OLEH
Alfian
C1B120073
i
HALAMAN PERSETUJUAN
hadapan Panitia Ujian Proposal Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan
NAMA : Alfian
STAMBUK : C1B120073
PRODI : SOSIOLOGI
Dosen Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
NIP. 197211011999031003 NIP. 1970011081996031002
DAFTAR ISI
halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Negara Indonesia ialah negara yang memiliki garis pantai terpanjang nomor
dua setelah Kanada dan Indonesia juga memiliki wilayah laut 5,8 juta km² yang
besar. Perairan laut di Indonesia yang mempunyai potensi ikan-ikan laut yang
sangat besar dengan jumlah sekitar 6,51 juta ton pertahun atau sekitar 8.2% dari
seluruh total potensi ikan laut dunia (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan,
2016).
langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun
permukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya. Ciri masyarakat nelayan dapat
dilihat sebagai berikut, dari segi mata pencaharian, nelayan adalah mereka yang
segala aktivitasnya berkaitan dengan lingkungan laut dan pesisir, atau mereka yang
menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian. Dari segi cara hidup, masyarakat
untuk mengatasi keadaan yang menuntut pengeluaran biaya besar dan pengerahan
Pendapatan nelayan tangkap sangat berbeda dengan jenis usaha lainnya, seperti
1
pedagang atau bahkan petani. Jika pedagang dapat dikalkulasi keuntungan yang
diperolehnya setiap bulannya, begitu pula petani dapat memprediksi hasil panennya
tiap bulan, maka tidak demikian dengan nelayan yang kegiatannya penuh dengan
etos kerja yang tinggi, solidaritas sosial yang kuat terbuka terhadap perubahan dan
nelayan dengan lingkungannya (pesisir dan laut) yang diliputi situasi ketidakpastian
(Widodo 2011).
yang perlu mendapat perhatian lebih khusus dan terfokus. Kemiskinan yang mereka
alami merupakan suatu realita atau fakta yang tak terbantahkan. Fenomena
2
maksimal, nelayan harus berpindah–pindah. Selain itu, resiko usaha yang tinggi
menyebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang
penting, kelompok masyarakat yang lain juga mendukung aktivitas sosial ekonomi
masyarakat.
Adaptasi dan perubahan adalah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan
bagi makhluk hidup. Adaptasi berlaku bagi setiap makhluk hidup dalam menjalani
hidup dalam kondisi lingkungan yang senantiasa berubah. Adaptasi sebagai suatu
tertentu bagi tindakan atau tingkah lakunya, agar dapat menyesuaikan diri dengan
3
situasi dan kondisi yang ada. Perilaku tersebut di atas berkaitan dengan kebutuhan
yang diharapkan atau tidak diharapkan. Oleh karenanya, adaptasi merupakan suatu
sistem interaksi yang berlangsung terus antara manusia dengan manusia, dan antara
memerlukan suatu adaptasi yang selalu dapat diperbaharuhi agar manusia dapat
1976).
diri atau memberi respon terhadap perubahan lingkungan fisik maupun sosial yang
masyarakat (nelayan) dan sumberdaya alam. Sebagian ahli memandang hal tersebut
4
Kelurahan Nambo berada di kecamatan Nambo, kota Kendari, dengan kode
nelayan.
pada saat obsevasi awal yang dilakukan di Kelurahan Nambo bahwa mereka yang
bekerja sebagai nelayan pada umumnya hanya untuk memenuhi kebutuhan primer
pantai.
iburumahtangga karena tidak atau kurang memiliki keterampilan khusus yang bisa
5
EKSISTENSI KELUARGA NELAYAN PADA MASYARAKAT NAMBO (Studi
Kelurahan Nambo?
1. Teoritis
2. Praktis
dinataranya:
6
a. Bagi Pemerintah, diharapkan penelitian ini mampu menjadi salah satu penunjang
c. Bagi Penulis, Penelitian ini digunakan untuk memenuhi tugas akhir skripsi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi
Strategi ialah cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir
(sasaran atau objektif). Strategi harus mampu membuat semua bagian dari suatu
organisasi yang luas menjadi satu, terpadu untuk mencapai tujuan akhir
Darsono (2015).
posisi pada pasar, memikat konsumen, dan mencapai target finansial serta kinerja
pasar. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi
Strategi adalah rencana yang berskala besar, dengan orientasi masa depan
Strategi adalah seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan untuk memperoleh
keunggulan selama berkompetisi di dalam pasar agar lebih baik dari pesaingnya.
8
Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
suatu penyusunan, cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan
arahan umum yang hendak di tempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk
dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan
2.2 Adaptasi
diri). Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplastik),
misalnya seorang bidan desa harus dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma
dan nilai-nilai yang dianut masyarakat desa tempat ia bertugas. Sebaliknya, apabila
sifatnya adalah aktif (alloplastis), misalnya seorang bidan desa ingin mengubah
perilaku ibu-ibu di desa untuk menyusui bayi sesuai degan menajemen laktasi
(Sunaryo, 2002).
9
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya
sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan. adaptasi merupakan pertahanan yang
didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari pengalaman untuk mengatasi
masalah. Yaitu secara individu atau kelompok dituntut beradaptasi ketika memasuki
terhadap suatu kondisi atau keadaan, baik yang dikerjakan atau yang dipelajari.
Adaptasi adalah suatu proses oleh suatu populasi atau individu terhadap kondisi
lingkungan yang berakibat populasi atau individu tersebut survive (bertahan) atau
yang tidak menentu. Adaptasi sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi dan
10
3. Strategi menghindar atau migrasi yaitu meninggalkan wilayah pesisir ke daerah
lain yang lebih aman. Sama halnya dengan wilayah rawan bencana alam
lainnya mereka harus pindah ke daerah lain yang lebih aman karena bencana
bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat
adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik,
fisiologi, atau biologis. Penyesuaian diri pada prinsipnya adalah suatu proses yang
mencakup respons mental dan tingkah laku, dengan mana individu berusaha untuk
tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang
hidup. Adaptasi seharusnya dilihat sebagai respon kultural atau proses yang terbuka
perilaku yang didesain pada pencapaian tujuan dan kepuasan kebutuhan dan
11
keinginan dan konsekuensi dari perilaku untuk individu, masyarakat, dan
lingkungan. Ada 2 mode analitik utama pada perilaku ini: yaitu tindakan individu
oleh perilaku interaktif individu dengan individu lain dalam group, yang biasanya
didesain juga untuk memenuhi akhir tujuan dan beberapanya menjadi instrumental.
perilaku adaptif, tindakan strategik dan sistensis dari keduanya yang disebut strategi
adaptif. Perilaku adaptif merupakan term yang lebih umum dan mengacu pada
kepentingan khusus yang dipunyai sang aktor. Dalam tindakan stratejik sendiri
pencapaian, Homo faber dll. Term ke-3, yaitu strategi adaptif, adalah komponen
dari tindakan strategi atau tindakan spesifik dengan tingkatan prediksi keberhasilan,
2.3 Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
bagian dari keluarga. Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, keluarga adalah
12
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarganya. Keluarga, meskipun tidak terikat oleh hubungan darah atau hukum,
harus dihargai karena menganggap diri mereka sebagai keluarga. (Zakaria, 2017)
berikut
1. Keluarga Klasik
a. Keluarga inti, juga dikenal sebagai keluarga nuklir, adalah keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak yang tinggal bersama dalam satu rumah. Beberapa
1) Keluarga Tanpa Anak: The Dyad Family adalah keluarga yang terdiri dari
suami dan istri yang tidak memiliki anak dan tinggal bersama dalam satu
rumah.
terlalu dini dan melahirkan terlalu dini karena mengejar karir atau
pendidikan.
13
b. Keluarga Besar—Keluarga yang diperluas—adalah keluarga yang terdiri dari
tiga generasi yang tinggal bersama dalam satu rumah, seperti keluarga nuklir
c. Keluarga Orang Tua Tunggal adalah keluarga yang hanya memiliki satu orang
tua (ayah atau ibu) dan anak. Hal ini biasanya terjadi karena perceraian, kematian,
d. Keluarga yang bergerak, di mana kedua orang tua (suami-istri) bekerja di kota
yang berbeda, tetapi tinggal di kota lain dan dapat berkumpul dengan anggota
f. Keluarga Kin-Network adalah beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau berdekatan dan saling menggunakan barang dan jasa yang sama,
g. Keluarga campuran, juga dikenal sebagai keluarga terikat, terdiri dari duda atau
janda yang, karena perceraian, menikah kembali dan memiliki anak dari
h. Dewasa Lajang yang Tinggal Sendiri, atau Orang Dewasa Lajang yang Tinggal
Sendiri, adalah keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri
karena pilihan mereka sendiri atau perpisahan, seperti perceraian atau ditinggal
mati.
14
i. Perlindungan Keluarga: Ini adalah layanan keluarga di mana anak ditempatkan di
rumah terpisah dari orang tua aslinya jika orang tua dinyatakan tidak merawat
anak mereka dengan baik. Jika orang tuanya sudah mampu merawatnya, anak
j. Keluarga binuklir adalah jenis keluarga setela cerai di mana anak-anak menjadi
bagian dari sistem yang terdiri dari dua rumah tangga inti.
2. Keluarga Non-tradisional
a. Ibu Muda Tanpa Nikah: Sebuah keluarga yang terdiri dari orang tua, biasanya
c. Keluarga komunal adalah beberapa keluarga (dengan anak) yang tidak memiliki
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, memiliki sumber
daya, fasilitas, dan pengalaman yang sama, dan berpartisipasi dalam aktivitas
e. Keluarga Gay dan Lesbi, atau orang-orang yang memiliki persamaan seks dan
f. Orang dewasa yang tinggal bersama orang lain di luar hubungan perkawinan
15
g. Keluarga kawin kelompok, yang terdiri dari beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat rumah tangga bersama dan saling merasa menikah satu sama
h. Grup Jaringan Keluarga: Ini adalah keluarga inti yang memiliki standar dan
prinsip yang terbatas, tinggal di dekat satu sama lain, dan saling menggunakan
atau saudara secara sementara, dan orang tua anak perlu mendapatkan bantuan
j. Keluarga Tanpa Rumah, yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak memiliki
k. Gang, yaitu keluarga yang destruktif di mana anak-anak muda mencari ikatan
2.4 Nelayan.
didefinisikan sebagai kelompok orang yang mendiami di suatu wilayah pesisir dan
16
sumberdaya kelautan dan pesisir untuk kehidupannya. (Kusnadi (2007), dalam
tumbuh, dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara
wilayah darat dan wilayah laut. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri
mereka sehari-hari. Faktor budaya ini menjadi pembeda masyarakat nelayan dari
tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan
ataupun budi daya. Mereka pada umumnya tinggal dipantai, sebuah lingkungan
keterbatasan aset, lemahnya kemampuan modal, posisi tawar dan akses pasar
(Siswanto, 2008).
Dilihat dari segi pemilikan alat tangkap, nelayan dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan juragan, dan nelayan perorangan.
Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain.
Sebaliknya, nelayan juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang
17
dioperasikan oleh orang lain. Adapun nelayan perorangan adalah nelayan yang
Nelayan dapat didefinisikan pula sebagai orang atau komunitas orang yang
kelompok umur, pendidikan status sosial, dan kepercayaan. Dalam satu kelompok
nelayan subsisten (subsistence fishers), yaitu nelayan yang menangkap ikan hanya
fishers), yaitu nelayan yang sedikit banyak memiliki karakter yang sama dengan
kelompok pertama, namun memiliki juga hak untuk melakukan aktivitas secara
kegiatan penangkapan hanya sekadar untuk kesenangan atau berolah raga, dan
nelayan komersial (commercial fishers), yaitu mereka yang menangkap ikan untuk
tujuan komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor
(Charles, 2001).
18
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, rumah tangga nelayan
di Indonesia yang menangkap ikan di perairan umum dan laut sebanyak 964.231
atau sekitar 1,5 % dari rumah tangga di Indonesia. Dari jumlah tersebut, rumah
tangga nelayan laut yang tergolong miskin ada 23,79 %. Lebih lanjut Staf Ahli
di wilayah pesisir. Jumlahnya kini mencapai kurang lebih 7 juta jiwa atau sekitar
Nelayan pemilik atau juragan adalah orang yang memiliki sarana penangkapan
seperti kapal/perahu, jaring, dan alat tangkap lainnya. Nelayan buruh adalah
nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain, sebaliknya nelayan
juragan adalah nelayan yang alatnya dioperasikan oleh orang lain. adapun nelayan
perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri dan dalam
orang yang menjual jasa tenaga kerja sebagai buruh dalam kegiatan penangkapan
fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia mempunyai kepentingan
yang tak terbatas. Perubahan – perubahan akan nampak stetelah tatanan sosial dan
19
kehidupan masyarakat yang baru. Menurut selo soemardjan dan soelaiman
tersebut selalu ada proses saling mempengaruh secara timbal balik. (Abdulsyani,
2007).
perubahan memiliki efek positif dan negatif. Perubahan yang positif adalah
perubahan yang terjadi kearah kemajuan suatu keadaan namun perubahan yang
sifat dasar dari masyarakat, ini mengubah metafor “kehidupan sosial” seperti
kehidupan sosial itu sendiri. Kehidupan sosial meliputi perubahan yang tiada henti
hal entitas tertentu yang terjadi dalam waktu tertentu. (Imam Santoso, 2011)
Perubahan dapat mencakup aspek yang sempit maupun yang luas. Aspek
yang sempit dapat meliputi aspek perilaku dan pola pikir individu. Aspek yang luas
dapat berupa perubahan dalam tingkat struktur masyarakat yang nantinya dapat
Martono, 2012).
20
Terjadinya perubahan tersebut disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu :
a. Faktor internal, Faktor internal adalah faktor penyebab perubahan yang terjadi
dari dalam diri manusia yang timbul karena adanya dorongan dari diri manusia
internal dapat terjadi jika adanya dorongan atau motivasi untuk melakukan suatu
perubahan, perubahan yang terjadi dapat berupa bentuk, sikap maupun situasi.
b. Faktor eksternal, Faktor eksternal adalah faktor penyebab perubahan yang terjadi
dari luar diri manusia. Faktor tersebut dapat disebabkan karena faktor keluarga,
metode survey. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat nelayan
21
keterampilan melaut saja, pengalaman melaut yang dimiliki nelayan di wilayah
tersebut cukup lama yakni 21-30 tahun, nelayan adalah pekerjaan turun temurun
keluarga dan adanya bantuan alat tangkap. 2) Kondisi sosial masyarakat nelayan
masih sangat kuat dan erat dimana adanya organisasi KUB, kondisi ekonomi
melautnya.
Kota Surabaya. . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bersifat
terhadap variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan
22
signifikan antara eksistensi (p = 0,000) terhadap eksistensi nelayan tradisional.
0,203).
daerah tentang kemaritiman. Hal ini dilakukan menggunakan cara sensus untuk
mendapatkan data primer maupun data sekunder. Analisis data dilakukan secara
nelayan Aurora dipengaruhi oleh budaya asal suku dari anggota kelompok
nelayan yaitu suku Sangihe. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya
yang berasal dari suku nenek moyang anggota kelompok nelayan, dan bentuk
budaya kesenian yang harus dipertahankan sebagai warisan nenek moyang yaitu
budaya kesenian seperti Tulude, Masamper, dan Ampa Wayer yang dilakukan
23
4. Imam Purwanto (2022). Skripsi: Pengaruh Eksistensi Budaya Nyelamak Di Laok
bahwa distribusi pendapatan ekonomi nelayan cukup adil dan merata di seluruh
Kerangka pemikiran adalah uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan
24
2.2 Bagan Kerangka Pikir
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian.
Nambo. Narasumber adalah orang yang memberi infomasi dan pengetahuan. Untuk
sebanyak 10 orang dalam keluarga nelayan, 2 kepala RT dan 1 orang Kepala Lurah.
sampling. Teknik purposive sampling ini adalah teknik mengambil informan atau
narasumber dengan tujuan tertentu sesuai dengan tema penelitian karena orang
dilakukan oleh para peneliti untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, karena
dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati. Observasi
26
2. Wawancara
pertanyaan yang telah disusun dengan mendetail dengan alternatif jawaban yang
terbuka. Hal ini berarti wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan seperti dua
3. Dokumentasi
Tanggal dan angka-angka tertentu lebih akurat dalam surat atau dokumen
1. kualitatif
Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan dengan cara berbeda dan
tidak berorientasi pengukuran dan perhitungan. Ada dua tahap analisis data dalam
penelitian kualitatif yaitu: pertama pada tahap pengumpulan data dan oleh sebab itu
27
analisis data dilakukan dilapangan, kedua dilakukan ketika penulisan laporan
dilakukan. Jadi dengan demikian, analisis data dilakukan mulai dari tahap
2. Kuantitatif
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan dalam bentuk tabel atau diagram oleh pengumpul atau pihak lain Husein
Umar (2013).
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Hasanuddin, N. L, et al. (2013). Is It Possible To Eradicate Poverty in The
Fishermen Village? International Journal of Environmental Sciences
Volume 4 (2), 123-130.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali
Mulyadi. 2014. Ekonomi Kelautan. Edisi III. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Nadirawati, 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga : Teori dan Aplikasi
Praktik. Bandung : Refika Aditama.
30
Santoso, J., Ling, F., dan Handayani, R. (2011). Pengaruh Pengkomposisian dan
Penyimpanan Dingin Terhadap Perubahan Karakteristik Surimi Ikan Pari
(Trygon sp.) dan Ikan Kembung (Rastrelliger sp.). Jurnal Akuatika 2(2).
Thompson Jr, A., Strickland III, A., & Gamble, J. E. (2010). Crafting and Executing
Strategy: The Quest for Competitive Advantage: Concepts and Cases (Vol.
17th). New York: McGraw-Hill/Irwin.
Widodo, S., 2011. Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin di
Daerah Persisir. Jurnal Peneltian Makara, Sosial Humaniora, Volume 15 No
1, Juli 2011. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Bangkalan
31
Zakaria, Fransiska Rungkat, et al. "Karakteristik nori dari campuran rumput laut
Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii." Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan 12.1 (2017): 23-30.
Zakaria, I., Konio, Y., & Baruadi, A. S. . (2017). Analisis Kelayakan Usaha
Budidaya Ikan Nila di Danau Limboto. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan
Kelautan, 5(1), 25–30. https://doi.org/https://doi.org/10.37905/.v5i1.5267
32