Pengertian Hygiene
Apa yang dimaksud dengan hygiene? Pengertian Hygiene adalah suatu upaya
atau tindakan untuk menjaga/ meningkatkan kebersihan dan kesehatan dengan
melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Tujuannya adalah agar setiap individu tidak terkena kuman
penyebab penyakit (Depkes RI, 1994).
Pada dasarnya hygiene dan sanitation merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Namun, keduanya memiliki perbedaan, yaitu:
1. Hygiene adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada “objek” itu sendiri (manusia). Kegiatannya misalnya mencuci tangan, memasak
air/makanan, proses pengolahan produk, dan lain-lain.
2. Sanitation adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada ‘lingkungan” yang ada di sekitar objek (manusia). Kegiatannya misalnya
menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan sampah, penanganan
vektor penyakit, dan lain-lain.
Jadi, pengertian hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan/ preventif untuk
menjaga kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu.
Sedangkan pengertian sanitation adalah upaya pencegahan/ preventif untuk menjaga
kesehatan yang kegiatannya fokus pada lingkungan manusia.
Agar lebih memahami apa arti hygiene, maka kita bisa merujuk kepada pendapat
beberapa ahli. Berikut ini adalah arti kata hygiene menurut para ahli:
1. Brownell
Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk menjaga dan
memelihara kesehatannya.
2. Gosh
Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua
faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun
masyarakat.
3. Prescott
Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek, yaitu menyangkut
individu (Personal Hygiene) dan menyangkut lingkungan (Environment).
4. Shadily
Menurut Shadily, hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman
karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.
4. DEPKES RI
Menurut Depkes RI (tahun 2004) pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk
kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Sedang dalam Depkes RI (1994) hygiene lebih kepada upaya penyehatan diri.
Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene adalah semua usaha untuk
memelihara, melindungi, dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk
umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup
yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan.
Mengacu pada arti hygiene yang dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang
masuk ke dalam ruang lingkup hygiene,
1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
2. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga dan memelihara
kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia.
Manfaat Hygiene
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian Hygiene di atas, berikut ini adalah
beberapa manfaat hygiene secara umum:
2. Melindungi setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak kesehatan
fisik dan mental
Tindakan hygiene dan sanitation seharusnya dimulai dari diri sendiri. Kebiasaan yang
baik menjaga kebersihan dan kesehatan akan berdampak besar bagi lingkungan kita.
Jadi, dalam hal ini personal hygiene punya peranan yang sangat penting.
2. Mandi dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh.
3. Menjaga kebersihan bahan makanan dan juga makanan yang telah diolah.
Pendapat lain mengatakan arti sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan
dengan kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air minum bersih dan pembuangan
limbah yang memadai. Sanitasi dapat membantu mencegah timbulnya penyakit dengan
cara pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai
penularan penyakit.
Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk
membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia
terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya dengan harapan bisa
menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.
Agar lebih memahami apa arti sanitasi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat
beberapa ahli berikut ini:
1. Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia.
2. Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
3. Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
4. Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau
tidak sedap.
5. Menghindari pencemaran lingkungan.
6. Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah.
Inti Sari
Pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk
mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu tanah,
air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
C. Kebersihan gigi
Dengan cara menggosok gigi secara teratur, dengan memperhatikan beberapa hal
seperti :
1. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis makan
2. Memakai sikat gigi sendiri
3. Menghindari makan-makanan yang merusak gigi
4. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi
5. Memeriksa gigi secara teratur
Inti Sari
Kesadaran akan sanitasi yang masih rendah dalam masyarakat, bisa memicu
terjadinya pencemaran lingkungan, penurunan kualitas kesehatan, hingga penyebaran
penyakit menular. Oleh karena itu, sanitasi harus dimulai dari perubahan perilaku dari
Anda sendiri.
Anda bisa memulai sanitasi dari diri sendiri guna mendukung pola kebersihan dan
kesehatan, seperti cara berikut ini:
Setiap orang diharapkan memiliki akses sanitasi yang memadai. Untuk mencapai
hal tersebut diperlukan kerjasama dari seluruh anggota masyarakat. Anda dapat
memulai dengan langkah sanitasi di atas dari diri Anda dan keluarga.
Inti Sari
Memulai sanitasi dari diri sendiri guna mendukung pola kebersihan dan kesehatan,
seperti cara berikut ini: selalu mencuci tangan, rutin membersihkan kamar mandi,
hindari sampah bertumpuk, dan menjaga kebersihan diri.
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Hotel
Unknown, 2016
(http://warungbidan.blogspot.com/2016/11/konsep-dan-peranan-hygiene-dan-sanitasi.html)
Inti Sari
Hotel merupakan sektor industri yang bergerak dalam bidang jasa dan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat
memberikan kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam memenuhi
kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel harus mampu menciptakan suasana yang di
butuhkan oleh tamu, salah satu caranya meningkatkan Higiene dan Sanitasi.
Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan kepada
para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik dan Psikologi.
c. Peranan Fisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar atau di
dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang meliputi :
kebersihan air, makanan - minuman, kuman – kuman dapur, WC, peralatan serta
bebas dari ganguan serangga dan binatang pengerat (Tikus).
d. Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para
tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan hotel.
Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa “relax”, comfort, security, safety dan
Privacy.
Adapun manfaat dari sanitasi hotel, antara lain :
a. Manfaat dari segi kesehatan.
b. Menjamin lingkungan kerja yang saniter.
c. Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang
merugikan kesehatan fisik maupun mental.
d. Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja.
e. Mencegah terjadinya kecelakaan.
f. Manfaat dari segi “Business Operational’ Hotel.
g. Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara
tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.
h. Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.
Pramugraha mengetahui kamar check out dari pembagian kerja (Work Plan),
yang dibuat oleh Supervisor, atau atas dasar pemberitahuan dari Kantor Depan hotel
(Front Desk). Kamar yang telah check out harus segera dibersihkan karena akan dijual
kembali, hal ini tentunya dilakukan apabila tingkat penjualan kamar sedang tinggi,
namun apabila masih banyak kamar–kamar yang kosong dan siap untuk dijual,
pramugraha harus membersihkan kamar yang ada tamunya terlebih dahulu. Adapun
SOP (Standard Operational Procedure) pada saat pembersihan Check out Room, adalah:
1. Tempatkan Trolley Cart tepat di depan pintu kamar yang akan dibersihkan (jangan
menghalangi Corridor) dan pasang tanda Room Being Service di depan pintu.
3. Setelah dibuka yakinkan kembali kemungkinan tamu masih ada didalam kamar
mandi, bila sudah benar–benar kosong mulailah dengan terlebih dahulu menyalakan
lampu, untuk menerangi dan untuk mengetahui apabila ada lampu yang mati.
5. Periksa sekeliling kamar, apabila ada barang tamu yang tertinggal laporkan kepada
Floor Supervisor dan informasikan kepada Desk Clerk.
6. Periksa Minibar Items yang terdapat pada Refrigerator apabila tidak lengkap, segera
informasikan hal tersebut kepada Mini Bar Posting Attendant agar Minibar Items
dilengkapi kembali.
7. Periksa Safety Deposit Box, apabila dalam keadaan terkunci, informasikan kepada
Front Desk untuk dibuka oleh Duty Manager.
8. Kumpulkan peralatan Room Service (bila ada) dan letakkan depan kamar, lalu
telepon ke bagian Room Service untuk diambil.
9. Buang sampah dari semua tempat sampah di dalam kamar ke kantung sampah di
trolley.
10. Kumpulkan asbak dan gelas–gelas kotor yang ada dan buang kotorannya ke kantung
sampah di trolley, kemudian rendam di wash basin dengan air hangat.
11. Kumpulkan seluruh Linen yang kotor yang ada di kamar, bawa ke Trolley Cart
untuk disimpan dikantong linen kotor. Kemudian bawa linen bersih sejumlah yang
diperlukan.
13. Letakkan bed sheet sesuai dengan ukuran ( king, queen atau single )
14. Buka bed sheet dengan lipatan tengah tepat pada bagian tengah bed sehingga
simetris.
15. Melipat bagian atas ke bawah mattress, sisa sheet di kiri dan kanan bed dilipat ke
bawah mattress membentuk 45 derajat.
16. Masukkan duve ke dalam duve cover. Tebarkan di atas bed sheet, ujung kiri-kanan
duve sejajar dengan lebar matrress demikian pula dengan ujung bawah.
19. Setelah merapikan tempat tidur, cuci asbak dan gelas – gelas kotor yang telah di
rendam air hangat, kemudian keringkan.
20. Lanjutkan dengan membersihkan kamar mandi, bagian pertama yang akan
dibersihkan adalah : wash bashin
21. Wash basin yang akan dibersihkan di beri obat pembersih yaitu MPC (Multi
Purpose Cleaner ), gosok semua bagian antara lain surface, stopper dan stopper
devicedengan scoot bright hingga bersih.
23. Bersihkan glass surface dengan menggunakan glass cleaner secara merata, gosok
dengan OO towel serta bersihkan dengan dust cloth yang bersih.
24. Keringkan semua bagian wash basin yang telah dibersihkan dengan OO towel
26. Beri obat pembersih yaitu R6, gosok ke semua bagian toilet bowl. Gosok semua
bagian toilet bowl dengan menggunakan toilet brush.
27. Siram kembali dengan air, kemudian keringkan dengan menggunakan OO towel
28. Basahi shower glass dengan air hangat, beri obat pembersih yaitu MPC atau Glass
Cleaner.
30. Gosok shower glass dengan sponge kemudian gosok dinding shower room, shower
controller dan drainage hole dengan scoot bright.
31. Bilas shower glass, dinding dan semua bagian yang sudah digosok dengan
menggunakan air hangat.
33. Letakan kembali ke tempat semula asbak, gelas minuman, dan tempat sampah, yang
semuanya dalam keadaan sudah dibersihkan dan benar–benar bersih.
34. Lengkapi kamar mandi dengan perlengkapan yang diperlukan seperti : Bath Towel,
Hand Towel, Face Towel, Bath Mat, Bath Robe, Bath Soap, Bath Gel, Shampoo,
Conditioner, Shower Cap, Dental Kit, Body Lotion, Sanitary Bag, Tissue Roll, dan
Tissue Box.
35. Lengkapi kembali Guest Amenities dan Stationary yang disediakan hotel seperti:
Letter, Envelope, Guest Comment, Fax Letter, Tea Set Amenities, Matches, dan
Hotel Information.
37. Setelah selesai mengerjakan hal–hal tersebut, bersihkan karpet dari debu dengan
menggunakan Mesin Penghisap Debu (Vacuum Cleaner).
38. Bila pekerjaan kamar telah selesai, periksa sekali lagi untuk meyakinkan bahwa
kamar benar–benar sudah bersih dan rapi, kemudian tutup tirai jendela sesuai
dengan SOP.
39. Informasikan kepada Desk Clerk mengenai Room Status, agar Ready to Sell dan
terakhir tutup dan kunci kamar kemudian isi Room Attendant Report.
1. Ketuk Pintu kamar 3 kali, bila ada jawaban minta izin tamu untuk membersihkan
kamarnya dan bila tidak ada jawaban buka pintu dengan Key card.
2. Setelah dibuka yakinkan kembali kemungkinan tamu masih ada didalam kamar
mandi, bila sudah benar–benar kosong mulailah dengan menyalakan lampu kamar
dan untuk mengetahui apabila ada lampu yang mati.
4. Periksa sekeliling kamar, apabila ada barang berharga di dalam kamar, laporkan
kepada Desk Clerk sebagai Room Finding.
5. Periksa Mini Bar Items yang terdapat pada Refrigerator apabila tidak lengkap,
segera informasikan hal tersebut kepada Mini Bar Posting Attendant agar segera
dimasukkan kedalam Bill tamu tersebut, dan Mini Bar dilengkapi kembali oleh Mini
Bar Runner.
6. Kumpulkan peralatan Room Service apabila ada, lalu telepon ke bagian Room
Service untuk mengambilnya.
7. Apabila tamu meminta atau terdapat pakaian kotor yang akan dicuci, telepon
Laundry (Valet) untuk mengambilnya, Room Maid juga bertugas memeriksa
laundry semua Occupied Guest Room sesuai dengan Assignment yang telah
diberikan sebelum pukul 10.30 terkecuali untuk kamar yang memasang DND Sign
(Do Not Disturb).
8. Buang sampah dari semua tempat sampah di dalam kamar ke kantung sampah di
trolley.
9. Kumpulkan asbak dan gelas–gelas kotor yang ada dan buang kotorannya ke kantung
sampah di trolley, kemudian rendam di wash basin dengan air hangat.
10. Kumpulkan seluruh Linen yang kotor yang ada di kamar, bawa ke Trolley Cart
untuk disimpan dikantong linen kotor. Kemudian bawa linen bersih sejumlah yang
diperlukan.
12. Letakkan bed sheet sesuai dengan ukuran ( king, queen atau single )
13. Buka bed sheet dengan lipatan tengah tepat pada bagian tengah bed sehingga
simetris.
14. Melipat bagian atas ke bawah mattress, sisa sheet di kiri dan kanan bed dilipat ke
bawah mattress membentuk 45 derajat.
15. Masukkan duve ke dalam duve cover. Tebarkan di atas bed sheet, ujung kiri-kanan
duve sejajar dengan lebar matrress, demikian pula dengan ujung bawah.
18. Setelah merapikan tempat tidur, cuci asbak dan gelas–gelas kotor yang telah di
rendam di air hangat, kemudian keringkan.
19. Lanjutkan dengan membersihkan kamar mandi mulai dari :Wash Basin
20. Wash basin yang akan dibersihkan di beri obat pembersih yaitu MPC (Multi
Purpose Cleaner ), gosok semua bagian antara lain surface, stopper dan stopper
device dengan scoot bright hingga bersih.
22. Bersihkan glass surface dengan menggunakan glass cleaner secara merata, gosok
dengan OO towel serta bersihkan dengan dust cloth yang bersih.
23. Keringkan semua bagian wash basin yang telah dibersihkan dengan OO towel
25. Beri obat pembersih yaitu R6, gosok ke semua bagian toilet bowl. Gosok semua
bagian toilet bowl dengan menggunakan toilet brush.
26. -Siram kembali dengan air, kemudian keringkan dengan menggunakan OO towel
27. Basahi shower glass dengan air hangat, beri obat pembersih yaitu MPC atau Glass
Cleaner.
29. Gosok shower glass dengan sponge kemudian gosok dinding shower room, shower
controller dan drainage hole dengan scoot bright.
30. Bilas shower glass, dinding dan semua bagian yang sudah digosok dengan
menggunakan air hangat.
32. dan yang terakhir dinding dan lantai kamar mandi. Susunlah barang–barang milik
tamu dengan rapi.
33. Letakan kembali ke tempat semula asbak, gelas minum, tempat sampah, yang
semuanya dalam keadaan sudah dibersihkan dan benar–benar bersih.
34. Lengkapi kamar mandi dengan perlengkapan yang diperlukan seperti: Bath Towel,
Hand Towel, Face Towel, Bath Mat, Bath Robe, Bath Soap, Bath Gel, Shampoo,
Conditioner, Shower Cap, Sewing Kit, Body Lotion, Sanitary Bag, Tissue Roll, dan
Tissue Box.
35. Lengkapi kembali Guest Amenities dan Stationary yang disediakan hotel seperti:
spa days, Guest Comment, Fax Letter, Tea Set Amenities, Matches, dan Hotel
Information.
36. Wiping seluruh furniture kamar searah jarum jam dan susunlah barang–barang milik
tamu dengan rapi tanpa merubah tempatnya.
37. Setelah selesai mengerjakan hal–hal tersebut, bersihkan karpet dari debu dengan
menggunakan Mesin Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)
38. Bila pekerjaan kamar telah selesai, periksa sekali lagi untuk meyakinkan bahwa
kamar benar–benar sudah bersih dan rapi, kemudian tutup tirai jendela sesuai
dengan SOP.
39. Informasikan kepada Desk Clerk mengenai Room Status, agar menjadi Occupied
Clean dan terakhir tutup dan kunci kamar kemudian isi Room Attendant Report.
Unknown, 2015
(http://wisatadanperhotelan.blogspot.com/2015/01/sop-pembersihan-kamar-secara-
umum.html?m=1)
Inti Sari
Pramugraha mengetahui kamar check out dari pembagian kerja (Work Plan),
yang dibuat oleh Supervisor, atau atas dasar pemberitahuan dari Kantor Depan hotel
(Front Desk). Kamar yang telah check out harus segera dibersihkan karena akan dijual
kembali, hal ini tentunya dilakukan apabila tingkat penjualan kamar sedang tinggi,
namun apabila masih banyak kamar–kamar yang kosong dan siap untuk dijual,
pramugraha harus membersihkan kamar yang ada tamunya terlebih dahulu.
Dapur hotel merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah
mengolah makanan atau memproduksi makanan. Dapur hotel memegang peranan yang
tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain yang ada di hotel Dapur juga merupakan
salah satu departemen / bagian tersendiri dalam sebuah hotel berbintang karena itu
dalam perencanaannya harus sangat matang, baik itu pencanaan, dan pengelolaannya
karena dapur merupakan salah satu urat nadi dalam kegiatan operasional hotel yang
mendatangkan profit bagi hotel tersebut.Maka dalam hal ini perencanaan kedepan
dibidang F&B departement lebih di tekankan pada penerapan sanitasi dan hygiene di
Kitchen hotel agar operasional dan produk makanan yang dihasilkan terjaga dengan
baik.
Sasaran :
Membuat kitchen hotel yang kondusif, bersih, nyaman,rapi serta tertata dengan
baik, agar para pekerja bisa bekerja dengan lancar dan bisa menghasilkan produk-
produk makanan yang sesuai dengan selera konsumen hotel.
Cara Pelaksanaannya
Saya akan menerapkan kepada juru masak agar selalu menjaga sanitasi dan
hygiene di kitchen hotel karna jika area kitchen terjaga sanitasi dan hygiene nya akan
membuat para juru masak bisa lebih maksimal dalam menciptakan atau memasak
makanan untuk konsumen. Sanitasi dan hygiene yang harus diterapkan adalah :
1. Hygiene perorangan
Dalam hal ini perlu ditekankan kepada juru masak agar selalu menjaga hygiene
diri sendiri dalam hal ini petugas atau karyawan yang berhubungan langsung dengan
bahan-bahan makanan, baik sebelum, sedang dan sesudah bahan makanan diolah,
sehingga makanan yang dihasilkanpun merupakan makanan yang aman, bebas dari
pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari rangkaian kegiatan
tersebut.
2. Hygiene Makanan
Menerapkan kepada juru masak agar pakaian kerja harus dalam kondisi bersih
dan rapi, tidak menggunakan aksesoris secara berlebihan dan menggunakan pengharum
badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengat.saat akan menyajikan makanan,
makanan terlebih dahulu kami periksa, untuk menghindari adanya kotoran seperti debu
atau rambut pada makanan.
Jadi, setiap juru masak atau petugas yang berkaitan dengan kitchen harus dapat
menjaga sanitasi dan hygiene area kitchen dan juga peralatan serta bahan makanan,
gunanya agar produk yang dihasilkan bisa lebih higienies dan bersih dan secara
otomatis akan meningkatkan mutu atau kualitas dari makanan tersebut.
Inti Sari
Dapur hotel merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah
mengolah makanan atau memproduksi makanan. Dapur hotel memegang peranan yang
tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain yang ada di hotel. Dapur juga merupakan
salah satu departemen / bagian tersendiri dalam sebuah hotel berbintang karena itu
dalam perencanaannya harus sangat matang, baik itu pencanaan, dan pengelolaannya
karena dapur merupakan salah satu urat nadi dalam kegiatan operasional hotel yang
mendatangkan profit bagi hotel tersebut.
Hygiene dan sanitasi dapur hotel harus dijaga dengan baik agar dapat selalu
menghasilkan masakan yang enak bagi para tamu atau konsumen. Adapun hal – hal
yang perlu diperhatikan uncuk menciptakan dapur hotel yang hygiene dan sanitasi
antara lain :
1. Hygiene perorangan
2. Hygiene makanan
Kebersihan dan kerapihan dapur pada restauran harus senantiasa dijaga dan hal
ini perlu dilakukan setiap hari. Dapur yang biasa ada pada rumah tentu berbeda dengan
dapur pada restauran, karena dapur restoran didesain untuk tujuan komersial. Bahkan,
ada karyawan khusus yang biasanya ditugaskan untuk selalu menjaga kebersihan dapur
ini. Apabila dapur tak segera dibersihkan paska digunakan, otomatis akan timbul
kotoran yang menumpuk hingga menyebabkan kerak dan noda yang sulit dibersihkan.
Kotoran ini biasanya timbul akibat sisa – sisa pembakaran, bahan makanan yang
tercecer, saus, dsb.
Chef Josh Longley, salah seorang chef senior mengungkapkan kebersihan dapur
harus senantiasa di perhatikan dari mulai permukaan atas, hingga permukaan bawah
yang terselip dan tersembunyi. Dan untuk membersihkan noda yang biasa timbul di
permukaan, perlu digunakan air hangat. Berikut ini langkah-langkah membersihkan
dapur restaurant :
Setiap pegawai yang bekerja pada restauran, terutama di bagian dapur, perlu
memperhatikan kebersihan area kerjanya, dan bila perlu dibuat jadwal piket untuk
menjaga kebersihan. Misalnya dengan membersihkan meja konter dan juga seluruh
peralatan masak paska digunakan, meliputi pisau dan tatakan untuk mengiris (cutting
board). Untuk membersihkan tatakan ini, kita perlu menggunakan air hangat yang diberi
sedikit sabun, lalu gunakan untuk melumuri tatakan ini sebelum dimasukkan ke dalam
mesin pencuci piring.
Bersihkan meja konter atau meja yang digunakan untuk memasak dan
menyajikan makanan. Gunakan pembersih sekaligus sanitizer agar kuman tidak
berkembang. Anda bisa menggunakan pembersih yang sama yang digunakan untuk
mencuci piring. Lalu, bersihkan permukaan meja secara menyeluruh dengan kain basah,
lalu ulangi dengan kain kering. Pastikan meja benar – benar kering dan tidak ada cairan
tersisa sebelum digunakan kembali untuk menyajikan makanan keesokan harinya.
2. Pastikan seluruh peralatan masak dan makan telah bersih dari area bak cuci
piring
Kikis semua arang dan sisa – sisa pembakaran pada alat pemanggang atau grill
dengan sikat kawat. Agar sisa – sisa pembakaran ini mudah dibersihkan, panasi
panggangan tersebut hingga residu dan arang sedikit lunak dan lebih mudah dikikis.
Tak hanya grill atau pemanggang, oven juga perlu diperhatikan kebersihannya.
Bersihkan oven dengan spons atau green scrubbing pad, yang diberi sabun dan air. Hal
ini juga berlaku pada kompor, di mana kadang terdapat sisa – sisa makanan yang
hangus dan menjadi arang. Panasi kompor, biarkan arang ini menjadi lebih lunak, lalu
kikis arang dengan sikat kawat.
Sapu bersih seluruh lantai dapur pada setiap akhir malam saat semua peralatan
sudah dibersihkan dan diletakkan kembali pada tempatnya. Kembalikan setiap kitchen
appliances atau furnitur yang ke posisi semula. Menyapu adalah kegiatan untuk
mengumpulkan residu atau sisa makanan yang terjatuh di lantai. Jika perlu, pel seluruh
lantai dengan air dan pembersih yang mengandung desinfektan. Jangan lupa untuk
memasang papan tanda peringatan bertuliskan “Awas lantai basah” agar setiap pekerja
bisa menghindari untuk menginjak lantai basah ini.
6. Matikan seluruh alat kelistrikan pada dapur restauran yang tidak perlu
Terakhir, matikan seluruh peralatan kelistrikan yang tidak perlu. Hal ini tidak
berlaku untuk kulkas atau lemari pendingin untuk menyimpan bahan makanan. Bahkan,
kulkas ini harus dijaga agar tetap nyala supaya bahan makanan yang disimpan di
dalamnya tidak rusak. Matikan peralatan listrik yang berpotensi menimbulkan bahaya
konsleting. Juga, cek seluruh kompor untuk mengetahui ada tidaknya api yang masih
menyala.
Tips Penting:
Inti Sari
Dapur restoran harus dijaga dengan baik kebersihan serta kerapiannya, karena
dapur merupakan komponen utama restoran dan dapat dipakai sebagai cerminan untuk
restoran tersebut. Maksud dari dapur sebagai cerminan restoran yaitu, seringkali orang –
orang beranggapan bahwa dapur restoran yang kotor, akan menghasilkan makanan yang
tidak higienis. Hal ini tentu dapat memengaruhi jumlah tamu yang berkunjung ke
restoran tersebut.
Definisi Higiene
Kata Higiene berasal dari Bahasa Yunani "hygieine" (artinya healthfull = sehat),
seorang nama dewi kesehatan Yunani (Hygieia).
Beberapa definisi Higiene
1. Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan (a
condition or practice which promotes good health).
2. Higiene adalah tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan (the maintanance of
healthfull practices)
3. Higiene adalah ilmu yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan pemeliharaan
kesehatan (the sciene concerned with the prevention of illness and maintanance of
health).
4. Pengertian higiene saat ini terkait teknologi mengacu kepada kebersihan
(cleanliness). Higiene juga mencakup usaha perawatan kesehatan diri (higiene
personal), yang mencakup juga perlindungan kesehatan akibat pekerjaan.
Definisi Sanitasi
Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau
mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit
tersebut.
Terkait makanan, sanitasi didefinisikan sebagai penerapan atau pemeliharaan
kondisi yang mampu mencegah terjadinya pencemaran (kontaminasi) makanan atau
terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan (foodborne illness atau foodborne
disease).
Higiene Pangan
Definisi higiene pangan menurut Codex Alimentarius Commission (CAC)
adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan
kelayakan makanan pada semua tahap dalam rantai makanan (all conditions and
measures necessary to ensure the safety and the suitability of food at all stages in the
food chain).
Pengertian keamanan pangan (food safety) dalam definisi di atas adalah jaminan
agar makanan tidak membahayakan konsumen pada saat disiapkan dan atau dimakan
menurut penggunaannya (assurance that food will not cause harms to the consumer
when it is prepared and/or eaten according to its intended use). Sedangkan kelayakan
pangan (food suitability) adalah jaminan agar makanan dapat diterima untuk konsumsi
manusia menurut penggunaannya (assurance that food is acceptable for human
consumption according to its intended use).
Higiene daging adalah semua kondisi dan tindakan untuk menjamin keamanan
dan kelayakan daging pada semua tahap dalam rantai makanan (all conditions and
measures necessary to ensure the safety and the suitability of meat at all stages in the
food chain).
Inti Sari
Hygiene pangan adalah semua kondisi dan tindakan yang perlu dilakukan untuk
menjaga kelayakan, kebersihan, serta kesehatan pangan sehingga tidak membahayakan
kesehatan konsumen.
Higiene dan Sanitasi Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut
WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a
natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.”
Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang
diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta
kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau
rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham
makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan
makanan yang begirtu panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah
satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari penggunaan
bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
C. Proses Pengolahan
Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian
Yaitu:
Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut
terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih,
petugas yang menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan
kebersihan pakaiannya.
Prabu, 2008
(https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/)
Inti Sari
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi
makanan. Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang
banyak (untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan
tersebut. Adapun tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan
sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1
minggu yaitu 70 sampai 100 C
1. Peralatan penyimpanan
Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu
kamar, maka rang penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
C. Cara penyimpanan
1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu
dapat merata keselutuh bagian
2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam
wadah (container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik
atau lemari yang berbeda.
b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat
dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda,
kalau tidak letaknya harus berjauhan.
c. Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah
dipergunakan
d. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk
keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan
penyimpanan makanan
c. Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
e. Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first
out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih
dulu
D. Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk
ketertiban adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga
bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui.
Prabu, 2009
(https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-
hygiene/)
Inti Sari
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi
makanan. Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah
yang banyak (untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan
makanan tersebut.
Penyimpanan dan Pengangkutan Makanan (Prinsip Food Hygiene)
Makanan yang telah matang atau siap disaji, tidak semuanya langsung
dikonsumsi oleh kita, terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga.
Makanan tersebut memiliki resiko pencemaran bakteriologis terutama bila dalam
penyimpanannya tidak memenuhi prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan matang adalah sebagai berikut:
1. makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan dalam suhu diatas 600C
2. makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 40C
3. makanan yang disajikan dalam kondisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah
40C harus dipanaskan kembali sampai 600C sebelum disajikan
Suhu makanan yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus
dipertahankan, yaitu:
1. Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam dari waktu pengolahan harus diatur
suhunya pada suhu dibawah 40C atau dalam keadaa beku 00C
2. Makanan yang akan disajikan kurang dari 6 jam dapat diatur suhunya dengan suhu
kamar asal makanan segera dikonsumsi dan tidak menunggu
3. Pemanasan kembali makanan beku (reheating) dengan pemanasan biasa atau
microwave sampai suhu stabil terendah 600C
Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 240C sampai 600C, karena pada
suhu tersebut merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan bakteri pathogen dan puncak
optimalnya pada suhu 370 C.
Makanan matang yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan,
memerlukan pengangkutan yang baik agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga.
Prinsip pengangkutan makanan matang / siap saji adalah sebagai berikut:
3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan tetap
panas 600 C atau tetap dingin 40 C
Prabu, 2009
(https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-
prinsip-food-hygiene/)
Inti Sari
Terkadang makanan yang telah dimasak tidak mampu kita habiskan untuk
dikonsumi, sehingga makanan pun kita simpan dengan baik agar dapat kita
konsumsi lagi pada waktu selanjutnya. Dalam penyimpanan makanan, kita harus
benar - benar memperhatikan dari suhu tempat penyimpanan makanan, wadah untuk
menyimpan makanan, jenis makanan, serta ruang untuk penyimpanan makanan
sehingga makanan yang tersimpan tidak menjadi busuk atau basi dengan cepat.
Selain itu, saat ingin mengonsumsi makanan yang sebelumnya telah disimpan untuk
beberapa waktu agar dipanaskan terlebih dahulu supaya makanan terasa nikmat saat
dikonsumsi.
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi
makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat mengurangi
selera makan seseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap
bakteri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan sesuai dengan
prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan
diusahakan tertutup. Tujuannya adalah :
2. Prinsip kadar air atinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi
(kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah
makanan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah)
lebih mudah menjadi rusak (basi)
3. Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah
merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang
membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastk.
4. Prinsip Pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti
makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan agar
tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.
5. Prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam
keadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan
suhu makanan sebelum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada diatas
600 C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean
merry (bak penyaji panas).
6. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan
tutupnya, dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih
artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau
cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan
memberikan penampilan yang estetis.
7. Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak
langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya adalah:
Inti Sari
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi
makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat mengurangi
selera makan seseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap
bakteri.
Sanitasi alat makan dimaksudkan untuk membunuh sel mikroba vegetatif yang
tertinggal pada permukaan alat. Agar proses sanitasi efisien maka permukaan yang akan
disanitasi sebaiknya dibersihkan dulu dengan sebaik-baiknya Pencucian dan tindakan
pembersihan pada peralatan makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan
makanan. Menjaga kebersihan peralatan makan telah membantu mencegah terjadinya
pencemaran atau kontaminasi terhadap peralatan dilakukan dengan pembersihan
peralatan yang benar ).
Pencucian dan sanitasi peralatan dapur dapat dilakukan secara manual dan
mekanis dengan menggunakan mesin. Pencucian manual maupun mekanis pada
umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
3. Pembilasan
Pembilasan dilakukan pada bak kedua dengan menggunakan air hangat.
Pembilasan dimaksud untuk menghilangkan sisa deterjen dan kotoran. Air bilasan
sering digantikan dan akan lebih baik jika dengan air mengalir.
Sanitasi atau desinfeksi peralatan setelah pembilasan dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Metode pertama adalah meletakkan alat pada suatu keranjang,
kemudian merendamnya di bak ketiga yang berisi air panas bersuhu 82°C selama 2
menit atau 100oC selama 1 menit. Cara lainnya adalah dengan menggunakan bahan
sanitaiser seperti klorin dengan dosis 50 ppm dalam air selama 2 menit kemudian
ditempatkan di tempat penirisan. Disarankan untuk sering mengganti air pada ketiga bak
yang digunakan. Selain itu suhu air juga harus dicek dengan termometer yang akurat
untuk menjamin efektivitas proses pencuciannya
4. Penirisan atau pengeringan
Setelah desinfeksi peralatan kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Tidak
diperkenankan mengeringkan peralatan, terutama alat saji dengan menggunakan lab
atau serbet, karena kemungkinan akan menyebabkan kontaminasi ulang. Peralatan yang
sudah disanitasi juga tidak boleh dipegang sebelum siap digunakan.
Frekuensi pencucian dari alat dapur tergantung dari jenis alat yang digunakan.
Alat saji dan alat makan harus dicuci, dibilas dan disanitasi segera setelah digunakan.
Permukaan peralatan yang secara langsung kontak dengan makanan seperti
pemanggang atau open (open listrik, kompor gas, maupun microwave) dibersihkan
paling sedikit satu kali sehari. Peralatan bantu yang tidak secara langsung bersentuhan
dengan makanan harus dibersihkan sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya
akumulasi debu, serpihan bahan atau produk makanan, serta kotoran lainnya.
Inti Sari
Semua alat makan harus dijaga kebersihannya dengan baik. Membersihkan alat
makan juga sebaiknya dengan standar prosedur yang telah ditentukan, sehingga menjadi
benar – benar bersih. Karena alat makan yang bersih tentu memiliki kemungkinan yang
kecil untuk dapat menularkan penyakit.
Rekomendasi Kebersihan Untuk Restoran
Prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) membantu bisnis
restoran Anda untuk mengenal prosedur dan memastikan bahwa makanan yang
disajikan telah aman untuk dikonsumsi. Menentukan titik kontrol kritis dimana bahaya
dapat dicegah dan dihilangkan pada bisnis restoran Anda sangatlah penting. Berikut ini
adalah beberapa titik kontrol kritis pada area restoran yang penting untuk Anda
pertimbangkan.
1. Kebersihan Tangan
Latih staf dengan prosedur mencuci tangan yang baik dan benar, serta
memberikan kebijakan untuk penggunaan sarung tangan guna meminimalkan
penyebaran kuman dari tangan ke makanan yang sedang diolah.
Dapur merupakan area dimana terdapat pemakaian air yang tinggi, dan
dengan tingkat akumulasi kotoran dan minyak yang tinggi, lantai di dalam dapur
bisa saja menjadi licin dan berlendir seiring dengan berjalannya waktu. Jika hal
ini terjadi, maka Anda menempatkan staf dapur Anda pada situasi yang berisiko
tinggi dalam mengalami kecelakaan seperti tergelincir dan terjatuh. Lindungi
keaman staf Anda dengan meletakan keset anti selip di beberapa titik strategis di
dalam dapur
Latih staf dengan prosedur mencuci tangan yang baik dan benar, serta
memberikan kebijakan untuk penggunaan sarung tangan guna meminimalkan
penyebaran kuman dari tangan ke makanan yang sedang diolah.
Memastikan bahwa semua staf yang menangani proses pengolahan
makanan di dalam dapur telah memenuhi standar kebersihan yang ada. Patogen
seperti norovirus mudah menyebar dan memiliki dosis infektif rendah - yang
berarti sangat sedikit organisme yang dibutuhkan untuk menyebabkan penyakit.
3. Pintu Masuk
Sambut tamu Anda dengan keset lantai. Karena ini tidak hanya
meningkatkan citra merek restoran Anda, tetapi juga meningkatkan kepercayaan
akan standar kebersihan, kesehatan dan keselamatan yang Anda hadirkan di
antara pengunjung Anda. Pemasangan keset lantai, juga membantu menjaga
kebersihan restoran Anda, dengan memaksimalkan keset untuk menyerap debu
dan kotoran yang terbawa dari sepatu.
Memilih keset lantai yang tepat untuk menyerap debu, kotoran dan air
sehingga tidak terbawa masuk ke area makan restoran Anda.
4. Toilet
Jaga agar toilet restoran Anda tetap beraroma segar dan menyenangkan
dengan memasang solusi pengharum ruangan, atau pertimbangkan solusi
Premium Scenting untuk menciptakan dimensi lain di toilet Anda.
Inti Sari
Hal – hal yang perlu diperhatikan agar terciptanya lingkungan restoran yang
bersih, antara lain :
Pentingnya Kebersihan di Lingkungan Restoran
Kebersihan lingkungan restoran sangat penting karena yang pertama dilihat oleh
pengunjung dari sebuah restoran salah satunya adalah kebersihan. Jika restoran terlihat
kotor dan tidak terawat, kepercayaan dan kenyamanan pengunjung akan restoran
tersebut juga akan berkurang. Restoran yang bersih akan membuat pengunjungnya
merasa nyaman dan mau untuk kembali lagi.
Lalu apa saja upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan restoran agar
pengunjung menjadi nyaman ?
Meja tamu harus selalu terjaga kebersihannya dengan cara segera membersihkan
meja yang telah ditinggalkan oleh tamu. Dengan begitu tamu selanjutnya bisa langsung
duduk tanpa harus menunggu lama. Jika di perhatikan, meja yang sudah dipakai untuk
makan biasanya akan meninggalkan sisa-sisa makanan yang tercecer serta bau.
Gunakan pembersih meja khusus untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Untuk
menghilangkan baunya gunakan lap pembersih yang sekaligus anti bakteri seperti
Wypall Microfibre + Microban dari Kimberly Clark Professional. Wipers ini efektif
membunuh bakteri hingga 99%. Tidak seperti kain lap biasa, Wypall Microfibre +
Microban tidak meninggalkan bau tidak sedap setelah digunakan untuk membersihkan
meja.
Kaca yang buram atau banyak noda membawa kesan buruk pada sebuah
restoran. Bersihkan kaca jendela/pintu secara rutin setiap hari agar kaca selalu terlihat
bening. Membersihkan kaca jendela/pintu lebih efektif menggunakan kain yang
berbahan dasar polipropilen seperti Kimtech Shop Towel dari Kimberly Clark
Professional. Tidak seperti kain lap biasa, Kimtex Shop Towel tidak meninggalkan
residu/bekas saat digunakan untuk membersihkan kaca.
3. Kebersihan Lantai
Bukan hanya lantai toilet yang perlu diperhatikan kebersihannya. Lantai pada
area makan juga perlu diperhatikan. Lantai yang bersih akan membuat pengunjung
betah berlama-lama di dalam restoran. Pengunjung restoran bukan hanya orang dewasa
saja tetapi juga anak-anak. Sering terjadi seorang anak tiba-tiba mengompol atau
muntah. Untuk membersihkannya, kain lap/tisu saja tidak cukup. Urin dan muntahan
sebaiknya dibersihkan dengan cara khusus seperti menggunakan urine/vomit spill kit.
Mengapa urin/vomit lebih efektif menangani tumpahan urin dan muntahan ? 1 paket
urin/vomit spill kit disertai dengan disinfektan yang berfungsi sebagai anti bakteri dan
mencegah kontaminasi penyakit.
Inti Sari
Kebersihan lingkungan restoran sangat penting karena yang pertama dilihat oleh
pengunjung dari sebuah restoran salah satunya adalah kebersihan. Jika restoran terlihat
kotor dan tidak terawat, kepercayaan dan kenyamanan pengunjung akan restoran
tersebut juga akan berkurang. Restoran yang bersih akan membuat pengunjungnya
merasa nyaman dan mau untuk kembali lagi.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga agar restoran tetap
bersih dan nyaman bagi para tamu, antara lain kebersihan meja makan, kebersihan kaca
jendela, serta kebersihan lantai.
Demikian cara clear up atau Membersihkan Restoran sesuai standart Service yang baik.
Inti Sari
Untuk menjaga lingkungan restoran tetap bersih, kita tidak bisa melakukannya
secara sembarangan melainkan kita sebaiknya bekerja sesuai dengan prosedur yang
telah dianjurkan. Sehingga jika kita telah bekerja sesuai dengan prosedur yang telah
dianjurkan, pasti akan tercipta lingkungan restoran yang bersih serta keselamatan kerja
selama proses membersihkan restoran.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Housekeeping, Front
Office, dan Food and Beverage Department
Karyawan atau tenaga kerja merupakan subjek faktor produksi yang sangat
penting dalam menunjang keberhasilan bisnis dalam beragam aktivitas industri. Bahkan
berhasil tidaknya suatu bisnis, efektif dan efisien tidaknya suatu bisnis, ditentukan oleh
sumber daya manusia yang berperan serta dalam bisnis tersebut. Karenanya, sumber
daya manusia harus memperoleh perhatian dengan saksama, agar mereka dapat
memberikan peran yang maksimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk perlakuan itu
diantaranya kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan selama mereka melakukan
tugas kekaryaannya. Secara langsung ataupun tidak, perlakuan keselamatan dan
kesehatan kerja berpengaruh pada produktivitas karyawan yang berkaitan.
Karyawan atau tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki
peranan penting dalam usaha mendukung operasi suatu perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Tanpa faktor manusia, suatu operasi perusahaan mustahil dilakukan. Artinya,
faktor manusia merupakan unsur penting. Tanpa tenaga manusia mustahil berbagai
aktivitas dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik. Interaksi antara tenaga
manusia atas faktor produksi lainnya, seperti mesin, perlengkapan produksi lain, bahan
baku, tenaga listrik, dsb yang memungkinkan berjalannya sistem produksi. Oleh
karenanya, dalam suatu kegiatan produksi selalu terjadi interaksi manusia dengan
faktor produksi lainnya.
Ruangan atau lapangan (space) dimana orang dapat bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja. Jadi, tempat kerja yaitu ruangan, lapangan, halaman, dan
sekelilingnya yang merupakan bagian integral atau hubungan dengan tempat kerja.
Tujuan akhir kesehatan dan keselamatan kerja yaitu produktivitas tenaga kerja
yang tinggi hingga perusahaan dapat bekerja efektif. Produktivitas tenaga kerja yang
tinggi dapat dilakukan apabila tenaga kerja terjamin kesehatan dan keselamatan
kerjanya.
Secara struktural dapat dibuat suatu unit kerja kesehatan dan keselamatan kerja
sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan.
Susunan dan tata letak bangunan dan mesin. Susunan ruangan perusahaan dan
susunan tata letak (layout) mesin dan perlengkapan produksi harus bertujuan bukan saja
pada efisiensi, namun juga harus menciptakan suasana aman dan nyaman untuk para
karyawan. Misalnya, tempat atau ruangan kerja harus cukup terang, bersih, dan ventilasi
yang sangat baik. Setiap tempat yang berbahaya harus ditempeli petunjuk atau info yang
pasti untuk berhati-hati. Peletakan perlengkapan yang berbahaya harus diletakkan
terpisah dari tempat kerja, misalnya gudang.
a) Penerangan cahaya
Kondisi lingkungan fisik yg tidak baik akan menyebabkan hal yang sebaliknya.
Misalnya tata letak ruangan yang terlalu sempit akibat plant lay out yang salah,
peletakan perlengkapan kerja yg tidak menyenangkan dan tidak menyebabkan gairah
kerja yang baik. Pihak manajemen harus selalu memerhatikan sebagian faktor yang
memengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan. Jika kondisi kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan kurang memadai, perlu diperbaiki. Caranya bergantung
pada faktor yang memengaruhinya.
Menciptakan kondisi kerja karyawan yang baik. Hal semacam ini dapat dicapai
diantaranya dengan mengadakan pelatihan (job training) sebelum seorang karyawan
bekerja. Pelatihan harus jelas dan mudah dipahami agar karyawan dapat cepat
menguasai jenis pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya.
Menciptakan kondisi mesin dan perlengkapan dengan baik. Tata letak (lay out) mesin
dan beragam perlengkapan produksi harus ditata dengan baik agar menunjang
kelancaran sistem produksi dan menunjang kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
Berikut ini beberapa dasar yang bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya
kecelakaan-kecelakaan itu.
Beberapa prinsip atau cara kerja yang perlu di perhatikan untuk menghindari terjadinya
luka karena teriris/terpotong seperti berikut.
1. Selalu menggunakan pisau yang tajam. Pisau yang tajam lebih aman dari pada
pisau tumpul karena tekanan dan tenaga yang diperlukan ketika digunakan lebih
kecil dan tidak mudah selip.
3. Berkonsentrasi penuh pada saat bekerja dengan pisau atau alat pemotong yang
lain, tidak sembrono atau sambil bergurau.
4. Pemotongan dilakukan dengan memerhatikan jarak yang aman, baik untuk diri
sendiri ataupun orang lain.
6. Jika pisau terjatuh, jangan beberapa coba untuk menangkapnya. Biarkan pisau
jatuh, dan jaga jarak/menjauh dari tempat jatuhnya pisau.
7. Jangan menyimpan pisau didalam bak cuci, didalam air, atau di tempat-tempat
lain sehingga pisau tidak bisa dilihat dengan jelas.
9. Jika tidak dipergunakan, taruh pisau ditempat yang aman. Misalnya di rak atau
tempat pisau khusus lainnya.
10. Selalu waspada pada saat membawa pisau. Bawalah pisau dibagian samping
tubuh, dengan ujung menghadap ke bawah, dan sisi tajam menjauhi tubuh. Akan
lebih baik bila membawa pisau dalam sarung atau selubung pisau. Peringatkan
beberapa orang di sekitar Anda, bila Anda melalui mereka dengan membawa
pisau di tangan.
11. Barang-barang yang mudah pecah, misalnya mangkok, piring, dan perlengkapan
gelas lainnya diletakkan ditempat khusus, terpisah dari ruang pengolahan.
12. Jangan meletakkan barang-barang yang mudah pecah didalam bak perendam.
13. Jika ada barang yang pecah, gunakan sapu untuk membersihkan serpihannya.
Jangan dibersihkan dengan tangan.
14. Pembuangan pecahan kaca harus pada tempat khusus. Jangan dicampur dengan
sampah lainnya.
15. Jika ada barang yang pecah didalam ember atau bak, pengambilan pecahan
dilakukan setelah ember atau bak dibuang airnya.
16. Jika membuka karton atau pengemas lain yang ada paku atau isi stapler-nya,
maka logam-logam itu dikumpulkan pada wada tertentu dan segera dibuang.
17. Jika teriris atau terluka potong kecil lainnya, segera dirawat dengan obat-obat
pertolongan pertama yang memadai untuk mencegah infeksi.
1. Selalu berasumsi kalau panci pemasak dalam kondisi panas, sehingga kita harus
menggunakan alas pada saat memegang panci itu.
4. Pengisian panci pemasak tidak boleh penuh, hingga tidak meluap sewaktu
mendidih.
5. Minta pertolongan orang lain jika harus memindahkan wadah berisi makanan
panas yang cukup berat.
6. Waspada pada saat membuka panci perebus atau perlengkapan lain yang
mengeluarkan uap panas, dan melakukannya dalam jarak yang aman (jarak
antara tubuh dengan perlengkapan itu).
9. Makanan yang akan digoreng harus ditiriskan terlebih dulu, agar tidak terbentuk
percikan minyak panas pada saat digoreng.
10. Selalu memperingatkan orang-orang di sekitar Anda, jika Anda melalui mereka
dengan membawa barang-barang yang panas.
a. Klas A yakni sumber kebakaran yang berasal dari kayu, kertas, baju, plastik,
dan bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Jenis alat pemadam kebakaran
jenis ini ditandai dengan simbol A.
b. Klas B yakni sumber kebakaran yang berasal dari minyak, gemuk (grease),
bensin, pelarut organik, dan bahan kimia mudah terbakar lainnya. Jenis alat
pemadam kebakaran type ini ditandai dengan simbol (cari di gugel).
3. Jangan memadamkan api yang berasal dari minyak atau perlengkapan listrik
dengan menggunakan air, atau pemadam kebakaran klas A, karena hanya akan
menyebarkan api.
4. Sediakan garam atau baking soda ditempat yang mudah terjangkau, untuk
memadamkan kebakaran dari api kompor atau tungku.
5. Jangan meninggalkan minyak goreng diatas tungku atau kompor menyala tanpa
pengawasan.
8. Jaga agar pintu keluar darurat tidak terhalang oleh benda apapun.
Beberapa prinsip atau cara kerja yang perlu di perhatikan untuk mencegah
terjadinya luka oleh mesin atau perlengkapan lainnya diantaranya seperti berikut.
Jangan sekali-kali menggunakan perlengkapan elektrik/mekanik apapun tanpa tahu
dengan pasti cara pengoperasiannya. Jangan sekalikali mengambil atau memindahkan
makanan dari perlengkapan yang sedang berjalan/beroperasi, baik dengan tangan
ataupun dengan perlengkapan lain,
Misalnya sendok atau garpu. Matikan sumber listrik pada perlengkapan, pada
Waktu membersihkan atau membongkar perlengkapan itu. Pastikan tombol mesin ada
pada posisi mati (off), sebelum menghidupkan sumber listrik pada perlengkapan. Jangan
menyentuh atau menangani perlengkapan elektrik bila tangan dalam kondisi basah, atau
bila berada pada lingkungan berair. Gunakan baju yang pas di tubuh, dan hindari baju
yang kedodoran/berumbai-umbai, agar tidak tersangkut pada mesin/perlengkapan.
Gunakan perlengkapan untuk aktivitas yang memang dikhususkan untuk perlengkapan
itu.
Beberapa prinsip atau cara kerja yang perlu di perhatikan untuk mencegah luka
karena terjatuh diantaranya sebagai berikut. Tumpahan/ceceran air atau makanan di
lantai harus segera dibersihkan.
f) Monitoring Kecelakaan Tenaga kerja
Inti Sari
Keselamatan Kerja di Dapur
Keselamatan kerja di dapur memang harus di jaga terlebih untuk pegawai yang
setiap hari bekerja di restoran, pantry hotel, perusahaan katering. Dapur adalah area
merah, disana ada beberapa benda-benda beresiko seperti tabung gas, kompor, minyak
panas, air mendidih, dan peralatan masak yang tajam.
Salah satunya mereka tidak ingin repot dengan masalah keselamatan, mereka
beralasan bahwa pekerjaan mereka di dapur juga sudah cukup banyak menyita pikiran
dan menguras tenaga.
Hal semacam ini tentu saja ada benarnya, tetapi jika melihat pada besarnya
resiko yang harus ditanggung oleh para pekerja di dapur, tentu saja sesulit apapun
pekerjaannya, beberapa karyawan yang bekerja di dapar perlu memperhatikan aturan
keselamatan kerja.
Tugas Perusahaan
Di bawah ini banyak hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk para
karyawannya dalam urusan menjaga keselamatan kerja di dapur :
3. Pemeriksaan Peralatan
1. Memahami aturan keselamatan kerja dan tanyakan pada supervisor anda jika tidak
mengerti aturan itu. Biasanya tiap-tiap pegawai baru, sebelum bekerja harus
membaca dulu standar dan alur kerja di perusahaan barunya.
2. Aplikasikan aturan keselamatan kerja itu dalam pekerjaan keseharian Anda. Tanpa
perlu diawasi sebenarnya bekerja sesuai standar keselamatan kerja itu telah menjadi
kebiasaan yang menempel pada hidup seseorang chef ataupun asistennya.
3. Memberi usulan yang baik jika fasilitas pendukung keselamatan kerja di rasa belum
cukup, sesuai dengan aturan keselamatan kerja.
4. Teliti dan hati-hati. Orang yang telah lama bekerja dan merasa nyaman dengan
pekerjaannya, biasanya selalu lengah. Terjadikan sebuah kecelakaan kerja salah satu
faktornya yaitu human error/kesalahan manusia. Sumbernya ya dari kelengahan
pekerja itu sendiri. Oleh karena itu perlu teliti dan hati –hati saat kerja. Ini semua
untuk keselamatan diri sendiri dan semua orang yang bekerja di belakang
layar.Beruntung jika perusahaan Anda cukup perduli dengan keselamatan kerja di
dapur, namun jika tidak pasti ada baiknya jika anda memberi saran pada perusahaan.
Setuju atau tidak, tentu yang membuat keputusan yaitu Anda sendiri.
Inti Sari
Keselamatan kerja di dapur merupakan hal yang sangat penting bagi para tenaga
kerja karena bersangkutan dengan kelancaran dalam bekerja, serta keselamatan hidup
para tenaga kerja. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya mengambil tindakan untuk
dapat menciptakan keselamatan kerja bagi para tenaga kerja. Selain itu, para tenaga
kerja juga harus mengikuti prosedur keselamatan kerja dengan baik, sehingga
terciptalah keadaan yang kondusif di lingkungan kerja.
Manajemen Sampah Hotel
Ada beberapa pilihan untuk mengolah limbah anda dengan cara yang lebih
berkelanjutan, dan hirarki limbah yang di uraikan dalam EU Waste Directive,
menyediakan sebuah panduan yang sangat bermanfaat untuk mendorong praktek-
praktek pengolahan sampah yang lebih baik, antara lain :
1. Pencegahan
2. Mempersiapkan untuk di gunakan kembali.
3. Mendaur ulang (termasuk pengomposan).
4. Pemulihan lainnya (termasuk pemulihan energi)
5. Pembuangan.
Pengomposan
Biomass energy dan anaerobic digestion (AD). Biomass mengacu pada bahan-
bahan organik, misalnya makanan, yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik, panas dan gas. Energi dari biomass bisa di hasilkan dari berbagai proses
pengubahan, misalnya pembakaran dan fermentasi. Anaerobic digestion adalah cara
lain untuk mengonversi biomass. Ini adalah proses yang mengurai sampah-sampah
organik di dalam suatu kondisi lingkungan yang terkontrol dan bebas oksigen, agar bisa
menghasilkan biogas yang bisa di bakar sebagai suatu energi terbarukan untuk
menghasilkan listrik dan panas, atau digunakan sebagai bahan bakar. Metode ini juga
memproduksi digestate solid dan liquid, yang kaya akan gizi dan berpotensi untuk
digunakan sebagai suatu penyubur tanah.
Peraturan manajemen sampah berubah dengan sangat cepat, dan meskipun saat
ini fokusnya masih kepada pemerintah daerah, namun semakin lama para pembuat
kebijakan semakin mengalihkan perhatian mereka terhadap sampah-sampah industri
dan komersil.
Desakan untuk mengalihkan sampah-sampah dari TPA akan terus berlanjut, dan
sampah-sampah jenis tertentu akan di larang untuk dibuang di TPA. Trend ini, seiringi
peningkatan biaya TPA, tentunya akan membantu bisnis-bisnis untuk membuat suatu
kasus ekonomis untuk memisahkan dan mendaur ulang lebih banyak lagi sampah.
Di masa-masa yang akan datang, kita akan sangat mungkin untuk melihat
peningkatan fokus terhadap pencegahan sampah dari kalangan pemerintah, komersial
dan industrial. Ke depannya, hal ini kemungkinan besar akan memunculkan isu-isu
misalnya dampak daur ulang bagi kehidupan, eco-design dan pengadaaan yang
berkelanjutan.
Untuk mendorong tingkat pemanfaatan ulang, daur ulang dan pemulihan energi
adalah dengan cara mendorong masyarakat dan sektor-sektor swasta agar bekerja sama
dengan lebih erat untuk mencapai skala dan penghematan yang ekonomis.
Terutama dalam kasus biowaste, dimana pemerintah lokal dan swasta serta
perusahaan-perusahaan catering harus bekerja sama untuk membuat fasilitas-fasiltitas
pengkomposan.
Inti Sari
Populasi sampah pada masa ini selalu meningkat setiap harinya, baik dari
sampah organik maupun anorganik. Hal tersebut dapat menjadi masalah yang besar
kedepannya jika sampah tidak ditangani dengan cepat dan tepat. oleh karena itu,
sekarang ini pemerintah sedang gencar – gencarnya berupaya untuk dapat menangani
sampah dengan baik, terutama sampah plastik. Upaya pemerintah tersebut juga harus
dibarengi oleh partisipasi masyarakat, karena semua upaya yang dilakukan oleh
pemerintah akan sia – sia jika masyarakat hanya menonton dan mengabaikan semuanya.