Anda di halaman 1dari 12

Hari Kiamat

1. PENGERTIAN
Pengertian iman kepada hari akhir (kiamat) secara umum adalah
mempercayai dan menyakini bahwa seluruh alam semesta dan segala seisinya
pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui bahwa
setelah kehidupan ini akan ada kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
     Pengertian iman kepada hari akhir/kiamat terbagi dua yaitu
pengertian iman kepada hari akhir menurut bahasa dan pengertian hari akhir
menurut istilah. Pengertian iman kepada hari akhir menurut bahasa
(etimologi) adalah percaya akan datangnya hari akhir/kiamat.
Sedangkan Pengertian iman kepada hari akhir menurut istilah (terminologi)
adalah mempercayai dan menyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan
abadi setelah Kehidupan ini.
Percaya Akan Adanya Hari Kiamat Pada Suatu Hari Nanti Dan Kita
Sebagai Umat Islam Sejati Harus Percaya Dan Meyakini Bahwa Hari Kiamat
Itu Ada,Maka Sebelum Terjadinya Hari Itu Kita Harus Beriman Kepada Allah,
Melaksanakan Segala Perintahnya Dan Menjauhi Segala larangannya.

2. Macam-Macam Hari Akhir/Kiamat


Hari akhir/kiamat terbagi atas 2 jenis atau macam. Macam-macam hari
akhir/kiamat adalah sebagai berikut...
1. Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) : Pengertian kiamat sugra adalah kejadian
hancurnya jagat raya dengan skala kecil, Misalnya tanda-tanda kiamat
sugra adalah kematian, bencana alam seperti, tsunami, gempa bumi,
banjir, gunung meletus, , dan sebagainya. Setelah seseorang mati, rohnya
akan berada di alam Barzah atau alam kubur, alam barzah adalah alam
antara dunia dan akhirat. Kiamat sugra sering terjadi dilingkungan kita
yang merupakan suatu teguran Allah swt.
2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar) : Pengertian kiamat kubra adalah kejadian
hancurnya alam semesta beserta isinya atau hancurnya alam semesta
seluruhnya termasuk semua penghuni-penghuninya, seperti manusia,
hewan, tumbuhan dan tanda dimulainya kehidupan di akhirat serta
Manusia akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya yang
pernah dibuat sewaktu hidup. Tanda-tanda kiamat kubra adalah
munculnya dajjal, matahari terbit dari barat, turunnya ya'juj dan ma'juj.

3. Tanda Tanda Kiamat Besar

Diantara tanda-tanda kiamat besar ialah sebagai berikut:


1) Terbitnya matahari dari arah barat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan


datang sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila orang-orang melihat
hal ini, maka semua orang yang ada di atasnya beriman. Hal ini pada saat
tidak berguna lagi iman seseorang yang memang belum beriman sebelum itu,
atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.”

2) Kabut
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas
yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang
memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang
yang mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik
sedangkan bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini
berlangsung di muka bumi selama empat puluh hari.

3) Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia

Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) dari


dalam bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang
fasih yang dapat dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu
mengabarkan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman
kepada ayat-ayat Allah. Dabbah ini muncul di akhir zaman pada saat
manusia telah mengalami kebobrokan, mereka meninggalkan perintah-
perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengganti agama yang benar.
Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, “Sesungguhnya manusia dahulu
tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah ini keluar dengan membawa
tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam.
Hidung orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang
mukmin menjadi terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali
antara orang mukmin dan orang kafir.
4) Munculnya Dajjal

Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya yang
kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di
akhir zaman. Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi,
bahkan dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal
yang luar biasa melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia
berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka langit pun menurunkan hujan.
Dia berkata kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan yang
kau pendam!” Maka bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh
manusia lalu menghidupkannya kembali. Dia mengelilingi seluruh
permukaan bumi. Semua daerah yang dia masuki pasti dia berbuat
kerusakan di dalamnya kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, jika dia
hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang menjaganya, makanya
dia kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul di sebuah kota yang
bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh puluh ribu orang
Yahudi. Kemudian dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang
bodoh, dan rakyat jelata. Dia berada di muka bumi selama empat puluh
hari. Ada sehari yang bagaikan setahun. Ada yang sehari bagaikan sebulan.
Dan ada sehari yang bagaikan sepekan. Selebihnya, hari-hari sebagaimana
hari-hari biasa.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan
menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada
umatnya mengenai orang buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia
buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. Di antara
kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh semua muslim.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang
dilihat oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar.
Sedangkan api yang dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air yang
dingin dan segar. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini,
maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api,
karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang baik.”
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada
suatu pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya,
sampai-sampai kami menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon
kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan suaranya dengan menyebutkan
bahwa dia buta sebelah dan di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’. Beliau
juga memandang besar fitnah Dajjal karena mencakup hal-hal yang luar
biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-
sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau menggunakan
redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun yang
meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-
sungguh dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon
kurma- di (Madinah).
Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri
kalian. Apabila dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian,
maka sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk membela kalian.
Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, maka tiap-
tiap orang membela dirinya sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas
setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang berambut keriting,
matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul Uzza bin
Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu
dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi.
Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak
kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada
keimanan dan janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai
Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh hari. Yang sehari bagaikan
setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi bagaikan sepekan.
Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan
setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari
tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar
waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di
bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan mendung yang
ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut,
kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun
menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman,
lantas bumi pun menumbuhkan tanamannya, sehingga binatang-binatang
ternak mereka kembali di penghujung siang dalam keadaan yang sangat
baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian dia mendatangi
kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini
menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas dia
berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada
hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada
harta apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan,
kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah harta
pendamanmu,’ maka harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya
sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda
kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang menjadi dua bagian yang
terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi, lantas
potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang berseri-seri sambil
tertawa.
aDalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun di
menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang
diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua
malaikat. Ketika beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran
bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin mencium nafasnya kecuali
langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian
Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama
tempat Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi
kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap
wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di
surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu
kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-
hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk
memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah
bukit Tursina sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang
tinggi. Orang pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, lalu
mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka
berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa
‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet, sehingga
kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada seratu
dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan
makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing
pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi
Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata
mereka tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali
dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya
memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan
burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu membawa bangkai
Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan yang tidak dapat
ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih
sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah
buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok
orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu
sangat diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi
untuk sekelompok orang banyak. Seekor sapi yang hampir melahirkan
mencukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir melahirkan
mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini mengena mereka di
bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan muslim
dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan
perempuan melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan
banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah
hari kiamat.” (HR. Muslim)
5) Turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam

Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya al-Masih


Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam. Alquran dan hadis-hadis telah
menunjukkan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya
(Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi
saksi mereka.” (QS. An-Nisa: 159)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman
kepada Nabi Isa ‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari
kiamat Nabi Isa ‘alaihissalam akan memberi kesaksian kepada mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya
hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan
ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan tanda-tanda
kiamat sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai
turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Sekarang ini Nabi Isa ‘alaihissalam hidup
di langit. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat ruhnya dan jasadnya
kehadirat-Nya. Beliau akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang
menetapkan hukum berdasarkan syariat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang
menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun kepada kalian
semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh
babi, dan meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga tidak
ada seorang pun yang mau menerima (pemberian orang lain). Sehingga
sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam
hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam adalah orang yang
akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi Isa bin Maryam
‘alaihissalam selesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin
menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang suci.

6) Keluarnya Ya’juj Ma’juj

Ya’juj Ma’juj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman Allah


Subhanahu wa Ta’ala:
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Mereka berkata, ‘Hai
Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan
mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka
keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh
Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi
dengan berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya,
mereka memakan makanan dan tanaman apa saja yang dijumpainya dan
meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah ada airnya.

7) Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar

Api ini keluar dari tanah ‘Adn, yaitu api besar yang menakutkan. Tidak ada
sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke
padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita
memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menyelamatkan kita
dari api dunia dan akhirat dan semoga Dia menyelamatkan kita dari
kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia
Maha Mendengar dan Mahadekat.

4. Hal Hal Yang Terjadi Setelah Hari kiamat


1. Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang
telah meninggal. Yaitu nanti masa dibangkitkan manusia dari alam
kubur untuk menhadap kepada Allah guna mempertanggungjawabkan
seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
2. Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
3. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah
dibangkitkan dari alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah
SWT.
4. Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia
selama selama hidup di dunia.
5. Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah
diperhitungkan baik buruknya selama hidup di dunia.
6. Sirat,  adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia
stelah dihisab dan ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini
manuisa akan ditentukan msuk neraka atau masuk surga . Hal ini
tergantung amal baik dan amal buruk.
7. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang
beriman, Islam dan ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal
perbuatan yang baik ketika di dunia. Bagi orang beriman dan beramal
saleh kelak pada hari Kiamat akan mendapat syafaat berupa
kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi.
8. Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi
yang beramal baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang
beramal buruk akan masuk neraka.  

Anda mungkin juga menyukai