Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AGAMA ISLAM

“PERISTIWA TURUNNYA DABBAH”

DI

OLEH

NAMA : EKA SEPTIANINGSIH

KELAS : XII MIA 2

ABSEN : 07

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 08 MATARAM

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Peristiwa Turunnya Dabbah”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi orang lain.

Mataram, Agustus 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Hari Akhir atau hari kiamat adalah hari dibinasakan dan dihancurkan

alam semesta yang merupakan tanda berakhirnya kehidupan dunia menuju kehidupan

kekal diakhirat. Beriman kepada hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati

bahwa akan datangnya hari berakhirnya kehidupan didunia ini. Alam akhirat tempat

manusia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya sewaktu didunia dan

memperoleh ganjaran sesuai dengan perbuatannya. Kewajiban beriman kepada hari

akhir sudah diberitakan oleh alQur’an dan Hadist. Namun bisa dipertegas oleh akal

pikiran (dalil aqli). Secara akal kita bisa berpikir, bahwa segala sesuatu yang ada di

alam mengalami perubahan. Dan setiap yang mengalami perubahan pasti akan

membutuhkan akhir. Sesuatu yang berakhir mempunyai tanda-tanda yang diberitakan

oleh Al-Qur’an dan Hadist adalah bisa diterima oleh akal. Keyakinan terhadap adanya

hari akhir akan memberikan hikmah atau efek yang sangat besar dalam kehidupan

manusia paling tidak manusia akan merasa takut terhadap azab yang akan diberikan

Allah setelah terjadinya hari akhir, hal ini akan membuat manusia selalu berhati- hati

dalam bertindak dan akan selalu memperbanyak amal ibadah sewaktu didunia.

Datangnya hari kiamat/hari akhir akan didahului dengan beberapa pertanda.

Salah satu tanda akan datangnya keluarnya “Dabbah”.


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Dabbah?

2. Apa maksud dan tujuan kemunculan Dabbah?

3. Bagaimana ciri-ciri Dabbah?

4. Bagaimana peristiwa keluarnya Dabbah?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui bagaimana peristiwa keluarnya Dabbah

2. Tujuan Khusus :

1) Untuk mengetahui pengertian Dabbah

2) Untuk mengetahui tujuan kemunculan Dabbah

3) Untuk mengetahui ciri-ciri Dabbah

4) Untuk mengetahui bagaimana peristiwa keluarnya Dabbah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dabbah

Dābbatul Ardh (Arab ‫ة األرض‬AAAAAAAA‫)داب‬ adalah sebuah frasa yang

berarti binatang buas (monster) yang muncul dari perut bumi. Dalam Islam binatang

ini sebagai salah satu tanda sebelum datangnya hari penghakiman.

Binatang melata ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, setelah

peristiwa Matahari terbit dari Barat, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan

jelas. Dabbat al-ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa As

dan cincin Nabi Sulaiman As

Binatang melata ini disebut “al-jassasah” atau sang pengintai, karena ia

mengintai dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain; atau ia menunjukkan

kepada manusia tempat dajjal berada. Allah berfirman :

Artinya: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis

binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa

sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” (An-Naml: 82)

Dābbat ( ‫ )دابة‬dalam Bahasa Arab yang berarti “binatang” atau “binatang buas

(monster)”, berasal dari kata debbe, yang berarti berjuang, kata ini sering digunakan

untuk binatang dan serangga. Sedangkan kalimat al-Ard (‫ )األرض‬berarti bumi. Namun

makna secara bahasa, Dābbat al-Ard memiliki arti “Hewan bumi (tanah)” dalam

bahasa Indonesia.
B. Ciri-Ciri Dabbah

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan

rinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti

telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung

unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau,

panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya

seperti kaki unta. Di antara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus.

Sedangkan penjelasan lain[5] menjelaskan bahwa Dabbat al-ard adalah seekor

hewan yang memiliki bulu panjang dan bulu yang pendek. Memiliki tubuh yang

sangat besar dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya dengan kecepatan seperti

seeokor kuda yang berlari setelah 3 hari, dan dabbatul ard bisa mengeluarkan 1/3

badannya. Kemudian ia mampu berbicara dengan manusia dengan berbagai bahasa di

dunia, sebelah tangan kiri memegang tongkat Nabi Musa dan jari tangan kanan

memakai cincin Nabi Sulaiman, ia akan keluar dari kawasan di antara bukit Sofa dan

Marwa.

C. Tujuan Munculnya Dabbah

Dabbah memiliki misi dan tujuan ketika ia muncul, diantaranya adalah akan

berbicara kepada manusia bahwa ”Sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan

ayat-ayat Allah.” Ia akan membuat tanda di wajah orang mu’min menjadi cerah dan

wajah orang kafir menjadi gelap. Dikatakan ia tidak menakutkan manusia dan ia akan

menjerit di kawasan Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad sambil menebar-nebarkan

tanah di atas kepalanya kemudian ia menghadap timur, dan memekik kemudian

menghadap ke barat dan memekik. Suaranya melampaui segala penjuru yang

menyebabkan manusia berlarian karena takut mendengar suaranya. Dalam keadaan


yang sama orang mu’min sudah mengetahui bahwa yang bersuara keras itu adalah

Dabbatul Ard binatang Allah dan mereka tetap di tempat mereka dan tidak mengalami

ketakutan apapun.

D. Peristiwa Keluarnya Dabbah

Dabbatul Ard akan keluar selepas Ya’juj dan Ma’juj mati akibat wabah yang

diturunkan oleh Allah kepada mereka. Dabbatul Ard akan keluar selepas terbitnya

matahari seperti biasa yaitu pada waktu dhuha setelah matahari itu terbit sebelah

barat. Dabbatul Ard akan keluar jika bumi pulih setelah bencana Ya’juj dan Ma’juj.

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan, "Ia akan membawa

tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Tiada tersisa bagi orang beriman yang

tersisa tanpa membuat tanda putih di wajahnya, sehingga bersinarlah wajahnya dan

tiada yang tersisa bagi orang kafir tanpa membuat tanda hitam diwajahnya, sehingga

hitam legam keseluruh wajahnya.

Ketika mereka sedang bertransaksi di pasar, mereka akan berkata, "Berapa

harganya wahai orang beriman?" "Berapa harganya wahai orang kafir?"

Sehingga ketika salah seorang dari anggota keluarga duduk makan bersama, mereka

akan mengetahui siapa yang beriman dan yang kafir.

Kemudian binatang itu berkata kepada orang beriman: "Wahai orang beriman,

kalian akan berada di antara orang-orang penghuni surga," dan berkata kepada orang

kafir: "Wahai orang kafir, kalian akan berada di antara orang-orang

penghuni neraka."[6] Sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur'an,

Abu Dawud at Tayalisi mencatat dari Abu Hurairah, Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda:

"Binatang ini akan muncul dari perut bumi dan akan membawa tongkat Musa dan

memakai cincin Sulaiman. Ia akan memukul hidung orang kafir dengan tongkat itu

dan akan mengusap wajah orang beriman sehingga cerah dengan cincin itu. Sehingga
mereka makan bersama, mereka akan saling mengenali orang yang beriman dan yang

kafir."[7]

Juga kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, "Binatang itu

akan memukul hidung orang kafir dengan cincin dan akan membuat wajah orang

beriman menjadi cerah dengan tongkat, sehingga ketika mereka makan bersama,

mereka akan berkata satu sama lainnya, "Wahai orang beriman" dan "Wahai orang

kafir".[8]

Beberapa hadits juga mencatat seperti berikut, apabila binatang ini

memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi

orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang

yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dabbah adalah binatang melata yang akan keluar di kota Mekah dekat

gunung Shafa, setelah peristiwa Matahari terbit dari Barat, ia akan berbicara dengan

kata-kata yang fasih dan jelas.

B. Saran

Diharapkan kepada para pembaca setelah membaca makalah ini dapat lebih

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap datangnya hari akhir.

Anda mungkin juga menyukai