Anda di halaman 1dari 17

MODUL

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

PENYUSUN:

NISA ANGGRAINI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG
PRAKATA

Lingkungan sekitar kita adalah bagian penting dari kelangsungan hidup manusia. Cara
kita memperlakukan lingkungan memiliki konsekuensi besar bagi masa depan planet bumi
yang kita tinggali. Lingkungan di sekitar kita bukan hanya rumah tetapi juga segala sesuatu
yang membuat kita tetap hidup. Dari makanan yang dimakan, air yang diminum, udara yang
dihirup, tempat tinggal, dan banyak lagi, ini semua membantu manusia untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, kepedulian terhadap lingkungan adalah sesuatu yang harus melekat pada diri
masing-masing. Kebersihan lingkungan memengaruhi segalanya mulai dari kesehatan
manusia hingga kesejahteraan satwa liar. Kita semua dapat melakukan bagian dalam
melindungi bumi tempat kita tinggal. Alasan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang
pertama adalah untuk membantu meningkatkan kesehatan manusia secara keseluruhan.
Keadaan lingkungan memainkan peran besar dalam kesehatan secara keseluruhan. Modul ini
diharapkan dapat menjadi acuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita. Akhir kata,
terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul
ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ 1


PRAKATA ................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan ................................................................................. 6
B. Syarat-Syarat Lingkungan Sehat..................................................................................... 7
C. Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan ..................................................................... 7
D. Cara Menjaga Lingkungan Agar Tetap Sehat ................................................................. 7
E. Dampak Lingkungan Kotor .......................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
DOKUMENTASI ................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan
bahan kimia berbahaya.Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak
malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun
orang lain.

Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa


lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur. Pengertian Definisi
Lingkungan Menurut Emil Salim Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Salah seorang ahli
ilmu lingkungan, yaitu Otto Soemarwoto mengemukakan bahwa dalam bahasa Inggris istilah
lingkungan adalah environment. Selanjutnya dikatakan, lingkungan atau lingkungan hidup
merupakan segala sesuatu yang ada pada setiap makhluk hidup atau organisme dan
berpengaruh pada kehidupannya. Contoh, pada hewan seperti kucing, segala sesuatu di
sekeliling kucing dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing tersebut maka itulah
lingkungan hidupnya. Demikian pula pada suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon
mangga atau padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan atau kehidupan
tanaman tersebut itulah ling kungan hidupnya. Pengertian lingkungan terbagi atas 3 kelompok
dasar yang dimaksudkan dapat memudahkan dalam menjelaskan lingkungan itu. Pertama,
Lingkungan fisik atau physical environment yaitu segala sesuatu yang ada disekitar manusia
dimana terbentuk dari benda meti semisal gunung, kendaraan, udara, air, rumah dan lain-lain.
Kedua, lingkungan biologis atau biological environtment, yait segala unsur yang berada pada
sekitar manusia yang menyerupai organisme hidup selain yang ada pada diri manusianya itu
sendiri semisal binatang-binatang dari yang paling kecil sampai yang paling besar dan tumbuh-
tumbuhan yang paling kecil sampai terbesar. Ketiga, lingkungan sosial atau social
environtment yaitu manusia-mansia yang lain yang berada disekitarnya semisal teman-teman,
tetanggatetangga, orang yang lain belum dikenal) (Amsyari, 1989). Kebersihan lingkungan
adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan

4
tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan
mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan
dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan
rumah dari sampah.

Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus


meningkat. Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan
masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan.Tempat pembuangan kotoran
tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit
usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang
golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara
umum pun menjadi terhambat. Atas dasar hal tersebut, maka dipandang sangat penting untuk
diterbitkannya modul pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai acuan dan pengingat
dalam Upaya menjaga kebersihan lingkungan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Menurut WHO pengertian dari kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik,
mental dan sosial yang tidak hanya berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan
kecacatan. menurut UU No. 23 /1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan definisi dari lingkungan menurut Encyclopedia of Science & Technologi (1960)
adalah sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme,
dan menurut Slamet Riyadi tahun 1976 yaitu tempat pemukiman dengan segala sesuatunya
dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun
tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme.

Pengertian kesehatan lingkungan menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan


Indionesia) adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung terciptanya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia. Menurut WHO (Word Health Organization) kesehatan
lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan
agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Sedangkan ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari


dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada masyrakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahan.
selain itu sering kita kenal ilmu sanitasi lingkungan yang merupakan bagian dari kesehatan
lingkungan yang meliputi tatacara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan
mengendalikan lingkungan hidup ekternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat
mengancam kelangsungan hidup manusia (Chandra, 2007).

6
B. Syarat-Syarat Lingkungan Sehat

1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air
tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri
yang ada di dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat
CO2 (zat karbondioksida).

3. Keadaan Tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
tercemar oleh zat-zat logam berat.

C. Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan

1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.


2. Lingkungan menjadi lebih sejuk
3. Bebas dari polusi udara
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk diminum
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
6. Lingkungan sehat berkaitan dengan kesehatan mental
7. Lingkungan sehat lebih nyaman untuk ditinggali

D. Cara Menjaga Lingkungan Agar Tetap Sehat

Menjaga lingkungan tetap bersih merupakan hal yang sangat penting. Menjaga lingkungan agar
tetap bersih mudah sebenarnya, tapi kadang-kadang penerapannya saja yang sangat untuk
dilakukan. Tapi kalau sering dilakukan itu akan membuat kita terbiasa untuk selalu menjaga
lingkungan agar tetap bersih. Jika sejak dini kita diajarkan oleh orang tua kita tentang arti
sebuah hidup yang sehat maka akan membuat kita terbiasa menjaga lingkungan agar tetap
bersih.

7
Hal yang kecil yang bisa dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya.
Lingkungan yang bersih dan nyaman itu akan membuat hati kita terasa damai. Dan dengan
menjaga lingkungan agar tetap bersih itu akan membuat kita jauh dari berbagai macam
penyakit. Berikut adalah Tips Menjaga Lingkungan Agar Tetap Sehat Dan Nyaman.

a. Kurangi Pemakaian Plastik

Tema Hari Lingkungan Hidup sedunia 2023 adalah "Beat Plastic Pollution", sehingga kita
sebaiknya mulai saat ini menghindari penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai.
Gantilah dengan penggunaan tas belanja kain, botol air minum yang dapat diisi ulang, dan
wadah makanan yang dapat digunakan berulang kali. Daur ulang atau daur ulang plastik jika
memungkinkan juga ide yang baik.

b. Hemat Konsumsi Energi

Hemat penggunaan listrik dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan,
menggunakan lampu hemat energi, dan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga
matahari atau tenaga angin jika memungkinkan.

c. Hindari Penggunaan Bahan Berbahaya

Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pestisida,
insektisida, dan bahan pembersih beracun. Beralihlah ke produk yang ramah lingkungan dan
alami.

d. Utamakan Mobilitas Berkelanjutan

Kurangi penggunaan mobil pribadi dengan memanfaatkan transportasi umum, berjalan kaki,
atau bersepeda jika memungkinkan. Ini tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah
kaca, tetapi juga meningkatkan kesehatan fisik kita.

e. Mengelola Sampah dengan Benar

Pengelolaan sampah kota di Indonesia menjadi masalah aktual seiring dengan semakin
meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk yang berdampak pada semakin banyak jumlah
sampah yang dihasilkan. Beberapa penelitian menganalisis penyebab masalah-masalah yang
terjadi pada pengelolaan sampah di Indonesia. Chaerul et al. (2007) menganalisis permasalahan
yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Indonesia, diantaranya kurangnya dasar hukum
yang tegas, tempat pembuangan sampah yang tidak memadai, kurangnya usaha dalam
melakukan pengomposan, dan kurangnya pengelolaan TPA dengan sistem yang tepat. Kardono

8
(2007:631) mengatakan bahwa permasalahan pengelolaan sampah yang ada di Indonesia
dilihat dari beberapa indikator berikut, yaitu tingginya jumlah sampah yang dihasilkan, tingkat
pelayanan pengelolaan sampah masih rendah, tempat pembuangan sampah akhir yang terbatas
jumlahnya, institusi pengelola sampah dan masalah biaya.

Pola pengelolaan sampah di Indonesia diantaranya dengan pembentukan Bank Sampah,


peningkatan daur ulang, pembuatan kompos dari sampah organik, merupakan bentuk
penerapan manajemen ekosentris, dimana bentuk tersebut tidak hanya memusatkan perhatian
pada dampak pencemaran pada manusia, tetapi juga pada kehidupan secara keseluruhan (Keraf,
2010:116). Beberapa penelitian di Indonesia telah membuktikan tingginya dampak positif yang
dihasilkan dari pengelolaan sampah yang fokus pada pengolahan dan pengurangan
pencemaran serta melibatkan masyarakat atau berbasis komunitas. Kardono (2009:629)
merekomendasikan sistem pengelolaan sampah di Indonesia agar berbasis partisipasi
komunitas. TPS Tlogomas Malang melakukan peningkatan peran TPA dalam mereduksi
jumlah sampah dengan daur ulang sebanyak 1.865 ton sampah/tahun dan di saat yang sama
menurunkan jejak karbon sebesar 72% (Sunarto, 112:2013). Ernawati et al. (2012:16) juga
menemukan bahwa partisipasi masyarakat di Kota Semarang melalui pengurangan sampah
sejak dari sumbernya dengan pengomposan dapat mengolah sampah organik sebesar 410
m3/bulan, dan dapat memanfatkan kembali sampah anorganik dengan daur ulang sebesar 63
m3/bulan. Sektor informal yaitu pemulung di TPA Basirih Banjarmasin Kalimantan Selatan
dapat mengurangi jumlah sampah di TPA sebesar 414 ton per bulan (Mahyudin et al., 2015).
Data tersebut menunjukkan bahwa pengurangan sampah dengan cara daur ulang memiliki
potensi jumlah dan nilai ekonomi yang besar.

Contoh-contoh pengelolaan sampah berbasis komunitas seperti Bank Sampah, pengomposan


komunal, dan daur ulang sampah plastik merupakan aplikasi pelaksanaan tujuan
penyelenggaraan pengelolaan sampah. Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah mencantumkan bahwa tujuan penyelenggaraan pengelolaan sampah
adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya. Tujuan tersebut sudah sesuai dengan pernyataan Hettiaratchi
(2007:9) yang mengatakan bahwa pandangan pengelolaan sampah harus berubah dari reaktif
menjadi proaktif, yaitu pendekatan holistik yang memperkenalkan bahwa sampah lebih
dianggap sebagai sumber daya daripada tanggung jawab.

9
Beberapa indikator yang dijadikan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dalam pengelolaan
sampah di Indonesia seperti yang dikutip dari KNLH Statistik Persampahan Indonesia (2008)
diantaranya jumlah penduduk terlayani, tingkat pelayanan pengumpulan sampah oleh
Pemerintah Daerah, dan aspek teknis TPA (jumlah TPA, masa layan, fasilitas dan pemantauan
lindi dan gas metan, dan pengolahan sampah di TPA). Apabila merujuk kepada tujuan
pengelolaan sampah sesuai dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, pengelolaan sampah seperti masih menjadi tanggung jawab pemerintah saja dan
belum menjadi tanggung jawab bersama. Salah satu penyebab permasalahan tersebut
diantaranya kurang memadainya peraturan hukum yang mengatur tentang partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga berdampak pada tidak efisiennya pengelolaan
sampah di Indonesia.

f. Menanam Pohon dan Vegetasi

Menanam pohon dan vegetasi di sekitar rumah atau ikut serta dalam program penanaman
pohon. Pohon berperan penting dalam menyaring udara, menyediakan habitat bagi berbagai
makhluk hidup, dan menjaga kestabilan ekosistem.

g. Mendukung Produk Ramah Lingkungan

Pilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk organik, produk dengan label ramah
lingkungan, dan produk yang dibuat dengan bahan daur ulang.

E. Dampak Lingkungan Kotor

• Dampak Buruk Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Terhadap Lingkungan.

Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap
manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk lingkungan kotor serta polusi sampah
terhadap lingkungan sendiri meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air.
Pencemaran air dapat terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukannya ke tempat sampah
dan ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan
sampah seperti di daerah terpencil, misalnya. Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah
atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan tentu saja ini merupakan sebuah
kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia.

Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari
tanah dan menjadikannya tidak sehat. Sama halnya dengan sampah yang dibakar di pekarangan

10
rumah mengingat pembakaran sampah, apalagi sampah anorganik, dapat merusak lingkungan
jika dilakukan secara terus menerus. Jika semua hal tersebut terjadi di lingkungan kita, sebagai
anggota masyarakat yang baik, tentu kita tidak boleh menyalahkan pemerintah setempat
mengingat kebiasaan warga masyarakat di lingkungan lah yang kemungkinan menjadi
penyebabnya sehingga masyarakat lah pihak pertama yang harus berusaha mengatasi
permasalahan tersebut.

• Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Serta Dampak Buruknya Terhadap


Manusia.

Tak hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah dan lingkungan yang
kotor juga dapat membawa dampak buruk pada manusia yang tinggal di lingkungan tertentu.
Sebagai contoh, polusi sampah diketahui dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam
penyakit infeksi saluran pencernaan, sebagainya. Hal ini disebabkan karena dengan adanya
sampah yang menumpuk tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa
penyakit seperti lalat akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan satu-satunya
dampak buruk lingkungan kotor serta polusi terhadap manusia.

Dampak lain dari lingkungan yang kotor dan polusi sampah terhadap manusia yang sudah
semestinya kita cegah yaitu terjadinya gangguan pernafasan. Hal ini bisa terjadi jika solusi
yang digunakan untuk mengelola sampah yang menggunung adalah dengan membakarnya.
Sampah yang dibakar, terutama jika sampah yang dimaksud adalah sampah anorganik, dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia yang hidup di dalamnya. Pengelolaan
sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga
kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan sampah yang buruk akan berakibat pada
kotornya lingkungan serta polusi sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi
manusia maupun lingkungan.

• Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Serta Dampak Buruknya


Terhadap Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian.
Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat
sampah berserakan dimana-mana. Ini akan berdampak pada hujam asam yang terjadi akibat
aktivitas industri yang menyebabkan mineral berbahaya terlepas dari ikatannya dan kondisi Ph

11
tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah
akan kehilangan zat haranya sehingga produktivitas lahan pertanian daerah tersebut nantinya
akan menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke
berbagai mahkluk hidup lewat rantai makanan.

12
BAB III

PENUTUP

Menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang memegang


peranan krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta keberlangsungan
ekosistem. Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah dengan memperhatikan
kebersihan halaman, selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah. Meskipun
tampak sebagai tindakan sederhana, namun memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan
di sekitar kita. Kebersihan lingkungan merupakan konsep yang melibatkan perawatan dan
pemeliharaan kebersihan serta kelestarian alam sekitar. Lingkungan yang bersih tidak hanya
menciptakan estetika yang menyenangkan tetapi juga mempengaruhi kesehatan manusia dan
ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terlibat aktif
dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik melalui tindakan-tindakan kecil di sekitar rumah
maupun melalui partisipasi dalam kegiatan kebersihan yang lebih besar dalam komunitas.

Salah satu aspek penting dari menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan memulai
dari lingkungan terdekat, seperti halaman rumah dan selokan. Halaman rumah yang bersih dan
terawat tidak hanya menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi penghuninya tetapi
juga mencegah penumpukan sampah dan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
Selokan yang bersih juga penting untuk mencegah genangan air dan penyebaran penyakit yang
dapat ditularkan melalui air kotor. Selain manfaat langsung bagi lingkungan fisik, menjaga
kebersihan lingkungan juga memiliki dampak positif yang luas terhadap kesehatan masyarakat.
Lingkungan yang bersih dapat mengurangi risiko penularan penyakit, seperti penyakit infeksi
saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit yang disebabkan oleh paparan terhadap kuman
dan bakteri yang terdapat dalam sampah dan limbah. Dengan menjaga kebersihan lingkungan,
kita juga turut berperan dalam menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat secara
keseluruhan.

Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan upaya untuk melindungi
ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sampah dan limbah yang dibuang sembarangan dapat
mencemari air, tanah, dan udara, serta mengancam habitat dan kehidupan berbagai jenis
makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Dengan menjaga kebersihan
lingkungan, kita dapat meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem dan membantu
mempertahankan keseimbangan alam yang penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk

13
di bumi ini. Selain tindakan-tindakan individual, penting juga untuk memperkuat kesadaran
dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Melalui edukasi, kampanye
sosial, dan kerjasama antarwarga, kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan dan mendorong adopsi perilaku yang ramah lingkungan.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat sipil juga penting dalam
menciptakan kebijakan dan program-program yang mendukung upaya menjaga kebersihan
lingkungan secara berkelanjutan.

Dalam konteks global yang semakin kompleks, tantangan dalam menjaga kebersihan
lingkungan juga semakin besar. Perubahan iklim, urbanisasi, dan konsumsi yang berlebihan
merupakan beberapa faktor yang dapat memperburuk masalah kebersihan lingkungan. Oleh
karena itu, diperlukan komitmen dan kerjasama semua pihak untuk mengatasi tantangan ini
dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi saat ini dan
masa depan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan
merupakan tanggung jawab bersama yang memegang peranan penting dalam menjaga
kesehatan, kelestarian alam, dan kesejahteraan masyarakat. Melalui tindakan-tindakan
sederhana seperti menjaga kebersihan halaman, selokan, dan membersihkan jalan dari sampah,
kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan
berkelanjutan bagi semua makhluk hidup.

14
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, A. A. (2018). Pentingnya Memelihara Kebersihan Dan Keamanan Lingkungan


Secarapartisipatif Demi Meningkatkan Gotong Royong Dan Kualitas Hidup Warga.
Jurnal Ilmiah Pena, 1(1), 79-84.

Eliana, S. K. M., Eliana, S. K. M., Sumiati, S., & Sumiati, S. (2016). Kesehatan Masyarakat.

KOMPRESOR, P. D. P., KM, U. D. T. D. K., KIRANA, I., & UTAMA, P. D. L. SEKOLAH


TINGGI MARITIM DAN TRANSPOR “AMNI”(STIMART
“AMNI”) SEMARANG.

Widayati, S. (2020). Gotong Royong. Alprin.

Annurullah, G. A. (2023). ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAJANAN


HIDROGEN SULFIDA PADA MASYARAKAT DI TPA SUMUR BATU, BANTAR
GEBANG TAHUN 2023 (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional"
Veteran" Jakarta).

Effendi, T. N. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal
Pemikiran Sosiologi, 2(1).

Luahambowo, S., Nasution, I., & Suharyanto, A. (2022). Efektivitas Kinerja Pemerintah Kelurahan
Dalam Program Pemberdayaan Kebersihan Lingkungan. Strukturasi: Jurnal Ilmiah Magister
Administrasi Publik, 4(1), 9-19.

Lesmana, K. Y. P. (2013, December). Peranan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kebugaran


Dan Kesehatan Jasmani. In Prosiding Seminar Nasional MIPA.

Wijaya, Y. F., & Muchtar, H. (2019). Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
sungai. Journal of Civic Education, 2(4), 405-411.Nadiroh, N., & Meilina, Z. (2020).
Pentingnya Kebersihan Lingkungan serta Dampaknya bagi Lingkungan Sekitar.
Project: Tugas Ujian Akhir Semester, 211010054.

Muhammad, F., Jailani, H., Sholihah, I., & Utomo, D. P. (2020). Meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 di
Desa Kubur Telu. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 658-
661.

Mahyudin, R. P. (2017). Kajian permasalahan pengelolaan sampah dan dampak lingkungan di


TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 3(1).

15
DOKUMENTASI

16
17

Anda mungkin juga menyukai