Anda di halaman 1dari 6

IMAN KEPADA HARI AKHIR

(Makalah Tugas Presentasi PAI/Akidah)

Pengarang:
Nurul Mufidah
Juliantino Ponco Nugroho
Muh. Sultan Harits
Pembimbing:
Jaja Nurjanah

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka


Fakultas Psikologi
Prodi Psikologi
2022/2023
1. Pembahasan
Tidak ada yang abadi didunia ini, segala sesuatu yang berada di alam pasti akan berakhir cepat atau
lambat, dari manusia, hewan, tumbuhan dan apapun yang ada di duniaini, karena hanya Allah semata lah
yang ada ketika kata ada itu tidak ada, dan akan selalu ada bahkan ketika kata ada itu sudah tidak ada.
Hari Akhir atau yang disebut Qiamat adalah sebutan hari dimana semua ini berakhir. Bagi siapapun
dan apapun yang berada di alam ini maka akan menghadapi hari ini.
Hari akhir disebut juga Hari Qiyamah. Qiyamah berasal dari kata Qoma-Yaquumu-Qiyaman wa
Qiyaamatan yang berarti bangkit. Atau secara istilah hari ini adalah hari dimana semua mahluk
dibangkitkan untuk dipertanyakan dan dipertanggung jawabkan atas segala amalannya selama di dunia, jika
baik maka mendapatkan imbalan, jika buruk maka mendapatkan azab. Sebagaimana Allah berfirman di surat
Al-Mu’minuun ayat 16:

8‫ َن‬8‫ و‬8ُ‫ ث‬8‫ َع‬8‫ ْب‬8ُ‫ ت‬8‫ ِة‬8‫ َم‬8‫ ا‬8َ‫ ي‬8ِ‫ ق‬8‫ ْل‬8‫ ا‬8‫ َم‬8‫و‬8ْ 8َ‫ ي‬8‫ ْم‬8‫ ُك‬8َّ‫ ِإ ن‬8‫ َّم‬8ُ‫ث‬
“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.”
Pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya
hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Beriman dan meyakini akan adanya hari akhir
termasuk dalam rukun iman yang ke lima.
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi Syaifullah, dkk, hari akhir
ditandai dengan bunyi terompet sangkakala Malaikat Israfil atas perintah dari Allah SWT. Seseorang tidak
dapat disebut dengan mukmin bila mengingkari keberadaan hari akhir.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT. Yang tidak
dapat diketahui oleh siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari
kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW. Seperti dijelaskan dalam Al
Quran surat Al A'raf ayat 187,

َ‫ض ۚ اَل تَْأتِي ُك ْم ِإاَّل بَ ْغتَةً ۗ يَ ْسـَٔلُونَك‬


ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ت فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ْ َ‫ك ع َِن ٱلسَّا َع ِة َأيَّانَ ُمرْ َس ٰىهَا ۖ قُلْ ِإنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِعن َد َربِّى ۖ اَل يُ َجلِّيهَا ِل َو ْقتِهَٓا ِإاَّل هُ َو ۚ ثَقُل‬
َ َ‫يَ ْسـَٔلُون‬
ٰ
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬ ِ َّ‫ك َحفِ ٌّى َع ْنهَا ۖ قُلْ ِإنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِعن َد ٱهَّلل ِ َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َر ٱلن‬َ َّ‫َكَأن‬
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat
menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di
langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari
Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Macam Macam Hari Akhir

1. Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil

Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir
bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang
kepanjangan, hama tanaman yang merajalela.

Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :


“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. (Q.S. al
Baqarah ayat 155-156)

2. Kiamat Kubro

Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia
serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia
terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-
Zalzalah ayat 1-5.

Terdapat beberapa fase yang disebutkan di Al-Qur’an dan Hadits mengenai apa saja yang akan
terjadi ketika kiamat kubro datang
Pertama, Munculnya kabut (dukhan)
Kedua, Munculnya Dajjal
Ketiga, Munculnya Dabbah
Keempat, Terbitnya matahari dari barat.
Kelima, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Keenam, Munculnya Isa bin Maryam;
Ketujuh, Adanya tiga gerhana, di timur; 
Kedelapan, gerhana di barat;
Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat
berkumpul.

Ketika berakhir sudah alam ini, maka para manusia akan menghadapi 6 Tahap yaumul akhir
Berikut penjelasan tahapan terjadinya hari akhir

1. Yaumul barzakh
Tahapan alam kubur ini adalah yang paling awal dan merupakan pintu gerbang menuju akhirat. Adanya
yaumul barzakh dijelaskan dalam surat Al Mu'minun ayat 100

َ‫ت ۚ َكٓاَّل ۚ ِإنَّهَا َكلِ َمةٌ ه َُو قَٓاِئلُهَا ۖ َو ِمن َو َرٓاِئ ِهم بَرْ زَ ٌخ ِإلَ ٰى يَوْ ِم يُ ْب َعثُون‬ َ ٰ ‫لَ َعلِّ ٓى َأ ْع َم ُل‬
ُ ‫صلِحًا فِي َما تَ َر ْك‬
Arab latin: La'allī a'malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā`iluhā, wa miw warā`ihim
barzakhun ilā yaumi yub'aṡụn

Artinya: "Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal
hari mereka dibangkitkan."

Barzakh sendiri artinya sekat, antara alam dunia dan alam akhirat. Alam ini menjadi tempat singgah untuk
para manusia yang telah wafat menunggu hari akhir tiba. Manusia yang singgah disana sudah ada sejak Nabi
Adam hingga detik ini. Meski hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi waktunya tentu kita sebagai
manusia tidak bisa membayangkan atau menghitung seberapa lama kita berada di alam itu.
Karena alam ini merupakan tempat persinggahan bagi manusia yang telah wafat, terdapat 2 keadaan
mayit ketika di alam barzakh, mereka yang mendapatkan nikmat kubur, dan mereka yang mendapatkan azab
kubur
Selama di dunia, manusia yang telah meninggal tidak dapat membawa gelar, jabatan, bahkan harta yang
selama hidupnya dikejar. Tetapi yang dapat dibawa sebagai bekal yang dapat menyelamatkan kita hanyalah
amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

Dia mengatakan, terkait perhitungan amal baik dan buruk, Allah SWT telah menjelasknya dalam ayat
berikut ini yaitu

ُ‫فَ َمن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْيرًا يَ َر ۥه‬

Artinya, ‘’Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.’’ (QS Al-Zalzalah: 7) .

ُ‫َو َمن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا يَ َر ۥه‬

“Barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah, niscaya akan melihat (balasan)nya pula’’ (QS
Al-Zalzalah: 8)

Jadi, sekecil apapun perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan selama menjalani hidup di alam dunia,
pasti akan dihitung Allah SWT.

Lalu apa saja yang sebenarnya terjadi di alam ini?

Selain dari amal baik atau buruk kita, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud
yang menjelaskan bahwa di alam barzakh kita akan didatang oleh malaikat yang Bernama Munkar dan
Nakir yang akan menanyakan tentang apa Agama kita dan siapa Tuhan, Nabi kita yang akan menentukan
apakah kita mendapat azab atau nikmat

2. Yaumul ba'ats
Pada tahap ini, seluruh manusia dibangkitkan kembali menuju Padang Mahsyar. Kebangkitan manusia
pertama hingga paling akhir terjadi usai malaikat Izrail meniup sangkakala yang kedua.

Adanya yaumul ba'ats dijelaskan dalam surat Yasin ayat 51

ِ ‫ور فَِإ َذا هُم ِّمنَ ٱَأْلجْ دَا‬


َ‫ث ِإلَ ٰى َربِّ ِه ْم يَن ِسلُون‬ ِ ُّ‫َونُفِ َخ فِى ٱلص‬

Arab latin: Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn

Artinya: "Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju)
kepada Tuhan mereka."

3. Yaumul mahsyar
Manusia selanjutnya dikumpulkan di Padang Mahsyar pada tahap yang juga kerap ditulis yaumul masyar.
Seluruh manusia akan menerima catatan amalnya secara rinci tanpa kecuali.

Selanjutnya Allah SWT akan mengadili tiap manusia seadil-adilnya, sesuai QS Az Zumar ayat 69

ْ ‫ق َوهُ ْم اَل ي‬
َ‫ُظلَ ُمون‬ ِّ ‫ض َى بَ ْينَهُم بِ ْٱل َح‬ ٓ ‫ض َع ْٱل ِك ٰتَبُ َو ِج ۟ا‬
ِ ُ‫ى َء بِٱلنَّبِ ِّيۦنَ َوٱل ُّشهَدَٓا ِء َوق‬ ِ ُ‫ت ٱَأْلرْ ضُ بِن‬
ِ ‫ور َربِّهَا َو ُو‬ ِ َ‫َوَأ ْش َرق‬
Arab latin: Wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi'al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa
quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn

Artinya: "Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan
diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan
diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."

4. Yaumul hisab
Setelah menerima catatan amal, segala perbuatan manusia selama hidup dihitung dan diperlihatkan. Umat
pertama yang dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW terkait sholatnya.

Pada yaumum hisab, seluruh anggota tubuh ikut bersaksi sesuai firman Allah SWT dalam An-Nur ayat 24
۟ ُ‫يَوْ م تَ ْشهَ ُد َعلَ ْي ِه ْم َأ ْل ِسنَتُهُ ْم َوَأ ْي ِدي ِه ْم َوَأرْ ُجلُهُم بما َكان‬
َ‫وا يَ ْع َملُون‬ َِ َ

Arab latin: Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụn

Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan."

5. Yaumul mizan
Pada tahap ini, manusia akan menerima hasil timbangan seluruh perbuatannya selama di dunia. Semua akan
ditimbang mulai dari yang terkecil hingga paling besar tanpa ada yang luput.

Manusia yang selama hidupnya selalu beriman dan beramal sholeh tentu bahagia menerima timbangan Allah
SWT. Namun berbeda dengan umat yang selalu melanggar ketentuan Allah SWT dan RasulNya. Adanya
yaumul mizan dijelaskan dalam QS Al Anbiya ayat 47

ْ ُ‫ض ُع ْٱل َم ٰ َو ِزينَ ْٱلقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة فَاَل ت‬


َ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـًٔا ۖ وَِإن َكانَ ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَ رْ َد ٍل َأتَ ْينَا بِهَا ۗ َو َكفَ ٰى بِنَا ٰ َح ِسبِين‬ َ َ‫َون‬

Arab latin: Wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla
ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn

Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang
barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."

6. Yaumul jaza
Di tahap paling akhir ini, manusia akan menerima balasan atas segala amal perbuatannya. Balasan diberikan
sesuai porsi tanpa ada yang luput. Tahap ini dijelaskan dalam QS Al Jatsiyah ayat 28

َ‫َى ِإلَ ٰى ِك ٰتَبِهَا ْٱليَوْ َم تُجْ زَ وْ نَ َما ُكنتُ ْم تَ ْع َملُون‬


ٓ ٰ ‫َوتَ َر ٰى ُك َّل ُأ َّم ٍة َجاثِيَةً ۚ ُكلُّ ُأ َّم ٍة تُ ْدع‬

Arab latin: Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna mā kuntum
ta'malụn

Artinya: Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat)
buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

Dengan tahapan yang sudah disebutkan di Al-Qur’an dan Hadits, terdapat beberapa hikmah yang
bisa didapatkan dari tahapan ini:
1. Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT
2. Senantiasa Beramal Saleh
3. Berbuat Baik kepada Sesama
4. Muncul Rasa Takut Berbuat Maksiat
5. Mempersiapkan Diri dengan Baik

Anda mungkin juga menyukai