Anda di halaman 1dari 24

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-

Fattah Pecalongan Bondowoso. Untuk memperoleh data penelitian ini, maka

akan peneliti kemukakan sekilas tentang objek penelitian sebagaimana berikut :

1. Identitas MTs AL-FATTAH

Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Al-Fattah

Alamat : Jl. Pakisan RT. 05/01 Pecalongan

Kec.Sukosari Kab. Bondwoso

N.S.M. : 121235110046

NPSN : 20581760

NomorTelepon/HP : 085 258 961 392

Kode Pos : 68287

Nama Kepala Madrasah : Abdul Kholik, S.Pd

Nama Yayasan : Nurul Amien

Alamat Yayasan : Pecalongan Sukosari Bondowoso

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi B

No. SK Akreditasi : 972/BAN-SM/SK/2019

Tahun Didirikan : 1986

TahunBeroperasi : 1986

36
37

No. SK Pendirian : W.m.06.02/1124/B/Ket./1986

Status Tanah :

a. Surat Kepemilikan : Waqaf

b. Luas Tanah : 5000 M²

Status Bangunan : Waqaf

Luas Bangunan : 1000 M²

2. Sejarah singkat berdirinya MTs AL-FATTAH

Mulanya pada tahun 1840-an M, KH. Muhammad asal pulau

Bawean merantau kepulau Jawa, lalu tinggal di sebuah desa terpencil yaitu

Desa Pecalongan Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso Jawa

Timur, mendirikan sebuah pesantren yang sebelumnya di wilayah

Sukosari dan sekitarnya belum ada sebuah pesantren pun. Setelah beliau

wafat, tongkat estafet kepemimpinan Pesanten oleh salah seorang putranya

yang bernama KH. Dimyathi. Mengingat KH. Dimyathi tidak mempunyai

seorang putra pun, maka kelanjutan pesantren diamanatkan kepada putra

menantu beliau yaitu suami kemenakan beliau sendiri yang bernama K.

Abd. Awwan. Pada tahun 1947 M, di Pesantrenitu KH. Muzakki

(menantucicit KH Muhammad) dan KH. Masyhudi cicit beliau, melangkah

lagi kedepan, mendirikan sebuah lembaga dengan sistem Diniyah yang

kemudian beliau berdua dibantu oleh KH. Ibrahim dan KH Dahlan teman

seperjuaangan KH Muzakki, lalu dibantu pula oleh KH. Munir menantu

beliau. Atas inisiatif KH. Abd. Hamid putra menantu tertua KH. Abd.

Awwan, maka pada tahun 1966 M mereka bersepakat memberi nama


38

pesantren tersebut dengan nama Pondok Pesantren” AL-FATTAH ” yang

berarti“ perintis “

Sejalan dengan perkembangan zaman, maka sejak tanggal 17

Agustus 1975 M. madrasah yang asalnya hanya menfokuskan kurikulum

pendidikannnnya pada pendidikan Agama, disempurnakan menjadi MI Al-

Fattah yang kurikulumnya berasal dari Depag dan ditambah dengan

muatan lokal atas prakarsa dari KH. A. Sjinqithy Djamaluddin, menantu

kedua dari KH. Abd. Awwan. Mengingat lokal yang dipergunakan

madrasah inidalam PBM-nya sangat tidak memenuhi syarat-syarat

pendidikan, sementara anak didik sudah mencapai 231 anak, maka

pengurus berkonsultasi dengan pemerintah kecamatan dan kantor

departemen pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bondowoso, untuk

menumpang belajar mengajar digedung Sekolah Negri Pecalongan II. Al

Hamdulillah, usaha tersebut mendapat respon yang sangat memuaskan,

karena semua gedung SDN Pecalongan II diperkenankan untuk

dipergunakan di sore hari apabila diperlukan. Sejak itulah MI AI Fattah

menempati gedung SDN Pecalongan pada sore hari yaitu pada hari Senin

Pontanggal 2 DzQa’dah 1396 H / 25 Oktober 1976 sampai tanggal 14

Oktober 1987, untuk sementara waktu sampai pada tanggal 14 Oktober

1987. Dan pada waktuitu madrasah mendapat bantuan dari pemerintah

untuk perehabilitasian gedung sekolah sebanyak tiga kelas dan satu kantor

dan Alhamdulillah sampai saat ini gedung-gedung tersebut tetap berfungsi

sebagaimana mestinya.
39

Seiring dengan semakin majunya perkembangan zaman yang juga

menuntut kemajuan umat dan bangsa, maka pada tanggal 14 Agustus 1983

M, walaupun hanya dengan bermodalkan semangat, optimis serta tawakkal

kepada Allah Swt, di dirikanlah MTs Al-Fattah dengan jumlah siswa

perdana sebanyak 16 orang sebagai kelanjutan dari MI Al-Fattah dengan

kepala sekolah KH. A. Sjinqkithy Djamaluddin, sedangkan yang menjabat

sebagai kepala sekolah MI Al-Fattah pada waktu itu adalah Ust. M. Sahri.

BA.

Alhamdulillah dengan Ridha Allah SWT, pada tahun 1986 M, MI

Al-Fattah telah mendapat piagam dari Depag dengan nomor :

W.M.06.02/5959/A/Ket/1986, sedangkan MTs Al-Fattah sendiri mendapat

piagam pada tahun itu juga dengan nomor: W.M.06.02/1124/Bket/1986.

Dan untuk memperkuat status lembaga-lembaga tersebut, maka para

jajaran pengurus P.P. Al-Fattah beserta Bapak Muspika dan Kepala KUA

Kecamatan Sukosari serta Bapak Kasi Bantuan Sosial Kantor Dinas Sosial

Kab. Bondowoso sepakat untuk mendirikan yayasan sebagai naungan dari

lembaga-lembaga yang telah ada, tepatnya yaitu, pada tanggal 18 Oktober

1991 M, dengan nama Yayasan Nurul Al-Amien yang bergerak dalam

bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan . Kemudian yayasan

tersebut resmi berbadan hukum dengan Akte Notaris : Magdalena S.

Gandawidjadja, SH. Nomer : 20, yang kemudian pada tanggal 23 Januari

1992 diperkuat dengan sertifikat dari Kanwil Departemen Sosial Jawa

Timur dengan nomer : 268/STP/ORSOS/XI/1992.


40

Dalam perkembangannya, pada tanggal 14 Juli 1995 Yayasan

Nurul Amienmelalui Biro Pendidikan dan Pengajaran, yang pada saat itu

dipegang oleh Bapak Sukaspan Kepala SDN Pecalongan 01 dan 02,

berhasil membuka lembaga baru tingkat RA dengan nama RA/TK Kartika

Handayani, bertempat di gedung SDN Pecalongan 02. Demi keserasian

nama di dalam Yayasan sendiri, atas hasil musyawarah semua aktivis

kelembagaan di tubuh yayasan Nurul Amien, maka pada tanggal 14 Juli

1998 RA Kartika Handayani dirubah nama menjadi TK Islam Al Fattah

dan disatukan kelokasi di dalam Kampus Yayasan, dengan piagam Dinas

Pendidikan Nasional Bondowoso: No 421.1/0034/438.520/02 tertanggal,

Bondowoso 11-2-2002.

Sesuai kebutuhan masyarakat yang telah lama mereka dambakan,

sekalipun hal ini menjadi tantangan bagi segenap pengurus Yayasan

Nurul Amien dan dewan guru serta masyarakat, maka dengan membaca

Basmalah Yayasan Nurul Amien melangkah maju satu langkah lagi

dengan membuka lembaga SMA Islam Al Fattah pada tanggal 14 Juli

2003 mulai tahun pelajaran 2003-2004 walaupun dengan modal semangat

dan amanah, menampung alumni SLTP dan MTs sekitar utamanya anak-

anak yang tingkat ekonomi mereka kurang mendukung, dengan piagam

Dinas Pendidikan Nasional Bondowos, No:421.3/1951/430.520/2004.

tertanggal, Bondowoso 2 juli 2005

Demikianlah sejarah singkat berdirinya MTs. Al-Fattah bersama

dengan iringan do’a semoga Allah SWT. Selalu memberikan kekuatan

lahir dan bathin kepada semua pihak yang menerima amanat dalam
41

pengembangan yayasan tersebut, sehingga dapat menjalankan amanatnya

dengan sebaik-baiknya, Amien YaRabbal ‘Alamien.

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

3. Visi, Misi dan tujuan MTs AL_FATTAH

1. Visi :

Ilmiah, Amaliah, Khuluqiah

2. Misi :

a. Meningkatakan ketaqwaan warga sekolah terhadap Tuhan

Yang Maha Esa

b. Membina dan meningkatkan prestasi siswa dalam bidang

akademik dan non akademik yaitu bidang olahraga dan seni

budaya

c. Membekali output dengan life skill

d. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara optimal

e. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada

f. Menciptakan suasana kondusif antar warga sekolah

g. Menegakkan disiplin warga sekolah

h. Melaksanakan solat dhuha dan solat dhuhur berjamaah

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.


42

4. LetakGeografis

Mts Al-Fattah di dirikan pada tahun 1983, salah satu Lembaga

pendidikan swasta yang berada di bawahn aungan Yayasan Nurul Amien.

Didirikannya MTs Al-Fattah atas kerja sama dari dinas terkait, muspika,

tokoh masyarakat, maka berdirilah MTs Al Fattah dengan luas tanah 5000

M².

Secara geografis MtsAl Fattah terletak di wilayah desa Krajan

yang dekat dengan pusat pemerintahan desa. Selain itu letak sekolah Mts

Al Fattah berada di Kawasan persawahan yang sedikit jauh dari

keramayan lalu lintas sehingga memungkinkan peserta didik bisa belajar

dengan tenang, jauh dari kebisingan kendaraan bermotor serta di tunjang

dengan kondisi tanah yang subur, di kelilingi oleh lahan pertanian. Kondisi

lingkungan yang sejuk, asri dan jauh dari kebisingan merupakan modal

yang patut kita kembanngkan sebagai dasar motivasi berkarya untuk siswa

dan guru, sehingga harapan yang ingin di capai sekolah tercapai secara

optimal.

Dalam perkembangannya mulai tahun 1983 sampai sekarang MTs

Al Fattah mengalami peningkatan cukup signifikan di lihat dari segi

kuantitas sarana prasarana, pesertadidik, personil guru dan tata usaha, serta

dari segi kualitas pesrta didik, baik yang masuk (input) maupun

keluarannya (output) sehingga kualitas lulusan mampu bersaing mengisi

lapangan pekerjaan yang ada (outcome). Sejak berdirinya tahun 1983

sampai dengan tahun 2021 Mts Al Fattah telah berhasil meluluskan 35

angkatan.
43

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

5. StrukturOrganisasi MTs AL-FATTAH

KOMITE KEPALA KKM

KA TU

WAKA

Kurikulum Kesiswaan Sarpras Humas

Ka. BP/ Ka. Laboratorium


Perpustakaan BK

Para Guru Wali Kelas

SISWA-SISWI MTs AL FATTAH

: GarisKomando
-----------------------: Garis Koordinasi

Kepala Madrasah : Abdul Kholik, S. Pd.

Komite : Ali Mushfi, S.Pd.I

Kepala TU : Erfan Wahyudi, S.Pd.I

Waka Kurikulum : Ahmad Faruq Zain Fr, S.Ag., Mm.Pd

Waka Kesiswaan : Ali Mushfi, S.Pd.I


44

Waka Sarpras : H. Abdul Mufid, S.Ag., M.Pd

Waka Humas : Idrisi

Bendahara : Astutik, S.Pd.I

Kepala Perpustakaan : Isfina Yuli, S.Pd.

Kepala Lab : Ahmad Faruq Zain Fr, S.Ag., Mm.Pd

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs AL Fattah Tahun Pelajaran

2021/2022

Tabel 1

Pendidikan
Mulai
No. NAMA Ijazah Jabatan Materi
Jurusan Tugas
Terakhir

ABDUL Matemat
Kepala
1 KHOLIK, S1 MIPA 2008 ika dan
Madrasah
S.Pd. IPA

H. ABDUL
Manajem Ketua
2 MUFID, S.Ag, S2 1993 Mulok
en Yayasan
M.Pd

3 KH.A. Saudi Pembina 1983 Mulok


45

Pendidikan
Mulai
No. NAMA Ijazah Jabatan Materi
Jurusan Tugas
Terakhir

SJINQITHY

DJAMALUDD Arabia Yayasan (Nahwu)

IN

Wk. AqidahA
HADROMI,S.
4 S1 PAI Sarpras/Gur 2003 khlah,
Pd.I
u Qurdits

AqidahA
RAHMAH, Pembina
5 S1 PAI 1995 khlah,
S.Pd.I Asrama
Qurdits

H. A. FARUQ
WkKurikul
6 ZAIN, S2 PAI 2003 Fiqih
um
S.Ag.M.M.Pd

Wk. B.
ALI MUSFI,
7 S1 PAI Kesiswaan 1998 Arab, / B
S.Pd.I
& Guru Inggris

B.
ADNAN,
8 S1 PAI Guru 2000 Indonesi
S.Pd.I
a
46

Pendidikan
Mulai
No. NAMA Ijazah Jabatan Materi
Jurusan Tugas
Terakhir

Wk.

9 IDRISI SLTA PG Humas/ 1992 SKI

Guru

SHIHATUL
Bhs
10 AFIYAH, S1 PAI Guru 2003
Arab
S.Pd.I

IPS,
11 HALIS, S.Pd.I S1 PAI Guru 2006
senibud

FAHMY

12 NURFADILA S1 PAI Guru 2004 IPS

H,S.Pd.I

ERFAN
KA
13 WAHYUDI, S1 PAI 2006 TIK
TU/Guru
S.Pd.I

SYAIFUL

14 HASAN, S1 PAI Guru 2005 PKn

S.Pd.I

15 SA'IDATI, S1 MIPA Guru 2006 Matemat


47

Pendidikan
Mulai
No. NAMA Ijazah Jabatan Materi
Jurusan Tugas
Terakhir

S.Pd ika

ASTUTIK,
16 S1 PAI Guru 2008 IPA
S.Pd.I

NETA
Bahasa Bhs
17 MIRULLYNA, S1 Guru 2014
Inggris Inggris
S.Pd.

H. RUSYDI, Manajem
18 S2 Guru 2014 Mulok
M.Pd.I en

KAMILATUN
19 S1 PAI Guru 2014 Mulok
NI'MAH, S.Pd.

USWATUN Guru
20 SMA IPS Guru Piket 2014
HASANAH Piket

SITI
Staf
21 KHUZAINIY S1 PAI 2015 Mulok
TU/Guru
AH, S.Pd.I

ISFINA YULI, Bhasa KepalaPerp Bhs


22 S1 2016
S.Pd Arab us/Guru Arab
48

Pendidikan
Mulai
No. NAMA Ijazah Jabatan Materi
Jurusan Tugas
Terakhir

SUGENG
23 S1 PAI Guru 2019 PJOK
ZUHRI, S.Pd

MISBAHUL EKONO
24 S1 Guru 2019 BTA
KHAIR, S.E MI

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

7. KeadaanSiswa MTs Al Fattah

Siswa yang menempuh pendidikan di MTs Al Fattah Pecalongan

Sukosari Bondowoso pada tahun pelajaran 2021/2022 secara keseluruhan

berjumlah 114 siswa, terdiridari 55 berjenis kelamin laki-laki dan 61

berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

8. Data Siswa MTs Al Fattah Tahun Pelajaran 2021/2022

Tabel 2

No Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9


UraianSiswa&Rombel
. Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.

1 SiswaBaru Kelas 7 16 17
49

Siswa Naik dari Kelas


2 17 27 21 16
Sebelumnya

3 SiswaPengulang

4 SiswaPindahMasuk

5 SiswaPindahKeluar

6 Siswa Drop-out Keluar

7 Siswa Drop-out Kembali

8 JumlahSiswa Total SaatIni 16 17 17 27 21 16

9 JumlahRombel 2 2 2

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

9. Keadaan Sarana dan Prasarana Tahun Pelajaran 2021/2022

Untuk menunjang suksesnya pelaksanaan program kegiatan


50

yang telah direncanakan, maka Madrasah Tsanawiyah Al Fattah

Pecalongan Sukosari Bondowoso sebagai pihak penyelenggara program

telah berupaya memenuhi sarana dan prasarana pendukung. Data sarana

dan prasarana yang dimaksud, disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3

Kondisi (Unit)
No
JenisRuang RusakRin RusakBer
. Baik
gan at

1. Ruang Kelas 6  1 2

2. RuangKepala Madrasah 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Tata Usaha 1

5. RuangLaboratorium IPA 1

6. RuangLaboratoriumKomputer 1

7. RuangLaboratorium Bahasa

8. RuangPerpustakaan 1

9. Ruang UKS 1

10. RuangKeterampilan 1

11. RuangKesenian 1
51

12. Ruang Toilet Guru 1

13. Ruang Toilet Siswa 5

14 LemariSiswa

15 Mejasiswa 20 10 30

16 Kursisiswa 60 10 50

17 Meja guru 5 3 21

18 Kursisiswa 8 4 32

19 Lemarikelas 3 6

20 Lemari guru 2

Sumber Data: Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fattah

pecalongan sukosari bondowoso tahun pelajaran 2021-2022.

B. Penyajian dan Analisis Data

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya dalam BAB I,

bahwasanya penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu


52

metode observasi, interview dan dokumentasi sebagai alat untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan objek penelitian, maka dalam penyajian data dan

analisis data ini akan dipaparkan secara terperinci tentang objek yang diteliti

dan hal tersebut mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan.

Adapun data-data yang diperoleh dari tiga metode tersebut di atas dapat

dipaparkan sebagaimana dibawah ini.

Sesuai dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti akan memaparkan penyajian data yang berangkat

dari hasil interview yang kemudian diperkuat dengan data observasi dan

dokumentasi.

Untuk mengetahui Internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam upaya

peningkatan mental dan moral siswa di Mts Al-Fattah Pecalongan Sukosari

Bondowoso Tahun Pelajaran 2021-2022 , maka akan dipaparkan beberapa hal

yang esensial pada penyajian data sebagai berikut :

1. Bagaiamana Proses Internalisasi Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Upaya

Peningkatan Mental Dan Moral Siswa di Mts Al-Fattah Pecalongan

Sukosari Bondowoso Tahun Pelajaran 2021-2022?

Internalisasi adalah proses dimana individu belajar, menerima dan

mengintegrasikan sebagai bagian dari nilai-nilai sosial dan norma-norma

perilaku sosial mereka. Proses pola internalisasi nilai-nilai keagamaan islam

secara garis besar yakni secars langsung memberi suritauladan dan

pembiasaan yang baik kepada siswa, selain itu juga bisa dengan carab

pengawasan, nasehat, teguran jika sesuatu yang dilakukan mereka salah

tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Dengan melihat kondisi siswa yang
53

keseluruhan belum terlalu memahami ajaran islam sepenuhnya sehingga

kepribadian merekapun belum tertata dan perlu adanya penyesuaian.

Secara etomologis internalisasi menunjukkan suatu proses

menjadikan nilai sebagai bagian dari diri seseorang. dalam kamus bahasa

indoensia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, penguasaan secara

mendalam yang berlangsung melalui pembinaan, bimbingan, penyuluhan

dan sebagainya. Secara harfiah internalisasi dapat di artikan sebagai

penerapan yaitu secara praktis suatu hasil atau karya manusia Sehubungan

dengan hal itu peneliti melakukan penelitian dengan melalui wawancara

secara eksklusif bersama guru Aqidah Akhlak, yaitu bapak Hadromi S.ps

dengan menayakan tentang : sejauh mana peran sekolah dalam menanamkan

nilai-nilai agama pada diri siswa?, Beliau menjawab :

”Sekolah sebagai mana fungsinya sebagai lembanga pendidikan sangat


memiliki andil yang besar dalam memberikan motivasi juga
mensosialisasikan nilai-nilai agama pada diri siswa hal itu bisa dilihat
dari materi materi ajar yang diajarkan pada murid berkenaan dengan
ibadah ubudiah seperti sholat dan rukun islam lainnya, dan itu di jadikan
pelajaran juga di jadikan pembiasaan seperti sholat dhuha sehingga
diharapkannya nanti jika siswa sudah selesai di jenjang pendidikan
menengah (Mts) anak diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang ibadah ibadah mahdoh dan di akui atau tidak hal ini tentunya
sangat berpengaruh dalam membentuk dan menanamkan akhlak yang
mulia dalam diri siswa dan hal ini dilembaga ini dibentuk menjadi aturan
diluar kurikulum dan mengikuti kurikulum yang ada. (Wawancara
Tanggal 02 maret 2022)

Selanjutnya peneliti kembali bertanya : Bagaimana cara meningkatkan

mental dan moral siswa dengan pendidikan agama yang ada di sekolah?

Beliau menjawab:

“sesuai dengan fungsinya adalah membentuk mental diantaranya dan


moral yang mana mental ini menjadi semacam objek yang harus di
perhatikan dengan seksama karena berkaitan dengan karakteristik yang
akan dibentuk dalam diri siswa contohnya bagaimana cara menanamkan
54

mental-mental seorang pemimpin dalam diri siswa dengan cara


mengambil contoh bagaimana pemimpin-pemimpin dalam sejarah islam
sebagaimana nabi muhammad, bagaimana menhghadapi masyarakat
jahiliyah. Sehingga paling tidak dengan contoh-contoh tersebut
mentalitas yang dimiliki oleh siswa diharapkan paling tidak bisa
mencontoh atau meniru tokoh-tokoh yang dimuat yang menjadi ciri khas
yang menjadi karakteristik siswa setelah lulus nantinya.” (Wawancara 02
Maret 2022)

Selanjutnya peneliti kembali bertanya : menurut pendapat ustad

sejauh mana akhlak siswa dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan jika

dilihat di lingkungan sekolah? Beliau menjawab :

“Sejauh pemantauan saya sikap siswa dalam mendekatkan diri kepada


tuhan disekolah cukup baik karena jika saya lihat para siswa sudah
terbiasa dengan sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah dan
mengaji sebelum masuk kelas, di akui aatau tidak hal ini sangat berperan
penting dalam meningkatkan akhlak siswa dalam mendejkatkan diri
kepada Allah.”(Wawancara 02 Maret 2022)

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Muhammad Alif siswa

kelas VII untuk menanyakan tentang : Apakah peraturan yang ditetapkan

madrasah tentang pembiasaan-pembiasaan agama disekolah seperti sholat

dhuha berjamaah, mengaji dan sholat dhuhur berjamaah juga menjadi

kebiasaan dirumah? Beliau menjawab :

“Insyaallah iya kak, karena di sekolah sering melakukan sholat dhuha di


pagi hari saya dirumah juga sering melakukan sholat dhuha walaupun
lagi libur sekolah saat libur maupun saat daring seperti tahun lalu.”
(Wawancara 02 maret 2022)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan apa yang

dilakukan pihak madrasah sebagai upaya memberi ilmu dan pengetahuan

serta menfasilitasi siswa di sekolah agar mereka bisa melaksanakan aktifitas

keagamaan disekolah dengan lancar dan efektif supaya menjadi kebiasaan

siswa baik disekolah maupun diluar sekolah, dan dapat di akui bahwa usaha
55

sekolah tersebut dalam menjadikan siswa manusia yang lebih baik

akhlaknya kepada sesama maupun akhlaknya kepada Tuhan.

2. Apa Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Meningkatkan Akhlak

siswa di Mts Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso Tahun

Pelajaran 2021-2022?

Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam

meningkatjan akhlak siswa di Mts Al-fattah Pecalongan Ssukosari

Bondowoso Tahun Pelajaran 2021-2022 peneliti mewawancarai kepala

sekolah yaitu Ustad Abdul Kholik S.Pd tentang : Apa faktor pendukung dan

penghambat dalam meningkatkan Akhlak siswa disekolah? Beliau

menjawab :

“Kesulitan yang di hadapi sekolah yaitu setiap siswa memiliki


kepribadan yang berbeda, sehingga dalam menyampaikan sesuatu
melihat pada keberagaman tersebut hal-hal yang di sampaikan dan
aturan-aturan yang disampaikan cenderung tidak opjektif artinya latar
belakang siswa kemudian kemampuan inteleknya juga menjadi
tantangan dalam menegakkan suatu aturan dan ditambah lagi dengan
adanya transformasi teknologi sehingga siswa siswa lebih terikut
dengan tokoh-tokoh yang cenderung mereka tiru sesuai umur mereka.
Maka dari itu pihak sekolah sangat berusaha untuk menanamkan dan
membuat para siswa mencontoh dan mengagumi para tokoh-tokoh
agama yang bisa mereka tiru. Tapi kembali lagi latar belakang dan
kepribadian para siswa pasti berbeda jadi kami berusaha sebaik
mungkin untuk melakukan dengan baik dan berjalan harmonis dan
untuk faktor pendukungnya insyaallah sudah cukup karena dengan
adanya fasilitas seperti masjid kemudian juga dengan jam-jam pelajaran
siswa seperti dengan adanya jam parakter dalam melakukan sholat dan
praktek keagamaan lainnya. (Wawanacara 02 maret 2022)

Selanjutnya peneliti kembali bertanya tentang : Bagaimana respon

orang tua kepada sekolah mengingat upaya sekolah ini memiliki waktu dan

peraturan yang sangat disiplin. Beliau menjawab :

“selama ini adat didesa terutama para orang tua sangat mendukung
kegiatan sekolah terutama dalam rangka menegakkan peraturan dan
56

disiplin siswa disekolah. Walaupun dalam prakteknya ada 1 atau 2 wali


murid yang tidak puas dengan peraturan sekolah. Tapi mayoritas para
orang tua siswa pro dengan sekolah dan semua penegakan peraturan dan
disimplinnya” ( Wawancara 02 maret 2022)

Untuk memperkuat pernyataan kepala sekolah peneliti mewawancarai

bapak wahyudi selaku orang tua siswa tentang : Menurut bapak apakah

peraturan dan tata tertib Mts Al-fattah sudah memenuhi apa yang anda

harapkan?

“Menurut saya tata tertib dan peraturan sekolah anak saya sudah baik dan
memuaskan, hanya saja ada beberapa peraturan yang harus lebih di
tekankan kepada siswa, contohnya para guru dan kepala sekolah harus
lebih menekankan peraturan tentang murid agar tidak terlambat sekolah
untuk melakukan sholat dhuha secara berjamaah.” (wawancara 02 maret
2022)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiasaan,peraturan dan tata tertib sekolah berpengaruh bagi kebiasaan

dan keseharian siswa, peraturan tata tertib madrasahpun dapat memberi efek

positif bagi siswa untuk membentuk Akhlak yang mulia baik kepada sesama

maupun Akhlak kepada Tuhan.

C. Diskusi dan Interpretasi

Dari hasil wawancara dan penyajian data tentang Internalisasi nilai-nilai

kegamaan dalam upaya peningkatan mental dan moral siswa di Mts Al-Fattah

Pecalongan Sukosari Bondowoso Tahun Pelajaran 2021-2022., Adapun diskusi

dan interpretasi dari serangkaian penelitian ini diformulasikan sesuai dengan

indikator-indikator penelitian yang telah ditetapkan, maka akan dikemukaan

hal hal-hal berikut :


57

1. Bagaiamana Proses Internalisasi Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Upaya

Peningkatan Mental Dan Moral Siswa di Mts Al-Fattah Pecalongan

Sukosari Bondowoso Tahun Pelajaran 2021-2022

Berdasarkan analsis data tentang internalisasi nilai- nilai keagamaan

dalam upaya peningkatan mental dan moral siswa internalisasi nilai-nilai

keagamaan islam secara garis besar yakni secara langsung memberi

suritauladan dan pembiasaan yang baik kepada siswa, selain itu juga bisa

dengan carab pengawasan, nasehat, teguran jika sesuatu yang dilakukan

mereka salah tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Dengan melihat

kondisi siswa yang keseluruhan belum terlalu memahami ajaran islam

sepenuhnya sehingga kepribadian merekapun belum tertata dan perlu

adanya penyesuaian

Sekolah juga memberikan pendidikan agama terutama akhlak dan moral

kepada siswanya dengan mata pelajaran yang dilakukan di dalam kelas.

Madrasah berpartisipasi dalam mendidik karakter siswa dengan cara

mengoptimalkan mata pelajaran aqidah akhlak, olah raga, prakarya dan

semua mata pelajaran yang berpengaruh pada karakter siswa agar karakter

dan akhlak siswa sesuai dengan tuntunan dan kaidah islam yang diharapkan

menjadikan siswa memiliki karakter yang akhlakul karimah.

2. Apa Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Meningkatkan Akhlak

siswa di Mts Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso Tahun

Pelajaran 2021-2022.

Berdasarkan analisis data tentang faktor penghambat dan pendukung

dalam meningkatkan akhlak siswa di Mts Al-Fattah pecalongan sukosari


58

bondowoso, yakni : Seperti yang kita tau sekolah mempunyai keterlibatan

yang sangat penting dalam membentuk akhlak siswa dan merupakan hal

yang paling penting diajarkan dimadrasah karena melalui pendidikan

karakter guru dapat membentuk akhlak siswa untuk menjalani hidupnya

baik di madrasah, dirumah ataupun dalam masyarakat kedepannya.

Dalam hal ini tentunya sekolah juga mengalami dan rasakan faktor

pendukung dan penghambat dalam mengajarkan dan menanamkan akhlak

yang sesuai dengan ajaran sekolah dan kedisiplinan, seperti yang telah di

sampaikan kepala sekolah sebelumnya faktor pendukung dalam

menanamkan akhlak dan disiplin yang baik yaitu dengan adanya fasilitas

yang ada di madrasah seperti masjid,perpustakaan dll.

1. Faktor penghambat yang disampaikan oleh kepala sekolah yaitu karena

adanya perbedaan kepribadan yang berbeda, sehingga dalam menyampaikan

sesuatu melihat pada keberagaman tersebut hal-hal yang di sampaikan dan

aturan-aturan yang disampaikan cenderung tidak opjektif artinya latar

belakang siswa kemudian kemampuan inteleknya juga menjadi tantangan

dalam menegakkan suatu aturan dan ditambah lagi dengan adanya

transformasi teknologi sehingga siswa siswa lebih terikut dengan tokoh-

tokoh yang cenderung mereka tiru sesuai umur mereka. Maka dari itu pihak

sekolah sangat berusaha untuk menanamkan dan membuat para siswa

mencontoh dan mengagumi para tokoh-tokoh agama yang dapat mereka tiru

Namun pihak sekolah sangat berusaha sebaik mungkin untuk membuat

mrnjadikan para siswa memiliki akhlak yang mulia sehingga kegiatan

belajar mengajar dapat terjadi seharmonis mungkin.


59

Dan temuan temuan yang kami dapatkan di al – Fattah di antranya ;

 Apabila siswa melakukan pelanggaran yang telah di tetapkan di sekolah

misalnya seperti pacaran, merokok, bolos maka sesuai dengan aturan yang

ada sangsi yang di berikan yang pertama surat peringatan ketika melakukan

pelanggaran ringan dan pemanggilan orang tua , selanjutnya di gundul

ketika melakukan pelanggaran berat seperti pacaran

 Di bidang ektra yaitu pramuka dan bela diri, siswa al Fattah dalam setiap

pelatihan pramuka 1 minggu satu kali sangat aktif untuk mengikuti ektra

pramuka , dan bela diri dengan nama perguruan perisai diri yang ada pada

pesantren al Fattah tahun 2018 , dengan adanya silat siswa bias berolahraga,

mengejar prestasi dan bahkan setiap ada lomba atau kejuaraan antar pelajar

siswa-siswa al Fattah sering menjuarai di setiap lomba –lomba yang ada di

bondowoso maupun luar kota

Anda mungkin juga menyukai