Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM

TUJUAN EVALUASI KURIKULUM

Dosen Pengampu;
Ibu Ike Hilatun Nisa, S. Sos, M. Pd

Disusun Oleh;
Ajah Nurika

NIM : 02001060

PAI 5 EKSEKUTIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY-SYUKRIYYAH (STAIS)
“Allah meneguhkan ( Iman ) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh itu dalam kehidupan didunia dan di akhirta. Dan Allah menyesatkan
orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki.”

( QS. Ibrahim, 27 )
,BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada
hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari
berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat iru baik dan buruknya perilaku sesorang
akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan sesorang dalam hatinya. Iman
kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim.
Sesungguhnya kedatangan hari kiamat itu adalah sesuatu yang pasti. Allah
akan membangkitkan manusia dari kuburnya. Inilah yang kita imani. Diatas
keimanan ini kami wafat dan menghadap Allah. Tak seorangpun tahu kapan
datangnya kiamat. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam sendiri tidak
mengetahuinya, karena pengetahuan tentang waktu kiamat adalah jenis
penegtahuan yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan tidak diketahui semua
makhluk. Karena itu, pembicaraan tentang kiamat seringkali hanya berdasarkan
asumsi, dugaan, rekaan, dan ramalan yang tak berdasar, kendati demikian,
terdapat riwayat-riwayat yang mutawatir (tak dapat dipungkiri lagi kebenarannya)
dan masyhur (terkenal) tentang tanda-tanda kiamat dari beberapa sanad dan
hadist.
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan, Ketika Rasulallah SAW sedang
berbicara pada suatu kaum dalam sebuah majlis, tiba-tiba datanglah seorang laki-
laki yang bertanya, “ Kapan hari kiamat datang ?” Rasulallah SAW tidak
menjawab dan terus berbicara pada kaum tersebut. Sebagian kaum itu berkata
“Beliau telah mendengar pertanyaan yang dikatakan lelaki tadi tetapi beliau tidak
menyukainya”. Sebagian lainnya mengatakan, “Beliau tidak mendengar”. Ketika
Rasulallah SAW selesai berbicara, beliau bertanya, “ Dimana orang yang bertanya
tentang kiamat tadi ?”. Orang itu menjawab “ Saya ya Rasulallah”. Lalu
Rasulallah bersabda “ Apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah kiamat”.
Dia bertanya lagi “Bagaimana amanah diabaikan?”. Rasulallah SAW menjawab “
Apabila sebuah perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah
kiamat”.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kiamat ?
2. Bagaimana tanda-tanda kiamat sudah dekat ?
3. Bagaimana gambaran hari kiamat menurut Al-Qur’an ?
4. Apa peristiwa yang terjadi pada hari akhir ?
5. Apa hikmah iman kepada hari akhir ?

B. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat memahami apa itu hari akhir
2. Dapat mengetahui apa nama-nama lain dari hari akhir
3. Dapat mengetahui tanda-tanda kiamat sudah dekat
4. Dapat mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi pada hari akhir
5. Dapat memahami tentang iman kepada hari akhir
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengrtian Iman Kepada Hari Akhir


Pengertian iman dari Bahasa Arab yang artinya Percaya.
Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan
dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan
tindakan ( perbuatan ).
Iman kepada Hari Akhir atau Kiamat adalah meyakini adanya
kehidupan yang hancurnya alam semesta ini dan manusia akan
mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah
dilakukan sewaktu di dunia. Tentang kapan datangnya Hari
Kiamat, tidak ada yang dapat mengetahui termasuk Nabi & Rasul
kecuali hanyalah Allah SWT.
Para Ulama membagi Kiamat menjadi 2 macam, yaitu
Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra.
a. Kiamat Sugra
Kiamat Sugra adalah Kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian
makhluk, misalnya kematian dan terjadinya bencana alam
seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya.
Kiamat Sugra atau biasa disebut dengan nama Kiamat Kecil
merupakan berakhirnya kehidupan sebagian makhluk didunia
ini, baik itu secara individu maupun secara kelompok.
Pasti semua mahkluk hidup yang bernyawa didunia ini akan
mengalami kematian. Tak ada makhluk didunia ini akan kekal
abadi. Semua musnah dan binasa.
Berikut ini beberapa contoh kiamat sugra :
1. Meninggalnya sesorang
Semua makhluk hidup yang ada didunia yang memiliki
nyawa, semua itu akan meninggal kembali kepada Allah
SWT. Didunia ini, makhluk hidup diberikan cobaan yang
sebenarnya membinasakan, agar bagaimana manusi
tersebut bias bertahan hidup dengan baik sesuai pedoman
dari Al-Qur’an atau tidak. Meninggalnya sesorang juga itu
mutlak rahasia Allah SWT dan tidak ada seorangpun yang
mengetahuinya. Bias itu meninggal diusia muda, remaja,
dewasa, atau lansia. Bisa itu saat hamil, tidur, melahirkan,
sedang sakit atau sedang melakukan perjalanan.
2. Bencana Alam
Bencana Alam atau dalam Bahasa Inggris dinamakan
dengan “Natural sisaster”, merupakan suatu peristiwa
alam yang mengakibatkan dampak cukup besar bagi
manusia.
Pristiwa alam yang terjadi ini bisa berupa seperti :
 Banjir
 Letusan gunung berapi
 Gempa bumi
 Tanah longsor
 Wabah penyakit
 Tsunami dll.

Kiamat-kiamat kecil yang terjadi sepanjang perjalanan


kehidupan manusia itu semuanya sebagian ujian dan
cobaan. Sebagaimana firman Allah SWT.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya.
Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”.
(QS. Al-Anbiyaa:35).

b. Kiamat Kubra
Kiamat kubra bisa disebut juga dengan Kiamat Besar. Kiamat
Kubra ini adalah peristiwa hancurnya alam semesta dengan
semua isinya termasuk bumi, matahari, dan planet-planet
lainnya. Ada banyak sekali dalil-dalil tentang kiamat kubra ini,
diantaranya pada : QS. Al-Qari’ah ayat 4 dan 5 yang artinya;
“Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
berterbangan. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan”.
Kiamat kubra ini ditandai dengan ditiupnya terompet
sakangkala oleh Malaikat Isrofil. Tidak ada yang tahu kapan
terjadi kiamat besar ini kecuali AllahSWT. Bahkan Rasulullah
SAW pun tidak mengetahuinya, akan tetapi Rasulullah SAW
telah memberikan tanda-tandanya sebelum datangnya hari
kiamat. Tanda-tanda datangnya Kiamat Kubra ini adalah
diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi Terakhir,
merajalela minuman keras (khamr) dan praktek perzinaan yang
dilakukan secara terang-terangan dan lain sebagainya.

B. Tanda-tanda datangnya Hari Akhir


1. Munculnya Dajjal
Menjelang Hari Kiamat akan bermunculan para dajjal
pendusta, berita-berita tentang hal ini bersifat mutawatir dan
merupakan suatu kebenaran yang tidak dapat dipungkiri.
Dalam Shahih Muslim ada riwayat dari Jabir bin Samurah ia
berkata, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“ Menjelang hari kiamat nanti akan bemunculan para pendusta

Jabir berkata, “ Maka berhati-hatilah terhadap mereka”. 1
Dalam Al-Musnad juga ada riwayat dari Jabir ia berkata, “Aku
telah mendengar Rasulallah SAW bersabda, “Menjelang hari
kiamat nanti akan ada para pendusta, diantara mereka adalah si
orang yamamah (Musilamah, pent), siorang Shan’a Al-‘Ansy,
si orang Himyar dan diantara mereka adalah dajjal, dan dia
itulah malapetaka terbesar”.2
Kemudian ada riwayat dalam Shahih Bukhari dari Abu
Hurairah ia berkata, Rasulallah SAW bersabda,
“Tidak akan datang hari kiamat hingga dimunculkannya para
Dajjal pendusta yang jumlahnya mendekati 30 orang, mereka
semua mengaku utusan Allah”.
Para Dajjal pendusta yang berjumlah 30 orang ini akan keluar
sebelum keluarnya Dajjal sejati. Dikatakan bahwa setiap kota,
daerah, padang rumput dan perkampungan, bahkan taka da
negeri yang yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali kota madinah
yang disetiap sudutnya ada dua Malaikat yang menghalau
masuknya Al-Maih Ad-Dajjal.
Kemudian pada saat keluarnya Dajjal bergejolaklah fitnah, taka
da yang bisa dipercaya, dimana orang yang biasanya berkata
jujur jadi berbohong dan yang biasanya berbohong menjadi
jujur, yang biasanya berkhianat jadi bisa dipercaya dan yang
biasanya amanah jadi pengkhianat. Itulah tahun-tahun yang
tersebar didalam penipuan, riya’, kedustaan, hasut menghasut,
isu-isu bohong dan gosip.
1
Diriwatkan oleh Muslim dalam shahihnya (8/179) perkataan Jabir, “ Berhati-hatilah terhadap
mereka. Artinya mereka itu sumber fitnah dan kejahatan yang dikhawatirkan.
2
Musnad Ahmad (3/345)
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulallah
SAW bersabda,
“Sesungguhnya hari-hari kemunculan Dajjal adalah tahun
penipuan. Yang biasanya berdusta menjadi jujur dan yang
biasanya jujur menjadi berdusta. Yang biasanya amanah jadi
berkhianat dan yang biasanya berkhianat menjadi amanah, dan
para ruwaibidlah pun jadi banyak membuat berkomentar”.3
Pertanyaan yang menyesakkan pikiran dan
membutuhkan jawaban adalah kalau Dajjal separah tu
bahayanya dan sedemikian penting untuk diketahui mengapa ia
tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Padahal Al-Qur’an telah
membuka pintu kebaikan bagi umat dan memudahkan jalan
untuk mendapatkannya, sebagaimana ia juga telah
meperingatkan akan adanya tempat-tempat keburukan, ia juga
menyuruh berhati-hati dari segala media yang bisa
menjerumuskan kita kedalam kejahatan itu, apalagi yang
menyebabkan terjadinya banyak fitnah dan menyebabkan kita
gampang berkecimpung didalamnya.
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwasanya
Dajjal itu disebutkan dalam Al-Qur’an secara tidak langsung
dalam firman Allah,

‫يوم يأتي بعض ءايات ربك الينفع نفسا ايمانها لم تكن ءامنت‬
‫من قبل‬
“(Yaitu) pada hari datangnya sebagian ayat tuhanmudimana
tidak berguna lagi iman sesorang yang belum beriman
sebelumny”. (QS. Al-An’am:158).
Imam Abu Isa At-Tirmidzi meriwayatkan secara marfu’ dari
Abu Hurairah,

3
Al-musnad(3/220). Dikatakan bahwa yang dimaksud ruwaibidlah adalah orang fasiq yang
berbicara dalam urusan-urusan public sanad hadist ini kuat, Imam Ahmad sendirian dalam
meriwayatkan bagian ini (tidak ada yang meriwayatkannya selain beliau, pent)
“Ada tiga perkara yang apabila ketiganya sudah muncul, maka
tidak lagi berguna iman sesorang yang belum beriman
sebelumnya, yaitu Dajjal,binatang (yang dapat berbicara
4
dengan manusia), dan terbitnya matahari dari barat)”.

2. Munculnya Imam Mahdi


Imam Mahdi adalah khalifah rasyidah yang terakhir. Ia juga
adalah akhir para imam dan ulama yang memahami kebenaran.
Tak ada artinya sedikitpun pendapat kaum Rafidhah
mengklaim bahwa Al-Mahdi adalah Muhammad bin Al-Hasan
Al-Askari. Yang benar berdasarkan hadist-hadist Nabi SAW,
Al-Mahdi turun pada akhir zaman sebelum turunnya Isa bun
Maryam, Ali R.A meriwayatkan sabda Rasulallah SAW,
“Sekiranya tidak tersisa lagi umur dunia kecuali sehari niscaya
Allah akan membangkitkan seorang lelaki darigolongan kami
yang mengisi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia
sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman”.5
Abu Daud mengatakan, Ali R.A berkata sambil
memandang kearah anaknya Al-Hasan, “Sesungguhnya anakku
ini adalah seorang pemuka bangsawan sebagaimana disebutkan
oleh Rasulallah SAW dan akan lahir dari keturunannya
seseorang yang namanya mirip dengan nama Nabi kamu
sekalian. Akhlak nya menyerupai Nabi namun karakter
tubuhnya tidak menyerupai Nabi”. Kemudian Ali menceritakan
kisah tentang bumi yang dipenuhi dengan keadilan.6
Rasulallah SAW telah memberi kabar gembira tentang
Al-Mahdi dan beliau menyebut bahwa Al-Mahdi itu berasal

4
Al-jami’ Ash-Shahih susnan At-Turmudzi
5
Sebuah hadist yang semakna juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunan nya (no. 4282)
dan imam ahmad dalm musnadnya (1/99)Dalam riwayat Abu Nu’alim disebutkan “seorang lelaki
yang berasal dari keturunanku”
6
Diriwayatkan oleh abu daud (4662)
dari keluarga beliau, yaitu keturunan Fatimah R.A. Al-mahdi
itu nama nya serupa dengan Rasulallah SAW. Sesungguhnya
nama Al-mahdi adalah Muhammad bin Abdullah. Dia adalah
seorang Quraisy yang sholeh yang menyebarkan benih keadilan
dimuka bumi. Diberitahukan bahwa dia tinggal dimuka bumi
ini selama tujuh tahun. Lelaki yang sholeh ini (Al-mahdi)
berlindung pada sebuah rumah lantaran menjauhkan diri dari
manusia lalu segolongan orang membaiatnya. Selanjutnya,
sekelompok pasukan perang yang melewati Madinah.
Lalu turunlah Dajjal pada jaman Al-Mahdi dan akhir
masa Al-Mahdi turunlah Isa Al-masih, kemudian Al-Mahdi
mengimami Isa Alaihissalam dan semua manusia dalam shalat.
Semua berita tentang Al-mahdi ini tertera dalam kitab-kitab
hadist yang shahih dan dapat dipertanggung jawabkan.
Ketika Imam Mahdi keluar ke bumi, setiap muslim ketika itu
wajib membantunya sebagaimana mereka wajib memenuhi
seruannya. Dasarnya adalah Hadist Nabi yang diriwayatkan
dari Hilal bin Amr yang bersumber dari Ali R.A bahwa
Rasulallah SAW bersabda,
“Keluarlah seorang laki-laki dari bilik sungai dikatakan ia
adalah Al-Harist bin Harrast. Didepannya ada seorang lelaki
yang disebut-sebut “Manshur” (orang yang ditolong) yang
menyerupai keluarga Rasulallah SAW. Setiap muslim wajib
memenuhi seruannya.
Tertera dalam beberapa Hadist bahwa didekat Ka’bah
terjadi peperangan antara tiga anak khalifah hingga akhir
zaman. Lalu keluarlah Al-mahdi kebumi ini. Kehadirannya
bermula dari negeri timur dan bukan dari kota Sardab Samra’
sebagaimana pengakuan kaum Rafidhah bahwa ia telad ada
sekarang ini dan mereka sedang menunggu dia keluar di akhir
zaman. Pengakuan ini keliru besar dan merusak akidah.7
Pada zaman Al-Mahdi buah-buah melimpah, lading-ladang
pertanian subur dan rindang, harta-harta melimpah ruah dan
penguasa terbatasi kekuasaannya. Islam berdiri tegak, musuh-
musuh menjdi takluk dan pintu kebaikan terbuka lebar. Anas
bin malik meriwayatkan hadist, bahwa Nabi SAW bersabda,
“sebuah perkara tidak bertambah kecuali ‘kekerasannya’.
Tidaklah didunia ini kekal melainkan sekedar tempat berlalu.
Tidak terjadi kiamat melainkan karena kejahatan manusia dan
tiada Al-Mahdi melainkan Isa bin Maryam”. 8

3. Hilangnya Ilmu dan Munculnya Fenomena Kebodohan


Diantara tanda-tanda kiamat yang tidak terpungkiri adalah
hilangnya ilmu dan merabaknya kebodohan serta merajalelanya
minuman keras. Bandar dan Muhammad bin Mutsanna
meriwayatkan dari Ghandar dan Syu’ban, ia mengatakan,
“Saya mendengar Qatadah meriwayatkan Hadist dari Anas Bin
malik ia berkata, “Maukah engkau aku sampaikan padamu
suatu hadist yang saya dengar dari Rasulallah SAW yang tidak
seorangpun yang akan menyampaikan hadist ini selain aku?”.
Rasulallah SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara tanda-
tanda kiamat adalah hilangnya ilmu, merabaknya kebodohan,
perzinahan merajalela,banyaknya peminum khamar,
meninggalnya kaum lelaki dan bertambahnya kaum perempuan
hingga jumlah wanita menjadi lima puluh berbanding satu”.

7
Tidak ada dalil tentang hal ini baik dari Al-Quran maupun sunnah juga tidak dari akal yang sehat,
bukan pula istihsan. Yang benar adalah Al-mahdi muncul dari daerah timur lalu kemudian ia
dibaiat di masjidil haram
8
Musnad imam Ahmad (1/435)
Dalam hadist ini terdapat petunjuk yang kaut tentang
hilangnya ilmu dari manusia pada akhir zaman dan manusia
hidup tanpa ilmu (syari’at) dimana dalam dada manusia tak
tersisa ilmu (syariat) sedikitpun kecuali perkataan
“Lailahaillallah”.9 Mereka mengucapkan kalimah tayyibah ini
tanpa ilmu dan pemahaman dengan harapan mereka dapat
selamat dari adzab neraka yang mengantarkan mereka menuju
surga.
Beliau bersabda lagi, “Perbanyaklah ucapan ‘Lailahaillallah’
sebelum kamu dipisahkan darinya.
Disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah, Waki’
meriwayatkan dari Al-A’masy dari syaqiq dari Abdullah, ia
berkata, Rasulallah SAW bersabda, “Menjelang kiamat, ada
suatu masa dimana ilmu hilang dan kebodohan mulai merabak
serta pembunuhan merajalela”. 10 (HR Ibnu Majah)
Dalam sunan Ibnu Majah disebutkan, Hudzaifah ibnul Yaman
mengatakan, Rasulallah SAW bersabda, “Menjelang kiamat,
islam mulai terhapus bagaikan baju yang mengusam warnanya
hingga tidak diketahui lagi apa iyu puasa, shalat, zakat dan haji.
Dan ketika seseorang berjalan pada suatu malam, maka tak
dijumpainya satu ayat pun yang yang tersisa dimuka bumi,
tinggalah orang tua dan yang tua renta dari kalangan manusia.
Merka berkata, “Kami mendapati orangtua-orangtua kami
mengucapkan ‘Lailahaillallah’, maka kami juga
mengatakannya”.

9
Rasulallah saw bersabda dalam sebuah hadist shahih,” siapa yang akhir ucapannya itu
lailahaillallah,ia pasti masuk surge”.
10
Diriwayatkan oleh Bukhari (IX/61),muslim (VIII/58) dan Ibnu Majah (4050)dalam kitab
sunannya. Saat ini,berbagai fitnah telah mencapai puncaknya. Begitu banyak guncangan dan dera
cobaan yang datang dari berbagai penjuru.
Shilah berkata, “Hal itu idak cukup untuk
mereka.’Lailahaillallah’,padahal mereka tidak mengetahui apa
arti shokat, puasa, ibadah dan sedekah”.11
Maka Hudzaifah berpaling kemudian ia mengulang-ulangnya
sebanyak tiga kali. Pada setiap kali diulang, Hudzaifah
menampik12. Kemudia Hudzaifah berkata pada kali ketiga,
“Wahai Shilah, kalimat itu (Lailahaillallah) telah
menyelamatkan mereka dari api neraka (ia mengucapkannya
sebanyak tiga kali)”.

4. Buruknya Peristiwa Akhir Zaman


Ibnu Majah menyebutkan dalam sunan-Nya, dalam bab
Fitnah, sebuah Hadist yang mempunyai sanad bersambung
hingga Abdullah Bin Umar. Ia menceritakan, “Suatu ketika,
Rasulullah SAW menemui kami dan bersabda,
“Wahai kaum Muhajirin! Ada lima karakter jika kalian diuji
dengan hal itu, dan aku berlindung kepada Allah agar kalian
tidak menemui masa itu. Tidak tampak sama sekali kerusakan
dalam suatu kaum hingga mereka melakukannya secara terang-
teragan, kecuali tersebar ditengah-tengah mereka karena wabah
kolera dan penyakit-penyakit lainnya yang belum pernah
terjadi dikalangan orang-orang sebelum mereka. Mereka yang
mengurangi takaran dan timbangan dapat dihukum setelah
beberapa tahun, sulitlahpenghidupan, penguasa berlaku dzalim
11
Tersebarnya kebodohan pada akhir zaman termasuk dari kerendahan, kita berlindung kepada
Allah dari hal itu. Kemudian kebodohan dan kesesatan itu makin bertambah hingga berakhirlah
masa, buruklah tempat kembali,semoga Allah menjaga kita.
12
Dia adalah hudzaifah Ibnu Yaman, seorang sahabat mulia yang terkenal, ia seorang pahlawan
yang pemberani. Ia adalah sahabat yang paling tahu ihwal kaum munafik. Umar bin khattab
pernah menanyainya tentang orang-orang munafik, dan hudzaifah pun menerangkannya.
Hudzaifah memiliki pribadi yang penuh semangat dan pemberani. Ia ikut berperang dalam
pertempuran di Nahawind(22H). sahabatnya pernah menawarkan harta yang akan diberikan
setiap tahun. Ia ikut berperang di Hamadzan lalu Ar-Ray. Umar bin khattab kemudian
menyuruhnya ke madain, hingga akhirnya ia wafat disana pada tahun 36 H.
terhadap mereka, mereka menolak membayar zakat sehingga
mereka tidak mendapat rintik air dari langit. Kalau bukan
untuk binatang, hujan tak turun. Mereka yang melanggar
perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya, Allah akan timpakan
kekalahan dari musuh dari selain mereka. Merka berhasil
merampas sebagian yang ada ditangan mereka. Selama para
pemimpin mereka tidak berhukum dengan Kitabullah dan
berusaha melaksanakan apa yang diturunkan Allah, maka Allah
akan menjadikan keburukan diantara mereka.” 13
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam sunan-Nya (No. 4819).
Ali bin Abi Thalib R.A pernah menceritakan,
“Ketika Rasulullah SAW mengimami kami dalam Shalat
Subuh. Ketika ia telah shalat, seseorang bertanya kepada
beliau, “Kapan terjadinya kiamat ?” Maka beliau menegurnya
dan berkata, “Diamlah!” Setelah orang itu pergi, beliau
menghadapkan matanya ke langit dan berkata, “Maha suci Dzat
yang membentangkan dan menciptakannya”. Rasulullah SAW
lalu berkata, “Dimana orang yang bertanya tentang Hari
Kiamat tadi ?” Pria tersebut lalu duduk diatas kedua lututnya,
dan berkata, “Saya, dengan Ayah dan Ibuku aku bertanya
kepada anda”. Rasulullah SAW menjawab, “Kiamat terjadi
ketika para pemimpin berlaku dzalim, membenarkan (ramalan)
bintang-bintang, mendustakan takdir, ketika amanah dijadikan
keuntungan, sedekah sebagai kerugian, keburukan sebagai
tambahan. Pasa saat itu, hancurlah kaummu. “Kemudian Al-
Bazzar (seorang pencatat Hadist, Pent) berkomentar, “Kami
tidak mengetahui hadist ini kecuali dari segi ini”. Yunus bin
Arqam seseorang yang terpercaya, orang banyak meriwayatkan
darinya. Ia menganut paham Syi’ah yang sangat kuat.

13
Ibnu majah hanya sendiri meriwayatkan hadist ini. Riwayat ini juga gharib
Diriwayatkan dari Hilal bin Yusaf, dan Imran bin Hussain,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dalam umta ini (akan
terjadi) ketenggelaman, keburukan dan tuduhan (Fitnah)”.
Seseorang dari kaum Muslimin bertanya, “Kapan hal itu
terjadi, Wahai Rasulullah SAW. Beliau menjawab. “Jika telah
marak perbudakan, music dan berbagai khamar telah
diminum”.14
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW
bersabda, “Ketika fai’ (rampasan perang yang diambil sebelum
perang ed), sebagai harta yang diperebutkan, amanah sebagai
keuntungan, zakat sebagai kerugian, ia menuntut ilmu selain
agama, menaati istrinya, mendurhakai ibunya, merendahkan
temannya, menjauhi ibunya, banyak keributan suara dimasjid,
orang fasik memimpin kabilah (kaum), orang yang memimpin
rakyat (masyarakat) adalah oraang yang paling hina dari
mereka, seseorang dimuliakan karena takut disikapi buruk
olehnya, mulai banyak muncul perbudakan dan musik,
minuman keras banyak digemari, generasi belangan umat ini
melaknat generasi pendahulunya, maka mencium “angin
merah”, keruntuhan, keburukan dan tuduhan. Ayat-ayat saling
mengikuti, seperti sebuah system tua yang memutus jalurnya.
Maka perhatikanlah”. 15

5. Turunnya Isa Putra Maryam (Rasul Allah)


Tanpa Ayah, Al-Masih putra Maryam dilahirkan, dia
adalah ruh ciptaan Allah dan kalimatnya yang ia ucapkan
kemudian terciptalah manusia dengan kekuasaan ilahiyyah
14
Hadist ini gharib (diriwayatkan oleh satu orang-ed). Hadist ini juga diriwayatkan dari Al-‘Amasy
Abdurahman bin Sabith dan Nabi SAW secara mursal. Lihat : Al-jami’ Ash-Shahih oleh imam
Tirmidzi (No.2212)
15
Abu isa berkata, Hadist ini kami tidak tahu kecuali dari jalan ini. Dikeluarkan oleh Tirmidzi
dalam Al-jami’ Ash-Shahih.
yang tanpa batas dan tidak terlihat oleh waktu dan tempat,
karena penciptanya adalah dzat yang hanya mengatakan
“jadilah” maka jadilah sesuatu itu. Dia maha kuasa atas hamba-
hambanya.
Bukhori dan Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih mereka
masing-masing dari Az-Zuhri, dari Sa’id, dari Abi Hurairah ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda,”Pada malam aku di Isra’
kan aku bertemu Musa”. Beliau menyebutkan sifat-sifatnya, “Ia
orangnya tidak tegap, kepalanya tertunduk, dia seperti orang
Syanu’ah (Nama daerah, pent). “Beliau bersabda lagi,”Lalu aku
bertemu dengan Isya, ia orangnya kemerah-merahan seperti
baru keluar dari kamar mandi”.16

16
Al-Bukhari (4/202) Muslim (2/106,107)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beriman kepada Hari Kiamat atau Hari Akhir
merupakan rukun iman yang kelima, tidak ada yang tahu
kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai
Muslim sudah seharusnya mengimani dan
mempercayainya. Hari kiamat diawali dengan tiupan
sangkakala oleh Malaikat Isrofil, dimana tiupan sasangkala
ini adalah untuk mematikan semua makhluk yang ada
dibumi beserta isinya.
Tanda –tanda hari Kiamat yaitu;
 Munculnya Dajjal
 Munculnya Imam Mahdi
 Hilangnya ilmu & munculnya fenomena kebodohan
 Buruknya peristiwa Akhir Zaman
 Turunnya Isa Putra Maryam
Dst.

Anda mungkin juga menyukai