Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN

POLUSI LAUT

KELOMPOK : 7
ANGGOTA

MUH. RIDWAN (E1D122074)


MUH.ADITYA FATUR RAHMAN (E1D122075)
MUHAMMAD ALI RANDI (E1D122076)
MUHAMMAD HARUN YAHYA (E1D122077)
MUHAMMAD JADAL HUSEIN K (E1D122078)
MUHAMMAD HAFIZD ADEHAR (E1D122079)
MUHAMMAD IQBAL (E1D122080)
MUHAMMAD RANDAWULA PUTRA (E1D122081)
NOFRIANTO LAMBE (E1D122082)

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KENDARI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Polusi laut merujuk pada kontaminasi atau pencemaran lingkungan laut oleh bahan-
bahan yang merusak, seperti zat kimia berbahaya, limbah, dan sampah. Pencemaran laut
dapat memiliki dampak serius pada ekosistem laut dan kesehatan manusia yang bergantung
pada sumber daya laut.
Pencemaran laut adalah masalah global yang mendesak yang memiliki dampak serius
pada ekosistem laut dan kesejahteraan manusia. Lautan adalah salah satu aset paling berharga
di dunia, dan menjaga kelestariannya sangat penting. Pencemaran laut terjadi ketika bahan-
bahan berbahaya atau zat-zat yang merusak memasuki lingkungan laut dan mengganggu
ekosistem laut. Dalam makalah ini, kita akan menjelaskan lebih rinci tentang pencemaran
laut, berbagai bentuknya, serta upaya pengaturan yang telah diterapkan untuk mengatasi
masalah ini.

B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan Pengertian 'Pencemaran Laut ?
2. Menyebutkan serta menjelaskan berbagai Bentuk Pencemaran Laut ?
3. Menyebutkan dan menjelaskan Pengaturan Pencemaran Laut ?

C. Manfaat makalah
1. Memahami Pengertian 'Pencemaran Laut
2. dapat mengetahui berbagai Bentuk Pencemaran Laut
3. dapat mengetahui Pengaturan Pencemaran Laut.
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Laut


Pencemaran laut dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana bahan-bahan berbahaya
atau zat-zat yang merusak, seperti limbah industri, limbah pertanian, limbah domestik,
minyak bumi yang tumpah, limbah radioaktif, plastik, dan lainnya, memasuki lingkungan
laut. Pencemaran ini mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan berpotensi merusak
organisme laut serta berdampak negatif pada manusia. Aktivitas manusia, seperti perikanan,
pariwisata, dan industri, sangat bergantung pada laut, sehingga pencemaran laut memiliki
dampak luas yang perlu segera diatasi.
B. Bentuk-Bentuk Pencemaran Laut
Pencemaran laut memiliki berbagai bentuk, yang termasuk, namun tidak terbatas pada:

1. Pencemaran Minyak:
 Pencemaran minyak terjadi ketika minyak bumi mencemari laut, baik karena
kecelakaan kapal tanker atau aktivitas pengeboran minyak di lepas pantai.
 Tumpahan minyak membentuk lapisan tipis di permukaan air laut, menghambat
pertukaran oksigen dan merusak organisme laut, termasuk burung laut, mamalia
laut, dan ikan.
 Minyak juga dapat menciptakan masalah serius bagi ekosistem pesisir dan
lingkungan hidup manusia yang bergantung pada sumber daya laut, seperti
perikanan dan pariwisata.

2. Pencemaran Plastik:

 Pencemaran plastik adalah masalah global yang berkembang pesat. Plastik sekali
pakai seperti botol plastik, kantong plastik, dan mikroplastik dari dekomposisi
plastik mencemari lautan.
 Plastik dapat mematikan atau melukai hewan laut yang menelan atau terjebak
dalam sampah plastik. Mikroplastik, yang sangat kecil, dapat diabsorpsi oleh
organisme laut dan masuk ke rantai makanan, berpotensi mencemari makanan
laut yang kita konsumsi.
 "Pulau" plastik yang terbentuk di berbagai wilayah perairan juga menjadi
masalah yang mendalam.

3. Pencemaran Kimia:
 Zat kimia berbahaya seperti pestisida, logam berat (misalnya, raksa, timbal, dan
kadmium), dan bahan kimia industri mencemari laut.
 Zat-zat kimia ini dapat meracuni organisme laut, mengganggu sistem reproduksi,
dan mengakibatkan mutasi genetik.
 Mengingat bahwa organisme laut ini merupakan bagian dari rantai makanan laut,
pencemaran kimia dapat berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsi
ikan dan makanan laut lainnya.

4. Pencemaran Limbah:
 Limbah dari industri, pertanian, dan rumah tangga yang masuk ke laut dapat
menyebabkan peningkatan kadar nutrien seperti nitrogen dan fosfor.
 Hal ini mengakibatkan eutrofikasi laut, di mana alga tumbuh berlebihan,
menciptakan "algal bloom." Setelah alga mati, mereka menguraikan dan
menghabiskan oksigen, menciptakan "daerah mati" di laut yang tidak dapat
mendukung kehidupan.
 Efeknya meluas hingga ke ikan, moluska, dan makhluk laut lain yang bergantung
pada ekosistem ini.

5. Pencemaran Suara:
 Aktivitas manusia seperti lalu lintas kapal, eksplorasi suara laut, dan konstruksi
offshore menghasilkan pencemaran suara yang mengganggu komunikasi dan
navigasi makhluk laut, terutama mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus.
 Hal ini dapat mengganggu perilaku mereka, termasuk migrasi, perkembangan,
dan reproduksi, serta mengarah pada perubahan pola makan dan peningkatan
stres.

6. Pencemaran Radioaktif:
 Zat radioaktif yang masuk ke laut melalui pembuangan limbah nuklir dapat merusak
organisme laut dan berpotensi meracuni makanan laut, sehingga menyebabkan
masalah serius bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
Pencemaran laut adalah masalah yang kompleks dan serius, dan langkah-
langkah pencegahan serta pengelolaan yang ketat sangat penting untuk melindungi
ekosistem laut dan kehidupan manusia yang bergantung pada sumber daya laut ini.

C. Pengaturan Pencemaran Laut

1. onvensi MARPOL (Marine Pollution):

 Konvensi MARPOL, disusun oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), adalah


perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran laut oleh
kapal. Ini adalah perjanjian paling komprehensif yang mengatur masalah ini.
 MARPOL memiliki enam lampiran yang mengatur berbagai jenis pencemaran,
termasuk pengelolaan limbah minyak, limbah kimia, dan limbah padat dari kapal-
kapal di seluruh dunia.
 Negara-negara yang menjadi pihak dalam MARPOL harus mengadopsi peraturan
nasional yang sesuai dan memberlakukan inspeksi kapal serta sanksi terhadap
pelanggaran.

2. Konvensi London tentang Pencemaran Laut oleh Kapal (MARPOL Annex I):

 Konvensi ini merupakan lampiran khusus dari MARPOL yang fokus pada
pengaturan tumpahan minyak dan substansi berbahaya lainnya oleh kapal.
 MARPOL Annex I memuat persyaratan ketat untuk penyimpanan minyak
dan bahan berbahaya serta persyaratan untuk peralatan dan prosedur
pencegahan tumpahan minyak.
3. Konvensi Basel:

 Konvensi Basel adalah perjanjian internasional yang mengatur pergerakan


limbah berbahaya, termasuk limbah berbahaya yang dapat mencemari laut.
 Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah penyimpanan dan pembuangan
limbah berbahaya di laut yang dapat merusak ekosistem laut dan berdampak
pada manusia.
 Konvensi Basel juga mengatur pengelolaan limbah berbahaya yang
dihasilkan oleh kapal dan harus dikelola dengan aman sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

4. Undang-undang Nasional:

 Banyak negara memiliki undang-undang dan peraturan yang mengatur


pencemaran laut di wilayah perairan nasional mereka.
 Undang-undang ini mencakup persyaratan untuk pengelolaan limbah,
pengelolaan sumber daya laut, dan inspeksi kapal-kapal yang beroperasi di
perairan nasional.
 Sanksi dan denda biasanya diberlakukan terhadap pelanggaran yang
melanggar hukum lingkungan laut nasional.

5. Peran Organisasi Internasional:

 Organisasi internasional seperti IMO (International Maritime Organization)


dan UN Environment Program (UNEP) memiliki peran penting dalam upaya
global untuk mengurangi pencemaran laut.
 IMO fokus pada mengembangkan regulasi internasional untuk kapal-kapal
yang melintasi perairan internasional, sementara UNEP mempromosikan
pelestarian lingkungan laut dan kerjasama internasional dalam masalah ini.

Upaya kolaboratif antara negara-negara, organisasi internasional, dan


badan pengaturan menjadi penting untuk mengatasi masalah pencemaran laut
yang lintas batas ini. Dengan regulasi yang ketat, pengelolaan limbah yang bijak,
dan kesadaran global tentang perlunya melindungi lingkungan laut, kita dapat
berkontribusi pada pelestarian sumber daya laut yang berharga dan kesejahteraan
umat manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran laut adalah masalah yang mendesak dan memiliki dampak serius pada
ekosistem laut dan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, regulasi internasional dan
nasional telah diterapkan, tetapi upaya ini harus terus ditingkatkan. Kolaborasi antara
negara, industri, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menjaga kelestarian laut dan
lingkungan. Semua pihak harus berperan aktif dalam melindungi sumber daya laut yang
sangat berharga agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Pencemaran laut bukan hanya masalah masa kini, tetapi juga merupakan tanggung
jawab kita untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan generasi yang akan
datang. Dengan tindakan kolektif, kita dapat melindungi keanekaragaman hayati laut dan
menjaga ekosistem laut yang penting bagi kelangsungan hidup kita. Terima kasih atas
perhatian Anda.
B. SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta
melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi dengan stop
pencemaran laut akibat ulah manusia.

Anda mungkin juga menyukai