A. Latar Belakang
Negara Indonesia ialah negara kepulauan. Hal ini dijelaskan dalam
pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batasbatas dan
hakhaknya ditetapkan dengan undang-undang.” Indonesia Merupakan
negara yang memiliki banyak kepulauan didalamnya, yang dimana terdiri
atas 17.508 pulau, serta panjang garis pantai yang yakni 81.000 Km,
sebagaimana yang telah dijelaskan diatas kita ketahui juga bahwasanya
didalam kawasan kepulauan Indonesia terdapat banyak potensi untuk
dimanfaatkan guna kepentingan dan kemakmuran bangsa. Pembangunan
yang dilakukan baik oleh negara ataupun investor sedang gencar
dilakukan guna memanfaatkan segala pontensi yang ada didalam wilayah
dan garis pesisir laut dindonesia. Pembangunan yang digencarkan
pemeritah merupakan cara guna menarik minat investor untuk
menanamkan modal mereka diindonesia agar diharapkan kedepannya
menjadi stimulan mendorong perekonomian negara.
Potensi kekayaan di dalam garis pantai dan kepulauan Indonesia
menjadi salahsatu daya tarik bagi banyak orang terutama para penanam
modal untuk melakukan investasi dalam sektor pembangunan di daerah
kepulauan dan pesisir, namun dibalik niat baik didalam pembangunan
yang diantaranya untuk mendorong perekonomian negara kadang
kurangnya kesadaran atas kelestarian dan keutuhan di daerah pesisir yang
menjadi dampak atas pembangunan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Dampak Kerusakan dan Pencemaran oleh
Pembangunan di Wilayah Pesisir?
2. Bagaimana Pengelolaan Limbah yang dihasilkan dari Pencemaran
didaerah pesisir?
C. Analisis
Ada terjadi degradasi lingkungan laut dan pesisir. Pada awal tahun
1980-an, banyak pihak terkejut melihat bahwa kebijakan pembangunan
yang hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan produktivitas ternyata
telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Saat ini yang masih
mengkhawatirkan kita adalah berbagai kegiatan pembangunan di wilayah
darat dan laut masih berdampak negatif terhadap lingkungan yang pada
akhirnya berdampak pada penurunan kualitas lingkungan pesisir dan laut,
serta pelestarian sumber daya alam. Khususnya berupa pencemaran dan
kerusakan lingkungan, serta penyalahgunaan, kelebihan sumber daya
pesisir dan laut. Dalam pengertian ini, upaya pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup yang mungkin timbul harus menjadi
bagian dari kebijakan dan tindakan pengelolaan lingkungan hidup dari
setiap sektor kegiatan pembangunan.
a. Patogen
b. Sedimen
c. Limbah padat
d. Panas
e. Material an organic beracun
f. Material organic beracun
g. Minyak
h. Nutrient
i. Bahan radioaktif
j. Oxygen demand materials (al. karbohydrat, protein, dan senyawa
organic lainnya)
k. Material asam-basa
l. Material yang merusak estetika
- Pelayaran (shipping)
- Pertambangann (mining)
- Perikanan (fishing)
Strategi Pengelolaan
Pembuangan Limbah
b. Pembangunan industri
Kegiatan pertanaian dan perkebunan skala besar di lahan atas sangat besar
pula pengaruhnya terhadap penurunan kualitas perairan pesisir. Secara fisik,
pembangunan kawasan perkebunan/pertanian skala besar berpotensi
meningkatkan erosi dihulu. Erosi tersebut pasti mengalir bersama aliran sungai
dan bermuara ke daerah pesisir. Erosi tersebut meningkatkan partikel
tersuspensi dan kekeruhan di perairan. Dampaknya adalah meningkatnya
kecepatan pengendapan di pesisir dan mengubah batimetri daerah pesisir.
Secara biokimia, kegiatan perkebunan dan pertanian umumnya menggunakan
berbagai senyawa dan bahan kimia dalam perawatan dan perlindungan tanaman
dalam bentuk pupuk maupun sebagai insektisida/herbisida. Bahan-bahan ini
dalam penggunaan secara berlebihan berpotensi masuk kedalam perairan.
Bahan-bahan biokimia yang masuk keperairan tersebut akan terbawa melalui
aliran sungai hingga ke pesisir. Akumulasi bahan-bahan kimia tersebut akan
berdampak pada penurunan kualitas perairan, menyebabkan perairan menjadi
toksik dan meracuni biota yang XX ada di perairan pesisir tersebut. Pada
akhirnya seluruh kegiatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan ekosistem
secara menyeluruh dan permanen yang sulit dikembalikan lagi.
e. Pariwisata
D. Kesimpulan
E. Daftar Pustaka
Anugrah, Prima Tegar, 2015, “Pengendalian Pencemaran dan
Pemulihan Kerusakan Pesisir di Wilayah Kota
Semarang”, Program Studi Ilmu Kelautan,
Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Univesitas Brawijaya,
Malang.