Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima
dalam agama Islam. Pengertian Iman kepada Hari Akhir Iman kepada hari akhir
atau hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia
dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir atau biasa juga disebut dengan
hari akhirat merupakan hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh
kehidupan yang ada di dalamnya. Hari akhir juga bisa dipahami sebagai hari
berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang
abadi di akhirat. Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan
dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi
yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada kehidupan
abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan
berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.
Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan
akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting
yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur,
dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta
pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia (shirath) untuk
menuju ke arah surga atau neraka.
Pada hari itu semua manusia akan dibangkitkan kembali, dan manusia
yang tidak bertakwa mereka akan merasa kesulitan. Allah berfirman:
1
Artinya: "Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang
zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan
bertaubat lagi," (QS. Ar-Rum: 57).
Artinya: “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan,” (QS.
Shad: 53).
ِ ِ ٰ َمل
ك يَ ۡو ِم ٱلدِّي ِن
Artinya: “Yang menguasai di Hari Pembalasan,” (QS. Al-Fatihah: 4).
2
َض َى ٱأْل َ ْم ُر َوهُ ْم فِى َغ ْفلَ ٍة َوهُ ْم اَل ي ُْؤ ِمنُون
ِ َُوأَن ِذرْ هُ ْم يَوْ َم ْٱل َحس َْر ِة إِ ْذ ق
ٰ
ِ َّب فِيهَا َولَ ِك َّن أَ ۡكثَ َر ٱلن
َاس اَل ي ُۡؤ ِمنُون َ ة اَّل َر ۡيٞ َإِ َّن ٱلسَّا َعةَ أَل ٓتِي
Artinya: "Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman," (QS. Ghafir: 59).
3
8. Yaumul Jama' (Hari Berkumpul)
Pada hari kiamat manusia akan berkumpul, mulai dari masa Nabi Adam
AS, hingga orang-orang yang hidup di akhir zaman. Allah berfirman:
َ ِور ۚ ٰ َذل
ك يَوْ ُم ْٱل َو ِعي ِد ِ َُّونُفِ َخ فِى ٱلص
4
11. Yaumul Khuruj (Hari Dikeluarkan dari Kubur)
َ ِفَ ٰ َذل
ك يَوْ َمئِ ٍذ يَوْ ٌم َع ِسي ٌر
Artinya: "Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit." (QS. Al-
Muddatstsir: 9).
Pada hari kiamat merupak ketukan keras bagi seluruh umat manusia.
Allah berfirman dalam Surah Al Qari'ah:
Sesungguhnya hari kiamat itu dekat, namun sebagian manusia ada yang
tidak menyadarinya. Malah terlena oleh kepalsuan dunia. Allah berfirman:
5
15. Ash-Shakhkhah (Teriakan)
Bahwa hari kiamat itu adalah waktu yang pasti. Allah berfirman:
Kemudian nama lain dari hari kiamat adalah Darul Qarar, merupakan
tempat kembali yang kekal selamanya. Allah berfirman:
ۡ ٰ ۡ
ِ َوإِ َّن ٱأۡل ٓ ِخ َرةَ ِه َي دَا ُر ٱلقَ َرٞ ٰيَقَ ۡو ِم إِنَّ َما ٰهَ ِذ ِه ٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَا َمتَع
ار
6
Artinya: “Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan
sementara. Dan sesungguhnya akhirat itu adalah negeri tempat kembali,” (QS.
Ghafir: 39)
Akhirat adalah tempat yang sebenarnya untuk semua makhluk hidup, dan
akan kekal di dalamnya. Allah berfirman:
۟
َ وا يَ ْعلَ ُمونَ َو َما ٰهَ ِذ ِه ْٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ْنيَٓا ِإاَّل لَ ْه ٌو َولَ ِعبٌ ۚ َوإِ َّن ٱل َّد
ُار ٱلْ َءا ِخ َرةَ لَ ِه َى ْٱل َحيَ َوانُ ۚ لَوْ كَان
Artinya: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-
main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui." (Al-Ankabut: 64).
Adapun beberapa hikmah yang bisa didapat dari mengimani hari akhir
adalah sebagai berikut:
7
2. Menjauhkan diri dari hal buruk dan maksiat
Dengan modal kepercayaan dan iman pada hari kiamat, hal ini akan
mengerem tindakan buruk dan maksiat. Seorang muslim akan selalu ingat tujuan
akhirnya adalah kembali kepada Allah, maka ia akan bersiap dengan sebaik-
baiknya.
8
6. Tidak meniru pola hidup orang yang tidak beriman
Allah SWT sudah mengingatkan kita agar tidak terpedaya dan meniru
gaya hidup orang kafir maupun orang yang tak beriman yang penuh dengan
kebebasan. Padahal semua itu merupakan kesenangan sesaat selama hidup di
dunia. Namun akibatnya akan ditanggung selama-lamanya di akhirat kelak.
"Janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir
bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat
tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk –
buruknya”.
9
Menolong orang untuk berbuat dosa atau jahat tentunya merupakan hal yang
salah dan tidak dibenarkan dalam Islam.
Hikmah beriman kepada hari akhir yang tertanam dalam hati akan
membuat orang tersebut akan selalu sabar. Ketika keimanan kepada hari akhir
tertanam dalam hati, pastilah orang itu akan selalu sabar dalam hal kebaikan dan
dalam keadaan apa pun. Walaupun musibah menimpa dirinya, ia akan tetap
10
sabar bahkan meningkatkan kesabarannya. "Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."
(QS 3:200). "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun." (QS 2:155-156).
1) selalu berbuat baik dan tidak berani berbuat jahat, karena selalu ingat bahwa
pada hari ahir semua amalan akan mendapatkan imbalan, sebagaimana firman
Allah surat al-zalzalah ayat 7-8
3) selalu mempersiapkan bekal untuk hidup dihari ahir, Iman kepada hari akhir
akan membuat kita memahami akan arti dan tujuan hidup di dunia. Dengan
memahami hal tersebut, kita tidak akan pernah kehilangan arah dan dapat
memelihara sikap hidup yang positif serta optimis.
11
E. Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir
1. Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta.
Semua manusia, sejak zaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir
akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan mereka.
2. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup
yang kekal abadi di akhir kelak.
3. Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah
Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan
proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Sirat,
Yaumul Jaza’, balasan amal baik surga, dan balasan amal buruk neraka.
4. Beriman kepada Hari Akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu
merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja. Cepat atau
lambat semua manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua
perbuatan mereka selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan
di hadapan Allah Swt. Dengan demikian, hidup yang dijalaninya akan ditempuh
dengan penuh kehati-hatian, serta sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntunan agama.
5. Mengimani Hari Akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah
dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya.
12