Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI PERIKANAN MENGENAI

DINAMIKA SOSIAL KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN DI DAERAH


PESISIR

Nama Kelompok 4 :

1. Firman Sugiono (1810801029)


2. Anisa Dian Safitri (1810801041)
3. Surifah (1810801069)

PROGRAM STUDI S1 AKUAKULTUR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
Sosiologi Perikanan mengenai makalah yang berjudul “Dinamika Sosial Kehidupan
Masyarakat Nelayan di Daerah Pesisir”. Proses penyelesaian tugas ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusunan
menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan, kebaikan dan dukungan yang telah
diberikan kepada penyusun selama penyelesaian tugas ini mendapat balasan yang
tiada terkira dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan sangat
jauh dari kata sempurna. Akhir kata, kami penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Magelang, 15
Mei 2019

Penyus
un

ii
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH.....................................................................................................I

KATA PENGANTAR..................................................................................................II

DAFTAR ISI...............................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................................2

1.4 Manfaat...............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3

2.1 Pengertian Dinamika Sosial Masyarakat............................................................3

2.2 Gambaran Kehidupan Masyarakat.....................................................................3

2.3 Kehidupan Sosial Masyarakat Nelayan..............................................................4

BAB III METODE DAN PENDEKATAN...................................................................5

3.1 Metode Penelitian...............................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................7

4.1 Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pesisir..................................................7

4.2 Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial Masyarakat Pesisir........................8

BAB V PENUTUP......................................................................................................10

iii
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................10

5.2 Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam studi antropologi maritim di Indonesia, kajian-kajian tentang


masyarakat pesisir terutama komunitas nelayan menjadi perhatian yang serius,
terutama mengenai kehidupan social budaya dan ekonominya. Sekarang peneliti-
peneliti antropologi juga memusatkan penelitiannya kepada kajian-kajian
pemberdayaan sebagai akibat dari dampak pembangunan Indonesia yang
dianggap tidak adil dan merata Dalam konteks ini, kajian tentang
pemberdayaan masyarakat nelayan telah memberikan sumbangsih yang berarti
bagi dunia antropologi Indonesia, khususnya kajian antropologi kemaritiman.
Keunggulan utamanya adalah kajian yang mendalam tentang dinamika
pranata sosial yang telah terjalin sekian lama yang dipengaruhi oleh aspek
kearifan lokal masyarakat setempat.

Jika dilihat dari keadaan yang ada sekarang ini dimana dinamika
yang terjadi pada masyarakat nelayan untuk turun ke laut mencari ikan, hal
tersebut karena kurangnya peralatan yang digunakan dan sebagian besar sangat
tradisional sehingga masyarakat yang ada di desa masih bisa dikatakan
nelayan musiman, jika dilihat dari bentuk rumah mereka, sebagian besar nelayan
yang ada di desa sudah mempunyai rumah permanan. Akan tetapi tingkat
pendapatan mereka tidak menetap, selain itu generasi penerus yang masih
produktif masih banyak berada di luar daerah dengan tujuan mencari yang lebih.
Kaitannya dengan dinamika sosial masyarakat nelayan di daerah pesisir ini
mengacu pada pola perubahan yang berkesinambungan baik pada pola ekonomi,
budaya, dan menjadi satu ikatan yang erat pada terjadinya dinamika sosial
masyarakat tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika sosial masyarakat?
2. Bagaimana keadaan yang terjadi atas dinamika sosial masyarakat
khususnya kehidupan nelayan di daerah pesisir?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya dinamika sosial
masyarakat?
4. Seperti apa aspek-aspek dalam dinamika sosial masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Memahami kompleksitas dinamika pranata sosial nelayan di daerah
pesisir sesuai dengan fenomena yang terjadi.
2. Mampu memberikan solusi atas terjadinya perubahan sosial.
3. Melakukan suatu tindakan yang mengacu pada dinamika sosial
masyarakat khususnya nelayan di daerah pesisir untuk membentengi
secara positif adanya perubahan tersebut.
4. Mengetahui segala aspek, faktor, serta kaitannya erat dalam dinamika
sosial masyarakat.

1.4 Manfaat
1. Memberi wadah aspirasi kepada mahasiswa untuk tidak apatis terhadap
pengetahuan mengenai dinamika sosial masyarakat.
2. Untuk menjalankan apa yang seharusnya diperbaharui dengan menanggapi
permasalahan suatu perubahan atas dinamika sosial masyarakat.
3. Mengetahui suatu hal yang terjadi terutama pada sasaran budaya,
ekonomi, da sosial masyarakat nelayan.
4. Memperluas pengetahuan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dinamika Sosial Masyarakat

Dinamika sosial masyarakat merupakan perubahan yang mencakup


unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang tidak material
(immaterial) dengan menekan pengaruh yang besar ari unsure-unsur kebudayaan
yang materiil terhadap unsur-unsur immaterial. (William Ogburn). Sedangkan
menurut Gillin dan Gillin perubahan sosial sebagai suatu varial dari cara-cara
hidup yang telah diterima, yang disebaban baik karena perubahan-perubahan
kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, idiologi maupun
karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
tersebut.

2.2 Gambaran Kehidupan Masyarakat

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan


kebudayan. Dengan demikian tanpa adanya masyarakat sebagai wadah tumbuh
kembangnya budaya maka kebudayaan tidak akan ada. Menurut
Koentjaraningrat, unsur-unsur kebudayaan adalah (a) peralatan dan
perlengkapan hidup manusia sehari-hari; (b) sistem mata pencaharian dan
system ekonomi; (c) sistem kemasyarakatan; (d) bahasa sebagai media
komunikasi, bahasa lisan dan tulisan; (e) ilmu pengetahuan dan kesian dan (f)
sistem religi (Abidin dan Saebani, 2014 : 69). Kehidupan manusia akan selalu
mengalami perubahan, tidak ada masyarakat yang benar-benar statis. Sebab
kehidupan sosial adalah dinamis. (Setiadi dan Kolip, 2011: 610). Kehidupan
adalah gerakan dan perubahan, maka bila berhenti berarti tidak ada lagi
kehidupan melainkan merupakan suatu keadaan yang sama sekali berbeda
yang dsebut ketiadaan atau kematian. (Sztompka, 2017:9).
Perubahanperubahan itu dapat berupa mencolok, ada pula yang berjalan

3
sangat cepat bahkan ada pula yang berjalan sangat lambat (Soemardjan dan
Soemardi, 1974:78).

2.3 Kehidupan Sosial Masyarakat Nelayan

Era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sektor Kelautan dan


Perikanan kembali di berikan posisi yang signifikan dalam pembangunan
ekonomi nasional. Melalui WOC (Word Ocean Conference), Sail Bunaken,
peresmian program Coral Triangle Inisiative (CTI), Sail Banda hingga
penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan (Apridar, 2011: 1). Meskipun
dalam pelaksanaan belum sepenuhnya, namun setidaknya pemerintah telah
menaikkan posisi sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan nasional.
Majunya sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan nasional sangat
berpengaruh terhadap aspek kehidupan sosial ekonomi terutama pada
masyarakat nelayan.Nelayan adalah orang yang mata pencaharian utamanya
adalah menagkap ikan (di laut). Menurut Kusnadi (20071) bahwa nelayan adalah
salah satu kelompok masyarakat yang kehidupan sehari-harinya bergantung
langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan maupun
budidaya.

4
BAB III
METODE DAN PENDEKATAN

3.1 Metode Penelitian

Dari beberapa kajian jurnal yang telah dibaca ada beberapa contoh
mengenai dinamika sosial masyarakat khususnya kehidupan nelayan di daerah
pesisir, sejalan dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebagai contoh :

1. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian


sejarah. Metode penelitian sejarah menurut Gottschalk (1985:32)
merupakan suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis
rekaman dari peninggalan masa lampau. Ada empat langkah
dalam prosedur penelitian sejarah yaitu (a) Heuristik, dalam
hal ini penulis menggunakan dua sumber yaiti sumber primer
dan sumber sekunder. Dengan metode ini dapat mengetahui alur
jalannya perubahan mengenai dinamika sosial perubahan
masyarakat.
2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif yaitu
untuk menggali informasi tentang kehidupan masyarakat
nelayan yang. Menurut ( Kirk dan Miler 2004;3) penelitian
kualitatif adalah situasi tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secarah fundamental ada pengamatan manusia dan
kawasannya secarah berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan peristilahannya. Objek penelitian adalah
hal yang mutlak dalam suatu penelitian, sebab dengan adanya
objek penelitian akan diketahui arah, maksud dan tujuan dari
suatu penelitian serta mempermudah peneliti untuk menyusun
dan melaksanakan penelitian. Objek Penelitian ini difokuskan pada

5
masyarakat nelayan. Adapun alasan memilih sebab dengan adanya
objek penelitian akan diketahui arah, maksud dan tujuan dari
suatu penelitian serta mempermudah peneliti untuk menyusun dan
melaksanakan penelitian. Pada bab sebelumnya telah di jelaskan
bahwa untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti telah
menyediakan pedoman wawancara kepada beberapa responden
yang akan dimintai data yang sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini. Wawancara merupakan salah satu bentuk dalam
upaya peneliti agar mendapatkan data yang akurat. Dari hasil
penelitian yang ada dilapangan, ada beberapa indikator-indikator
yang perlu di analisis dan di kaji terkait dengan : 1) Kehidupan
Nelayan, 2) Interaksi Nelayan.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pesisir


Berikut beberapa aspek yang mengalami perubahan dalam aktivitas
masyarakat pesisir:

1. Aspek Bahasa

Dalam dinamika sosial masyarakat pesisir aspek perubahan


budaya yang melibatkan aspek bahasa dikarenakan bahasa juga
digunakan sebagai tradisi panggilan khusus tertentu masyarakat
pesisir, umumnya bahasa yang digunakan merupakan kode
masyarakat tersebut untuk melakukan sesuatu.

2. Aspek Pengetahuan
Dalam tradisi masyarakat pesisir mempercayai adanya
kaiannya tertentu dalam pengetahuan mereka yang diyakini dapat
membuat kehidupan mereka menjadi lebih menguntungkan.
3. Aspek Peralatan dan Penangkapan
Aspek perubahan masyarakat pesisir mengacu pada
kepercayaan misanya mantra dapat mengelabuhi sebuah
penangkapan dengan penunjang peralatan tersebut.
4. Aspek Religi
Dahulu masyarakat pesisir masih kuat dengan adanya
mantra roh nenek moyang seperti kemenyan dan campuran mistis
lainnya namun sekarang hal tersebut sudah ditinggalkan dan lebih
penguatan pada do’a-do’a seperti di dalam al-qur’an.
5. Aspek Sistem Ekonomi

7
Aspek system ekonomi tersebut dimana dahulu masyarakat
sector hasilnya masih dari apa yang diperoleh seperti barang
sebagai mata pencaharian, namun sekarang hasil tersebut sudah
berupa uang didapat penjualan kepada tauke.

4.2 Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial Masyarakat Pesisir

Dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses perubahan, terdapat


faktor -faktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi. Faktorfaktor
tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Kontak dengan budaya lain


2) system pendidikan formal yang maju
3) sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan
untuk maju;
4) toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
(deviation), yang bukan merupakan delik;
5) sistem terbuka lapisan masyarakat;
6) penduduk yang heterogen;
7) ketidakpuasan masysarakat terhadap bidangbidang kehidupan
tertentu
8) orientasi kemasa depan;
9) nilai bahwa manusia harus senantiasa berihtiar unntuk
memperbaiki hidupnya (Soekanto, 2013 : 283-286).

Menurut Kontjaraningrat (1990), penemuan baru dalam masyarakat


pesisir didorong oleh kreativitas yang tumbuh karena:

a) Kesadaran para individu akan adanya kekurangan-kekurangan


dalam kebudayaan mereka

8
b) Adanya kesadaran akan pentingnya mutu keahlian yang
bersangkutan, sehingga yang telah ahli dalam suatu bidang akan
terus meningkatkan keahliannya.
c) Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong
mutu, seperti kehoramtan, kedudukan, harta
d) Adanya krisis dalam masyarakat, yang berarti bahwa dalam
masyarakat ada sejumlah orang yang menentang keadaan karena
mereka sadar akan kekurangan-kekurangan yang ada dalam
masyarakat itu serta merasa tidak puas dengan keadaan itu (dalam
Satria, 2015 : 57).

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dinamika pranata sosial mampu memberikan kekuatan yang positif bagi


nelayandalam kehidupan keseharian mereka. Pranata sosial perikanan dalam hal
ini mampu memberikan jawaban atas permasalahan di atas. Penguatan kelompok
sosial nelayan melalui kelembagaan sosial merupakan suatu kebutuhan yang
sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh nelayan, agar mereka dapat
bersaing dalam melaksanakan kegiatan usaha perikanan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Pranata sosial mempunyai peran yang penting dalam
melestarikan tradisi-tradisi yang telah terbentuk sejak lama. Tradisi yang turun
temurun mampu meningkatkan pengembangan masyarakat nelayan terutama
kepada aspek kekerabatan dan ikatan emosional sesama nelayan. Pengembangan
masyarakat nelayan melalui penguatan pranata sosial perikanan merupakan
suatu upaya pemberdayaan terencana yang dilakukan secara sadar dan sungguh-
sungguh melalui usaha bersama nelayan untuk memperbaiki keragaman sistem
perekonomian masyarakat pedesaan. Arah pemberdayaan nelayan akan
disesuaikan dengan kesepakatan yang telah dirumuskan bersama.Dengan
partisipasi yang tinggi terhadap kelembagaan nelayan, diharapkan rasa ikut
memiliki dari masyarakat atas semua kegiatan yang dilaksanakan akan juga
tinggi.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam dinamika sosial masyarakat dapat digunakan sebagai


acuan terhadap permasalahan kehidupan masyarakat khususnya membentengi
sebuah perubahan yang terjadi dalam waktu kewaktu terutama pada nelayan yang
tinggal di daerah pesisir atau desa. Karena masih awam terhadap perubahan
khususnya teknologi masa kini, dan untuk mahasiswa diharapkan mampu

10
menjadi generasi penerus yang dapat membentengi sebuah kebijakan mengenai
dinamika sosial masyarakat secara adil dan bijaksana.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kamim, A. B. M., Amal, I,. Khandiq, M. R. (2018). Pemerintah Sebagai Agen


Perubahan Sosial Yang Direncanakan : Studi Atas Pembangunan Kemaritiman
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosiologi, Vol.2, No.2, 95-120.

Satriyati, E. (2018). Hubungan Patron Klien landong Dengan Mandor Hutan. Jurnal
Sosiologi, Vol.2, No.2, 49-58.

Winarto, Y. T. (1999). Pendekatan Prosesual : Menjawab Tantangan Dalam


Mengkaji Dinamika Budaya. Jurnal Antropologi Indonesia, No.2, 24-34.

Marnelly, T. R. (2017). Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Melayu Pesisir (Studi


Pengelolaan Madu Sialang di Desa Mekar Jaya). Jurnal Antropologi, Vol.19, No.2,
149-154.

Pelly, U. (1989). Dinamika dan Perubahan Sosial (Kasus Orang Melayu di Sumatera
Timur). Jurnal Antropologi, No.49, 48-60.

Zamzami, L. (2013). Sekerei Mentawai : Keseharian dan Tradisi Pengetahuan Lokal


Yang Digerus Oleh Zaman. Jurnal Antropologi Indonesia, Vol.34, No.1, 29-40.

Lampe, M. (2012). Pengelolaan Sumber Daya Laut Kawasan Terumbu Karang


Takabonerate dan Paradigma Komunalisme Lingkungan Masyarakat Bajo Masa
Lalu. Jurnal Antropologi Indonesia, Vol.33, No.3, 216-227.

12

Anda mungkin juga menyukai