Norma Kebisingan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja Pasal 5 menjelaskan bahwa NAB
kebisingan sebesar 85 dB. Angka tersebut dianggap aman untuk sebagian
tenaga kerja yang bekerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Berikut
merupakan tabel nilai ambang batas kebisingan,
N Waktu Intensitas
o Pemajana Kebisingan
n Sehari (dBA)
8 jam 85
Alat
2 4 jam 88
.
3 2 jam 91
.
4 1 jam 94
.
5 30 menit 97
.
6 15 menit 100
.
7 7,5 103
. menit
8 3,5 106
. menit
9 1,88 109
. menit
Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan adalah sound level
meter.
b. Iklim Kerja
Merupaka hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan
udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya, yang dimaksudkan dalam
peraturan ini adalah iklim kerja panas.
Norma Iklim Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja Pasal 4 menjelaskan bahwa NAB iklim kerja
menggunakan parameter Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I nomor 1 Peraturan Menteri
sebagai berikut,
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah heat stress meter.
c. Getaran
Gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan kesetimbangannya. Kesetimbangannya disini maksudnya
adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai
amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama.
Jenis Getaran
Getaran Bebas
Terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan
bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul
garpu tala dan membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari
keadaan setimbang lalu dilepaskan.
Getaran Paksa
Terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem
mekanis. Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.
Nilai
J
kecepata
u
n pada
m
frekuens
l
i
a
dominan
h
M
e
w
t
a
e
k
r
t
u
p
e
p
r
e
m
d
a
e
p G
t
a r
i
r a
k
a v
n i
k
t
u
p a
a
e s
d
r i
r
a
h
t
a
r
(
i
m
/
k
d
e
e
r
t
j
2
a
)
4 4 0
,
j
a
m
d
a
n
k
u
r
a
4
n
0
g
d
a
r
i
j
a
m
2 6 0
,
j 6
a 1
m
d
a
n
k
u
r
a
n
g
d
a
r
i
j
a
m
1
j
a
m
d
a
n
k
u
0
r
,
a 8
8
n
1
g
d
a
r
i
j
a
m
K
u
r
a
n
g
1
d
1 ,
a
2 2
r
2
i
j
a
m
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur getaran adalah vibration meter.
d. Gelombang Mikro
Radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro (microwave) merupakan
radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 30 kilo hertz sampai 300 giga
herzt.
Norma Gelombang Mikro
Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja Pasal 8 menjelaskan bahwa NAB radiasi
frekuensi radio dan gelombang mikro ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I nomor 4 Peraturan Menteri ini.
F
r
e
Kekuatan Kekuatan Waktu
k
Pemap
u
e (mW/cm2)
(menit)
n
s
i
3
0
k
H
z
1
0
0
k
H
z
1
0
0
k
H
z
M
H
z
1
M
H
z
3
0
M
H
z
3
0
M
H
z
1
0
0
M
H
z
1
0
0
M
H
z
–
3
0
0
M
H
z
3
0
0
M
H
z
G
H
z
3 33.878,
2/f
G
H
z
3
0
G
H
z
3 67,62/f
0
G
H
z
3
0
0
M
H
z
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur gelombang adalah optical power
meter.
e. Radiasi Sinar UV
Merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180
nanometer sampai 400 nanometer. Radiasi UV dapat dibagi menjadi
"mendekati uv" (panjang gelombang: 380–200 nm) dan "UV vakum (200–
10 nm)". Dalam pembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering
dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "gelombang
panjang" atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut
"gelombang medium" (medium wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut
"gelombang pendek" (short wave). Istilah ultraviolet artinya adalah
"melebihi ungu", sedangkan kata ungu merupakan warna panjang
gelombang paling pendek dari cahaya sinar.
Norma Radiasi UV
Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja) Pasal 9 menjelaskan bahwa ) NAB radiasi
sinar ultra ungu ditetapkan sebesar 0.0001 milliWatt per sentimeter
persegi (mW / cm2).
Waktu pemaparan radiasi sinar ultra ungu yang
diperkenankan
M I
a r
s a
a d
i
P a
e s
m i
a
p E
a f
r e
a k
n t
i
P f
e
r (
h I
a E
r f
i f
m
W
c
m
2
8 0
,
j 0
a 0
m 0
1
4 0
,
j 0
a 0
m 0
2
2 0
,
j 0
a 0
m 0
4
1 0
,
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi UV adalah UV Radiometer.
f. Medan Magnet
Suatu medan atau area yang ditimbulkan oleh pergerakan arus listrik.
Medan magnet menghasilkan 2 (dua) jenis respons energi: medan
negative berputar elektronnya berlawanan arah jarum jam dan medan
positif berputar searah jarum jam. Perputaran elektron pada medan
negative dan positif adalah berlawanan dan sama seperti respons biologi
terhadap medan magnet ini juga berlawanan arah. Secara teknikal,
medan magnet dalam tida dimensi, jadi sebenarnya perputaran arah
melengkung keliling.
Norma Medan Magnet
Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja Pasal 10 menjelaskan tentang NAB medan
magnit statis untuk seluruh tubuh ditetapkan sebesar 2 Tesla dan Pasal
11 menjelskan tentang NAB medan magnit statis untuk bagian anggota
tubuh (kaki dan tangan) ditetapkan sebesar 600 milli tesla (mT).
NAB pemaparan medan magnet statis yang diperkenankan,
NAB medan magnet untuk frekwensi 1 - 30 kHz
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi UV adalah UV Light Meter.
Akibat dari bahaya atau kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di dalam
ruang terbatas
a. Luka karena terkena putaran mekanik
b. Benturan benda atau alat
c. Tersengat arus listrik
d. Terpeleset, terjatuh, tersayat benda atau dinding yang tajam
e. Terpapar suhu udara yang sangat panas
f. Iritasi, pingsan atau meninggal karena terpapar gas beracun
g. Lemas, pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen
h. Kebakaran
i. Iritasi kulit karena terpapar zat kimia tertentu
Tahap Persiapan
a. Sebelum bekerja pastikan anda mengecek kondisi tubuh ke klinik, untuk
memastikan kondisi anda dalam keadaan baik
b. Identifikasi bahaya serta mitigasinya denganmembuat Job Safety Analysis
(JSA) dan Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
c. Cek kandungan gas yang ada di dalam confined space dan jangan masuk jika
belum dinyatakan aman
d. Siapkan peralatan pendukung jika diperlukan untuk memasuki area Confined
Space seperti SCBA, gas detector dan blower. Cek selalu kondisi oksigen yang
terdapat pada tabung SCBA
e. Pastikan area yang akan dimasuki telah terisolasi dengan menerapkan blind
system dan LOTO
f. Lakukan safety briefing sebelum melakukan pekerjaan
Ketika Bekerja
a. Ketika bekerja di Confined Space, pastikan minimal ada 1 orang yang berjaga
di luar untuk mengawasi para pekerja.
b. Letakan ID badge Anda di control board yang telah tersedia diluar man way jika
ingin masuk ke dalam confined space.
c. Selalu cek kandungan gas dan temperature dalam confined space.
d. Selalu cek kondisi oksigen pada peralatan bantu pernapasan Anda (breathing
apparatus).
e. Lakukan istirahat, setelah anda memasuki confined space maksimum 1jam
sekali.
Setelah Bekerja
a. Pastikan anda membersihkan kembali lokasi kerja anda, pastikan sudah tidak
ada personel dan barang yang tertinggal di dalam
b. Laporkan kepada supervisor area, untuk melepas prosedur blind system dan
LOTO sekaligus menutup ijin kerja