Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Disusun Oleh:

Nama : Yogi Fauzi Firmansyah


NIS : 101722364
Kelas : XII TKJ 2
Prog. Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PURWAKARTA
KELOMPOK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Jl. Industri KM.4 Telp/Fax. (0264) 200163 Purwakarta 41151
2019
8

BAB II
AQIDAH

1.1 Iman kepada Hari Akhir


Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan
menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya
kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan
mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu
di dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat
mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt. Hari akhir
sama dengan hari kiamat.
Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra.
1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya
kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus,
banjir dan sebagainya.
Kiamat sugra atau biasa disebut dengan nama kiamat kecil merupakan
berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini, baik itu secara individu
maupun secara kelompok.
Pasti, semua makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini akan mengalami
kematian. Tak ada makhluk di dunia ini yang akan kekal abadi. Semua musnah
dan binasa.
Berikut ini beberapa contoh kiamat sugra :
1. Meninggalnya Seseorang
Semua makhluk hidup yang ada di dunia yang memiliki nyawa, semua itu akan
meninggal kembali ke Allah SWT.
9

Di dunia ini, makhluk hidup diberikan cobaan yang sebenarnya membinasakan,


agar bagaimana manusia tersebut bisa bertahan hidup dengan baik sesuai pedoman
dari Al Quran atau tidak.
Meninggalnya seseorang juga itu mutlak rahasia Allah SWT dan tidak ada 1
orangpun yang mengetahuinya. Bisa itu meninggal di usia muda, remaja, dewasa,
atau lansia. Bisa itu saat sedang tidur, sedang sakit, atau sedang melakukan
perjalanan.
Maka dari itu, kita manusia memang disarankan untuk selalu membaca doa sebelum
melakukan sesuatu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada
diri kita.Kita hanya bisa berpasrah diri dan tetap melakukan kewajiban kita sebagai
umat Islam serta melakukan hal-hal yang baik agar kita bisa mendapatkan cukup
banyak pahala untuk bisa dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
2. Bencana Alam
Bencana alam atau dalam bahasa Inggris dinamakan dengan "natural disaster",
merupakan suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak cukup besar bagi
manusia.
Peristiwa alam yang terjadi ini bisa berupa seperti :
 Banjir
 Letusan gunung berapi
 Gempa bumi
 Tanah longsor
 Kekeringan
 Gelombang panas
 Badai tropis
 Tornado
 Wabah penyakit
 Kebakaran liar
 Hujan es
 Badai salju
 Tsunami
10

Bahkan, beberapa bencana alam terjadi secara tak alami. Contohnya seperti
kelaparan, yakni kekurangan bahan pangan dalam jumlah yang cukup besar, yang
mana hal ini disebabkan oleh faktor manusia dan alam.
Terlihat jika usia bumi kita yang sudah kian menua, banyak sekali terjadi bencana
alam di sekitar kita, entah itu memang ulah dari manusia sendiri atau alam yang
menimbulkan gejala bencana tersebut terjadi.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa prospek kehidupan seseorang di alam baru
(kubur/akhirat) sangat bergantung pada perbuatannya di dunia. Jika baik, maka
akan baik pula balasannya, begitulah sebaliknya. Untuk lebih dapat memahami
permasalahan pokok tersebut, maka berikut ini akan dipaparkan dalil-dalil naqli
(Al-Qur’an dan Sunah) dan aqli.
Pengertian kiamat kubra (kiamat besar)
Setelah mengetahui kiamat kubra, maka selanjutnya adalah kimat kubra. Kiamat
kubra ini dapat disebut dengan kiamat besar. Definisinya adalah peristiwa
hancurnya alam semesta dengan semua isinya termasuk bumi, matahari, dan
planet-planet lainnya. Ada banyak sekali dalil tentang kiamat kubra ini,
diantaranya adalah pada Q.S. Al - Qori'ah ayat 4 dan 5 yang artinya :
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebangan. (Ayat 4)
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Ayat 5)
Kiamat kubra ini ditandari dengan ditiupnya terompet sangkakala oleh Malaikan
Israfil. Tidak ada yang tahu kapan terjadi kiamat besar ini, kecuali Allah swt.
Bahkan Nabi Muhammad saw pun tidak tahu, tetapi Rasulullah saw telah
memberikan tanda-tandanya sebelum datangnya hari kiamat. Tanda-tanda kecil
kiamat kubra ini adalah diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir,
merajalela minuman keras (khamr) dan praktek perzinaan yang dilakukan secara
terang-terangan dan lain sebagainya. Sementara itu tanda-tanda besar datangnya
kiamat kubra adalah terbitnya matahari dari arah barat, lenyapnya Al Qur'an,
Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, munculnya dajjal, rusaknya Ka'bah, dan keluanya
binatang ajaib yang bisa berbicara dan lain sebagainya.
11

A. Tanda-tanda hari akhir


Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari
kiamat adalah sebagai berikut :

1. Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :


a. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
b. Ilmu agama dianggap tidak penting
c. Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana mana.
d. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
e. Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam
f. Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt

2. Tanda-tanda kiamat besar , anatara lain :


a. Matahari terbit dari barat
b. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
c. Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
d. Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
e. Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.

C. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Akhir


1. Yaumul Barzah (Alam Kubur), Masa atau waktu antara sesudah meninggal
nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat. (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2. Yaumul Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari
manusia pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
3. Yaumul Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk
dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
4. Yaumul Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan
keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
5. Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia
kesurga atau neraka.
12

6. Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S.
Al Hajj : 23 )
7. Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“ (Q.S.
Az Zumar : 32 )

D. Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat


1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan
selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap
kesenangan hidup di dunia.
2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti
kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki
bagi manusia.
4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap
manusia yang hidup di dunia.
5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan
segala larangan-larang-Nya.
F. Nama Lain Hari Kiamat
1. As-Sa’ah
‫ةعا السل َّ ِإ‬ ‫ْنآإإاإإِنسِفنإإَ آ ْرثآك ك‬
‫ن‬ َ َ ‫إإاإإٌ آإَيإتآ‬
‫ْي آ‬ ‫إإَّنآَٰ ِلإإات آي آ‬
‫فإَب آ‬ ‫آ آ‬ ‫بمنْ ُس م آ‬
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya,
akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)
2. Yaumul Ba’ats (hari berbangkit)
ْ‫إإِإإرث آفتإإافإنآمثْث م ْإب نآدآ إق‬ ْ ‫ْااُل ْم َاو اآ آيهآ‬
ِ ‫ِإِنمآ َْْإإبآ ْْوإإَّنآ‬ ‫إإَّنآَٰسِ مَٰ ْإب َ ْْل َْ ل‬
‫ي آ َُْآ مَْ آنإإاإ مر ْسث م ْب آ‬
“Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai
hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak
mengetahuinya.” (QS. Ar-Rum: 56).
3. Yaumud Din (hari pembalasan)
‫لُداا لُ ْم لاو ك آَُُٰإ‬
‫ِ ين ل‬
“Yang menguasai di Hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 4).
4. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)
‫ة لَ لْااُل ْم لاو آََّ آ ْهه َْنم ْبإ‬
ْ َ‫فإَّ إذْ َ ْ ل‬
‫فإَّنم ْبإإِ ُْ مكإإَمي آإ‬
‫إإاإَّنم ْبإإُآ َإٌ آْ ْفإإا آ‬
‫بمنْ ُسمْ آن آ‬
13

“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak
beriman.” (QS. Maryam: 39).
5. Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)
‫ف َ لة لَْلااَ ن لا‬
‫ََد آََّّ ِإ‬
‫ن‬ ْ ْْ ‫آب َُْآ مَْ آنإإرآفهمِْإنآ‬
‫إإِن آا آت آِْ منإإنآي آإ‬
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya
mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)
6. Yaumut Tanad (hari saling memanggil)
‫َ دََلع لتااُل ْم لاو آُْآ ْت مَٰ ْبإإَآف مإ‬
‫آفخإَّهنفإَآ ْْو آ‬
‫إإَّبآف‬
“Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling
memanggil’”. (QS. Ghafir: 32).
7. Darul Qarar (tempat kembali)
‫فإِن آاتآفْمإإ ك آنهَٰإإَّهِ آَفإَآ ْْوإإبآف‬
ْ ‫إإََّّ ِنإإ آُث آفَإِنقْ ْهتآ‬ ْ ‫ف‬
‫َ ْال لَ لَدااتلَ َاد ن آ‬
‫إإَِف آكْ آ آ‬
“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan
sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali”. (QS.
Ghafir: 39).
8. Yaumul Fashl (hari pemisahan )
ْ ‫يمَٰآهنِمْ آنإإِهإإ مر ْسث م ْبإإِنِها َ ْْل‬
ِ‫َ لْااُل ْم َاو آنهآ‬
“Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21)
9. Yaumul Jama’ (hari berkumpul )
‫إإا َ ْ لْ َْ لْااُل ْم لاو آَّي م ْسه آَإ‬
‫ْي آ إ‬
‫إإَب آ‬
‫اته آ‬
“Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada
keraguan padanya.” (QS. Asy-Syura: 7)
10. Yaumul Hisab (hari perhitungan)
ِ‫ْاا لمل ْم لاو يمْ آْق مَّ آنإإ آُفإ آنهآ‬ ‫َ ْ لَ ل‬
‫ةع ل‬
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad: 53)
11. Yaumul Wa’id (hari yang dijanjikan)
‫فإَّهمف آنإ‬ ْ ‫َ ْ لم لام لنااُل ْم َاو ذآن آَٰإإِن‬
‫رَْإإا آ‬
“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.” (QS. Qaf: 20)
12. Yaumul Khulud (Kekal)
‫َوإإَِْ مفُمْنآف‬
َ ‫َ ْ َولَم لتااُل ْم َاو ذآن آَٰإإِ آم‬
14

“Masukilah ke (dalam surga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal.” (QS.
Qaf: 34)
13. Yaumul Khuruj (hari dikeluarkan dari kubur)
ِ ‫خْااُل ْم َاو ذآن آَٰإإِ ْفن آا نلإإِن‬
‫ر ْت آاٌآإإبآ ْم آََمْنآإإبآ ْْ آإو‬ ‫َ ْ َو ََ ل‬
“Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya.
Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf: 42)
14. Al-Waqi’ah
ِ‫َ ْ لمَقلَل اس َ آََّآَآقإإَّذآ‬
“Apabila terjadi hari Kiamat.” (QS. Al-Waqi’ah: 1)
15. Al Haqqah (yang pasti)
‫إإَّ آُف‬‫َ ْ لَعقَ َسا آُفإَآَ آَْ آ‬
‫ِد آ‬
“Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haqqah: 3)
16. Ath Thammatul Kubra (bencana besar)
ِ‫َ ْ َْ ْْ لَااَ َةع َا اسَ آِف آَاإإاآذذآ‬
“Maka apabila bencana yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-
Nazi’at: 34)
17. Ash-Shakhkhah (teriakan)
ِ‫َع َة اسَ آِف آَاإإاآذذآ‬
َ َ
“Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga).” (QS. Abasa: 33)
18. Al-Azifah (suatu yang dekat)
‫َ لةفل اسَ َآتاآقإ‬
“Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat.” (QS. AN-Najm: 57)
19. Al-Qari’ah (ketukan keras)
‫إإَّ آُف‬‫َ ْال لعدا السَ آُفإَآَ آَْ آ‬
‫ِد آ‬
“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” (QS. Al-Qari’ah: 3)
Demikianlah nama lain dari hari kiamat, sebagai tambahan ilmu pengetahuan kita
tentang adanya hari berbangkit. Setiap arti dari hari kiamat memiliki makna
khusus yang semoga di lain waktu dapat dibahas kembali.
15

BAB III
AKHLAK

1.1 Etos Kerja dalam Pandangan Islam

Etos berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Kata
kerja berarti usaha,amal, dan apa yang harus dilakukan (diperbuat). Etos berasal
dari bahasaYunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, sertakeyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu,
tetapi juga olehkelompok bahkan masyarakat . Dalam kamus besar bahasa
Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang atau suatukelompok. Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua
bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi, intelektual dan fisik,
maupun hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan. (Dr.Abdul
Aziz.Al Khayyath,1994: 13) berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahamkan
bahwa semua usaha manusia baik yang dilakukan oleh akal, perasaan, maupun
perbuatan adalah termasuk kedalam kerja. Contohnya,
beribadah,berdoa,belajar,berolah raga, bekerja, bertani, dan berdagang.

Adapun pengertian kerja secara khusus, yakni yang biasa dipakai dalam
dunia ketenagakerjaan dewasa ini, adalah setiap potensi yang dikeluarkan manusia
untuk memenuhi tuntutan hidupnya, berupa makanan, pakaian tempat tinggal,
dan peningkatan taraf hidup. (Dr. Abdul Azis, Al Khayyath,1994 : 22) Dari
pengertian kerja khusus tersebut, yang dimaksud dengan kerja hanyalah usaha-
usaha untuk kepentingan duniawi semata. Contohnya, bertani, berdagang, dan
mengolah kekayaan alam.

Dalam bahasa Arab, kerja disebut amila. Menurut Dr. Abdul Aziz, di dalam
kitab suci‫ إ‬Alquran‫ إ‬terdapat‫ إ‬620‫ إ‬kata‟amila‫( إ‬kerja)‫ إ‬dengan‫ إ‬segala‫ إ‬bentuknya‫إ‬
(menurut IlmuBahasa‫إ‬Arab).‫إ‬Hal‫إ‬itu‫إ‬menunjukkan‫إ‬bahwa‫إ‬masalah‫“إ‬kerja”‫إ‬harus‫إ‬
mendapat perhatianyang sungguh-sungguh dari setiap umat manusia, khususnya
umat Islam.Selain itu, di dalam Alquran kata amila(kerja) sering didahului dengan
kata‟amanuuatau‫„ إ‬amanuu‫( إ‬beriman).‫ إ‬Ini‫ إ‬menunjukkan bahwa seseorang yang
16

beriman (mukmin) harus membuktikan imannya dengan amal (kerja), yakni


perbuatan-perbuatan yangbaik yang diridai Allah. Allah swr berfirman yang
berarti,‫“إ‬Dan‫إ‬Allah‫إ‬telah‫إ‬berjanjikepada‫إ‬orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yangsaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan‫إ‬mereka‫إ‬berkuasa‫إ‬dibumi.”(Q.S.An‫إ‬Nur,24‫إ‬:‫إ‬55).

Adapun manfaat yang penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :

a. Menjalin komunikasi yang baik. Dengan adanya etos kerja maka akan ada
juga komunikasi secara terus menerus dari masing-masing anggota dan dapat
menimbulkan komunikasi yang baik.

b. Menciptakan suasana kerja yang nyaman. Dengan adanya etos kerja yang
berasal dari masing-masing individu, semua pekerjaan akan berjalan sesuai dan
dapat menimbulkan kenyamanan di lingkungan kerja.

c. Meningkatkan rasa kekeluargaan. Rasa kekeluargaan tumbuh dari suatu


kebersamaan yang terus menerus. Etos kerja bisa disebut sebagai suatu etika
atau kesadaran diri yang mununtut kita untuk bekerja keras.

d. Menumbuhkan jiwa kebersamaan. Setiap individu mempuyai karakter yang


berbeda beda. Namun dengan adanya suatu tujuan bersama yang ada di dalam
lingkungan kerja akan dapat menumbuhkan jiwa kebersamaan dengan
sendirinya.

1. Al-Quran Surah Al-Mujadilah, 58:11

Artinya : “Hai‫إ‬ orang-orang yang beriman,apabila dikatakan


kepadamu: “Berlapang-lapanglah‫ إ‬dalam‫ إ‬majelis‟,‫ إ‬maka‫ إ‬lapangkanlah,‫ إ‬niscaya‫إ‬
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan‫ إ‬:‫„ إ‬Berdirilah‫إ‬
kamu‟,‫ إ‬maka‫ إ‬kamu‫ إ‬dan‫ إ‬orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.‫ إ‬Dan‫ إ‬Allah‫ إ‬Maha‫ إ‬Mengetahui‫ إ‬apa‫ إ‬yang‫ إ‬kamu‫ إ‬kerjakan.”(Q.S.Al-
Mujadilah,58:11).
17

Ayat Al-Quran Surah Al-Mujadilah ayat 11 isinya antara lain berkaitan


dengan adab atau tata krama yang harus diterapkan dalam majelis-majelis yang
baik dan diridai Allah swt. Adab atau tata karma yang dimaksud yaitu
memberikan kelapangan dadakepada orang-orang yang akan mengunjungi dan
berada dalam majelis-majelistersebut dengan cara, seperti : mempersilahkan
orang lain yang datang belakanganuntuk duduk di samping kita, sekiranya masih
kosong, menciptakan suasana nyaman, mewujudkan rasa persaudaraan, saling
menghormati dan saling menyayangi, sertatidak boleh menyuruh orang lain yang
lebih dulu menempati tempat duduknya untukpindah ke tempat lain tanpa alasan
yang‫إ‬dibenarkan‫إ‬oleh‫إ‬syara‟.

Mukmin/Mukminah apabila diperintahkan Allah dan rasul-Nya untuk


bangunmelaksanakan hal-hal yang baik yang diridai-Nya, seperti shalat, menuntut
ilmu,berjuang di jalan Allah, dan membiasakan diri dengan akhlak terpuji, maka
perintah tersebut hendaknya segera dilaksanakan dengan niat ikhlas dan sesuai
dengan ketentuan‫إ‬syara‟.

Asbabun Nuzul (sebab turunnya) ayat 11 surat Al Mujadalah:

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa apabila ada orang yang baru datang
kemajlis Rosululloh, para sahabat tidak mau memberikan tempat duduk di
sisi Rosululloh. Maka turunlah ayat ini (58:11) sebagai perintah untuk
memberikan tempat kepada orang yang baru datang. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir
dari Qotadah) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 11 ini turun pada hari
Jum‟at,‫إ‬di‫إ‬saat pahlawan-pahlawan Badr datang ke tempat pertemuan yg penuh
sesak. Orang-orangtidak memberi tempat kepada yagn baru datang itu, sehingga
terpaksa mereka berdiri.Rosululloh menyuruh berdiri kepada pribumi, dan tamu-
tamu itu (Pahlawan Badar)disuruh duduk di tempat mereka. Orang-orang yang
disuruh pindah tempat itu merasatersinggung perasaannya. Ayat ini (ayat 11)
turun sebagai perintah kepada kaum mu’minin untuk menaati perintah Rosululloh
dan‫إ‬memberikan‫إ‬kesempatan‫إ‬dudukkepada.‫إ‬sesama‫إ‬mu‟min.
18

2. Al-Quran Surah Al-Jumu’ah: 9-10

Artinya‫ إ‬:‫“ إ‬Wahai‫ إ‬orang-orang yang beriman! Apabila telah disuruh untuk
melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan
tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak‫إ‬agar‫إ‬kamu‫إ‬beruntung.” (Q.S.Al-
Jumu‟ah‫إ‬62:9-10)

Surah Al-Jumu‟ah‫إ‬:9-10 berisi, suruhan Allah SWT terhadap orang-orang


beriman atau umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mukalaf
untuk melaksanakanshalat Jumat. Agar dapat melaksanakan shalat Jumat umat
Islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya, seperti menuntut ilmu
dan berjual-beli. Umat Islam yang memenuhi seruan Allah SWT tersebut tentu
akan memperoleh banyak hikmah.

Umat Islam yang telah selesai menunaikan shalat diperintah Allah SWT
untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karunia-Nya. Karunia Allah SWT
itu antara lain : ilmu pengetahuan, harta benda, jabatan, kesehatan, kekuatan,
kedamaian, dan kesejahteraan.

Dalam bekerja, setiap pekerja muslim (muslimah), hendaknya sesuai dengan


etika Islam, yaitu :
1. Melandasi setiap kegiatan kerja semata-mata ikhlas karena Allah serta untuk
memperoleh rida-Nya. Pekerjaan yang halal bila dilandasi dengan niat ikhlas
karena Allah tentu akan mendapatkan pahala ibadah.

2. Mencintai pekerjaannya. Karena pekerja yang mencinta pekerjaanya, biasanya


dalam bekerja akan tenang, senang, bijaksana, dan akan meraih hasil kerja yang
optimal.

3. Mengawali setiap kegiatan kerjanya dengan ucapan basmalah.

4. Melaksanakan setiap kegiatan kerjanya dengan cara yang halal.


19

5. Tidak (Haram) melakukan kegiatan kerja yang bersifat mendurhakai Allah.


Misalnya bekerja sebagai germo, pencatat riba (renten), dan pelayan bar.

6. Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan pekerja dengan


pekerjaan- pekerjaan di luar batas kemampuan.

7. Memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, dapat dipercaya, suka tolong


menolong dalam kebaikan, dan professional dalam kerjanya.

8. Bersabar apabila menghadapi hambatan-hambatan dalam kerjanya.


Sebaliknya, bersyukur apabila memperoleh keberhasilan.

9. Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk kehidupan di


dunia dan yang manfaatnya untuk kehidupan di akhirat. Seseorang yang sibuk
bekerja sehingga meninggalkan shalat lima waktu, tidak sesuai dengan Islam.

1.2 Rahasia Kesuksesan Karier dan Pekerjaan Rasulullah SAW :

Pertama, Rasul selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-
asalan. Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menginginkan jika salah seorang
darimu bekerja, maka hendaklah meningkatkan kualitasnya".

Kedua, dalam bekerja Rasul melakukannya dengan manajemen yang baik,


perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas.

Ketiga, Rasul tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun.


"Barangsiapa yang dibukakan pintukebaikan, hendaknya dia mampu
memanfaatkannya, karena ia tidak tahu kapan ditutupkan kepadanya," demikian
beliau bersabda.

Keempat, dalam bekerja Rasul selalu memperhitungkan masa depan. Beliau


adalah sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan
terfokus.

Kelima, Rasul tidak pernah menangguhkan pekerjaan. Beliau bekerja secara


tuntas dan berkualitas.
20

Keenam, Rasul bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan (membentuk)


tim yang solid yang percaya pada cita-cita bersama.

Ketujuh, Rasul adalah pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu
sedetik pun waktu, kecuali menjadi

Kedelapan, tentunya ada nilai tambah bagi diri dan umatnya. Dan yang terakhir,
Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan.
Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk
meraih keridhaan Allah SWT. Inilah kunci terpenting.

1.3 Etika kerja dalam Islam

Rasulullah‫إ‬SAW‫إ‬bersabda,‫“إ‬Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang


diantara kamu yang melakukan pekerjaan dengan itqon (tekun,‫إ‬rapi‫إ‬dan‫إ‬teliti).”‫إ‬
(HR. al-Baihaki)

Dalam memilih seseorang ketika akan diserahkan tugas, rasulullah melakukannya


dengan selektif. Diantaranya dilihat dari segi keahlian, keutamaan (iman) dan
kedalaman ilmunya. Beliau senantiasa mengajak mereka agar itqon dalam
bekerja.

Sebagaimana dalam awal tulisan ini dikatakan bahwa banyak ayat al-Qur’an‫إ‬
menyatakan kata-kata iman yang diikuti oleh amal saleh yang orientasinya kerja
dengan muatan ketaqwaan.

Penggunaan istilah perniagaan, pertanian, hutang untuk mengungkapkan secara


ukhrawi menunjukkan bagaimana kerja sebagai amal saleh diangkatkan oleh
Islam pada kedudukan terhormat.

Pandangan Islam tentang pekerjaan perlu kiranya diperjelas dengan usaha


sedalam-dalamnya. Sabda Nabi SAW yang amat terkenal bahwa nilai-nilai suatu
bentuk kerja tergantung pada niat pelakunya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan
oleh‫ إ‬Bukhari‫ إ‬dan‫ إ‬Muslim,‫ إ‬Rasulullah‫ إ‬bersabda‫ إ‬bahwa‫“ إ‬sesungguhnya‫( إ‬nilai)
pekerjaan‫إ‬itu‫إ‬tergantung‫إ‬pada‫إ‬apa‫إ‬yang‫إ‬diniatkan.”‫(إ‬HR.‫إ‬Bukhari‫إ‬dan‫إ‬Muslim).
21

Tinggi rendahnya nilai kerja itu diperoleh seseorang tergantung dari tinggi
rendahnya niat. Niat juga merupakan dorongan batin bagi seseorang untuk
mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu.

Adapun hal-hal yang penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :

1. Adanya keterkaitan individu terhadap Allah, kesadaran bahwa Allah


melihat, mengontrol dalam kondisi apapun dan akan menghisab seluruh amal
perbuatan secara adil kelak di akhirat. Kesadaran inilah yang menuntut individu
untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras
memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya.
Dalam sebuah hadis rasulullah‫إ‬bersabda,‫“إ‬sebaik-baiknya pekerjaan adalah usaha
seorang‫إ‬pekerja‫إ‬yang‫إ‬dilakukannya‫إ‬secara‫إ‬tulus.”‫(إ‬HR‫إ‬Hambali)
2. Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan. Firman
Allah SWT :
“Hai‫إ‬orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-
Nya‫إ‬kamu‫إ‬menyembah.”‫(إ‬al-Baqarah: 172)
1. Dilarang memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam
bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.
2. Islam tidak membolehkan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada
kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah.
3. Professionalisme yaitu kemampuan untuk memahami dan melakukan
pekerjaan sesuai dengan prinsip-prinsip keahlian. Pekerja tidak cukup hanya
memegang teguh sifat amanah, kuat dan kreatif serta bertaqwa tetapi dia juga
mengerti dan benar-benar menguasai pekerjaannya. Tanpa professionalisme suatu
pekerjaan akan mengalami kerusakan dan kebangkrutan juga menyebabkan
menurunnya produktivitas bahkan sampai kepada kesemrautan manajemen serta
kerusakan alat-alat produksi
22

BAB IV
FIQIH

1.1 Munaqahat (Hukum Pernikahan)


A. Pengertian Pernikahan
Perkawinan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur.
Menurut istilah syarak pula ialah‫ إ‬ijab‫ إ‬dan‫ إ‬qabul‫‘( إ‬aqad)‫ إ‬yang‫ إ‬menghalalkan‫إ‬
persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan oleh kata-kata yang
menunjukkan nikah, menurut peraturan yang ditentukan oleh Islam. Perkataan
zawaj digunakan di dalam al-Quran bermaksud pasangan dalam penggunaannya
perkataan ini bermaksud perkahwinan Allah s.w.t. menjadikan manusia itu
berpasang-pasangan, menghalalkan perkahwinan dan mengharamkan zina.
Adapun‫إ‬nikah‫إ‬menurut‫إ‬syari’at‫إ‬nikah‫إ‬juga‫إ‬berarti‫إ‬akad.‫إ‬Sedangkan‫إ‬pengertian‫إ‬
hubungan badan itu hanya metafora saja.
Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua
sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak
dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau
masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi
rahmat bagi sekalian alam. Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara
banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria calon calon pendamping hidup,
hingga bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati.
Islam menuntunnya. Begitu pula Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan
sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak
melanggar‫إ‬tuntunan‫إ‬sunnah‫إ‬Rasulullah‫إ‬shallallahu‫‘إ‬alaihi‫إ‬wa sallam, begitu pula
dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Melalui
makalah yang singkat ini insyaallah kami akan membahas perkawinan menurut
hukum islam.
Pernikahan adalah sunnah karuniah yang apabila dilaksanakan akan
mendapat pahala tetapi apabila tidak dilakukan tidak mendapatkan dosa tetapi
dimakruhkan karna tidak mengikuti sunnah rosul.
23

Arti dari pernikahan disini adalah bersatunya dua insane dengan jenis
berbeda yaitu laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan
perjanjian atau akad.
Suatu pernikahan mempunyai tujuan yaitu ingin membangun keluarga yang
sakinah mawaddah warohmah serta ingin mendapatkan keturunan yang solihah.
Keturunan inilah yang selalu didambakan oleh setiap orang yang sudah menikah
karena keturunan merupakan generasi bagi orang tuanya.

B. Hikmah Pernikahan
Allah SWT berfirman :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.”(Ar-ruum,21)
Pernikahan menjadikan proses keberlangsungan hidup manusia didunia ini
berlanjut, dari generasi ke generasi. Selain juga menjadi penyalur nafsu birahi,
melalui hubungan suami istri serta menghindari godaan syetan yang
menjerumuskan. Pernikahan juga berfungsi untuk mengatur hubungan laki-laki
dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah kasih
sayang dan penghormatan muslimah berkewajiban untuk mengerjakan tugas
didalam rumah tangganya seperti mengatur rumah, mendidik anak, dan
menciptakan suasana yang menyenangkan. Supaya suami dapat mengerjakan
kewajibannya dengan baik untuk kepentingan dunia dan akhirat.
Adapun hikmah yang lain dalam pernikahannya itu yaitu :
a) Mampu menjaga kelangsungan hidup manusia dengan jalan berkembang biak
dan berketurunan.
b) Mampu menjaga suami istri terjerumus dalam perbuatan nista dan mampu
mengekang syahwat seta menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan.
c) Mampu menenangkan dan menentramkan jiwa denagn cara duduk-duduk dan
bencrengkramah dengan pacarannya.
24

d) Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat


kewanitaan yang diciptakan.
C. Tujuan Pernikahan dalam Islam

inilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”(An-Nisaa’,‫إ‬3)
Dari keterangan diatas disimpulkan bahwa hukum nikah ada 5 :
· Wajib kepada orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga bias
menjerumuskannya ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan ia
seorang yang mampu.disini mampu bermaksud ia mampu membayar mahar (mas
berkahminan/dower) dan mampu nafkah kepada calon istrinya.
· Sunat kepada orang yang mampu tetapi dapat mengawal nafsunya.
· Harus kepada orang yang tidak ada padanya larangan untuk berkahwin dan ini
merupakan hukum asal perkawinan
· Makruh kepada orang yang tidak berkemampuan dari segi nafkah batin dan
lahir tetapi sekadar tidak memberi kemudaratan kepada isteri.
· Haram kepada orang yang tidak berkempuan untuk memberi nafkah batin dan
lahir dan ia sendiri tidak berkuasa (lemah), tidak punya keinginan menikah serta
akan menganiaya isteri jika dia menikah.
E. MAHRAM
Pengertian Mahram berasal dari kata dalam bahasa arab yang berarti haram
dinikahi baik nikah secara resmi maupun nikah siri. Mahram juga berasal dari
makna haram, yaitu wanita yang haram dinikahi dan yang dimaksud dengan
keharaman menikahi wanita adalah menyangkut boleh atau tidaknya melihat
aurat, dan hubungan baik langsung maupun tidak langsung.
Mahram tersebut bisa bersifat langsung artinya orang-orang yang memiliki
darah yang sama otomatis menjadi mahram dan ada pula hubungan yang tidak
langsung seperti mahram yang diakibatkan oleh hubungan pernikahan misalnya
saja seorang wanita yang sudah menikah dan bersuami maka ia haram hukumnya
untuk dinikahi oleh orang lain
25

F. RUKUN DAN SYARAT


Rukun Dan Syaratnya Pernikahan
Rukun pernikahan ada lima:
1. Mempelai laki-laki syaratnya: bukan dari mahram dari calon istri, idak
terpaksa, atas kemauan sendiri, orangnya tertentu, jelas orangny,calon
suami, syaratnya antara lain beragama Islam, benar-benar pria, tidak karena
terpaksa, bukan mahram (perempuan calon istri), tidak sedang ihram haji
atau umrah, dan usia sekurang-kurangnya 19 tahun.
2. Mempelai perempuan syaratnya-syaratnya:‫إ‬tidak‫إ‬ada‫إ‬halangan‫إ‬syar’I‫إ‬yaitu‫إ‬
tidak bersuami, bukan mahram, tidak sedang dalam iddah, merdeka, atas
kemauan sendiri, jelas orangnya. Calon istri, syaratnya antara lain beragama
Islam, benar-benar perempuan, tidak karena terpaksa, halal bagi calon
suami, tidak bersuami, tidak sedang ihram haji atau umrah, dan usia
sekurang-kurangnya 16 tahun.
3. Wali (wali si perempuan) keterangannya adalah sabda Nabi Saw:
‫َب َفإُِكَْإه َٰاقإِ غ تكإَّذنإَّن تيفإا س َٰفحيفإِ فطل‬
“Barangsiapa‫إ‬diantara perempuan yang menikah dengan tanpa izin walinya, maka
pernikahannya‫إ‬batal”‫(إ‬Riwayat‫إ‬Empat‫إ‬Ahli‫إ‬Hadis‫إ‬kecuali‫إ‬Nasa’I)
Dan syarat-syaratnya: laki-laki, baligh, waras akalnya, tidak dipaksa, adil.
Mengenai susunan dan urutan yang menjadi wali adalah sebagai berikut:
1) Bapak kandung, bapak tiri tidak sah menjadi wali.
2) Kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan.
3) Saudara laki-laki kandung.
4) Saudara laklaki sebapak.
5) Anak laki-laki dari saudara laki-laki kandung.
6) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak.
7) Paman (saudara laki-laki bapak).
8) Anak laki-laki paman.
9) Hakim. Wali hakim berlaku apabila wali yang tersebut di atas semuanya
tidak ada, sedang berhalangan, atau menyerahkan kewaliannya kepada
hakim. .
26

G. HAK DAN KEWAJIBAN


Hak Istri
1. Hak mengenai harta yaitu mahar atau mas kawin dan nafkah.
2. Hak mendapat perlakuan baik dari suami. Allah berfirman:
‫تك آَِّ آْفَ مكَّن ِملإِ ْفن آَ َْ مكَّخإاآذ ْنإرآك ْنث م مَْن ِملإاآ آَ آمإإإَ آ‬ ‫ْنإي آ َْٰ آكنمِْإ آَ ْته ْ آ‬
ِ ‫فإَّ آب ْ آَ آل‬
ْ ‫إِمإاتهإ آفت ْْكِإرآث‬
Artinya:‫“ إ‬Dan‫ إ‬bergaullah‫ إ‬dengan‫ إ‬mereka‫( إ‬istri)‫ إ‬secara‫ إ‬patut.‫ إ‬Kemudian‫ إ‬bila‫إ‬
kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan‫إ‬padanya‫إ‬kebaikan‫إ‬yang‫إ‬banyak.”‫إ‬
(An Nisa:19)
3. Agar suami menjaga dan memelihara istrinya. Maksudnya ialah menjaga
kehormatan istri, tidak menyia-yiakannya, agar selalu melaksanakan perintah
Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Firman Allah:
ْ ‫إََّ آ ْنُت مَٰ ْبإه‬
‫آفَِإبآف‬ ‫…َآبْ آيفإِنِهبلآ إأ آ آُسمِْإَمِْإَ آ ْهفم آم مَٰ ْب آ‬
Artinya:‫“ إ‬Hai‫ إ‬orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari‫إ‬api‫إ‬neraka‫(إ”…إ‬At‫إ‬Tahrim:‫إ‬6)

Hak Suami
Ketaatan istri kepada suami dalam melaksanakan urusan rumah tangga termasuk
di dalamnya memelihara dan mendidik anak, selama suami menjalankan
ketentuan-ketentuan Allah SWT yang berhubungan dengan kehidupan suami istri.

Hak bersama suami-istri


Hak-hak bersama di antara kedua suami istri adalah:
1. Halalnya pergaulan sebagai suami istri dan kesempatan saling menikmati
atas dasar kerjasama dan saling memerlukan.
2. Sucinya hubungan perbesanan.
Dalam hal ini istri haram bagi laki-laki dari pihak keluarga suami, sebagaimana
suami haram bagi perempuan pihak keluarga istri.
3. Berlaku hak saling mempusakai/mewarisi. Apabila salah seorang di antara
suami- istri meninggal, maka salah satu berhak mewarisi walaupun keduanya
belum bercampur.
27

4. Perlakuan dan pergaulan yang baik.


Menjadi kewajiban suami istri untuk saling berlaku dan bergaul dengan baik,
sehingga suasana menjadi tentram, rukun dan penuh dengan kedamaian.
Kewajiban istri
1. Hormat dan patuh pada suami dalam batas-batas yang ditentukan oleh norma
dan susila.
2. Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan
mewujudkan kesejahteraan keluarga.
3. Memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah SWT.
4. Memelihara dan menjaga kehormatan serta melindungi harta benda keluarga.
5. Menerima dan menghormati pemberian suami serta mencukupkan nafkah
yang diberikannya dengan baik, hemat, cermat dan bijaksana.
Kewajiban suami
1. Memelihara, memimpin dan membimbing keluarga lahir dan batin, serta
menjaga dan bertanggungjawab atas keselamatan dan kesejahteraannya.
2. Memberi nafkah sesuai kemampuan serta mengusahakan keperluan keluarga
terutama sandang, pangan dan papan.
3. Membantu tugas-tugas istri terutama dalam hal memelihara dan mendidik
anak-anak dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Memberi kebebasn berfikir dan bertindak kepda istri sesuai dengan ajaran
agama, tidak mempersulit apalagi membuat istri menderita lahir – batin yang
dapat mendorong istri berbuat salah.
5. Dapat mengatasi kedaan, mencari penyelesaian secara bijaksana dan tidak
berbuat sewenang-wenang.
Kewajiban bersama suami-istri
1. Saling menghormati orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
2. Memupuk rasa cinta dan kasih sayang. Masing-masing harus dapat
menyesuaikan diri, seia sekata, percaya mempercayai serta selalu
bermusyawarah untuk kepentingan bersama.
3. Hormat-menghormati, sopan-santun, penuh pengertian serta bergaul dengan
baik.
28

4. Matang dalam berbuat dan berfikir serta tidak bersikap emosional dalam
persoalan yang dihadapi.
5. Memelihara kepercayaan dan tidak saling membuka aib dan rahasia pribadi.
6. Sabar dan rela atas kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan
masing-masing.
29

BAB V
SEJARAH ISLAM

1.1 Perkembangan Islam Di Indonesia


Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti
animisme, dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa
Indonesia bahkan dibeberapa wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-
kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha. Namun Islam datang ke wilayah-wilayah
tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-
prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan
perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat
mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
Misalnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, kerajaan Taruma Negara di Jawa
Barat, kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya. Tentang kapan Islam datang
masuk ke Indonesia,‫إ‬menurut‫إ‬kesimpulan‫إ‬seminar‫إ“إ‬masuknya‫إ‬Islam‫إ‬di‫إ‬Indonesia”‫إ‬
pada tanggal 17 s.d 20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad
pertama hijriyah atau pada abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain
menyebutkan bahwa Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara pada masa
Khulafaur Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung dari Madinah.

2. Cara Masuknya Islam di Indonesia

Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan.


Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan
persuasif berkat kegigihan para ulama.

Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;
30

1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak
dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti
kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah
para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping
mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan
menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

2. Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media
kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa.
Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia
mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran
Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut
masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai
sekarang. Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti
jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

3. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan‫إ‬Islam‫إ‬di‫إ‬Indonesia.‫إ‬Para‫إ‬da’i‫إ‬dan‫إ‬muballig‫إ‬yang‫إ‬menyebarkan‫إ‬Islam‫إ‬
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang
yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran
pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti
Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan
sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali
penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

4. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat
dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat
31

dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya
di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang
sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh
Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam
melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal
tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.
1.2 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara
1. Di Sumatra
Kesimpulan hasil seminar di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa
wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau
Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-
masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan
Islam Perlak dan Samudra Pasai.
2. Di Jawa
Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada
abad pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya
Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai
tahun 675 M. sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah
Jawa (Kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah
saat itu baru penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para
da’i‫إ‬yang‫إ‬berasal‫إ‬dari‫إ‬Malaka‫إ‬atau‫إ‬kerajaan‫إ‬Pasai‫إ‬sendiri.‫إ‬Sebab‫إ‬saat‫إ‬itu‫إ‬lalu‫إ‬
lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan Pasai disatu pihak dengan Jawa
dipihak lain sudah begitu pesat.

Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh


para Wali Sanga, yaitu sbb :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor
penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai
perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan
di Gapura Wetan Gresik
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
32

Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang
Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan
budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri,
mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat
di desa Ampel tahun 1481 M. Jasa-jasa Sunan Ampel :
1) Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir
para mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan
Demak pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat)
dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah
Blambangan.
2) Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada
tahun 1479 M.
3) Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden
Patah sebagai Sultan
c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)
Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai
ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja
peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel
wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.

d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)


Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama-
sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah.
e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia
membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri
sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar
manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang
kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di
bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.
f. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang).
33

Dakwah‫إ‬beliau‫إ‬terutama‫إ‬dalam‫إ‬bidang‫إ‬sosial.‫إ‬Beliau‫إ‬juga‫إ‬mengkader‫إ‬para‫إ‬da’i‫إ‬
yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.

g. Syarif Hidayatullah
Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan
Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di Cirebon
yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid
Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif
Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang
hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak
dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.

h. Sunan Kudus
Nama‫إ‬aslinya‫إ‬adalah‫إ‬Ja’far‫إ‬Sadiq.‫إ‬Lahir‫إ‬pada‫إ‬pertengahan‫إ‬abad‫إ‬ke‫إ‬15‫إ‬dan‫إ‬
wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus
dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan
merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.
i. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga.
Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta
kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara
kota Kudus.

Raja-raja Maluku yang masuk Islam seperti :


a. Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465-1486).
b. Setelah beliau wafat digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang sangat besar
jasanya dalam menyiarkan Islam di kepulauan Maluku, Irian bahkan sampai ke
Filipina.
c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaluddin.
d. Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.
e. Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.
34

4. Peranan Umat Islam dalam Mengusir Penjajah.

Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakar dalam hati bangsa
Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti Samudra
Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh sebelum mereka datang, umat Islam
Indonesia sudah memiliki identitas bendera dan warnanya adalah merah putih. Ini
terinspirasi oleh bendera Rasulullah saw. yang juga berwarna merah dan putih.
Rasulullah‫إ‬saw‫إ‬pernah‫إ‬bersabda‫إ‬:”‫إ‬Allah‫إ‬telah‫إ‬menundukkan‫إ‬pada‫إ‬dunia,‫إ‬timur‫إ‬
dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah, yakni Al-Ahmar dan Al-
Abyadl,‫إ‬merah‫إ‬dan‫إ‬putih‫“إ‬.‫إ‬Begitu‫إ‬juga‫إ‬dengan‫إ‬bahasa‫إ‬Indonesia.‫إ‬Tidak‫إ‬akan‫إ‬
bangsa ini mempunyai bahasa Indonesia kecuali ketika ulama menjadikan bahasa
ini bahasa pasar, lalu menjadi bahasa ilmu dan menjadi bahasa jurnalistik.
Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah air
dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan
semangat melawan penjajah.
Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh pergerakan, termasuk yang
berlabel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya terinspirasi dari ruh ajaran Islam.
Sebagai bukti misalnya Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) tadinya berasal
dari Sarekat Islam (SI); Soekarno sendiri pernah jadi guru Muhammadiyah dan
pernah nyantri dibawah bimbingan Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo
yang kelak dicap sebagai pemberontak DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya
bukanlah seorang yang hanya memperjuangkan emansipasi wanita.
Ia seorang pejuang Islam yang sedang dalam perjalanan menuju Islam yang
kaaffah. Ketika sedang mencetuskan ide-idenya, ia sedang beralih dari kegelapan
(jahiliyah) kepada cahaya terang (Islam) atau minaz-zulumati ilannur (habis gelap
terbitlah terang). Patimura seorang pahlawan yang diklaim sebagai seorang Nasrani
sebenarnya dia adalah seorang Islam yang taat. Tulisan tentang Thomas Mattulessy
hanyalah omong kosong. Tokoh Thomas Mattulessy yang ada adalah Kapten
Ahmad Lussy atau Mat Lussy, seorang muslim yang memimpin perjuangan.
Semangat jihad yang dikumandangkan para pahlawan semakin terbakar ketika para
penjajah berusaha menyebarkan agama Nasrani kepada bangsa Indonesia yang
mayoritas sudah beragama Islam yang tentu saja dengan cara-cara yang berbeda
35

dengan ketika Islam datang dan diterima oleh mereka, bahwa Islam tersebar dan
dianut oleh mereka dengan jalan damai dan persuasif yakni lewat jalur perdagangan
dan pergaulan yang mulia bahkan wali sanga menyebarkannya lewat seni dan
budaya.‫إ‬Para‫إ‬da’i‫إ‬Islam‫إ‬sangat‫إ‬paham‫إ‬dan‫إ‬menyadari‫إ‬akan‫إ‬kewajiban‫إ‬menyebarkan‫إ‬
Islam kepada orang lain, tapi juga mereka sangat paham bahwa tugasnya hanya
sekedar menyampaikan.

Anda mungkin juga menyukai