Anda di halaman 1dari 6

Latar Belakang

Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan
seluruhnya dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang
membahayakan. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan
mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi
tidak berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin
meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat
racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di
mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai
tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang
mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian
larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian
masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-
cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan
predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh
organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan
makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu polutan yang paling
berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO (World Health Organization)
atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi
Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai
daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh
manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana
terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran
laut tersebut.

Definisi Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi
permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

Manfaat Laut
Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita
manfaatkan diantaranya yaitu :
1. Tempat rekreasi dan hiburan
2. Tempat hidup sumber makanan kita
3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
5. Tempat barang tambang berada
6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
7. Sebagai jalur transportasi air
8. Sebagai tempat cadangan air bumi
9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

Definisi Pencemaran
Pencemaran merupakan kemasukan bahan pencemar seperti
bahan kimia,suara,panas, cahaya dan tenaga ke dalam alam sekitar yang mengakibatkan
kesan yang memusnahkan sehingga membahayakan kesehatanmanusia, mengancam sumber
alam dan ekosistem, serta mengganggu alam sekitar.

Pencemaran laut dan pantai


Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah
industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke
dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk
partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar
adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang
terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang
terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak
kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan
perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik
tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk
hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah
tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan proses di kapal, buangan industri
ke laut, proses pengeboran minyak di laut, buangan sampah dari transportasi darat melalui
sungai, emisi transportasi laut dan buangan pestisida dari perairan. Namun sumber utama
pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran
lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Polusi dari tumpahan minyak di laut
merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjdi fokus perhatian dari masyarakat luas,
karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat
signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut.

Pencemaran laut adalah hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke laut. Ada
berbagai sumber bahan pencemar yang dapat merusak laut dan dapat membunuh kehidupan
yang di laut. Seperti banyaknya ikan-ikan mati karena laut tempat mereka hidup tidak sesuai
kebutuhannya. Pencemaran laut yang terjadi di muara sungai porong bersumber pada
aktivitas kapal yang hampir setiap hari dan terdapat aliran sunga yang menuju laut.

Sumber Pencemaran laut dan pantai


Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan
terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan
pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
 Pencemaran oleh minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan-kecelakaan yang
mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hamper tidak bisa dielakkan.Kapal tanker
mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran
miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang
akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran yang sangat
membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal tanker yang mengalami
tabrakan atau kandas, atau dari proses yang disengaja seperti pencucian tangki halas, transfer
minyak antarkapal maupun kelalaian awak kapal. Umumnya cemaran minyak dari kapal
tanker berasal dari pembuangan air tangki balas. Sebagai gambaran, untuk tanker berbobot
50.000 ton, buangan air dari tangki balasnya mencapai 1.200 barel.
 Dampak Pencemaran Laut dan Pantai
a. Logam berat
b.  Tumpahan minyak
c.  Sampah
d.  Pestisida
e.  Eutrofikasi
g.  Polusi kebisingan

 Bantuan teknis
Permasalah tentang bantuan teknis dimulai dari bagian XII seksi 3 dan 4 yang mengatur
bantuan teknis, pemantauan (monitoring) dan penilaian keadaan lingkungan (environment
assessment).
Pasal 203 menetapkan bahwa negara-negara berkembang untuk keperluan pencegahan,
pengurangan dan penanggulangan pencemaran lingkungan laut atau mengurangi akibatnya
harus diberkan preferensi oleh organisasi-organisasi internasional bertalian dengan :
(a)Lokasi dana-dana serta bantuan teknis yang diperlukan dan
(b) Penggunaanh jasa-jasa khusus mereka.
 Perundang-undangan Nasional
Ketentuan-ketentuan umum mengenai perlindungan dan pelestrian lingkungan laut yang
ditetapkan  dalam Pasal 192 hingga 198 daripada konvensi dan ketentuan-ketentuan
mengenai kerjasama global dan regional yang tercantum dalam Pasal 197 hingga 201 hanya
berarti apabila hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara untuk menggali kekayaan alamnya
sesuai dengan kebijakan lingkungan dan sesuai pula dengan kewajiban untuk melindungi dan
menjaga kelestraian lingkungan laut dijabarkan lebih lanjut secara mendetil dalam
perundang-undangan nasional masing-masing negara.
 Dasar Hukum Nasional terhadap Pencemaran di Laut
Beberapa aturan hukum nasional mengenai pencemaran di laut antara lain :
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut.
3. Perpres No.109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak
di Laut.

Kasus Pencemaran Laut dan Pantai


Kasus Teluk Buyat
Beberapa langkah penanganan terhadap Kasus pencemaran di Buyat yang seharusnya
dilakukan adalah:
 Kementerian Kesehatan menentukan jenis penyakit yang diderita oleh warga dan
melakukan pengobatan dan bila perlu pencegahan.
 Membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terpadu yang terdiri dari Tim
Pengarah dan Tim Teknis. Tim ini beranggotakan instansi pemerintah terkait,
pemerintah daerah, LSM, perguruhan tinggi, dan pakar. Tim terpadu tingkat pusat akan
bekerjasama dengan Tim Independen ditingkat Daerah.
 Memberikan informasi kepada masyarakat secara terus menerus.
 Penegakan hukum terhadap pihak yang melanggar.

Kasus Pencemaran oleh Sampah


Membuang Sampah pada Tempatnya
Persoalan sampah merupakan hal paling sederhana dalam pencemaran terhadap
lingkungan. Setiap orang tentu sangat mampu untuk membuang sampah di tempat
pembuangan yang telah disediakan. Namun, budaya kita seolah sudah menghalalkan
pembuangan sampah di sembarang tempat hingga membuat lingkungan semakin
gersang. Padahal, membuang sampah pada tempatnya merupakan langkah nyata bagi
yang serius mempedulikan kesehatan lingkungan.

 Kesimpulan
Penyebab utama dari pencemaran laut di Indonesia adalah adanya eksploitasi besar-besaran
oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh oleh pemerintah tentang
keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol karena kurang ramah lingkungan,
permintaan makanan laut yang terus bertambah dalam kebutuhan industri juga
mengakibatkan ekosistem laut semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan
oleh polutan.

Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu dapat membantu dalam
mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi pencemaran laut yang terjadi di
Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah diderita.

Masalah pencemaran laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah saja, seluruh
warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini
agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang bisa dilakukan antara lain : dengan membuat
alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur
ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara
Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan seperti : kegiatan
berupa pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan pengarahan, kegiatan
konservatif atau bioremediasi.
Daftar Pustaka
Choiron, Arianto. 2013. “Makalah Pencemaran Laut” pada http://gudang-ilmu-
arianto.blogspot.com/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html diakses pada 22 April 2021

Erik. 2011. “Dampak Pencemaran Pantai dan Laut terhadap Kesehatan Manusia”
pada http://linuxksb.wordpress.com/2011/02/02/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut-
terhadap-kesehatan-manusia/ diakses pada 22 April 2021

Lutfi, Achmad. 2009. “Sumber-sumber Terjadinya Pencemaran” pada http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran_lingkungan/sumber-sumber-terjadinya-
pencemaran/ [diakses pada 22 April 2021

Novi. 2010. “Pencemaran Air


Laut”pada http://noviresbioku.blogspot.com/2010/05/pencemaran-air-laut.html diakses pada
22 April 2021

Anda mungkin juga menyukai