Anda di halaman 1dari 15

JURNAL ARTIKEL

SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN GONTOR


Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Pada Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Ali Mu’min Budiman, M.Pd

Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Lilis Lismawati (2021.01.074)
Naufal Ridhwan Muhammad (2021.01.080)
Nadia Berliana Putri (2021.01.001)
Rani Nuraeni (2021.01.054)
Mu’taqid Hanif Burhanudin (2021.01.067)
Sarah Rahmawati (2021.01.020)
Muhammad Zulfan Azka Azkiya (2021.01.065)
Muhammad Rizky Zaky Hakim (2021.01.068)
Fatimah Nurul Nada ( 2021.01.066)
Santi Andriani ( 2021.01.053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH CICALENGKA-
BANDUNG
2022
1
SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN GONTOR
Lilis Lismawati, Naufal Ridhwan Muhammad, Nadia Berliana Putri, Rani Nuraeni,
Mu’taqid Hanif Burhanudin, Sarah Rahmawati, Muhammad Zulfan Azka Azkia,
Muhammad Rizki Zaky Hakim, Fatimah Nurul Nada, Santi Andriani

Jurusan Pendidikan Agama Islam STAI Al-Falah Cicalengka-Bandung


Email: nadiaberlianap@gmail.com

Abstrak
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) adalah sebuah pondok pesantren
di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pondok ini mengkombinasikan pesantren dan
metode pengajaran klasik berkurikulum seperti sekolah. Pondok Pesantren, selama
berabad-abad, telah menjadi sebuah institusi pendidikan yang memiliki peran cukup
signifikan di Indonesia. Sebagai wadah penggemblengen generasi muslim, Pondok
Pesantren tanpa henti menanamkan akhlaq dan adab, dan menjadi media transformasi
ilmu pengetahuan.
Pondok Modern Darussalam Gontor adalah salah satu Pondok Pesantren yang
turut mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Terletak di sebuah desa di Jawa Timur yang
bernama Gontor, Pondok Modern Darussalam Gontor mengerahkan segenap
konsentrasi dan potensinya untuk dunia pendidikan Islam. Hal ini semakin dipertegas
dengan tidak terlibatnya Pondok Modern Darussalam Gontor dalam politik praktis.
Karena Pondok ini tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi
kemasyarakatan apapun, ia dapat secara independen menentukan langkahnya, sehingga
memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam pendidikan dan pengajaran.
lembaga pendidikan Islam yang disegani di Asia Tenggara. Dan dengan
dukungan mereka pula, pondok ini menjadi kokoh dan teguh dalam menghadapi berbagai
tantangan dan cobaan.

Kata kunci: Pondok Pesantren Gontor, Gontor, Pesantren Gontor

2
Abstract
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) is a boarding school in Ponorogo
Regency, East Java. This boarding school combines pesantren and classical teaching
methods such as school curriculum. Pondok Pesantren, for centuries, has become an
educational institution that has a significant role in Indonesia. As a forum for galvanizing
the Muslim generation, Islamic Boarding Schools are relentlessly instilling morals and
etiquette, and becoming a medium for the transformation of knowledge.

Pondok Modern Darussalam Gontor is one of the Islamic Boarding Schools that
has also colored the world of Indonesian education. Located in a village in East Java
called Gontor, Pondok Modern Darussalam Gontor puts all its concentration and potential
into the world of Islamic education. This is further emphasized by the non-involvement of
Pondok Modern Darussalam Gontor in practical politics. Because this Pondok is not
affiliated with any political party or community organization, it can independently
determine its steps, so it has a wider scope of movement in education and teaching.

A respected Islamic educational institution in Southeast Asia. And with their


support, this lodge has become strong and steadfast in facing various challenges and trials.

Keywords: Gontor Islamic Boarding Scohool, Gontor, Gontor Islamic Boarding


School.

3
A. Pendahuluan
Pondok Pesantren merupakan Lembaga Pendidikan yang tetap istiqamah dan
konsisten melakukan perannya sebagai pusat pendalaman ilmu-ilmu agama dan Lembaga
dakwah Islamiyah yang ikut serta mencerdaskan bangsa telah diakui oleh masyarakat ,
dibuktikan dengan keberhasilannya dalam mencetak tokoh-tokoh agama, pejuang bangsa
serta tokoh masyarakat, baik di masa pra-kemerdekaan, setelah kemerdekaan maupun di
zaman sekarang. Ini merupakan bukti nyata bahwa pondok pesantren telah banyak
memberikan kontribusi dalam membangun bangsa Indonesia.
B. Pembahasan
Perjalanan panjang Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada abad ke-18.
Pondok Tegalsari merupakan cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor yang didirikan
oleh Kyai Ageng Hasan Bashari. Pada saat itu, ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu
di pondok ini. Saat pondok tersebut dipimpin oleh Kyai Khalifah, terdapat seorang santri
yang sangat menonjol dalam berbagai bidang. Namanya Sulaiman Jamaluddin, putera
Panghulu Jamaluddin dan cucu Pangeran Hadiraja, Sultan Kasepuhan Cirebon. Ia sangat
dekat dengan Kyainya dan Kyai pun sayang padanya. Maka setelah santri Sultan Jamaluddin
dirasa telah memperoleh ilmu yang cukup, ia dinikahkan dengan putri Kyai dan diberi
kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di desa Gontor1.
Gontor adalah sebuah tempat yang terletak lebih kurang 3 km sebelah timur
Tegalsari dan 11 km ke arah tenggara dari kota Ponorogo. Pada saat itu, Gontor masih
merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang. Bahkan hutan ini dikenal
sebagai tempat persembunyian para perampok, penjahat, penyamun bahkan pemabuk.
Dengan bekal awal 40 santri, Pondok Gontor yang didirikan oleh Kyai Sulaiman
Jamaluddin ini terus berkembang dengan pesat, khususnya ketika dipimpin oleh putera
beliau yang bernama Kyai Anom Besari. Ketika Kyai Anom Besari wafat, Pondok
diteruskan oleh generasi ketiga dari pendiri Gontor Lama dengan pimpinan Kyai Santoso
Anom Besari.
Setelah perjalanan panjang tersebut, tibalah masa bagi generasi keempat. Tiga dari
tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari menuntut ilmu ke berbagai lembaga pendidikan
dan pesantren, dan kemudian kembali ke Gontor untuk meningkatkan mutu pendidikan di

1
http://www.gontor.ac.id/latar-belakang, diakses pada 15 Nopember 2015 pukul 10.00 wib.

4
Pondok Gontor. Mereka adalah2 :
1. KH. Ahmad Sahal (1901-1977)
2. KH. Zainuddin Fanani (1908-1967)
3. KH. Imam Zarkasyi (1910-1985)

Gambar KH. Ahmad Sahal (kiri), KH. Zainuddin Fanani (tengah) dan KH. Imam Zarkasyi
(kanan)

Mereka memperbaharui sistem pendidikan di Gontor dan mendirikan Pondok Modern


Darussalam Gontor pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345,
dalam peringatan Maulid Nabi. Pada saat itu, jenjang pendidikan dasar dimulai dengan nama
Tarbiyatul Athfal. Kemudian, pada 19 Desember 1936 yang bertepatan dengan 5 Syawal 1355
didirikanlah Kulliyatul-Mu'allimin al-Islamiyah yang program pendidikannya diselenggarakan
selama enam tahun, setingkat dengan jenjang pendidikan menengah.
Dalam perjalanannya, sebuah perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi Darussalam
(PTD) didirikan pada 17 November 1963 yang bertepatan dengan 1 Rajab 1383. Nama PTD ini
kemudian berganti menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD), yang selanjutnya berganti
menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID). Saat ini ISID memiliki tiga Fakultas: Fakultas
Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab,
FakultasUshuluddin dengan jurusan Perbandingan Agama, dan Akidah dan Filsafat, dan
Fakultas Syariah dengan jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum, dan jurusan Manajemen

2
Ibid.

5
Lembaga Keuangan Islam. Sejak tahun 1996 ISID telah memiliki kampus sendiri di Demangan,
Siman, Ponorogo3.
a.) Kemajuan Pondok Modern Darussalam Gontor dari Tahun ke Tahun
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pondok Modern Darussalam Gontor
telah mencatat kemajuan-kemajuan yang menyakinkan masa depannya. Mulanya pada tahun
1926 didirikan Sekolah Dasar atau ibtidaiyah dengan nama Tarbiyatul Athfal (TA). Tingkat
dasar ini berjalan dengan baik dan berkembang meluas ke daerah-daerah sekitar, sebagai
cabang dari Tarbiyatul Atfhal Darussalam Gontor.
Sepuluh tahun kemudian didirikan lagi Sekolah Menengah Pertama atau
Tsanawiyah Ula, yang kemudian disempurnakan dengan mengadakan Sekolah Menengah
Tingkat Atas atau ‘Aliyah berbentuk Sekolah Guru Atas dengan nama “Kulliyatul-
Mu'allimin al-Islamiyah” (KMI). Di dalamnya, diajarkan pelajaran agama, umum, dan
bahasa asing4.
Setelah mendirikan KMI, untuk sementara TA terpaksa dilepaskan dan masing-
masing berdiri sendiri di luar Pondok Modern Darussalam Gontor. Hal ini terpaksa
dilakukan untuk memusatkan perhatian ke arah langkah yang meningkat.
Pada tahun 1940 didirikan tingkat yang lebih tinggi dari KMI yaitu Sekolah Guru Tinggi
(BI) Agama dan Bahasa Arab dengan maksud untuk mencukupi hajat masyarakat akan
kekurangan guru di Sekolah-sekolah Menengah pada umumnya. Tetapi tingkat ini hanya
berlangsung sampai tahun 1945, disebabkan oleh pergolakan di tanah air. Pada tahun itu,
pemuda-pemuda Pondok Modern, terutama dari tingkat atas, banyak yang meninggalkan
pondoknya dan aktif dalam revolusi fisik mengusir penjajah.
Baru, pada akhir tahun 1963, tingkat tinggi itu dibuka kembali, dengan mendirikan
Perguruan Tinggi “Darussalam”. Untuk pertama kali, dibuka dengan dua fakultas, yaitu
Fakultas Tarbiyah dan fakultas Ushuluddin5.
b.) Cabang-Cabang Pondok Modern Darussalam Gontor
Mengingat tingginya animo masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor dan

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Modern_Darussalam_Gontor, diakses pada 15 Nopember 2015 pukul 10.05
wib.
4
http://mufeecrf.blogspot.co.id/2009/11/modernisasi-pendidikan-islam-di.html, diakses pada 15 November pukul
10.15 wib.
5
http://gontor.ac.id/file/index.php, diakses pada 15 November pukul 10.01 wib.

6
keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor serta
untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri yang ingin masuk di
Pondok Modern Darussalam Gontor, dibukalah cabang-cabang Gontor di beberapa tempat,
yaitu sebagai berikut6 :
1. Pondok Modern Darussalam Gontor 2
Pondok Modern Darussalam Gontor II terletak di desa Madusari, kecamatan Siman,
kabupaten Ponorogo. Kampus Pondok yang menempati areal tanah seluas ± 10 ha ini dimulai
pembangunannya 15 November 1995. Pada bulan Mei 1996 sebagian sarana dan prasarana
telah selesai dibangun dan siap digunakan, maka pada bulan ini juga (23 Mei) dibuka
pendaftaran murid baru generasi pertama. Pada tanggal 10 Oktober 1996, Pondok Modern
Darussalam Gontor II telah dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden R.I. Try Sutrisno.
Dinamika kehidupan pondok dan kualitas pelajar terus dipacu. Saat ini, wakil pengasuh di
Gontor II adalah Ustadz H. M. Hudaya, Lc., M.Ag. dibantu oleh beberapa guru.
2. Pondok Modern Darul Ma’rifat Gontor 3
Pondok Modern Darul Ma’rifat adalah salah satu cabang Pondok Modern Darussalam
Gontor yang berlokasi di Sumbercangkring, Gurah, Kediri. Pondok yang dibangun di atas
areal tanah seluas 6,5 ha. ini mulanya adalah wakaf dari keluarga Bapak H. Ridwan (alm.)
atas prakarsa Bapak Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A., salah satu putra beliau. Pada tahun
2007, pimpinan pondok menunjuk Ustadz Saiful Anwar, S.Ag sebagai pengasuh sampai
sekarang. Sedangkan Direktur KMI Pondok Modern Darussalam Gontor III ini adalah H.
Abdurrahim Sholeh.
3. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1
Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor, terletak lebih kurang 100 km dari
Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya
di desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi. Aktifitas santriwati Gontor Putri yang
mempunyai luas 6 ha. ini diorientasikan pada pembentukan sosok wanita muslimah, sholihah
dan wanita serba teladan. Di luar kelas santriwati mendapat bimbingan, pengajaran, dan
pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang bertanggung-jawab
menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan,
bahasa, disiplin, olahraga, ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat, dan berbagai

6
http://www.gontor.ac.id/tentanggontor, diakses pada 15 November pukul 10.11 wib.

7
aktifitas keputrian lainnya. Bagian ini ditangani oleh seorang pengasuh, yaitu DR. KH. Ahmad
Hidayatullah Zarkasyi, dibantu oleh beberapa staf yang terdiri dari guru-guru KMI.
4. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2
Sejak tahun 1997 telah dibuka Pondok Modern Darussalam Gontor Putri II untuk
menerima pendaftaran calon-calon santriwati pada bulan Juni/Juli (awal tahun ajaran
nasional), namun saat itu tempatnya masih menjadi satu dengan kampus Gontor Putri I. Baru
pada tahun 2001 telah dibangun kampus Gontor Putri II, sebelah barat kampus Gontor Putri
I, menempati areal tanah seluas 6 ha. Adanya pondok ini, bertujuan untuk mempersiapkan
santriwati yang akan menimba ilmu di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Putri I. Saat
ini, seluruh kegiatan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri II berada di bawah tanggung
jawab Ustadz Suwarno TM, S.Ag. dengan dibantu beberapa guru.
5. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3
Pondok Modern Gontor Putri 3 berdiri diatas areal tanah seluas kurang lebih 11 ha. Kampus
yang terletak kurang lebih 10 KM sebelah timur Gontor Putri 1 atau di Desa Karangbanyu,
Kec. Widodaren, Kab Ngawi ini selesai dibangun pada akhir bulan Ramadhan 1423H. Dan
pada 18 Syawwal 1423 bertepatan dengan 25 Desember 2002 diresmikan oleh Pimpinan
Pondok Modern Darussalam Gontor sekaligus menandai diawalinya pendidikan dan
pengajaran di Kampus Gontor Putri 3. Wakil Pengasuh Pondok ini adalah H. Muhammad
Hudaya. Lc, M.Ag .
6. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 berada di desa Lamomea, Kecamatan Konda,
Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Aktivitas pembangunan Pondok yang berdiri
diatas areal tanah seluas 193.550 m2 tersebut dimulai awal bulan maret 2004 dibawah
pengawasan H. Noor Syahid, S.Ag. Selanjutnya mulai tanggal 1 Juli s.d 31 Agustus 2004
dimulai pendaftaran santri baru. Pengasuh Pondok Gontor Putri IV ini adalah Ustadz
Suwarno.
7. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5 (Gontor Putri 5), yang terletak di Bobosan,
Kemiri, Kandangan, Kediri, Jawa Timur, merupakan cabang yang secara resmi diresmikan
oleh Ketua MPR RI. DR. KH. Hidayat Nur Wahid, M.A. Turut hadir dalam acara itu, anggota
badan wakaf, instansi pemerintahan kab Kediri beserta undangan dari masyarakat sekitar.

8
Pondok ini berdiri diatas lahan 5,5 hektar dan tanah ini merupakan wakaf dari Ibu Hj. Halimah
pada 5 September 2006. Pimpinan Pondok telah menunjuk Ustadz H. Agus Mulyana, S.Ag.,
sebagai pengelola dan pengasuh Gontor Putri 5, dibantu oleh 2 Ustadz serta 11 ustadzah
sebagai staf pengajar.
8. Pondok Modern Ittihadul Ummah Gontor Putri 6
Pondok ini terletak di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso Sulawesi
Tengah, dengan luas 32 ha. Peletakan batu pertama pondok ini dilakukan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 1 Mei 2007 dan dibuka secara resmi pada tanggal 20 Juli
2008 oleh Wapres Yusuf Kalla. Saat ini, Gontor Putri VI memiliki kapasitas 750 santriwati
dan diasuh oleh Ustadz H. Abdul Fattah S.Th.I.
9. Pondok Modern Darul Muttaqin Gontor 5
Pondok Modern Darul Muttaqin adalah lembaga pendidikan Islam yang telah diwakafkan,
tepatnya pada tanggal 17 Juni 1990, dengan menunjuk Pondok Modern Gontor Ponorogo
sebagai nadzir yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan perkembangannya sesuai
dengan cita-cita dan wasiat keluarga waqif. Sejak pewakafan tersebut Pondok Modern Darul
Muttaqin resmi menjadi Cabang Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagai Wakil
Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor di Pondok Modern Darul Muttaqin adalah H.
Imam Kamaluddin, Lc. M. Hum.
10. Pondok Modern Darul Qiyam Gontor 6
Darul Qiyam adalah cabang Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di dusun
Gadingsari, desa Mangunsari, kecamatan Sawangan, kabupaten Magelang. Lembaga ini
bermula dari tawaran kepada Pondok Modern Gontor untuk mengelola tanah wakaf dan
beberapa bangunan dari ibu Qoyumi Kafrawi, pada bulan Pebruari 1999. Wakaf tersebut
berupa tanah 2,3 ha. beserta 1 masjid dan 1 unit rumah.
11. Pondok Modern Riyadhatu-l-Mujahidin Gontor 7
Pondok Modern “Riyadatul Mujahidin” adalah Pondok Cabang Pondok Modern
Darussalam Gontor yang ke-7, terletak di Indonesia Timur, tepatnya di Desa Pudahoa,
Kecamatan Landono, Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Di atas tanah yang
disediakan oleh Pemerintah Tingkat II Kendari seluas + 1000 hektar; dalam bentuk kerjasama
Gontor dengan Pemerintah Tingkat I Sulawesi Tengara.

9
12. Pondok Modern Darussalam Gontor 8
Pondok Modern Darussalam Gontor 8 yang diasuh oleh Ustadz Bambang Nur Cholis, adalah
merupakan cabang Gontor yang berada di Desa Labuhan Ratu VI kecamatan Labuhan Ratu
Kabupaten Lampung Timur. Pondok ini secara langsung di resmikan oleh Pimpinan PMDG
dan Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani pada tanggal 12 Februari 2005.
13. Pondok Modern Darussalam Gontor 9
Pondok Modern Darussalam Gotor 9 adalah merupakan cabang Pondok Modern
Darussalam Gontor yang berlokasi di Dusun Kubupanglima Desa Tajimalela Kecamatan
Kalianda Lampung Selatan. Luas area 11.5 ha yang dipergunakan merupakan wakaf dari
Bapak Daud Yusuf dan Bapak Ibrahim Sulaiman. Dengan fasilitas Masjid, Asrama, Kamar
mandi, Dapur umum, Kantin pelajar, Koperasi Pelajar, dan lapangan olahraga. Pondok ini
diasuh oleh H Syamsuddin Basyir, S.Ag.
14. Pondok Modern Darul Amien Gontor 10
Sebagai wujud dari partisipasi aktif Pondok Modern Darussalam Gontor pasca musibah
gempa dan gelombang tsunami yang menimpa Nangroe Aceh Darussalam, Gontor mendirikan
cabangnya yang ke-10 di Serambi Makkah Aceh. Di tanah seluas 10.1 ha yang merupakan
wakaf dari H. Muhammad Amis Usman seluas 3 ha dan pembelian pondok sendiri. Pondok
yang berlokasi di Meunasah Baro Seulimum Aceh ini diasuh oleh Ustadz Drs. H. Hariyanto
Abdul Jalal.
15. Pondok Modern Darussalam Gontor 11
Terletak di Sulit Air, Solok, Sumatra Barat, Pondok yang dirintis sejak awal Januari
2009 ini secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 2010 oleh Pimpinan Pondok Modern
Darussalam Gontor dan Bupati Solok. Saat ini, Gontor XI dipimpin oleh wakil pengasuh;
Ustadz Bambang Nur Cholis, S.H.I.
16. Pondok Modern Darussalam Gontor 12
Berlokasi di Parit Culum, Muara Sabak Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Pondok ini
mulai dirintis dengan ditandai peletakan batu pertama pada tanggal 10 November 2009
oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dan Bupati Tanjung Jabung Timur.
Dengan menempati lahan seluas 8 ha, pondok ini diasuh oleh Ustadz Salis Masruhin, S.Th.I.

10
17. Pondok Modern Ittihadul Ummah Gontor 13
Terletak di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,
menempati area seluas 32 ha. Peletakan batu pertama pondok ini dilakukan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 1 Mei 2007 dan dibuka secara resmi pada tanggal
20 Juli 2008 oleh Wapres Jusuf Kalla. Dengan kapasitas 750 santri, Pondok ini diasuh oleh
Ustadz Cecep Sobar Rahmat S.Th.I.
c.) Konsep Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor
Kulliyatul-Mu'allimin al-Islamiyah (KMI) adalah jenjang pendidikan menengah di Pondok
Gontor yang setara dengan SMP dan SMA. Masa belajar dapat diselesaikan dengan empat
tahun dan/atau enam tahun.

➢ Jam belajar
Jam belajar di pondok gontor dimulai pada jam 04.30 saat salat subuh dan berakhir pada
pukul 22:00. Jam belajar ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan formal dimulai dari
pukul 07:00 - 12:15 dan pengasuhan dimulai pukul 13.00.
➢ Kurikulum dan Pelajaran
Kurikulum KMI yang bersifat akademis dibagi dalam beberapa bidang, yaitu:
• Bahasa Arab
• Dirasah Islamiyah
• Ilmu keguruan dan psikologi pendidikan

11
• Bahasa Inggris
• Ilmu Pasti
• Ilmu Pengetahuan Alam
• Ilmu Pengetahuan Sosial
• Keindonesiaan/ Kewarganegaraan.
KMI membagi pendidikan formalnya dalam perjenjangan yang sudah diterapkan sejak
tahun 1936. KMI memiliki program reguler dan program intensif7.
Program reguler untuk lulusan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan masa
belajar hingga enam tahun. Kelas I-III setingkat dengan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) jika mengacu pada kurikulum nasional dan
kelas IV-VI setara dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (MA).
Program intensif KMI untuk lulusan SMP/MTs yang ditempuh dalam 4 tahun. Bahasa Arab
dan bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa pergaulan dan bahasa pengantar pendidikan,
kecuali mata pelajaran tertentu yang harus disampaikan dengan Bahasa Indonesia. Bahasa
Arab dimaksudkan agar santri memiliki dasar kuat untuk belajar agama mengingat dasar-dasar
hukum Islam ditulis dalam bahasa Arab. Bahasa Inggris merupakan alat untuk mempelajari
ilmu pengetahuan/umum.
Pengasuhan santri adalah bidang yang menangani kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler.
Setiap siswa wajib untuk menjadi guru untuk kegiatan pengasuhan pada saat kelas V dan VI
jika ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di ISID, mereka tidak akan dipungut biaya,
tetapi wajib mengajar kelas I-VI di luar jam kuliah.mengajar kuliah dan membantu pondok
itulah yang di lakukan sebagai bentuk pengabdian dan pengembangan diri8.
Pelatihan tambahan bagi guru dengan materi yang sesuai dengan standar pendidikan
nasional. Keterampilan, kesenian, dan olahraga tidak masuk kedalam kurikulum tetapi
menjadi aktivitas ekstrakurikuler. Siswa diajarkan untuk bersosialisasi dengan membentuk
masyarakat sendiri di dalam pondok, melalui organ organisasi. Mulai dari ketua asrama, ketua
kelas, ketua kelompok, organisasi intra/ekstra, hingga ketua regu pramuka. Sedikitnya ada
1.500 jabatan ketua yang selalu berputar setiap pertengahan tahun atau setiap tahun dan

7
Nur Hadi Ihsan, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo: Pondok Modern Darussalam Gontor, edisi
kedua 2006
8
WARDUN GONTOR Vol. 65, Sya’ban ISSN : 2087-0175 hal 1.

12
terdapat banyak pondok alumninya.
d.) Biografi Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor
1. K.H. Ahmad Sahal (1901 – 1977)
Putra kelima Kyai Santoso Anom Besari ini lahir di desa Gontor Ponorogo pada
tanggal 22 Mei 1901, Setelah menamati sekolah rendah (Verxolk School) atau sekolah
Ongko Loro, beliau mondok diberbagai pondok pesantren, diantaranya adalah pondok
pesantren Kauman Ponorogo, pondok Joresan Ponorogo, pondok Josari Ponorogo, pondok
Duri sawo Ponorogo, Siwalan Panji Sidoarjo, dan pondok emas Pacitan, setelah itu beliau
masuk ke sekolah Belanda Algemeene Nederlandsch Verbon (sekolah pegawai di zaman
penjajahan Belanda), tahun 1919-1921. Beliau wafat pada tanggal 9 April 1977 tepat pukul
19.00 WIB. Meninggalkan seorang istri (ibu Sutichah Sahal) dan Sembilan orang putra dan
putri mereka9.
2. K.H. Zainuddin Fannani (1908 – 1967)
Putra keenam Kyai Santoso Anom Besari ini lahir di desa Gontor Ponorogo pada
tanggal 23 Desember 1908, pendidikan masuk sekolah dasar di Ongko Loro Jetis Ponorogo,
beliau juga belajar di pondok pesantren Josari Ponorogo, kemudian ke Termas Pacitan, lalu
ke Siwalan Panji Sidoarjo. Dari sekolah Ongko Loro beliau berpindah ke sekolah dasar
Hollandshe Inlander School (HIS), kemudian melanjutkan ke Kweekschool (sekolah guru)
di Padang, setelah lulus beliau masuk ke Leider School (sekolah pemimpin) di Palembang,
selain itu beliau juga pernah belajar pada pendidikan Jurnalistik dan Tabligh School
(Madrasah Muballighin III) di Yogyakarta, dan tamat pada tahun 1930. beliau wafat pada
tanggal 21 Juli 1967 di Jakarta10.
3. K.H. Imam Zarkasyi (1910 – 1985)
Putra ketujuh Kyai Santoso Anom Besari ini lahir di desa Gontor pada tanggal 21
Maret 1910, pendidikan sekolah dasar di Ongko Loro Jetis Ponorogo, beliau juga belajar
di pondok pesantren Josari Ponorogo, pernah pula belajar di Pondok Joresan Ponorogo.
Selesai dari sekolah Ongko Loro beliau melllanjutkan ke Pondok pesantren Jamsaren Solo.
Pada waktu yang sama beliau belajar pula di sekolah Mamba’ul ‘Ulum dan kemmudian
masih di kota yang sama pula meneruskan ke sekolah Arabiiiyah Adabiyah sampai tahun

9
http://www.gontor.ac.id/k-h-ahmad-sahal, diakses pada 15 November pukul 11.00 wib.
10
http://www.gontor.ac.id/k-h-zainuddin-fanani, diakses pada 15 November pukul 11.05 wib.

13
1930. kemudian melanjutkan pendidikannya ke Kweekschool di Padang Panjang sampai
tahun 11935. beliau wafat pada tanggal 30 April 11985 di Madiun11.

C. Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Pendeklarasian pembukaan Pondok Gontor dilakukan pada tanggal 20 September 1926
bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awwal 1345, di dalam peringatan Maulid Nabi.
2) Pendiri (trimurti) Pondok Modern Darussalam Gontor adalah KH. Ahmad Sahal, KH.
Zainuddin Fanani dan KH. Imam Zarkasyi
3) Kulliyatul-Mu'allimin al-Islamiyah (KMI) adalah jenjang pendidikan menengah di Pondok
Gontor yang setara dengan SMP dan SMA. Masa belajar dapat diselesaikan dengan empat
tahun dan/atau enam tahun.

11
http://www.gontor.ac.id/k-h-imam-zarkasyi, diakses pada 15 November pukul 11.07 wib.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://gontor.ac.id/file/index.php, diakses pada 15 November pukul 10.01 wib.


https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Modern_Darussalam_Gontor, diakses pada 15
Nopember 2015 pukul 10.05 wib.
http://mufeecrf.blogspot.co.id/2009/11/modernisasi-pendidikan-islam-di.html, diakses pada
15 November pukul 10.15 wib.
http://www.gontor.ac.id/k-h-ahmad-sahal, diakses pada 15 November pukul 11.00 wib.
http://www.gontor.ac.id/k-h-zainuddin-fanani, diakses pada 15 November pukul 11.05 wib.
http://www.gontor.ac.id/k-h-imam-zarkasyi, diakses pada 15 November pukul 11.07 wib.
http://www.gontor.ac.id/latar-belakang, diakses pada 15 Nopember 2015 pukul 10.00 wib.
http://www.gontor.ac.id/tentanggontor, diakses pada 15 November pukul 10.11 wib.
Nur Hadi Ihsan, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo: Pondok Modern
Darussalam Gontor, edisi kedua 2006
WARDUN GONTOR Vol. 65, Sya’ban

15

Anda mungkin juga menyukai