RUANG LINGKUPNYA
KELOMPOK 3
SEFTY RAHMI PUTRI
ELSA SRI ANANDA
DIDIT SANDRA
KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Menurut WHO (World Health Kesehatan Lingkungan
Organization), kesehatan lingkungan Indonesia)kesehatan lingkungan
(Kesling) adalah suatu (Kesling) adalah suatu kondisi
keseimbangan ekologi yang harus lingkungan yangmampu menopang
ada antaramanusia dan lingkungan keseimbangan ekologi yang dinamis
agar dapat menjamin keadaan sehat antara manusiadan lingkungannya
dari manusia. untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia.
DASAR – DASAR KESEHATAN LINGKUNGA
Hygiene Sanitasi
Higiene adalah upaya kesehatan dengan Sanitasi adalah upaya kesehatan
cara memelihara dan melindungi dengan cara memelihara dan
kebersihan subyeknya seperti mencuci melindungi kebersihan lingkungan dari
tangan dengan air bersih dan sabun untuk subyeknya. Misalnya menyediakan air
melindugi kebersihan tangan, mencuci yang bersih untukkeperluan mencuci
piring untuk kebersihan piring, membuang
bagianmakanan yang rusak untuk
tangan, menyediakan tempat sampah
melindungi keutuhan makanan secara untuk mewadai sampah agar tidak
keseluruhan (Depkes RI, 2004). dibuang sembarangan (Depkes RI,
2004).
Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain karena erat kaitannya. Misalnya
Higienenya sudah baik karena mau mencuci
tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung
karena tidak cukup tersedianya air bersih,maka
mencuci tangan tidak sempurna. (Depkes RI,
2004).
PRINSIP LINGKUNGAN SEHAT
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Menurut Dinkes (2005), secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi
kriteria yaitu:
(1) memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup, dan
terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
(2) memenuhi kebutuhan psikologis meliputi privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah;
(3) memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahmeliputi
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja, limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus,
kepadatan hunian yang tidak berlebihan, dan cukup sinar matahari pagi;
3. Pengendalian vektor
Alami
buatan
4. Polusi
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
5 sanitasi di tempat-tempat umum
sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti
melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-
tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu
dimana masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung
tempat-tempat umum tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai
dengan ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.
Langkah-langkah dalam implementasi usaha
pengelolaan Sanitasi umum adalah
• Identifikasi masalah
• pemeriksaan
• evaluasi
• pencatatan dan pelaporan
6.Sanitasi makanan dan minuman
Menurut Prabu(2008) sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kemurnian makanan, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan
pembeli, mengurangi pembeli, mengurangi kerusakan makanan. Higiene dan
sanitasi makanan bertujuan untuk mengendalikan faktor makanan, tempat dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan lainnya.
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah upaya praktis dan penyehatan
makanan. Menurut Depkes RI 2004 prinsip-prinsip higiene sanitasi makann
meliputi:
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban
sendiri di rumah. Alasan utama yangselalu diungkapkan masyarakat mengapa
sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belummempunyai
uang melihat faktor kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap
rumah tangga bukansemata faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesedaran
masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus
mewah dengan biaya yang mahal.