Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA LINGKUNGAN DAN PENYEHATAN

AMDAL Dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup di daerah pantai

Dosen : Muhammad Isradi, ST, MT

Disusun Oleh :
Rama Andhika Pratama (41119210022)
Siti Dela Nurpadilah (41119210027)
Bagus Abimaya (41119210030)
Aliffia Ramadita Susanto (41119210034)
Alwanabila Ayu Septiana (41119210037)
Rifki Fikriansyah (41119210040)

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini bisa memberikan banyak
manfaat serta menambah pengetahuan umum tentang AMDAL dampak pembangunan
terhadap lingkungan hidup di daerah pantai.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak refrensi untuk menunjang makalah ini,
namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan.

Demikian, Terima Kasih.

Bekasi, 7 April 2020

Kelompok 1

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan........................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1

BAB II ISI........................................................................................................................... 2

A. Dampak dari Pembangunan di Daerah Pantai............................................. 2


1. Dampak Negatif Secara Teknis................................................................ 2
2. Dampak Negatif Secara Fisik................................................................... 3
3. Dampak Negatif Secara Biologis.............................................................. 3
B. Pengaruh AMDAL dari Pembangunan......................................................... 5
C. Kasus yang Berkaitan dengan Pembangunan Dekat Pantai....................... 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7

A. Kesimpulan....................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 8

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf
hidup manusia tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam. Dalam
aktivitas ini sering dilakukan perubahan-perubahan pada ekosistem dan sumber daya
alam. Perubahan-perubahan yang dilakukan tentunya akan memberikan pengaruh
pada lingkungan hidup. Memperhatikan berbagai dampak pembangunan terhadap
lingkungan Pemerintah telah menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup secara tepat untuk mendorong perilaku masyarakat untuk
menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam peraturan
pemerintah No. 27 tahun 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Pentingnya AMDAL
dalam dampak pembangunan dan lingkungan hidup di daerah pantai untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas hidup komponen-komponen ekosistem di pantai.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup pada ekosistem
pantai ?
b. Apa pengaruh AMDAL dalam pembangunan terhadap lingkungan hidup pada
ekosistem pantai ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dampak dari pembangunan di daerah pantai dan penerapan
AMDAL.

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak dari Pembangunan di Daerah Pantai


Kegiatan pembangunan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap
perubahan beberapa komponen lingkungan, namun besarnya perubahan tersebut tergantung
pada tingkat dan intensitas pembangunan yang dilaksanakan.Pembangunan diseitar pantai
biasanya dilakukan Reklamasi.
Dalam hukum positif di Indonesia, reklamasi diatur dalam UU No. 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada butir 23, disitu dikatakan
reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat
sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara
pengurugan, pengeringan lahan, atau drainase.
Dalam pasal 34 UU No. 27 Tahun 2007 menjelaskan bahwa reklamasi dapat
meningkatkan manfaat dan nilai tambah wilayah pesisir ditinjau dari aspek teknis,
lingkungan, dan sosial ekonomi lalu pelaksanaan reklamasi juga wajib menjaga dan
memperhatikan kehidupan masyarakat,pelestarian lingkungan pesisir, dan perencanaan
reklamasi yang baik.
Dampak pemanfaatan lahan terhadap lingkungan dengan adanya kegiatan
reklamasi seperti dampak negatif (kerugian) yang diperoleh sebagai berikut :

1. Dampak Negatif Secara teknis


Reklamasi pantai dapat merubah konfigurasi pantai dan menutup sebagian
wilayah laut sehingga sulit dibuktikan bahwa kegiatan tersebut tidak membawa
dampak negatif terhadap lingkungan laut.
Termasuk mempengaruhi keanekaragaman hayati secara negatif,
mengganggu karakter fisik, aktivitas dan interaksi dari organisme-organisme
dalam suatu lingkungan fisik wilayah laut.Selain permasalahan lingkungan hidup
akibat reklamasi pantai, reklamasi pantai juga merambat pada permasalahan
sosial,ekonomi, dan sumber daya alam. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat
dari reklamasi pantai sebagai berikut :
a. Pencemaran lingkungan pantai oleh limbah yang dihasilkan.
b. Perubahan garis pantai pola arus laut saat ini.
c. Gangguan terhadap pola lalu lintas kota.

2|Page
d. Pola kegiatan nelayan menjadi terganggu.
e. Potensi terjadinya kerusakan pantai dan instalasi bawah air (kabel, pipa
gas, dan lainya).
f. Potensi gangguan terhadap lingkungan (tergusurnya perumahan
nelayan, berkurangnya hutan mangrove, terancamnya biota pantai
langkah).

2. Dampak Negatif secara fisik


Dampak fisik yang terjadi karena adanya perubahan lingkungan.
Berdirinya bangunan-bangunan konstruksi yang direklamasi, membawa
perubahan pada kawasan pantai.Perubahan fisik lingkungan alam yang dapat kita
lihat dari pembangunan reklamasi pantai yaitu seperti perubahan hidro-
oseanografi, erosi pantai, dapat mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran
air (hidrologi) dikawasan reklamasi tersebut.
Perubahan lain yaitu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi
sendimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak
kawasan tata air, serta potensi gangguan terhadap lingkungan. Dampak lainnya
yaitu meningkatkan potensi banjir dan penggenangan di wilayah pesisir.
Potensi banjir akibat kegiatan reklamasi itu akan semakin meningkat bila
dikaitkan dengan adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan
global. Disebabkan karena perubahan lahan dan bentang alam, kerena
kegiatanreklamasipantai itu sendiri.

3. Dampak Negatif secara Biologis


Dampak biologis yang sudah jelas terlihat akibat pembangunan yang salah
satunya contohnya adalah reklamasi, yaitu seperti kehancuran ekosistem berupa
hilangnya keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati yang diperkirakan akan punah akibat
pembangunan reklamasi itu antara lain berupa terganggunya ekosistem mangrove,
terumbu karang, padang lamun, eustaria, dan juga terancamnya biota laut.
Keanekaragaman biota laut akan berkurang, baik flora maupun fauna,
karena timbunan tanah urugan mempengaruhi ekosistem yang sudah ada.Serta
penurunan keanekaragaman hayati lainnya.

3|Page
B. PENGARUH AMDAL DARI PEMBANGUNAN
Berkaitan dengan perizinan, Pasal 35 menyatakan pengendalian pemanfaatan
ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif
dan disisentif, serta pengenaan sanksi. Dijelaskan lebih lanjut dalam Pasal 36 dan
Pasal 37 UU Penataan Ruang. Dari perencanaan awal suatu usaha atau kegiatan
pembangunan sudah harus memuat perkiraan dampaknya.
Hal ini berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 22 UU No. 32 Tahun 2009
yang menyatakan bahwa Setiap usaha dan/ataukegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL. Terhadap resiko negatif dari
suatu pembangunan terlebih dahulu perlu dilakukan perencanaan atas kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
Perencanaan dimaksud dengan menganalisis berbagai hal mulai dari manfaat
kegiatan, dampak yang timbul terhadap lingkungan, kondisi alam dan lainnya.
Perizinan merupakan tindakan pemerintah untuk mengendalikan pengelolaan
lingkungan yang hidup. Pengendalian yang dilakukan pemerintah adalah
bersifatpreemitif, maksudnya adalah langkah atau tindakan yang dilakukan pada
tingkat pengendalian keputusan dan perencanaan.
Pemberlakuan AMDAL sebagai tindakan preemitif, dari pemerintah. Artinya
agar AMDAL dilakukan oleh pemrakarsa dengan efektif, sebagai upaya pengelolaan
lingkungan yang baik.
Tujuan diterbitkannya izin lingkungan antara lain yaitu untuk memberikan
perlindungan terhadap lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan,
meningkatkan upaya pengendalian usaha dan/atau kegiatan yang berdampak negatif
terhadap lingkungan, memberikan kejelasan prosedur, mekanisme, dan koordinasi
antar instansi dalam penyelenggaraan perizinan usaha dan/atau kegiatan, dan
memberikan kepastian hukum dalam usaha dan/atau kegiatan.
Sebagaimana penjelasan diatas menunjukkan pedoman-pedoman penting
dalam proses perizinan dalam kegiatanreklamasi pantai, dalam hal pemberian izin
lingkungan sebelum mendapat izin usaha/kegiatan.
Dalam hal ini menunjukkan perizinan terpadu dalam bidang lingkungan hidup
yang merupakan instrumentuntuk mencapai ketertiban hukum bidang lingkungan
hidup.Penyelenggaraan sistem perizinan terpadu tersebut harus didasarkan pada UU-
PPLH.

4|Page
C. KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PEMBAGUNAN DEKAT PANTAI

Kegiatan pembangunan yang dilakukan di Kota Makassar dan sekitarnya


diduga telah menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas perairan Pantai.
Dugaan ini telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
beberapa parameter kualitas air telah mengalami perubahan kandungan padatan
tersuspensi, adanya gejala eutrofikasi dan peningkatan kandungan logam berat
(Winarni Monoarfa, 2002).
Penyebab penurunan kualitas perairan pantai diduga berasal dari tiga sumber
yang dominan yaitu adanya pemusatan penduduk di kota, kegiatan industri di sekitar
Kota Makassar dan kegiatan pertanian di hulu sungai Jeneberang serta Sungai Tallo.
Terpusatnya penduduk di kota menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar, baik
limbah padat maupun cair.
Selanjutnya limbah tersebut masuk ke dalam perairan pantai melalui run-off
dan mengakibatkan pendangkalan pantai serta perubahan beberapa parameter kaulitas
air seperti kandungan DO (Dissolved Oxygen), BOD (Biochemical Oksigen
Demand), COD (Chemical Oksigen Demand), peningkatan kandungan deterjen dan
munculnya senyawa-senyawa beracun dan eutrofikasi. Menurut Pike dan Gameson
(1970), limbah domestik mengandung beberapa jenis bakteri patogen yang dapat
menimbulkan beberapa penyakit seperti penyakit diare, keracunan makanan,
tuberkulosa, polio dan hepatitis (Winarni Monoarfa, 2002). Kegiatan industri yang
ada di Kota Makassar diduga ikut mempengaruhi penurunan kualitas perairan pantai.
Dalam banyak hal limbah industri walaupun telah diproses di IPAL, namun
kualitasnya masih jelek (nilainya masih di atas ambang batas yang telah ditetapkan)
saat dibuang ke laut, sehingga masih berpengaruh terhadap kualitas ekosistim
perairan. Jenis bahan pencemar yang Dampak Pembangunan Pinggir Pantai berasal
dari industri adalah bahan organik yang degrdable dan non degradable (persisten)
menyebabkan perubahan DO, BOD, COD, TSS, dan eutrofikasi, bahan organik yang
tidak larut seperti logam berat. Kegiatan pertanian di hulu sungai juga menimbulkan
dampak terhadap pencemaran perairan pantai.
Pemakian pupuk yang berlebihan pada kegiatan pertanian menyebabkan
terjadinya eutrofikasi, residu pestisida akibat penggunaan pestisida yang tidak
terkontrol akan berpengaruh pada kematian biota laut serta timbulnya berbagai jenis

5|Page
bagi manusia yang mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh bahan aktif
pestisida.
Oleh karena itu, sudah saatnya semua pihak terkait memikirkan bagaimana
mengelola air buangan tersebut (mis. Fardiaz, 1992 ; Supriharyono, 2002), agar fungsi
perairan sebagai habitat dan sumber kehidupan dapat kembali pulih (Winarni
Monoarfa, 2002).

6|Page
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan AMDAL
sangat dibutuhkan untuk lingkungan di daerah pantai agar meminimalisir terjadinya
dampak pembangunan yang tidak diinginkan, dan juga masyarakat lokal harus ikut
berperan diajdikan sebagai pelaku utama agar memberikan manfaat bagi masyarakat
di pesisir. Saat pelaku usaha tidak menempatkan masyarakat lokal sebagai pelaku
utama di saat yang sama justru kehidupan masyarakat secara perlahan terus
terpinggirkan karena terdampak pembangunan.

B. Saran
1. Melakukan Reboisasi Hutan Bakau (Hutan Mangrove)
Hutan Mangrove tersebut mampu menahan abrasi dan mengurangi
resistensi gelombang laut dipesisir pantai bertambahnya daratan pantai, kembalinya
habitat ikan yang mampu menambah penghasilan keluarga nelayan.
Hutan mangrove juga berfungsi untuk mengatasi pemanasan global dan
mengurangi dampak perubahan iklim sehingga upaya pelestarian ini harus terus
dilakukan karena bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya khususnya nelayan.
2. Bioremidasi
Bioremidiasi yaitu, pemanfaatan mikroba ataupun tanaman untuk
membersihkan limbah sebelum dibuang dari kontaminasi agar tidak menimbulkan
dampak buruk bagi lingkungan.
3. Merehabilitasi Lahan untuk mengembalikan lingkungan fisik secara ekologis untuk
bisa di fungsikan lagi.

Dampak buruk pembangunan di daerah pantai ini merupakan tanggung jawab


bersama, baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat.

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

mongabay.co.id/2019/01/18/kenapa-pembangunan-pesisir-terus-berdampak-negatif/

dlh.semarangkota.go.id/5-cara-menanggulangi-dampak-kerusakan-lingkungan/

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/3025/2570

https://www.equatorinitiative.org/2017/07/13/solusi-berdampak-lingkungan-pesisir/

8|Page

Anda mungkin juga menyukai