Rangkuman Materi Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu : Drs. H. Hamka L., M.S
Disusun Oleh Nur Annisa 230108502006
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR RANGKUMAN MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP I.Latar belakang lahirnya PLH Fakta menunjukkan makin hari makin banyak masalah PLH tentunya Harus dengan pendidikan Baik formal maupUn informal Tujuan PLH ini untuk me ciptakan manusia supaya mau ikut berpartisipasi dalam mencegah masalah lingkungan hidup UUD RI No 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam sekitar itu sendiri. Jadi semua kebutuhan itu diambil dari alam tapi kebanyakan manusia tidak mengambil sesuai kebutuhan tapi sesuai dengan keinginannya Rusaknya lingkungan itu adalah konsekuensi cara manusia memandang lingkungannya dimasa lalu A. Awal mula rusaknya lingkungan hidup Rusaknya lingkungan hidup dapat memiliki awal yang kompleks dan beragam, tetapi beberapa faktor yang berperan dalam rusaknya lingkungan meliputi: Urbanisasi: Pertumbuhan kota dan perluasan perkotaan mengakibatkan deforestasi, penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan, dan peningkatan polusi udara dan air. Perubahan iklim: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang dapat merusak ekosistem alam. Polusi: Limbah industri, pertanian, dan domestik dapat mencemari air, udara, dan tanah, merusak ekosistem dan kesehatan manusia. Deforestasi: Penebangan hutan yang tidak berkelanjutan untuk kayu, pertanian, dan pembangunan dapat menghilangkan habitat alami dan mengganggu siklus air. Overexploitasi sumber daya alam: Penangkapan ikan berlebihan, pertanian yang tidak berkelanjutan, dan penambangan berlebihan dapat merusak ekosistem dan mengancam kelangsungan sumber daya alam. Pertumbuhan populasi: Pertumbuhan populasi manusia yang cepat dapat meningkatkan tekanan terhadap lingkungan dengan permintaan yang lebih besar akan sumber daya alam. Rusaknya lingkungan hidup seringkali merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor ini. Upaya untuk memahami, mencegah, dan memperbaiki kerusakan lingkungan telah menjadi fokus penting dalam pelestarian alam dan berkelanjutan Kronologi kasus minamata Kasus Minamata adalah sebuah tragedi lingkungan yang terjadi di kota Minamata, Jepang, pada tahun 1950-an dan 1960-an. Berikut adalah kronologi kasus Minamata dan kesimpulannya: 1950-an awal: Perusahaan Chisso Corporation di Minamata, Jepang, membuang limbah merkuri ke Sungai Agano dan Teluk Minamata sebagai hasil dari produksi mereka yang melibatkan merkuri organik. 1953: Penduduk setempat mulai mengalami gejala kesehatan yang tidak biasa, seperti kelumpuhan, kejang, dan gangguan neurologis. Namun, penyebabnya tidak diketahui pada saat itu. 1956: Dokter lokal, Dr. Hajime Hosokawa, mulai menyelidiki kasus-kasus ini dan mencurigai hubungan dengan merkuri. 1957: Chisso Corporation menghentikan pembuangan merkuri, tetapi kasus- kasus baru masih terjadi. 1959: Dr. Minamata, seorang ahli neurologi, mengumumkan penemuan bahwa penyebab gejala ini adalah keracunan merkuri. 1968: Pemerintah Jepang secara resmi mengakui bahwa kasus-kasus tersebut adalah akibat dari keracunan merkuri, yang kemudian disebut sebagai "Penyakit Minamata." Jadi,Kasus Minamata adalah salah satu contoh klasik keracunan lingkungan yang diakibatkan oleh pelepasan limbah berbahaya ke lingkungan alam. Dampak keracunan merkuri ini sangat merusak kesehatan manusia, mengakibatkan kematian dan kerusakan sistem saraf. Kasus ini memicu kesadaran global tentang bahaya limbah industri dan perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap pelepasan limbah beracun. Sebagai hasil dari kasus Minamata, Pemerintah Jepang dan komunitas internasional telah mengambil tindakan untuk mengurangi pelepasan merkuri dan mengembangkan peraturan lebih ketat terkait limbah berbahaya. Kasus Minamata juga menjadi landasan untuk Konvensi Minamata tentang Merkuri yang diratifikasi pada tahun 2013, yang bertujuan mengurangi eksposur manusia terhadap merkuri dan membatasi penggunaannya di berbagai industri. B.Pencemaran Pestisida Dalam Pertanian Pencemaran Pestisida dalam Pertanian Pencemaran pestisida dalam pertanian adalah masalah lingkungan yang serius: Penggunaan Pestisida: Petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pestisida ini dapat berupa insektisida, herbisida, atau fungisida. Dampak Lingkungan: Penggunaan pestisida berlebihan dapat mencemari lingkungan. Pestisida dapat mencemari air tanah, sungai, danau, serta memengaruhi organisme air. Selain itu, pestisida juga dapat mencemari udara melalui uap dan partikel yang terbawa angin. Dampak Kesehatan: Pestisida yang mencemari hasil pertanian dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia jika terjadi paparan berlebihan. Ini dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk masalah neurologis, gangguan pernapasan, dan masalah kulit. Residu Pestisida: Sisa-sisa pestisida pada produk pertanian juga merupakan masalah. Jika tidak dikelola dengan baik, residu pestisida dapat mencapai konsumen dan berpotensi meracuni mereka. Pengelolaan Berkelanjutan: Untuk mengurangi pencemaran pestisida, penting untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pestisida yang bijak, rotasi tanaman, pengendalian hama alami, dan pemantauan residu pestisida pada hasil pertanian. Pencemaran pestisida dalam pertanian memerlukan perhatian serius agar dapat menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia. C.Visi dan misi pendidikan lingkungan hidup di indonesia antara lain Visi: "Mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan, berkontribusi pada pelestarian alam, dan menciptakan keberlanjutan lingkungan di Indonesia." Misi: Memberikan pendidikan lingkungan yang menyeluruh dan terjangkau kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Perkembangan PLH Pendidikan lingkungan hidup adalah Suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan 5 juni tahun 1972 diperingati sebagai hari lingkungan sedunia Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu: a.Lingkungan Hidup Alamiah: Lingkungan hidup alamiah mencakup unsur-unsur alam yang ada sebelum campur tangan manusia. Ini termasuk berbagai bentuk ekosistem seperti hutan, sungai, dan laut. Faktor-faktor alam, seperti cuaca, iklim, topografi, dan geologi, memengaruhi lingkungan ini. Perubahan alamiah dalam lingkungan ini, seperti gempa bumi atau erupsi gunung berapi, juga termasuk dalam kategori ini. b.Lingkungan Hidup Buatan: Lingkungan hidup buatan adalah lingkungan yang dibentuk oleh campur tangan manusia. Ini mencakup kota, jalan raya, bangunan, dan infrastruktur manusia lainnya. Perubahan lingkungan oleh manusia dapat memiliki dampak positif dan negatif, seperti pembangunan berkelanjutan atau kerusakan lingkungan. Lingkungan Hidup Sosial Budaya: Lingkungan hidup sosial budaya mencakup aspek-aspek budaya dan sosial dalam interaksi manusia dengan lingkungan mereka. D.Berbagai masalah dessain dan dessolen Masalah lingkungan hidup ada 3 dilihat dari ruang lingkup a.global b.nasional c.nasional a.global (artinya mendunia) Ekosistem global adalah ekosistem dunia yang mencakup keseluruhan di bumi Baik itu secara atmosfer atau udara , batuan ataun tanah dan Air. b.Nasional Lingkungan hidup nasional merujuk pada kondisi dan aspek lingkungan alam yang ada disuatu negara. C.global Yang dimaksud masalah lingkungan hidup global adalah yang dampaknya bisa dirasakan oleh penduduk dunia Oleh karena itu menjadi tanggung jawab masyarakat untuk mengatasinya Didalam uud no 32 tajun 2003 pasal 1 ayat 14 Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup ,zat,energi atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehinggal melampaui baku muu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas/kadar makhluk hidup,zat,energi atau komponen yang ada/harus ada Uud no 32 tahun 2009 pasal 1 ayat 16 Kerusakan lingkungan hidup adalah tindakan oranh yang menimbulkan perubahan langsung/tidak langsung terhadap sifat fisik,kimia atau makhluk hidup sehingga melampaui kriteria kerusakan lingkungan hidup. E.Masalah literatur ttg masalah Lingkungan hidup global Isu lingkungan hidup lokal: 1. Kekeringan Penebangan pohon pada zona resapan air 2. Banjir Pembuangan sampah pada saluran air 3. Intrusi air laut Eksploitas air tanah secara berlebihan 4. Abrasi Perubahan ekosistem baku menjadi ekosistem tambak Isu lingkungan hidup nasional • Pencemaran lingkungan perairan Pembuangan limbah industri ke sungai. Kebocoran minyak lepas pantai.Penggunaan bom laut pukat, dsb. • Pencemaran lingkungan udara Kebakaran hutan, asap pabrik, asap kendaraan bermotor. • Pencemaran lingkungan darat Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, penambangan liar, kebocoranreaktor nukrilir Isu lingkungan hidup global • Pemanasan global Peningkatan gas rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil serta penebangan pohon F.Penggunaan klorin dalam CFC ( chiorofluorocarbons) • Keaneka ragaman hayati perusakan ekosistem air dan darat, perubahan tata guna lahan. Penangkapan hewan langka contoh: Lingkungan hidup alami terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan hidup di air dan lingkungan hidup di darat. 1. Lingkungan hidup di air meliputi danau, laut, rawa, dan sungai 2. Lingkungan hidup di darat meliputi bukit, gunung, hutan, lembah, dan padang rumput Penyebab kerusakan lingkungan bisa dibagi menjadi dua, yakni: 1.Faktor alam Letusan gunung berapi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan bencana alam lainnya bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Contohnya kematian hewan, kerusakan rumah, dan lain sebagainya. Ulah manusia Kerusakan lingkungan hidup akibat 2. ulah manusia ternyata lebih besar dan banyak dibanding kerusakan akibat faktor alam. Hal ini dipicu oleh aktivitas atau perbuatan manusia yang tidak ramah lingkungan. Contohnya penebangan hutan, aktivitas pembakaran hutan, membuang sampah ke sungai, dan lain sebagainya. Dampak Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan telah menyebabkan beberapa dampak buruk. Pertama, manusia berisiko mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya seperti, misalnya, asma dan radang paru-paru akibat polusi udara. Dampak buruk lainnya adalah hilangnya keanekaragaman hayati. Degradasi lingkungan juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon yang bertanggung jawab untuk perlindungan terhadap sinar ultraviolet matahari. Kesimpulannya, lingkungan adalah alasan utama bagi kelangsungan hidup umat manusia. Beberapa intervensi harus dilakukan untuk digunakan oleh anggota masyarakat untuk melindungi dan melestarikan lingkungan alam. G.Efek gas rumah kaca Efek rumah kaca (Green House Effect ), diartikan sebagai naiknya suhu bumi. Naiknya suhu bumi disebabkan oleh terperangkapnya sinar matahari gelombang panjang (infra merah) oleh gas–gas rumah kaca. (GRK) yang berada di lapisan troposfer , yang merupakan lapisan atmosfer yang berada dipermukaan bumi sampai radius 10 Km ke angkasa. Naiknya suhu ini dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Secara total, 29 % energi matahari akan dipantulkan oleh atmosfer , 20 % di serap oleh gas-gas atmosfe , dan hanya 51 % yang sampai dipermukaan bumi. GRK yang dapat menyebabkan efek rumah kaca adalah CO2, CH4,CFC,O3 dan N2O. Meningkat nya gas rumah kaca tersebut di konstribusikan oleh hal² berikut 1. Energi Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar fosil atau BBM memberikontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas rumah kaca , terutamaCO2 . 2. Kehutanan , Salah satu fungsi hutan adalah sebagai pernyerap emisi gas rumah kaca . Karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi O2 . Sehingga pengerusakan hutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi gas rumah kaca . 3. Peternakan dan Pertanian, Di sektor ini emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian danpembusukan kotoran-kotoran ternak, serta pembakaran sabana.Pada sektor pertanian,gas metana (CH4) yang paling banyak dihasilkan. Adapun gas-gas yang terdapat dalam rumah kaca , adalah sebagai berikut : 1. CO2 (Karbon Dioksida) CO2 adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia.Sumbangan utama manusia terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. 2. FC (Chloro Flouro Carbon) Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat tidak mudah terbakar dan tidak beracun. 3.H2O (Uap Air) Uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca.Uap air tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi ketika uap membentuk butir-butir air. 4. O3 (Ozon) Ozon terdapat secara alami di atmosfer (troposfer, stratosfer). Di troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor 5. CH4 (Metana) Metana dihasilkan ketika jenisjenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara (anaerob) . Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa.Metana mudah terbakar, dan menghasilkan karbon dioksida sebagai hasil sampingan. Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer Dampak Pemanasan Global Pemanasan global yaitu meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi yang disebabkan oleh aktifitas manusia terutama aktifitas pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam), yang melepas karbondioksida(CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. H.Dampak pemanasan global memengaruhi 1.Cuaca Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil . Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah- daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. 2.Hewan dan tumbuhan Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia . Dalam pemanasan global , hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. 3.Kesehatan manusia 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria, persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat .penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, demam dengue (demam berdarah), demam kuning, dan encephalitis Pengurangan deforestasi hutan hujan tropis perbaiki iklim global menurunnya laju deforestasi di negara-negara dengan hutan hujan tropis seperti Malaysia, Indonesia, Kolombia, dan Brasil, dapat membantu upaya bagi perbaikan iklim global dan keanekaragaman hayati. Hutan merupakan ekosistem penting dalam memerangi perubahan iklim, mendukung mata pencaharian, dan melindungi keanekaragaman hayati. Faktor Terjadinya efek rumah kaca Terjadinya efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh berbagai macam benda di permukaan bumi. Dan sinar matahari yang dipantulkan dapat merusak lapisan ozon, yang memiliki fungsi utama untuk menghambat cahaya matahari yang berada di atmosfer. Apabila lapisan ozon yang berada di atmosfer bumi semakin berkurang, maka akan menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi. Kondisi ini menjadi lebih buruk karena banyaknya karbondioksida (Co2) yang ada di bumi. Karena dapat menahan pantulan sinar matahari, sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Untuk menghindari kerusakan lapisan ozon pada lapisan atmofser bumi. Maka kita harus mengurangi berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan karbondioksida (co2). Dan juga berbagai hal yang dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon lainnya. I.Faktor Efek Rumah Kaca Faktor utama yang memicu terjadinya efek rumah kaca adalah meningkatnya konsentrasi karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Peningkatan karbondioksida (CO2) di bumi disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak dan bahan sejenisnya. J.Zat Yang Dapat Ditimbulkan Rumah Kaca 1. Karbondioksida Karbondioksida adalah sejenis senyawa kimia, zat ini terdiri dari dua atom yaitu oksigen dengan atom karbon. Zat ini berbentuk gas pada tempetatur dan tekanan yang normal, yang berada di atmosfer bumi. Pada umumnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi adalah 387 ppm. 2. Belerang Dioksida Senyawa ini merupakan gas beracun dan juga mempunyai bau yang menyengat. Karena batu bara dan minyak bumi mengadung senyawa ini, maka pembakarannya menghasilkan gas belerang. Dan zat ini juga berpotensi untuk menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. 3. Nitrogen Oksida Gas ini dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen saat terjadi pembakaran di udara. Pada tempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi, nitrogen oksida dilepaskan ke udara menjadi polusi udara. 4. Metana Gas metana adalah gas yang tidak cocok dengan lingkungan, tetapi dapat menghasilkan energy besar. Gas ini mudah terbakar akan tetapi hanya memiliki konsetrasi di udara sebesar 5-15% saja. Sedangkan metana cair hanya dapat terbakar apabila mengalami tekanan dengan tinggi 4-5 atmosfer. 5. Klorofluorokarbon Klorofluorokarbon dihentikan secara bertahap melalui Protocol Montreal karena menyebabkan penipisan lapisan ozon. Senyawa antrogenik ini merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek kaca lebih tinggi dari yang disebabkan oleh karbondioksida. Akibat Efek Rumah Kaca Meningkatnya suhu di permukaan bumi dapat berpotensi terjadinya perubahan iklim yang extreme di bumi. Hal ini juga dapat menimbulkan terganggunya hutan dan ekosistem yang lain. Sehingga mengurangi kemapuannya sebagai penyerap utama karbondioksida yang ada di bumi. Naiknya suhu di permukaan bumi juga mengakibatkan gunung-gunung es di kutub mencair. Yang dapat mengakibatkan naiknya air permukaan laut, yang berpotensi untuk menenggelamkan pulau-pulau kecil di Negara kepulauan. Menurut penelitian, efek rumah kaca telah mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat 1-5o C. apabila peningkatan suhu di permukaan bumi tetap seperti sekarang ini. Maka hal itu akan berpotensi meningkatkan pemanasan global 1,5-4,5o C sekitar tahun 2030. Beberapa flora da founa yang sudah punah di sulawesi 1. Anoa. Anoa termasuk ke dalam hewan yang hampir punah. Mengapa anoa terancam punah? karena kebiasaan masyarakat sekitar yang berburu anoa untuk dikonsumsi hingga diambil bagian kulit dan tanduknya. 2.Burung Maleo Statusnya yang terancam punah membuat burung ini dilestarikan di Bone Bolango. Wisatawan bisa berkunjung ke sini untuk melihat hewan cantik ini. 3. Monyet Hitam atau Yaki konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi dagingnya. Dampak Pada Ketersediaan Pangan 1. Erosi (kerusakan) Kondisi pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda seperti air mengalir, es angin, dan gelombang atau arus. 2. Abrasi Terkikisnya lahan daratan terutama oleh air misalnya pantai, itu terkikis karena ombak 3. Intrusi ait laut Terjadi karena menyusupnya air laut (merembes ketanah di daratan) pori pori batuan (ini juga menyebabkan lahan kritis) 4. Terbentuknya lahan kritis Lahan kritis atau lahan yang telah mengalami penurunan kualitas tidak dapat berfungsi sesuai perutukannya . dalam arti lahan telah rusak. Terjadi perubahan pada fisik, kimia, dan biologi 5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan Penggunaan pestisida dan hermisidlahan kritis? Mikroba tanah mati karena dengan mikroba mati itu tidak ada yang mendaur ulang materi Tentang kesehatan lingkungan Sehat menurt who keadaan yang sempurna baik fisik mental maupun sosial tidak hanya terbebas dari penyakit/ kelelahan serta kecacatan Faktor yang memengaruhi kesehatan • Kondisi sosial ekonomi • Lingkungan fisik • Pelayanan kesehatan akses keperawatan medis • Gaya hidup, pola makan, konsumsi alkohol, merokok, dan kebiasaan lainnya • Faktor genetik