Disusun oleh:
Alya Suwayya (0801213377)
Annisa Humaira (0801212420)
Dea Rizki Anggraini (0801212403)
Fadhila Azzahra Pardosi (0801213322)
Nazla Dara Septia Panjaitan (0801212352)
Yulia Adinda Nasution (0801212416)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jumlah pulau sangat
banyak. Data SLHI 2013 yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan hidup, jumlah
pulau di Indonesia 13.466 pulau dengan garis pantai sepanjang 80.791km.Indonesia
memiliki peluang sekaligus tantangan yang besar dalam mengembangkan dan
mengelola potensi sumber daya pesisir dan laut.Wilayah pesisir dan laut Indonesia
memiliki kekayaan alam yang sangat besar serta menyediakan jasa – jasa lingkungan
yang beragam, seperti minyak dan gas, mineral, perikanan, ekosistem terumbu karang
karang dan bakau,maupun pariwisata. maaf, Sumber daya diwilayah pesisir dan laut
Indonesia pada masa akhirnya belum mendapat perhatian serius sebagaimana
mestinya hal pembangunan di wilayah daratan.
Beberapa kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan telah terjadi serta
pencurian sumber daya laut oleh pihak asing yang tidak terkendali. Kemiskinan di
pesisir juga banyak ditemukan.jumlah penduduk di wilayah pesisir perkotaan yang
semakin meningkat, ternyata mengakibatkan sumber daya di daratan semakin
terbatas, maka wilayah pesisir dan laut beserta sumber dayanya menjadi alternatif
pendukung pembangunan daerah maupun nasional yang strategi di masa mendatang.
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta perubahan iklim memiliki dampak yang
serius atas sumber daya pesisir. Kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim
merupakan masalah serius bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Naiknya
muka air laut dapat menyebabkan rendahnya daerah, banjir dan memengaruhi
pendapatan wilayah tersebut.
Hubungan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang mungkin timbul harus menjadi bagian dari kebijakan dan
langkah aksi pengelolaan lingkungan pada setiap sektor kegiatan pembangunan.
Disamping permasalahan tersebut di atas, juga terdapat masalah lain,yaitu sistem
manajemen yang belum terpadu. Pengelolaan pesisir saat ini masih banyak dilakukan
secara sektoral dan tidak ada keterpaduan antara pengelolaan daratan dan lautan.
Padahal sumber pencemaran dan kerusakan di wilayah pesisir berasal dari kegiatan
yang ada di daratan dan di lautan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja kegiatan warga sekitar yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan?
b. Apa saja dampak dari pencemaran lingkungan bagi masyarakat pesisir?
c. Apa saja dampak yang terjadi pada perubahan iklim bagi masyarakat pesisir?
d. Bagaimana upaya masyarakat pesisir dalam mengurangi resiko pencemaran dan perubahan
iklim yang terjadi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penyebab dan pengaruh pencemaran lingkungan dan perubahan
iklim diwilayah pesisir.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan bagaimana keadaan lingkungan yang terjadi di wilayah
pesisir pantai,dan menambah wawasan untuk mengurangi resiko resiko terjadinya pencemaran
khususnya wilayah pesisir.Dan diharapkan terjadinya perubahan dan pelestarian dilingkungan
sekitar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat : Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat
b. Tanggal : 12 November 2022
c. Waktu : 12.00 – Selesai
B. Subjek Penelitian
Warga atau masyarakat pesisir desa pantai gading.
C. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang kami gunakan yaitu, mewawancarai warga atau
masyarakat pesisir.
D. Teknik Pengambilan Data
Pada penelitian kami kali ini, kami menggunakan Teknik kualitatif. Kami
mengumpulkan data secara langsung dari pemikiran narasumber tanpa ada pemaksaan
terhadap jawaban atau konsep tertentu. Pengumpulan data di lakukan secara observasi
dengan mewawancara satu persatu ke rumah warga.
E. Teknik Analisis Data
a) Mengumpulkan jawaban Atau pendapat Warga sekitar.
b) Mengumpulkan jawaban untuk menganalisa bagaimana dan apa dampak
yang terjadi pada Masyarakat sekitar.
c) Menganalisa jawaban Pendapat dari 10 informan.
d) Menyimpulkan hasil wawancara kedalam laporan.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Untuk mencapai Tujuan dari Penelitian ini, kami mendatangi salah satu kabupaten
atau wilayah pesisir untuk melakukan penelitian agar jawaban yang diberikan dapat
mewakili pendapat dari sebagian besar masyarakat dengan mengedukasi secara
langsung ke kabupaten langkat agar dapat mengetahui lebih jauh mengenai
Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim di wilayah masyarakat pesisir.
Dari hasil metode yang kami lakukan di Desa Pantai Gading,Kecamatan
Secanggang dan kabupaten langkat dengan jumlah 10 informan sebanyak 10 warga
kami mendapat hasil atau jawaban dari survey atau penelitian kami.
Narasumber 1
Penanya : “Boleh tau namanya siapa bang? “
Narasumber : “Muhammad Alwan kak”
Penanya : “Abang asli orang sini?”
Narasumber : “Iya kak.”
Penanya : “Jadi, menurut abang apa perilaku atau kegiatan masyarakat sekitar
yang menyebabkan lingkungan disini tercemar?”
Narasumber : “Ya, seperti buang sampah di laut gitu, masih banyak yang
buang sampah ke laut/sungai, jadi sering banjir juga.”
Penanya : “Cuaca akhir-akhir bagaimana ya bang?”
Narasumber : “Sering hujan.”
Penanya : “Jadi iklim disini mengikuti musimnya ya bang? “
Narasumber : “Iya kak.”
Penanya : “Kalau musim hujan gitu, apa nelayan ga susah cari ikan gitu? “
Narasumber : “Tergantung sih kak.”
Penanya : “Baik terima kasih banyak ya bang. “
Narasumber : ‘Sama-sama kak.”
Narasumber 2
8
Penanya : “Bapak nelayan disini?”
Narasumber : “Iya nelayan.”
Penanya : “Jadi kalau hujan pak, ada pengaruh ga sama pendapatan bapak?”
Narasumber : “Iya ada la, sehari bisa 100 ribu, kalau air nya putih/bening karena
hujan pengahasilan 50 ribu saja susah, karena ikan nya
dingin akibat air hujan.”
Penanya : “Apakah hanya musim hujan saja yang berpengaruh pak, atau musim
kemarau juga.”
Narasumber : “Kalau kemarau tidak. Selain hujan, limbah juga berpengaruh ke laut
.”Penanya : “Limbah nya dari mana pak?”
Narasumber : “Dari pabrik.”
Penanya : “Pabrik dekat dari sini pak?”
Narasumber : “Dekat, di dekat sungai semayang ini la. Kadang hitam sungai nya,
ikan sama kepiting pun payah.”
Penanya : “Baik pak, terima kasih banyak ya pak “
Narasumber : “Sama-sama.”
Narasumber 3
Narasumber 4
Narasumber 5
Narasumber 6
Narasumber 7
Narasumber 8
12
Penanya : Kalo kegiatan yang bisa mengakibatkan pencemaran disini apa ya Bu??
Narasumber : Kalo pencemaran sampah ya paling masyarakat disini buang sampah ke
laut/ sungai semua dek ,paling adalah beberapa yang dibakar tapi
kebanyakan ke laut karna kan tinggl hanyut aja gitu tapi gitu la kalo Uda
banyak ya bauk dia kadang kan kaya ga hanyut gitu sampah nya
Penanya : Yauda bu, segitu aja, terima kasih banyak bu
Narasumber : Iya dek.
Narasumber 9
14
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari Penelitian di desa Pantai Gading diatas adalah pencemaran
lingkungan di desa ini bukan hal baru lagi bagi warga setempat, bahkan sudah menjadi
suatu hal yang wajar bagi mereka. Penyebab Pencemaran lingkungan wilayah pesisir Di
Desa Pantai Gading antara lain:
1. Membuang sampah dan limbah sampah ke sungai
2. Dan juga pencemaran yang diakibatkan oleh limbah pabrik yang ada di
lingkungan sekitar.
Dampak Perubahan iklim di Desa Pantai Gading,Kecematan secanggang, Kabupaten
Langkat.
1. Berdasarkan data yang saya dapatkan dalam hasil penelitian semua masyarakat
nelayan Desa Pantai Gading mengatakan bahwa perubahan iklim ini merupakan
fenomena yang memberikan dampak negatif terhadap kehidupan mereka.
2. Adanya perubahan iklim menyebabkan sebagian besar masyarakat nelayan yang
ada di Desa Pantai Gading tidak bisa sepenuhnya melakukan aktivitas mereka
sehari-hari untuk pergi melaut, sehingga mengakibatkan pendapatan para nelayan
khususnya di Desa Buhu Jaya menurun bahkan mengakibatkan adanya kerugian.
3. Sebagian besar para nelayan Desa Pantai Gading tidak memiliki pekerjaan
sampingan sehingga mereka dituntut untuk tetap pergi kelaut meskipun iklim
sangat ekstrim.
4. Dari tuntuntan pekerjaan mereka sebagai nelayan menyebabkan 15ebagian
masyarakat nelayan Pantai Gading sudah bisa beradaptasi dengan perubahan
iklim. Adaptasi ini terlihat pada penyesuaian alat tangkap dan lokasi penangkapan
ikan.
B. Saran
Jagalah selalu kebersihan agar lingkungan sekitar tetap asri,nyaman,dan Bersih
juga terhindar dari pencemaran terjadi dan dampak yang dapat merugikan kita.Karena
kerugian lingkungan (pramudyanto, 2014)yang tercemar itu sangat banyak dan tidak
mengutungkan.Jaga lingkunganmu maka kau akan menjaga nyawamu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1996. Buku Panduan Penyusunan Amdal Kegiatan Pembangunan Di Wilayah
Pesisir dan Lautan, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta.
Anugrah, P. (2015). Pengendalian pencemaran dan pemulihan kerusakan pesisir di
wilayah kota semarang.
Budi. (2015). Badan lingkungan hidup.
Cahyaningtyas, D. P. (2021, oktober 13). Dampak Perubahan Iklim Wilayah Pesisir.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, 2010, Statistik Perikanan Jawa
Timur Tahun 2009.
Indrawasih, (ed). 2008. Distribusi, Pola, Akar Masalah dan Resolusinya: Penelusuran
Nelayan Pelintas Batas dan Konflik Antar Kelompok Nelayan
Kalalimbong, P. T. (2009). pengendalian kerusakan pesisir dan laut .
Pramudyanto, b. (2014). Pengendalian pencemaran diwilayah pesisir. jurnal teknologi, 6,
708-716.
Pieter Th Berhitu, Abraham, 2009.Studi Kerusakan Wilayah Pesisir Pantai Kec.
Nusaniwe Dan Kec. Sirimau dengan Analisis Fisik untuk Perencanaan
Tata Ruang Pesisir, (Jurnal TEKNOLOGI, Volume 6 Nomor 2, 2009)
Rachmansyah, M. F. (2015). Potensi Data dan Kerusakan pesisir. Jurnal Lingkar
Satria, Arif, 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat, IPB Press,Bogor.
http://feb.unila.ac.id/wp-content/uploads/Bab-2-PERANAN-JURAGAN-TERHADAP-
KETERIKATAN-KEHIDUPAN-MASYARAKAT-NELAYAN-DI-PELABUHAN-
PERIKANAN-PANTAI-PPP-LEMPASING-KOTA-BANDAR-LAMPUNG.pdf
16
DOKUMENTASI NARASUMBER
18
DOKUMENTASI LINGKUNGAN PESISIR
20