Anda di halaman 1dari 20

Hygiene Dan Sanitasi – Pengertian, Ruang Lingkup, Prinsip & Contoh 


Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan
manusia.Makanan-makanan mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya
gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk
memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang aman,
yaitu dengan memastikan makanan tersebut dalam keadaan bersih dan
terhindar dari penyakit.

Makananan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi, yang
optimal seperti vitamin, mineral, lemak dan lainnya. Bila salah satu faktor
tersebut terganggu maka makanan yang dihasilkan akan menimbulkan
gangguan kesehatan dan penyakit bahkan keracunan makanan yang
dihasilkan (Djarismarvati dkk’ 2004). Salah satu diantaranya dikarenakan
terkontaminasi.Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan minuman dapat
menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit.

Sanitasi makanan lebih ditekankan pada pengawasan terhadap pembuatan


dan penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan
kesehatan.Dalam sanitasi makanan, permasalahan yang menyangkut nilai
gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan tubuh
jarang di perhatikan.

Dalam hal ini apa yang dimaksud dengan hygiene ?? Pengertian Hygiene
ialah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga/meningkatkan kebersihan dan
kesehatan dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan
faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuannya ialah agar setiap
individu tidak terkena kuman penyebab penyakit “Depkes RI, 1994”.

Pengertian Hygiene
Hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta
beragai usaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Hygiene
juga mencakup upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap
tubuh. Upaya hygiene mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang
terlibat dalam pengolahan makanan agar terhindar dari sakit, baik sakit yang
terjadi pada umumnya,
serta sakit yang disebabkan oleh kecelakaan kerja.Sedangkan, sanitasi
adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah
terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan
oleh makanan. Secara garis besarnya, hygiene merupakan usaha seseorang
atau individu dan sanitasi merupakan faktor dari lingkungan sesorang atau
individu.

Upaya Sanitasi
Upaya sanitasi makanan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus
diperhatikan seperti berikut :

1. Keamanan dan kebersihan produk makanan yang di produksi


2. Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan
3. Keamanan terhadap penyediaan air, pengelolaan pembuangan air
limbah dan kotoran
4. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses
pengolahan, penyajian dan penyimpanan.
5. Pencucian dan pembersihan alat perlengkapan.

Tujuan penyehatan makanan


Upaya sanitasi meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditunjukan pada
semua tingkatan. Sejak makanan mulai dibeli, disimpan,diolah, dan disajikan
untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Dengan
demikian tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan,antaralain:

1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan


2. Mencegah penularn wabah penyakit
3. Mencegah beredarnya makanan yang merugikan masyarakat
4. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan.

Perbedaan Hygiene Dan Sanitasi


Pada dasarnya hygiene dan sanitasi merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya, namun keduanya memiliki perbedaan
yaitu:

 Hygiene
Ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada “objek” itu sendiri “manusia”, kegiatannya misalnya mencuci tangan,
memasak air/makanan, proses pengolahan produk dan lain-lain.

 Sanitasi
Ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada “lingkungan” yang ada di sekitar objek “manusia”, kegiatannya
misalnya menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan
sampah, penanganan vektor penyakit dan lain-lain.

Nah jadi untuk pengertian hygiene atau higienis adalah upaya


pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan manusia yang kegiatannya
fokus pada usaha kesehatan individu. Sedangkan pengertian sanitasi adalah
upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya
fokus pada lingkungan manusia.

Pengertian Hygiene Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti hygiene maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli, berikut ini ialah kata hygiene menurut para ahli yaitu:

 Menurut Brownell
Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk
menjaga dan memelihara kesehatannya.
 Menurut Gosh
Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang
meliputi semua faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang
sehat, baik individu maupun masyarakat.
 Menurut Prescott
Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek yaitu
menyangkut individu “Personal Hygiene” dan menyangkut lingkungan
“Environment”.
 Menurut Shadily
Menurut Shadily, hygiene adalah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk
mencapai derajat kesehatan.
 DEPKES RI
Menurut Depkes RI “tahun 2004” pengertian Hygiene adalah upaya
kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
individu, misalnya mencuci tangan untuk kebersihan tangan, mencuci
piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan
yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan,
sedang dalam Depkes RI “1994” hygiene lebih kepada upaya
penyehatan diri.
 Menurut UU No. 2 Tahun 1996
Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene ialah semua usaha
untuk memelihara, melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan
badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan
memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta
meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan.

Pengertiam Sanitasi Menurut Para Ahli


Adapun pengertian sanitasi menurut para ahli diantaranya yaitu:
 Menurut Hopkins
Menurut Hopkins, pengertian sanitasi adalah cara pengawasan
terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan.
 Menurut Sihite
Menurut Sihite, Sanitasi makanan ialah suatu usaha pencegahan untuk
membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari minuman itu sebelum
diproduksi. Selama dalam proses pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan hingga ke tahap penyajian makanan dan minuman itu
siap di konsumsi.
 Menurut Dr. Azrul Azwar
Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH pengertian sanitasi adalah cara
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
 Menurut WHO
Menurut WHO pengertian sanitasi ialah pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk
terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.

Ruang Lingkup Hygiene Dan Sanitasi


Adapun ruang lingkup hygiene dan sanitasi yang diantaranya yaitu:

 Ruang Lingkup Hygiene


1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
2. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga
dan memelihara kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi
oleh manusia.

 Ruang Lingkup Sanitasi


1. Penyediaan air bersih/air minum “water supply” ini meliputi pengawasan
terhadap kualitas, kuantitas dan pemanfaatan air.
2. Pengolahan sampah “refuse disposal” ini meliputi cara pembuangan
sampah, peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
3. Pengolahan makanan dan minuman “food sanitation” ini meliputi
pangadaan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian makanan.
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat “insect and
rodent control” ini meliputi cara pengendalian serangan dan binatang
pengerat.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja, ini melakukan kegiatan K3 meliputi
ruang kerja “misalnya dapur”, pekerjaan, cara kerja dan tenaga kerja.
Manfaat Hygiene Dan Sanitasi
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian Hygiene dan sanitasi diatas
berikut ini ialah beberapa manfaat hygiene dan sanitasi secara umum:

 Memastikan tempat beraktivitas bersih.


 Melindungi setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak
kesehatan fisik dan mental.
 Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular.
 Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja.

Baca Juga: Senam : Pengertian Menurut Para Ahli, Manfaat, Jenis Dan


Contohnya

Contoh Tindakan Hygiene Dan Sanitasi


Tindakan hygiene dan sanitasi seharusnya dimulai dari diri sendiri. Kebiasaan
yang baik menjaga kebersihan dan kesehatan akan berdampak besar bagi
lingkungan kita. Jadi dalam hal ini personal hygiene punya peranan yang
sangat penting.

 Contoh Hygiene
Berikut ini adalah contoh tindakan personal hygiene yaitu:

1. Mencuci tangan hingga bersih setiap kali akan makan.


2. Mandi dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan
tubuh.
3. Menjaga kebersihan bahan makanan dan juga makanan yang telah
diolah.
4. Menjaga kebersihan semua peralatan memasak dan wadah makanan.
 Contoh Sanitasi
Berikut ini ialah contoh tindakan sanitasi lingkungan:

 Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.


 Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga
“dapur dan kamar mandi”.
 Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
 Pengelolaan limbah/sampah dengan baik, teratur dan
berkesinambungan, misalnya dengan memilih sampah plastik, kertas,
organik, kaca dan logam.

Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan


Pengertian dari prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian
terhadap tempat bangunan, peralatan, orang dan bahan makanan.Prinsip ini
penting untuk diketahui Karena berperan sebagai factor kunci keberhasilan
usaha makanan. Suatu usaha makanan yang telah tumbuh dan berkembang
dengan baik, jika melalaikan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan dan
minuman, besar kemungkinan pada suatu saat akan merugikan. Menurut
Depkes RI, 2004, enam prinsip hygiene makanan dan minuman yaitu:

 Prinsip 1: Pemilihan Bahan Makanan

Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan
mutunya dalam hal ini bentuk, warna, bau, dan lainnya. Bahan makanan yang
baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencernaran oleh
bahan kimia seperti pestisida.

1. Ciri-ciri bahan makanan yang baik


2. Buah-buahan
3. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh atau tidak kotor
4. Isinya masih terbungkus kulit dengan baik
5. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna
buatan (karbitan) dan warna lain selain warna buah.
6. Tidak berbau busuk bau asam basi atau bau yang tidak segar lainnya.
7. Tidak ada cairan selain getah aslinya.

2. Terdaftar dibadan pengawasan obat dan makanan, ditandai dengan


adanya kode nomor:

 ML: untuk makanan luar negeri (import)


 MD: untuk makanan dalam negeri.

1. Kemasan masih baik, utuh tidak rusak, bocor atau kembung


2. Belum habis masa pakai (kadaluarsa)
3. Segel penutup masih terpasang dengan baik
4. Mempunyai merek dan label yang jelas nama instansi pembuatannya
5. Sumber bahan makanan yang baik

Baca Juga: “Alat Musik Melodis” Pengertian & ( Contoh – Gambar )

Untuk mendapatkan bahan makanan yang tak perlu diketahui sumber-sumber


makanan yang baik.Sumber makanan yang baik sering kali tidak mudah kita
temukan karena jaringan perjalanan makanan yang demikian panjang dan
melalui jaringan perdagangan pangan (Depkes, RI 2004). Adapun sumber
bahan makanan yang baik adalah :

1. Pusat penjualan bahan makanan dengan sistem pengaturan suhu yang


dikendalikan dengan baik
2. Tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh
pemerintah daerah dengan baik.

 Prinsip 2 : penyimpanan bahan makanan


Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak
mudah rusak dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan
terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara
mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang
bersih dan simpan dalam ruangan yang bersuhu rendah (Kusmayadi, 2008).
Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri
melainkan menghambat pertumbuhan. Apabila makanan dikeluarkan dalam
freezer dan temperature menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai perbanyak
kembali. Bakteri baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada
temperature dibawah 300C (Moehyi,1992).

Dalam penyimpananbahan makanan hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih


dan memenuhi syarat.
2. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga
3. Mudah untuk mengambilnya
4. Tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus.
5. Tidak mudah membentuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah
membusuk harusdisediakan tempat penyimpanan dingin.
6. Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan
untuk keluar masuk barang dengan sistem FIFO(First in First out).

Ada tiga cara penyimpanan makanan yang sesuai  dengan suhunya yaitu
(Depkes RI 2004)

1. Penyimpan sejuk (cooling) yaitu suhu penyimpanan 1000C-1500C


untuk jenis minuman buah, es krim, dan sayuran.
2. Penyimpanan dingin (chilling) yaitu suhu penyimpanan 400C-1000C
untuk bahan makanan yang berprotein akan diolah kembali.
3. Penyimpanan dingin sekali (frezen) yaitu suhu penyimpanan <1000C
untuk bahan makan protein yang mudah rusak untuk jangka >24 jam.

 Prinsip 3 : Pengolahan Makanan


Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan yang siap santap, pengolahan makanan yang baik adalah
yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip hygiene sanitasi (Depkes RI, 2004).
Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan hygiene
sanitasi terutama  menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan,
tempat pengolahan atau atau disebut dapur serta kebersihan penjamah
makanan(Kusmayadi, 2008).

 Penjamah makanan
Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah mulai dari
persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian
makanan. Pengetahuan sikap dan tindakan seorang penjamah
mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan penjamah mempengaruhi
kualitas makanan yang disajikan penjmah yang sedang sakit flu, demam dan
diare sebaiknya tidak dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan.
Jika terjadi luka penjamah harus menutup luka dengan pelindung kedap air
misalnya, plester atau sarung tangan plastic (Kusmayadi, 2008).

Syarat-syarat penjamah makanan (Depkes RI,2003) :

1. Tidak menderita penyakit mudah menular, missal : batuk, pilek,


influenza, diare, penyakit perut sejenisnya.
2. Menutup luka (pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya).
3. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian.
4. Memakai celemek dan tutup kepala.
5. Mencuci tangan setiap hendak menangani makanan.
6. Menjamah makanan harus memakai alat/perlengkapan atau dengan
atas tangan.
7. Tidak merokok, menggaruk anggota badan (telinga,hidung, mulut dan
bagian lainnya).
8. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan dan
atau tanpa menutup hidung atau mulut.

 Persiapan pengolahan makanan


Tempat pengolahan makanan yang digunakan harus memenuhi standard an
persyaratan hygiene sanitasi untuk mencegah resiko pencemaran terhadap
makanan.Beberapa hal yang penting dalam persiapan tempat pengolahan
adalah:

Baca Juga: “Suku Zulu” Sejarah & ( Adat Istiadat – Bahasa – Pakaian )

1. Vertifikasi harus cukup baik agar siap dan udara panas dapur keluar
dengan sempurna.
2. Lantai, dinding, dan ruangan bersih dan terpelihara agar menekan
kemungkinan pencemaran terhadap makanan.
3. Meja peracikan bersih dari permukaannya/kuat, tahan goresan agar
bekas irisan tidak masuk kedalam makanan.
4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap
berupa sungkup atau cerobong asap, agar aap tidak mengotori
ruangan.
5. Ruangan bebas lalat dan tikus.

 Peralatan makanan dan minuman


 Peralatan makanan dan minuman dapat dipergunakan seperti : piring, gelas,
mangkok, sendok atau garpu harus dalam keadaan bersih. Beberapa hal
yang harus ddiperhatikan adalah :

1. Bentuk peralatan utuh, tidak rusak, cacat, retak, atau berlekuk-


lekuktidak rata.
2. Peralatan yang sudah bersih dilarang dipegang dibagian tempat
makanan, minuman atau menempel dimulut, karena akan terjadi
pencemaran mikroba melalui jari tangan.
3. Peralatan yang sudah retak, gompel atau pecah selain dapat
menimbulkan kecelakaan (melukai tangan) juga menjadi sumber
pengumpulan kotoran karena tidak akan dicuci sempurna.
4. Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk
sekali pakai.

1. Wadah penyimpanan makanan dan minuman


           Wadah penyimpanan baskom, harus dalam keadaan bersih, wadah
penyimpanan perlu diperhatikan cara pemisahan yang benar dan teliti untuk
setiap jenis makanan yang berada di dalam ruangan tempat penyimpanan.
Makanan kering dan bahan makanan basah serta makanan matang dan
makanan mentah.

 Prinsip 4 : Penyimpanan makanan


Menyimpan makanan dan minuman yang sudah masak ditempat-tempat yang
tidak terjangkau tikus, serangga,binatang pengganggu lainnya. Adapun
karakteristik dari pada pertumbuhan bakteri pada makanan masak yang harus
dipantau dan dijaga adalah kadar air makanan, jenis makanan, suhu
makanan.

 Wadah

Setelah selesai proses pengadaan, pencemaran bahan makanan,


pencucian,peracikan, pembuatan, pengubahan bentuk, maka akan dilakukan
pengemasan atau pewadahan. Makanan dan minuman yang disiapkan harus
dengan wadah yang bersih dan aman bagi kesehatan dan tutup makanan dan
minuman harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makananan.
Pada dasarnya hygiene sanitasi dalam perwdahan mencakup beberapa hal,
antara lain :

Baca Juga: Kebugaran Jasmani : Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi,


Manfaat Dan Tujuan

1. Semua makanan harus mempunyai wadah masing-masing.


2. Pemisahan didasarkan pada saat makanan mulai diolah jenis makanan.
3. Setiap wadah mempunyai tutup, tetapi berventilasi yang dapat
mengeluarkan uap air.
4. Makanan berkuah dipisahkan antara lauk dengan saus kuahnya.
5. Suhu
6. Makanan kering disimpan dalam suhu kamar (2500C-3000C)
7. Makanan basah harus segar disajikan diatas suhu 6000C
8. Makanan basah yang masih lama disajikan pada suhu dibawah
1000C.untuk mencegah pertumbuhan bakteri, usahakanlah makanan
selalu berada pada suhu dimana bakteri tidak tumbuh yang dibawah
1000C atau diatas 6000C. Suhu 1000C-6000C sangat berbahaya.

 Prinsip 5 : pengangkutan makanan


Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan didalam
mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan
lebih tinggi resikonya dari pada pencemaran pada bahan makanan.Oleh
karena itu, titik berat pengendalianyang perlu diperhatikan adalah pada
makanan masak. Dalam proses pengankutan makanan banyak pihak yang
terkait mulai dari persiapan, perwadahan, orang, suhu dan kendaraan
pengangkutan itu sendiri.

 Pengangkutan bahan makanan

Pencemaran makanan selama dalam pengangkutan dapat berupa


pencemaran fisik, mikroba maupun kimia. Untuk mencegahnya adalah
membuang atau setidaknya mengurangi sumber yang akan menyebabkan
pencemaran dengan cara :

1. Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan dengan bahan


berbahaya dan beracun (B3) seperti pupuk, obat hama atau bahan
berbaya lainnya.
2. Kendaraan pengangkutan makanan tidak dipergunakan untuk
mengangkut bahan lain seperti untuk mengangkut orang, hewan, atau
barang-barang.
3. Kendaraan yang dipergunakan harus diperhatikan kebersihannya agar
setiap akan digunakan untuk makanan selalu dalamkeadaan bersih.
4. Hindari peakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia atau
pestida walaupun telah dicuci masih akan terjadi pencemaran.
5. Hindari perlakuan manusia yang menangani makanan selama
pengangkutan, seperti perlakuan makanan yang ditumpuk dan dibuang.

 Pengangkutan makanan siap santap

Makanan siap santap lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu yang
hati-hati. Oleh karena itu dalam pengangkutan makanan siap santap perlu
diperhatikan sebagai berikut :

1. Setiap makanan mempunyai wadah-wadah masing.


2. Wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai
dengan makanan yang ditempatkan dan terbuat dari bahan anti karat
atau bocor.
3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap
panas 6000C atau tetap dingin 4000C.
4. Wadah selama dalam perjalanan tidak boleh selalu dibuka dan tetap
dalam keadaan tutup sampai ditempat penyaji.
5. Kendaraan pengangkutan disediakan khusus dan tidak digunakan untuk
keperluan mengangkut bahan lain.

 Prinsip 6 : Penyajian makanan


Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam
menarik pelanggan.teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki
berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik.
Penggunaan pembungkus seperti plastic, kertas atau boks plastic harus
dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat
menimbulkan racun.

Baca Juga: “Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 )” Pengertian & ( Tujuan


– Aspek – Faktor – Prinsip )
Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan
bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung,penyaji berpakaian bersih dan rapi
menggunakan tutup kepala atau celemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung
dengan makanan yang disajikan.

Faktor Yang Mempengaruhi Hygiene Sanitasi


Makanan
 Faktor makanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan factor makanan diantaranya adalah :

1. Keadaan bahan makanan.


2. Cara penyimpanan bahan makanan
3. Proses pengolahan
4. Cara pengangkutan makanan yang telah dimasak
5. Cara penyimanan makanan yang masak
6. Cara penyajian makanan masak

 Faktor peralatan
Persyaratan peralatan dalam proses pengolahan makanan diantranya
adalah :

1. Permukaan alat harus utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan


2. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam/basa atau
garam yang lazim dipakai dalam proses makanan.
3. Apabila alat tersebut kontak dengan makanan, maka alat tersebut tidak
akan mengeluarkan bagian berat beracun berbahaya, seperti :

 Seng (Zn)
 Tembaga (Cu)
 Arsenikum (As)
 Timah hitam (Pb)
 Cadmium (Cd)
 Antimon (sintibium)

1. Tutup wadah harus sempurna tertutup


2. Criteria kebersihan ditenukan dengan angka kuman maksimum
100/cm2 permukaan bebas dari kuman E.coli.
3. Faktor makanan

Persyaratan untuk karyawan/tenaga pengolahan makanan diantaranya


adalah :

1. Kondisi badan sehat dengan surat keterangan dokter


2. Bebas dari penyakit menular (TBC,thypus, kolera, dan lain sebagainya)
3. Harus punya buku pemeriksaan kesehatan

Baca Juga: “Suku Maasai” Sejarah & ( Bahasa – Adat Istiadat –


Peninggalan )

Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan


Makanan merupakan salah satu pokok kebutuhan manusia untuk
kelangsungan hidupnya.Oleh karena itu, makanan merupakan hal yang
penting bagi manusia.Pentingnya makanan bagi manusia, selain dapat
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Zat makanan dalam tubuh
mempunyai fungsi :

1. Sumber energi
2. Zat pembangun
3. Zat pengatur
Oleh sebab itu, makanan yang cukup diperlukan agar badan mempunyai
tenaga yang cukup untuk mempertahankan kehidupan, jasmani dapat tumbuh
dengan baik, sehat dan kuat.Kecukupan makanan diperlukan agar tubuh tidak
menjadi sakit baik oleh sebab defisiensi atau sebab dari luar.

Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan


yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai
vector/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan yaitu :

1. Parasit-parasit seperti Taenia Saginata, Taenia solium, Diphylobotrium


latum, Trichinella spiralis dan sebagainya. Parasit-parasit ini masuk
dalam tubuh manusia melalui daging sapi,ikan, babi, yang terkena
infeksi dan dimakan tanpa memasaknya cukup lama agar larva-larva
parasit yang ada didalam daging mati.
2. Mikroorganisme seperti salmonella typhi, shigella dysentrie, fever, virus
hepatitis dan sebagainya, yang dapat mengkontaminaminasi makanan
dan masuk dalamtubuh manusia.
3. Toksin yang diproduksi oleh bakteri-bakteri (exo-toxin) yang ada dalam
makanan misalnya entero toxin dari staphylococcus, exo toxin dari
clostridium botulinum
4. Penggunaan tanaman atau bahan lain yang beracun seabagai bahan
makanan, seperti jamur beracun, tempe bongkrek dan sebagainya.

Beberapa factor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh


terhadap makanan adalah :

 Air

Erat sekali hubungannya dengan makanan, oleh karena itu, air diperlukan
dalam semua prose pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat
menentukan kualitas makanan.

 Air kotor (sewage)


Berbagai macam bahan organic dan anorganik terlarut dalam air kotor
Merupakan sumber dari kuman-kuman pathogen, terutama untuk kuman-
kuman yang berasal dari saluran pencemaran.Berperan penting sebagai
sumber pencemar bagi air dan makanan.

 Tanah

Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi makanan


dengan cara :

1. Terbawa oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan


makanan, akhirnya sampai ke makanan.
2. Terkait pada bagian tanaman-tanaman/sayuran dan sebagainya.
3. Melalui makanan yang dibungkus dengan bahan/kertas yang
tekontaminasi oleh tanah yang mengandung mikroorganisme.

 Udara

Adanya mikroorganisme diudara karena terbawa oleh partikel-partikel


debu,air atau titik-titik ludah yang sudah disebarkan oleh orang/hewan, batuk
atau berbangkis. Tergantung dari lokasi, musim, pergerakan udara.

 Manusia

Merupakan sumber paten dari kuman-kuman Stahilococcus aurcus,


Salmonelia, Clostridium perfringen, Enterrococcus.

Baca Juga: “Kesehatan Lingkungan” Pengertian Menurut Para Ahli &


( Tujuan – Ruang Lingkup )
Demikianlah pembahasan mengenai Hygiene Dan Sanitasi -Pengertian,
Ruang Lingkup, Prinsip & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut
dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih
banyak atas kunjungannya.

Anda mungkin juga menyukai