Anda di halaman 1dari 30

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN

RUANG LINGKUPNYA
KELOMPOK 3
SEFTY RAHMI PUTRI
ELSA SRI ANANDA
DIDIT SANDRA
KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Menurut WHO (World Health Kesehatan Lingkungan
Organization), kesehatan lingkungan Indonesia)kesehatan lingkungan
(Kesling) adalah suatu (Kesling) adalah suatu kondisi
keseimbangan ekologi yang harus lingkungan yangmampu menopang
ada antaramanusia dan lingkungan keseimbangan ekologi yang dinamis
agar dapat menjamin keadaan sehat antara manusiadan lingkungannya
dari manusia. untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia.
DASAR – DASAR KESEHATAN LINGKUNGA

B. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan


Lingkungan
A.syarat-syarat Lingkungan sehat
 Tidak mencemari air dengan
 1. Keadaan Air yang sehat membuang sampah disungai
 2. Keadaan udara yang sehat  Mengurangi penggunaan
 3 . Keadaan Tanah yang sehat kendaraan bermotor
 Mengolah tanah sebagaimana
mestinya
 Menanam tumbuhan pada lahan-
lahan kosong
PERBEDAAN SANITASI DAN HYGIENE

Hygiene Sanitasi
Higiene adalah upaya kesehatan dengan Sanitasi adalah upaya kesehatan
cara memelihara dan melindungi dengan cara memelihara dan
kebersihan subyeknya seperti mencuci melindungi kebersihan lingkungan dari
tangan dengan air bersih dan sabun untuk subyeknya. Misalnya menyediakan air
melindugi kebersihan tangan, mencuci yang bersih untukkeperluan mencuci
piring untuk kebersihan piring, membuang
bagianmakanan yang rusak untuk
tangan, menyediakan tempat sampah
melindungi keutuhan makanan secara untuk mewadai sampah agar tidak
keseluruhan (Depkes RI, 2004). dibuang sembarangan (Depkes RI,
2004).
Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain karena erat kaitannya. Misalnya
Higienenya sudah baik karena mau mencuci
tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung
karena tidak cukup tersedianya air bersih,maka
mencuci tangan tidak sempurna. (Depkes RI,
2004).
PRINSIP LINGKUNGAN SEHAT

 1 Perkembangan Usaha Kesehatan Lingkungan di Dunia Maupun di Indonesia


 2 Ekologi Kesehatan Lingkungan
 3 Populasi
 4 Komunitas
 5 Ekosistem
 6 Aliran Energi
 7 Penerapan Ekologi
RUANG LINGKUP
1.Pengelolahan sampah dan limbah
 Sampah
Sampah merupakan salah satu
permasalahan yang patut untuk  Limbah
diperhatikan. Sampahmerupakan bagian Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada
yang tidak dapat terpisahkan dari
kehidupan manusia, karena pada dasarnya suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
semua manusia pasti menghasilkan sampah. lingkun gan karena tidak memiliki nilai
Sampah merupakan suatu buangan yang ekonomi. Tingkat bahaya keracunan yang
dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
Volume peningkatan sampah sebanding karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek
dengan meningkatnya tingkat konsumsi maupun dalam jangka panjang.
manusia.
 Pengelolahan sampah
alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara
mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga
dapatmengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam
pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa
masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan
prioritas utama.Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-
ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada
saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses
daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
 Pengolahan limbah
Limbah gas
Limbah padat • Mengontrol Emisi Gas Buang
Limbah cair • Menghilangkan Materi
Dalam memproses • 1.Penyaringan
pengolahan limbah padat Partikulat Dari Udara
• 2.Pengendapan Pembuangan
terdapat empat proses yaitu • 3.Proses biologis
pemisahan, penyusunan • 4. Disaring dengan
ukuran, pengomposan, dan saringanpasir
pembuangan limbah. • 5.Pengenceran terakhir
2. perumahan sehat

 Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Menurut Dinkes (2005), secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi
kriteria yaitu:
 (1) memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup, dan
terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
 (2) memenuhi kebutuhan psikologis meliputi privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah;
 (3) memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahmeliputi
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja, limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus,
kepadatan hunian yang tidak berlebihan, dan cukup sinar matahari pagi;
3. Pengendalian vektor

Menurut Kusnoputranto dalam


Pengendalian vektor adalah semua Simanjuntak (2005) yang dimaksud
kegiatan atau tindakan yang ditujukan denganpengendalian vektor adalah
untukmenurunkan populasi vektor semua usaha yang dilakukan untuk
serendah mungkin sehingga menurunkan atau meneka populasi
keberadaannya tidak lagi berisikountuk vektor pada tingkat yang tidak
terjadinya penularan penyakit tular vektor membahayakan kesehatan
di suatu wilayah atau menghindari masyarakat..
kontakmasyarakat dengan vektor sehingga
penularan penyakit tular vektor dapat
dicegah(Kemenkes RI, 2010).
Tujuan pengendalian vektor dalam keadaan darurat :
 1). Menurunkan populasi serendah mungkin secara cepat sehingga
keberadaannyatidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit di
suatu wilayah
 2). Menghindari kontak dengan vektor sehingga penyakit yang di tularkan
melaluivektor tersebut dapat di cegah.
 3). Meminimalkan gangguan yang disebabkan oleh binatang atau
serangga pengganggu
Cara pengendalian vektor

Alami

buatan
4. Polusi

Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di


seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO), polusi udara menyebabkan kematian prematur mencapai 2
juta jiwa per tahun. Pada tahun 2005, WHO menyusun The 2005
WHO Air quality guidelines (AQGs) yang didesain untuk
menurunkan gangguan kesehatan akibat polusi udara. Di dalam
AQGs, direkomendasikan peninjauan kembali batasan-batasan
untuk konsentrasi pencemar udara, diantaranya PM (particulate
matter), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) and sulfur dioksida
(SO2).
Pencemaran air

Pencemaran udara

Pencemaran tanah
5 sanitasi di tempat-tempat umum
sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti
melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-
tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
 1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
 2. Harus ada gedung/tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu
dimana masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
 3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung
tempat-tempat umum tersebut.
 4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai
dengan ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.
Langkah-langkah dalam implementasi usaha
pengelolaan Sanitasi umum adalah
• Identifikasi masalah
• pemeriksaan
• evaluasi
• pencatatan dan pelaporan
6.Sanitasi makanan dan minuman
Menurut Prabu(2008) sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kemurnian makanan, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan
pembeli, mengurangi pembeli, mengurangi kerusakan makanan. Higiene dan
sanitasi makanan bertujuan untuk mengendalikan faktor makanan, tempat dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan lainnya.
 Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah upaya praktis dan penyehatan
makanan. Menurut Depkes RI 2004 prinsip-prinsip higiene sanitasi makann
meliputi:

Pemilihan Bahan Makanan Penyimpanan Bahan Makanan

Cara pengolahan makanan


7. Sarana air bersih dan jamban keluarga
A.Air bersih
Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
 Persyaratan kualitas air untuk air minum.
 Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
 Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi.
B.Jamban keluarga

 Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban
sendiri di rumah. Alasan utama yangselalu diungkapkan masyarakat mengapa
sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belummempunyai
uang melihat faktor kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap
rumah tangga bukansemata faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesedaran
masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus
mewah dengan biaya yang mahal.

Anda mungkin juga menyukai