terutama pada daerah pesisir dan pulau-
pulau kecil, tetapi tidak sedikit juga berasal dari penduduk kota-kota
dan desa-desa pedalaman. Meraka yang bermukim secara kolektif di
daerah pesisir dan pulau-pulau sebagaian besar atau pada umumnya
merupakan masyarakat nelayan, sedangkan yang berasal dari tempat-
tempat tersebar di kota-kota dan desa-desa pedalaman adalah anggota-
anggota dari kelompok pelayar/saudagar dan pekerja usaha transportasi
laut, dan kelompok-kelompok pemanfaat seperti pertambang,
pengelolah, dan karyawan industri masyarakat bahari, penyelam dan
olahragawan laut, kelompok-kelompok pecinta lingkungan laut (LSM),
pemerintah dan kalangan akademisi yang membidangi kelautan secara
praktis dan keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Musni Lampe. 2008. Wawasan Sosial Masyarakat Bahari. Makasar
Musni Lampe. 2007. Budaya Bahari dalam Konteks Global dan
Modern. (Online).
(www.kongresbud.budpar.go.id. Diakses 2 November 2008)