Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Hari Akhir adalah hari penghabisan karena sesudah hari itu tidak
ada lagi siang ataupun malam. Al Quran menjelaskan dalam QS. Al
Baqarah ayat 28 yang memiliki arti Mengapa kamu kafir kepada Allah,
padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian
kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah
kamu dikembalikan? Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa

Allah

Maha Kuasa, Maha Kehendak atas segala sesuatu. Mudah bagi Allah untuk
menghidupkan jasad yang telah menjadi tulang belulang. Dalam tahapan
menuju kehidupan yang kekal dan abadi, ada fase fase yang harus
dilewati yang selanjutnya akan dijelaskan di bab selanjutnya.
Kejadian hari akhir digambarkan dahsyat di dalam Al Quran. Pada
hari itu anak anak dibawah umur mendadak kepalanya tumbuh uban,
wanita hamil mendadak melahirkan, manusia bingung bahkan seperti
mabuk menyaksikan bumi bergoncang sehebat hebatnya dan gunung
gunung bagaikan anai bulu bulu yang dihambur hamburkan ( QS. Al
Qariah ayat 5).

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hari Akhir Secara Bahasa
Hari Akhir merupakan terjemahan dari bahasa Arab yaitu Yaumul
akhir. Kata yaum berarti hari dan kata akhir berarti yang terakhir, yang
kemudian yang penghabisan. Secara etimologis, hari akhir berarti hari
yang terakhir. Dalam Al Quran, kata kata Akhirah disebut 71 kali yang
tersebar dalam berbagai surat, dan sering beriringan dengan kata adDunya (kehidupan saat ini) sebagai lawan dari al-Akhirat. Dua kata
tersebut mempunyai substansi yang berbeda. Kehidupan dunia adalah
proses yang bersifat sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan
yang abadi dan sebagai imbalan kehidupan dunia, maka segala amal
perbuatan manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat
kelak.
B. Pengertian secara Istilah
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, yang dimaksud Akhirat adalah
alam setelah kehidupan ini. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Tauhid,
akhirat adalah suatu masa, tempat atau perihal kehidupan seseorang
setelah selesai menjalani kehidupan dunia.
Dari informasi yang ada dalam Al Quran dan Hadits, Akhirat
dilukiskan sebagai suatu hari yang dimulai dengan hancurnya dunia ini
dan kematian seluruh kehidupan, kemudian bumi dan langit diganti
lainnya dan di iringi bangkitnya seluruh manusia.

Iman kepada hari

perhitungan dan pengadilan Tuhan, maka akan semakin mengokohkan


keimanan kita, di dunia kita mendengar dan membaca para pelaku
kejahatan, seperti pencuri, koruptor, dan lain lain, maka ia akan diadili
dan dimasukkan ke dalam penjara sesuai perbuatan mereka atau kalau
kita mempunyai flashdisk, dimana bisa memuat dan merekan sekian juta

kata dan peristiwa, maka kita akan semakin yakin Allah SWT Dzat Yang
Maha Pengadil akan mengadili seadil adilnya dan tidak ada satu
perbuatan sekecil apapun yang tidak terekam oleh Allah SWT, dan di
akhirat kelak akan diperlihatkan semuanya dan manuaia tidak akan mamu
mengelak darinya.
C. Nama Nama Hari Akhir
a. Al Qariah (mala petaka yang

menggetarkan), sebagaimana yang

difirmankan Allah SWT dalam QS. Al Qariah ayat 1-4 :




















Artinya : Hari Kiamat. Apakah Hari Kiamat itu? Tahukah kamu, apakah hari kiamat
itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai anai yang bertebaran.
b. Al Haqqah ( yang pasti terjadi) sebagaimana disebut dalam surat Al
Haqqah ayat 1-3 :










Artinya : Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari
kiamat itu?
c. Al Waqiah (peristiwa besar) sebagaimana dijelaskan Allah dalam QS. Al
Waqiah ayat 1-2 :






Artinya : Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang
kejadiannya.
d. As-Saah (saat kebangkitan), senagaimana dalam firman Allah dalam
surat Al-Ahzab ayat 63:

















Artinya : Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi
Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu
sudah dekat waktunya.
e. Yaumul Baas (hari berbangkit), dalam surat Ar-Rum ayat 56 Allah
berfirman :






Artinya : Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan
(kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam

(dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka


inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya).
f. Yaumul Qiyamah (hari kiamat), sebagaimana dimaksud dalam surat AlBaqarah ayat 85:
























Artinya : Kemudian kamu (Bani Israel) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa)
dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya,
kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan,
kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan
ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan
dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
g. Yaumul Jam (hari berkumpul), sebagaimana dijelaskan dalam AsySyura ayat 7:





Artinya : Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab
supaya kamu memberi peringatan kepada umulqura (penduduk Mekah)
dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.
h. Yaum At-Taghabun (Hari tersingkapnya seluruh Aib), sebagaimana
dimaksud dalam surat At- Taghabun ayat 9:



































Artinya : (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan kamu pada hari
pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) ditampakkan
kesalahan-kesalahan. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan
mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus kesalahan-

kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di


bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Itulah keberuntungan yang besar.
i. Yaumul hisab ( Hari perhitngan), sebagaimana firman Allah dalam surat
Shad ayat 16:





Artinya : Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, cepatkanlah untuk kami azab
yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari berhisab".
j. Yaumul Al-Fashl (hari keputusan), sebagaimana firman Allah dalam surat
Ash-Shaffat ayat 21:








Artinya : Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya
k. Yaum Ad-Din (Hari pembalasan), sebagiamana dalam surat Al-Fatihah
ayat 4:





Artinya : Yang menguasai hari pembalasan
l. Yaum Al-Ghasiyah (hari pembalasan), sebagaimana Allah berfirman
dalam surat Al-Ghasiyah ayat 1:





Artinya : Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
D. Tanda-tanda datangnya Hari Akhir
Diantara tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat yaitu:
a. Diutusnya Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul terakhir adalah
menandakan dekatnya hari kiamat, sebagaimana dinyatakan sebagai
berikut:
Masa diutusku dengan hari kiamat seperti dua jari tangan ini
(HR.Bukhari Muslim).
b. Hamba sahaya perempuan yang dikawini oleh tuannya.
c. Ilmu agama sudah mulai lenyap dan muncullah orang-orang bodoh,
sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhamad SAW:
Dari tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan munculnya orangorang bodoh
(HR. Bukhari Muslim).
d.Tersebarnya perzinaan, merajalelanya minuman keras, perjudian,
narkoba, serta penguasa yang tidak sungguh-sungguh memberantasnya,
dan bahkan melegalkannya.

e. Jumlah wanita lebih banyak dibanding dengan jumlah pria, dengan


perbandingan 50:1
f. Adanya dua golongan yang saling membunuh, keduanya sama-sama
mengaku
memperjuangkan islam.
g. Munculnya dajjal yang mengaku sebagai utusan Allah. Hal ini
disabdakan Nabi Muhammad SAW :
Hari kiamat tidak akan datang, sehingga munculnya para dajjal
pembohong yang jumlahnya mendekati tiga puluh, semuanya mengaku
sebagai utusan Allah. (HR. Bukhari Muslim).
h. Banyak terjadi gempa bumi.
i. Fitnah muncul dimana-mana, serta pembunuhan merajalela.
j. Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati, karena putus asa.
Adapun tanda-tanda datangnya kiamat Kubra (besar) adalah:
a.Terbitnya matahari dari arah barat.
Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit disebelah barat.
( HR. Bukhari
Muslim).
b. Munculnya binatang ajaib yang mampu berbicara.
c.

Munculnya Imam Mahdi, yaitu pemimpin dari keturunan Rasulullah

yang keadilannya
merata di seluruh dunia.
d.Keluarnya bangsa Yajuj dan Majuj. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi
Muhammad :
Peristiwa kiamat tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh
tandanya, kemudian
beliau menyebut kabut, Dajjal, terbitnya Matahari dari Barat, turunnya
Isa bin Maryam,
munculnya Yajuj Majuj, tiga kali gerhana yaitu dari Timur, Barat, dan di
Jazirah Arab,
dan terakhir api keluar dari negara Yaman yang menggiring manusia ke
Makhsyar. (HR.

Muslim)
e. Rusaknya Kabah.
f. Lenyapnya Al-Quran dari mushaf dan dari hati manusia.
g. Seluruh manusia menjadi kufur. Sebagaimana sabda Rasulullah :
Kiamat tidak akan terjadi sehingga dimuka bumi tidak di iucapkan
Allah,
Allah.(HR.Muslim)
E. Balasan Amal Usaha Maanusia
Balasan amal baik dan buruk manusia di akhirat tertulis dan tercatat
dalam buku, dan setelah itu masing-masing menerima buku catatan amal
perbuatannya, Allah memerintahkan untuk membuka dan membacanya
dihadapan Allah SWT, saat itu lisan, kaki, dan tangan memberikan
kesaksian atas semua perbuatannya di dunia, sebagaimana Allah
berfirman dalam surat An-Nur ayat 24:













Artinya : Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas
mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Pada hari perhitungan di hari kiamat nanti manusia menjadi dua
kelompok, yaitu Ashhabul Yamin dan Ashhabul Syimal. Ashhabul Yamin
adalah orang yang menerima buku catatan amal perbuatannya di dunia
diterimanya dengan tangan kanannya, mereka tergolong yang amal
kebaikannya itu lebih banyak, sehingga berhak menempati surga yang
dijanjikan Allah kepadanya.
Ashhabul Syimal adalah golongan orang yang menerima buku
catatan hidupnya dengan tangan kiri, berarti amal keburukannya lebih
banyak, dan mereka akan dicampakkan ke dalam siksa neraka yang amat
pedih. Adanya hari kebangkitan, sudah menjadi satu keyakinan yang tidak
lagi menjadi perdebatan, karena memang sudah pasti adanya hari
kebangkitan, tetapi yang kadang menjadi perdebatan adalah mengenai
kebangkitan dan pembalasan itu dalam bentuk jasmani, fisik, atau tidak.
Sebagian besar ulama, termasuk imam Al-Ghazali berpendapat bahwa

kebangkitan

di

akhirat

terjadi

dalam

bentuk

jasmani,

sehingga

pembalasan yang diterima juga dalam bentuk jasmani, sebagaimana


dijelaskan oleh Allah dalam surat Al-Waqiah ayat 15-21.:







Artinya : Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata. seraya
bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anakanak muda yang tetap muda. dengan membawa gelas, cerek dan sloki
(piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak
pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang
mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
F. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Dalam bukunya kuliah Aqidah Islam Yunahar Ilyas menyebutkan
hikmah beriman kepada hari akhir antara lain :
a). Menunjukukkan betapa pentingnya iman kepada hari akhir itu dalam
ajaran Islam. sebab dengan adanya keimanan kepada hari akhir akan
disiplin dan berusaha maksimal untuk mematuhi ajaran Allah SWT, sebab
Dia tahu bahwa tidak satupun amal perbuatannya baik lahir maupun batin
yang luput dari pencacatan dan perhitungan kelak di akhirat.
b). Dengan adanya gambaran yang detail tentang surga dan neraka
dengan segala kenikmatan dan siksaannya, seseorang akan terdorong
untuk merasakan siksaan. Hal tersebut tentu akan membuatnya selalu
ingin melaksanakan kebaikan dan tidak mau melaksanakan kemaksiatan.
c). Dengan seringnya disebut masalah iman kepada hari akhir, hal itu
akan dapat mengingatkan orang-orang yang sering terlupa dan lalai
dalam kegidupannya karena terpengaruh dengan segala kesenangan
hidup didunia.
d). Dengan menyebut masalah hari akhir secara detail diharapkan dapat
mematahkan argumentasi para penentangnya atau mematahkan dalildalil yang sebenarnya tidak ilmiyah dan orang-orang yang tidak percaya
dengan adanya hari akhir.
Selain hikmah-hikmah tersebut diatas, dapat di tambahkan sebagai
berikut :

a). Sebagai penyadaran akan adanya kehidupan yang berkelanjutan


setelah kehidupan di dunia yang dunia yang bersifat sementara untuk
menuju kehidupan di Ahirat yang bersifat selamanya atau abadi.
b). Sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal
sholeh, sebagai bukti janji Allah SWT akan memperoleh surga. Firman
Allah :










.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungau-sungai di dalamnya. Setiap merea diberi rejeki buah-buahan
dalam surga-surga itu. Meeka mengatakan : inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu. Mereka diberi buah-buahan yag serupa dan untuk
mereka di dalmanya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya. (QS. Al-Baqarah (2) : 25)
c). Sebagai peringatan dan ancaman bagi orang-orang yang kafir dan
ingkar akan perintah dan larangan Allah mereka akan di siksa dalam
neraka untuk selama-lamanya sebagaimana firman Allah :








.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (QS. Al-Baqarah
(2) : 39)
d). Bagi mereka yang beriman dan beramal sholeh akan tetapi kurang
beruntung hidupnya di dunia (miskin) sebagai motivasi dan harapan untuk
meraih kebahagiaan dan kesejahteraan yang sempurna dan abadi di
Akhirat (surga), dengan kesabaran dan tetap taat dalam menjalankan
perintah-perintah Allah SWT. Sebagaimana firman Allah :








.










Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa. (QS. Al-Imran (3) : 133)
e). Bagi mereka yang sudah sejahtera (kaya) hidupnya di dunia,
seabagaimana

peluang

untuk

berinvestasi

meraih

keberuntungan

(kekayaannya) yang lebih tinggi di surga, dengan segala kemampuannya

mereka dapat berbuat banyak untuk taat kepada Allah. Sebagaimana


firman Allah (QS. Muhammad 15)












.


Apakah perumpamaan penghuni jannah yang dija njikan keapda aorangorang yang bertaqwa yang didalamnya ada sungai-sungai dari air yang
tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari khamar yang lezat
rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari maddu yang disaring
dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam
Jahanam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong usunya? (QS. Muhammad (47) :
15)

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kehidupan dunia adalah proses yang bersifat sementara, sedangkan
akhirat adalah kehidupan yang abadi dan sebagai imbalan kehidupan
dunia,

maka

segala

amal

perbuatan

manusia

di

dunia

akan

dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.


Pada hari perhitungan di hari kiamat nanti manusia menjadi dua
kelompok, yaitu Ashhabul Yamin dan Ashhabul Syimal. Ashhabul Yamin
adalah orang yang menerima buku catatan amal perbuatannya di dunia
diterimanya dengan tangan kanannya, mereka tergolong yang amal
kebaikannya itu lebih banyak, sehingga berhak menempati surga yang
dijanjikan Allah kepadanya.
Ashhabul Syimal adalah golongan orang yang menerima buku
catatan hidupnya dengan tangan kiri, berarti amal keburukannya lebih
banyak, dan mereka akan dicampakkan ke dalam siksa neraka yang amat
pedih.

Fase fase hari Kahir diawali dengan hancurnya alam semesta, Yaumul
Baats (Hari Bangkit), Yaumul Mahsyar (Saat dikumpulkan di Mahsyar),
Yaumul Hisab (Hari Perhitungan Amal), Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)
atau Yaumul Fasl (Hari Penetapan).

DAFTAR PUSTAKA
Atha, Muhh Zhafran .Tahapan kehidupan di Akhirat, Pintar Agama Islam .CV
BRINGIN 55:
SOLO.
Fauzan, Slamet. 2010. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Wilayah
Muhammadiyah DIY : Yogyakarta.
Kadarusman. Pendidikan Aqidah SMA/SMK/MA Muhammadiyah. 2012. Majelis
Pendidikan
Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY : Yogyakarta.
Kurniawan , Beni. 2008. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.
Grasindo : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai