Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK

1. L. Pradipta Jaya Bahari (160108027)


2. Mahariah (160108015 )
ASTRONOMI ISLAM
 Setelah runtuhnya peradaban Yunani dan
Romawi pada abad pertengahan, kiblat
kemajuan ilmu pengetahuan berpindah
ke bangsa Arab. Astronomi berkembang
pesat pada masa kejayaan Islam pada
abad 8-15 Masehi. Karya-karya
astronomi Islam kebanyakan ditulis
dalam bahasa Arab dan dikembangkan
para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika
Utara, Spanyol(Andalusia), dan Asia
Tengah.
 Salah satu bukti dan pengaruh astronomi
Islam berpengaruh dalam ilmu astronomi
adalah penamaan sejumlah bintang yang
menggunakan bahasa Arab, seperti
Aldebaran, Altair, Alnitak, Alnilam,
Mintaka (tiga bintang terang di sabuk
Orion), dan Betelgus
ILMUAN ASTRONOMI ISLAM
 1. Al-Farghani merupakan salah satu
ahli astronomi pada masa khalifah Al-
Ma’mun . Beliau menulis mengenai
atrolabe dan menerangkan mengenai
teori matematik di balik penggunaan
peralatan astronomi. Kitabnya yang
paling populer adalah Fi Harakat Al-
Samawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum. Al-Fhargani (805-870 M)
 2. Al-Battani banyak mengkoreksi
perhitungan ptolomeus mengenai orbit
bulan dan planet-planet tertentu.
Beliau membuktikan kemungkinan
gerhana matahari tahunan dan
menghitung secara lebih akurat sudut
lintasan matahari terhadap bumi,
perhitungan yang sangat akurat
mengenai lamanya setahun matahari
365 hari, 5 jam, 46 menit 24 detik
Al-Battani (858-929 M)
ILMUAN ASTRONOMI ISLAM
 3. Al-Sufi berkonstribusi besar
dalam menetapkan arah laluan bagi
matahari, bulan, dan planet dan juga
pergerakan matahari. Dalam kitab
Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar,
Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang,
kedudukan bintang, jarak, dan
warnanya.  Al-Sufi (903-986 M)
 4. Ibnu Yunus menghabiskan masa
hidupnya selama 30 tahun dari 977-
1003 untuk memperhatikan benda-
benda di angkasa. Dengan
menggunakan astrolabe yang besar,
Ibnu Yunus telah membuat lebih
dari 10 ribu catatan mengenai
kedudukan matahari sepanjang
tahun
 Ibnu Yunus (9950-1009 M)
ILMUAN ASTRONOMI ISLAM
 Ibnu Haitham merupakan ilmuan yang
gemar melakukan penyelidikan.
Menerut Ibnu Haitham , cahaya fajar
bermula apabila matahari berada di
garis 19 derajat di ufuk timur. Warna
merah pada senja pula akan hilang
apabila matahari berada di garis 19
derajat ufuk barat. Dalam kajianya, Ibnu Haitham (965-1039 M)
beliau juga telah berhasil menghasilkan
kedudukan cahaya seperti bias cahaya
dan pembalikan cahaya
 Al-Biruni menyatakan bahwa bumi
berputar pada poronya. Pada zaman itu,
Al-Biruni juga telah memperkirakan
ukuran bumi dan membetulkan arah
kota Mekkah secara saintifik dari
berbagai arah dunia
Al-Biruni (973-1050)
ILMUAN ASTRONOMI ISLAM
 Al-Zarkali saintis Barat mengenalnya
sebagai Arzachel. Sebagai bentuk
penghargaannya atas sumbangsihnya
tentang penciptaan astrolabe yang lebih
baik, wajah Al-Zarqali diabadikan di
Spanyol. Ia juga menciptakan jadwal
Toledan dan juga merupakan pencipta
astrolabe yang lebih baik bernama Al-Zarqali (1029-1087 M)
Safiha.
 Jabir Ibn Aflah Sejatinya adalah ahli
matematika yang berbangsa Islam
Spanyol. Namun, Jabir ikut andil dalam
pengembangan ilmu Astronomi. Geber,
begitu Barat menyebutnya, adalah
ilmuwan pertama yang menciptakan
sfera cakrawala mudah dipindahkan
untuk mengukur dan menerangkan
mengenai objek langit. Salah satu  Jabir Ibn Aflah (1100-1150)
karyanya yang terkenal adalah Kitab Al-
Hay’ah.
DAMPAK ASTRONOMI ISLAM PADA MASA KINI

 Astronomi Islam juga mewariskan beberapa istilah dalam ‘ratu


sains’ itu yang hingga kini masih digunakan, seperti Altitude,
Azimuth, Almanac, dan Zenit. Kumpulan tulisan Astronomi
Islam hingga kini masih tetap tersimpan dan jumlahnya
mencapai 10 ribu manuskrip.
 Hal tersebut menunjukkan bahwa para ilmuwan Islam
memberi dampak yang signiftikan akan perkembangan ilmu
Astronomi. Bahkan banyak karya para ilmuwan Islam yang
diterjemahkan oleh Barat dan kemudian dikembangkan di sana
1. Peristiwa Big-Bang
َْ َ‫اء ُك َّْل شَيءْ َحيْْۖ أَف‬
َْ‫ل يُؤ ِمنُون‬ َْ ‫ت َواْلَر‬
ِْ ‫ض كَانَتَا َرتقًا فَفَتَقنَا ُه َْماْۖ َو َجعَلنَا ِمنَْ ال َم‬ ِْ ‫اوا‬ َّ ‫أ َ َولَمْ يَ َْر الَّذِينَْ َكفَ ُروا أَنَّْ ال‬
َ ‫س َم‬
Artinya :
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Surat Al-Anbiyâ´ ayat 30)

2. Garis Edar Planet Dan Benda-benda Angkasa


Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing
bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
ُْ َ‫س َوالقَ َم َْرْۖ كُلْ فِي فَلَكْ يَسب‬
َْ‫حون‬ َْ ‫ار َوالشَّم‬ َْ ‫ق اللَّي َْل َوالنَّ َه‬َْ َ‫َو ُه َْو الَّذِي َخل‬
Artinya :
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya
itu beredar di dalam garis edarnya. (Surat Al-Anbiyâ´ ayat 30)
ِْ ‫يز العَ ِل‬
‫يم‬ ُْ ‫س تَج ِري ِل ُمستَقَرْ لَ َها ذَ ِلكَْ تَقد‬
ِْ ‫ِير العَ ِز‬ ُْ ‫َوالشَّم‬
Artinya : "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin : 38)
ِْ ُ‫ت ال ُحب‬
‫ك‬ ِْ ‫اء ذَا‬
ِْ ‫س َم‬
َّ ‫َوال‬
Artinya : "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzariat : 7)
 3. Penciptaan Alam Semesta
ُ‫ع ِليم‬
َ ُ‫ش أيء‬ َ ‫خلَقَُ ك َُّل‬
َ ‫ش أيءُُۖ َوه َُو بِك ُِل‬ َُ ‫احبَةُُۖ َو‬
ِ ‫ص‬ ُ‫ضُۖ أَنَّىُ يَكونُ لَهُ َولَدُ َولَ أُم تَك أ‬
َ ُ‫ن لَه‬ ُ ِ ‫ت َو أاْل َ أر‬
ُِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬
َّ ‫بَدِيعُ ال‬ 
 Artinya :
 Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Surat Al-An'am ayat 101)
 4. Bentuk Bumi Yang Bulat
ُ‫س ًّمىُ أ َ َُل ه َو‬
َ ‫سُ َوا ألقَ َم َُرُۖ كلُ يَجأُ ِري ِْل َ َجلُ م‬ َ ‫علَى اللَّ أي ُِلُۖ َو‬
َ ‫س َّخ َُر الش أَّم‬ َُ ‫علَى النَّ َه ِارُ َويك َِورُ الُنَّ َه‬
َ ‫ار‬ َ ُ‫قُۖ يك َِورُ اللَّ أي َل‬ َُ ‫ت َو أاْل َ أر‬
ُِ ‫ض بِا أل َح‬ ُِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬َّ ‫َخلَقَُ ال‬ 
ُ‫ا ألعَ ِزيزُ ا ألغَفَّار‬
 Artinya :
 Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut
waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Az-Zumar ayat 5)

Anda mungkin juga menyukai