PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SEMINAR
140017067
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 2
C. Batasan Masalah............................................................................................. 2
D. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian............................................................................................ 3
F. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 5
A. Meiofauna....................................................................................................... 5
1. Deskripsi......................................................................................................... 5
2. Habitat............................................................................................................ 5
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi................................................................ 7
B. Sungai dan Muara........................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 9
A. Tempat dan Waktu.......................................................................................... 9
B. Alat dan Bahan............................................................................................... 9
C. Cara Kerja...................................................................................................... 10
D. Analisis Data.................................................................................................. 11
E. Diagram Alir Cara Kerja................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang hidup di dasar perairan. Kebanyakan meiofauna ditemukan pada substrat yang
lembut pada berbagai kedalaman baik pada air tawar atau air asin. Secara resmi,
meiofauna adalah kelompok hewan berukuran kecil yang lolos pada saringan 63 –
pertanian dan industri akan mempengaruhi dan berdampak buruk terhadap kondisi
kualitas air sungai (Priyambada dkk.,2008). Selain itu, sungai juga membawa
sedimen, sampah dan limbah serta zat hara ke laut (Riena, 2012), sehingga daerah
muara dapat dikatakan sebagai penimbun semua hasil limbah dan zat hara sebelum
Merapi (BNBP, 2010), Muara Sungai Progo dan Opak dipilih karena merupakan
pencemaran perairan karena distribusi yang luas, masa hidup yang singkat, siklus
1
bentik biasanya akan merespon kondisi buruk tersebut dengan: kepunahan lokal,
(Balsamo dkk., 2012). Karena ciri khasnya tersebut, maka meiofauna dapat
B. Identifikasi Masalah
Alam sudah menyediakan hal-hal yang bisa digunakan oleh manusia untuk
salah satu karunia alam yang dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air.
Masalah yang umum saat ini diantaranya adalah pencemaran daerah perairan, seperti
sungai, danau, dan laut. Sedimen yang terbawa arus sungai dapat terakumulasi di
daerah hilir yaitu muara. Sedimen ini dapat terkontaminasi zat-zat berbahaya yang
C. Batasan Masalah
spesies meiofauna hinggga tingkat genus dan tingkat pencemaran di daerah muara
Sungai Progo dan Sungai Opak. Parameter lingkungan yang diukur adalah suhu,
derajat keasaman (pH) air, salinitas, dan kadar oksigen terlarut (DO, dissolved
oxygen) yang dilakukan di lapangan. Daerah cakupan penilitian ini hanya daerah
D. Rumusan Masalah
2
Rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana tingkat pencemaran air di Muara Sungai Progo dan Sungai Opak?
3. Spesies apakah yang paling melimpah di Muara Sungai Progo dan Sungai
Opak?
E. Tujuan Penelitian
Opak.
3
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain dapat digunakan sebagai rujukan bagi
pemerintah daerah untuk mengkaji dan memantau kualitas air di perairan sungai dan
muara. Selain itu dapat digunakan juga sebagai data tambahan untuk inventarisasi
spesies meiofauna untuk keperluan konservasi. Data yang diperoleh juga dapat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Meiofauna
1. Definisi
Meiofauna atau meiobenthos adalah anggota dari zoobenthos yang
di pasir ataupun lumpur. Anggota yang termasuk ke dalam kelompok ini antara
lain adalah moluska yang sangat kecil, cacing kecing, beberapa kelompok
(Lalli, 2006).
Istilah makrobenthos dan mikrobenthos sudah ditetapkan oleh Molly F. Mare
ukuran mereka yang kecil. Istilah meiobenthos sendiri berasal dari bahasa Yunani
berbagai tipe habitat. Habitat tersebut mencakup perairan air tawar, mangrove,
hewan metazoa yang sangat penting bagi ekosistem perairan. Beberapa peran
penting meiofauna adalah sebagai bagian dari rantai makanan yang penting,
meningkatkan laju difusi oksigen dari sedimen ke perairan dan sebaliknya, serta
5
10-106/m permukaan sedimen dan berbeda-beda tergantung kedalaman, latitude
2
substrat kasar (pasir), substrat lunak (lumpur), dan sedimen yang kurang oksigen
(anoksik). Jenis meiofauna yang hidup pada tipe substrat kasar antara lain adalah
Archiannelida. Pada substrat lunak, jenis meiofauna yang hidup di sana antara
pada sedimen anoksik, jenis meiofauna yang hidup di sana antara lain
pantai juga dapat terkena polusi karena aktivitas manusia tersebut. Saat polusi
tersebut hadir dalam jumlah yang cukup, dengan kondisi tertentu polusi dapat
berefek pada biota yang hidup di dalam dan permukaan sedimen. Komunitas
bentik biasanya akan merespon kondisi buruk tersebut dengan: kepunahan lokal,
6
dwarfisme, perubahan kemampuan reproduksi sitologikal, biologis dan variasi
berperan adalah: salinitas, pH dan Eh sedimen, oksigen, dan bahan organik yang
ada pada sedimen. Faktor fisika yang berperan adalah: ukuran partikel sedimen,
suhu, dan arus air. Sedangkan faktor biologi yang berperan adalah: bioturbasi dan
Gambar 1. Skema respon Foraminifera dan nematode terhadap polusi (Balsamo dkk., 2012) .
a. Partikel sedimen
7
b. Oksigen
Ketika menggambarkan habitat meiofauna, ukuran butir merupakan faktor
kunci karena secara langsung menentukan kondisi spasial dan struktural dan
secara tidak langsung menentukan lingkungan fisik dan kimia dari sedimen.
Partikel sedimen yang tidak diurutkan dengan baik (misalnya pasir yang
volume. Sedimen yang tersusun dengan baik (kasar) mengandung hingga 45%
dari pasir air tawar yang tidak disortir memiliki volume pori 40%.
8
4. Sungai dan Muara
Sungai adalah bagian yang sangat penting dalam pengelolaan wilayah pesisir.
Hal tersebut dikarenakan fungsinya sebagai sarana transportasi dan sumber air
bagi masyarakat, perikanan serta pemeliharaan hidrologi rawa dan lahan basah.
Selain itu, sungai juga membawa sedimen, sampah dan limbah serta zat hara ke
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari hingga bulan April
2018 di Muara Sungai Progo dan Muara Sungai Opak. Penentuan stasiun
bagian atas (stasiun I), tengah (stasiun II) dan hilir (stasiun III).
10
Gambar 2. Muara Sungai Progo (atas) dan Muara Sungai Opak (bawah)
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang akan digunakan adalah corer yang terbuat dari pipa PVC dengan
diameter 5 cm dan panjang 40 cm, pipet tetes, cooler box, mikroskop binokuler,
11
C. Cara Kerja
Cara kerja yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alat yang digunakan dalam proses pengambilan sampel kelompok meiofauna
ini adalah corer yang dibuat dari pipa PVC dengan panjang 40 cm dan diameter 5
dengan saringan logam berukuran 1000 µm mesh agar makrofauna dan butiran
pasir yang berukuran besar terbuang. Sedimen yang lolos saringan di atas,
12
Ekstraksi meiofauna interstisial dilakukan dengan cara dekantasi (swirl
13
D. Analisis Data
Perhitungan kelimpahan meiofauna dihitung berdasarkan jumlah individu
persatuan luas (Brower and Zar dalam Zulkifli, 2008).
Dimana:
D : Kelimpahan meiofauna (ind/m2)
Ni : Jumlah individu ke-i (ind)
A : Luas area pengambilan contoh (m2)
Pola sebaran jenis suatu organisme pada habibat digunakan metode pola
sebaran morisita (Brower dan Zar, dalam Zulkifli, 2008).
Dimana:
Id : Indeks Morisita
ni : Jumlah individu jenis pada Pyston-style corer sampel ke-i (ind)
N : Jumlah total individu jenis dari semua Pyston-style corer sampel (ind)
q : Jumlah Pyston-style corer pengambilan sampel
14
E. Diagram Alir Cara Kerja
Pengajuan
judul
Seminar
Bimbingan
proposal
Pra-penelitian
Analisis data dan
(identifikasi pengambilan
dan data
penghitungan
densitas dan
kemelimpahan
Hasil berupa
daftar nama
spesies, tingkat
keanekaragaman
dan
kemelimpahannya Gambar 3. Diagram Alir Cara Kerja
15
DAFTAR PUSTAKA
16