Pencemaran laut menurut UNCLOS 1982 adalah benda buatan manusia yang masuk ke dalam
lingkungan laut yang disebabkan oleh penanganan yang buruk, pembuangan ke laut baik disengaja
maupun tidak disengaja, maupun karena kejadian alamiah seperti bencana alam. Hal ini tentunya akan
menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan
pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan semakin
meluasnya dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan biota.
Pada pasal 210 unclos 1982 tentang pencemaran karena dumping dijelaskan bahwa .
Negara-negara harus menetapkan peraturan perundang-undangan untuk mencegah, mengurangi dan
mengendalikan pencemaran lingkungan laut karena dumping.
Negara-negara harus mengambil tindakan-tindakan lain sesuai dengan keperluan untuk mencegah,
mengurangi dan mengendalikan pencemaran termaksud.
l
Hal tersebut telah ditentukan pada Pasal 449 huruf a sampai huruf q Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk mengintegrasikan persetujuan teknis
dan/atau surat kelayakan operasional pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun ke dalam pesertujuan lingkungan maka telah dibentuk
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 6 Ta
hun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Pada Permen LHK ini salah satu ketentuan yang diatur yaitu mengenai Dumping
atau pembuangan Limbah yang diatur selanjutnya pada BAB X. Bagi setiap orang
yang melakukan Dumping limbah ke laut maka diwajibkan memiliki persetujuan
dari Pemerintah Pusat.
ABOUT THE DISEASE
Ketika ada kelebihan nutrisi kimia terutama nitrat dan fosfat di dalam air, hal itu menyebabkan eutrofikasi atau
polusi nutrisi. Eutrofikasi menurunkan kadar oksigen, menurunkan kualitas air, menjadikan air layak huni bagi ikan,
mempengaruhi proses perkembangbiakan biota laut dan meningkatkan produktivitas primer ekosistem laut.
Pengasaman
Lautan bertindak sebagai reservoir alami untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi. Namun, karena
meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer, lautan di seluruh dunia menjadi bersifat asam, sebagai akibatnya,
menyebabkan pengasaman lautan.
Racun
Ada racun persisten yang tidak larut atau hancur dengan ekosistem laut dengan cepat. Racun seperti
pestisida, DDT, PCB, furan, TBT, limbah radioaktif, fenol, dan dioksin terakumulasi dalam sel jaringan
biota laut dan menyebabkan bioakumulasi yang menghambat kehidupan di bawah air dan terkadang
menyebabkan mutasi pada bentuk kehidupan akuatik.
Plastik
Ketergantungan populasi manusia pada plastik yang terus meningkat telah memenuhi lautan dan daratan,
terdiri dari 80 persen sampah yang ditemukan di lautan. Plastik yang dibuang dan ditemukan di lautan
berbahaya bagi bentuk kehidupan laut dan satwa liar, karena terkadang mencekik dan mencekik mereka
sampai mati. Meningkatnya jumlah sampah plastik yang ditemukan di lautan mencekik, menelan, dan
menjerat kehidupan di bawah air serta di atasnya.
PERTANGGUNG JAWABAN NEGARA TERHADAP DUMPING