Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2 :

Aprianto Bernadus Hasan - Cristian Yawit - Yokbet Paulina –


Wisno Saputra - Glorio Valentino Celcius - Nanlohy - Mutia Al-fiqra – Marsel Wakanno
– Muh Syakur – Stefanus Kevin Fedirubun – Samuel Alexander Rangotwat

HUKUM LAUT – SUMBER POLUSI LAUT AKIBAT DUMPING


Menurut Undang-Undang NO. 32 Tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Dumping ( pembuangan ) adalah kegiatan


membuang,menempatkan dan/atau memasukkan limbah
dan/atau bahan dalam jumlah,konsentrasi,waktu,dan
lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media
lingkungan hidup tertentu.
DUMPING PERSPEKTIF
INTERNASIONAL
The international convention for the prevention of pollution from ships
( konvensi internasional tentang pencengahan pencemaran dari kapal)
merupakan konvensi utama yang mengatur tentang pencegahan percemaran
terhadap lingkungan laut oleh kapal yang berasal dari pengoperasianya atau
kecelakaan kapal.Pencemaran laut akibat dumping didefinisikan sebagai
peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,pertanian dan perumahan
yang mengakibatkan efek yang berbahaya
 
London dumping convention adalah suatu konvensi global pertama yang
melindungi lingkungan laut dari kegiatan manusia telah berlaku sejak tahun
1975. Tujuan konvensi ini untuk mengendalikan dan mencegah sumber
pencemaran laut melalui pengaturan dumping kelautan bahan limbah.
 
PENCEMARAN DUMPING MENURUT
UNCLOS 1982

Pencemaran laut menurut UNCLOS 1982 adalah benda buatan manusia yang masuk ke dalam
lingkungan laut yang disebabkan oleh penanganan yang buruk, pembuangan ke laut baik disengaja
maupun tidak disengaja, maupun karena kejadian alamiah seperti bencana alam. Hal ini tentunya akan
menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan
pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan semakin
meluasnya dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan biota.

Pada pasal 210 unclos 1982 tentang pencemaran karena dumping dijelaskan bahwa .
Negara-negara harus menetapkan peraturan perundang-undangan untuk mencegah, mengurangi dan
mengendalikan pencemaran lingkungan laut karena dumping.
Negara-negara harus mengambil tindakan-tindakan lain sesuai dengan keperluan untuk mencegah,
mengurangi dan mengendalikan pencemaran termaksud.

l
Hal tersebut telah ditentukan pada Pasal 449 huruf a sampai huruf q Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk mengintegrasikan persetujuan teknis
dan/atau surat kelayakan operasional pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun ke dalam pesertujuan lingkungan maka telah dibentuk 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 6 Ta
hun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.

Pada Permen LHK ini salah satu ketentuan yang diatur yaitu mengenai Dumping
atau pembuangan Limbah yang diatur selanjutnya pada BAB X. Bagi setiap orang
yang melakukan Dumping limbah ke laut maka diwajibkan memiliki persetujuan
dari Pemerintah Pusat.
ABOUT THE DISEASE

Berdasarkan Pasal 198 Permen LHK ini,


limbah yang dapat dilakukan pembuangan
MERCURY
ke laut meliputi:
It’s the closest planet to the Sun and the
smallest in the Solar System
Limbah B3 berupa Tailing dari kegiatan pengolahan hasil pertambangan; dan serbuk bor
dari hasil pengeboran Usaha dan/atau Kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut
menggunakan VENUS
Lumpur Bor berbahan dasar sintetis (synthetic based mud); dan
Venus has a beautiful name and is the second
Limbah nonB3 berupa serbuk
planet from bor dan lumpur bor dari hasil pengeboran Usaha dan/atau
the Sun
Kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut menggunakan Lumpur Bor berbahan
dasar air (water based mud).
MARS
Despite being red, Mars is actually a cold
place. It’s full of iron oxide dust
Penyebab dan akibat dumpling dalam polusi laut
Lingkungan laut menjadi tercemar dan
terkontaminasi melalui berbagai sumber
dan bentuk. Sumber utama pencemaran
laut adalah masuknya bahan kimia,
limbah padat, pembuangan unsur
radioaktif, limbah industri dan pertanian,
sedimentasi buatan, tumpahan minyak,
dan banyak faktor seperti itu. 
Jenis Jenis Polusi Laut
Eutrofikasi

Ketika ada kelebihan nutrisi kimia terutama nitrat dan fosfat di dalam air, hal itu menyebabkan eutrofikasi atau
polusi nutrisi. Eutrofikasi menurunkan kadar oksigen, menurunkan kualitas air, menjadikan air layak huni bagi ikan,
mempengaruhi proses perkembangbiakan biota laut dan meningkatkan produktivitas primer ekosistem laut.

Pengasaman

Lautan bertindak sebagai reservoir alami untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi. Namun, karena
meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer, lautan di seluruh dunia menjadi bersifat asam, sebagai akibatnya,
menyebabkan pengasaman lautan. 
Racun

Ada racun persisten yang tidak larut atau hancur dengan ekosistem laut dengan cepat. Racun seperti
pestisida, DDT, PCB, furan, TBT, limbah radioaktif, fenol, dan dioksin terakumulasi dalam sel jaringan
biota laut dan menyebabkan bioakumulasi yang menghambat kehidupan di bawah air dan terkadang
menyebabkan mutasi pada bentuk kehidupan akuatik.

Plastik

Ketergantungan populasi manusia pada plastik yang terus meningkat telah memenuhi lautan dan daratan,
terdiri dari 80 persen sampah yang ditemukan di lautan. Plastik yang dibuang dan ditemukan di lautan
berbahaya bagi bentuk kehidupan laut dan satwa liar, karena terkadang mencekik dan mencekik mereka
sampai mati. Meningkatnya jumlah sampah plastik yang ditemukan di lautan mencekik, menelan, dan
menjerat kehidupan di bawah air serta di atasnya.
PERTANGGUNG JAWABAN NEGARA TERHADAP DUMPING

Menurut ketentuan unclos 1982 yang memberikan peraturan tegas yang


menjelaskan dalam pasal 235 ayat 1 dan 2, bahwa :
1. Negara-negara bertanggungjawab untuk pemenuhan kewajiban-
kewajiban internasional mereka berkenaan dengan perlindungan dan
pelestarian lingkungan laut. Mereka harus memikul kewajiban ganti-
rugi sesuai dengan hukum internasional.
2. Negara-negara harus menjamin tersedianya upaya menurut sistem
perundang-undangannya untuk diperolehnya ganti-rugi yang segera
dan memadai atau bantuan lainnya bertalian dengan kerusakan yang
disebabkan pencemaran lingkungan laut oleh orang perorangan atau
oleh badan hukum di bawah yurisdiksi mereka.
“melihat jauh kedalam alam dan kemudian anda akan
mengerti segala sesuatu yang lebih baik.”
—albert einstein

Anda mungkin juga menyukai