Anda di halaman 1dari 5

KYAI H.

AHMAD HAFIDZ, SANG PENDIRI PONDOK PESANTREN MADRASAH


HIDAYATUS SHOLIHIN

Sumber : https://images.app.goo.gl/N3UUb7iaUDBBLdyC8

Turus,gurah - Kyai H. Ahmad Hafidz adalah seorang pendiri pondok pesantren dan madrasah
Hidayatus Sholihin yang berada di desa Turus Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Lahir
pada tahun 1932, putra dari Abdullah Syiroj dan ibunya yang bernama Khannah Abdul
Karim, yang mana masih mempunyai garis keturunan Lirboyo salah satu pondok pesantren
terbesar sekaligus tertua di kota kediri.

Beliau merupakan cucu pertama kyai Abdul Karim Lirboyo. Beliau mempunyai kakek yang
bernama Kyai Sholeh, yang merupakan tokoh sesepuh Desa Turus.

Pada tahun 1966, beliau menikah dengan salah satu putri kyai pondok pesantren pacol goang
yang bernama Nyai Hj. Aisyah Mansyur, dan mempunyai 3 putra dan 1 putri. Putra pertama
bernama M. Sholeh Hamdan Hafidz, putra kedua bernama M. Abdur Rahman Hafidz, putra
ketiga bernama M. Ibrahim Hafidz, dan putri terakhir bernama Fitrotus Salamah. Yang mana
putra putri beliau pada saat ini masih melanjutkan perjuangan meneruskan jejak kyai H.
Ahmad Hafidz dalam menjaga pondok pesantren serta madrasah hidayatus sholihin.

Beliau wafat pada tahun 1996, di makam kan di belakang masjid bani sholeh yang bertempat
di dusun besole, desa Turus Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Makam beliau
bersandingan dengan makam ayahanda serta istri dan putra bungsunya.

PONDOK PESANTREN HIDAYATUS SHOLIHIN


Desa turus merupakan salah satu desa di kecamatan gurah. Desa turus yang dikenal sebagai
tempat pondok pesantren Hidayatus Sholihin iniini, hanyalah merupakan desa kecil yang
kemudian oleh Alm Kyai H. Ahmad Hafidz di didirikan sebuah bangunan pondok pesantren.

Depan Gerbang Pintu Masuk Pondok Pesantren Hidayatus Sholihin, Sumber : Putri Fiky Nafilata N

Sebenarnya tidak ada yang tahu secara pasti tahun berapa Pondok Pesantren Hidayatus
Sholihin secara resmi berdiri. Hal tersebut karena pada awalnya, Santri yang mengaji di
pondok ini adalah orang-orang di sekitar masjid yang ingin memperdalam ilmu keagamaan
kepada Alm. K.H. Ahmad Hafidz.Namun seiring dengan berjalannya waktu dan semakin
besarnya nama beliau sebagai salah seorang kyai yang ‘alim ‘allamah, maka dengan
sendirinya berdatangan para santri yang ingin belajar kepada beliau dan ingin menetap di
lingkungan ndalem beliau. Dan oleh beliau diberi tempat untuk santri putra adalah di barat
ndalem dan untuk santri putri di dalam ndalem beliau sendiri.

Baru kemudian, pada tahun 1980-an, karena semakin banyaknya santri yang ingin tinggal,
termasuk banyak dari luar Kediri, pembangunan Asrama Putra santri dimulai dan selesai
pada tahun 1986 dengan dua lantai berisi 3 kamar tidur. Di lantai dua. Dan 2 kamar tidur
dengan kamar kecil dan kamar mandi di lantai pertama. Pembangunan asrama putra ini
sebagian besar didukung oleh almarhum. Bapak H. Masykur (Haji Gamping), dermawan
pemilik toko bahan bangunan tinggal di desa Gurah. Asrama putra yang lama seperti terlihat
pada gambar di bawah ini:
Setelah selesai pembangunan asrama putra, dilanjutkan pembangunan asrama putri yang
pada saat itu para siswa tetap berada di Ndalem. Lokasi asrama putri berada di sisi timur
Ndalem menghadap ke barat. Pembangunan asrama putri selesai pada tahun 1989 dengan
satu lantai sebanyak 5 kamar seperti terlihat pada gambar berikut:

Namun karena jumlah siswi yang terus bertambah, pada tahun 1999 dibangun dua asrama
lagi yang dibangun lebih banyak untuk menampung . kebutuhan siswa. Selatan asrama lama
untuk menampung banyak siswa. Sayangnya, setelah jumlah santrinya berkurang, kedua
kawasan perumahan tersebut tidak lagi difungsikan sebagai kamar kos. Namun, madrasah
menggunakannya sebagai ruang kelas.

Depan Pondok Pesantren Putra Hidayatus Sholihin dan ndalem, Sumber : Putri Fiky
Nafilata N

Untuk asrama putra, karena keterbatasan ruangan, padahal sudah ada 5 ruangan besar, maka
para santri putra yang belajar bersama di Madrasah Aliyah agama bahu membahu membuat
asrama baru yang sederhana. Asrama yang terletak di sebelah barat kamar mandi ini dibangun
hanya dengan menggunakan material bambu dari taman Besole. Asrama ini dinamakan ruang
angkring karena disulap menjadi model angkringan yang berukuran besar. Sayangnya penulis
tidak sempat mencatatnya karena pada tahun 2004 asrama tersebut dibongkar dan para
siswanya dikirim ke asrama lantai dua.

Kemudian pada tahun 2010, asrama putra harus direnovasi kembali secara menyeluruh
karena adanya perluasan bangunan masjid. Dan sebagaimana yang dapat kita lihat sekarang,
maka itulah asrama santri putra yang baru, yang pembangunannya juga masih belum dapat
dirampungkan.

Selain mempunyai asrama ponpes Hidayatus Sholihin juga membangun Madrasah yang mana
di kelola oleh putra-putri dari kyai Ahmad Hafidz. Madrasah ini meliputi Taman Kanak-
Kanak Rodhotul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan
juga SMK.

Halaman Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Hidayatus Sholihin Sumber : Putri Fiky
Nafilata N

Murid-murid di madrasah tidak hanya santri pondok saja, melainkan santri nduduk (tidak mondok).
Maka dari itu pendidikan yang di ajarkan di Madrasah tidak hanya materi umum saja akan tetapi di
campurkan dengan kitab-kitab agar tetap berbau keagamaan dan pesantrennya.

BIOGRAFI SINGKAT
Putri Fiky Nafilata Nadhiroh, akrab di panggil kiki, putri, fiky. Tinggal di desa Bogem Kecamatan
Gurah Kabupaten Kediri. Dan menjadi salah satu mahasiswa aktif di IAIN Kediri. Lahir di Kediri,
pada Tanggal 02 Desember 2003 yang sekarang berusia hampir 20 tahun dan merupakan anak
pertama dari dua bersaudara. Telah menamatkan pendidikan di RA Raudhatul Atfal Turus, MI
Hidayatus Sholihin, MTs Hidayatus Sholihin, MA Hidayatus Sholihin.

Anda mungkin juga menyukai