Anda di halaman 1dari 26

Bioetika

Kelompok 1 :

1. Ilham Rizky Ritonga


2. Mita Anggraini
3. Yudi Adetiya
“Issue Issue Dalam Etika Lingkungan dan
Kaitannya Dengan Kebijakan
Pembangunan”
Pengertian Etika Lingkungan

Etika lingkungan adalah norma dan kaidah moral yang


mengatur perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam
serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia
dalan berhubungan dengan alam tersebut.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
 UU No. 4 Tahun 1982 membedakan istilah pencemaran lingkungan dengan
perusakan lingkungan.
 Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
 Perusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung
atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik atau hayati lingkungan, yang
mengakibatkan lingkungan itu kurang atau tidak berfungsi, lagi dalam menunjang
pembangunan yang berkesinambungan.
Isu kerusakan lingkungan

A. Isu lokal
1. Kekeringan : Kekeringan adalah kekurangan air yang
terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan
air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya dan juga
karena penebangan pohon pada zona resapan air.
 Dampak: Menyebabkan ganggungan kesehatan,
keterancaman pangan.
2. Banjir : Merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat
menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami
penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian
berkurang.
Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan


air berkurang.
Dampak: terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah,
mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
4. Erosi pantai: terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air
laut.
Dampak: menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya
potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.

5. Instrusi Air Laut: adalah pergerakan air asin ke akuifer air tawar
yang dapat mengkontaminasi sumber air minum dan tidak adanya
tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampak: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.
B. Isu Nasional
A. Pencemaran Lingkungan Perairan : Pembuangan limbah industri ke sungai,
kebocoran minyak lepas pantai, penggunaan bom laut pukat, dsb.
Dampak :
 Penyakit : Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera,
hepatitis dan berbagai penyakit lainnya.
 Kerusakan ekosistem : Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan
lingkungan bahkan yang terkecil sekalipun. Polusi air dapat menyebabkan seluruh
ekosistem rusak jika dibiarkan tidak terkendali.
 Eutrifikasi : masuknya bahan kimia dalam badan air yang mendorong pertumbuhan
alga (ganggang).
 Gangguan rantai makanan : Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai
makanan. Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan dalam air
dikonsumsi oleh hewan air (ikan, kerang, dan lainnya) yang kemudian dikonsumsi
oleh manusia.
2. Pencemaran Lingkungan Udara : Kebakaran hutan, asap pabrik, asap
kendaraan bermotor.
Dampak : Terhadap kesehatan diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan,
penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan
hipertensi (tekanan darah tinggi).

3. Pencemaran Lingkungan Darat : Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan,


penambangan liar, kebocoran reaktor nuklir.
Dampak : dapat mempengaruhi kesuburan tanah, Keseimbangan Ekosistem
Terganggu, dsb.
C. Isu Lingkungan Global

1. Pemanasan Global : Fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke


tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya
emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy
matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
Dampak :
 Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air
laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim,
punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
 Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan
kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan
bandara.
2. Penipisan Lapisan Ozon : Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi
ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen yang
mengakibatkan efek rumah kaca.
Dampak : banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa
menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan
kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun),
penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan
kematian pada hewan liar, dll.
3. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan
timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut
bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.
Dampak : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit,
sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
Kerusakan lingkungan menurut pandangan islam

 Allah Azza wa Jalla menciptakan alam ini bukan tanpa tujuan. Alam ini merupakan
sarana bagi manusia untuk melaksanakan tugas pokok mereka yang merupakan
tujuan diciptakan jin dan manusia. Alam adalah tempat beribadah hanya kepada
Allâh semata. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: [Ali Imrân/3:191]

 Syariat Islam sangat memperhatikan kelestarian alam, meskipun dalam jihâd fi


sabîlillah. Kaum Muslimin tidak diperbolehkan membakar dan menebangi pohon
tanpa alasan dan keperluan yang jelas. Kerusakan alam dan lingkungan hidup yang
kita saksikan sekarang ini merupakan akibat dari perbuatan umat manusia. Allâh
Azza wa Jalla menyebutkan firmanNya : [ar-Rûm/30:41]
Peraturan penanggulangan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup di berbagai bidang :

1. Di Dalam Bidang Pertambangan


Guna terwujudnya keserasian dan keseimbangan dalam mengelola pertambangan,
telah dikeluarkan UU No. 11 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Pertambangan. Dalam
peraturan ini dikemukakan bahwa pekerjaan usaha pertambangan tidak boleh
dilakukan di wilayah yang tertutup untuk kepentingan umum, dan pada lapangan dan
bangunan pertahanan (Pasal 16 Ayat (1) UUPP). Pemegang kuasa pertambangan
diwajibkan mengembalikan tanah sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan
bahaya penyakit atau bahaya lainnya bagi masyarakat sekitarnya, apabila selesai
melakukan penambangan bahan galian pada suatu tempat pekerjaan (Pasal 30 UUPP).
2. Di Dalam Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja diatur dalam UU No. 14 Tahun 1969 tentang


Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja. Tiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja
serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan
moral agama (Pasal 9 UUTK).
3. Di Bidang Perindustrian

Di dalam bidang perindustrian telah dikeluarkan UU No. 5 Tahun


1985 tentang Perindustrian. Yang dimaksud dengan industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi dan/atau barang jadi menjadi
barang-barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya
(Pasal 1 angka 2)
Dasar Hukum tentang perlindungan dan
pengolahan lingkungan hidup

UU RI NO 32 TAHUN 2009

Kewajiban masyarakat : pasal 67


“Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.
HAK MASYARAKAT : pasal 65

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
sebagai bagian dari hak asasi manusia.
2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup,
akses informasi, akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi
hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
PERAN MASYARAKAT : pasal 70

1. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-


luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
2. Peran masyarakat dapat berupa:
a. Pengawasan sosial
b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau
c. Penyampaian informasi dan/atau laporan
3. Peran masyarakat dilakukan untuk:
a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan
kemitraan;
c. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan
masyarakat;
d. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk
melakukan pengawasan sosial; dan
e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam
rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.
 Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988,
 Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku
mutu lingkungan.
 Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat
atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Asas pengelolaan lingkungan hidup
Berdasarkan UU No. 4 Tahun 1982 adalah pelestarian kemampuan lingkungan
yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang
berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Tujuannya :
1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,
2. Tercapainya dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana,
3. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup,
4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang,
5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Kebijakan yang perlu diambil dalam upaya Penanggulangan
Kerusakan Lingkungan, diantaranya yaitu:

a. Pemerintah harus lebih selektif dalam menerbitkan surat izin dalam pendirian pabrik
dan pembukaan lokasi pertambangan dengan pemeriksaan dokumen AMDAL sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang yang berlaku
b. Memoratoium pengalihan fungsi lahan yang diiringi dengan penegasan hukuman
bagi yang melanggar.
c. Memberikan edukasi kepada masyarakat dengan menggerakkan peran masyarakat
tentang akibat membuang sampah ke sungai atau selokan yang akan meyebabkan
aliran air terhambat
d. Pencemaran udara akibat buangan pembakaran kendaraan bermotor dan asap
pabrik dapat diminimalisir dengan mengurangi pemakaian bahan bakar yang berasal
dari fosil tetapi hal ini masih dalam proses penelitian oleh para meneliti untuk
menciptakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
e. Adanya jalur hijau dan hutan kota diharapkan dapat
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor dan asap pabrik.
f. Pada bidang pertanian perlu ditingkat kan peran penyuluh
dalam memberikan informasi dampak negatif pemberian
pupuk kimia yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan
air jika pupuk tersebut masuk ke perairan
Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan etika
lingkungan
1. manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan
sehingga perlu menyayangi samua kehidupan dan lingkungannya
selain dirinya sendiri.
2. manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya
untuk menjaga terhadap pelestarian, keseimbangan, dan keindahan
alam.
3. kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk
bahan energi.
4. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan jaga
untuk makhluk hidup yang lain
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai