Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH MADRASAH

A. MAN 2 Kudus
MAN 2 Kudus bagi masyarakat Kabupaten Kudus dan sekitarnya bukan
merupakan sesuatu yang asing. Bahkan untuk lingkup Jawa Tengah, madrasah ini dikenal
sebagai MAN unggulan. Madrasah yang merupakan alih fungsi dari PGAN Kudus sejak
tahun 1992 ini biaya pengelolaannya berasal dari pemerintah / DIPA dan swadaya dari
orang tua peserta didik melalui syahriyah.
Proses pendirian madrasah ini diawali dari pendirian SGAI (Sekolah Guru Agama
Islam) pada tanggal 1 September 1950 khusus untuk kelas putra sebagai Instelling Besluit
Departemen Agama RI tanggal 25 Agustus 1950 nomor 167/A/Cq. 13 Kemudian nama
SGAI diubah menjadi PGAP dengan Keputusan Menteri Agama No. 7 tahun 1951.
Pada tahun 1957 keluarlah Keputusan Inspeksi Pendidikan Agama Wilayah VI
tertanggal 12 Juni 1957 dengan nomor 9/BI/Tgs/1957 tentang izin untuk membuka kelas
putri terpisah. Dengan demikian pada tahun 1957 sudah ada kelas putra dan putri secara
terpisah.
Berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama tanggal 31 Desember 1964 nomor
106/1964 PGAN Kudus disempurnakan, dari PGAN 4 tahun menjadi PGAN 6 tahun.
Kemudian berdasarkan surat edaran dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam Departemen Agama tanggal 24 Mei 1977 nomor D III/Ed/80/77 tentang
pelaksanaan program kurikuler di PGA 4/6 th, menyatakan bahwa struktur PGA secara
kurikuler untuk kelas I, II dan III menggunakan kurikulum Madrasah Tsanawiyah.
Kemudian disusul dengan Surat Keputusan Menteri Agama tertanggal 6 Maret
1978 nomor 19 tahun 1978 tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Pendidikan Guru
Agama Negeri, maka PGAN 6 tahun Kudus dibagi menjadi 2, yaitu :
 Untuk kelas I, II dan III menjadi MTs Negeri Kudus.
 Untuk kelas IV, V dan VI menjadi PGA Negeri kelas I, II dan III.
Selanjutnya pada tanggal 1 Juli 1992 PGAN Kudus mengalami alih fungsi
menjadi MAN 2 Kudus berdasarkan KMA Nomor 41 Tahun 1992 Tanggal 27 Januari
1992.
Lokasi pertama madrasah adalah meminjam gedung SMPN 1 Kudus sampai 4
bulan, kemudian pindah ke Kudus Kulon yaitu pinjam di gedung SD Muhammadiyah lalu
pindah lagi di sebelah baratnya yaitu "Rumah Kapal" / bekas Gudang Pabrik Rokok cap
Tebu Cengkeh.
Pada tahun 1960 PGAN Kudus mulai berusaha untuk memiliki tanah sendiri,
yaitu membentuk sebuah panitia yang diketuai oleh Sukimo AF yang dibantu oleh
anggota POMG / BP3 dan hasilnya adalah tanah di desa Prambatan Kidul sekarang ini,
seluas 3,0488 Ha. Status tanah itu adalah tanah Negara Bebas yang pada waktu itu
dikerjakan oleh 12 orang penduduk desa Prambatan Kidul secara tidak sah yang
kemudian diganti pada penggarapnya.
Dengan demikian maka resmilah PGAN Kudus memiliki tanah sendiri. Maka
dimulailah gedung satu unit pada tahun ajaran 1963 / 1964, dan setiap tahun selalu
mengalami penambahan sampai seperti sekarang ini. Kendatipun secara resmi PGAN 14
Kudus telah memiliki tanah sendiri sejak tahun 1962, namun pensertifikatannya baru
selesai pada awal tahun 1982.
Pada awal didirikan PGAN lembaga ini bertujuan untuk menghasilkan guru-guru
agam Islam yang berkualitas dan dapat mendidik peserta didik mempunyai akhlaq yang
luhur. Namun setelah alih fungsi menjadi MAN unggulan maka tujuannya menjadi lebih
luas. Yaitu ikut mencerdaskan bangsa dengan menghasilkan lulusan (out put) yang
mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang kuat, akhlaq dan budi pekerti yang luhur,
wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam, nasionalisme dan patriotisme yang
tinggi, motivasi dan komitmen untuk meraih prestasi, serta kepekaan sosial dan
kepemimpinan.
Sejak alih fungsi dari PGAN menjadi MAN dari tahun 1992 sampai sekarang
telah terjadi 5 kali pergantian kepala madrasah, yaitu Drs. H. Mukhlis (1992 – 1995), Drs.
H. Wahyudi (1995 – 1999), H. Sulaiman Arifin, B.A. (1999 – 2001), Drs. H. Chamdiq
ZU, M.Ag. (2001 – 2006), H. AH. RIF AN, M.Ag. (2006 – 2018) dan Drs. H. Shofi,
M.Ag. (2018 – sekarang).
Sedangkan Ketua BP3 yang sekarang berganti nama menjadi Komite sejak
berdirinya MAN dijabat oleh Sudarno (1992 – 1995), dr. H. Kasno (1995 –1999), K.H.
Yasin (1999 – 2001), H. Firman Lesmana, S.E. (2001 – 2008), DR. H. Masyharuddin,
M.A. (2008 – 2010), H. Guntur, S.E. (2010 – 2019) dan Drs. H. Munadji (2019 –
sekarang).
B. SMA Syubbanul Wathon
Pondok pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang adalah
salah satu pesantren yang memiliki komitmen untuk menjaga kurikulum pesantren yang
mandiri, yaitu dengan fokus kepada pengajaran materi-materi kitab kuning yang
berasaskan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Pondok pesantren Asrama Perguruan Islam
(API) Tegalrejo didirikan pada tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori, seorang
ulama yang juga berasal dari desa Tegalrejo. Beliau adalah menantu dari Mbah Dalhar
(KH. Nahrowi) pengasuh pondok pesantren Darus Salam Watucongol Muntilan
Magelang. Pada tahun 1947 ditetapkan nama pesantrennya adalah Asrama Perguruan
Islam (API) yang merupakan hasil dari shalat istikharoh.
Tujuan pendirian pondok pesantren ini adalah dakwah Islamiyah Ahlussunnah wal
Jamaah. Kurikulum kajian keagamaan yang diajarkan di pesantren ini membutuhkan
waktu 7 tahun. Ajaran dan amalan tasawuf merupakan bagian inti kurikulum. Kiai
Chudlori menyebut tingkat yang paling tinggi (tingkat tujuh) dengan Ihya’, meminjam
judul kitab tasawuf terkenal, Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Dîn. Karena amalan tasawuf mewarnai
kehidupan sehari-hari, maka pesantren ini terkenal sebagai pesantren tasawuf. Karena
popularitas ini, Pesantren Tegalrejo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Muktamar
Nasional Tarikat Mu’tabarah pada tanggal 12 sampai 13 Oktober 1957.
Berkat ketegaran dan keuletan KH. Chludlori dalam upayanya mewujudkan
pondok pesantren asrama perguruan islam baik secara dhohir maupun batin, santri yang
pada awal berdirinya hanya berjumlah delapan orang, tiga tahun kemudian sudah
mencapai sekitar 100-an. Setelah melewati zaman penjajahan Belanda yang
memprihatinkan, pada tahun 1977 jumlah santri sudah mencapai sekitar 1500-an dan
bahkan sekarang hampir mencapai 10.000 santri.
KH. Chudhori dipanggil kerahmatullah (wafat) pada tahun 1977, sehingga
kegiatan ta’lim wataalum terpaksa diambil alih oleh putra sulungnya yaitu KH.
Abdurrohman Ch. Dengan dibantu oleh putra keduannya yaitu KH. Achmad Muhammad.
API pada awal periode KH. Abdurrohman CH. Jumlah santri menurun drastis, sehingga
pada tahun 1980 tinggal sekitar 760-an. Akan tetapi Nampak keuletan dan kegigihan
simbah Chudlori telah diwariskan kepada putra-putranya yaitu KH. Abdurrohman
Chudlori dan adik-adiknya, sehingga jumlah santri bisa kembali meningkat, yang sampai
pada tahun 1992 menurut catatan sekertaris jumlah santri mencapai 2.698 anak.
Tepat pada tanggal 10 rabiul awwal 1430 H KH. Ahmad Muhammad meninggal
dunia yang kurang lebih satu tahun kedepannya disusul meninggalnya KH. Abdurrahman
yaitu pada tanggal 24 januari 2011. Jasa-jasa keduannya dalam menghidupkan dan
melestarikan ajaran islam di pesantren sungguh sangat banyak dan mulia sehingga
mengantarkan nama harum bagi pesantren, masyarakat, negara dan agama. Tradisi
kepemimpinan dalam pesantren dibebankan pada adik-adik dan seluruh keluarga.
Lewat bimbingan dan pantauan dari Kiai Chudlori, pesantren API sekarang di
asuh oleh putra beliau yakni KH. Mudrik Chudlori dan KH. Chanif Chudlori sebagai
pengasuh utama dengan dibantu oleh adik-adiknya. Pada tahun 2015 Pesantren Salaf API
Tegalrejo memiliki santri yang berjumlah 4,487 orang santri putra, 2.500 santri putri.
Bahkan saat ini Pesantren Salaf API Tegalrejo telah mendidirikan SMP & SMK
Syubbanul Wathon dibawah naungan Yayasan Syubbanul Wathon.
Di bawah naungan Yayasan Syubbanul Wathon, yayasan yang di prakarsai oleh
almarhum almaghfurlah KH. Abdurrachman Chudlori dan dinahkodai adik bungsu beliau
KH. M. Yusuf Chudlori, Pada tahun 2010 mendirikan sekolah umum nasional. Pada
tanggal 6 maret 2011 sekolah umum nasional tersebut diresmikan oleh menteri
pendidikan nasional Bapak Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA ini. SMP, SMA, dan SMK
Syubbanul Wathon Tegalrejo merupakan salah satu dari 151 sekolah di Indonesia yang
menjadi pilot project kementerian pendidikan dan kebudayaan dan kementerian agama RI
sebagai sekolah berbasis pesantren (SBP) yang berangkat dari kegelisahan para petinggi
di dua kementerian tersebut atas kondisi lembaga-lembaga pendidikan formal yang belum
maksimal dalam membentuk “produk” yang berkarakter kebangsaan dan keindonesiaan
dengan slogan “one stop education” kami belajar untuk menjadi yang terbaik and happy
dunia akhirat. Bahkan saat ini Yayasan Syubbanul Wathon telah mendirikan MTs
Syubbanul Wathon SMP Syubbanul Wathon, MA Syubbanul Wathon, SMA Syubbanul
Wathon dan SMK Syubbanul Wathon.
SMA Syubbanul Wathon didirikan sebagai wujud kepedulian Pondok Pesantren
API akan pentingnya pengembangan keilmuan yang mengedepankan karakter mulia.
Keilmuan pesantren dan pengetahuan teknologi mutlak diperlukan untuk
keberlangsungan kehidupan manusia. Pemisahan antara keilmuan pesantren dan
pengetahuan umum dalam kehidupan saat ini disadari hanya akan menjadikan kebuntuan
pengembangan keilmuan Islam. Kebutuhan masyarakat saat ini adalah hadirnya lembaga
formal unggulan yang mencetak santri yang handal dan dapat membekali anak didik
dengan nilai-nilai keislaman. Generasi muda saat ini membutuhkan beragam ilmu untuk
dapat membawa kemajuan bangsa dan agama, baik berupa ilmu agama, ilmu teknologi
atau juga keterampilan.
Karena hal tersebut Pondok Pesantren API menyadari pentingnya membuka
sebuah lembaga formal berkurikulum pemerintah yang unggul dalam pengetahuan umum
dengan berbasiskan kepada tinggi nilai-nilai kelimuan pesantren. SMA Syubbanul
Wathon hadir sebagai sebuah bagian dari kegiatan Pondok Pesantren API yang
merupakan lembaga pendidikan alternatif serta diharapkan dapat “mencetak santri yang
menjunjung tinggi akhlaqul karimah, kader bangsa yang intelektual dan mempunyai
keterampilan yang mapan”.
PROFIL MADRASAH

A. MAN 2 Kudus

MAN 2 Kudus merupakan Madrasah Aliyah Negeri yang berada di Kudus, bagi
masyarakat Kabupaten Kudus dan sekitarnya bukan merupakan sesuatu yang asing.
Bahkan untuk lingkup Jawa Tengah, madrasah ini dikenal sebagai MAN unggulan. MAN
2 juga merupakan madrasah yang berbasis akademik riset dimana para peserta didik
diwajibkan melakukan riset. Pada saat melakukan riset ini banyak peserta didiknya
meneliti sampai ke luar kota, bukan hanya dilingkup madrasahnya tapi sampai ke luar
kota untuk mencari bahan penelitian sekaligus meneliti ditempat.

MAN 2 Kudus juga termasuk madrasah favorit yang berada di Kudus, memiliki
ratusan sampai ribuan peserta didik, bahkan ketika pendaftaran peserta didik baru banyak
calon yang mendaftar sampai ratusan akan tetapi seleksi masuk sangat ketat dan maka
yang terpilih pun hanya berapa persen dari jumlah calon peserta didik baru. MAN 2 juga
memiliki program BCS baik BCS boarding maupun non boarding.

MAN 2 Kudus juga madrasah yang merupakan alih fungsi dari PGAN Kudus
sejak tahun 1992 ini biaya pengelolaannya berasal dari pemerintah / DIPA dan swadaya
dari orang tua peserta didik melalui Syahriyah. Sejak alih fungsi dari PGAN menjadi
MAN dari tahun 1992 sampai sekarang telah terjadi 5 kali pergantian kepala madrasah,
yaitu:

a. Drs. H. Mukhlis (1992 – 1995),


b. Drs. H. Wahyudi (1995 – 1999),
c. H. Sulaiman Arifin, B.A. (1999 – 2001),
d. Drs. H. Chamdiq ZU, M.Ag. (2001 – 2006),
e. H. AH. RIF AN, M.Ag. (2006 – 2018),
f. Drs. H. Shofi, M.Ag. (2018 – sekarang).

Sedangkan Ketua BP3 yang sekarang berganti nama menjadi Komite sejak
berdirinya MAN dijabat oleh:

a. Sudarno (1992 – 1995),


b. dr. H. Kasno (1995 –1999),
c. K.H. Yasin (1999 – 2001),
d. H. Firman Lesmana, S.E. (2001 – 2008),
e. DR. H. Masyharuddin, M.A. (2008 – 2010)
f. H. Guntur, S.E. (2010 – sekarang).

Berdasarkan hasil observasi bahwa Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus berlokasi


dijalan Kudus-Jepara, Desa Prambatan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Dekat
dengan jalan raya dan mudah dijangkau dengan kendaran umum, maupun pejalan kaki.
Untuk mendiskripsikan keadaan geografisnya berikut ini adalah gambaran batas-batas
wilayah secara geografis Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus adalah sebagai berikut:
a. Batas Utara : Jalan Raya Kudus - Jepara.
b. Batas Selatan : Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus.
c. Sebelah Timur : Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Kudus.
d. Sebelah Barat : Area Pedesaan dan rumah penduduk setempat.
Lokasi gedung Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus ini terletak 3 km dari pusat
kota Kudus, tepatnya jalan raya Kudus - Jepara Desa Prambatan masuk ke-selatan 100
meter dari jalan raya Kudus-Jepara. Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus sangat
mudah dijangkau.

Identitas MAN 2 Kudus

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus


NSM : 131133190002
NPSN : 20363082
Akreditasi :A
Jenjang : MA
Status : Negeri
Alamat : Jalan Kadilangu RT 002 RW 003 Prambatan Kidul, Kaliwungu,
Kudus, Jawa Tengah
Kabupaten : Kudus
Provinsi : Jawa Tengah
Visi, Misi dan Tujuan MAN 2 Kudus
Visi
“terwujudnya peserta didik yang berakhlak islami, unggul dalam prestasi dan terampil
dalam teknologi”

Misi

1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai islam dalam kehidupan


sehari-hari serta membiasakan perilaku akhlakul karimah (5s, jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli lingkungan dan sosial)
2. Mengembangkan potensi peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan
teknologi dan keterampilan melalui pembelajaran yang bermakna dan professional
serta inovatif
3. Mewujudkan madrasah yang unggul berbasis riset, mendunia, barokah, dan hebat
serta bermartabat.
Tujuan

Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta


keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.

1. Memiliki kadar keimanan dan ketakwaan yang tinggi dan berakhlakul karimah
2. Membentuk peserta didik yang cerdas secara akademik maupun non akademik
3. Mengantarkan peserta didik menuju ke Perguruan Tinggi negeri dan swasta
terfavorit
4. Memberikan bekal teori dan praktek yang cukup kepada peserta didik agar
cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual
5. Melatih peserta didik agar dapat mengamalkan ajaran agama sehingga
mempunyai sikap yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari
6. Memberikan bekal kecakapan hidup melalui program ketrampilan yang
mengacu pada perkembangan teknologi, olah raga, seni, kepramukaan, PMR,
PBN, dan karya ilmiah sesuai dengan minat dan bakat peserta didik agar dapat
mandiri apabila tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. SMA Syubbanul Wathon

Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo didirikan pada


tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori. Pada tahun 1947 ditetapkan nama
pesantrennya adalah Asrama Perguruan Islam (API). Pondok Pesantren Asrama
Perguruan Islam (API) saat ini memiliki berbagai lembaga sekolah, salah satunya yaitu
SMA Syubbanul Wathon.

SMA Syubbanul Wathon adalah sebuah lembaga Pendidikan menengah atas di


lingkungan Pesantren Asrama Pelajar Islam Syubbanul Wathon Secang yang dikelola
Yayasan Syubbanul Wathon. SMA ini merupakan salah satu SMA yang dijadikan contoh
dalam pelaksanaan Pendidikan berbasis pesantren yang menerapkan prinsip “Good
Caracter”.

Pendidikan SMA Syubbanul Wathon menyeimbangkan antara mata pelajaran


dunia seperti mata pelajaran umum dan juga mata pelajaran akhirat yang membahas
tentang ilmu agama. Proses pembelajaran di SMA Syubbanul Wathon ini juga
menggunakan sistem pergantian pembelajaran antara santriwan dan santriwati, dimana
pada saat pagi hari pembelajaran santriwan mapel umum maka santriwati akan belajar
mapel agama, dan begitu pula sebaliknya serta berada dilokasi yang berbeda.

Dan saat ini API ASRI telah mendirikan SMP & SMK Syubbanul Wathon
dibawah naungan Yayasan Syubbanul Wathon. Sekolah yang berdiri pada tahun 2010 dan
diresmikan pada tanggal 6 Maret 2011 oleh Menteri Pendidikan Nasional Bapak Prof.
Dr. Muhamad Nuh, DEA ini berada dibawah naungan Yayasan Syubbanul Wathon,
yayasan yang diprakarsai oleh Almarhum Almaghfurlah KH. Abdurrachman Chudlori.

Identitas SMA Syubbanul Wathon

Nama Sekolah : SMA Syubbanul Wathon


NPSN : 698295489
Akreditasi :A
Jenjang : SMA
Status : Swasta
Alamat : Jalan Pirikan Grabag Km 2, Girikulon, Kec. Secang, Kab. Magelang
Kecamatan : Secang
Kabupaten : Magelang
Provinsi : Jawa Tengah

Visi dan Misi SMA Syubbanul Wathon Secang

Visi

SMA Syubbanul Wathon menjadi sekolah berkarakter sains yang unggul dalam
prestasi ilmu pengetahuan, teknologi dan sains (IPTEKS) yang berpijak pada
keteguhan iman dan akhlakul karimah.

Misi

1. Menjadi sekolah yang berkarakter sains melalui kegiatan pengembangan ilmu


pengetahuan
2. Menyelengggarakan Pendidikan bermutu melalui proses pembelajaran dan
pelatihan yang inovatif dalam upaya peningkatan prestasi IPTEKS warga sekolah
3. Menyelenggarakan Pendidikan guna menghasilkan lulusan yang mempunyai
keteguhan iman dan berakhlakul karimah.
DATA GURU MADRASAH

A. MAN 2 Kudus
Kepala Sekolah : Drs. H. Shofi,. M,Ag
Wakil Kepala : M. Azar Latif. S.T
Kepala Tata Usaha : Hj. Evy Shofiana, S.Ag., MM.
Guru:
Tenaga kependidikan:

Jumlah Keseluruhan Civitas Akademika MAN 2 Kudus


Kepala Sekolah 1
Wakil Kepala Sekolah 1
Kepala Tata Usaha 1
Guru 50
Tenaga Kependidikan 10
Peserta Didik 1.259
Jumlah 1.322
B. SMA Syubbanul Wathon

Anda mungkin juga menyukai