A. latar belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan
adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara
kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang
memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain di luar
kesehatan sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Keempat faktor tersebut di samping berpengaruh kepada kesehatan, juga saling
berpengaruh satu sama lainnya.Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya
adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan
lingkungan antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan
air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air
tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer
bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan. Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan
sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan
a. Membersihkan Sampah Organik. Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik. Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
Menurut WHO:
4. Pengendalian Vektor
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk.
Sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia ( Widyati, 2002).
Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya Higienenya sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedianya air bersih,maka mencuci
tangan tidak sempurna. (Depkes RI, 2004).
usaha kesling merupakan salah satu dari 6 usaha kesehatan masyarakat yang
dikemukakan emerson dan legubuhi:
Statistik fital
Pendidikan kesehatan
Kesehatan limgkungan
Hygiene air, susu, makanan dan minuman untuk dikonsumsi bagi umum
yang perlu diawasi mutu kesahatannya dan tidak mengandung kuman, racun
dan lain sebagainya.
Hygiene perusahaan dan lingkungannya perlu memenuhi syarat kesehatan
agar para karyawan terjaga kesehatannya .
3. Tahun 3000 sm (Minoa & Kreta) dan 1500 sm (Mesir & Yahudi) telah ada
pembuangan air limbah, pengaturan air minum dan WC umum.
Pada masa ini telah diterapkan lapangan hygiene dan social medicine. Pada
masa ini juga terjadi gerakan secara besar-besaran dibidang kesehatan
masyarakat di Inggris yang disebut Public hygiene.
12. Pada tahun 1974 terbit instruksi Presiden tentang SAMIJAGA ( sarana air
minum dan jamban keluarga).
14. Tahun 1999 visi Indonesia sehat 2010 dicanangkan dan ditandatangani oleh
Presiden BJ Habibie,. Secara umum berisi keinginan agar masyarakat Indonesia
berprilaku hidup bersih dan sehat, berada di lingkungan yang sehat dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
Dari kebudayaan yang paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani, dan Roma telah
tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan masalah-
masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula bahwa pada
zaman tersebut terdapat dokumen-dokumen tertulis, bahkan peraturan-peraturan
tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah atau drainase pemukiman
pembangunan kota, pengaturan air minum, dan sebagainya.
Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19
mempunyai dampak yang luas terhadap segala aspek kehidupan mansuia, termasuk
kesehatan. Di samping itu, pada abad ilmu pengetahuan ini juga mulai ditemukan
berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk
tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang
pedagang wiski dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas, dan
di dalamnya terdapat sekolah (fakultas) kedokteran. Mulai tahun 1908 sekolah
kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada, dan sebagainya. Dari kurikulum
sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah
diperhatikan Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan
penerapan ilmu di masyarakat. Pengembagan kurikulum sekolah kedokteran sudah
didasarkan pada to adumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan basil
interaksi yang dinamis antara faktor genetik, lingkungan fisik, lingkungan sosial
(termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan dan pelayanan
kedokteran/kesehatan.
Dan segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah Amerika
membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi departemen ini
adalah menyelenggrakan pelayanan kesehatan bagi penduduk (public), termasuk
perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi
dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan
ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan
tingkat tropic.
Mereka menganalisa struktur, aktifitas dan perubahan yang terjadi di dalam dan
diantara tingkatan-tingkatan ini. Ahli ekologi biasanya bekerja di lapangan,
mempelajari cara kerja alam. Mereka sering berada di wilayah yang terisolasi
seperti di sebuah kepulauan dimana hubungan antara tanaman dan binatang
mungkinlebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Misalnya ekologi dari Isle
Royale sebuah pulau di danau Superior telah dipelajari secara luas. Banyak
ilmuwan yang mengfokuskan pada cara memecahkan suatu masalah, seperti
bagaimana cara mengendalikan efek kerusakan polusi udara dan air yang
berpengaruh terhadap mahkluk hidup
2.1.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup
di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua
rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon
cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari
populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi
lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor populasi :
Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar. Pertama
adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal.
Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal
yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya
ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk
hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.
Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan
tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut.
Populasi yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi
mereka disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang
kurang bagus, perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor yang merubah populasi
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala
perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah
hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya
terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat
menurunkan populasi suatu spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan
berat dan mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang
bercampur dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan asam. Di beberapa
wilayah yang menerima hujan asam dalam jumlah besar populasi ikan menurun
secara tajam.
2.1.2.2 Komunitas
Sebuah komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup
secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon
cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas
hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies
yang berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe
komunitas lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan
yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara
yang lainnya sangat sulit untuk dipastikan.Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan
dan binatang yang mencakup wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas
biome yang berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama
termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome
air.Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche).
Sebuah peran ekologi terdiri dari cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam
lingkungannya, termasuk diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang
dimakan atau apa yang digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah
panas, cahaya atau kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat
direproduksi.Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies
yang menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.Berbagai
penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal ini. Beberapa ahli ekologi merasa
bahwa hal ini disebabkan karena kompetisi jika dua spesies mencoba untuk
mengisi peran ekologi “niche” yang sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi
berbagai sumber daya akan menekan salah satu spesies keluar. Ahli lainnya
berpendapat bahwa sebuah spesies yang menempati peran ekology yang tinggi,
melakukannya karena tuntutan fisik yang keras tentang peran tertentu tersebut di
dalam komunitas. Dengan kata lain hanya satu spesies yang menempati peran
ekologi “niche” bukan karena memenangkan kompetisi dengan spesies lainnya,
tetapi karena hanya satu-satunya anggota komunitas yang memiliki kemampuan
fisik memainkan peran tersebut.
Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi
berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan
yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat .
Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah
dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.Perubahan-
perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas.
Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan
kimia dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa
mencapai kondisi yang relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa
berakhir hingga ratusan bahkan ribuan tahun.Para ahli ekologi membedakan dua
tipe suksesi yakni primer dan sekunder. Di dalam suksesi primer organisme mulai
menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan seperti sebuah pulau baru
yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Sebagai contoh anak krakatau yang
terbentuk sejak 1928 dari kondisi steril, kini telah dihuni oleh puluhan
spesies.Suksesi sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan
yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena
terjadinya kebakaran hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan tumbuh
pertama kali. Selanjutnya diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir pohon-
pohonan baru muncul kembali dan wilayah tersebut akan kembali menjadi hutan
hingga gangguan muncul kembali. Dengan demikian kekuatan-kekuatan alam yang
terakhir menyebabkan terjadinya komunitas klimaks (stabil). Sebagai tambahan
para ahli ekologi memandang kebakaran dan gangguan alam besar lainnya sebagai
hal yang dapat diterima dan tetap diharapkan.
2.1.2. 3 Ekosistem
ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem
terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah,
air, udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba
menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam
suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan
perputaran material-material yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka
biasanya menggunakan komputer yang canggih untuk membantu memahami data-
data yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi
perkembangan yang akan terjadi.
1. Matahari
2. Bahan-bahan anorganik
3. Produsen
4. Konsumen Pertama
5. Konsumen Kedua
6. Pengurai
Sebagian besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah. Ini berarti
mereka hanya dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi mereka
untuk disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau hanya
dapat merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya ke dalam
protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk pertumbuhan
tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga herbivora atau
binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan daging merubah
energi ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari energi yang
dihasilkan oleh makanan yang mereka makan.Karena begitu banyaknya energi
yang lepas sebagai panas pada setiap langkah dari rantai makanan, semua
ekosistem mengembangkan sebuah piramida energi. Tanaman sebagai produsen
menempati bagian dasar piramid, herbivora (konsumen pertama) membentuk
bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen kedua) membentuk puncak piramida.
Piramid tersebut mencerminkan kenyataan bahwa banyak energi yang melewati
tanaman dibandingkan dengan herbivora, dan lebih banyak yang melalui herbivora
dibandingkan dengan karnivora.Di dalam ekosistem-ekosistem daratan piramida
energi tersebut menghasilkan sebuah piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa
berat total dari tanaman-tanaman adalah lebih besar dibandingkan dengan berat
total herbivora yang melampaui berat total karnivora. Tetapi di dalam lautan
biomasa (berat) tanaman-tanaman dan binatang-binatang adalah sama. Para ahli
ekologi mengumpulkan informasi pada sebuah piramida biomasa pada Isle
Royale. Mereka meneliti hubungan piramida diantara tanaman, rusa dan serigala.
Dalam sebuah penelitian mereka menemukan bahwa diperlukan tanaman seberat
346 kg untuk makanan rusa seberat 27 kg. Rusa seberat inilah yang diperlukan
untuk makanan serigala seberat 0,45 kg.
Semua benda hidup terdiri dari unsur-unsur kimia tertentu dan senyawa-senyawa
kimia. Diantaranya adalah air, karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fospor dan
sulfur. Semua material-material ini berputar melalui ekosistem secara terus
menerus. Perputaran fospor misalnya, semua organisme membutuhkan fospor.
Tanaman mengambil senyawa fospor dari dalam tanah dan binatang memperoleh
fospor dari tanaman dan binatang lainya yang dimakan. Pengurai mengembalikan
fospor ke dalam tanah setelah tanaman dan binatang mati.Di alam ekosistem-
ekosistem yang tidak terganggu jumlah fosfor adalah tetap, tetapi ketika sebuah
ekosistem terganggu terutama oleh aktifitas manusia, fospor seringkali bocor
keluar. Hal ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk mendukung
kehidupan tanaman. Salah satu contoh adalah ketika manusia merubah hutan
menjadi lahan pertanian. Dengan tidak adanya hutan yang melindungi maka fospor
hanyut bersama tanah dan tersapu ke dalam sungai atau danau. Hal ini sangat
mengganggu pertumbuhan algae. Pada akhirnya fospor terjebak di dalam endapan
lumpur di dasar danau atau lautan. Karena kehilangan fospor maka petani harus
membeli pupuk yang mahal untuk mengembalikan unsur fospor tersebut kedalam
tanah.
Perubahan ekosistem muncul setiap hari, secara musiman dan ketika terjadi suksesi
(peralihan) ekologi sepanjang masa. Kadangkala perubahan terjadi secara
berulang-ulang dan secara mendadak, seperti ketika terjadi kebakaran hutan atau
ombak tsunami yang menyapu pantai. Perubahan yang paling terjadi dari hari ke
hari terutama pada lingkaran nutrien, yang tidak kelihatan sekali, ekosistem-
ekosistem kelihatannya cenderung stabil. Kestabilan yang nyata diantara tanaman
dan binatang dan lingkungannya disebut keseimbangan alam.
3. Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
9. Kesehatan kerja
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum.
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan
buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan
sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang
diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh
manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).
3. Air, baik itu sebagai tempat hidup makhluk-makluk yang ada didalam air
maupun yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban udara,
yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang ada di darat.
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting
lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada,
tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada
lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia
pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan
dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylord
Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia.
Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama LSM untuk mencurahkan satu hari
bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari Konferensi PBB mengenai
lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm,
Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup
Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1. Sumber Alam
Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh manusia,bila
manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti
memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan di usahakan jangan sampai
sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis species di bumi musnah, jangan
berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya manusia
menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan
bertanggung jawab.
Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang lebih
dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan menjadi sangat kompleks
terutama di Kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain.
Di Indonesia terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari Desa ke Kota.
Akhirnya lahan pertanian di Kota- kota besar seperti pulau Jawa semakin
berkurang akibat dariperpindahan penduduk dari Desa tersebut. Perpindahan
penduduk dari Desa ke Kota tersebut juga menyebabkan terbatasnya lapangan
pekerjaan, akhirnya penduduk yang berbondong-bondong datang ke Kota mencari
pekerjaan sebagai pekerja kasar. Misalnya pembantu rumah tangga, kuli bangunan
dan pelabuhan, pemulung atau bahkan menjadi pengamen jalanan yang secara
tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan lingkungan, seperti
munculnya pemukiman kumuh.
Tingkat Pendidikan
Air merupakan unsur vital dalam kehidupan manusia, seseorang tidak akan bisa
bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup
bagi manusia. Ketersediaan air di Indonesia melimpah ruah, namun yang dapat
dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total
jumlah air yang ada, hanya 5% saja yang tersedia sebagai ai minum, sedangkan
sisanya adalah air laut. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari. Semakin meningkatnya
populasi semakin meningkat pula kebutuhan air bersih dan akhirnya ketersediaan
air bersihpun semakin berkurang. Disamping bertambahnya populasi manusia,
kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air
bersih. Misalnya abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang
pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah
permukaan tanah. Pembuangan sampah sembarangan jugaa bisa menyebabkan air
sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan.
Jumlah penduduk :
semakin banyak penduduk, semakin banyak limbah yang dihasilkan.
semakin tinggi keadaan sosial ekonomi, semakin banyak pula jumlah per kapita
limbah yang di buang.
Kemajuan teknologi :
Limbah apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan sumber penyakit,
pencemaran lingkungan dan kematian. Lokasi dan pengolahan limbah yang kurang
memadai merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme pembawa
penyakit seperti lalat dan tikus yang dapat menjangkit penyakit. Misalnya
penyakit diare, tifus, bahkan demam berdarah. Limbah rumah tangga selain
membahayakan kesehatan manusia, limbah ini juga sangat berpengaruh pada
kelestarian lingkungan yang ada. Contoh limbah rumah tangga yaitu peggunaan
sabun detergen untuk mencuci. Air cucian itu kemudian di buang ke selokan dan
merembes ke air tanah, air selokan kemudian mengair kesungai danakhirnya ke
laut.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan . pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alam maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.Tingkat
pencemaran di Indonesia sudah melebihi ambang batas normal terutamadi Kota-
kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu hampir setiap tahun
asap tebal meliputi wilayah Nusantara bahkan sampai ke Negara tetangga akibat
pembakaran hutan untuk lahan pertanian atau kehutanan. Dampak pencemaran
udara antara lain :
mengganggu sistem pernafasan. Yang paling umum di jumpai adalah ISPA ( Infeksi
Saluran Pernafasan Atas), termasuk diantaranya asma, bronkitis dan gangguan
pernafasan lainnya.
Hujan Asam
Ph biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO 2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujanmembentuk asam dan menurunkan
pH air hujan . dampak hujan asam ini antaralain :
Meruaktanaman
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO 2, CFC, metana, ozon dan
NO2 dilapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulakan
oleh permukaan bumi. Dampak dari pemanasan global adalah :
Pencairan es di kutub
Beralih kemasalah eksploitasi energi, saat ini negara Indonesia misalnya, masih
sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa
hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah minyak. Pemerintah
Indonesia bingung menutupi anggaran belanja negara, karena besarnya
pengeluaran impor minyak. Masyarakatpun ikut bingung sebab kenaikan harga
minyak itu sendiri memiliki efek berantai pada kenaikan harga barang-barang yang
lain. Disisi lain, penggunaan minyak itu sendiri sebenarnya ikut berpengaruh
dalam penyebab terjadinya efek pemanasan global. Diperkirakan diantara tahun
1999-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8
derajat celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata permukaan air laut yang
disebabkan mencairnya gunung-gunung es di kutub. Banyak kawasan di dunia
yang akan terendam air laut, terjadi perubahan iklim global , hujan dan banjir akan
meningkat serta wabah penyakit akan meningkat dan akhirnya produksi tumbuhan
panganpun akan terganggu.
Para peneliti dan ilmuan yang bergerak dibidang lingkungan sudah membayangkan
bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran
akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Akan
lebih jelas jika kita melihat tingkat kesadaran masyarakat di negara berkembang.
Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran masalah
lingkungan ini belum merata.
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
1. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
2. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan
mengganggu kesehatan.
Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-
isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan
dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan bermaksud
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan
mereka sendiri. Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal,
nasional, dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap
lingkungan, mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan
memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan dari
Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak
untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah
terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan berlanjut sampai
mereka dewasa nanti. Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih
sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional
1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau
ulah manusia kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan
lahan untuk perkembunan. Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara,
hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu
kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local
namun ke negra tetanggapun juga terkena.
B. Ruang lingkup
a. Pengolahan sampah dan limbah
1.sampah
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan.
Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia,
karena pada dasarnya semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah
merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume
peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia.
- Mengurangi
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
- Menggunakan kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari
pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang .
- Mendaur ulang
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
- Mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
3.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan
alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai,
karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan
alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan
sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi
masyarakat atau ke alam, sehingga dapatmengurangi tekanan terhadap sumberdaya
alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang
harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa
masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi
sampah harus dijadikan prioritas utama.Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga
tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke
sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-
industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses
daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material
yang
mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat
mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang
dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu
porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-
produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar
sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar
berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-
program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola
program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat
perbedaankondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor
informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam
sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus
menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara
berkembang.Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil
membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu
mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan
40,000 orang.Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk
penanganan sampah
organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan
sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos
(pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan
nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih
bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari
suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih
banyakpekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan
menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara
yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati,
denganbantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi
hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah
kompos (compost).Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan
mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah,
batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan
lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur
menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman.
Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur
ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-
benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia
maka produk akhirnya adalah kompos (compost).Pengomposan didefinisikan sebagai
proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang
merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan
humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan
sebagai pupuk dan pembenah tanah.Kompos dan pengomposan (composting) sudah
dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa
penggunaankompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi
Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China,
kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
2.limbah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkun gan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Tingkat bahaya
keracunan yang disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan, bila
lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang
ada padanya. Oleh karena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan
pencemar yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan pencemar yang
terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi, yang terbuang dari sumber
domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), dan sumber industri.
Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu pemisahan,
penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan limbah.
1. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang berbeda juga
maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
Sistem pemisahan ada tiga yaitu diantaranya :
Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran / berat /
volume.
Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya Syarat barang yang
ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.
Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat magnet, akan
langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.
2. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar pengolahannya
menjadi mudah.
3. Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk, sampah kota,
buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik,
limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.
4. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi dua
yaitu :
a) Pembuangan Di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan perlu
diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :
4) Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat membunuh
biota laut.
Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan
sebagai berikut :
2) Struktur tanah.
4) Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau fauna. Pilih
lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.
B. Pengelolaan Limbah Cair
Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu.
Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang
baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan.
Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi
sedangkan pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi
PengolahanAir Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).
Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber air rumah
tangga, melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air, menghindari pencemaran tanah
permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. Sedangkan
syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-
sumber air minum,tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan
pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak
dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit, tidak terbuka dan harus
tertutup, tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan cara ini air
limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air permukaan
dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah
itu. Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikutharus dipenuhi:
Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali3. Air harus cukup
mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak
menimmbulkan bau.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat
pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok
agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap
keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan
mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan
minimal 6 meter dari pondasi rumah.
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah mengalami
pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya
tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir,
dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10
tahun.
d. Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau
biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:
a. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh bakteri
pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam
dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
b. Ruang lumpur.
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur
dapat dipompa keluar.
c. Dosing chamber.
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk mengatur kecepatan air
yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.
d. Bidang resapan.
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring bakteri pathogen
maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah
berpasir.
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan terkadang
menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung air hujan, sistem riool ini
disebut combined system, sedangkan jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut
separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya
ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.
a. Penyaringan (screening)
Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air.
b. Pengendapan (sedimentation).
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga aliran menjadi
lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
c. Proses biologis
Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara
aerob maupun anaerob.
e. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh mikroba
patogen.
f. Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga mengalami
pengenceran. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus yang
dibangun diujung kota.
Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat
yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani pencemaran
udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.
· Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat
dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara
hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).
· Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu
mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
· Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik
(catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
· Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit
menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.
a. Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut
terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter udara
yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan
abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses
industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya
b. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas
buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi
dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u.
Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
c. Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah
adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt,
sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan
air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter
basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut menghasilkan
suatu alat penangkap debu yang dinamakan.
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu
dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada
waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi
alatnya.
e. Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam
jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat
membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan
antara 25 – 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan
positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding
tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan
corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah
mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif
dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan
ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan
kemudian terhembus keluar.
b. Perumahan sehat
1.pengertian rumah sehat
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Menurut Dinkes (2005), secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi
kriteria yaitu:
(1) memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup, dan
terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
(2) memenuhi kebutuhan psikologis meliputi privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah;
(3) memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahmeliputi penyediaan
air bersih, pengelolaan tinja, limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang tidak berlebihan, dan cukup sinar matahari pagi;
(4)memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah, antara lain fisik rumah yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan
tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir (Notoatmodjo, 2003).
Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan
sarana sanitasi tiga komponen (rumah, sarana sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing parameter adalah
sebagai berikut:
(1) minimum dari kelompok komponen rumah adalah langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar
tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur, dan pencahayaan;
(2) minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah sarana air bersih, jamban (sarana pembuangan
kotoran), sarana pembuangan air limbah (SPAL), dan sarana pembuangan sampah;
(3) perilaku sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap struktur fisik yang digunakan (Dinas Kesehatan, 2005).
2.pengelolahan rumah
Menurut (Soemirat, 2007) bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat. Untuk dapat mengelola kualitas lingkungan terhadap ataupun kesehatan masyarakat perlu
dihayati hubungannya dengan manusia, yaitu ekologi manusia. Konsekuensi dari pengelolaan sanitasi
lingkungan yang tidak baik maka akan menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan seperti
meningkatkannya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan seperti diare, terjadinya masalah
sosial dan masalah kenyamanan dan keindahan daerah. Salah satu bentuk upaya pengelolaan sanitasi
lingkungan adalah penerapan rumah sehat yang mencakup sanitasi dasar seperti penyediaan air bersih,
penggunaan jamban, pembuangan limbah dan sampah.
Menurut WHO, 2001, perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang
dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan
sosiologis dan teknis pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi bangunan, kualifikasi,
adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah serta lingkungan sekitarnya. Unsur yang
melibatkan apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk
memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta membuang kotoran manusia maupun limbah lainnya.
3.syarat-syarat pengelolahan rumah sehat
1. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan terhadap suhu dalam rumah yang optimal, pencahayaan
yang optimal, ventilasi yang memenuhi persyaratan dan tersedianya ruang yang optimal untuk
bermain anak. Suhu ruangan dalam rumah yang ideal yaitu berkisar antara 18-20°C, dan suhu tersebut
sangat dipengaruhi oleh udara luar, pergerakan udara, dan kelembaban udara dalam ruangan.
Pencahayaan harus cukup pada waktu siang maupun malam hari. Pada malam hari pencahayaan yang
ideal adalah cahaya yang bersumber dari listrik atau lampu sedangkan pada waktu pagi hari
pencahayaan yang ideal adalah cahaya yang bersumber dari sinar matahari.
2. Dinding
Dinding rumah yang terbuat dari tembok adalah baik. Pada dasarnya dinding yang terbuat dari tembok
untuk kondisi geografis beriklim tropis khususnya kurang cocok karena selain mahal dari segi
ekonomi juga kurang mendapatkan penerangan alamiah yang cukup apalagi bila ventilasinya tidak
optimal.
3.Atap
Atap rumah yang terbuat dari genteng umumnya dipakai untuk daerah perkotaan maupun pedesaan.
Atap dari genteng sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti di Indonesia ini karena dapat
menciptakan suhu yang sejuk dalam rumah. Atap dari seng dan asbes sebaiknya tidak digunakan,
karena selain mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah (Mukono, 2000).
4. Ventilasi
Ventilasi rumah memiliki banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga pertukaran aliran
udara dalam rumah tersebut agar tetap segar dan optimal. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang
diperlukan untuk penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi dalam rumah akan
menyebabkan kurangnya O2 dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun akan
meningkat. Fungsi kedua adalah untuk membebaskan udara dari bakteri-bakteri, terutama bakteri
patogen. Ada dua macam ventilasi yakni ventilasi alamiah dan ventilasi buatan. Ventilasi alamiah
adalah di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadiwaktu pagi hari pencahayaan yang ideal
adalah cahaya yang bersumber dari sinar matahari secara alamiah melalui jendela, lubang angin
maupun lubang yang berasal dari dinding dan sebagainya. Ventilasi buatan adalah ventilasi yang
menggunakan alat khusus untuk mengalirkan udara, misalnya kipas angin dan mesin penghisap udara
(AC). Ventilasi yang baik berukuran 10% sampai 20% dari luas lantai. Ventilasi yang baik akan
memberikan udara segar dari luar, suhu optimum 22-24°C dan kelembapan 60% (Kusnoputranto dan
Suzanna, 2000).
5.Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan pencahayaan dari cahaya yang cukup dan tidak terlalu banyak.
Kurangnya cahaya yang masuk dalam rumah akan menyebabkan berkembangnya beberapa bakteri,
karena dalam hal ini pencahayaan yang kurang akan menjadi media yang sangat baik untuk
berkembang biaknya bakteri-bakteri tersebut khususnya bakteri patogen. Serta akan menimbulkan
beberapa masalah kesehatan atau penyakit. Cahaya dapat digolongkan menjadi dua yakni: cahaya
alamiah yang bersumber dari sinar matahari dan cahaya buatan yang bersumber dari lampu. Cahaya
matahari sangat penting karena dapat membunuh bakteri patogen dalam rumah. Perlu diperhatikan
ketika membuat jendela sebaiknya diusakahan agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan
secara langsung atau tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela selain sebagai jalan
pertukaran udara dalam rumah juga sebagai jalan masuknya cahaya. Cahaya bbuatan menggunakan
sumber cahaya yang bukan alamiah seperti lampu, minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Minimal
cahaya yang masuk adalah lebih dari 60 lux dan tidak menyilaukan sehingga cahaya matahari dapat
membunuh bakter-bakteri patogen (Kusnoputranto dan Suzanna, 2000).
6. Sarana Penyediaan Air
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.
Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badanterdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan
untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhanmanusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap
orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang
sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Untuk keperluan air minum dan masak air harus
mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia
(Notoatmodjo, 2003). Sumber air minum utama merupakan salah satu sarana sanitasi yang tidak kalah
pentingnya berkaitan dengan kejadian diare. Sebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan
melalui jalur fekal oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, cairan atau
benda yang tercemar dengan tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang disiapkan
dalampanci yang dicuci dengan air tercemar (Depkes RI, 2000).
(3). Kelompok perilaku penghuni meliputi: membuka jendela kamar tidur, membuka jendela keluarga,
membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja bayi dan balita ke jamban dan membuang
sampah pada tempat samapah (Evierni, 2010).
c. Pengendalian vector
Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo, antara lain ordo yang perlu
diperhatikan dalam pengendalian adalah :
a. Ordo Dipthera yaitu nyamuk, lalat
- Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
- Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
- Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
- Lalat kuda sebagai vektor penyakit Anthrax
b. Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
- Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes
c. Ordo Anophera yaitu kutu kepal
Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan typhusexantyematicus.
Selain vektor diatas, terdapat ordo dari kelas hexapoda yang bertindak sebagai
binatang
pengganggu antara lain :
- Ordo hemiptera, contoh kutu busuk
- Ordo isoptera, contoh rayap
- Ordo orthoptera, contoh belalang
- Ordo coleoptera, contoh kecoak
Sedangkan dari phylum chordata yaitu tikus sebagai binatang pengganggu, dapat
dibagi menjadi 2 golongan :
1. Tikus besar (Rat)
Contoh: - Rattus norvigicus (tikus riol )
- Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
- Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-buahan)
2. Tikus kecil (mice)
Contoh : - Mussculus (tikus rumah)
3 PENGENDALIAN VEKTOR
.1 Pengendalian vektor secara alami
Lautan, gunung, danau dan sungai yang luas, dapat menghalangi
penyebaranserangga Tidak mempunyai beberapa spesies, serangga hidup di daerah
yang tinggi dari permukaan laut Perubahan musim yang merupakan gangguan bagi
kelestarian hidup vektor,seperti musim, iklim, angin dan curah hujan Adanya hewan
pemangsa
2 Pengendalian vektor secara buatan
Pengendalian secara fisik dan mekanik
Metode pengendalian fisik dan mekanik adalah upaya-upaya untuk
mencegah,mengurangi, menghilangkan habita perkembangbiakan dan populasi
vektorsecara fisik dan mekanik. Contohnya modifikasi dan manipulasi
lingkungantempat perindukan (3M, pembersihan lumut, penanaman bakau,
pengeringan, pengalihan/ drainase, dll), pemasangan kelambu, memakai baju
lengan panjang, penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk (cattle
barrier), pemasangan kawat.
pengendalian terpadu
Artinya digunakan kombinasi dari berbagai cara yang disebutkan diatassehingga
kelemahan yang ada pada suatu cara dapat saling dikurangidibedakan macam
artropoda dan rodentia yang akan diawasi.
Pengendalian legislatif
Mencegah tersebarnya serangga berbahaya antar daerah, pulau maupun negara
melalui peraturan.Pencegahan dilaksanakan dengan penyemprotan insektisida di
bandara, pelabuhan, stasiun, terminal dsb. dan disediakan karantina.
Pengendalian Lingkungan
Dilakukan atas usaha manusia.
Macam-macamnya :
1. Pengendalian Lingkungan ( Environmental control )
Mengelola lingkungan (enviromental management ) yaitu mengaturlingkungan
sehingga tidak cocok dan membatasi perkembangan vektor.
a. Modifikasi lingkungan ( Enviromental Modificatio)
Cara ini paling aman terhadap lingkungan karena tidak merusak
keseimbangan alam dan tidak mencemari lingkungan tetapi harus
dilakukan terus menerus. Misalnya :
a). pengaturan sistem irigasi,
b). penimbunan tempat penampung air dan
c). pembuangan sampah,
d). pengeringan air yang menggenang
e). pengubahan rawa menjadi sawah
f). pengubahan hutan jadi pemukiman
b. Manipulasi Lingkungan ( Enviromental Manipulation).
Membersihkan dan memelihara secara fisik tempat perindukan atautempat
istirahat serangga.
Contoh :
a). membersihkan tanaman air yang mengapung seperti ganggang danlumut
sehingga menyulitkan perkembangan Anopheles sundaicus.
b). Mengatur kadar garam di laguna sehingga menekan
populasi An. subpictus dan An. sundaicus,
c) Melestarikan tanaman bakau yang membatasi tempat
perindukan An.sundaicus,
d).Membuang atau mencabut tumbuhan air di kolam atau rawa sehinggamenekan
populasi Mansonia spp.
e). Melancarkan air got agar tidak jadi tempat perindukan Culex spp.
d. Polusi
Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan
kematian prematur mencapai 2 juta jiwa per tahun. Pada tahun 2005, WHO menyusun
The 2005 WHO Air quality guidelines (AQGs) yang didesain untuk menurunkan
gangguan kesehatan akibat polusi udara. Di dalam AQGs, direkomendasikan
peninjauan kembali batasan-batasan untuk konsentrasi pencemar udara, diantaranya
PM (particulate matter), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) and sulfur dioksida
(SO2).
Polusi udara bersumber dari proses alami dan aktivitas manusia, bergerak, maupun
tidak bergerak. Kebanyakan masalah pencemaran udara di perkotaan bersumber dari
penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan perindustrian. Kegiatan industri
mengemisikan berbagai macam pencemar udara, tergantung pada kegiatan
industrinya. Demikian pula halnya dengan kegiatan pertambangan, yang
mengemisikan berbagai pencemar udara yang tergantung dengan
kegiatannya.
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik
macam maupun jumlahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
a. Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Asap rokok
b. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
c. Jenis-jenis pencemar
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
Hidrokarbon
Ozon
Partikulat
1. 1. Dampak kesehatan
1. 2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Merusak tanaman
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
1. 4. Pemanasan Global
Pencairan es di kutub
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara
kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun
pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan
dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan
kendaraan yang lain.
6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi
polusi udara.
2. PENCEMARAN AIR
Persoalan pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang
tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat
atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang
India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena
penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air
hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap
air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika
Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari teluk dan muara
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi,
algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air.
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen
untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk
pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang
mengandung radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2
kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom,
timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah
besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan
air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang
berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang
belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat
yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya
mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang
rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh,
efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah
industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang
tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada
bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah
tetap bersih misalnya:
Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini
berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat
kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
1. Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu program pemerintah
maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap
air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok adukan beton yang
disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang tidak kalah
pentingnya adalah penataan saluran/drainase lingkungan pembuatannyapun
harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
1. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik
dan banyak.
5. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita.
Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang
terencana secara mendetail.
3. PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :
3. Berbau busuk
4. Kering
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih
memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang
merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk,
tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam
berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat
manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan
berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah:
1. Tanahnya subur
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran
air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air
hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
1. Limbah domestik
1. b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme
di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat
yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat
penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama
tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-
nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah
terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah
tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah
organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-
mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita
pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-
lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-
barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. 1. Remediasi
1. 2. Bioremediasi
Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis
dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri
dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air
seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara
pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian
dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik
kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).
Ruang lingkup sanitasi Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengansanitasi adalah suatu
upaya pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia. Ruang lingkup sanitasi mencakup, penyediaan air bersih sangat
pentingdiperhatikan, karena kondisi tersedia atau tidaknyaair bersih di suatu daerah akan menentukan
darikelancaran operasi sistem pengoahan air limbah. Yangmana, untuk sistem pembungan terpusat itu
memerlukan penyediaan air bersih yang relatif lebih terjamindibandingkan dengan sistem pembungan
setempat, pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan,
ataupembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanyamengacu pada material sampah yang
dihasilkan darikegiatan manusia, dan biasanya dikelola untukmengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkunganatau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukanuntuk memulihkan sumber
daya alam. Pengelolaan sampahbisa melibatkan zat padat, cair, gas, atauradioaktif dengan metoda dan
keahlian khusus untukmasing masing jenis zat, pengolahan makanan dan minuman Meliputi hal-hal
sebagai berikut, pengadaan bahan makanan/bahan baku, Penyimpanan bahan makanan/bahanbaku,
Pengolahan makanan, Pengangkutan makanan, Penyimpanan makanan, Penyajian makanan.
Hambatan yang sangat sering dijumpai dalam pelaksanaan sanitasi di tempat-tempat umum,
diantaranya adalah Belum adanya pengertian dari para pengusaha, pemerintah mengenai peraturan per
undang-undangn yang menyangkut sanitasi umum kaitannya dengan usaha kesehtan masyaraka,
belum mengetahui/kesadaran mengenai pentingnya usaha pengeloilan sanotasi, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan atau penularan penyakit, adanya sikap keberatan dari pengusaha atau pihak-
pihak tertentu untuk memenuhi persyaratan-persyaratan karena memerlukan biaya ekstra, belum
adanya adanya sikap apatis dari masyarakat tentang adanya peraturan/persyaratan Standar
sanitasi fasilitas umum, Belum semua peralatan dimiliki oleh tenaga pengawas pada standar yang
tepat, masih terbatasnya pengetahan petugas dalam melaksanakan pengawasan, masih minimnya dana
yang dialokasikan untuk pengawasan, belum semua wilayah memiliki saran transportasi untuk
melakukan kegiatan pengawasan
Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama
penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat
umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat boleh keluar masuk ruangan tempat
umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana masyarakat melakukan
aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat umum tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan ramainya, harus
mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat-
tempat umum.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara
lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi
terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu
kunjungannya tinggi.
Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum berkumpul
untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus menerus
(permanent), baik membayar mapupun tidak membayar.
4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dan lain-lain)
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut yang
mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit.
Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan
Kenapa sanitasi di tempat-tempat umum sangat diperlukan karena Adanya kumpulan manusia
yang berhubungan langsung dengan lingkungan, kurangnya pengertian dari masyarakat mengenai
masalah kesehatan, kurangnya fasilitas sanitasi yang baik, adanya kemungkinan besar terjadinya
penularan penyakit, adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan dan adanya tuntutan physical dan
mental confort.
Kegiatan pemeriksaan yaitu kegiatan melihat dan menyaksikan secara langsung di tempat serta
menilai tentang keadaan atau tindakan yang dilakukan serta memberikan petunjuk atau saran-saran
perbaikan. Pemeriksaan dilakukan terhadap faktor lingkungan dan perlengkapan/peralatan sesuai
dengan persyaratan dan kebersihannya, misalnya: lingkungan pekarangan, bangunan, persediaan air
bersih, cara pembuangan sampah dan air kotor, perlengkapan WC dan urinoir, dan sebagainya. Dalam
kegiatan ini pemeriksa juga memberikan bimbingan dan petunjuk kepada pemilik/pengelola dan
pengguna yang melakukan kegiatan yang meliputi cara-cara pencegahan penyakit, kebersihan,
kebiasaan dan cara kerja yang baik dan lain sebagainya.
Kegiatan pengawasan yaitu pengamatan secara terus menerus perkembangan kegiatan, tindakan
serta usaha tindak lanjut dari hasil pemeriksaan.
Guna memperbaiki kondisi sanitasi berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah,
diantaranya adalah agenda penyiapan langkah langkah penting pembangunan sanitasi yang sejalan
dengan pencapaian sasaran, kesepakatan pemerintah dengan para stakeholder yang terkait dengan
pengelolaan dan pembangunan sanitasi akan perlunya peningkatan kesadaran dan komitmen
pemerintah di semua tingkatan pembangunan sanitasi, mendorong akselerasi pembangunan sanitasi
dan lahirnya program Persepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman yang terintegrasi dan terpadu.
Guna meningkatkan kualitas dan peningkatan pelayanan dan penyediaan Sanitasi dengan tepat.
Bahan makanan perlu dipilih yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan, penampilan
dan kesehatan.penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan diolah harus mengetahui sumber-
sumber makanan yang baik serta memperlihatkan ciri-ciri bahan yang baik.
1. hindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas.
5. tidak membeli bahan makanan yang sudh kadaluarsa atau membeli daging/ unggas yang sudah terlalu
lama disimpan, khususnya organ dalam (jeroan) yang potensial mengandung bakteri
6. membeli daging dan unggas yang tidak terkontaminasi dengan racun/toksin bakteri pada makanan.
Menurut Depkes RI 2004, dalam penyimpanan bahan makanan hal-hal yang diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. penyimanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusu yang bersih dan memenuhi syarat
2. barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk mengambilnya, tidak
menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk dan rusak, dan
untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin
3. setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat keluar masuk
barang dengan system FIFO (First in First Out)
3. Pengolahan Makanan
Menurut Dewi (2004) yang dikutip dari Anwar dkk(1997), pengolahan makanan menyangkut
7(tempat) aspek, yaitu:
1.Penjamah makanan
Penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah makanan mulai dari persiapan,
pengolahan , penyimpanan, pemgangkutan, maupun penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan
perilaku seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan.
4.Perlengkapan /Peralatan
Prinsip dasar persyaratan perlengkapan/ peralatan dalam pengolahan makanan adalah aman
sebagai alat/perlengkapan pengolahan makanan. Aman ditinjau dari bahan yang digunkan dan juga
desain perelngkapan terseebut.
5.Penyimpanan makanan
6.Pengangkutan makanan
7.Penyajian makanan
4.penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersihh
ü Peralatan makanan dan minuman yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah di cuci.
1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
air minum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk
tinja manusia dari lingkungan permukiman.
1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya
sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa
lama.
2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di
daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air
baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena
kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air
dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun
tampungan dari air hujan.
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,
1999):
2. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak
dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar.
3. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air
sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk
diminum karena mudah tercemar. Sumber air tanah ini dapat dengan mudah
dijumpai seperti yang terdapat pada sumur gali penduduk, sebagai hasil
budidaya manusia. Keterdapatan sumber air tanah ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti topografi, batuan, dan curah hujan yang jatuh di
permukaan tanah. Kedudukan muka air tanah mengikuti bentuk topografi, muka
air tanah akan dalam di daerah yang bertopografi tinggi dan dangkal di daerah
yang bertopografi rendah.
Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan
dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan
menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin,
biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
1. Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum
berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas:
Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang
alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya
sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan yang
terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut tidak begitu besar.
Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih, maka
dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di Indonesia
ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah
beroperasi.
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas
air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:
1. Syarat fisik, antara lain:
2. Tidak berwarna
3. Tidak berasa
4. Tidak berbau
3. Cukup yodium.
Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi
instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga
semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga
jual air bersih.
1. Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
2. Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang
terlebih dahulu dimasak.
Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit
sumber air baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan
unit konsumsi.
1. Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang
menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan
ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau
pompanisasi. Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-
jenis sumber air menjadi air bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan
sumber air yang ada.
1. Jumlah penduduk
2. Jenis kegiatan
4. Jumlah sambungan
Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada kebijaksanaan
nasional. Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan data yang
ada di lapangan serta kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang, yaitu seperti:
1. Cakupan pelayanan
3. Jenis sambungan
5. Perbandingan SR/HU
7. Angka kebocoran
8. Penanggulangan kebakaran
1. Rumah Tangga
Tabel II.1
Tabel II.2
1 Sekolah 10 liter/hari
5 Kantor (1 – 2) m3/unit/hari
6 Toko (1 – 2) m3/unit/hari
3
13 Pertamanan 25 /unit/hari
– Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini
Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang
memenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
RI.
Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yang
diperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan sistem.
Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek:
– Teknis
– Ekonomis
– Lingkungan
1. 5. Perhitungan Kebocoran/Kehilangan Air
Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis diperkirakan
sebesar 20% dari kebutuhan total.
– Kepadatan penduduk
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di
rumah. Alasan utama yangselalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum
memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belummempunyai uang melihat faktor
kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga bukansemata
faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesedaran masyarakat untuk menerapkan pola
hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus mewah dengan biaya yang mahal.
Pengertian
2. Jamban tangki septik/leher angsa: Adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah
proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapannya. Pilihan leher angsa yang terbuat dari keramik, porselin atau kaca
serat (fiber glass). Tempat air perapat harus terbuat dari kaca serat atau
keramik karena permukaanya licin dan cukup kuat sehingga mudah dibersihkan.
Juga tidak berbau dan tidak mengundang serangga. Tinggi air perapat harus
paling sedikit 2 cm, agar bau dari
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan
daerah padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple latrine yaitu satu
lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu
lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban)
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit dan keracuanan.
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter
Tidak berbau
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
Tempat jamban dapat dipilih yang baik, sehingga bau dari jamban tidak
tercium. Secara tersendiri dan ditempatkan di luar atau di dalam rumah dan
berfungsi untuk melayani 1 sampai dengan 5 keluarga, atau untuk melayani
orang-orang di tempat-tempat umum (terminal, bioskop, dan sebagainya).
Pelat Jongkok
Pelat jongkok harus selalu bersih dan licin. Untuk itu pilihlah pelat jongkok yang
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, misalnya keramik, kaca serat,
porselin, dan sebagainya.
Pondasi
Umumnya tebal pondasi jamban 20-40 cm dan dalamnya 40 cm, terbuat dari
batu kali, bata atau batako. Adukannya terdiri dari semen : pasir = 1 : 6. Jika
semen diganti dengan kapur dan semen merah : pasir = 1 : 3 : 4
Lantai
Lantai beton setebal 10 cm, kedap air, awet, dan mudah dibersihkan. Lantai
tegel dapat dipasang dengan adukan semen : pasir = 1 : 3.
Pintu
Pintu dapat dibuat dari bambu atau kayu yang dilapisi seng atau aluminium
sehingga tidak mudah lapuk. jarak tepi bawah pintu dari lantai sekitar 5-7,5 cm.
Ukuran :
tinggi 1,80 m.
lebar 0,65 m.
Dinding
Lubang angin sangat diperlukan agar selalu terjadi pergantian udara di dalam
jamban
Atap
Atap jamban berguna sebagai pelindung di waktu hujan dan mencegah air hujan
masuk ke dalam pelat jongkok. Bahan atap misalnya genting, seng gelombang,
ijuk, atap plastik tembus cahaya, daun bambu, alang-alang, dan sebagainya.
Kemiringan atap minimum 15 derajat.
Bila letak cubluk atau resapan dan tangki septik berdekatan dengan sumur,
maka jarak minimum antara cubluk dan sumur tersebut harus 10 m.
1. Sebelum dipakai plat jongkok disiram terlebih dahulu dengan air supaya najis
tidak melekat dan penggelontorannya lancar
2. Jika tidak ada bak penampung air di dalam kakus, sediakan tempat/ember
dengan isi 2 sampai 3 liter
3. Air hujan jangan dialirkan langsung ke dalam jamban demikian juga air dari
kamar mandi. Hal ini untuk menghindarkan gangguan terhadap Tangki Septik
atau Cubluk yang digunakan sebagai tempat pengolahan.
4. Pelat jongkok harus dibersihkan dengan sikat yang khusus untuk itu (yang
bertangkai). Untuk membersihkan dipakai sedikit air dan bubuk sabun atau abu
gosok. Demikian juga lantai kakus/jamban harus dibersihkan setiap hari.
7. Perangkap air yang tersumbat dibersihkan dengan belahan bambu dari arah
lubang jamban atau jika ada dari lubang/bak pemeriksa di belakang kakus
8. Jika ada bau busuk dari kakus/jamban, periksalah apakah perangkap air kosong
atau rusak. Jika perangkap air kosong, siramkan air kedalam lubang jamban.