LINGKUNGAN
1
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menimbulkan tantangan
yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan industrialisasi, yang
bisa mempercepat persediaan segala kebutuhan hidup, tapi juga
berdampak negatif akibat pencemaran lingkungan.
Dengan kejadian tersebut diatas maka dipelajari ekosistem dengan
siklus-siklus geobiokimianya, dimana dialam ini mengalami siklus
yang dapat berjalan dengan cepat atau lambat, tergantung dari sifat
unsurnya, dan dari hasil penelitian bisa dimanfaatkan sebagai
masukkan untuk merencanakan aktivitas pengelolaan lingkungan
hidup yang harus dilakukan secara terpadu dan multi disiplin.
Dengan demikian berkembanglah ilmu lingkungan yang diterapkan
diberbagai bidang ilmu.
Pengertian lingkungan hidup dalam UU.RI No. 4-1982 tentang
ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah “ kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup,
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya.” 1
Permasalahan lingkungan hidup adalah bagaimana kenyataan tentang
cara manusia menempatkan diri dalam lingkungan dan bagaimana
seharusnya hal tersebut dijalankan agar mendukung kesinambungan
perikehidupan dan kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya.
“Ilmu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan
lingkungan hidupnya” disebut EKOLOGI.
3
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DAN AIR
(HIDROSFIR)
Kualitas air berubah karena kapasitas untuk membersihkan dirinya telah
terlampaui, hal ini disebabkan bertambahnya aktivitas manusia yang tidak
hanya meningkatkan kebutuhan akan air tetapi juga meningkatnya jumlah
buangan. Buangan-buangan inilah yang merupakan sumber pengotoran
perairan, zat-zat pengotor air tersebut adalah zat-zat yang persisten, zat
radioaktif dan penyebab penyakit lainnya.
Ada beberapa zat-zat kimia yang sifatnya taktik dan tidak cepat terurai
dalam air, makin lama zat kimia tersebut akan terakumulasi dalam badan
air, sebagai contoh : detergen yang terbuat dari alkil sulfonat yang
tidak linier atau bercabang, selain itu detergen juga menimbulkan
busa dan menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan badan air, contoh
lain adalah DDT (dichloro-diphenyl-trichloretan) yang terakumulasi
tidak saja hanya pada ikan dan hewan tetapi juga pada manusia.
Adanya penyebab penyakit di dalam air (misal dysentri), dapat
menyebabkan efek langsung terhadap kesehatan, sehingga penyebab
penyakit yang mungkin ada dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian:
a. Penyebab hidup, yang menyebabkan penyakit menular
b. Penyebab tak hidup, yang menyebebkan penyakit tidak menular.
4
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DAN TANAH (LITOSFIR).
Penyakit yang disebarkan lewat tanah merupakan gambaran dari bentuk
hubungan timbal balik antara manusia dan tanah (litosfir). Zat yang
terkandung dalam tanah dapat berasal dari tanah itu sendiri maupun
berasal dari luar tanah, akibat pengotoran atau pencemaran. Sebagai
contoh penyakit bakterial tetanus (menular) yang disebabkan oleh C
Tetanus dan penyakit fluorosis (tidak menular) disebabkan oleh keracunan
flour.
Seperti juga dengan lingkungan lain, manusia memanfaatkan lingkungan
untuk kebutuhan sehari-hari. Litosfir digunakan manusia untuk bermukim,
untuk melakukan segaala kegiatan seperti ; pertanian, peternakan, industri
dan tempat membuang limbah padat atau persampahan.
Pengaruh
Tata Tata GunaPengaruh
Guna Lahan Lahan terhadap
terhadapkesehatan masyarakat.
masyarakat
Selesai RL1