Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki garis pantai
terpanjang di dunia, maka Indonesia memiliki ribuan pulau pulau kecil. Sehingga tidak
jarang warga negara asing datang ke Indonesia untuk melihat keindahan pantai dan pulau
yang ada di Indonesia. Tidak hanya keindahan pulaunya saja melainkan ekosistem di
dalam lautnya pun ikut menjadi sorotan baik warga negara asing maupun warga negara
Indonesia. Dari keindahan pulau dan pantai inilah mendatangkan devisa untuk negara.
Sehingga negara tetap mempertahankan ekosistem yang ada di seluruh wilayah
Indonesia, hal itu juga yang membuat para wisatawan membuat indonesia sebagai
destinasi liburan dengan pemandangan alam yang terindah dan alami. Walaupun pulau
pulau di indonesia terkenal indah namun ada saja oknum oknum yang
menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi
pada ekosistem yang ada di pulau tersebut. Mulai dari hal yang kecil seperti membuang
sampah sembarangan di wilayah pesisir hal tersebut, sehingga hal tersebut berdampak
pada rusaknya air laut, rusaknya ekosistem laut, dan membuat pemandangan yang semula
indah menjadi tidak indah lagi. Hal ini menunjukan rasa ketidakpedulian warga negara
Indonesia pada sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
Tidak sedikit warga negara asing yang justru lebih peduli dengan sumber daya di
Indonesia dibandingakan warga negara Indonesianya itu sendiri. Contohnya pulau
sipadan dan ligitan yang di ambil oleh negara tetangga, hal tersebut dikarenakan
kurangnya pemantauan dan rasa memiliki dari bangsa indonesianya itu sendiri sehingga
negara tersebut merawat pulau yang ditinggalkan untuk jangka waktu yang lama. Hal
tersebut wajar apabila negara tersebut mengklaim bahwa pulau tersebut miliknya karena
tidak adanya perhatian dari bangsa indonesianya sendiri dan pada saat diklaim barulah
indonesia menyadari bahwa indonesia memiliki ribuan pulau pulau dan sumber daya
alam yang berlimpah limpah.
Kurangnya tindak lanjut pemerintah pada kasus mengenai pencemaran ekosistem dan
sumber daya yang ada di wilayah pesisir. Contohnya saja masih banyak kita temui kapal
kapal minyak yang membuang limbah minyak di wilayah laut sehingga membuat
rusaknya ekosistem yang berada di dalam laut, hal tersebut sangat berdampak bagi para
nelayan. Karena dengan adanya pencemaran ekosistem laut nelayan yang kesehariannya

hidup tergantung pada ekosistem laut mengalami kerugian. Hingga saat ini upaya
pemerintah dalam menanggulangi pencemaran pada wilayah pesisir belum membuahkan
hasil, hal itu terbukti dengan masih banyaknya kasus serupa yang terjadi di wilayah
indonesia khususnya wilayah pesisir. Dari pihak pemerintah itu sendiri pun kurang
mensosialisasikan kepada para nelayan bagaimana menangkap sumber daya alam yang
ada pada ekosistem laut dengan baik dan benar. Itulah sebabnya kekayaan alam yang
seharusnya di rawat dengan sangat baik oleh bangsa indonesia karena mendatangkan
banyak keuntungan malah warga negara indonesia yang menjadi faktor utama yang
merusak dan melakukan pencemaran di wilayah pesisir khususnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja pencemaran yang terjadi di wilayah pesisir?
2. Bagaimana pencemaran tersebut bisa terjadi di wilayah pesisir?
3. Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran di wilayah pesisir?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa saja pencemaran yang terjadi di wilayah pesisir
2. Untuk mengetahui bagaimana pencemaran tersebut bisa terjadi di wilayah pesisir
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan pencemaran di wilayah pesisir

BAB II
Pembahasan
2.1 Pencemaran apa saja yang terjadi di willayah pesisir
Pencemaran seperti yang kita tahu adalah pengrusakan atau masuknya sesuatu
sehingga memperburuk atau menurunkan mutu dari sesuatu tersebut yang memiliki
dampak yang berkepanjangan akibat perbuatan pencemarannya. Pencemaran yang
terjadi pada wilayah pesisir memiliki dampak yang berkepanjangan hingga detik ini.

Seharusnya pemerintah melakukan pengelolaan dan pemanfaatan pada daerah wilayah


pesisir sebagai bentuk wujud dari menghargai ekosistem dan sumber daya alam
sendiri khususnya sumber daya yang berada di wilayah pesisir selain hal tersebut
mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi negara juga karena sudah diatur di
UU No. 32 tahun 2014 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya bertanggung jawab mengelola dan memanfaatkan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil.
Pemanfaatan yang dimaksud berdasarkan pasal 1 UU No. 32 tahun 2014 adalah untuk
a. melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secara
berkelanjutan;
b. menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil;
c. memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong
inisiatif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil
agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan berkelanjutan;
d. meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat melalui peran serta
masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
Tetapi pemanfaatan pemanfaatan tersebut haruslah dilakukan sesuai dengan
ketentuan undang undang yang mengaturnya tidak boleh semena mena melakukan
pemanfaatan, karena apabila dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan undang undang
maka sama saja seperti pencemaran atau pengrusakan yang banyak terjadi di wilayah
indonesia. Dengan kita melakukan pemanfaatan yang sesuai dengan ketentuan undang
undang maka kita melakukan pengelolaan yang baik terhadap ekosistem di wilayah
pesisir dan juga dengan melakukan pemanfaatan yang baik bisa untuk
mensejahterakan kehidupan masyarakat tanpa merusak ekosistem yang ada. Dengan
pengelolaan ekosistem yang baik yang sesuai dengan undang undang maka hasil yang
akan dihasilkan akan lebih baik, proses yang dihasilkan akan lebih baik, dan sumber
daya yang digunakan tidak akan cepat punah atau habis karena diproses melalui
pengelolaan dan pemanfaatan yang baik dan benar sehingga siklus sumber dayanya
akan selalu tetap ada. Memanfaatkan keanekaragaman sumber daya yang ada harus
memperhatikan bioteknologi kelautan seperti yang tertulis pada UU No. 32 tahun
2014 pasal 26 yaitu:
a. mencegah punahnya biota Laut akibat eksplorasi berlebih;

b. menghasilkan berbagai produk baru yang mempunyai nilai tambah;


c. mengurangi ketergantungan impor dengan memproduksi berbagai produk
substitusi impor;
d. mengembangkan teknologi ramah lingkungan pada setiap industri bioteknologi
Kelautan; dan
e. mengembangkan sistem pengelolaan sumber daya Laut secara berkesinambungan.
Banyak cara cara pemanfaatan yang ada akan bagus hasilnya dan tidak ada
pencemaran apabila dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang undang. Tetapi
pada kenyataanya banyak warga negara indonesia yang tidak melaksanakannya sesuai
dengan ketentuan undang undang hal tersebutlah yang menimbulkan pencemaran.
Macam macam pencemaran yang terjadi di wilayah pesisir seperti:
1. Pencemaran akibat limbah pabrik
Seperti yang kita ketahui akhir akhir ini banyak pabrik yang sengaja
menyalurkan atau membuang limbah pabriknya ke daerah laut, hal tersebut biasa
dilakukan agar daerah atau kawasan pabriknya tetap bersih dan terjaga. Hal seperti
itu merupakan ulah manusia yang tidak memikirkan dampak yang akan terjadi
selanjutnya apabila selalu membuang limbah di laut. Apabila selalu membuang
limbah ke laut maka ekosistem yang ada didalamnya akan mati secara tiba tiba
dan pada akhirnya semua ekosistem bawah laut akan punah .
2. Pencemaran akibat kebocoran tangki minyak
Akhir akhir ini perairan laut sering kali tercemar oleh minyak dari tangki
minyak yang bocor dengan volume yang tidak sedikit. Hal tersebut disebabkan
oleh bocornya tangki minyak baik disengaja maupun tidak disengaja. Ini juga
merupakan perbuatan manusia yang tidak berpikir panjang apa dampak yang akan
terjadi nantinya. Apabila minyak tersebut tumpah ke laut dengan jumlah yang
banyak maka pencemaran laut akan cepat terjadi dan juga akan membunuh
seluruh ekosistem bawah laut dan bila hal itu terjadi banyak pihak pihak yang
dirugikan misalkan warga yang mata pencahariannya berada di laut, mereka tidak
bisa menggunakan sumber daya yang ada pada ekosistem tersebut dengan
maksimal sehingga menjadi dirugikan.
3. Pencemaran ekosistem bawah laut menangkap ikan dengan menggunakan dynamit
atau phuket harimau.
Penangkapan ikan dengan cara seperti ini memanglah sangat mudah dan cepat,
selain itu hasil yang didapatkannya pun juga sangat banyak. Cara seperti inilah
yang menggiurkan masyarakat dengan cara yang mudah dan cepat serta
mendapatkan hasil yang banyak. Tetapi cara seperti ini sangatlah merusak

ekosistem yang ada karena banyak ikan ikan yang mati karena keracunan, banyak
terumbu karang yang hancur, dan perairan yang berada di laut ikut tercemar
sehingga banyak sekali yang dirugikan apabila cara ini tetap berjalan.

2.2 . Penyebab Pencemaran Tersebut Bisa Terjadi


Pencemaran pencemaran yang terjadi di wilayah pesisir hampir 90%
perbuatan manusia, hal itu dikarenakan manusia selalu menganggap remeh dan kurang
menghargai sumber daya alam yang bangsa indonesia miliki. Karena manusia menganggap
sumber sumber daya tersebut akan selalu ada setiap waktunya padahal suatu saat apabila
tetap dilakukan pemanfaatan yang tidak sesuai dengan undang undang maka sumber dayanya
akan punah juga. Padahal warga negara asing atau bangsa lain ada yang mati matian
memperjuangkan kekayaan alam yang indonesia miliki, mereka sangat menajaga sangat
menghormati, bahkan mereka sampai rela untuk turut serta atau ambil andil sepenuhnya, hal
tersebut dikarenakan kekayaan alam yang indonesia miliki adalah kekayaan alam yang alami
yang belum tentu dipunya oleh negara lain. Selain itu kurang kepeduliannya dan kurang
tegasnya pemerintah dalam menangani kasus tersebut membuat masyarakat yang
melakukannya tidak jera, dan merasa pencemaran pencemaran yang dilakukan bukanlah
tindak kejahatan yang besar dan merugikan sehingga kasus kasus seperti di atas masih tetap
terjadi sampai sekarang. Selain itu pencemaran pencemaran yang dilakukan terjadi karena
hasil yang di dapat sangatlah mudah dan menguntungkan sehingga masyarakat ingin yang
praktis praktisnya saja contoh menangkap ikan dengan phuket harimau hal tersebut sering
dilakukan oleh masyarakat mengingat hasil yang didapat mudah dan banyak sehingga untung.

2.3 Upaya Penanggulangan Masalah Wilayah Pesisir


Masalah masalah pencemaran yang terjadi di wilayah pesisir haruslah di cari
penanggulangannya agar masalah tersebut tidak muncul berkali- kali.

Contohnya seperti:
1. Masalah Akibat Limbah Pabrik
Dengan adanya masalah ini seharusnya pemerintah lebih waspada lagi pada pabrikpabrik yang berdiri dan pemerintah seharusnya memantau semua pembuangan pabrik
pabrik. Jangan sampai ada pabrik yang masih sengaja untuk membuang limbah
pabriknya ke wilayah pesisir karena masalah ini merupakan masalah yang selalu
terjadi dari tahun ketahun. Masalah ini juga menimbulkan kerugian yang cukup besar
serta memberikan dampak yang berkepanjangan bagi ekosistem laut. Seharusnya
pemerintah mengeluarkan sanksi tegas atas masalah ini dan pemerintah harus
memantau semuanya dengan baik dan benar.
2. Masalah Akibat Kebocoran Tangki Minyak
Akibat kebocoran tangki minyak ini membuat ekosistem semakin memburuk,
ditambah masih banyak lagi pencemaran pencemaran yang dilakukan oleh manusia.
Seharusnya pemerintah selalu memantau dan mengecek kapal kapal yang akan
membawa tangki minyak tersebut, apakah sudah layak untuk berlayar atau belum.
Ditambah lagi muatan untuk tangki minyak bukanlah dalam jumlah yang kecil
melainkan dalam jumlah yang besar. Jadi pemerintah harus memantau apakah kapal
tersebut layak atau tidak dari mesin sampai bobot muatannya juga harus di cek. Agar
tidak terjadi lagi kesalahan yang sama.
3. Masalah Penangkapan Ikan dengan Menggunakan Dynamit dan Phuket Harimau
Masalah ini merupakan masalah yang paling sering terjadi dibandingkan dengan
masalah pencemaran lainnya padahal dampak dari masalah ini sangat besar dan
berkepanjangan. Mengapa besar, karena selain wilayah perairan yang tercemar
ekosistem bawah laut juga hancur, seperti terumbu karang ikut hancur karena
menggunakan dynamit tersebut. Pukat harimau adalah metode menangkap ikan
dengan cara membabi buta. Biasanya masyrakat menggunakan beberapa perahu atau
kapal dengan menggunakan jaring yang sangat lebar dan dalam. Sehingga cangkupan
untuk mendapatkan ikan lebih luas dan keuntungannya lebih banyak ikan yang di
dapat dan dalam waktu yang singkat. Jelas saja banyak masyarakat yang lebih
memilih menggunakan cara ini karena efektif dan mendapatkan keuntungan yang
banyak pula. Tetapi menggunakan pukat harimau ini sangat merugikan perairan
karena pukat harimau juga menangkap ikan ikan kecil yang tidak bisa dikonsumsi
sekalipun, jadi ikan ikan tersebut akan mati lalu dikembalikan lagi ke perairan
sehingga hal seperti inilah yang sangat mencemarkan perairan laut. Seharusnya

pemerintah sangat tegas dalam hal menindaklanjuti masalah ini karena sangat
merugikan ekosistem.

Kesimpulan
Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia dan memiliki ribuan
pulau pulau kecil. Sehingga banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
apabila dikelola dengan baik sesuai dengan ketentuan undang undang. Namun
masih banyak oknum oknum yang tidak bertanggungjawab yang tidak mau
mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam sesuai dengan ketentuan yang ada.
Sehingga menimbulkan banyak pencemaran pencemaran yang sangat merugikan
negara. Seharusnya apabila ingin mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
harus sesuai dengan ketentuan undang undang agar hasil yang diperoleh baik dan
negara juga tidak merasa dirugikan jadi sama sama untung. Dan pemerintah harus
lebih tegas lagi dalam memberikan sanksi apabila kasus kasus pencemaran tersebut
terulang kembali.

Daftar Pustaka
Republik Indonesia. 2014. Undang undang No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

Anda mungkin juga menyukai