A. latar belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan
adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara
kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang
memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain di luar
kesehatan sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Keempat faktor tersebut di samping berpengaruh kepada kesehatan, juga saling
berpengaruh satu sama lainnya.Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya
adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan
lingkungan antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan
air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air
tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen
dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer
bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan. Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan
sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-
a. Membersihkan Sampah Organik. Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik. Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
Menurut WHO:
4. Pengendalian Vektor
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk.
Sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia ( Widyati, 2002).
Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya Higienenya sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedianya air bersih,maka mencuci
tangan tidak sempurna. (Depkes RI, 2004).
usaha kesling merupakan salah satu dari 6 usaha kesehatan masyarakat yang
dikemukakan emerson dan legubuhi:
Statistik fital
Pendidikan kesehatan
Kesehatan limgkungan
Pemberantasan penyakit menular
Kesejahteran ibu dan anak
Pengendalian penyakit kronis
Hygiene air, susu, makanan dan minuman untuk dikonsumsi bagi umum yang
perlu diawasi mutu kesahatannya dan tidak mengandung kuman, racun dan lain
sebagainya.
Hygiene perusahaan dan lingkungannya perlu memenuhi syarat kesehatan agar
para karyawan terjaga kesehatannya .
Hygiene bangunan umum seperti stasiun dan lain-lain.
Hygiene tempat pemandian umum
Hygiene alat-alat transportasi.
3. Tahun 3000 sm (Minoa & Kreta) dan 1500 sm (Mesir & Yahudi) telah ada
pembuangan air limbah, pengaturan air minum dan WC umum.
4. pada abad ke XVII :
Dari kebudayaan yang paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani, dan Roma
telah tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan
masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula bahwa
pada zaman tersebut terdapat dokumen-dokumen tertulis, bahkan peraturan-
peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah atau drainase
pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum, dan sebagainya.
Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19
mempunyai dampak yang luas terhadap segala aspek kehidupan mansuia, termasuk
kesehatan. Di samping itu, pada abad ilmu pengetahuan ini juga mulai ditemukan
berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk
tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang
pedagang wiski dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas, dan
di dalamnya terdapat sekolah (fakultas) kedokteran. Mulai tahun 1908 sekolah
kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada, dan sebagainya. Dari kurikulum
sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah
diperhatikan Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan
penerapan ilmu di masyarakat. Pengembagan kurikulum sekolah kedokteran sudah
didasarkan pada to adumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan basil
interaksi yang dinamis antara faktor genetik, lingkungan fisik, lingkungan sosial
(termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan dan pelayanan
kedokteran/kesehatan.
Dan segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah Amerika
membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi departemen ini
adalah menyelenggrakan pelayanan kesehatan bagi penduduk (public), termasuk
perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
2.1.2 Ekologi Kesehatan Lingkungan
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi
dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan
ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan
tingkat tropic.
Mereka menganalisa struktur, aktifitas dan perubahan yang terjadi di dalam dan
diantara tingkatan-tingkatan ini. Ahli ekologi biasanya bekerja di lapangan,
mempelajari cara kerja alam. Mereka sering berada di wilayah yang terisolasi
seperti di sebuah kepulauan dimana hubungan antara tanaman dan binatang
mungkinlebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Misalnya ekologi dari Isle
Royale sebuah pulau di danau Superior telah dipelajari secara luas. Banyak
ilmuwan yang mengfokuskan pada cara memecahkan suatu masalah, seperti
bagaimana cara mengendalikan efek kerusakan polusi udara dan air yang
berpengaruh terhadap mahkluk hidup
2.1.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup
di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua
rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon
cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari
populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi
lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor populasi :
Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar. Pertama
adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal.
Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal
yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya
ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk
hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.
Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan
tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut.
Populasi yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi
mereka disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang
kurang bagus, perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala
perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah
hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya
terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat
menurunkan populasi suatu spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan
berat dan mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang
bercampur dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan asam. Di beberapa
wilayah yang menerima hujan asam dalam jumlah besar populasi ikan menurun
secara tajam.
2.1.2.2 Komunitas
Sebuah komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup
secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon
cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas
hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies
yang berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe
komunitas lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan
yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara
yang lainnya sangat sulit untuk dipastikan.Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan
dan binatang yang mencakup wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas
biome yang berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama
termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome
air.Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche).
Sebuah peran ekologi terdiri dari cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam
lingkungannya, termasuk diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang
dimakan atau apa yang digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah
panas, cahaya atau kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat
direproduksi.Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies
yang menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.Berbagai
penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal ini. Beberapa ahli ekologi merasa
bahwa hal ini disebabkan karena kompetisi jika dua spesies mencoba untuk
mengisi peran ekologi “niche” yang sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi
berbagai sumber daya akan menekan salah satu spesies keluar. Ahli lainnya
berpendapat bahwa sebuah spesies yang menempati peran ekology yang tinggi,
melakukannya karena tuntutan fisik yang keras tentang peran tertentu tersebut di
dalam komunitas. Dengan kata lain hanya satu spesies yang menempati peran
ekologi “niche” bukan karena memenangkan kompetisi dengan spesies lainnya,
tetapi karena hanya satu-satunya anggota komunitas yang memiliki kemampuan
fisik memainkan peran tersebut.
Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi
berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan
yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat .
Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah
dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.Perubahan-
perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas.
Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan
kimia dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa
mencapai kondisi yang relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa
berakhir hingga ratusan bahkan ribuan tahun.Para ahli ekologi membedakan dua
tipe suksesi yakni primer dan sekunder. Di dalam suksesi primer organisme mulai
menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan seperti sebuah pulau baru
yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Sebagai contoh anak krakatau yang
terbentuk sejak 1928 dari kondisi steril, kini telah dihuni oleh puluhan
spesies.Suksesi sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan
yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena
terjadinya kebakaran hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan tumbuh
pertama kali. Selanjutnya diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir pohon-
pohonan baru muncul kembali dan wilayah tersebut akan kembali menjadi hutan
hingga gangguan muncul kembali. Dengan demikian kekuatan-kekuatan alam yang
terakhir menyebabkan terjadinya komunitas klimaks (stabil). Sebagai tambahan
para ahli ekologi memandang kebakaran dan gangguan alam besar lainnya sebagai
hal yang dapat diterima dan tetap diharapkan.
2.1.2. 3 Ekosistem
ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem
terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah,
air, udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba
menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam
suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan
perputaran material-material yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka
biasanya menggunakan komputer yang canggih untuk membantu memahami data-
data yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi
perkembangan yang akan terjadi.
1. Matahari
2. Bahan-bahan anorganik
3. Produsen
4. Konsumen Pertama
5. Konsumen Kedua
6. Pengurai
Sebagian besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah. Ini berarti
mereka hanya dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi mereka
untuk disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau hanya
dapat merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya ke dalam
protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk pertumbuhan
tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga herbivora atau
binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan daging merubah
energi ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari energi yang
dihasilkan oleh makanan yang mereka makan.Karena begitu banyaknya energi
yang lepas sebagai panas pada setiap langkah dari rantai makanan, semua
ekosistem mengembangkan sebuah piramida energi. Tanaman sebagai produsen
menempati bagian dasar piramid, herbivora (konsumen pertama) membentuk
bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen kedua) membentuk puncak piramida.
Piramid tersebut mencerminkan kenyataan bahwa banyak energi yang melewati
tanaman dibandingkan dengan herbivora, dan lebih banyak yang melalui herbivora
dibandingkan dengan karnivora.Di dalam ekosistem-ekosistem daratan piramida
energi tersebut menghasilkan sebuah piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa
berat total dari tanaman-tanaman adalah lebih besar dibandingkan dengan berat
total herbivora yang melampaui berat total karnivora. Tetapi di dalam lautan
biomasa (berat) tanaman-tanaman dan binatang-binatang adalah sama. Para
ahli ekologi mengumpulkan informasi pada sebuah piramida biomasa pada Isle
Royale. Mereka meneliti hubungan piramida diantara tanaman, rusa dan serigala.
Dalam sebuah penelitian mereka menemukan bahwa diperlukan tanaman seberat
346 kg untuk makanan rusa seberat 27 kg. Rusa seberat inilah yang diperlukan
untuk makanan serigala seberat 0,45 kg.
Perubahan ekosistem muncul setiap hari, secara musiman dan ketika terjadi suksesi
(peralihan) ekologi sepanjang masa. Kadangkala perubahan terjadi secara
berulang-ulang dan secara mendadak, seperti ketika terjadi kebakaran hutan atau
ombak tsunami yang menyapu pantai. Perubahan yang paling terjadi dari hari ke
hari terutama pada lingkaran nutrien, yang tidak kelihatan sekali, ekosistem-
ekosistem kelihatannya cenderung stabil. Kestabilan yang nyata diantara tanaman
dan binatang dan lingkungannya disebut keseimbangan alam.
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan
buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan
sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang
diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh
manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting
lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada
lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia
pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan
dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylord
Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia.
Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama LSM untuk mencurahkan satu hari
bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari Konferensi PBB mengenai
lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm,
Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup
Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1. Sumber Alam
Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh manusia,bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti
memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan di usahakan jangan sampai
sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis species di bumi musnah, jangan
berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali.
Seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik
secara tepat dan bertanggung jawab.
Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang lebih
dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan menjadi sangat kompleks
terutama di Kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain.
Di Indonesia terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari Desa ke Kota.
Akhirnya lahan pertanian di Kota- kota besar seperti pulau Jawa semakin
berkurang akibat dariperpindahan penduduk dari Desa tersebut. Perpindahan
penduduk dari Desa ke Kota tersebut juga menyebabkan terbatasnya lapangan
pekerjaan, akhirnya penduduk yang berbondong-bondong datang ke Kota mencari
pekerjaan sebagai pekerja kasar. Misalnya pembantu rumah tangga, kuli bangunan
dan pelabuhan, pemulung atau bahkan menjadi pengamen jalanan yang secara
tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan lingkungan, seperti
munculnya pemukiman kumuh.
Tingkat Pendidikan
Air merupakan unsur vital dalam kehidupan manusia, seseorang tidak akan bisa
bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup
bagi manusia. Ketersediaan air di Indonesia melimpah ruah, namun yang dapat
dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total
jumlah air yang ada, hanya 5% saja yang tersedia sebagai ai minum, sedangkan
sisanya adalah air laut. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari. Semakin meningkatnya
populasi semakin meningkat pula kebutuhan air bersih dan akhirnya ketersediaan
air bersihpun semakin berkurang. Disamping bertambahnya populasi manusia,
kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air
bersih. Misalnya abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang
pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah
permukaan tanah. Pembuangan sampah sembarangan jugaa bisa menyebabkan air
sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan.
Pembuangan Limbah Industri dan Rumah Tangga
Jumlah penduduk :
semakin tinggi keadaan sosial ekonomi, semakin banyak pula jumlah per kapita
limbah yang di buang.
Kemajuan teknologi :
Limbah apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan sumber penyakit,
pencemaran lingkungan dan kematian. Lokasi dan pengolahan limbah yang kurang
memadai merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme pembawa
penyakit seperti lalat dan tikus yang dapat menjangkit penyakit. Misalnya
penyakit diare, tifus, bahkan demam berdarah. Limbah rumah tangga selain
membahayakan kesehatan manusia, limbah ini juga sangat berpengaruh pada
kelestarian lingkungan yang ada. Contoh limbah rumah tangga yaitu peggunaan
sabun detergen untuk mencuci. Air cucian itu kemudian di buang ke selokan dan
merembes ke air tanah, air selokan kemudian mengair kesungai danakhirnya ke
laut.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan . pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alam maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.Tingkat
pencemaran di Indonesia sudah melebihi ambang batas normal terutamadi Kota-
kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu hampir setiap tahun
asap tebal meliputi wilayah Nusantara bahkan sampai ke Negara tetangga akibat
pembakaran hutan untuk lahan pertanian atau kehutanan. Dampak pencemaran
udara antara lain :
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis dan
bintik hitam.
Hujan Asam
Ph biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujanmembentuk asam dan menurunkan
pH air hujan . dampak hujan asam ini antaralain :
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon dan
NO2 dilapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulakan
oleh permukaan bumi. Dampak dari pemanasan global adalah :
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Bencana Alam / Pengungsian
Para peneliti dan ilmuan yang bergerak dibidang lingkungan sudah membayangkan
bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran
akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Akan
lebih jelas jika kita melihat tingkat kesadaran masyarakat di negara berkembang.
Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran masalah
lingkungan ini belum merata.
1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air
tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang
lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua
dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak:
ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan
produktifitas pangan, dll.
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
1. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
2. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan
mengganggu kesehatan.
Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-
isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan
dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan bermaksud
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan
mereka sendiri. Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal,
nasional, dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap
lingkungan, mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan
memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan dari
Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak
untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah
terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan berlanjut sampai
mereka dewasa nanti. Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih
sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional
1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah
manusia kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan
untuk perkembunan. Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya
keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan
asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra
tetanggapun juga terkena.
2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh
kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas
pantai diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam
yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan
limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat
berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut
yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis
terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme
laut.
B. Ruang lingkup
a. Pengolahan sampah dan limbah
1.sampah
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada
dasarnya semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan suatu
buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume peningkatan sampah
sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia.
- Mengurangi
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
- Menggunakan kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang .
- Mendaur ulang
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
- Mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
3.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-
alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill
tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-
alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah
dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi
masyarakat atau ke alam, sehingga dapatmengurangi tekanan terhadap sumberdaya
alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang
harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa
masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi
sampah harus dijadikan prioritas utama.Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga
tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke
sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-
industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses
daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang
mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/
mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat
menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan
alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak
dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem
daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar
berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-
program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola
program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat
perbedaankondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor
informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam
sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus
menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara
berkembang.Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil
membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu
mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan
40,000 orang.Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk
penanganan sampah
organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan
sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos
(pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan
nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih
bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari
suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih
banyakpekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan
menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara
yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati,
denganbantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi
hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah
kompos (compost).Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan
mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah,
batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain
sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi
seperti tanah berwarna coklat-kehitaman.
Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur
ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan
jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka
produk akhirnya adalah kompos (compost).Pengomposan didefinisikan sebagai proses
biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak
bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan
humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan
sebagai pupuk dan pembenah tanah.Kompos dan pengomposan (composting) sudah
dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa
penggunaankompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa.
Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos
dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
2.limbah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkun gan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Tingkat bahaya keracunan yang
disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan, bila
lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang
ada padanya. Oleh karena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan
pencemar yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan pencemar yang
terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi, yang terbuang dari sumber
domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), dan sumber industri.
1. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang berbeda juga
maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran / berat /
volume.
Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya Syarat barang yang
ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.
Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat magnet, akan
langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.
2. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar pengolahannya
menjadi mudah.
3. Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk, sampah kota,
buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik,
limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.
4. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi dua
yaitu :
a) Pembuangan Di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan perlu
diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :
4) Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat membunuh biota
laut.
Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan sebagai
berikut :
4) Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau fauna. Pilih lokasi
yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.
Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu.
Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang
baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan.
Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan
pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi PengolahanAir Limbah/
IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).
Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber air rumah
tangga, melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air, menghindari pencemaran tanah
permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. Sedangkan
syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-
sumber air minum,tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan pencemaran
pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak dihinggapi oleh
vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit, tidak terbuka dan harus tertutup, tidak
menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan cara ini air
limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air permukaan
dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah
itu. Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikutharus dipenuhi:
Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali3. Air harus cukup
mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak
menimmbulkan bau.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat
pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar
tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar
atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir
ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter
dari pondasi rumah.
d. Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau
biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:
a. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh bakteri
pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam
dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
b. Ruang lumpur.
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur
dapat dipompa keluar.
c. Dosing chamber.
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk mengatur kecepatan air
yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.
d. Bidang resapan.
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring bakteri pathogen
maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah
berpasir.
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan terkadang
menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung air hujan, sistem riool ini
disebut combined system, sedangkan jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut
separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya
ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.
a. Penyaringan (screening)
Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air.
b. Pengendapan (sedimentation).
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga aliran menjadi
lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
c. Proses biologis
Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara
aerob maupun anaerob.
d. Disaring dengan saringan pasir (sand filter).
e. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh mikroba patogen.
f. Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga mengalami
pengenceran. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus yang
dibangun diujung kota.
Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat
yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani pencemaran
udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.
· Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat
dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara
hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).
· Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu
mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
· Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik
(catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
· Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit
menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.
a. Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut
terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter udara
yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan
abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses
industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya
b. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas
buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi
dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin
besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
c. Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah
adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt,
sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air,
maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter
basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut menghasilkan
suatu alat penangkap debu yang dinamakan.
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu
dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada
waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi
alatnya.
e. Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah
(volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat
membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan
antara 25 – 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan
positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung,
diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona
discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah mengalami
ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-
masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh
dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian
terhembus keluar.
b. Perumahan sehat
1.pengertian rumah sehat
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Menurut Dinkes (2005), secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
yaitu:
(1) memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup, dan
terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
(2) memenuhi kebutuhan psikologis meliputi privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah;
(3) memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahmeliputi penyediaan
air bersih, pengelolaan tinja, limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang tidak berlebihan, dan cukup sinar matahari pagi;
(4)memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah, antara lain fisik rumah yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir (Notoatmodjo, 2003).
Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan
sarana sanitasi tiga komponen (rumah, sarana sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing parameter adalah sebagai
berikut:
(1) minimum dari kelompok komponen rumah adalah langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur,
jendela ruang keluarga, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur, dan pencahayaan;
(2) minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah sarana air bersih, jamban (sarana pembuangan
kotoran), sarana pembuangan air limbah (SPAL), dan sarana pembuangan sampah;
(3) perilaku sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan
terhadap struktur fisik yang digunakan (Dinas Kesehatan, 2005).
2.pengelolahan rumah
Menurut (Soemirat, 2007) bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat. Untuk dapat mengelola kualitas lingkungan terhadap ataupun kesehatan masyarakat perlu
dihayati hubungannya dengan manusia, yaitu ekologi manusia. Konsekuensi dari pengelolaan sanitasi
lingkungan yang tidak baik maka akan menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan seperti
meningkatkannya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan seperti diare, terjadinya masalah sosial
dan masalah kenyamanan dan keindahan daerah. Salah satu bentuk upaya pengelolaan sanitasi
lingkungan adalah penerapan rumah sehat yang mencakup sanitasi dasar seperti penyediaan air bersih,
penggunaan jamban, pembuangan limbah dan sampah.
Menurut WHO, 2001, perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang
dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis
dan teknis pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi bangunan, kualifikasi, adaptasi,
manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah serta lingkungan sekitarnya. Unsur yang melibatkan
apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak,
mencuci, menyimpan makanan, serta membuang kotoran manusia maupun limbah lainnya.
3.syarat-syarat pengelolahan rumah sehat
1. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan terhadap suhu dalam rumah yang optimal, pencahayaan yang
optimal, ventilasi yang memenuhi persyaratan dan tersedianya ruang yang optimal untuk bermain anak.
Suhu ruangan dalam rumah yang ideal yaitu berkisar antara 18-20°C, dan suhu tersebut sangat
dipengaruhi oleh udara luar, pergerakan udara, dan kelembaban udara dalam ruangan. Pencahayaan
harus cukup pada waktu siang maupun malam hari. Pada malam hari pencahayaan yang ideal adalah
cahaya yang bersumber dari listrik atau lampu sedangkan pada waktu pagi hari pencahayaan yang ideal
adalah cahaya yang bersumber dari sinar matahari.
2. Dinding
Dinding rumah yang terbuat dari tembok adalah baik. Pada dasarnya dinding yang terbuat dari tembok
untuk kondisi geografis beriklim tropis khususnya kurang cocok karena selain mahal dari segi ekonomi
juga kurang mendapatkan penerangan alamiah yang cukup apalagi bila ventilasinya tidak optimal.
3.Atap
Atap rumah yang terbuat dari genteng umumnya dipakai untuk daerah perkotaan maupun pedesaan.
Atap dari genteng sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti di Indonesia ini karena dapat
menciptakan suhu yang sejuk dalam rumah. Atap dari seng dan asbes sebaiknya tidak digunakan, karena
selain mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah (Mukono, 2000).
4. Ventilasi
Ventilasi rumah memiliki banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga pertukaran aliran udara
dalam rumah tersebut agar tetap segar dan optimal. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan
untuk penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi dalam rumah akan menyebabkan
kurangnya O2 dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun akan meningkat. Fungsi kedua
adalah untuk membebaskan udara dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen. Ada dua macam
ventilasi yakni ventilasi alamiah dan ventilasi buatan. Ventilasi alamiah adalah di mana aliran udara di
dalam ruangan tersebut terjadiwaktu pagi hari pencahayaan yang ideal adalah cahaya yang bersumber
dari sinar matahari secara alamiah melalui jendela, lubang angin maupun lubang yang berasal dari
dinding dan sebagainya. Ventilasi buatan adalah ventilasi yang menggunakan alat khusus untuk
mengalirkan udara, misalnya kipas angin dan mesin penghisap udara (AC). Ventilasi yang baik
berukuran 10% sampai 20% dari luas lantai. Ventilasi yang baik akan memberikan udara segar dari luar,
suhu optimum 22-24°C dan kelembapan 60% (Kusnoputranto dan Suzanna, 2000).
5.Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan pencahayaan dari cahaya yang cukup dan tidak terlalu banyak.
Kurangnya cahaya yang masuk dalam rumah akan menyebabkan berkembangnya beberapa bakteri,
karena dalam hal ini pencahayaan yang kurang akan menjadi media yang sangat baik untuk berkembang
biaknya bakteri-bakteri tersebut khususnya bakteri patogen. Serta akan menimbulkan beberapa masalah
kesehatan atau penyakit. Cahaya dapat digolongkan menjadi dua yakni: cahaya alamiah yang bersumber
dari sinar matahari dan cahaya buatan yang bersumber dari lampu. Cahaya matahari sangat penting
karena dapat membunuh bakteri patogen dalam rumah. Perlu diperhatikan ketika membuat jendela
sebaiknya diusakahan agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung atau tidak
terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela selain sebagai jalan pertukaran udara dalam rumah juga
sebagai jalan masuknya cahaya. Cahaya bbuatan menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah
seperti lampu, minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Minimal cahaya yang masuk adalah lebih dari
60 lux dan tidak menyilaukan sehingga cahaya matahari dapat membunuh bakter-bakteri patogen
(Kusnoputranto dan Suzanna, 2000).
6. Sarana Penyediaan Air
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.
Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badanterdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk
bayi sekitar 80%. Kebutuhanmanusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi,
mencuci dan sebagainya. Pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan
air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah
kebutuhan untuk minum. Untuk keperluan air minum dan masak air harus mempunyai persyaratan
khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia (Notoatmodjo, 2003). Sumber air
minum utama merupakan salah satu sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan
kejadian diare. Sebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fekal oral. Mereka
dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, cairan atau benda yang tercemar dengan tinja,
misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang disiapkan dalampanci yang dicuci dengan air
tercemar (Depkes RI, 2000).
(3). Kelompok perilaku penghuni meliputi: membuka jendela kamar tidur, membuka jendela keluarga,
membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja bayi dan balita ke jamban dan membuang sampah
pada tempat samapah (Evierni, 2010).
c. Pengendalian vector
Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo, antara lain ordo yang perlu
diperhatikan dalam pengendalian adalah :
a. Ordo Dipthera yaitu nyamuk, lalat
- Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
- Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
- Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
- Lalat kuda sebagai vektor penyakit Anthrax
b. Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
- Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes
c. Ordo Anophera yaitu kutu kepal
Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan typhusexantyematicus.
Selain vektor diatas, terdapat ordo dari kelas hexapoda yang bertindak sebagai binatang
pengganggu antara lain :
- Ordo hemiptera, contoh kutu busuk
- Ordo isoptera, contoh rayap
- Ordo orthoptera, contoh belalang
- Ordo coleoptera, contoh kecoak
Sedangkan dari phylum chordata yaitu tikus sebagai binatang pengganggu, dapat
dibagi menjadi 2 golongan :
1. Tikus besar (Rat)
Contoh: - Rattus norvigicus (tikus riol )
- Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
- Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-buahan)
2. Tikus kecil (mice)
Contoh : - Mussculus (tikus rumah)
3 PENGENDALIAN VEKTOR
.1 Pengendalian vektor secara alami
Lautan, gunung, danau dan sungai yang luas, dapat menghalangi
penyebaranserangga Tidak mempunyai beberapa spesies, serangga hidup di daerah
yang tinggi dari permukaan laut Perubahan musim yang merupakan gangguan bagi
kelestarian hidup vektor,seperti musim, iklim, angin dan curah hujan Adanya hewan
pemangsa
2 Pengendalian vektor secara buatan
Pengendalian secara fisik dan mekanik
Metode pengendalian fisik dan mekanik adalah upaya-upaya untuk
mencegah,mengurangi, menghilangkan habita perkembangbiakan dan populasi
vektorsecara fisik dan mekanik. Contohnya modifikasi dan manipulasi
lingkungantempat perindukan (3M, pembersihan lumut, penanaman bakau,
pengeringan, pengalihan/ drainase, dll), pemasangan kelambu, memakai baju
lengan panjang, penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk (cattle
barrier), pemasangan kawat.
pengendalian terpadu
Artinya digunakan kombinasi dari berbagai cara yang disebutkan diatassehingga
kelemahan yang ada pada suatu cara dapat saling dikurangidibedakan macam artropoda
dan rodentia yang akan diawasi.
Pengendalian legislatif
Mencegah tersebarnya serangga berbahaya antar daerah, pulau maupun negara melalui
peraturan.Pencegahan dilaksanakan dengan penyemprotan insektisida di bandara,
pelabuhan, stasiun, terminal dsb. dan disediakan karantina.
Pengendalian Lingkungan
d. Polusi
Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan
kematian prematur mencapai 2 juta jiwa per tahun. Pada tahun 2005, WHO menyusun
The 2005 WHO Air quality guidelines (AQGs) yang didesain untuk menurunkan
gangguan kesehatan akibat polusi udara. Di dalam AQGs, direkomendasikan
peninjauan kembali batasan-batasan untuk konsentrasi pencemar udara, diantaranya
PM (particulate matter), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) and sulfur dioksida (SO2).
Polusi udara bersumber dari proses alami dan aktivitas manusia, bergerak, maupun
tidak bergerak. Kebanyakan masalah pencemaran udara di perkotaan bersumber dari
penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan perindustrian. Kegiatan industri
mengemisikan berbagai macam pencemar udara, tergantung pada kegiatan industrinya.
Demikian pula halnya dengan kegiatan pertambangan, yang mengemisikan berbagai
pencemar udara yang tergantung dengan
kegiatannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh
perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia
adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan
tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan
gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera
nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan
berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari
meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik
macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia
mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari
lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan
lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah
terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta
solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat
diminimalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
a. Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
Asap rokok
b. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
Hidrokarbon
Ozon
Volatile Organic Compounds
Partikulat
1. 1. Dampak kesehatan
1. 2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
1. 4. Pemanasan Global
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota
dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi
polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas
dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan
tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi
kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang
sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi.
Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi
di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
2. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Persoalan pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang
tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat
atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang
India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena
penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air
hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap
air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika
Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari teluk dan muara
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms,
badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2
kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom,
timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah
besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan
air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya
masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum
diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya
mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak.
Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek
keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri
plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang
tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada
bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah
tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini
berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat
kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
3. PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih
memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak
keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat
keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah
yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air,
maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air
hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
1. Limbah domestik
1. b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang
sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,
yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida
bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di
dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai
oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi,
dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-
barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. 1. Remediasi
1. 2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau
biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan
terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik
(cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan
buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis
(contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus,
tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).
Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama
penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-
tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat boleh keluar masuk ruangan
tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana masyarakat
melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat umum
tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan ramainya, harus
mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
tempat-tempat umum.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah
dan waktu kunjungannya tinggi.
Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus
menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak membayar.
4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dan lain-lain)
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut
yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit.
Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan
Guna memperbaiki kondisi sanitasi berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah,
diantaranya adalah agenda penyiapan langkah langkah penting pembangunan sanitasi yang
sejalan dengan pencapaian sasaran, kesepakatan pemerintah dengan para stakeholder yang
terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sanitasi akan perlunya peningkatan kesadaran
dan komitmen pemerintah di semua tingkatan pembangunan sanitasi, mendorong akselerasi
pembangunan sanitasi dan lahirnya program Persepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
yang terintegrasi dan terpadu. Guna meningkatkan kualitas dan peningkatan pelayanan dan
penyediaan Sanitasi dengan tepat.
Bahan makanan perlu dipilih yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan,
penampilan dan kesehatan.penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan diolah harus
mengetahui sumber-sumber makanan yang baik serta memperlihatkan ciri-ciri bahan yang baik.
1. hindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas.
5. tidak membeli bahan makanan yang sudh kadaluarsa atau membeli daging/ unggas yang
sudah terlalu lama disimpan, khususnya organ dalam (jeroan) yang potensial mengandung
bakteri
6. membeli daging dan unggas yang tidak terkontaminasi dengan racun/toksin bakteri pada
makanan.
1. penyimanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusu yang bersih dan memenuhi syarat
2. barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk mengambilnya,
tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk
dan rusak, dan untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat
penyimpanan dingin
3. setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat keluar
masuk barang dengan system FIFO (First in First Out)
3. Pengolahan Makanan
Menurut Dewi (2004) yang dikutip dari Anwar dkk(1997), pengolahan makanan
menyangkut 7(tempat) aspek, yaitu:
1.Penjamah makanan
Penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah makanan mulai dari
persiapan, pengolahan , penyimpanan, pemgangkutan, maupun penyajian makanan.
Pengetahuan, sikap dan perilaku seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang
dihasilkan.
4.Perlengkapan /Peralatan
5.Penyimpanan makanan
6.Pengangkutan makanan
4.penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersihh
ü Peralatan makanan dan minuman yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah di cuci.
1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
air minum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu
kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun,
memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik
(kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam
kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada
masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,
melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau,
dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air
minum.
8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut Penyelenggara
adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan
usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan
penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum.
1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit
untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama.
2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk
tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air dalam
jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari
air hujan.
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,
1999):
Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan
dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan
menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin,
biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
1. Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan
kualitasnya dapat dibedakan atas:
1. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution).
2. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification).
3. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment).
Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang
alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya
sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan yang
terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut tidak begitu besar.
Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih, maka
dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di Indonesia
ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas
air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:
Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi
instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga
semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga
jual air bersih.
Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit
sumber air baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan
unit konsumsi.
1. Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang
mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah,
air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
2. Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi
kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan
bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan
akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia.
3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang
menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan
ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau
pompanisasi. Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-
jenis sumber air menjadi air bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan
sumber air yang ada.
4. Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke
beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
5. Unit distribusi adalah merupakan jaringan pipa yang mengantarkan air bersih
atau minum dari tandon atau reservoir menuju ke rumah-rumah konsumen
dengan tekanan air yang cukup sesuai dengan yang diperlukan konsumen.
6. Unit konsumsi adalah merupakan instalasi pipa konsumen yang telah
disediakan alat pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada setiap bulannya.
Semakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akan
menyebabkan semakin besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukan
besaran kebutuhan akan air bersih antara lain adalah sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Jenis kegiatan
3. Standar konsumsi air untuk individu
4. Jumlah sambungan
Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada kebijaksanaan
nasional. Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan data yang
ada di lapangan serta kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang, yaitu seperti:
1. Cakupan pelayanan
2. Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan
3. Jenis sambungan
4. Tingkat kebutuhan konsumsi air
5. Perbandingan SR/HU
6. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik
7. Angka kebocoran
8. Penanggulangan kebakaran
1. Rumah Tangga
2. Non Rumah Tangga
Pemerintah Indonesia telah menyusun program pelayanan air bersih sesuai dengan
kategori daerah yang dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk.
Tabel II.1
Tabel II.2
1 Sekolah 10 liter/hari
5 Kantor (1 – 2) m3/unit/hari
6 Toko (1 – 2) m3/unit/hari
– Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini
Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang
memenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
RI.
Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yang
diperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan sistem.
Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek:
– Teknis
– Ekonomis
– Lingkungan
Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis diperkirakan
sebesar 20% dari kebutuhan total.
– Kepadatan penduduk
– Kondisi topografi kota
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di
rumah. Alasan utama yangselalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum
memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belummempunyai uang melihat faktor
kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga bukansemata
faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesedaran masyarakat untuk menerapkan pola
hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus mewah dengan biaya yang mahal.
Cukup yang sederhana saja disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rumag tangga.
Buat apa jamaban yang mewah sementara perilaku buang air besar (BAB) masih tetap
sembarangan. Ada faktor lain yang menyebabkan masyarakat untuk membuat atau
membangun jamban yaitu ketergantungan pada bantuan pemerintah dalam hal membangun
jamban. Hal ini merupakan bagian dari kesalahan masa lalu dalam penerapan kebijakan yang
justru cenderung memanjakan masyarakat. Program pembangunan jamban yang dilakukan
selama ini kurang optimal khususnya dalam membangun perubahan masyarakat.
pendekatan yang dilakukan mempunyai karakttreistik yang berorientasi kepada konstruksi
atau bangunan fisik jamban saja,tanpa ada upaya pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) yang memadai selain itu desain jamban yang dianjurkan seringkali mahal bagi
keluarga miskin. Subsidi proyek tidak efektif menjangkau kelompok masyarakat miskin.
jamban dibangun, tetapi seringkali tidak digunakan masyarakat.
Pengertian
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter
Tidak berbau
Tempat jamban dapat dipilih yang baik, sehingga bau dari jamban tidak
tercium. Secara tersendiri dan ditempatkan di luar atau di dalam rumah dan
berfungsi untuk melayani 1 sampai dengan 5 keluarga, atau untuk melayani
orang-orang di tempat-tempat umum (terminal, bioskop, dan sebagainya).
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena
merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam
bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus,
muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.
Pelat Jongkok
Pelat jongkok harus selalu bersih dan licin. Untuk itu pilihlah pelat jongkok
yang terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, misalnya keramik, kaca
serat, porselin, dan sebagainya.
Pondasi
Umumnya tebal pondasi jamban 20-40 cm dan dalamnya 40 cm, terbuat dari
batu kali, bata atau batako. Adukannya terdiri dari semen : pasir = 1 : 6. Jika
semen diganti dengan kapur dan semen merah : pasir = 1 : 3 : 4
Lantai
Lantai beton setebal 10 cm, kedap air, awet, dan mudah dibersihkan. Lantai
tegel dapat dipasang dengan adukan semen : pasir = 1 : 3.
Pintu
Pintu dapat dibuat dari bambu atau kayu yang dilapisi seng atau aluminium
sehingga tidak mudah lapuk. jarak tepi bawah pintu dari lantai sekitar 5-7,5
cm. Ukuran :
tinggi 1,80 m.
lebar 0,65 m.
Dinding
Lubang angin sangat diperlukan agar selalu terjadi pergantian udara di dalam
jamban
Atap
Atap jamban berguna sebagai pelindung di waktu hujan dan mencegah air
hujan masuk ke dalam pelat jongkok. Bahan atap misalnya genting, seng
gelombang, ijuk, atap plastik tembus cahaya, daun bambu, alang-alang, dan
sebagainya. Kemiringan atap minimum 15 derajat.
Bila letak cubluk atau resapan dan tangki septik berdekatan dengan sumur,
maka jarak minimum antara cubluk dan sumur tersebut harus 10 m.
4. Pelat jongkok harus dibersihkan dengan sikat yang khusus untuk itu
(yang bertangkai). Untuk membersihkan dipakai sedikit air dan
bubuk sabun atau abu gosok. Demikian juga lantai kakus/jamban
harus dibersihkan setiap hari.
5. Untuk menghindarkan tersumbatnya perangkap air, jangan
membuang sampah dan kotoran rumah tangga lainnya ke dalam
lubang jamban