TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PELAKSANA :
JURUSAN SOSIOLOGI
PEKANBARU
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Laporan praktikum ini telah disetujui oleh dosen pembimbing sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh nilai pada Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial*
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Pekanbaru, ……………..2023
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui :
Ketua Jurusan Sosiologi Dosen Pembimbing,
i
BAB I PENDAHULUAN
Fenomena fenomena yang terjadi di daratan seperti erosi banjir dan aktivitas
seperti pasang surut air laut, gelombang badai dan sebagainya. (Hastuti, 2012)
wilayah pesisir dapat disebabkan oleh kegiatan atau proses proses alami dan
non alami (kegiatan manusia) baik yang berasal dari darat maupun dari laut.
pasang surut yang kadang kadang diperkuat oleh pengaruh perubahan iklim.
perubahan garis pantai, antara lain erosi dan sedimentasi akibat arus pasang
Erosi Pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung meningkat
(pantai) akibat aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini
1
laut sehingga garis pantai berubah (Nur, 2004). Pantai dikatakan mengalami
abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar bila
berdampak pada aspek sosial ekonomi dan sosial budaya penduduk. Kegiatan
2005)
penting diketahui sebagai salah satu cara untuk dapat menjadi arahan
perambatan abrasi menjadi ancaman serius dan pasti akan terus merambah ke
wilayah daratan. Namun disisi lain masyarakat disana masih banyak yang
2
Abrasi merupakan pengikisan atau pengurangan daratan (pantai) akibat
aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini pemadatan
abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar bila
Nagari Sago Salido serta apa saja faktor faktor yang menyebabkan
masyarakat terus bertahan untuk bertempat tinggal dan hidup di daerah rawan
abrasi?
sosial yang timbul akibat abrasi di Nagari Sado Salido serta mengkaji faktor
dan hidup di daerah rawan bencana abrasi dan mengetahui peran pemerintah
menyikapi dampak abrasi dengan lebih arif dan cerdas sehingga dapat tetap
3
memiliki ketahanan hidup dan tetap mampu meningkatkan kualitas
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Abrasi
akibat aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini
air laut sehingga garis pantai berubah (Hermanto, 1986). Pantai dikatakan
mengalami abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih
5
maupun bertekanan) dengan sumur bor di daerah Semarang,
6
sedemikian rupa sehingga tegak lurus arah gelombang atau
sosial yang kita kenal antara lain lingkungan keluarga, lingkungan teman
7
simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan serta terkait dengan
dan Bustelo dalam Wulan (2012) menjelaskan ruang lingkup aspek sosial
8
Lingkungan sosial ini dapat berbentuk perorangan maupun dalam bentuk
referensi bagi peneliti sebagai dasar dalam hal pengajian garis pantai.
Marzuki Ukkas (2009) dalam penelitian yang berjudul “Studi Abrasi dan
adalah tipe-tipe pantai di pesisir Timur pulau Natuna yang sangat membantu
9
BAB III METODE PENELITIAN
memperoleh informasi dan data langsung dari lokasi berkaitan dengan objek
2010)
dan sosial yang terjadi akibat abrasi. Menurut Moleong (2003) metode
berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Ini
berarti peneliti melakukan pemotretan terhadap kondisi alami yang ada dan
gambar gambar.
Data yang diolah adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
10
metode bola salju, dengan pertimbangan bahwa informan dianggap
11
BAB IV KEADAAN DAERAH PENELITIAN
Letak Kenegerian Sado Salido berada pada posisi 102 0 32' – 1020 48' BT dan
Jurai
Luas wilayah Nagari Sado Salido yaitu seluas 624 Ha dan masih memiliki
Sado Salido terdiri dari 3 kampung yang masing-masing luasnya dapat dilihat
12
4.2 Kondisi Demografis Nagari
a. Jumlah penduduk
daerah lainnya.
b. Pertumbuhan ekonomi/PDRB
13
Nagari Sado Salido memiliki sarana kesehatan yang cukup dengan
berobat.
b. Akses pendidikan
menerapkan wajib belajar 9 tahun bahkan hampir 80% pelajar yang lulus
c. Akses sosial
14
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil studi literatur yang dikumpulkan bahwa Nagari Sado Salido secara
Sado Salido tahun 2017 masih didominasi dengan ladang 46% dan sawah
34% dan sisanya adalah perkarangan dan hutan, akibat laju abrasi yang tinggi
maka banyak penduduk yang masih memiliki surat kepemilikan lahan yang
sudah menjadi laut karena gerusan abrasi. Hal itu masih ditambah dengan
tinggal.
Dari segi pendapatan dari wawancara mendalam bahwa rata rata penduduk
15
magrove. Namun mereka memang sebagian besar tidak melaut setiap hari.
Selain karena faktor cuaca juga karena mereka memperbaiki sendiri tempat
Nagari Sado Salido berbasis pertanian merujuk pada data badan pusat
Bancar tahun 2017 masih didominasi dengan ladang 46% dan sawah 34% dan
sisanya adalah perkarangan dan hutan, akibat laju abrasi yang tinggi di Nagari
Sado Salido yang mengakibatkan tempat tinggal mereka rusak, maka ada
lingkungan yang terkena abrasi tidak disarankan lebih lanjut, hal ini
disebabkan karena faktor mata pencarihan dan ekonomi. Penelitian ini sejalan
berpindah ke tempat lain atau tetap tinggal. Masyarakat memilih untuk tetak
Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Pada dasarnya pasar Sago Salido ini
masyarakat, pasar ini dibangun pada tahun 1990 dengan luas lahan yang
16
masalah yang terjadi di pasar Sago Salido ini, beberapa alasan yang
mendasari terhadap upaya redesain pasar Sago Salido ini yang akan
dijabarkan melalui sub data dan fakta serta rumusan masalah. Upaya redesain
pasar tradisional Sago Salido ini akan dilakukan dengan pendekatan ekologi
disebabkan oleh limbah pasar, serta dapat memberikan konsep desain yang
bangunan yang hemat energi. Upaya redesain ini dilakukan demi kelancaran
tradisional dengan lingkungan yang bersih, sehat, dan tertata sehingga mampu
Desa Bedono merupakan desa pesisir yang berbasis agama yakni agama
pengajian, yasinan dan perkumpulan sholawat. Ada pula kegiatan doa dan
menjaga teguh norma agama dan budaya. Rembug desa yang diadakan untuk
menjalin kebersamaan antar warga terus dijaga. Ada adat shalawat dan doa
bersama dipesisir pada bulan apit hitungan bulan hijriyah yang juga berfungsi
sebagai kegiatan sedekah dan Khoul sesepuh desa pada ahir bulan dzulqodah
17
Interaksi sosial yang erat dan kuat juga dijaga dan dilestarikan antar
alasan tempat tinggal dimana mereka memilih tinggal karena itu adalah satu
satunya tempat tinggal yang dimiliki. Untuk pindah tidak ada tempat dan
biaya. Disisi lain, penduduk yang direlokasi bukan di tempat yang permanen
dengan status tanah yang jelas namun di bantaran sungai yang juga sudah
mulai terkena dampak abrasi. Faktor ekonomi yang kedua adalah faktor mata
tetap tinggal.
bencana yang memerlukan dukungan moril dan materiil dari semua pihak
18
yang terkena Abrasi pantai, perlindungan jiwa manusia dan memberikan
kerja sama dalam menanam pohon dan membuat alat pemecah gelombang
berupa benteng karung pasir secara bersama- sama. (3) Dampaknya bagi
lahan dan perkebunan dan banyaknya kerugian harta dan benda yang rusak
akibat Abrasi ini dan menurunnya perekonomian masyarakat. Maka dari itu
19
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
yang tinggal disana masih ingin tetap bertempat tinggal disana meskipun dari
6.2 Saran
tanaman bakau sebagai antisipasi abrasi yang terus bergerak secara masif
mengikis bibir pantai, untuk melindungi pemukiman yang rawan abrasi perlu
masyarakat bisa mandiri dan tangguh hidup di daerah pesisir yang rawan
bencana abrasi
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
sering terjadi ?
22
- Bagaimana kondisi kehidupan ekonomi bapak/ibu akibat dari bencana
3. Informan wawancara
Sado Salido
Sado Salido
Sado Salido
23