PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman masalah kesehatan mulai berkembang yang
dulunya dianggap hanya sebagai masalah psikologis namun saat ini kesehatan
merupakan masalah yang kompleks. Sehingga banyak sekali upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk menjaga kesehatan salah satunya sanitasi lingkungan dimana
lingkungan turut mengambil andil yang sangat besar dalam masalah kesehatan.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosio-psikologis,
Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, karena
lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.,
lingkungan sangat berpengaruh pada kesehatan, apabila lingkungan sehat maka
sehatlah individu begitu juga sebaliknya. Pada hakikatnya kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya kesehatan yang optimum pula. Jadi sangat jelas bahwa
lingkungan adalah salah satu unsur yang menentukan kesehatan individu.
Hendrik L.Blum mengatakan ada empat faktor yang mempengaruhi status
kesehatan salah satunya adalah lingkungan. Dimana lingkungan tersebut meliputi
ligkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Selain lingkungan kesehatan juga dikenal dengan istilah kesehatan kerja dimana
kesehatan kerja ini sangat penting bagi pekerja. Dengan adanya kesehatan kerja,
pekerja akan lebih hati-hati dalam melakukan pekerjaannya. banyak sekali pekerja tidak
berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya sehingga terjadi kecelakaan kerja dan
berakibat fatal bagi pekerja tersebut. Banyak sekali faktor yang mengakibatkan
kecelakaan kerja salah satunya lantai licin. Hal ini dilihat dari segi kondisi lingkungan
yang tidak aman(unsafety condition).
Kesehatan pekerja ini bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial yaitu melalui usaha-usaha preventif,
promotif serta kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
akibat kerja atau lingkungan kerja.
1.2 Batasan Topik
1. Kesehatan Lingkungan
Definisi Kesehatan Lingkungan
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
1
Tujuan Kesehatan Lingkungan
Dampak Lingkungan Tidak Sehat
Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi Lingkungan
Pengaruh Lingkungan Yang Tidak Sehat Terhadap Individu, Keluarga, dan
Masyarakat
Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Kerja
Definisi Kesehatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
Tujuan Kesehatan Kerja
Determinan Kesehatan Kerja
Penanggulangan Kesehatan Kerja
Faktor Penyakit Stress Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja
Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Lingkungan Kerja
Pengelolaan Limbah di Lingkungan Kerja
Undang-Undang Kesehatan Kerja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Lingkungan
2.1.1 Definisi Kesehatan Lingkungan
· Kesehatan Lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimum pula.1
· Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. (WHO) 2
· Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.
(Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan)2
· Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam
perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau
2
kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya
pencegahan. (Umar Fahmi Achmadi, 1991)2
· Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui
pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991) 2
· Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan
dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat
dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman,
sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan,
sesuai dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji, 1994) 2
· Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu,
menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui
pengelolaan unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang berisiko terhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis, intervensi/rekayasa lingkungan,
sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia
secara optimal. (Tri Cahyono, 2000)
4
3) bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, dan
tidak menimbulkan bau
4) disediakan alat pembersih, seperti air atau kertas pembersih
5
2.1.3 Tujuan Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan Umum
Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
sehat
b. Tujuan Khusus
a) Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan pembangunan
b) Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c) Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang
d) Terlindungnya Negara dari kegiatan Negara lain yang berkaitan merusak lingkungan
sehat5
7
o Mikro
Menurut Ruang :
o Eksternal
o Internal1
2.1.7 Pengaruh Lingkungan Yang Tidak Sehat Terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat
8
2.1.8 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
· Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam kehidupan
sehari-hari.
· Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam kehidupan
sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk
kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut
menular.
· Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau tanpa darah
dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh kerusakan organik /fungsional
saluran cerna.
· Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah tercemar kemih
tikus.
· Malaria dan DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan
air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
· TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan pertukaran udara
yang buruk.
· Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi cacar timbul
apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian penderita.
· Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat. 10
9
Yang meliputi pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air,
tanah, udara dan pengelolaan limbah.
3. Upaya pengelolaan lingkungan sosial
Meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk, pembangunan kualitas lingkungan
sosial.
4. Upaya pengembangan modal sosial
Meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan dan pembangunan jiwa sosial yang
tinggi.11
2.2 Kesehatan Kerja
2.2.1 Definisi Kesehatan Kerja
· Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja,
perusahan, pabrik, kantor dan sebagainya. Dan yang menjadi pasien dari kesehatan
kerja ialah masyarakat pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut. 1
· Kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja dan lingkungan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja
yang optimal. (Menurut UU No.23 tahun 1992 pasal 23)
· Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun social dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan yang
disebabkan factor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-
penyakit umum.12
10
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industry perusahaan ikut bertanggung jawab
atas keberhasilan usaha hyperkes.13
2.2.3 Tujuan Kesehatan Kerja
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua
lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan
oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis kerjanya.14
11
Kapasitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain gizi, genetik, dan
lingkungan. Kemampuan seseorang dalam bekerja juga dipengaruhi oleh pendidikan,
pengalaman, kesehatan, kebugaran, gizi, jenis kelamin, dan ukuran tubuh.
12
Oleh sebab itu, untuk mencegah dan mengelola stress dilingkungan kerja tersebut juga
diarahkan kedua faktor tersebut. Untuk para pekerja dilakukan pelatihan-pelatihan yang
akhirnya juga dapat meningkatkan percaya diri dalam melaksanakan pekerjan mereka.
Sedangkan intervensi stress akibat faktor eksternal dengan meningkatkan hiegene dan
kondisi lingkungan kerja serta meningkatkan hubungan antarmanusia. 1
2.2.7 Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan dari suatu
pekerjaan.
Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Perilaku pekerja itu sendiri(faktor manusia), yang tidak memnuhi keselamatan.
2. Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman.
Klasifikasi Kecelakaan Kerja (ILO)
1. Menurut Jenis Pekerjaan
a) Terjatuh
b) Tertimpa
c) Tertumbuk
d) Terjepit
e) Gerakan- gerakan melebihi kemampuan
f) Pengaruh suhu tinggi
g) Terkena arus listrik
h) Kontak bahan-bahan berbahaya dan radiasi
2. Menurut Penyebab
a) Mesin
b) Alat angkut
c) Peralatan
d) Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi
e) Lingkungan kerja, dan lain-lain
3. Menurut Sifat Luka
a) Patah tulang
b) Diskolasi
c) Regang Otot
d) Memar/Luka dalam
e) Amputansi
f) Luka permukaan
g) Gegar dan remuk
h) Luka bakar
i) Keracunan
j) Pengaruh radiasi
4. Menurut Letak Kelainan
a) Kepala
13
b) Leher
c) Badan
d) Anggota atas
e) Anggota bawah
f) Banyak tempat, dan lain-lain.1
14
- Gudang/ruangan penyimpanan harus memiliki sistim ventilasi yang baik
- Penerangan yang cukup dan stop kontak harus diluar gedung
- Gudang harus mempunyai penangkal petir
- Bagian luar tempat penyimpanan harus diberi tanda (simbol)
- Lantai bangunan yang kedap air
- Penyimpan harus satu jenis atau yang saling cocok
- Antara bagian penyimpanan dibuat tanggul/dinding pemisah
- Masing-masing memiliki bak penampung tumpahan
- Wadah/tempat penyimpanan tidak boleh bocor
- Lama penyimpanan paling lama 90 hari
· Pendaur ulangan
· Pembakaran (Insinerator)
· Pemadatan (Solidifikasi) dan Pemantapan ikatan (Stabilisasi) umumnya dalam
penanganan limbah cair dan lumpur :
- menjadikan kontaminan yang terkandung menjadi tidak aktif,
- mengurangi kandungan air.
· Penimbunan/penanaman (Landfill). Penanganan secara penimbunan dilakukan
terhadap limbah padat & residu dari proses solidifikasi, sisa dari proses daur ulang, sisa
pengolahan fisik-kimia, katalis, lumpur (sludge) dan berbagai limbah yang tidak dapat
diolah atau diproses lagi.
Konstruksi lokasi penimbunan limbah harus dibangun dengan kedalaman beberapa
meter dan dipadatkan dengan lapisan lempung atau lapisan sintesis untuk menahan
rembesan.17
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan
atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan atau
bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan
persiapan.
d. dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan
kesehatan;
15
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih
logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di permukaan atau
di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui
terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun
atau gudang;
h. dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getar. dilakukan pembuangan
atau pemusnahan sampah atau limbah;
o. dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau
telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian)
yang menggunakan alat teknis;
q. dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik,
gas, minyak atau air;
r.diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yang
memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-
ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau
kesehatan yang bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat
dirubah perincian tersebut dalam ayat (2).
BAB III
KESIMPULAN
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah kondisi atau keadaan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum.
16
Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja. Ciri pokok
kesehatan kerja adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif berpedoman
agar perusahaan tersebut dapat mencegah timbul penyakit akibat oleh limbah atau
produk perusahaan tersebut. Sedangkan upaya promotif berpedoman dengan
meningkatnya kesehatan pekerja, akan meningkatkan produktivitas kerja.
Dengan adanya kesehatan lingkungan yang baik dapat mempengaruhi
kesehatan kerja menjadi baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
2. http://www.scribd.com/doc/19374542/Definisi-Kesehatan-Lingkungan
3. http://environmentalsanitation.wordpress.com/2009/01/02/kesehatan-lingkungan/
4. .http://www.scribd.com/doc/19374542/definisi-kesehatan-lingkungan
17
5. www.fkm.unair.ac.id
6. www.dampak buruk dari lingkungan tidak sehat.com/pdf
7. Slamet, Juli Soemirat.1996.Kesehatan Lingkungan.Yogjakarta:UGM University
Press
8. http://www.anneahira.com/kesehatan-lingkungan.htm
9. http://www.jevuska.com/2010/06/30/kesehatan-lingkungan-contoh-satuan-acara-
penyuluhan-sap
10. Dr.danur.materi-materi pokok ilmu kesehatan lingkungan
11. slamet riyadi, pengantar kesehatan lingkungan
12. suma’mur.hiegene.perusahaan dan kesehatan kerja.1976.gunung agung.jakarta
13. Ragil Setiabudi, SKM. Kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan industry
14. bukhari.manajemen kesehatan kerja dan alat pelindung diri.2007
15. http://repository.usu.ac.id/bistream/12345678/1441/07002748.pdf
16. Panji anorgi.psikologi kerja
Daftar ISI
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
18
1.2 Batasan Topik...................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
2.1 Kesehatan Lingkungan.......................................................................................................................2
2.1.1 Definisi Kesehatan Lingkungan...................................................................................................2
2.1.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan........................................................................................3
2.1.3 Tujuan Kesehatan Lingkungan....................................................................................................6
2.1.4 Dampak Lingkungan Tidak Sehat...............................................................................................6
2.1.5 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan.........................................................................................6
2.1.6 Klasifikasi Lingkungan.................................................................................................................7
2.1.7 Pengaruh Lingkungan Yang Tidak Sehat Terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat............8
2.1.8 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat..................................................9
2.1.9 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan........................................................................10
2.2 Kesehatan Kerja..............................................................................................................................10
2.2.1 Definisi Kesehatan Kerja.........................................................................................................10
2.2.2 Ruang Lingkup Kesehatan Kerja..............................................................................................10
2.2.3 Tujuan Kesehatan Kerja..........................................................................................................11
2.2.4 Determinan Kesehatan Kerja..................................................................................................11
2.2.5 Penanggulangan Kesehatan Kerja...........................................................................................12
2.2.6 Faktor Penyakit Stress Akibat Kerja.........................................................................................12
2.2.7 Kecelakaan Kerja.....................................................................................................................13
2.2.8 Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Lingkungan Kerja..............................................................14
2.2.9 Pengelolaan Limbah di Lingkungan Kerja.................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................17
KESIMPULAN.............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18
19