Anda di halaman 1dari 2

1. Sejarah pondok Abu Manshur dipegang oleh KH.

Madkosim MM. (1993-2009)


Berdirinya pondok pesantren Abu Manshur ketika di
masa kepemimpinan KH Madkosim MM, yaitu pada tahun
1993, KH Manshur Wafat pada tahun 1992 dan waktu itu
nama pondoknya pesantren Salafiyah. Ketika KH Manshur
Ali sakit dan beliau menghibahkan seluruh hartanya di
serahkan kepada KH Madkhosim MM. dan disaksikan oleh
saudara-saudaranya. Setelah KH Manshur Wafat. Maka KH
Madkosim Mulai tinggal di situ. Oleh KH Zakaria Ali (Adik
dari KH Manshur Ali) pondok tersebut di beri nama Abu
Manshur yaitu mensibatkannya kepada KH Manshur yang
memberi hibahnya.
Pada 1993 H.Abdurrahiim mewakafkan tanah di
sumber kepada KH Madkosim, dengan catatan pondok
pesantren Abu Manshur mengikuti model Gontor jadi
dirobah namanya menjadi pondok pesantren Modern Abu
Manshur dan nanti akan dibantu pewakafannya serta
perkembangannya karena H.Abdurrahim adalah teman
dari KH Zarkasih, beliau sangat suka dengan sistem gontor.
Bantuan dari H Abdurrahim hanya berupa tanah
untuk di bangunn pondok pesantren abu manshur . Setelah
KH Aburrohiim meninggal tanah itu bermasalah karena
keluarganya banyak yang gugat sebab keluarganya belum
punya rumah tanahnya diserahkan kepada orang lain.
maka KH Madkosim menyerahkan kembali tanah tersebut
kepada keluarganya dan sampai sekarang belum di
bangun.
Pada tahun 1993 resmi menjadi pondok mukim,
hanya berupa Masjid, Rumah, dan Arama. Santri putri
tempatnya di rumah dan santri putra tempatnya di asrama
samping masjid yang terdiri dari 3 kamar. terus
berkembang-berkembang sampai pada tahun 2000 berdiri
SMP Terbuka yang kemudian menjadi SMP beneran (Resmi),
dan Aliyah yang tadinya di musyawirin di pindah ke situ.
Dalam membangun pondok pesantren Abu Manshur
KH Madkosim menggunakan keuangan pribadi, dan
bantuan pemerintah itu sangat sedikit. Sejak
kepemimpinan KH Madkosim santri yang mondok di situ
sudah sangat banyak ada ratusan lebih Namun Pada tahun
2006 perkembangan pondok pesantren Abu Manshur mulai
menurun tapi belum sampai habis santrinya. Fokus
pendidikan saat itu adalah kebahasa Arab dan Inggris tapi
ada juga pengajaran kitab kuningnya seperti kitab tanqihul
qoul (kitab hadits) kitab Talim Mutaalim (kitab tata cara
mencari ilmu) kitab fathul Qarib (Kitab Fiqih).1

1 Wawancara kepada KH. Madkosim MM. Kamis 30 maret 2017 pukul


06:06 di ruang tamu rumah KH Madkosim MM.

Anda mungkin juga menyukai