Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Latar Tempat


4.1.1. Sejarah Berdirinya Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding Parung-Bogor
Didirikannya Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School berawal terjadinya akibat krisis moneter,
banyak sekali kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia. di saat itu Alaihi Salam Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi
Bin Syekh Abi Bakar Bin Salim yang masih bertempat tinggal di
kawasan perumahan Bintaro Jaya merasa prihatin dan sedih
dengan hal tersebut. Kebanyakan para remaja yang putus sekolah
serta tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sebab
krisis moneter dan terjadinya krisis moral dimana-mana, berakibat
beliau bersikeras mendirikan suatu lembaga pendidikan gratis demi
meringankan beban bagi mereka yang tidak mampu, umumnya
bangsa Indonesia. maka dengan tekad dan kemauan beliau yang
mulia Abah (sapaan akrab), Abah rela meninggalkan kota
metropolitan dan mengambil keputusan agar menetap di desa.
Beliau akhirnya pindah ke desa Waru Jaya, Kecamatan Parung,
Jawa Barat. Desa yang penduduknya ketika itu masih berada
dibawah garis kemiskinan yang lebih banyak didominasi
penghasilan mereka hanya mengandalkan penjualan daun melinjo
dan ikan air tawar.
kemudian, mulailah Abah mendirikan sebuah Pondok
Pesantren. Pada saat itu mulanya para santri menetap di asrama
belakang rumah Abah yang ialah sebuah hibah berasal teman akrab
yang bernama Bapak Gembong. Dengan semakin bertambahnya
santri dari hari ke hari, tepatnya pada tanggal

71
72

16 Juni 1998, almarhum Abah (Al 'Alim Al 'Alamah Al


Arif Billah Sayyiduna Syekh Al Habib Saggaf bin Mahdi bin
Syekh Abi Bakar bin Salim), bersama istri Umi Waheeda binti
Abdul Rahman,S.Psi,M.Si. merintis pembangunan dengan
mendirikan kobong bambu (asrama pertama) yang hanya
berukuran 3 x 4 m (tiga kali empat meter). Yang disaksikan para
pejabat Pemda kabupaten Bogor dan para duta besar yang berasal
dari beberapa negara tetangga, yaitu duta besar Arab Saudi, Brunei
Darussalam, Singapura serta Malaysia di atas lahan seluas 17
hektar peletakan batu pertama pendirian Pondok Pesantren Al-
Ashriyyah Nurul Iman dilaksanakan. Atas rekomendasi dari
Kepala Desa Waru Jaya dan Camat Kecamatan Parung tertanggal
10 Maret 1999, dan telah terdaftar di Kantor Departemen Agama
Kabupaten Bogor pada tanggal 12 Maret 1999 yang bernomor: MI-
10/1/PP/007/825/1999. AKTA PENDIRIAN Yayasan nomor 18
tanggal 14 Juni 2011, Notaris Bambang Suprianto, S.H., M.H. dan
Pejabat Produsen Akta Tanah SK Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia (HAM) RI No. C-319.H.T.03.02-TH.2001 SK Ka.
BPN NO. 5-X-2002, pada tanggal 25 April 20021
Hari ke hari semakin banyak santri yang berminat masuk
mondok, maka pesantren yang asramanya masih berbentuk kobong
bambu tersebut tak mencukupi untuk ditempati. Mulailah Abah
membangun asrama di samping kobong itu, mulai dari
pembangunan gedung H Isya yang mempunyai luas 15 x 12 M² di
tahun 2000, asrama memberikan sebuah inspirasi terhadap asrama
para santri yang dominan sangat sederhana. Adanya bangunan baru
tersebut menambah semangat belajar santri-santri. Dari tahun
ketahun perkembangan tidak selesai dan putus begitu saja,
prioritas perkembangan jumlah para santri begitu drastis sampai

1
Data hasil Dokumentasi sejarah Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School, pada tanggal 23 Juni 2022
73

mendorong perlu adanya penambahan asrama kembali yang


menjadi objek penginapan para santri-santri. seperti asrama Gandhi
Sevaloka dengan luas 15 x 12 M² kemudian disusul asrama
selanjutnya dibangunnya asrama Jadid dengan luas 15 x 12 M² dan
dibangunkan satu Mushola sebagai tempat ibadah untuk para santri
dengan luas 32.5 x 9.50 M², yang terletak didepan pintu gerbang
pondok pesantren.
Mulai dari sinilah perkembangan demi perkembangan
terlihat pegitu pesat, terbukti dari munculnya asrama-asrama baru
dilingkungan pondok pesantren baik di area perkomplekan putra
dan putri. Adapun pembangunan didalam pondok putra yaitu
asrama Abi Hanif dengan luas 12 x 6 M², asrama H. Kosim dengan
luas 12 x 6 M², asrama Umi Olga Fatma dengan luas 20 x 12 M²,
asrama Anwariyyah menggunakan luas 56 x 12 M², serta
pembangunan di pondok putri diantaranya tiga logal asrama, di
tambah bagunan asrama menggunakan kapasitas tiga belas kamar,
gedung belajar tingkat dua serta dua daerah ibadah (masjid) diarea
pondok putra serta pondok putri, Majid putra diberi nama Masjid
Toha degan luas 36x 36 M² serta Masjid putri diberi nama Masjid
Siti Fatimah degan luas 30x 30 M².
Waktu demi waktu mulailah terkenal nama Pondok
Pesantren Al- Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
degan semua pembiyayaan pendidikan, pengobatan, makan serta
minum, sarana prasarana ditanggung sang pihak yayasan secara
Free (gratis) tanpa dipungut biaya sepeserpun, serta mempunyai
sejumlah properti yang berupa sarana ibadah, sarana pendidikan,
sebuah tempat tinggal , tempat olah raga, sarana MCK, lahan
perikanan, lahan pertanian serta lain-lain seluruhnya itu diatas
tanah milik pesantren, yang kesemuanya berstatus wakaf. Secara
aturan, fasilitas tersebut tidak bisa dialih fungsikan untuk
kepentingan lain, selain sebagai penunjang kesuksesan belajar
74

santri. sehingga para santri yang berminat belajar di pondok


pesantren semakin banyaknya berdatangan, tidak hanya asal warga
disekitar melainkan sampai wilayah jauh didataran bumi Indonesia
dari Sabang hingga Merauke, serta Luar Negeri.2
Berangkat berasal kesadaran bahwa pendidikan ialah hak
semua manusia, tekad Abah dan Umi Waheeda untuk beserta
memperjuangkan pendidikan diwujudkan dengan tekad
menyelenggarakan pendidikan secara bebas biaya namun dengan
tetap menjaga kualitas. Hari demi hari, nama Al-Ashriyyah Nurul
Iman semakin familiar ditelinga rakyat. Nama al- Ashriyyah Nurul
Iman sendiri diambil dari Bahasa Arab, al-Ashriyyah merupakan
modern. Adanya tujuan kedepannya pondok pesantren ini
diharapkan bisa menjadi pusat training pendidikan kepercayaan
dan pengetahuan umum (dasar) secara terpadu serta modern. Nurul
Iman dari asal dua kata nuur dan al-iman yang artinya cahaya
keimanan. dengan harapan seluruh santri yang belajar disini akan
sebagai para ulama (ilmuwan) yang mempunyai kecakapan
pengetahuan kepercayaan serta pengetahuan umum yang andal
dan dalam keterpaduannya selalu tidak lepas berasal keimanan
sebagai cahaya yang sebagai asas kehidupannya.
Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School Parung-Bogor ini adalah lembaga pendidikan
berbasis pondok pesantren modern dibawah naungan Yayasan Al
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang terletak di
desa Waru Jaya RT.01/01 kecamatan Parung kabupaten. Bogor
secara demografis, pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School Parung Bogor terletak pada daerah
pedesaan.
Adapun visi dan misi didirikannya Yayasan Al-Ashriyyah

2
Data diperoreh dari hasil Observasi Lapangan Peneliti, pada tanggal 23 Juni 2022
75

Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor adalah sebagai


berikut.
Visi
“Membangun manusia seutuhnya serta menciptakan generasi masa
depan yang islami, cerdas, unggul, percaya diri dan berjiwa
mandiri”.
Misi:
1. Membekali santri dengan pengetahuan agama Islam sehingga
santri memiliki kualitas spiritual yang tinggi
2. Menginternalisasi nilai-nilai budi pekerti yang luhur bagi
santri, sehingga santri memiliki kepekaan sosial yang baik dan
mampu menciptakan solusi di tengah masyarakat.
3. Membekali santri dengan berbagai ilmu pengetahuan umum
dengan sebaik-baiknya sehingga santri dapat menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mebangun daya
intelektualitas yang tangguh.
4. Menggali talenta dan jiwa kepemimpinan santri melalui
berbagai kegiatan ekstrakurikuler sehingga santri menjadi
agent of change yang unggul di masa mendatang.
5. Membekali santri dengan berbagai keterampilan berproduksi
untuk membangun jiwa kewirausahaan agar santri dapat
menjadi motor penggerak kehidupan sosial-ekonomi yang
baik di masa mendatang.
Sedangkan mottonya adalah: “Free and Quality Education
Supported by Entrepreneurship” Secara umum kegiatan
pendidikan dilangsungkan dengan jaminan bebas biaya bagi
seluruh peserta didik. Pembebasan biayapun tidak terbatas hanya
pada biaya pendidikan, namun juga pada pemenuhan kebutuhan
sehari-harinya diantaranya konsumsi, asrama, kesehatan dan lain-
lain. Yayasan nurul Iman memiliki formula pendidikan yang khas
yaitu dengan mengkombinasikan unsur pendidikan agama dan
76

umum secara terpadu, Sistem ini memungkinkan terbentuknya


generasi santri yang dinamis dan tangguh dalam menghadapi
tantangan globalisasi dengan tetap dilandasi oleh kemampuan
spiritual yang memadai. santri juga difasilitasi pembelajaran
ketrampilan khusus seperti komputer, menjahit, teknisi, bahasa
asing, dan lain-lain. Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School menekankan pendidikan entrepreneurship santri
untuk mebekali santri dengan sklill mereka yang harus digali.3
Adapun data kelembagaan Yayasan yang dibawah naungan
Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
diantaranya adalah Nama YAYASAN AL ASHRIYYAH NURUL
IMAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL. Dengan alamat Jl. Raya
Nurul Iman No. 01 Rt. 01/01 Desa Warujaya Kecamatan Parung
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Kode Pos 16330 No
Telepon / Fax (0251) 7165512 / (0251) 8542878 Hand Phone
: 0814 1004 1368 E-mail :umiwaheeda@gmail.com
Website : www.nuruliman.or.id dengan Akta Notaris Nomor : 18
pada tanggal 14 Juni 2011 dengan notaris Bapak H. Bambang
Suprianto,S.H, M.H. Tahun pendirian 1998 diatas tanah seluas 75
Hektar dengan status tanah Wakaf Yayasan.4
Di bawah ini adalah data Pengurus Yayasan Al
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School adalah sebagai
berikut5:
Pembina : Dr. Umi Waheeda binti Abdul Rahman, S. Psi,
M. Si
Pimpinan : Dr. Habib Muhammad Waliyyullah, M.Ag bin

3
Hasil Dokumentasi Visi dan Misi Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School, pada tanggal 23 Juni 2022.
4
Hasil Dokumentasi Data Kelembagaan Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School, pada tanggal 23 Juni 2022.
5
Data dari hasil Dokumentasi Struktur Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School, pada tanggal 23 Juni 2022
77

Syekh Habib Saggaf


Sekretaris : Syarifah Rugayyah,S.Ag binti Habib Saggaf
Bendahara : Habib Hasan Ayatullah,M.Ag bin Habib Saggaf

Pengawas : Habib Idrus Al Haddar, S.T

Adapun jumlah santri pondok pesantren Al-Ashriyyah


Nurul Iman Islamic Boarding School adalah sebagai berikut.6

Tabel 4.1. Jumlah Santri Al Ashriyyah Nurul Iman


Perdaerah
Jumlah Jumlah
No Propinsi Total
Putra Putri
1 2 3 4 5
1 Bangka Belitung 228 137 365
2 Bali 10 5 15
3 Banten 98 83 181
4 Bengkulu 34 23 57
5 D.I Yogyakarta 513 353 866
6 DKI Jakarta 593 473 1066
7 Gorontalo 10 8 18
8 Jawa Barat 925 830 1755
9 Jambi 15 11 26
10 Jawa Tengah 1062 732 1794
11 Jawa Timur 560 621 1181
12 Kalimantan Barat 43 28 71
13 Kalimantan Selatan 34 23 57
14 Kalimantan Tengah 18 12 30
15 Kalimantan Timur 41 28 69

6
Hasil Data yang di peroleh dari Bagian Administrasi Umum Yayasan Al Ashriyyah
Nurul Iman Islamic Boarding School (BAUM) pada tanggal 23 Juni 2022
78

16 Kepulauan Riau 88 68 156


17 Lampung 78 57 135
1 2 3 4 5
18 Nusa Tenggara Barat 45 30 75
19 Nusa Tenggara Timur 36 24 60
20 Papua Barat 15 10 25
21 Papua Tengah 30 20 50
22 Papua Timur 21 14 35
23 Riau 73 41 114
24 Sulawesi Selatan 46 31 77
25 Sulawesi Tengah 36 24 60
26 Sulawesi Tenggara 43 28 71
27 Sulawesi Utara 80 53 133
28 Sumatra barat 284 240 524
29 Sumatra Selatan 290 182 472
30 Sumatra Utara 306 132 438

Jumlah 5.871 4.567 10.438

Lembaga Pendidikan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman


Islamic Boarding School Parung Bogor didalamnya terdapat
pendidikan yang menyelenggarakan dengan satuan pendidikan
formal dan non formal, adalah sebagai berikut.
a. Program Pendidikan Formal
1) Taman Kanak-Kanak (TK)
Nama TK : TK Al AshriyyahNurul Iman

No.Izin Operasional : 421.1/376- Disdik/ 2016

Nama Kepala Sekolah : Nur Afiyah, S.Pd.I

Status :Terakreditasi A
2) Sekolah Dasar
Nama SD : SD Al-Ashriyyah Nurul Iman
79

No.Izin Operasional : 421.3/ 099- Disdik/ 2009

NSS : 102020210030
Nama Kepala Sekolah : Asep Kurniawan, M.Pd
Status : Terakreditasi A
Nomor Akreditasi : 02.00/533/BAP-SM/XI/2010
3) Sekolah Menengah Pertama
Nama SMP : SMP Al-Ashriyyah Nurul Iman
No. Izin Operasional : 421.3/ 100- Disdik/ 2009 NSS
202020210508

Nama Kepala Sekolah : Mahbub Zuhri, M.Pd

Status : Terakreditasi A
Nomor Akreditasi : 02.00/534/BAP-SM/XI/2010
4) Sekolah Menengah Atas
Nama SMA : SMA Al-Ashriyyah Nurul Iman

No. Izin Operasional : 421.3/ 244-Dikmen/ 2009 NSS


302020210151
Nama Kepala Sekolah : Muhamad Romadon, M.Pd.
Status : Terakreditasi A
Nomor Akreditasi : 02.00/535/BAP-SM/XI/2010

5) Sekolah Tinggi Agama Islam


Nama : STAI Nurul Iman

No. Izin Operasional : Dj.I/303/2008


Nama Ketua : Dr. Umi Waheeda binti Abdul
Rahman,S.Psi., M.Si
Status : Terakreditasi B
Nomor Akreditasi : 025/BAN-PT/Ak-XIII/S1/XI/2010
80

b. Program Pendidikan Non Formal


1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Nama : PAUD Al Ashriyyah Nurul Iman No. Izin
Operasional : 421.1/20 Disdik/2009 NSS 312332701354

Nama Kepala Sekolah : Yuliatin, S.Pd.I

Status : Proses
2) Lembaga Kursus dan Pelatihan Bahasa Inggris
Nama LKP : LKP Nurul Iman
NILEK Lama : 02104.3.1.0039/09/35/31/99
NILEK Nasional : 02104.1.0039
No. Izin Operasional : 421/189-PNF
NSS : 312332701354
3) Lembaga Kursus dan Pelatihan Komputer
Nama LKP : LKP Nurul Iman
NILEK Lama : 02104.3.1.0039/09/35/31/99
NILEK Nasional : 02104.1.0039
No. Izin Operasional : 421/190-PNF
NSS : 312332701354
4) Lembaga Kursus dan Pelatihan Menjahit
Nama LKP : LKP Nurul Iman
NILEK Lama : 02104.3.1.0039/09/35/31/99
NILEK Nasional : 02104.1.0039
No. Izin Operasional : 421/191-PNF
NSS : 312332701354
5) Lembaga Kursus dan Pelatihan Bahasa Arab
Nama LKP : LKP Nurul Iman
NILEK Lama : 02104.3.1.0039/09/35/31/99

NILEK Nasional : 02104.1.0039


81

No. Izin Operasional :422/365-PNF


NSS : 312332701354

Lembaga Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic


Boarding School ini dari tahun 1998 dikenal dengan lembaga
pendidikan dengan banyak prestasi baik dibidang akademik
maupun non akademik baik ditingkat Provinsi hingga tingkat
Internasional. Yaitu salah satu contoh lembaga tersebut menjadi
langganan atlet Tae Kwon Do hingga taraf Internasional, serta
prestrasi lain di tingkat Nasional antara lain Qiroatul Kutub, Juara
I MTQ tingkat Dewasa, Lomba Seni Kriya, Pondok Peasantren
Teladan dalam Pengentasan Kemiskinan berasal Kementrian
agama serta lain sebagainya,dan Pesantren Entrepreneur.7
Meskipun lembaga tersebut adalah lembaga pesantren yang
memadukan pendidikan agama maupun formal, namun nyatanya
mampu mengelola beberapa unit kewirausahaan yang dikelola dari
santri-santri sendiri, pada pengeloalan tiap unit ini dibebankan
penuh kepada satri- santri selama 2 tahun terhitung sehabis selesai
melaksanakan tugas ahirnya berupa sidang skripsi, hal ini yang
dikenal sebuah kata khusus disebut dengan Dedikasi (mengabdi).
Adapun mekanisme pelaksanaan pemberdayaanya yaitu; selesainya
usai melaksanakan sidang skripsi, santri diwajibkan memasuki
masa pengabdian selama 2 tahun, terdapat tiga bidang buat tempat
pengabdiannya;
Pertama bisa mengabdi dibidang pendidikan, pada bidang
ini, santri yang sudah memiliki kompetensi mengajar serta
mendidik, didalamnya akan diajarkan menjadi seseorang
guru/pendidik serta staf pengajar yang pofesional, baik untuk
tinggkatan PAUD sampai Perguruan Tinggi.
7
Data hasil dari Dokumentasi Prestasi Santri Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School Parung Bogor, Tanggal 23 Juni 2022
82

Ke-2, Bidang kelembagaan atau kepesantrenan, didalam


bidang ini pengabdian lebih berkiprah untuk selalu mengurus,
membimbing serta memperhatian kegiatan satri-santri yang
dipimpin oleh ketua pondok pesantren, semisal mengkoordinir
kegiatan santri diantaranya; salat jamaah, bimbingan mengaji,
makan bersama-sama (makan berkelompok) grup, muhadhoroh,
bahasa sehari- hari, dan lain sebagainya.
Ketiga bidang kewirausahaan, dalam bidang ini santri-
santri diajarkan secara eksklusif praktek berwirausaha pada setiap
unit-unit yang ada di pondok pesantren, bidang kewirauahaan
dipimpin oleh Habib Hasan Ayatullah, M.Ag. sesuai menggunakan
cita-cita Pembina Yayasan bahwa beliau selalu menekankan agar
santri bisa menjadi santri mandiri yang berdiri diatas kaki sendiri
tanpa bergantung kepada orang lain, keliru satunya dengan
berwirausaha. berdasarkan hal itulah maka didirikan beberapa unit
produksi menjadi wahana belajar para santri sesuai menggunakan
bidangnya supaya bisa menjadi bekal pada hari besok.8
pada proses pencarian bentuk serta penciptaan formula
pendidikan pada Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School. Abah artinya tokoh sentral yang begitu
inspiratif menemukan konsep pendidikan yang bergerak maju serta
selalu relevan sesuai kebutuhan zaman yaitu mengajarkan kepada
para santrinya agar menguasai ilmu kepercayaan serta ilmu umum.
Selain itu santri dibutuhkan selalu menyebarkan ilmu
pengetahuannya. Sedangkan Umi Waheeda ialah penentu yang
paling utama arah kebijakan pendidikan awam yang merintis
konsep dan membangun aneka macam inovasi baru bagi dunia
pendidikan Nurul Iman. Dengan hal demikian, karakter pendidikan

8
Data diperoreh dari hasil Observasi Lapangan Peneliti. Wawancara bersama Habib
Hasan Ayatullah, M.Ag, pada tanggal 25 Juni 2022
83

terbangun mengagumkan dengan sinergis yang saling melengkapi


satu sama lain. Inilah yang sebagai alasan tidak terelakkan bagi
tercapainya banyak sekali prestasi akademik Pondok Pesantren Al-
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor.

4.1.2. Wirausaha Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding


School Parung Bogor

Suatu pemenuhan kebutuhan serta kesejahteraan sebuah


Yayasan Pondok Pesantren, perlu adanya kreatifitas yang
menunjang untuk membantu berjalannya aktivitas santri-santri,
Yayasan Nurul Iman berinovasi untuk kemandirian ekonominya
diawali dengan berdirinya unit usaha daur ulang sampah di tahun
1998 semenjak Pondok Pesantren ini berdiri, dengan dikelola oleh
para santri-santri yang sudah ditunjuk oleh pihak Yayasan menjadi
penanggung jawab berjalannya unit usaha ini, usaha ini pertama
kali digagas oleh Pegasuh dengan tujuan untuk “melestarikan
lingkungan hayati dan menaikkan kretivitas santri yang mandiri”.
sebab melihat potensi penghasilan dari sampah yang sangat
banyak, sebagai akibatnya munculnya pandangan baru untuk
memanfaatkan barang-barang sampah yang dapat didaur ulang
buat dijadikan barang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi,
akibat dari pengolahan daur ulang sampah tersebut digunakan
untuk mendirikan perjuangan pembuatan roti, dari situlah
perkembangan unit-unit perjuangan satu persatu bertambah
banyak, sebagai akibatnya timbul unit koprasi Nurul Iman, dari
penghasilan tersebut Pengasuh membelikan santri sebuah mesin
Offset berukuran sedang yang kini menjadi percetakan dan
bekembangnya unit-unit usaha lainnya.

Beberapa kegiatan santri yang seringkali dijadikan objek


perbandingan serta studi banding merupakan penerapan
84

entrepreneurship, kurang lebih 10 unit kewirausahaan dijalankan


dilembaga tersebut dan unit usaha-usaha lainnya, yang baru dirintis
dengan jumlah keseluruhan 48 unit usaha. Adanya unit usaha ini
menekankan kepada para santri mengedepankan sklill yang wajib
digali dalam berwirausaha bisa dimulai menggunakan praktek
secara pribadi melalui beberapa unit perjuangan. Hal ini
dimaksudkan agar kemampuan wirausaha santri bisa terasah
dengan matang dan siap guna, baik secara teoritis juga praktis
sebagai akibatnya santri tidak bimbang lagi ketika telah lulus dari
pondok pesantren, dari kemampuan talent yang dimilikinya.9
Adapun jenis unit-unit kwirausahaan di pondok pesantren
Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School ini diantaranya
sebagai berikut.10
a. Daur Ulang Sampah
b. Koperasi Nurul Iman Sejahtera
c. Pertanian
d. Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias
e. Pabrik Roti
f. Nurul Iman Offset
g. Pabrik Air Hexagonal OINTIKA,
h. Pabrik tahu dan Tempe
i. Susu Sari Kedelai
j. Public Entertaiment
k. Peternakan
l. Pupuk Organik serta Biogas
m. Konveksi Nurul Iman
n. Paving Block
o. Studio Nurul Iman
p. Tata boga Nurur Iman
9
Data hasil dari Observasi Lapangan Peneliti, pada tanggal 23 Juni 2022
10
Hasil Wawancara Bersama Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf ,
pada tangal 25 Juni 2022
85

q. Nurul Iman Fried Chiken


r. Bio Flok
s. Green House Farming Nurul Iman
t. NiCare
u. Parfum Nurul Iman
v. Beras Nurul Iman (BERNI)

Berikut dipaparkan temuan penelitian terkait pemberdayaan


santri untuk kemandirian ekonomi pesantren yang diperoleh
melalui pengumpulan data statistik dengan teknik wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi.

4.2. Deskripsi Hasil Pembahasan


4.2.1. Upaya Pemberdayaan Santri Untuk Kemandirian Ekonomi
Pesantren Di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School Parung-Bogor
Suatu upaya pemberdayaan santri di Pondok Pesantren Al
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School adalah agar
mendapatkan keuntungan, yaitu pertama santri selain memiliki ilmu
pengetahuan agama, santri mempunyai keterampilan berwirausaha
yang dididik untuk bisa lebih mandiri hingga bisa bermanfaat apabila
setelah lulus dari pondok pesantren. Mengingat saat ini persaingan
usaha sangat ketat, oleh karenanya para santri dituntut untuk agar bisa
menciptakan lapangan kerja, minimal untuk dirinya sendiri sehingga
dengan bekal yang dimilikinya dalam keahlian berwirausaha nantinya
santri dapat mandiri ditengan-tengan kalangan masyarakat.
Kedua, Upaya pemberdayaan santri berimplikasi kepada
kemandirian ekonomi pesantren agar kedepan Yayasan Al Ashriyyah
Nurul Iman sustainable (berkelanjutan) dan berkualitas tanpa
ketergantungan dengan bantuan dari luar.
Untuk menjadikan generasi santri yang ahli di bidang wirausaha
dan langsung dirasakan manfaatnya oleh pesantren merupakan perkara
86

yang tidak mudah, terdapat beberapa kesulitan serta kegagalan dalam


mencoba, hal ini pula mampu terjadi pada sekolah-sekolah bisnis yang
mengarahkan siswa-siswanya sebagai seseorang wirausahawan yang
ahli dan inovatif. semuanya itu perlu adanya upaya pemberdayaan
yang tepat serta terarah dan adanya pondok pesantren dalam membina
santri, kehadiran pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School yang sudah memadukan pendidikan agama
menggunakan ilmu umum yaitu dipagi hari santri-santri mendapatkan
pelajaran ilmu awam dan siang hari santri difokuskan belajar ilmu
agama menggunakan mengkaji kitab -kitab , termasuk pendidikan
keterampilan menggunakan berbagai jenis kewirausahaan. Pencapaian
itu sudah termuat pada misi pondok pesantren Nurul Iman, yaitu
membekali santri menggunakan berbagai macam shoft skill atau
keterampilan berproduksi buat membangun jiwa kewirausahaan agar
santri bisa menjadi motor penggerak kehidupan sosial yang baik
dimasa mendatang kedepannya.11
Peneliti menjelaskan sebelumnya dalam pemberdayaan santri ini
sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Ustadz Mudzakir,
M.Pd sebagai Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School menyampaikan bahwa “yang dimaksud disini
adalah mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya sebagai sarjana,
mereka diwajibkan mengabdi selama dua tahun atau disebut program
internship/magang. Mengabdi ini bertujuan untuk mengaplikasikan
ilmu mereka yang sudah mereka pelajari dan sebagai bekal
pengalaman mereka sebelum lulusMengabdi ini bertujuan untuk
mengaplikasikan ilmu mereka yang telah mereka pelajari dan menjadi
bekal pengalaman mereka sebelum lulus. lalu program pengabdian
disini terdapat tiga bidang yaitu; bidang pendidikan, bidang
kepesantrenan dan bidang kewirausahaan yang memang menjadi
11
Data hasil dari Dokumentasi Visi dan Misi Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School, pada tanggal 23 Juni 2022
87

penopang dari semua kegiatan operasional yang terdapat di pondok.


Jelasnya adanya pengembangan pemberdayaan ini membantu
berdirinya kemandirian pesantren di sektor ekonomi yang masih
beroperasi Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School hingga saat ini”.12
Setelah santri menyelesaikan sidang munaqosahnya/sidang
skripsinya selanjutnya proses pengabdian dengan memilih 3 cabang
yaitu bidang pendidikan, bidang kepesantrenan dan bidang
kewirausahaan, dari tiga bidang tadi peneliti fokuskan terhadap
pemberdayaan dibidang kewirausahaan. dalam masa pengabdian tadi,
mereka kesehariannya akan merasakan akan halnya menjadi seorang
karyawan yang bekerja pada sebuah unit usaha yang ada diluar, kerja
selama jam kerja normal. misalnya diunit usaha pembuatan susu
kedelai, produksi dipagi hari dan dikemas secara rapi hingga
dipasarkan ke koperasi serta seterusnya. Jadi kegiatan pengabdian
selama 2 tahun itu diperoleh dari pendidikan- pendidikan sejak awal
perkuliahan dan dari aktivitas piket bergilir seharinya ketika
mahasiswa masih ada dalam bangku perkuliahan.13
Untuk melihat hasil dari pembekalan dari Yayasan dari semangat
dan pengelolaan pada saat berwirausaha sedini mungkin, bisa
memberikan akibat yang signifikan terhadap kemajuan ekonomi
mandiri pesantren, sesuai yang diungkapkan oleh Ketua pondok
pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Ustadz
Aah Solahudin, S.Ag mengatakan “Bahwasanya untuk pemberdayaaan
disini, semua santri mengajar bagi yang di bidang pendidikan dari
mulai PAUD, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP, Sekolah
Menengan Atas, STAI Nurul Iman yang masih memiliki jam belajar,
diberdayakan buat fokus pada pendidikan, lalu santri-santri diberikan

12
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
13
Data hasil dari Observsai Lapangan Peneliti, pada tanggal 22 Juni 2022
88

keluasan untuk mengelola dan memberdayakan skill yang dimilikinya


menopang kemajuan pondok pesantren, cocoknya di olah raga,
organisasi atau kesenian, dan lain sebagainya dengan adanya jam
ekstra kulikuler serta jam libur yang telah dijadwalkan. sehabis
merampungkan kuliah S1, maka dilimpahkannya sebuah pengabdian .
Melihat fokus terhadap skill yang sudah dimilikinya, dulu Jika suka
organisasi, aktif orangnya, senang perpaduan rapat, maka dialokasikan
pada pengabdian dibidang kepesantrenan, Jika santri-santri senang
berbisnis, berdagang atau berwirausaha maka dilokasikan dibidang
kewirausahaan ada juga yang senang mengajar membimbing anak-
anak, maka dialokasikan dibidang pendidikan”.14
Hasil dari pendidikan terbaik dari Yayasan Al Ashriyyah Nurul
Iman Islamic Boarding Shool bagi generasi muda dengan cara tepat
dan bijak dan terarah berdampak positif bertahannya lembaga
pendidikan nya saat ini. Hal ini diperkuat menggunakan pendapat Dr.
Ali Muttaqin (Puket I Bidang Akademik STAI Nurul Iman)
mengemukakan bahwa:
“ketika mahasiwa berada disemester akhir, sudah tidak mempunyai
tanggungan perkuliahan lagi, kecuali bimbingan untuk menyusun
skripsi. Hal inilah yang diklaim magang, adanya program ini menjadi
hal yang mudah untuk pengembangan unit usaha pondok pesantren
dengan banyaknya pengeluaran dan harus berjalannya operasional
sangat dipercaya bagi lulusan STAI Nurul Iman mampu menjalankan
unit usaha dan menghasilkan profit untuk Yayasan sebab sejak dari
awal sudah di gembleng selain pengetahuan agama yang kuat
kaderisasi yang di lakukan seniornya juga membuahkan hasil dan
mampu bersaing menjalankan unit-unit usaha di bidang masing-
masing”.15

14
Ustadz Aah Solahudin, S.Ag (Ketua Pondok) Wawancara, tanggal 27 Juni 2022.
15
Dr. Ali Muttaqin (Wakil Ketua I Bidang Akademik STAI Nurul Iman) Wawancara,
Tanggal 28 Juni 2022)
89

Inilah yang nampak digagas dan sudah menjadi bagian dari


kurikulum pendidikan pondok pesantren Al -Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School. karenanya menjadi seorang wirausahawan
dan mempunyai santri yang kompeten di bidang wirausaha bukanlah
suatu yang instan tetapi butuh waktu yang relatif panjang serta proses
yang telaten. Hal ini sesuai menggunakan yang diungkapkan oleh
Bendahara Yayasan bahwasanya “Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School dengan memadukan konsep pendidikan salafi
serta terbaru, pada pendidikan salafi selayaknya santri selain mampu
mengaji kitab -kitab klasik dengan dibimbing pribadi oleh pengasuh
serta dibantu para ustad dan ustadzah. tidak terlepas pula menggunakan
pendidikan modern, santri memiliki kemampuan menerapkan ilmu
pengetahuan umum dan perkembangan teknologi, dan memaksimalkan
impelementasi dan itu berhasil”.16
Adanya santri yang produktif berbuah hasil dari pendidikan
terbaik dengan cara tepat dan bijaksana, itulah pendidikan yang
tersetruktur pada diri santri supaya bisa mengaplikasikan ilmu global
dan ilmu akhirat, serta mampu mengaktualisasikannya dalam
masyarakat, demi menyiapkan calon pemimpin masa depan yang
menguasai IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), mempunyai daya
juang tinggi, kreatif, inovatif, dan permanen dilaksanakan iman serta
taqwa yang kuat, Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School berusaha mengembangkan kreatifitas serta
meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme.17
Dari hasil observasi dan wawancara diatas bisa diketahui bahwa
yang terlibat pada pemberdayaan santri, terdapat tiga bidang tempat
pemberdayaan santri yang akan dipilih setelah menuntaskan sidang
skripsi kemudian mengabdi 2 tahun, semua bidang tadi saling

16
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022.
17
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022.
90

berkaitan yaitu; Pertama, bidang pendidikan yang dikelola oleh


masing-masing satuan pendidikan yaitu ketua /kepala Sekolah dari
taraf PAUD sampai Perguruan Tinggi, dalam proses pendidikannya
tanpa dipungut biaya sepeserpun dalam pelaksanaannya, kedua, bidang
kewirausahaan yang dikelola oleh Bendahara Yayasan langsung
bahwasanya santri-santri secara langsung mengelola unit-unit usaha
yangg dijalankan pondok pesantren. Ketiga, Ketua Pondok Pesatren
yang dikelola oleh ketua pondok pesantren, hal ini ialah objek utama
pada pelaksanaannya yaitu para santri-santrinya.
Dari tiga bidang tadi bisa peneliti simpulkan bahwa unit usaha
Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman berjalan dengan pendidikan yang
gratis serta berkualitas. Semua itu menggunakan ditopangnya
pembiayaan oleh unit-unit kewirausahaan pondok pesantren yang
dijalankan langsung oleh santrinya, sedangkan dalam aplikasi
kewirausahaan pondok pesantren tadi, yaitu dengan dikelolanya oleh
santri-santri pondok pesantren artinya upaya tersebut dapat menekan
biaya pengeluaran (cost) dari pesantren tanpa mengeluarkan biaya
pembayaran karyawan.

4.2.2. Manajemen Pemberdayaan Santri Untuk Kemandirian


Ekonomi Pesantren Di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School Parung-Bogor
Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
mempunyai 10.378 santri pada saat ini, alasan yang sangat
fundamental kenapa santri dapat memberdayakan ekonomi pesantren
secara mandiri sebab santri di pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman
memiliki manajemen pengelolaan yang rapi dan tertata serta dibantu
adanya murid yang tinggal menetap 24 jam pada pondok sebagai hasil
yang fundamentalis mampu menghasilkan manfaat jauh lebih besar
saat santrinya mengelola kebutuhan pesantrennya.
Disamping itu, status santri menjadi tubuh dari forum swasta dan
91

syarat orang tua siswa yang mayoritas asal asal ekonomi menengah
kebawah, memaksa pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School buat terus berdikari serta inovatif membentuk
unit-unit usaha kewirausahaan demi mencukupi kebutuhan. pada
pemenuhan kebutuhan tadi dibutuhkan manejemen taktik yang teratur
serta terarah dalam pemberdayaan entrepreneurship santri, unsur
manajemen yang dilaksanakan secara bertahab sang pondok pesantren
Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yaitu;
a. Perencanaan (Planing)
Adalah dasar dari semua fungsi manajemen sumber daya
manusia yang lain. Langkah awal adanya sebuah pendidikan
kewirausahaan, pada pendidikan kewirausahaan santri telah
dikenalkan kembali dasar ilmu pengetahuan di masa
perkulihannya seuai pendapat Dr. Ali Muttaqin Puket I Bagian
Akademik berkata bahwa ketika mahasiswa masih aktif pada
kuliah sudah dikenalkan kewirausahaan secara teori lalu ketika
diakhir semester mereka menerima tugas mandiri untuk belajar
praktek dan observasi ke unit usaha yang dimiliki Yayasan secara
eksklusif bagai mana kinerja disetiap unit wirausaha, karena
tempat tinggal tak jauh dari asrama (daerah tingalnya).18
Diperkenalkannya teori tentang kewirausahaan dari awal
masuknya kuliah, walaupun sebuah teori yang fundamental, hal ini
akan menjadi bekal kedepannya sebelum terjun eksklusif dalam
paktek disetiap unit usaha yang ditempatinya.
Setelah beberapa teori dan materi kewirausahaan lalu
ketahap perekrutan anggota, hal ini sesuai dengan apa yang sudah
diungkapkan oleh Ustadz Mudzkir,M.Pd (Kabag Kepegawaian
Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
mengatakan bahwa dalam perekrutannya sudah dipersiapkanya

18
Dr. Ali Muttaqin (Wakil Ketua I Bidang Akademik STAI Nurul Iman) Wawancara,
Tanggal 28 Juni 2022)
92

santri yang akan mengabdi setiap akhir tahun, sebelum tahun


ajaran baru telah mempersiapkan rekrutmen calon anggota
pengabdian baru buat masing-masing bidang primer pada pondok,
lalu koordinasi kepada tiap-tiap bidang tersebut.19
Setelah mahasiswa melaksanakan magangnya, yang telah
ditetapkan ditiap-tiap unit tertentu, akan terlihat kemampuan yang
telah dimilikinya hingga mampu terarah skill yang akan
dikembangkan sesuai unit usaha yang terkait.
Adanya anggota yang sudah dipengaruhi disetiap unit-
unit usaha maka perlu adanya planning pembinaan dan pembinaan
yang terarah bagi setiap anggota, menjadi contoh yang sudah
diungkapkan Ust Iqbal, S.Pd.I Pembina unit usaha Peternakan
pelatihan yang diterapkan diunit peternakan merupakan sistem
yang diterapkan pada anggota lebih kearah pencerahan dalam
bekerja, namun sesuai dengan ketentuan yang sudah ada, hal ini
lebih ke hadiah contoh berasal pada intruksi, dan adanya
pembekalan dibidang admnistrasi dan akutansi dalam
penghitungan, yang mana sudah ditetapkan oleh Habib Hasan
Ayatullah, M.Ag.20
Selain itu faktor kesadaran santri yang dituntut dalam
menjalankan sebuah kewajiban yang telah dilimpahkannya, akan
tertanam pada dirinya rasa tanggung jawab terhadab amanah yang
telah diberikannya, dan rasa mengabdi pada pondok sangat terasa
sekali dalam mengharapkan sebuah keberkahan dari guru. Sebab,
satu prisip dasar yang dikembangkan Yayasan dalam
memaksimalkan peningkatan dan pengembangan sumber daya
para santrinya disetiap unit usaha selalu dilakukan sebuah
pembinaan serta praktek eksklusif yang pada akhirnya mampu

19
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
20
Ustadz Iqbal, S.Pd.I Pembina unit usaha peternakan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 21 Juni 2022.
93

sebuah Yayasan menjalakan roda perekonomian secara mandiri.21


Setelah rekrutmen kemudian adanya pembinaan santri
berjalan sesuai menggunakan training lalu adanya pembinaan,
seperti pengelolaan pabrik roti menghasilkan roti awalnya secara
manual menggunakan tangan serta menggunakan tenaga para
santri yang banyak, sekarang dengan adanya alat pencetak roti
maka bisa lebih cepat dalam mencetaknya serta lebih banyak lagi
produksinya tampa banyak karyawan, disisi lain pada
pelaporannya, dulu dengan cara tertulis kini sudah menggunakan
administrasi menggunakan teknologi.22
Perencanaan yang sudah disususn sedemikian rapi dan
terstruktur dari training hingga mampu praktek sendiri serta tidak
memerlukan karyawan yang banyak, maka setelah planning yang
dijalankan, adanya lagkah berikunya serupa pembagian tugas atau
pengorgnisasian yang tak jarang dianggap dengan Organizing.23

b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisian kepada para santri membantu Yayasan
untuk memutuskan pembagian serta korelasi kerja antar santri yang
mengabdi. Hal ini sangat penting untuk meminimalisir adanya
tumpang tindih pada kewajiban mengabdi.
Terdapat yang memang sudah memiliki kompetensi
misalnya jika senang mengajar berarti masuk ke bidang
pendidikan, Bila senang dalam organisasi mampu masuk ke bidang
kepesantrenan serta Jika senang dunia wirausaha mampu masuk ke
bidang kewirausahaan.24 Penempatan ini biasanya masing-masing

21
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
22
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022.
23
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022.
24
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022.
94

santri sudah mengajukan kepada unit-unit yang terkait sesudah


merampungkan magangnya diakhir semesternya, disisi lain ada
pula serta merta pimpinan yang menentukan secara langsung
kepada santri sebagai koordinator unit-unit tertentu. Kemudian
bahwa semua pembina unit usaha telah memiliki pandangan
penerus untuk melanjutkan penegelolaan unit-unit usaha sebelum
lulus dari pondok pesantren.
Ketua pertanian mengemukakan dalam pembagian tugas
yang di maksud adalah pemberian Job Deskripsi sesuai dengan
keahliannya masing-masing dan yang belum bisa dilatih sampai
mampu.25
Pembinaan ini tidak terputus ditengah jalan begitu saja,
akan tetapi selalu berlanjut lebih berkembang saat sudah memasuki
di unit usahanya. Adanya pelatihan dan pelatihan akan menjadikan
santri- santri lebih terarah untuk menaikkan skill yang dimilikinya,
dari kemampuan yang Asalnya belum mengetahui akan menjadi
lebih memahami, dari yang sudah mengetahuinya menjadi lebih
menguasai sehingga menjadi ahli dalam mengelola di setiap unit-
unitnya, begitu juga bagi anggota pada setiap unit-unit usaha yang
telah diberi tugas dari ketuanya, baik menjadi sekertaris,
penanggung jawab alat-alat, kebersihan, keamanan dan lain
sebagaainya, sebagai akibatnya tugas yang telah dilimpahkan
mampu dilaksanakan secara semaksimal mungkin. sehabis
terbaginya tugas-tugas yang telah dilimpahkan, maka adanya
pengarahan buat melaksanaan tugas secara langsung yang sering
disebut Directing.

c. Pengarahan (Directing)
Pengarahan biasanya dilakukan seorang pimpinan kepada
para koordinator unit wirausaha dan para anggotanya, supaya

25
Ustadz Ilyaksi,S.Pd.I (Ketua Pertanian) Wawancara, pada Tanggal 26 Juni 2022
95

dapat bekerja sama secara efektif bagaimana menuntaskan


kewajiban dan tugasnya. dalam pelaksanaaan tugas tersebut
bahwasanya Yayasan telah melimpahkan tugas dan kewenangan
yang telah diberikan secara eksklusif sinkron menggunakan
kemampuannya, menjadi mana tugas seseorang Pembina
Wirausaha Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School, adanya seorang Leader dapat memaksimalkan dalam
pengelolaan dan manajerial kebutuhan dan kemampuan menopang
ekonomi pesantren agar berkelanjutan.26 Semua
manajer unit-unit usaha atau panglima-panglima daerah usaha
melaporkan serta mendasarkan pada performa sesuai menggunakan
baku pencapainnya, kemudian Pembina Wirausaha melakukan
eksekusi dan keputusan pada unit wirausaha sebagai akibatnya
daya operasional pondok mampu berkemampuan, hal ini
dicontohkan seperti penganngaran biaya, dan Pembina Wirausaha
menyediakan opsi-opsi pada pimpinan di pandangan setrategis dan
bertanggungjawab kesalahan operasional termasuk keamanan.27
Dalam pengarahan melaksanaan tugas Pembina
Wirausaha, terdapat General Manager yang sudah membantu
berjalannya unit-unit usaha, beberapa kewenangan serta tugas yang
dilimpahkan pada tiap unit usaha maka dijalankan sebagaimana
mestinya sebagai mana tugas serta kewenangan yang dilimpahkan
kepada Kabag Kepegawaian yaitu bagian supervisi dedikasi,
artinya yang bertugas mengawasi serta memantau dan mengatur
kinerja dedikasi sehabis selesai melaksanakan studinya.28
Santri yang sudah melaksanakan studinya maka
dilimpahkannya tugas menjadi pengabdian pada setiap bidang

26
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022
27
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada Tanggal 27 Juni
2022
28
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
96

yang telah dipilihnya, pelaksaaan tugas tadi dilakukan setiap


harinya menjadi model tugas dalam pengabdian Daur Ulang
Sampah.29
Kegiatan rutinitas Pendauran sampah dimulai dari pengambilan
sampah yang ada diasrama kurang lebih lingkungan pondok
pesantren lalu, penyortiran sampah antara organik dan an
organik kemudian penimbangan lalu penjualan.30
Kegiatan ini dilakukan setiap harinya yang mana bidang-
bidang lain tidak jauh beda buat melaksanakan tugas yang
dilimpahkannya sesuai jadwal produksi yang telah dipengaruhi
karena melihat potensi penghasilan dari sampah yang begitu
banyak, sebagai akibatnya munculah inovasi terbarukan di
Pondok yaitu memanfaatkan sampah yang dapat di daur ulang
dan dijadikan barang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi,
maka dibangunlah pabrik daur Ulang yang sampai waktu ini
masih berdiri dan semakin berkembang.31
Dalam pelaksanaanya, tugas pada setiap unit
kewirausahaan tidak terlepas berasal dari sebuah pembinaan
pada setiap-tiap unit tersebut, diatas sudah dipaparkan pada
planning awal yang mana adanya sebuah perencanaan pelatihan,
saat santri dilatih secara maksimal, baru adanya pelatihan.
sinkronisasi dengan pendapat yang diutarakan oleh manajer
Nurul Iman Offset Pelatihan yang diterapkan pada unit
percetakan ini adalah Mempererat persaudaraan dengan anggota
atau tim, adanya pelatihan skill serta manajemen, serta setiap
jum’at adanya pelatihan wirausaha dari Yayasan.32
Hasil pembinaan tersebut langsung dirasakan manfaatnya
29
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
30
Habib Hasan Alaydrus, M.Ag (Pembina Unit Usaha Daur Ulang sampah), Wawancara
Pribadi, 28 Juni 2022.
31
Data hasil dari Observasi Lapangan Peneliti, pada tanggal 23 Juni 2022
32
Imam, S.Ag (Manajer Unit Usaha Percetakan Nurul Iman Offset), Wawancara Pribadi,
28 Juni 2022.
97

sebab analisa dan manajemen yang di berikan berdasarkan


pengalaman dari masing-masing penanggungjawab unit usaha
saat menjalankan kegiatan usaha di unit usahanya masing-
masing.33 Dari beberapa training yang telah diterapkan pada
tiap-tiap unit kewirausahaan, bahwasanya selalu adanya
keterkaitan setiap harinya dan adanya sebuah inspirasi yang
mampu lebih berkembang jauh kedepan menggunakan sasaran
yang telah ditentukannya. Jika melihat pelatihan dan pedagogi
yang diterapkan oleh Pendiri Yayasan ketika awal berdirnya
pondok pesantren dalam memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan Pondok Pesantren, Abah dengan dibantu para
santrinya mendaur ulang sampah yang terdapat di Pondok
Pesantren al-Ashriyyah Nurul Iman. yang akan terjadi asal daur
ulang sampah tadi dipergunakan untuk mendirikan pabrik roti,
dan secara resmi berdirilah Pabrik Roti di tahun 2006.34
Pesan Pendiri adanya Pabrik Roti, Abah mengajarkan
pada para santrinya untuk menguasai ilmu agama demikian pula
dengan ilmu umum. Selain itu, dia selalu menekankan agar santri
mampu menjadi santri mandiri yang berdiri pada atas kaki
sendiri tanpa bergantung kepada orang lain yaitu dengan
berwirausaha.35
Dalam pelaksanaan tugas para santri, yang didalamnya
terdapat sebuah pembinaaan yang bertahap, hal ini tak terlepas
adanya sebuah kooardiasi pada unit-unit usaha yang saling
berkaitan yang dianggap Koordinasi yaitu koordinasi kepada
bidang yang terkait sangat krusial dan sangat penting.
Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
Shcool dikarenakan Yayasan yang sangat besar, didalamnya
33
Imam, S.Ag (Manajer Unit Usaha Percetakan Nurul Iman Offset), Wawancara Pribadi,
28 Juni 2022.
34
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022
35
Data hasil dari Dokumen Pofil Daur Ulang Sampah, pada tanggal 21 Juni 2022
98

terdapat 3 bidang yaitu bidang pendidikan, bidang kepesantrenan


serta bidang kewirausahaan, ketiga bidang tadi tidak bisa berdiri
sendiri, seluruhnya menjadi satu paket yang saling terkoordinasi
dan saling melengkapi.36
Kabag Kepegawaian menegaskan juga bahwa Pondok
pesantren ini sangat besar, maka diharapkan energi yang ekstra
lebih, ada beberapa kendala diantaranya dalam berkoordinasi
satu sama lain, seringkali adanya cara pandang yang
bersebrangan kalau kita tidak melakukan secara intensif perlu
terdapat kinerja yang lebih serta saling tahu sama lain, sebagai
akibatnya program Yayasan mampu dilaksanakan secara baik
dan rapih.37
Melakukan koordinasi merupakan hal yang sangat
penting pada bidang-bidang yang terkait, sehingga menghindari
dari kesalahpahaman perintah atasan ke di bawahan buat
dilaksanakan secara beserta. sehabis adannya pengarahan
menggunakan adanya koordinasi yang sempurna serta satu asal
yang sama maka diharapkan sebuah Pengendalian (Controlling)
pada para santri yang mengabdi dalam melaksanakan tugas yang
sudah dilimpahkannya.

d. Pengendalian (Controlling)
Kontroling merupakan kegiatan yang dilakukan supaya
para santri menaati peraturan pondok pesantren saat mengabdi.
Bila terjadi defleksi, maka wajib terdapat tindakan yang dilakukan
untuk memperbaiki perilaku santri tadi dengan diadakan sebuah
penilaian. Hal ini diartikan sebuah supervisi kerja.
Supervisi atau controling bisa diklaim juga menggunakan

36
Dr. Ali Muttaqin (Puket I Bidang Akademik STAI Nurul Iman), Wawancara, pada
tanggal 28 Juni 2022
37
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
99

monitoring, dalam pengawasan yang ditamakan merupakan


menjaga kualitas-kualitas pekerjaan dan hasilnya sesuai
menggunakan setandar disetiap unit usaha, jika terdapat kesalahan
wajib diperbaikinya, sedangkan monitoring jika terdapat
perubahan keputusan yang harus direfisi atau pada batalkan maka
adanya sebutan pertimbangan yang eksklusif.38
Dengan ini pekerjaan bisa berjalan lancar dengan yang
diharapkan, maka akan diharapkan pengontrolan yang optimal,
yang bertujuan agar aktivitas pengawasan artinya membentuk
aktivitas-kegiatan manajemen yang bergerak maju serta terwujud
secara efektif dan efisien, menjadi contoh dalam bidang
kepesantrenan, koordinator pondok mengungkapkan bahwa
memang yang terjadi pada seluruh santri itu tanggung jawab ketua
pondok, adapun untuk supervisi terhadap pengabdian terkhusus di
instansi-instansi yang wirausaha yaitu; pertama, supervisi pada jam
aktifitasnya ketika makannya, salatnya, tidurnya, ke 2 pengawasan
di jam kerjanya yaitu; keliling ke semua istansi sekaligus
mengkontrol santri-santri.39
Adanya absensi kehadiran menggunakan bentuk finger
print sehari sebesar 4 kali, dengan bertujuan supanya para
pengabdian tidak meninggalkan tempatya. dengan ketentuan absen
petama pukul 07.00 mulai berangkat ke unit dedikasi, 11.30 balik
mengabdi, 14.00 masuk pulang, kemudian keluar pukul 15.30 buat
kedisipilian secara umum santri, adapun mereka yang ditepatkan
diunit kewirausahaan itu terdapat apsen montoring kinerja, berarti
dihitung ada 2 supervisi, monitoring kinerja itu dilakukan disetiap
satuan unit masing-asing.40
Semua itu bisa diketahui, bagaimana penyimpangan-
38
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
39
Ustadz Aah Solahudin, S.Ag (Ketua Pondok) Wawancara, tanggal 27 Juni 2022
40
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
100

penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, baik pada termin


perencanaan, aplikasi ataupun pengorganisasian, sebagai akibatnya
asal hal tersebut dapat segera dilakukan anantisipasi, koreksi serta
penilaian. Dalam supervisi ini bahwasanya dilaksanakan
menggunakan mengunakan absen jari dan pengawasan pribadi
berasal koordinator diunit masing-masing, sebagai akibatnya data
akhir akan direkap sang badan administrasi umum Yayasan
(BAUM) dan dibantu oleh kabag kepegawaian, yang dilaksanakan
setiap akhir pekannya. Akan diketahui bahwa bagi santri- santri
yang tidak mengindahkan peraturan akan menerima sebuah sangsi
dan hukuman yang telah ditetapkan oleh Yayasan, baik
dipindahkan keinstasi lain, diberikannaya surat peringatan (SP)
atau diberdirikan dihadapan santri-santri serta adanya penyesuaian
dengan situasi serta syarat sehingga diadakannya sebuah penilaian.
41

Secara umum terdapat besifat periodik dan kompetensi,


kalau periodik kita terdapat laporan harian, mingguan serta
bulanan, kalau kompetensi kita lihat sinkron menggunakan
kemampuannya, Jika tidak kompeten maka adanya perpindahan
data atau manipulasi data42
Dengan adanya penempatan yang sesuai dengan
kemampuannya artinya hal yang diutamakan, sehingga pengelolaan
mampu berjalan dengan sesuai bagiannya masing-masing, Jika
terdapat angota yang tidak kompeten pada unit yang di tempati
perlu adanya pelatihan khusus hingga hingga bisa pada mengikuti
kegiata produksi di unit tersebut. Untuk mengetahui anggota yang
tidak bisa dalam mengkuti produksi atau belum faham yang telah

41
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
42
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
101

dijalankan maka diadakannya sebuah penilaian.43


Kinerja tidak terasa lengkap untuk mengetahui maju
mundurnya tanpa adanya evaluasi, yang dilaksanakan pada setiap
minggunya serta direkap keseluruan pada setiap bulannya, hal ini
mencakup kedisiplinan kinerja mereka, ketepatan waktu mereka,
hal ini dilakukan menjadi back-up yang pastinya disetiap unit
usaha sendiri itu telah terdapat sendiri.44
Sebuah evaluasi yang telah dilaksanakan oleh para santri
di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
bahwasanya kedisiplinan pada saat kerja, itu mampu dikontrol dan
dikelola, sebagai akibatnya bisa termotivasi untuk berbuat yang
lebih baik, atau sekurang-kurangnya akan mengetahui kemampuan
dalam mengelola di setiap-unit-unit yang dipilihnya.45

4.3. Faktor Hambatan dan Pendukung Pemberdayaan Santri


Untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren Di Yayasan Al Ashriyyah
Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor

4.3.1. Faktor Hambatan


Faktor yang dihadapi dan menghambat dalam proses
kelangsungan perekonomian yang mandiri di Yayasan Al Ashriyyah
Nurul Iman Islamic Boarding School di jumpai oleh santrinya
sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi Pesantren. Berikut
hasil penelitian yang di jumpai peneliti beberapa faktor penghambat
dalam proses pemberdayaan santri untuk kemandirian ekonomi
pesantren di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School.

43
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
44
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
45
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
102

a. Kurangnya Jumlah Santri untuk Mengelola Unit Usaha


Salah satu yang mendorong kemajuan suatu organisasi
adalah berapa banyak Sumber Daya Mansusia nya, meliputi
semua orang melakukan aktivitas, hal ini yang sangat penting
dalam melaksanakan sebuah kegiatan produksi, ini sependapat
Manager Unit usaha Nurul Iman Offset mengemukakan bahwa
beberapa hambatan yang dihadapi adalah kendala kaderisasi
karena butuh ketika masa bakti pengabdiannya sudah selesai.46
Kaderisasi sangatlah penting sekali, diatas sudah peneliti
terangkan bahwa lamanya mengabdi yaitu selama 2 tahun, maka
setelah 2 tahun mengabdi maka dinyatakan sebagai alumni, hal
ini sangatlah urgen sekali untuk mencari mencari pengganti
seterusnya.
Selanjutnya faktor penghambat ini di sampaikan oleh
Pembina unit usaha daur ulang sampah bahwa yang menjadi
hambatan primer merupakan jumlah santri yang terbagi dalam 3
bidang, karena setiap tahunnya absolut terdapat yang lulus,
sementara jumlah unit usaha dan produksi semakin bertambah
jadi harus ada pembinaan dari awal pulang buat
membimbingnya.47
Hampir setiap 2 tahun sekali terjadi restrukturisasi
dimasing-masing unit wirausaha, santri yang telah
menyelesaikan kuliah dan pengabdiannya selama 2 tahun mereka
diberi kesempatan untuk menambah pengalaman dan
mengamalkan ilmunya dimasyarakat, meski ada yang
menentukan untuk tetap mengabdikan dirinya di Nurul Iman,
ketika itulah generasi selanjutnya yang telah dibekali

46
Imam, S.Ag (Manajer Unit Usaha Percetakan Nurul Iman Offset), Wawancara Pribadi,
28 Juni 2022
47
Habib Hasan Alaydrus, M.Ag (Pembina Unit Usaha Daur Ulang sampah), Wawancara
Pribadi, 28 Juni 2022
103

pengetahuan teori dan praktek dan siap terjun mengelola buat


menggantikan posisinya. Regulasi pengelolaan itu memang
kadang kala mengakibatkan ketidak keseimbangan yang terjadi
pada setiap unit wirausahan maka perlu adanya pengaturan yang
sempurna dan tertata pada setiap akan tergantinya santri dedikasi
yang akan dinyatakan lulus pada santri dedikasi yang baru.48

b. Banyaknya Kebutuhan Sarana dan Prasarana


Tidak hanya kurangnya jumlah santri yang mengabdi
sebagai sumber daya Yayasan menjadi, sebagian unit-unit usaha
yang terdapat pada pondok. Salah satu contoh hambatan yang
dialami oleh Manajer Studio Nurul Iman berpendapat bahwa
semisal waktu kebanyakan order pesanan serta anggota sudah
dibagi tugas-tugasnya, tidak tahunya ditengah jalan alatnya
datang-tiba rusak dan kadang hanya punya satu tidak ada
cadangan.49
Kerusakan peralatan tidak mampu dipungkiri lagi, semua
barang pasti akan rusak, walaupun seperti itu, peralatan
merupakaan aset untuk membuat kinerja lebih semangat. Maka
perlu dipesiapkan pulang sebelum melaksanakan kegiatan untuk
pengecekan peralatan secara kontinue dan adanya perawatan
secara rutin, sebagai akibatnya alat-alat produksi mampu terjaga
serta safety pada saat digunakan dalam produksi, serta harus
diketahui termasuk kapasitas serta kekuatan peralatan dalam
berprodusi, sehingga dalam pelaksanaannya mampu diperkirakan
sesuai kemampuan alat buat berproduksi.

c. Adanya Keterlambatan Bahan Produksi


Tidak terpaku kepada peralatan-alat saja yang dibutuhkan
48
Ustadz Mudzakir,M.Pd bagian Kabag Kepegawaian Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
49
Alfy, S.Ag (Manajer Unit Usaha Studio Nurul Iman), Wawancara Pribadi, 28 Juni 2022
104

pada proses pelaksanaanya, akan tetapi bahan-bahan yang


berkaitan untuk proses produksi diharapkan supaya dapat
penunjang berjalannya aktivitas kewirausahaan.
Seperti dalam pembuatan susu kedelai terjadi
keterlambatan datangnya kedelai yang akhirnya banyaknya
pesanan yang mengakibatkan penumpukkan pesannya yang
sangat banyak.50 Bahan-bahan yang akan dibutuhkan itu melalui
sebuah planning anggaran belanja terlebih dahulu, dengan
tatanan administrasi yang rapi serta terarah maka diterapkannya
sistem administrasi pengangaran barang degan penggunaan
voucer rencana anggaran belanja pada bendahara awam
YANIBS, setelah anggaran dilaporkan baru adanya
pembelanjaan barang yang sudah dibutukan sesuai kebutuhan
unit usaha yang diharapkan. sesuai hambatan yang disampaikan
oleh Pembina Koperasi Nurul Iman Sejahtera bahwa waktu
menganggarkan barang itu menggunakan adanya RAB (rencana
aturan belanja) yang belum terealisasikan, dikarenkan ada yang
lebih penting dahulu dalam memenuhi kebutuhn pondok-
pesantren.51
Kebutuhan pondok pesantren merupakan hal yang paling
diutamakan, dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya yang
diprioritaskan pulang untuk memenuhi kebutuhan santri-
santrinya.52

d. Lingkungan Masyarakat Sekitar


Masyarakat sekitar pun sangat disinyalir mempengaruhi
menjadi hambatan tersendiri untuk berjalannya aktivitas

50
Rado Nur Hakki, S.Ag (Manajer Pabrik Susu Sari Kedelai) Wawancara, tanggal 28
Juni 2022
51
Ustadz Syamsul Ma’arif ,S.Sy ( Pembina Koperasi Nurul Iman Sejahtera Yayasan Al
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
52
Habib Hasan Ayatullah, M.Ag Bin Syekh Habib Saggaf (Bendahara Yayasan)
Wawancara, tanggal 23 Juni 2022
105

kewirausahaan, pendapat ini dikemukakan Pembina Unit Usaha


Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias bahwa banyak kendala
yang dihadapi diantaranya; masih adanya pencurian ikan
disekitar, maka perlu adanya keamanan yang diperketat lagi
sebab banyaknya pencurian ikan mengakibatkan berkurangnya
omset setiap bulannya pada akhirnya pemenuhan kebutuhan
operasional Yayasan mengalami kendala.53
Luas Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School memang sangat luas, tidak gampang dalam
pengawasan secara berkelanjutan walaupun ada santrinya selalu
siaga. Selain itu Pendapat ini senada menggunakan pendapat
Pembina koperasi Nurul Iman Sejahtera adanya hambatan pada
faktor lingkungan antara lain merupakan konsumen pada saat
kembali liburan, anggota yang sakit, cuaca yang tak mendukung
semisal hujan, jadi santri jarang ke koperasi.54
Saat liburan para santri, hampir 80% santri melaksanakan
pulang kampung masal, dikarenakan liburan pesantren hanya
satu tahun sekali santri mampu berlibur ke daerah masing-
masing. anggota yang sakit sangat Mengganggu pada
pelayanan/proses untuk melaksanakan produksi di setiap unit-
unit perjuangan, waktu cuaca tidak mendukung semisal hujan
turun membentuk santri akan enggan pulang ke koprasi buat
membeli sesuatu, karena lebih nyaman didalam asrama asal di
kehujanan.55
Dalam menjalankan proses memajukan pondok pesantren
perlu diiringi dengan perkembangan zaman yang terus
berkembang pesat, faktor tersebut adanya memunculkan
peraturan baru pada pondok pesantren, ada beberapa peraturan
53
Ustadz Yusuf (Pembina Unita Usaha Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias)
Wawancara Pribadi, Sabtu, 28 Mei 2016.
54
Ustadz Syamsul Ma’arif ,S.Sy ( Pembina Koperasi Nurul Iman Sejahtera Yayasan Al
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 24 Juni 2022.
55
Ustadz Aah Solahudin, S.Ag (Ketua Pondok) Wawancara, tanggal 27 Juni 2022.
106

yang baru misalnya hal ini bisa Mengganggu berjalannya


aktivitas kewirausahaan yang berkaitan, maka sangat
memberatkan sekali dalam pelaksanaannya, akan tetapi pendapat
dari Pembina Pabrik Air Hexagonal OINTIKA mengemukan hal
ini hanya persoalan adaptasi saja.56 Menurut Pembina Wirausaha
memberikan pandangan bahwa kalau hal ini kita ada cara
pandang dengan analisa kekuatannya apa saja, kelemahannya
apa saja, kemudian peluang apa saja yang bisa kita raih. Jika
bicara kendala itu terdapat step-stepnya dulu kendalanya
produksi, sekarang produksi tidak terdapat dilema mau berapa
ratus, berapa ribu produksi yang kita produksi bisa simpel, lalu
kendalanya pemasaranya pada marketing atau penjualannya, hal
ini mampu dilihat semakin semakin tinggi dan berkembang pada
pribahasa menjadi batu loncatan, selalu melihat pertumbuhannya
yang bekembang serta secara alami.57

4.3.2. Faktor Pendukung


Pada setiap tahunnya ada sebuah peningkatan yang
signifikan, pada mulanya dari sebuah kendala tapi menjadi perlu
adanya pendorong dalam memajukan unit-unit usaha untuk
memberdayakan santri agar dapat terus menumbuhkan ekonomi
Pesantren yang mandiri.
Berikut ini faktor pendukung dalam pemberdayaan santri
untuk kemandirian ekonomi pesantren;
a. Optimalisasi Pelatihan Wirausaha Santri
Dalam pemenuhan kebutuhan tidak terlepas
menggunakan terpenuhinya sumber daya santri-santri pada
mempermudah pembagian tugas ditempat-tempat unit

56
Ustadz Dian, S.Ag ( Pembina Pabrik Air Hexagonal OINTIKA Yayasan Al Ashriyyah
Nurul Iman Islamic Boarding School, Wawancara pada tanggal, 29 Juni 2022
57
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
107

perjuangan. Faktor pendukung utamanya merupakan santri


dengan kita latih sebab banyak yang telah hebat-hebat, sesuai
dengan misi Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School yang gratis dan berkualitas.58
dengan banyaknya santri yang dilatih secara optimal, tidak terasa
susah dalam pembagian santri pengabdian ketempat unit usaha.
sebagai dampak positif produksinya bisa berjalan menggunakan
praktis dan terarah. Pembina Unit Usaha Daur Ulang sampah
berpendapat bahwa semakin banyaknya santri disitulah semakin
banyaknya sampah yang didapat dan dikelola dan dapat
membentuk uang lebih banyak sampah yang dihasilkan semakin
banyak pula santri santri yang dipersiapkan untuk menjadi
bagian dari pengelola unit usaha kami.59
Semakin banyaknya santri yang dilatih dan profesional
ada semakin banyak peluang juga mencari bibit unggul para
calon pengelola unit usaha, serta dalam pembagian tugasnya
tidak begitu sulit, serta dari sampah atau barang-barang yang
akan didaur ulang bisa menghasilkan uang.

b. Niat Ikhlas Mengabdi


Menjadi dalah satu faktor pendukung pula ialah niat tulus
dan nrimo tak keder terhadap tantangan, tidak takut di ancaman
selalu melihat tantangan menjadi peluang dan selalu istiqomah.60
Niat nerimo dan percaya diri sangat berperan sekali buat
menjalankan aktivitas unit perjuangan, dengan keyakinan diri
bahwa mampu buat melaksanaknnya. Dalam melihat tantangan
tidak dan merta pribadi menyerah buat merasa gagal serta susah
58
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
59
Habib Hasan Alaydrus, M.Ag (Pembina Unit Usaha Daur Ulang sampah), Wawancara
Pribadi, 28 Juni 2022.
60
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
108

menjalankannya melainkan tantangan tersebut dapat disebut


menjadi peluang yang jitu buat dihadapinya, sampai pelaksanaan
produksi sampai terahir berhasil, Bila terdapat sebuah hambatan
maka bisa dijadikan menjadi bahan pembelajaran kedepannya
buat mampu lebih baik lagi.

c. Motivasi Para Pengurus Pondok


Kesemangatan santri yang mengabdi ialah hal yang wajib
tertanam dalam diri seorang santri, Pendapat Ketua Pondok
Pesantren adalah adapun pendorong utama artinya nasehat dan
motivasi berasal pembina serta pimpinan, melihat berasal
perjuangan dia yang telah mendidik santri-santri dengan gratis
serta berkualitas.61 Ribuan santri-santri yang menimba ilmu di
pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding
School secara praktikal, aktivitas pendidikan dilangsungkan
dengan bebas biaya bagi semua santri. Pembebasan biayapun
tidak terbatas hanya di pendidikan, tetapi pula pada pemenuhan
kebutuhan konsumsi, asrama, kesehatan dan lain sebagainya.
Semua ditopang dan dipenuhi oleh yayasan hasil dari mendidik
dan membentuk santrinya mampu menjalankan unit usaha di
Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School.

d. Mandiri Secara Ekonomi


Sudah adanya motivasi maka munculnya kesemangat
untuk mengabdi serta mampu memunculkan beberapa karya
yang akan terjadi kreasi santri sendiri sejauh ini yang menjadi
nilai tambah bagi para santri adalah mampu menopang ekonomi
pesantren dari upaya mereka sendiri dan menjadikan modal
utama saat lulus nanti. Dan adanya kebanggaan tersendiri.62
61
Ustadz Aah Solahudin, S.Ag (Ketua Pondok) Wawancara, tanggal 27 Juni 2022
62
Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd (Pembina Wirausaha) Wawancara, pada tanggal 27 Juni
2022
109

e. Pemanfaatan Lahan Yang Luas


Lahan yang luas ± 25 Hektare menjadi faktor pendukung
pemberdayaan santri untuk kemandirian ekonomi pesantren.
Seperti yang dialami oleh pembina Unit Budidaya Ikan Air
Tawar mengatakan bahwa menggunakan lahan (empang) yang
sangat luas bisa membantu mempermudah menyebarkan ikan
yang telah dipelihara dan pemasarannya sangat mudah serta
meluas di Parung Khususnya.63 Sudah terkenal bahwasanya kota
Bogor terkhusus dikecamatan Parung itu bisa dibilang kawasan
sektornya ikan, hal inilah yang mempermudah dalam pemasaran
di global perikanan khsusunya.
Jika melihat faktor pendukung lain yang sudah
disampaikan oleh Pembina Pertanian tentang Pupuk dan Biogas
bahwa Faktor pendorongnya ialah, banyaknya tanaman serta
buah-buahan yang ada dipondok yang harus dilestarikan
menggunakan pupuk.64 Kegiaytan ini selanjutnya adanya
kerjasama untuk unit usaha pertanian mengenai tumbuhan yang
perlu diberi pupuk dan kerjasama menggunakan unit peternakan
dalam proses pengambilan kotoran dan diolah sebagai pupuk.
Faktor-fakor pendukung tadi akan meningkatkan
pemberdayaan santri sangat mempengaruhi untuk keberhasilan
mengelolanya unit usaha di Yayasan sehingga para santri
mempunyai kemampuan berwirausaha secara profesional.

63
Ustadz Yusuf (Pembina Unita Usaha Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias)
Wawancara Pribadi, Sabtu, 28 Mei 2016
64
Ustadz Ilyaksi,S.Pd.I (Ketua Pertanian) Wawancara, pada Tanggal 26 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai