Anda di halaman 1dari 12

A.

Arti Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima
dalam agama Islam. Pengertian Iman kepada Hari Akhir Iman kepada hari akhir
atau hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia
dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir atau biasa juga disebut dengan
hari akhirat merupakan hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh
kehidupan yang ada di dalamnya. Hari akhir juga bisa dipahami sebagai hari
berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang
abadi di akhirat. Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan
dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi
yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada kehidupan
abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan
berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.
Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan
akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting
yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur,
dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta
pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia (shirath) untuk
menuju ke arah surga atau neraka.

B. Nama-Nama Lain Hari Akhir

1. Yaumul Ba'ats (Hari Kebangkitan)

Pada hari itu semua manusia akan dibangkitkan kembali, dan manusia
yang tidak bertakwa mereka akan merasa kesulitan. Allah berfirman:

۟ ‫فَيَوْ مئِ ٍذ اَّل يَنفَ ُع ٱلَّ ِذينَ ظَلَ ُم‬


َ‫وا َم ْع ِذ َرتُهُ ْم َواَل هُ ْم يُ ْستَ ْعتَبُون‬ َ

1
Artinya: "Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang
zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan
bertaubat lagi," (QS. Ar-Rum: 57).

2. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

Setelah dibangkitkan segala amal perbuatan manusia akan dihisab, dan


yang akan menentukan mereka masuk surga atau neraka tergantung dengan
amalnya. Allah berfirman:

ِ ‫ ٰهَ َذا َما تُو َع ُدونَ لِيَ ۡو ِم ۡٱل ِح َسا‬ 


‫ب‬

Artinya: “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan,” (QS.
Shad: 53).

3. Yaumud Din (Hari Pembalasan)

Yaumud Din (Hari Pembalasan) merupakan nama lain hari kiamat.


Seluruh manusia akan mendapatkan balasan atas apa yang diperbuatnya selama
hidupnya. Apabila lebih banyak amalan baiknya maka ia mendapat balasan
surga.  Sebaliknya, apabila lebih banyak amalan buruknya maka ia akan
mendapat balasan neraka. Sebutan Yaumud Din ini tercantum dalam Alquran
surat Al-Fatihah ayat 4.

ِ ِ‫ ٰ َمل‬ 
‫ك يَ ۡو ِم ٱلدِّي ِن‬
Artinya: “Yang menguasai di Hari Pembalasan,” (QS. Al-Fatihah: 4).

4. Yaumul Hasrah (Hari Penyesalan)

Manusia yang tidak beriman akan merasakan penyesalan yang sangat


dalam, karena selama di dunia mereka terlah lalai dan tidak mematuhi perintah
agama. Allah berfirman:

2
َ‫ض َى ٱأْل َ ْم ُر َوهُ ْم فِى َغ ْفلَ ٍة َوهُ ْم اَل ي ُْؤ ِمنُون‬
ِ ُ‫َوأَن ِذرْ هُ ْم يَوْ َم ْٱل َحس َْر ِة إِ ْذ ق‬

Artinya: "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu)


ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka
tidak (pula) beriman." (QS. Maryam: 39).

5. As-Sa'ah (Hari yang Menentukan)

Manusia akan ditentukan apakah ia layak mendapatkan surga atau harus


pergi ke neraka. Allah berfirman:

ٰ
ِ َّ‫ب فِيهَا َولَ ِك َّن أَ ۡكثَ َر ٱلن‬
َ‫اس اَل ي ُۡؤ ِمنُون‬ َ ‫ة اَّل َر ۡي‬ٞ َ‫إِ َّن ٱلسَّا َعةَ أَل ٓتِي‬ 
Artinya: "Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman," (QS. Ghafir: 59).

6. Yaumut Tanad (Hari Saling Memanggil)

Di hari akhir nanati semua amalan perbuatan akan memanggil, jika


mereka berbuat dosa maka neraka akan menantinya. Allah berfirman:

ُ َ‫َو ٰيقَ ۡو ِم اِنِّ ۡۤى ا‬


‫خَاف َعلَ ۡي ُكمۡ يَ ۡو َم التَّنَا ۙ ِد‬

Artinya: "Dan wahai kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir


terhadapmu akan (siksaan) hari saling memanggil." (QS. Ghafir: 32).

7. Yaumul Fash (Hari Pemisahan atau Keputusan)

Dimaksud dengan pemisahan ini adalah sebagai pembeda, mana orang


beriman dan tidak. Allah berfirman:

َ‫ٰهَ َذا يَوْ ُم ْٱلفَصْ ِل ٱلَّ ِذى ُكنتُم بِِۦه تُ َك ِّذبُون‬


Artinya: "Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya," (QS. Ash-
Shaffat: 21).

3
8. Yaumul Jama' (Hari Berkumpul)

Pada hari kiamat manusia akan berkumpul, mulai dari masa Nabi Adam
AS, hingga orang-orang yang hidup di akhir zaman. Allah berfirman:

(Wa każālika auḥainā ilaika qur`ānan 'arabiyyal litunżira ummal-qurā wa man


ḥaulahā wa tunżira yaumal-jam'i lā raiba fīh, farīqun fil-jannati wa farīqun fis-
sa'īr).
Artinya: "Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa
Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura' (penduduk
Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam." (QS. Asy-Syura:
7).

9. Yaumul Wa'id (Hari yang Dijanjikan)

Segala yang dijanjikan oleh Allah akan terwujud ketika sangkakala


meniupkan terompetnya. Allah berfirman:

َ ِ‫ور ۚ ٰ َذل‬
‫ك يَوْ ُم ْٱل َو ِعي ِد‬ ِ ُّ‫َونُفِ َخ فِى ٱلص‬

Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman," (QS.


Qaf: 20).

10. Yaumul Khulud (Hari yang Kekal)

Dunia hanya sementara, sedangkan yang kekal adalah ketika kehidupan


di akhirat. Seperti dijelaskan dalam Alquran Allah berfirman:

‫ٱ ْد ُخلُوهَا بِ َس ٰلَ ٍم ۖ ٰ َذلِكَ يَوْ ُم ْٱل ُخلُو ِد‬


Artinya: "Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan." (QS. Qaf:
34).

4
11. Yaumul Khuruj (Hari Dikeluarkan dari Kubur)

Manusia yang sudah mati dan dikubur, mereka akan dibangkitkan


kembali di hari kiamat. Allah berfirman:

‫ُوج‬ َ ِ‫ق ۚ ٰ َذل‬


ِ ‫ك يَوْ ُم ْٱل ُخر‬ ِّ ‫ص ْي َحةَ بِ ْٱل َح‬
َّ ‫يَوْ َم يَ ْس َمعُونَ ٱل‬
Artinya: "(Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-
benarnya itulah hari ke luar (dari kubur)." (QS. Qaf: 42).

12. Yaumul 'Asir (Hari yang Sulit)

َ ِ‫فَ ٰ َذل‬
‫ك يَوْ َمئِ ٍذ يَوْ ٌم َع ِسي ٌر‬
Artinya: "Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit." (QS. Al-
Muddatstsir: 9).

13. Al-Qari'ah (Ketukan Keras)

Pada hari kiamat merupak ketukan keras bagi seluruh umat manusia.
Allah berfirman dalam Surah Al Qari'ah:

ُ‫ار َعة‬ ۡ َ ‫ َو َمٓا أَ ۡد َر ٰى‬ 


ِ َ‫ك َما ٱلق‬
Artinya: "Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?" (QS. Al-Qari'ah: 3).

14. Al-Azifah (Suatu yang Dekat)

Sesungguhnya hari kiamat itu dekat, namun sebagian manusia ada yang
tidak menyadarinya. Malah terlena oleh kepalsuan dunia. Allah berfirman:

ُ‫ازفَة‬ ِ َ‫أَ ِزف‬


ِ ‫ت ٱلْ َء‬
Artinya: "Telah dekat terjadinya hari kiamat," (QS. An-Najm: 57).

5
15. Ash-Shakhkhah (Teriakan)

Orang-orang yang berlumuran dosa semasa hidupnya akan berteriak,


menyesali segala perbuatannya.

ُ‫ت ٱلصَّٓا َّخة‬


ِ ‫فَإ ِ َذا َجٓا َء‬ 
Artinya: “Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga),” (QS.
Abasa: 33)

16. Al Haqqah (yang Pasti)

Bahwa hari kiamat itu adalah waktu yang pasti. Allah berfirman:

ُ‫َو َمٓا أَ ْد َر ٰىكَ َما ْٱل َحٓاقَّة‬


Artinya: "Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?" (QS. Al Haqqah: 3).

17. Ath Thammatul Kubra (Bencana Besar)

‫ت ٱلطَّٓا َّمةُ ْٱل ُك ْب َر ٰى‬


ِ ‫فَإ ِ َذا َجٓا َء‬
Artinya: "Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah
datang." (QS. An-Nazi'at: 34).

18. Al-Waqi'ah (Hari Kiamat)

ُ‫ت ْٱل َواقِ َعة‬


ِ ‫إِ َذا َوقَ َع‬
Artinya: "Apabila terjadi hari kiamat," (QS. Al-Waqi'ah: 1).

19. Darul Qarar (Tempat Kembali)

Kemudian nama lain dari hari kiamat adalah Darul Qarar, merupakan
tempat kembali yang kekal selamanya. Allah berfirman:

ۡ ٰ ۡ
ِ ‫ َوإِ َّن ٱأۡل ٓ ِخ َرةَ ِه َي دَا ُر ٱلقَ َر‬ٞ‫ ٰيَقَ ۡو ِم إِنَّ َما ٰهَ ِذ ِه ٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَا َمتَع‬ 
‫ار‬

6
Artinya: “Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan
sementara. Dan sesungguhnya akhirat itu adalah negeri tempat kembali,” (QS.
Ghafir: 39)

20. Ad Darul Akhirah (Negeri Akhirat)

Akhirat adalah tempat yang sebenarnya untuk semua makhluk hidup, dan
akan kekal di dalamnya. Allah berfirman:

۟
َ ‫وا يَ ْعلَ ُمونَ َو َما ٰهَ ِذ ِه ْٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ْنيَٓا ِإاَّل لَ ْه ٌو َولَ ِعبٌ ۚ َوإِ َّن ٱل َّد‬
ُ‫ار ٱلْ َءا ِخ َرةَ لَ ِه َى ْٱل َحيَ َوانُ ۚ لَوْ كَان‬

Artinya: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-
main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui." (Al-Ankabut: 64).

C. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Hakikat beriman kepada hari akhir adalah menjadi landasan kesadaran


bagi diri agar senantiasa mengingat bahwa dunia bersifat fana (sementara)
sementara kehidupan yang kekal dan abadi adalah akhirat. Manusia hidup di
dunia hanya untuk mencari bekal bagi kehidupan di akhirat. Alam akhirat sendiri
akan dijalani manusia setelah dunia hancur lebur pada hari kiamat kelak.

Adapun beberapa hikmah yang bisa didapat dari mengimani hari akhir
adalah sebagai berikut:

1. Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah


Seseorang yang mengimani hari akhir, dirinya akan mempercayai bahwa
segala hal yang terjadi di muka bumi akan mendapatkan balasan. Hal ini akan
memotivasinya untuk selalu melakukan kebaikan baik untuk diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan

7
2. Menjauhkan diri dari hal buruk dan maksiat
Dengan modal kepercayaan dan iman pada hari kiamat, hal ini akan
mengerem tindakan buruk dan maksiat. Seorang muslim akan selalu ingat tujuan
akhirnya adalah kembali kepada Allah, maka ia akan bersiap dengan sebaik-
baiknya.

3. Mempersiapkan kematian dengan baik


Salah satu hikmah lainnya ketika mengimani hari akhir yakni ia akan
mempersiapkan kematian dengan baik. Hamba yang bersiap untuk mati akan
berorientasi pada akhirat. Hamba yang bersiap untuk akhirat, maka dirinya akan
selalu melakukan hal-hal yang disukai Allah dan tidak memancing kemarahan-
Nya.

4. Berupaya melakukan amal sholeh


Salah satu cara untuk menghindari amarah Allah sebagai hamba yang
beriman pada hari akhir yakni dengan beramal sholeh. Melakukan ibadah
dengan khusyuk, bersedekah, amar makruf nahi mungkar, dan lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mengharapkan pertemuan yang baik di akhir kehidupan seorang
hamba.

5. Berbuat baik kepada sesama


Selain beramal sholeh untuk diri sendiri, hamba yang beriman pada hari
kiamat juga akan memperhatikan hablu minannas. Hubungan dengan antar
sesama manusia perlu dijaga agar keseimbangan hidup bisa terjadi. Ketika Anda
meyakini hari kiamat, maka Anda sudah menjadi bagian hamba yang beriman.
Hikmah beriman kepada hari akhir akan berdampak kepada tata laku dan
perbuatan umat muslim. Semakin baik akhlak seseorang, maka aura kebaikan
Islam juga akan terpancar. Dengan demikian, semua hal positif yang berkaitan
dengan dinul haq ini juga akan menjamah segala aspek yang bersinggungan
dengan Islam.

8
6. Tidak meniru pola hidup orang yang tidak beriman
Allah SWT sudah mengingatkan kita agar tidak terpedaya dan meniru
gaya hidup orang kafir maupun orang yang tak beriman yang penuh dengan
kebebasan. Padahal semua itu merupakan kesenangan sesaat selama hidup di
dunia. Namun akibatnya akan ditanggung selama-lamanya di akhirat kelak.
"Janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir
bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat
tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk –
buruknya”.

7. Selalu beramal saleh dan meningkatkan takwa


Hikmah beriman kepada hari akhir adalah selalu beramal saleh, berbuat
baik, dan meningkatkan ketakwaan. Orang yang beriman dengan hari akhir
yakin serta mengharap akan bertemu dengan Allah, tentunya dia akan selalu
berusaha untuk beramal saleh semaksimal dan meningkatkan ketakwaan kepada
Allah. Hingga nanti ketika menemui-Nya dalam keadaan siap. "... Dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira
orang-orang yang beriman." (QS 2:223).

8. Terus berperilaku baik dan benar


Orang yang iman kepada hari akhir pastinya selalu berbuat baik dan
benar dalam hidupnya. "Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu
seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak akan
diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu
syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (QS 2:123).
Mengapa harus baik dan benar? Sebab perbuatan baik belum pasti benar, akan
tetapi perbuatan benar sudah pasti baik. Contohnya saja, perbuatan menolong
orang adalah baik, namun belum tentu benar. Menolong orang tujuannya apa?
Apakah menolong dalam rangka kebaikan dan takwa, atau dalam rangka dosa.

9
Menolong orang untuk berbuat dosa atau jahat tentunya merupakan hal yang
salah dan tidak dibenarkan dalam Islam.

9. Bersedia berjihad di jalan Allah


Hikmah iman kepada hari akhir selanjutnya adalah berjihad. Sebab jihad
dengan jiwa dan harta adalah jual beli bagi seorang mukmin dengan Allah, dan
merupakan pembenaran atas keimanannya. Merujuk MUI, jihad tak hanya
dimaknai sebagai perang, melainkan dapat dimaknai untuk seluruh perbuatan
yang memperjuangkan kebaikan. Apabila hidup dalam keadaan damai, maka
medan jihad mencakup semua usaha untuk mewujudkan kebaikan seperti
dakwah, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Sangatlah tidak tepat jika selalu
memaknai jihad dengan qital atau perang, apalagi menggelorakan jihad dalam
keadaan damai.

10. Tidak bakhil atau kikir dalam berinfak


Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, tentunya dia akan selalu
berinfak dengan tidak pelit. Sebab dia tahu akibat jika kikir terhadap hartanya itu
di kemudian hari dan mengerti pahala berlipat ganda yang bakal diterima bila ia
berinfak di jalan Allah SWT. "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil
dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka,
bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk
bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di
lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di
langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS
3:180).

11. Selalu bersabar

Hikmah beriman kepada hari akhir yang tertanam dalam hati akan
membuat orang tersebut akan selalu sabar. Ketika keimanan kepada hari akhir
tertanam dalam hati, pastilah orang itu akan selalu sabar dalam hal kebaikan dan
dalam keadaan apa pun. Walaupun musibah menimpa dirinya, ia akan tetap

10
sabar bahkan meningkatkan kesabarannya. "Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."
(QS 3:200). "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun." (QS 2:155-156).

D. Menerapkan Perilaku Mulia sebagai Bukti Keimanan kepada Hari


Akhir

1) selalu berbuat baik dan tidak berani berbuat jahat, karena selalu ingat bahwa
pada hari ahir semua amalan akan mendapatkan imbalan, sebagaimana firman
Allah surat al-zalzalah ayat 7-8

‫فَ َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْيرًا يَ َره‬


artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya.

ُ‫َو َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا يَ َره‬


artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

2) memelihara diri dari perbuatan dosa, selektif dalam bertindak

3) selalu mempersiapkan bekal untuk hidup dihari ahir, Iman kepada hari akhir
akan membuat kita memahami akan arti dan tujuan hidup di dunia. Dengan
memahami hal tersebut, kita tidak akan pernah kehilangan arah dan dapat
memelihara sikap hidup yang positif serta optimis.

11
E. Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir

1. Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta.
Semua manusia, sejak zaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir
akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan mereka.
2. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup
yang kekal abadi di akhir kelak.
3. Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah
Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan
proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Sirat,
Yaumul Jaza’, balasan amal baik surga, dan balasan amal buruk neraka.
4. Beriman kepada Hari Akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu
merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja. Cepat atau
lambat semua manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua
perbuatan mereka selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan
di hadapan Allah Swt. Dengan demikian, hidup yang dijalaninya akan ditempuh
dengan penuh kehati-hatian, serta sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntunan agama.
5. Mengimani Hari Akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah
dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya. 

12

Anda mungkin juga menyukai