Anda di halaman 1dari 17

MARINE & LAND

ECOSYSTEMS
Perekonomian Indonesia
Dr. EEN NOVRITHA WALEWANGKO, SE,
MSE
MEMBERS
Kezia Akwila Tampi 210611040334
Marchelino R M Giroth 210611040346
Tiara Pinontoan 210611040344
Queen M Ruru 210611040341
Jerioko A Tamuntuan 210611040333
Stien F D Manggopa 210611040315
ECOSYSTEM
SUB DISCUSSION
PENEBANGAN HUTAN DALAM MEMBANGUN
IBU KOTA YANG BARU (KALIMANTAN)

PENCEMARAN AIR LAUT OLEH LIMBAH


PABRIK

PERATURAN & KEBIJAKAN DARI UU


PEMERINTAH NASIONAL, UU PASAL 33 (hajat
hiduk orang banya) DAN UU INTERNASIONAL
PENEBANGAN HUTAN DALAM MEMBANGUN
IBU KOTA YANG BARU (KALIMANTAN)
Alasan pemindahan ibu kota dalam pemaparan Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) disampaikan
sejumlah permasalahan” meliputi penduduk pulau Jawa yang
terlalu padat, kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat mendominasi dan proporsi
penggunaan lahan meningkat lima kali liat dari pulau Kalimantan.
Dari kegiatan ini bisa saja meningkatkan sebuah resiko
kebakaran hutan, pencemaran minyak, penurunan nutrien pada
kawasan pesisir dan laut, lubang tambang yang tidak ditutup
mencemari air tanah, hingga menghambat jalur logistik
masyarakat, lalu akan mengancam keberlangsungan hidup flora
dan fauna, meningkatkan aktivitas perburuan dan penangkapan
ikan untuk dijual ke penduduk kota, sistem hidrologi, dan memicu
banyaknya bencana.
DOCUMENTATION
DESIGN & PROCESS
Pada Dekade Pertama (1972-1982), Deklarasi Stockholm
menandai dialog pertama negara industri dan negara
berkembang yang membahas pertumbuhan ekonomi,
pengendalian pencemaran, kelangsungan hidup manusia di
seluruh dunia, dan menjadi landasan bagi pengembangan hukum
lingkungan nasional dari masing – masing negara.

Undang – Undang Republik Indonesia


 Nomor 18 Tahun 2013
Pencegahan dan pemberantasan perusahaan hutan
 Nomor 8 Tahun 2021
Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan
hutan, serta pemanfaatan hutan di hutan lindung dan
hutan produksi Implementasi hukum lingkungan internasional ke
 Nomor 27 Tahun 1999 dalam hukum nasional Indonesia dilakukan dengan
Analisa mengenai dampak lingkungan mengatur dalam hukum nasional Indonesia dalam
 Nomor 04 Tahun 2001 Undang-undang konservasi sumber daya hayati:
Pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran  UU No 32 Tahun 2009
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
hutan dan/atau lahan
 UU No 41 Tahun 1999
Kehutanan
PENCEMARAN AIR LAUT OLEH LIMBAH
PABRIK
Pencemaran di Lingkungan Laut (Pollution of the marine
environment) yaitu dimasukanya oleh manusia, secara langsung
atau tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan
dapak buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada
keberlangsungan kehidupan laut sehingga berbahaya bagi
kesehatan manusian, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk
penangkapan ikan. (UNCLOS. 1982)
Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap
ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan
pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak ditangani
secara tepat dapat mengakibatkan semakin meluasnya dampak
negatif terhadap kehidupan manusia dan biota.
MARINE DAMAGE
DOCUMENTATION
DOCUMENTATION RESULTS
Dari limbah yang dibuang ke laut semakin lama semakin
banyak dan dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat pencemaran
lingkungan pada skala lokal terjadi.
Apabila pembuangan limbah ke laut secara terus menerus
dilakukan, maka ditakutkan akan terjadi dampak global dari
pencemaran laut.

Undang – Undang Republik Indonesia


 Nomor 31 Tahun 2010
Pengelolaan kawasan konservasi
 Nomor 32 Tahun 2014
Kelautan
UNDANG – UNDANG PERATURAN
UU yang telah mengadopsi berbagai prinsip”
PEMERINTAH
hukum lingkungan internasional yang ada  Nomor 19 Tahun 1999
dalam berbagau perjanjian
Pengendalian pencemaran dan/atau perusakan laut
INTERNASIONAL  Nomor 32 Tahun 2009
 Nomor 31 Tahun 2004
Perlindungan dan pengelolaan hidup pasal 1 ayat (14)
Perikanan
 Nomor 82 Tahun 2001
 Nomor 27 Tahun 2007
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
kecil air
UU Tahun 1945 Pasal 33
ayat(2) dan (3)

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan


yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara. Demikian pula bumi dan air dan kekayaan alam
seperti Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya
alam strategis takterbarukan yang dikuasai negara dan
merupakan komoditas vital yang memegang peranan
penting dalam penyediaan bahan baku industri,
pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri, dan
penghasil devisa negara yang penting, maka
pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin agar
dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat.
GROUP DOCUMENTATION
THANK YOU


Anda mungkin juga menyukai