OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA :
JURUSAN GIZI
2019/2020
1. Pengertian Hygiene
Menurut Departemen Kesehatan RI, hygiene merupakan upayakesehatan dengan
caramemelihara dan melindungi kebersihan. Contohnya seperti mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk
melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi
keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedangkan, menurut UU No. 2 Tahun 1996
pengertian hygiene ialah semua usaha untuk memelihara, melindungi dan meningkatkan
derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan
memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan kesehatan
dalam perikemanusiaan.
Menurut Widyawati (2002), higiene adalah usaha untuk mencegah terjadinya
penyakit yang menitik beratkan pada usaha perseorangan atau manusia beserta dengan
lingkungan tempat orang tersebut berada. Hygiene makanan adalah salah satu usaha
pencegahan penyakit yang menitikberatkan aktifitasnya pada usaha-usaha
kebersihan/kesehatan dan keutuhan makanan.
Adapun pengertian hygiene menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Menurut Brownel
Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk menjaga dan
memelihara kesehatannya.
b. Menurut Gosh
Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang
meliputi semua faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat,
baik individu maupun masyarakat.
c. Menurut Prescott
Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek yaitu
menyangkut individu “Personal Hygiene” dan menyangkut lingkungan
“Environment”.
d. Menurut Shadily
Menurut Shadily, hygiene adalah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan
dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.
2. Pengertiam Sanitasi
Sanitasimenurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara kesehatan
Sanitasi memiliki arti yang mirip dengan higiene. Hanya saja bedanya jika higiene fokus
pada aktivitas manusia, jika sanitasi fokus ke lingkungan manusia, sebagai contohnya
yaitu tersedianya air bersih untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makanan. Menurut
WHO, sanitasi merupakan salah satu usaha untuk mengawasi faktor-faktor yang berasal
dari lingkungan fisik yang akan berpengaruh kepada manusia, terutama hal-hal yang
dapat memberikan efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan
hidup.
Menurut Prabu (2008), sanitasi makanan adalah suatu usaha pencegahan yang
memfokuskan pada kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk memastikan
bahwa makanan dan minuman bebas dari bahaya yang beresiko mengganggu kesehatan,
dimulai dari sebelum makanan dan minuman diproduksi sampai makanan dan minuman
sudah siap dikonsumsi oleh konsumen.
Adapun pengertian sanitasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Menurut Hopkins
Menurut Hopkins, pengertian sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-
faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.
b. Menurut Sihite
Menurut Sihite, Sanitasi makanan ialah suatu usaha pencegahan untuk
membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari minuman itu sebelum diproduksi.
Selama dalam proses pengolahan, pengangkutan, penyimpanan hingga ke tahap
penyajian makanan dan minuman itu siap di konsumsi.
c. Menurut Dr. Azrul Azwar
Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH pengertian sanitasi adalah cara pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat
a) Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari Bahasa Yunani, personal berarti perorangan
dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto dan Wartonah, 2014).
Prinsip Personal hygiene
Peran penjamah makanan sangat penting dan merupakan salah satu
faktor dalam penyediaan makanan/minuman yang memenuhi syarat
kesehatan. Personal hygiene dan perilaku sehat penjamah makanan harus
diperhatikan. Seorang penjamah makanan harus beranggapan bahwa
sanitasi makanan adalah pandangan hidupnya, serta menyadari pentingnya
sanitasi makanan, hygiene perorangan dan mempunyai kebiasaan bekerja,
minat maupun perilaku sehat (WHO, 1996).
WHO 1996 menyebutkan penjamah makanan menjadi penyebab
potensial terjadinya kontaminasi makanan apabila:
1. Memakai perhiasan
2. Batuk, bersin maka akan menyebabkan bakteri
3. Menderita penyakit tertentu
4. Akan menyebabkan kontaminasi silang apabila setelah memegang
sesuatu kemudian menyajikan makanan
5. Kulit, tangan, jari-jari, dan kuku banyak mengandung bakteri kemudian
kontak dengan makanan
Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah
rusak dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan terlebih dahulu
sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan
kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan simpan dalam ruangan
yang bersuhu rendah (Kusmayadi, 2008).
Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri
melainkan menghambat pertumbuhan. Apabila makanan dikeluarkan dalam freezer
dan temperature menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai perbanyak kembali. Bakteri
baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada temperature dibawah 300C
(Moehyi,1992).
1. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan
memenuhi syarat.
2. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga
3. Mudah untuk mengambilnya
4. Tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus
5. Tidak mudah membentuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah
membusuk harusdisediakan tempat penyimpanan dingin.
6. Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan
untuk keluar masuk barang dengan sistem FIFO(First in First out).
Ada tiga cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu:
Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah mulai dari
persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian
makanan. Pengetahuan sikap dan tindakan seorang penjamah mempengaruhi
kualitas makanan yang disajikan penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang
disajikan penjmah yang sedang sakit flu, demam dan diare sebaiknya tidak
dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan. Jika terjadi luka penjamah
harus menutup luka dengan pelindung kedap air misalnya, plester atau sarung
tangan plastic (Kusmayadi, 2008).
8. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan dan
atau tanpa menutup hidung atau mulut.
4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap berupa
sungkup atau cerobong asap, agar aap tidak mengotori ruangan.
3. Peralatan yang sudah retak, gompel atau pecah selain dapat menimbulkan
kecelakaan (melukai tangan) juga menjadi sumber pengumpulan kotoran
karena tidak akan dicuci sempurna.
3. Setiap wadah mempunyai tutup, tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap
air.
5. Suhu
8. Makanan basah yang masih lama disajikan pada suhu dibawah 10oC.untuk
mencegah pertumbuhan bakteri, usahakanlah makanan selalu berada pada suhu
dimana bakteri tidak tumbuh yang dibawah 10oC atau diatas 60oC.
Depkes. 2004. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan PLP. Depkes RI :
Jakarta.
Jie, ain. 2009. Materi Hygiene & Sanitasi. Link : http://ain-
hiegine.blogspot.com/2009/08/pengertian-hygiene-sanitasi.html?m=1 . Diakses pada
26 Februari 2020