oleh
2006050054
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Drs. Fransiskus Kia
Duan,M.Si pada bidang studi mata kuliah Budaya Lahan Kering & Pariwisata. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang dinamika populasi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis
Daftar Isi
Cover.........................……………………………..........................................................................................… i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………....…………………….................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran........................................................................................................................................7
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Obyek wisata yang sering dikunjungi oleh traveler baik lokal maupun mancanegara adalah
Pantai Bawana. Pantai ini terletak berdekatan dengan pantai Batu Maladong di wilayah Kodi,
Sumba Barat Daya. Pantai yang termasuk jarang dikunjungi ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi traveler yang mengunjungi Sumba terutama Sumba Barat. Bagi masyarakat sekitar
Pantai Bawana termasuk baru untuk sebuah obyek wisata.Traveler ketika berkunjung kemari
akan menjumpai sebuah tebing karang yang tingginya 5-6 meter, keunikan ini yang membuat
para traveler ingin mengunjungi Pantai Bawana. Pada tebing karang juga terdapat lubang
besar ditengah layaknya pintu gerbang besar yang terbuat dari karang atau biasa disebut
Karang Bolong.
Pulau Sumba merupakan pulau yang terletak di bagian timur Indonesia, tepatnya di Nusa
Tenggara Timur. Pulau Sumba berbatasan langsung dengan territorial Australia di bagian
selatan serta Timor Leste. Kebudayaan dan masyarakat Pulau Sumba juga cukup unik.
Sebagian besar masyarakat di Pulau Sunda Merupakan Keturunan Mongoloid dan
Melanesoid. Mereka mengantut animism meskipun umat Katolik, Protestasn juga menempati
wilayah tersebut. Umat muslim juga sangat kecil dan hanya bisa ditemukan dikawasan
pesisir.baratBagi wisatawan dan traveler, Pulau Sumba memiliki keunikan tersendiri untuk
dikunjungi. Pulau yang mempunyai luas sekitar 10.710 Kilometer persegi ini memiliki potensi
yang sangat bebsar untuk kawasan wisata. Beberapa tempat wisata sangat
direkomendasikan untuk traveler, keindahan alam yang masih alamai dan eksotis bisa
dinikmati di pulau ini.
Beberapa komunitas adat di NTT yang memiliki kebudayaan laut yang unik. (Beraf,C,2015) seperti di
Lewolein, Lembata,ada budaya Re’wa IK’e,budaya penangkapan ikan yang diwariskan secara turun-
temurun. Ikan bagi masyarakat Lewolein,adalah sahabat,yang bisa dipanggil kapan pun ketika dibutuhkan.
Di Lamalera ada tradisi Tena Laja (Perahu Layar). Di Mingar,Pasir Putih,ada budaya tangkap Nale (sejenis
cacing laut yang muncul tiap tahun pada bulan Februari),yang melibatkan hampir semua suku dalam
kampung itu.
Suku Alor percaya akan adanya kekuasaan tertinggi di laut disebut Dewa Laut (Lahatala). Pemujaan roh
atau benda alam menjadi simbol pemujaan terhadap Lahatala. Melalui pemujaan tersebut doa diteruskan
kepada Dewa Mou Maha agar dijauhi dari marabahaya
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Wisata Bahari dan Budaya Bahari ini sangat membantu masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan
sehari hari.
3.2Saran
Kita sebagai masyarakat Nusa Tenggara Timur tetap harus dan selalu melestarikan budaya bahari guna
mencapai kesuksesan bagi Provinsi kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://wisatakita.com/propinsi.php?req=dkt&kode=53&idk=266&1
https://voxntt.com/2016/10/29/mahasiswa-perikanan-ukaw-kupang-lestarikan-budaya-bahari-ntt-lewat-
festival/1918/