Dosen Pengampu;
Ibu Ike Hilatun Nisa, S. Sos, M. Pd
Disusun Oleh;
Ajah Nurika
NIM : 02001060
PAI 5 EKSEKUTIF
( QS. Ibrahim, 27 )
,BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada
hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari
berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat iru baik dan buruknya perilaku sesorang
akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan sesorang dalam hatinya. Iman
kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim.
Sesungguhnya kedatangan hari kiamat itu adalah sesuatu yang pasti. Allah
akan membangkitkan manusia dari kuburnya. Inilah yang kita imani. Diatas
keimanan ini kami wafat dan menghadap Allah. Tak seorangpun tahu kapan
datangnya kiamat. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam sendiri tidak
mengetahuinya, karena pengetahuan tentang waktu kiamat adalah jenis
penegtahuan yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan tidak diketahui semua
makhluk. Karena itu, pembicaraan tentang kiamat seringkali hanya berdasarkan
asumsi, dugaan, rekaan, dan ramalan yang tak berdasar, kendati demikian,
terdapat riwayat-riwayat yang mutawatir (tak dapat dipungkiri lagi kebenarannya)
dan masyhur (terkenal) tentang tanda-tanda kiamat dari beberapa sanad dan
hadist.
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan, Ketika Rasulallah SAW sedang
berbicara pada suatu kaum dalam sebuah majlis, tiba-tiba datanglah seorang laki-
laki yang bertanya, “ Kapan hari kiamat datang ?” Rasulallah SAW tidak
menjawab dan terus berbicara pada kaum tersebut. Sebagian kaum itu berkata
“Beliau telah mendengar pertanyaan yang dikatakan lelaki tadi tetapi beliau tidak
menyukainya”. Sebagian lainnya mengatakan, “Beliau tidak mendengar”. Ketika
Rasulallah SAW selesai berbicara, beliau bertanya, “ Dimana orang yang bertanya
tentang kiamat tadi ?”. Orang itu menjawab “ Saya ya Rasulallah”. Lalu
Rasulallah bersabda “ Apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah kiamat”.
Dia bertanya lagi “Bagaimana amanah diabaikan?”. Rasulallah SAW menjawab “
Apabila sebuah perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah
kiamat”.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kiamat ?
2. Bagaimana tanda-tanda kiamat sudah dekat ?
3. Bagaimana gambaran hari kiamat menurut Al-Qur’an ?
4. Apa peristiwa yang terjadi pada hari akhir ?
5. Apa hikmah iman kepada hari akhir ?
B. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat memahami apa itu hari akhir
2. Dapat mengetahui apa nama-nama lain dari hari akhir
3. Dapat mengetahui tanda-tanda kiamat sudah dekat
4. Dapat mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi pada hari akhir
5. Dapat memahami tentang iman kepada hari akhir
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kiamat Kubra
Kiamat kubra bisa disebut juga dengan Kiamat Besar. Kiamat
Kubra ini adalah peristiwa hancurnya alam semesta dengan
semua isinya termasuk bumi, matahari, dan planet-planet
lainnya. Ada banyak sekali dalil-dalil tentang kiamat kubra ini,
diantaranya pada : QS. Al-Qari’ah ayat 4 dan 5 yang artinya;
“Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
berterbangan. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan”.
Kiamat kubra ini ditandai dengan ditiupnya terompet
sakangkala oleh Malaikat Isrofil. Tidak ada yang tahu kapan
terjadi kiamat besar ini kecuali AllahSWT. Bahkan Rasulullah
SAW pun tidak mengetahuinya, akan tetapi Rasulullah SAW
telah memberikan tanda-tandanya sebelum datangnya hari
kiamat. Tanda-tanda datangnya Kiamat Kubra ini adalah
diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi Terakhir,
merajalela minuman keras (khamr) dan praktek perzinaan yang
dilakukan secara terang-terangan dan lain sebagainya.
يوم يأتي بعض ءايات ربك الينفع نفسا ايمانها لم تكن ءامنت
من قبل
“(Yaitu) pada hari datangnya sebagian ayat tuhanmudimana
tidak berguna lagi iman sesorang yang belum beriman
sebelumny”. (QS. Al-An’am:158).
Imam Abu Isa At-Tirmidzi meriwayatkan secara marfu’ dari
Abu Hurairah,
3
Al-musnad(3/220). Dikatakan bahwa yang dimaksud ruwaibidlah adalah orang fasiq yang
berbicara dalam urusan-urusan public sanad hadist ini kuat, Imam Ahmad sendirian dalam
meriwayatkan bagian ini (tidak ada yang meriwayatkannya selain beliau, pent)
“Ada tiga perkara yang apabila ketiganya sudah muncul, maka
tidak lagi berguna iman sesorang yang belum beriman
sebelumnya, yaitu Dajjal,binatang (yang dapat berbicara
4
dengan manusia), dan terbitnya matahari dari barat)”.
4
Al-jami’ Ash-Shahih susnan At-Turmudzi
5
Sebuah hadist yang semakna juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunan nya (no. 4282)
dan imam ahmad dalm musnadnya (1/99)Dalam riwayat Abu Nu’alim disebutkan “seorang lelaki
yang berasal dari keturunanku”
6
Diriwayatkan oleh abu daud (4662)
dari keluarga beliau, yaitu keturunan Fatimah R.A. Al-mahdi
itu nama nya serupa dengan Rasulallah SAW. Sesungguhnya
nama Al-mahdi adalah Muhammad bin Abdullah. Dia adalah
seorang Quraisy yang sholeh yang menyebarkan benih keadilan
dimuka bumi. Diberitahukan bahwa dia tinggal dimuka bumi
ini selama tujuh tahun. Lelaki yang sholeh ini (Al-mahdi)
berlindung pada sebuah rumah lantaran menjauhkan diri dari
manusia lalu segolongan orang membaiatnya. Selanjutnya,
sekelompok pasukan perang yang melewati Madinah.
Lalu turunlah Dajjal pada jaman Al-Mahdi dan akhir
masa Al-Mahdi turunlah Isa Al-masih, kemudian Al-Mahdi
mengimami Isa Alaihissalam dan semua manusia dalam shalat.
Semua berita tentang Al-mahdi ini tertera dalam kitab-kitab
hadist yang shahih dan dapat dipertanggung jawabkan.
Ketika Imam Mahdi keluar ke bumi, setiap muslim ketika itu
wajib membantunya sebagaimana mereka wajib memenuhi
seruannya. Dasarnya adalah Hadist Nabi yang diriwayatkan
dari Hilal bin Amr yang bersumber dari Ali R.A bahwa
Rasulallah SAW bersabda,
“Keluarlah seorang laki-laki dari bilik sungai dikatakan ia
adalah Al-Harist bin Harrast. Didepannya ada seorang lelaki
yang disebut-sebut “Manshur” (orang yang ditolong) yang
menyerupai keluarga Rasulallah SAW. Setiap muslim wajib
memenuhi seruannya.
Tertera dalam beberapa Hadist bahwa didekat Ka’bah
terjadi peperangan antara tiga anak khalifah hingga akhir
zaman. Lalu keluarlah Al-mahdi kebumi ini. Kehadirannya
bermula dari negeri timur dan bukan dari kota Sardab Samra’
sebagaimana pengakuan kaum Rafidhah bahwa ia telad ada
sekarang ini dan mereka sedang menunggu dia keluar di akhir
zaman. Pengakuan ini keliru besar dan merusak akidah.7
Pada zaman Al-Mahdi buah-buah melimpah, lading-ladang
pertanian subur dan rindang, harta-harta melimpah ruah dan
penguasa terbatasi kekuasaannya. Islam berdiri tegak, musuh-
musuh menjdi takluk dan pintu kebaikan terbuka lebar. Anas
bin malik meriwayatkan hadist, bahwa Nabi SAW bersabda,
“sebuah perkara tidak bertambah kecuali ‘kekerasannya’.
Tidaklah didunia ini kekal melainkan sekedar tempat berlalu.
Tidak terjadi kiamat melainkan karena kejahatan manusia dan
tiada Al-Mahdi melainkan Isa bin Maryam”. 8
7
Tidak ada dalil tentang hal ini baik dari Al-Quran maupun sunnah juga tidak dari akal yang sehat,
bukan pula istihsan. Yang benar adalah Al-mahdi muncul dari daerah timur lalu kemudian ia
dibaiat di masjidil haram
8
Musnad imam Ahmad (1/435)
Dalam hadist ini terdapat petunjuk yang kaut tentang
hilangnya ilmu dari manusia pada akhir zaman dan manusia
hidup tanpa ilmu (syari’at) dimana dalam dada manusia tak
tersisa ilmu (syariat) sedikitpun kecuali perkataan
“Lailahaillallah”.9 Mereka mengucapkan kalimah tayyibah ini
tanpa ilmu dan pemahaman dengan harapan mereka dapat
selamat dari adzab neraka yang mengantarkan mereka menuju
surga.
Beliau bersabda lagi, “Perbanyaklah ucapan ‘Lailahaillallah’
sebelum kamu dipisahkan darinya.
Disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah, Waki’
meriwayatkan dari Al-A’masy dari syaqiq dari Abdullah, ia
berkata, Rasulallah SAW bersabda, “Menjelang kiamat, ada
suatu masa dimana ilmu hilang dan kebodohan mulai merabak
serta pembunuhan merajalela”. 10 (HR Ibnu Majah)
Dalam sunan Ibnu Majah disebutkan, Hudzaifah ibnul Yaman
mengatakan, Rasulallah SAW bersabda, “Menjelang kiamat,
islam mulai terhapus bagaikan baju yang mengusam warnanya
hingga tidak diketahui lagi apa iyu puasa, shalat, zakat dan haji.
Dan ketika seseorang berjalan pada suatu malam, maka tak
dijumpainya satu ayat pun yang yang tersisa dimuka bumi,
tinggalah orang tua dan yang tua renta dari kalangan manusia.
Merka berkata, “Kami mendapati orangtua-orangtua kami
mengucapkan ‘Lailahaillallah’, maka kami juga
mengatakannya”.
9
Rasulallah saw bersabda dalam sebuah hadist shahih,” siapa yang akhir ucapannya itu
lailahaillallah,ia pasti masuk surge”.
10
Diriwayatkan oleh Bukhari (IX/61),muslim (VIII/58) dan Ibnu Majah (4050)dalam kitab
sunannya. Saat ini,berbagai fitnah telah mencapai puncaknya. Begitu banyak guncangan dan dera
cobaan yang datang dari berbagai penjuru.
Shilah berkata, “Hal itu idak cukup untuk
mereka.’Lailahaillallah’,padahal mereka tidak mengetahui apa
arti shokat, puasa, ibadah dan sedekah”.11
Maka Hudzaifah berpaling kemudian ia mengulang-ulangnya
sebanyak tiga kali. Pada setiap kali diulang, Hudzaifah
menampik12. Kemudia Hudzaifah berkata pada kali ketiga,
“Wahai Shilah, kalimat itu (Lailahaillallah) telah
menyelamatkan mereka dari api neraka (ia mengucapkannya
sebanyak tiga kali)”.
13
Ibnu majah hanya sendiri meriwayatkan hadist ini. Riwayat ini juga gharib
Diriwayatkan dari Hilal bin Yusaf, dan Imran bin Hussain,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dalam umta ini (akan
terjadi) ketenggelaman, keburukan dan tuduhan (Fitnah)”.
Seseorang dari kaum Muslimin bertanya, “Kapan hal itu
terjadi, Wahai Rasulullah SAW. Beliau menjawab. “Jika telah
marak perbudakan, music dan berbagai khamar telah
diminum”.14
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW
bersabda, “Ketika fai’ (rampasan perang yang diambil sebelum
perang ed), sebagai harta yang diperebutkan, amanah sebagai
keuntungan, zakat sebagai kerugian, ia menuntut ilmu selain
agama, menaati istrinya, mendurhakai ibunya, merendahkan
temannya, menjauhi ibunya, banyak keributan suara dimasjid,
orang fasik memimpin kabilah (kaum), orang yang memimpin
rakyat (masyarakat) adalah oraang yang paling hina dari
mereka, seseorang dimuliakan karena takut disikapi buruk
olehnya, mulai banyak muncul perbudakan dan musik,
minuman keras banyak digemari, generasi belangan umat ini
melaknat generasi pendahulunya, maka mencium “angin
merah”, keruntuhan, keburukan dan tuduhan. Ayat-ayat saling
mengikuti, seperti sebuah system tua yang memutus jalurnya.
Maka perhatikanlah”. 15
16
Al-Bukhari (4/202) Muslim (2/106,107)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beriman kepada Hari Kiamat atau Hari Akhir
merupakan rukun iman yang kelima, tidak ada yang tahu
kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai
Muslim sudah seharusnya mengimani dan
mempercayainya. Hari kiamat diawali dengan tiupan
sangkakala oleh Malaikat Isrofil, dimana tiupan sasangkala
ini adalah untuk mematikan semua makhluk yang ada
dibumi beserta isinya.
Tanda –tanda hari Kiamat yaitu;
Munculnya Dajjal
Munculnya Imam Mahdi
Hilangnya ilmu & munculnya fenomena kebodohan
Buruknya peristiwa Akhir Zaman
Turunnya Isa Putra Maryam
Dst.