Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman Materi Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu : Drs. H. Hamka L., M.S


Disusun Oleh
Nur Annisa
230108502006

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
RANGKUMAN MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
I.Latar belakang lahirnya PLH
Fakta menunjukkan makin hari makin banyak masalah PLH tentunya Harus
dengan pendidikan Baik formal maupUn informal
Tujuan PLH ini untuk me ciptakan manusia supaya mau ikut berpartisipasi dalam
mencegah masalah lingkungan hidup
UUD RI No 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan
dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam
sekitar itu sendiri.
Jadi semua kebutuhan itu diambil dari alam tapi kebanyakan manusia tidak
mengambil sesuai kebutuhan tapi sesuai dengan keinginannya
Rusaknya lingkungan itu adalah konsekuensi cara manusia memandang
lingkungannya dimasa lalu
A. Awal mula rusaknya lingkungan hidup
Rusaknya lingkungan hidup dapat memiliki awal yang kompleks dan beragam,
tetapi beberapa faktor yang berperan dalam rusaknya lingkungan meliputi:
Urbanisasi: Pertumbuhan kota dan perluasan perkotaan mengakibatkan
deforestasi, penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan, dan peningkatan polusi
udara dan air.
Perubahan iklim: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar fosil, menyebabkan pemanasan global dan perubahan
iklim yang dapat merusak ekosistem alam.
Polusi: Limbah industri, pertanian, dan domestik dapat mencemari air, udara,
dan tanah, merusak ekosistem dan kesehatan manusia.
Deforestasi: Penebangan hutan yang tidak berkelanjutan untuk kayu, pertanian,
dan pembangunan dapat menghilangkan habitat alami dan mengganggu siklus
air.
Overexploitasi sumber daya alam: Penangkapan ikan berlebihan, pertanian
yang tidak berkelanjutan, dan penambangan berlebihan dapat merusak
ekosistem dan mengancam kelangsungan sumber daya alam.
Pertumbuhan populasi: Pertumbuhan populasi manusia yang cepat dapat
meningkatkan tekanan terhadap lingkungan dengan permintaan yang lebih
besar akan sumber daya alam.
Rusaknya lingkungan hidup seringkali merupakan hasil dari interaksi kompleks
antara faktor-faktor ini. Upaya untuk memahami, mencegah, dan memperbaiki
kerusakan lingkungan telah menjadi fokus penting dalam pelestarian alam dan
berkelanjutan
Kronologi kasus minamata
Kasus Minamata adalah sebuah tragedi lingkungan yang terjadi di kota
Minamata, Jepang, pada tahun 1950-an dan 1960-an. Berikut adalah kronologi
kasus Minamata dan kesimpulannya:
1950-an awal: Perusahaan Chisso Corporation di Minamata, Jepang, membuang
limbah merkuri ke Sungai Agano dan Teluk Minamata sebagai hasil dari produksi
mereka yang melibatkan merkuri organik.
1953: Penduduk setempat mulai mengalami gejala kesehatan yang tidak biasa,
seperti kelumpuhan, kejang, dan gangguan neurologis. Namun, penyebabnya
tidak diketahui pada saat itu.
1956: Dokter lokal, Dr. Hajime Hosokawa, mulai menyelidiki kasus-kasus ini dan
mencurigai hubungan dengan merkuri.
1957: Chisso Corporation menghentikan pembuangan merkuri, tetapi kasus-
kasus baru masih terjadi.
1959: Dr. Minamata, seorang ahli neurologi, mengumumkan penemuan bahwa
penyebab gejala ini adalah keracunan merkuri.
1968: Pemerintah Jepang secara resmi mengakui bahwa kasus-kasus tersebut
adalah akibat dari keracunan merkuri, yang kemudian disebut sebagai "Penyakit
Minamata."
Jadi,Kasus Minamata adalah salah satu contoh klasik keracunan lingkungan yang
diakibatkan oleh pelepasan limbah berbahaya ke lingkungan alam.
Dampak keracunan merkuri ini sangat merusak kesehatan manusia,
mengakibatkan kematian dan kerusakan sistem saraf.
Kasus ini memicu kesadaran global tentang bahaya limbah industri dan perlunya
regulasi yang lebih ketat terhadap pelepasan limbah beracun.
Sebagai hasil dari kasus Minamata, Pemerintah Jepang dan komunitas
internasional telah mengambil tindakan untuk mengurangi pelepasan merkuri
dan mengembangkan peraturan lebih ketat terkait limbah berbahaya.
Kasus Minamata juga menjadi landasan untuk Konvensi Minamata tentang
Merkuri yang diratifikasi pada tahun 2013, yang bertujuan mengurangi eksposur
manusia terhadap merkuri dan membatasi penggunaannya di berbagai industri.
B.Pencemaran Pestisida Dalam Pertanian
Pencemaran Pestisida dalam Pertanian
Pencemaran pestisida dalam pertanian adalah masalah lingkungan yang serius:
Penggunaan Pestisida: Petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan
hama dan penyakit tanaman. Pestisida ini dapat berupa insektisida, herbisida,
atau fungisida.
Dampak Lingkungan: Penggunaan pestisida berlebihan dapat mencemari
lingkungan. Pestisida dapat mencemari air tanah, sungai, danau, serta
memengaruhi organisme air. Selain itu, pestisida juga dapat mencemari udara
melalui uap dan partikel yang terbawa angin.
Dampak Kesehatan: Pestisida yang mencemari hasil pertanian dapat
mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia jika terjadi paparan
berlebihan. Ini dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk masalah
neurologis, gangguan pernapasan, dan masalah kulit.
Residu Pestisida: Sisa-sisa pestisida pada produk pertanian juga merupakan
masalah. Jika tidak dikelola dengan baik, residu pestisida dapat mencapai
konsumen dan berpotensi meracuni mereka.
Pengelolaan Berkelanjutan: Untuk mengurangi pencemaran pestisida, penting
untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan
pestisida yang bijak, rotasi tanaman, pengendalian hama alami, dan
pemantauan residu pestisida pada hasil pertanian.
Pencemaran pestisida dalam pertanian memerlukan perhatian serius agar dapat
menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia.
C.Visi dan misi pendidikan lingkungan hidup di indonesia antara lain
Visi:
"Mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan,
berkontribusi pada pelestarian alam, dan menciptakan keberlanjutan lingkungan
di Indonesia."
Misi:
Memberikan pendidikan lingkungan yang menyeluruh dan terjangkau kepada
semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
Perkembangan PLH
Pendidikan lingkungan hidup adalah Suatu proses untuk membangun populasi
manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
5 juni tahun 1972 diperingati sebagai hari lingkungan sedunia
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu:
a.Lingkungan Hidup Alamiah:
Lingkungan hidup alamiah mencakup unsur-unsur alam yang ada sebelum
campur tangan manusia. Ini termasuk berbagai bentuk ekosistem seperti hutan,
sungai, dan laut.
Faktor-faktor alam, seperti cuaca, iklim, topografi, dan geologi, memengaruhi
lingkungan ini.
Perubahan alamiah dalam lingkungan ini, seperti gempa bumi atau erupsi
gunung berapi, juga termasuk dalam kategori ini.
b.Lingkungan Hidup Buatan:
Lingkungan hidup buatan adalah lingkungan yang dibentuk oleh campur tangan
manusia. Ini mencakup kota, jalan raya, bangunan, dan infrastruktur manusia
lainnya.
Perubahan lingkungan oleh manusia dapat memiliki dampak positif dan negatif,
seperti pembangunan berkelanjutan atau kerusakan lingkungan.
Lingkungan Hidup Sosial Budaya:
Lingkungan hidup sosial budaya mencakup aspek-aspek budaya dan sosial dalam
interaksi manusia dengan lingkungan mereka.
D.Berbagai masalah dessain dan dessolen
Masalah lingkungan hidup ada 3 dilihat dari ruang lingkup
a.global
b.nasional
c.nasional
a.global (artinya mendunia)
Ekosistem global adalah ekosistem dunia yang mencakup keseluruhan di bumi
Baik itu secara atmosfer atau udara , batuan ataun tanah dan Air.
b.Nasional
Lingkungan hidup nasional merujuk pada kondisi dan aspek lingkungan alam
yang ada disuatu negara.
C.global
Yang dimaksud masalah lingkungan hidup global adalah yang dampaknya bisa
dirasakan oleh penduduk dunia
Oleh karena itu menjadi tanggung jawab masyarakat untuk mengatasinya
Didalam uud no 32 tajun 2003 pasal 1 ayat 14
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup ,zat,energi atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehinggal melampaui baku muu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas/kadar makhluk
hidup,zat,energi atau komponen yang ada/harus ada
Uud no 32 tahun 2009 pasal 1 ayat 16
Kerusakan lingkungan hidup adalah tindakan oranh yang menimbulkan
perubahan langsung/tidak langsung terhadap sifat fisik,kimia atau makhluk
hidup sehingga melampaui kriteria kerusakan lingkungan hidup.
E.Masalah literatur ttg masalah Lingkungan hidup global
Isu lingkungan hidup lokal:
1. Kekeringan
Penebangan pohon pada zona resapan air
2. Banjir
Pembuangan sampah pada saluran air
3. Intrusi air laut
Eksploitas air tanah secara berlebihan
4. Abrasi
Perubahan ekosistem baku menjadi ekosistem tambak
Isu lingkungan hidup nasional
• Pencemaran lingkungan perairan
Pembuangan limbah industri ke sungai. Kebocoran minyak lepas
pantai.Penggunaan bom laut pukat, dsb.
• Pencemaran lingkungan udara
Kebakaran hutan, asap pabrik, asap kendaraan bermotor.
• Pencemaran lingkungan darat
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, penambangan liar,
kebocoranreaktor nukrilir
Isu lingkungan hidup global
• Pemanasan global
Peningkatan gas rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil serta
penebangan pohon
F.Penggunaan klorin dalam CFC ( chiorofluorocarbons)
• Keaneka ragaman hayati
perusakan ekosistem air dan darat, perubahan tata guna lahan. Penangkapan
hewan langka
contoh:
Lingkungan hidup alami terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan hidup di air dan
lingkungan hidup di darat.
1. Lingkungan hidup di air meliputi danau, laut, rawa, dan sungai
2. Lingkungan hidup di darat meliputi bukit, gunung, hutan, lembah, dan padang
rumput
Penyebab kerusakan lingkungan bisa dibagi menjadi dua, yakni:
1.Faktor alam Letusan gunung berapi, angin puting beliung, gempa bumi,
tsunami dan bencana alam lainnya bisa menimbulkan kerusakan lingkungan.
Contohnya kematian hewan, kerusakan rumah, dan lain sebagainya. Ulah
manusia Kerusakan lingkungan hidup akibat
2. ulah manusia ternyata lebih besar dan banyak dibanding kerusakan akibat
faktor alam. Hal ini dipicu oleh aktivitas atau perbuatan manusia yang tidak
ramah lingkungan. Contohnya penebangan hutan, aktivitas pembakaran hutan,
membuang sampah ke sungai, dan lain sebagainya.
Dampak Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan beberapa dampak buruk. Pertama,
manusia berisiko mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya seperti,
misalnya, asma dan radang paru-paru akibat polusi udara.
Dampak buruk lainnya adalah hilangnya keanekaragaman hayati. Degradasi
lingkungan juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon yang bertanggung
jawab untuk perlindungan terhadap sinar ultraviolet matahari.
Kesimpulannya, lingkungan adalah alasan utama bagi kelangsungan hidup umat
manusia. Beberapa intervensi harus dilakukan untuk digunakan oleh anggota
masyarakat untuk melindungi dan melestarikan lingkungan alam.
G.Efek gas rumah kaca
Efek rumah kaca (Green House Effect ), diartikan sebagai naiknya suhu bumi.
Naiknya suhu bumi
disebabkan oleh terperangkapnya sinar matahari gelombang panjang (infra
merah) oleh gas–gas rumah kaca.
(GRK) yang berada di lapisan troposfer , yang merupakan lapisan atmosfer yang
berada dipermukaan bumi
sampai radius 10 Km ke angkasa. Naiknya suhu ini dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Secara
total, 29 % energi matahari akan dipantulkan oleh atmosfer , 20 % di serap oleh
gas-gas atmosfe , dan hanya
51 % yang sampai dipermukaan bumi. GRK yang dapat menyebabkan efek rumah
kaca adalah CO2, CH4,CFC,O3 dan N2O.
Meningkat nya gas rumah kaca tersebut di konstribusikan oleh hal² berikut
1. Energi
Pemanfaatan berbagai macam bahan
bakar fosil atau BBM memberikontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas
rumah kaca ,
terutamaCO2 .
2. Kehutanan , Salah satu fungsi hutan adalah
sebagai pernyerap emisi gas rumah kaca . Karena hutan dapat mengubah CO2
menjadi O2 .
Sehingga pengerusakan hutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi
gas rumah
kaca .
3. Peternakan dan Pertanian, Di sektor ini emisi
gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa
pertanian danpembusukan kotoran-kotoran ternak, serta
pembakaran sabana.Pada sektor pertanian,gas metana (CH4) yang paling
banyak dihasilkan.
Adapun gas-gas yang terdapat dalam rumah kaca , adalah
sebagai berikut :
1. CO2 (Karbon Dioksida)
CO2 adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang sedang
ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia.Sumbangan utama manusia
terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi.
2. FC (Chloro Flouro Carbon)
Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat tidak
mudah terbakar dan tidak beracun.
3.H2O (Uap Air)
Uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca.Uap air tidak
terlihat dan harus
dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi ketika uap membentuk butir-butir
air.
4. O3 (Ozon)
Ozon terdapat secara alami di atmosfer (troposfer, stratosfer). Di troposfer, ozon
merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari
bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor
5. CH4 (Metana)
Metana dihasilkan ketika jenisjenis mikroorganisme tertentu menguraikan
bahan organik pada kondisi tanpa udara (anaerob) . Gas ini juga dihasilkan secara
alami pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa sehingga disebut juga gas
rawa.Metana mudah terbakar, dan menghasilkan karbon dioksida
sebagai hasil sampingan. Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana
yang dilepaskan ke atmosfer
Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global yaitu meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi yang disebabkan oleh aktifitas manusia terutama aktifitas
pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam), yang
melepas karbondioksida(CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas
rumah kaca ke atmosfer.
H.Dampak pemanasan global memengaruhi
1.Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih
dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair
dan daratan akan mengecil . Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
Utara tersebut. Daerah- daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,
mungkin
tidak akan mengalaminya lagi.
2.Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia . Dalam
pemanasan global , hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke
atas pegunungan.
3.Kesehatan manusia
45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit
oleh nyamuk pembawa parasit malaria, persentase itu akan meningkat menjadi
60 persen jika temperature meningkat .penyakit tropis lainnya juga dapat
menyebar seperti malaria, demam dengue (demam berdarah), demam kuning,
dan encephalitis
Pengurangan deforestasi hutan hujan tropis perbaiki iklim global
menurunnya laju deforestasi di negara-negara dengan hutan hujan tropis
seperti Malaysia, Indonesia, Kolombia, dan Brasil, dapat membantu upaya bagi
perbaikan iklim global dan keanekaragaman hayati. Hutan merupakan
ekosistem penting dalam memerangi perubahan iklim, mendukung mata
pencaharian, dan melindungi keanekaragaman hayati.
Faktor Terjadinya efek rumah kaca
Terjadinya efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh
berbagai macam benda di permukaan bumi. Dan sinar matahari yang
dipantulkan dapat merusak lapisan ozon, yang memiliki fungsi utama untuk
menghambat cahaya matahari yang berada di atmosfer.
Apabila lapisan ozon yang berada di atmosfer bumi semakin berkurang, maka
akan menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi. Kondisi ini menjadi lebih
buruk karena banyaknya karbondioksida (Co2) yang ada di bumi. Karena dapat
menahan pantulan sinar matahari, sehingga suhu di bumi semakin meningkat.
Untuk menghindari kerusakan lapisan ozon pada lapisan atmofser bumi. Maka
kita harus mengurangi berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan
karbondioksida (co2). Dan juga berbagai hal yang dapat mengakibatkan
kerusakan lapisan ozon lainnya.
I.Faktor Efek Rumah Kaca
Faktor utama yang memicu terjadinya efek rumah kaca adalah meningkatnya
konsentrasi karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Peningkatan
karbondioksida (CO2) di bumi disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan
bakar minyak dan bahan sejenisnya.
J.Zat Yang Dapat Ditimbulkan Rumah Kaca
1. Karbondioksida
Karbondioksida adalah sejenis senyawa kimia, zat ini terdiri dari dua atom yaitu
oksigen dengan atom karbon. Zat ini berbentuk gas pada tempetatur dan
tekanan yang normal, yang berada di atmosfer bumi. Pada umumnya
konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi adalah 387 ppm.
2. Belerang Dioksida
Senyawa ini merupakan gas beracun dan juga mempunyai bau yang
menyengat. Karena batu bara dan minyak bumi mengadung senyawa ini, maka
pembakarannya menghasilkan gas belerang. Dan zat ini juga berpotensi untuk
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
3. Nitrogen Oksida
Gas ini dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen saat terjadi
pembakaran di udara. Pada tempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi,
nitrogen oksida dilepaskan ke udara menjadi polusi udara.
4. Metana
Gas metana adalah gas yang tidak cocok dengan lingkungan, tetapi dapat
menghasilkan energy besar. Gas ini mudah terbakar akan tetapi hanya memiliki
konsetrasi di udara sebesar 5-15% saja. Sedangkan metana cair hanya dapat
terbakar apabila mengalami tekanan dengan tinggi 4-5 atmosfer.
5. Klorofluorokarbon
Klorofluorokarbon dihentikan secara bertahap melalui Protocol Montreal karena
menyebabkan penipisan lapisan ozon. Senyawa antrogenik ini merupakan gas
rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek kaca lebih tinggi dari yang
disebabkan oleh karbondioksida.
Akibat Efek Rumah Kaca
Meningkatnya suhu di permukaan bumi dapat berpotensi terjadinya perubahan
iklim yang extreme di bumi. Hal ini juga dapat menimbulkan terganggunya hutan
dan ekosistem yang lain. Sehingga mengurangi kemapuannya sebagai penyerap
utama karbondioksida yang ada di bumi.
Naiknya suhu di permukaan bumi juga mengakibatkan gunung-gunung es di
kutub mencair. Yang dapat mengakibatkan naiknya air permukaan laut, yang
berpotensi untuk menenggelamkan pulau-pulau kecil di Negara kepulauan.
Menurut penelitian, efek rumah kaca telah mengakibatkan suhu di permukaan
bumi meningkat 1-5o C. apabila peningkatan suhu di permukaan bumi tetap
seperti sekarang ini. Maka hal itu akan berpotensi meningkatkan pemanasan
global 1,5-4,5o C sekitar tahun 2030.
Beberapa flora da founa yang sudah punah di sulawesi
1. Anoa.
Anoa termasuk ke dalam hewan yang hampir punah. Mengapa anoa terancam
punah? karena kebiasaan masyarakat sekitar yang berburu anoa untuk
dikonsumsi hingga diambil bagian kulit dan tanduknya.
2.Burung Maleo
Statusnya yang terancam punah membuat burung ini dilestarikan di Bone
Bolango. Wisatawan bisa berkunjung ke sini untuk melihat hewan cantik ini.
3. Monyet Hitam atau Yaki
konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat
perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi
dagingnya.
Dampak Pada Ketersediaan Pangan
1. Erosi (kerusakan)
Kondisi pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan
benda-benda seperti air mengalir, es angin, dan gelombang atau arus.
2. Abrasi
Terkikisnya lahan daratan terutama oleh air misalnya pantai, itu terkikis karena
ombak
3. Intrusi ait laut
Terjadi karena menyusupnya air laut (merembes ketanah di daratan) pori pori
batuan (ini juga menyebabkan lahan kritis)
4. Terbentuknya lahan kritis
Lahan kritis atau lahan yang telah mengalami penurunan kualitas tidak dapat
berfungsi sesuai perutukannya . dalam arti lahan telah rusak. Terjadi perubahan
pada fisik, kimia, dan biologi
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
Penggunaan pestisida dan hermisidlahan kritis? Mikroba tanah mati karena
dengan mikroba mati itu tidak ada yang mendaur ulang materi Tentang
kesehatan lingkungan
Sehat menurt who keadaan yang sempurna baik fisik mental maupun sosial
tidak hanya terbebas dari penyakit/ kelelahan serta kecacatan
Faktor yang memengaruhi kesehatan
• Kondisi sosial ekonomi
• Lingkungan fisik
• Pelayanan kesehatan akses keperawatan medis
• Gaya hidup, pola makan, konsumsi alkohol, merokok, dan kebiasaan lainnya
• Faktor genetik

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai