Anda di halaman 1dari 5

PENCEMARAN LAUT

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN

NAMA : ANDIRA
NIM : 2303020011

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2023 / 2024
ABSTRAK
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
negara, pemerintah, serta seluruh pemangku kepentingan berkewajiban melakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia
dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lainnya. Indonesia
berada pada posisi yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pencemaran air laut diatur secara
hukum karena air laut merupakan milik umum yang penguasaannya dimandatkan kepada Pemerintah.
Pencemaran air laut perlu dikendalikan karena akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai
modal dasar dan faktor utama pembangunan. Jumlah limbah semakin lama semakin besar, dan hingga sekarang
belum diketahui pasti dampak lingkungannya secara jangka panjang, selain dampak estetikanya yang sudah
jelas merugikan. Industri pertambangan merupakan industri yang tidak berkelanjutan karena tergantung pada
sumber daya yang tidak terbarukan. Perilaku lainnya adalah praktik pembuangan limbah pertambangan dengan
cara-cara primitif, membuang langsung limbah tailing ke sungai, danau, dan laut. Nelayan adalah suatu
kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung pada hasil laut, baik secara melakukan penanggkapan
maupun secara budi daya. Kata kunci: laut, nelayan tradisional.

1. PENDAHULUAN
Pencemaran laut adalah perubahan pada lingkungan laut yang terjadi akibat dimasukkannya oleh manusia secara
langsung ataupun tidak langsung bahan- bahan atau energi ke dalam lingkungan laut (termasuk muara sungai)
yang menghasilkan akibat yang demikian buruknya sehingga merupakan kerugian terhadap kekayaan hayati,
bahaya terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan lain-lain,
penggunaan laut yang wajar, pemburukan dari pada kwalitas air laut dan menurunnya tempat-tempat
pemukiman dan rekreasi.

Pencemaran minyak di laut biasanya disebabkan dua hal, yang pertama dikarenakan unsur ketidaksengajaan
orang-orang yang berada dalam kapal seperti tank yang bocor akibat gesekan benda dalam laut ( terumbu karang
atau besi kapal yang dulu pernah tenggelam di laut tersebut) sehingga menyebabkan kerusakan pada badan
kapal atau tanki minyak dan yang kedua mereka memang sengaja membuang minyak bekas limbah alat-alat
pabrik yang memang dapat menyebabkan polusi lingkungan dan akhirnya merugikan pihak yang wilayah
lautnya dijadikan tempat pembuangan minyak tersebut.

Pencemaran lingkungan laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak kapal bukan hal baru di dunia, sebelumnya
sudah banyak pencemaran yang terjadi dalam wilayah laut, seperti pada tahun 1967 peristiwa kandasnya kapal
Torrey Canyon didekat pantai Inggris yang menumpahkan lebih dari 100.000 ton minyak mentah dan yang
merupakan pengotoran laut terbesar didalam sejarah. Sejak peristiwa Torrey Canyon tersebut terjadi berbagai
kecelakaan supertankers lainnya yang menimbulkan pencemaran (polusi) telah terjadi diberbagai perairan dunia,
antara lain kasus kapal tanki Yunani PATMOS yang tumpah akibat bertabrakan dengan kapal tanki spanyol
Castillo De Monterreagon pada 21 Maret 1985 di Selat Messina Italia, contoh lainnya adalah pada tanggal 31
januari 1988 kapal tanki Italia AMAZONE mengalami kerusakan buruk akibat badai di pantai Brittany Perancis.
Begitu pun halnya di Indonesia pencemaran laut semakin banyak terjadi di wilayah laut maupun perairan
pedalaman Indonesia seperti halnya pencemaran di Ambon terjadi pada tahun 1994 dan 1997, di perairan
Cirebon-Indramayu tahun 2006 dan 2007, Selat Bali dan muara sungai di perairan pantai Bali Timur tahun 1994,
1998, 2003, 2007, dan di Nusa Tenggara Timur tahun 1983, 1985, 1989.

Pencemaran laut memberikan dampak yang cukup berpengaruh bagi lingkungan sekitar apalagi bila disekitarnya
merupakan pemukiman penduduk yang mana penduduk pada umumnya bermata pencaharian sebagai pelaut
atau nelayan.
2. PEERUMUSAN MASALAH
1. Apa saja definisi-definisi pencemaran laut?
2. Apa saja contoh-contoh pencemaran berdasarkan data?
3. Apa saja opini cara mengatasi pencemaran di lingkungan pesisir dan laut?
C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif,yang merupakan bagian dari penelitian hukum
kepustakaan dengan pendekatan pada undang-undang no.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan juga menggunakan

D. PEMBAHASAAN
1. PENCEMARAN LAUT

Laut merupakan salah satu bagian penting kehidupan. Bagi flora dan fauna tertentu, laut menjadi tempat
berlangsungnya ekosistem. Sementara itu, bagi manusia, laut bisa menjadi salah satu sumber mata pencarian
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Para nelayan bisa mendapatkan keuntungan dari menangkap ikan di laut.
Kalangan lainnya bisa mendapatkan keuntungan dari membuka area wisata bertema laut. Karena pentingnya
laut bagi banyak pihak, semua kalangan harus memikirkan upaya penanggulangannya apabila terjadi
pencemaran laut.Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,
pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi
memberi efek berbahaya.

A. DEFINISI PENCEMARAN

Pencemaran adalah pelepasan atau masuknya zat-zat atau energi yang dapat menyebabkan perubahan merugikan
dalam lingkungan. Ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk udara, air, tanah, atau lingkungan lainnya.
Pencemaran dapat berasal dari aktivitas manusia atau alam. Zat pencemar dapat melibatkan bahan kimia, limbah
padat, gas, atau mikroorganisme yang mengganggu keseimbangan ekosistem atau membahayakan kesehatan
manusia. Dalam konteks yang lebih luas, pencemaran mencakup gangguan terhadap berbagai aspek lingkungan,
termasuk aspek fisik, kimia, dan biologis. Penanganan pencemaran melibatkan upaya untuk mengurangi atau
mencegah pelepasan zat pencemar serta memulihkan atau menjaga kualitas lingkungan agar tetap sesuai dengan
standar yang aman. Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,
pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi
memberi efek berbahaya

B. Contoh-Contoh Pencemaran Laut

Beberapa contoh pencemaran berdasarkan data meliputi:

1. Pencemaran Udara:

- Emisi gas buang kendaraan bermotor.

- Pelepasan industri seperti asap pabrik.

- Polusi debu dan partikel halus di udara.

2. Pencemaran Air:

- Limbah industri yang mengandung bahan kimia berbahaya.

- Pembuangan limbah rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.

- Runtuhnya pestisida dari pertanian ke sungai atau danau.


3. Pencemaran Tanah:

- Pembuangan limbah padat yang tidak terkelola dengan baik.

- Bahan kimia beracun yang meresap ke dalam tanah.

- Penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan di pertanian.

4. Pembuangan limbah industri. Membuang limbah industri di lautan maupun di sungai. Limbah pabrik yang
langsung dialirkan ke laut akan menyebabkan terjadinya pencemaran pada air laut. Seperti yang kita tahu,
limbah suatu industri mengandung berbagai logam berbahaya seperti merkuri, arsenic, timbal, dan sebagainya.
Zat tersebut tidak bisa diurai dengan baik oleh mikroorganisme alami laut. Hal inilah yang akhirnya
menyebabkan pencemaran di laut. Sebagai dampaknya, akan banyak anggota ekosistem laut yang mati.

5. Pertambangan di lepas pantai. Pencemaran laut juga bisa terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan lepas
pantai. Ketika pertambangan lepas pantai dilakukan, akan ada limbah yang dihasilkan. Karena berada di tengah
laut, satu-satunya tempat pembuangan dari limbah tersebut adalah di laut. Karena mendapat tumpahan minyak,
kondisi air laut akan berubah. Seperti yang kita tahu, air dan minyak memiliki karakter yang berbeda serta tidak
dapat bercampur

6. Eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan istilah yang merujuk pada suatu kejadian dimana tumbuhan sejenis alga
hidup dan berkembang biak dengan cepat sehingga mendominasi perairan. Karena alga merupakan tumbuhan
yang hidup dan bernapas dari oksigen, terjadi penipisan kadar oksigen di laut 7. Tumpukan sampah Sampah
tidak hanya menciptakan pencemaran di area sungai. Sampah yang terbawa arus sungai bisa bermuara di laut.
Jika setiap hari volume sampah yang mencemari laut meningkat, kehidupan biota laut akan menjadi terganggu.
Penyebab pencemaran laut oleh sampah tidak hanya dari sejumlah sampah yang terbawa arus sungai melewati
muara. 5. Ekspolasi ikan. Eksploitasi ikan merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan masalah
pencemaran laut. Para nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara besarbesaran menggunakan bahan
peledak atau bahan berbahaya lainnya akan membuat regenerasi ikan laut terganggu. Karena itu, sebaiknya
hindari mengeksploitasi ikan dengan cara yang tidak dibenarkan hanya demi meraup keuntungan.
Bagaimanapun, menjaga kelestarian demi keberlangsungan hidup anggota ekosistem laut adalah yang paling
diutamakan. Setelah mengetahui berbagai hal yang bisa menyebabkan masalah pencemaran laut tersebut, semua
pihak tentu harus memikirkan upaya-upaya yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran
lingkungan yang satu ini.

C. OPINI

Salah satu opini terkait cara mengatasi pencemaran di lingkungan pesisir laut adalah dengan mengadopsi
pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor industri. Langkah-langkah yang dapat
diambil mencakup:

1. Pengelolaan Limbah:

- Menerapkan sistem pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan di wilayah pesisir.

- Memastikan instalasi pengolahan limbah memenuhi standar yang ketat.

2. Penegakan Regulasi:

- Memperkuat dan menegakkan regulasi terkait lingkungan laut untuk mengendalikan pembuangan limbah
ilegal dan aktivitas merusak lainnya.

3. Pendidikan Masyarakat:

- Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak pencemaran laut
dan cara menguranginya.

4. Penerapan Teknologi Bersih:

- Mendorong penggunaan teknologi bersih di sektor industri untuk mengurangi limbah dan emisi berbahaya.

5. Konservasi Sumber Daya Alam:


- Menerapkan praktik konservasi untuk melindungi ekosistem pesisir dan mangrove yang berperan penting
dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

6. Kolaborasi Internasional:

- Berpartisipasi dalam kerja sama internasional untuk mengatasi masalah pencemaran lintas batas laut.

7. Membersihkan lautan Seperti jangan membuang sampah di area laut. Agar tidak terjadi penumpukan sampah-
sampah plastik yang membuat laut menjadi kotor.

8. Bank sampah Plastic Bank adalah usaha sosial yang membayar sampah plastik dengan harga di atas harga
pasar. Orang yang mengumpulkan plastik dapat menukarkannya dengan uang, barang (bahan bakar, kompor)
atau layanan, seperti biaya sekolah Proyek ini memberi insentif kepada orang-orang untuk mengumpulkan
plastik sebelum memasuki saluran air sambil memerangi kemiskinan, memberikan penghasilan, membersihkan
jalanan, dan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lautan

DAFTAR PUSTAKA

Nahruddin, Z. (2018). Isu-isu Permasalahan SDM Pemerintahan. INA-Rxiv, Open Science Framework.
Nahruddin, Z. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi tata kelola SDM pemerintahan. INA-Rxiv, Open
Science Framework.

Anda mungkin juga menyukai