I. PENDAHULUAN
Pondok Pesantren Putri "Walisongo" merupakan lembaga pendidikan
Islam yang intens dalam mengembangkan ilmu keagamaan untuk
mencetak kader muslimah yang berakhlaqul karimah dan berilmu
yang barokah. Kegiatan-kegiatan dan pelatihan keterampilan
diorientasikan sebagai bekal menyiapkan generasi muda muslimah
yang professional dan kreatif. Hal ini bisa dilakukan mulai dari baca
tulis arab, pengajian Al-Qur'an Bin Nadhor, Hifdzil Qur'an, kajian
kitab-kitab salaf, kemampuan berbahasa arab, Muhadhoroh,
pelatihan retorika dakwah serta beberapa pelatihan lainnya.
Maka dari itu, komitmen utama yang dimiliki adalah untuk
meninggikan kalimat Allah (Li-i'laali Kalimatillah) dan melakukan
perbaikan (Al Ishlah). Berusaha dengan memperbanyak belajar
sebagai ikhtiar kemudian berdo'a yang tulus sebagai bentuk tawakkal
merupakan kunci kesuksesan dimasa depan yang gemilang.
II. VISI
Membentuk muslimah yang ahli ilmu dan amal, bertaqwa dan
berakhlak al karimah.
III. MISI
2
KH. Abdul Djabbar Adlan lahir pada tahun 1241 H yang ketika
masih mudanya pernah mengajar dipondok pesantren Ngelom
Sepanjang Sidoarjo, kemudian meneruskan kepondok pasantren
Tugu Kedawung Pasuruan. Setelah dewasa ia diambil menentu oleh
KH. Idris Kebondalem Bourno Bojonegoro mendapat putri yang
bernama Nur Simah. Pada tahun 1325 H/1907 M KH. Abdul Djabbar
Adlan menghadap Allah SWT, dalam usianya 84 tahun, dimakamkan
didesa Siraman kira-kira 300 Meter dari Maskumambang. Pondok
pesantren yang ditinggalkan dilanjutkan oleh putra beliau oleh KH.
Faqih. Putri KH abdul Djabbar bernama Ibu Nyai Hj. Muchsinah
menikah dengan KH. Ali dan mulai merintis pondok pesantren
Maskumambang juga. Dari pasangan Ibu Nyai Hj. Muchsinah
dengan KH. Ali inilah yang lahir KH. Muhammad Adlan Ali yang
bersaudarakan KH. Maksum Seblak (yang terkenal dengan ahli Ilmu
Falaq), H.M. Mahbub, Mus'idah dan Rokhimah (pondok pesantren
Tanggul Paciran)
KH. Muhammad Adlan Ali menikah dengan Ibu Nyai Hj.
Romlah yang kemudia lahir 2 putra dan 2 putrinya Ibu Nyai Hj.
Mustaghfiroh, KH. Ahmad Hamdan Adlan, Ibu Nyai Hj. Sholihah
dan KH. Abdul Djabbar Adlan. Dalam perjalanan dari tanah suci
Mekkah pada tahun 1939 M Ibu Nyai Hj. Romlah Wafat dan
dimakamkan dipulau We Sumatra. Sesampainya dirumah KH.
5
KH. M. Adlan Ali ikut pindah kesana walaupun tetap menuntut Ilmu
di Tebuireng.
Ketika KH. Mahbub Ali membuat rumah dicukir, KH.
Muhammad Adlan Ali diminta membantu kakaknya mengurusi toko
di Cukir. Tahun 1926 M beliau bersama KH. Abdul Karim Gresik
dan H. Sufri dipanggil oleh Hadrotusy Syeh KH. Hasyim Asy'ari
untuk membentuk pengurus ranting NU Diwek.
1. PENDAHULUAN
Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan dan
lembaga keagamaan yang ikut serta memberikan corak pada system
pendidikan nasional bahkan melalui alumni-alumninya lembaga ini
telah mengambil peran dalam mewarnai tata nilai corak budaya,
kebudayaan social politik, susunan ekonomi sebagian besar Bangsa
Indonesia.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pusat penyebaran
Agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan
9
sentral dikelola oleh Ibu Nyai. Interveksi (campur tangan) Ibu Nyai
pada kepengurusan pondok masih kuat, bahkan ketua yang sudah
terpilihpun kadang-kadang masih diupret-upret (dikejar-kejar) kalau
perlu diganti.
Maka, jangan heran kalau ditahun 1969 M, ada dua ketua satu
ditunjuk oleh Ibu Nyai Hj. Halimah dan satu lagi ditunjuk oleh
dewan sidang yang mungkin secara structural membawahi ketua
yang ditunjuk oleh Ibu Nyai tersebut.
Kegiatan Ekstra Pondok yang maju itu adalah kursus Membaca
Al-Qur'an (Qiro'ah Bi Al-Taghonni) yang dilakukan setiap hari
jum'at, sehingga ditahun 1972 M diadakan MTQ antara Pondok
Pesantren di Jombang Se-Jombang yang bertempat di Pondok
Pesantre Putri "Walisongo" Cukir Jombang. Untuk memperlancar
kegiatan ini dibentuklah Unit Jam'iyyatul Qurro Huffadz yang
responsibilitinya (tanggung jawab) kepada pengurus pondok.
pengajian rutin sampai pada santunan Anak Yatim Piatu dan Dhu'afa.
Kepedulian dibidang pendidikan direalisasikan dalam bentuk
pemberian kursus KGRA atau KGTK kepada Asatidzah sekitar
pondok yang berjalan mulai tahun 1986 M.
Pada tahun 1988 M tepatnya pada tanggal 30-31 Mei,
diselenggarakan MUBES (Musyawaroh Besar) untuk membuat
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pondok
Pesantren putrid "Walisongo" Cukir Jombang. Dan bersama ini pula
dibentuk organisasi alumni santri "Walisongo" agar tejalin
komunikasi atau hubungan antar pondok dengan para alumninya.
Mulai tahun 1988 M, Pengajian Kitab Kuning dilakukan secara
klasik yang diklasifikasikan menjadi tingkat Mubtada', Mutawasith,
da 'Ulya. Kurikulumnya disesuaikan dengan Kurikulum Sekolah
agar saling menunjang antara sekolah dan pondok. Jadi santri tidak
diberi kebebasan mutlak dalam memilih pengajian ataupun metode
yang dipakainya (system sorogan, semi sorogan dan bandongan).
Pengajian Al-Qur'an dilaksanakan ba'da sholat maghrib secara
serentak.
Pada tahun 1989 Masa jabatan kepengurusan dirubah menjadi 2
tahun, dan tiap-tiap mabna dibentuk kepengurusan yang bertanggung
jawab pada pengurus pondok. Sehingga struktur kepengurusan
pondok terdiri dari : Dewan Pembina yaitu Pengasuh dan Penasehat,
17
Maulana Ishaq
Pak Wuluh
Ayu Sambu
Nyai Sumoyudo
K. Abdullah
Ongkoyudo
Nyai Sarimah
20
Nyai Simah
Kudo Leksono
K.Kadiyun
Nyai Muchsinah
Keterangan :
1. Ujian Madrasah Diniyah dan Al-Qur’an Diadakan 2 Kali Dalam Satu Tahun Dan
Hasilnya Dilaporkan Kepada Wali Santri.
2. Untuk pengajian Umum dilaksanakan pada :
Hari Selasa pukul 05.00-06.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB yang diasuh
oleh Bapak Drs. KH. Amir Jamiluddin
Hari Jum'at dari pukul 05.00-06.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB yang
diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Musyafa'ah Adlan.
26
IX. PENGURUS
1. Pengurus Pondok : yang mengkordinir seluruh kegiatan pondok secara
keseluruhan.
2. Pengurus Unit : yang mengkordinir kegiatan unit, seperti MHQ (menghafal al-
quran), Syu’bah (program bahasa arab), EPC (program bahasa inggris)
3. Pengurus Komplek : yang mengkordinir kegiatan komplek.
4. Pengurus Kamar : yang mengkordinir kegiatan kamar.
X.
28
XI. PEMBIMBING
Pembimbing adalah santri yang bertugas membimbing dan mengkordinir kegiatan
santri serta berkomunikasi dengan pengurus , pengasuh dan orang tua , baik secara
langsung atau melalui HP pembimbing.
SWT, dan untuk memudahkan penanganan santri-santri Hufadh sebagai satu kesatuan
didalam satu lembaga untuk itulah tepatnya pada tanggal 31 Januari 1994 dibentuklah suatu
lembaga yang dinamakan Madrasah Hifdzil Qur'an (MHQ) dengan ketua terpilih Siti Zaitun.
Seiring dengan bertambah banyaknya santri Putri "Walisongo" dengan keterbatasan
kamar yang tersedia maka untuk memudahkan pengkoordinasian santri-santri hufadh yang
semula 3 kamar, 5 kamar yang berada dalam satu mabna tepatnya dibangunan baru lantai
tiga.
B. Persyarata
n Menjadi Santri Hufadh :
1. Mendapatkan izin dari Orang Tua
2. Sowan kepada Bapak Pengasuh dan Ibu Nyai
3. Mengisi Formulir Pendaftaran
4. Menyerahkan Foto Copy kartu keluarga (KK)
32
C. Kegiatan
a. Setoran tambahan yang dibimbing oleh ustadz masing-masing kelas pada pukul
20.00-21.30, setiap hari kecuali hari rabu dan kamis.
33
h. Fashohah yang dilaksanaka seminggu sekali (hari Rabu) pada pukul 20.00-21.30
yang dibimbing oleh KH. Afif Abdullah, M.HI dan Ustadz Ahmad Syamsul
Anam, M.HI
A. Latar Belakang
Syubatul Lughah Al-Arabiyyah bernaung dibawah Pondok Pesantren Putri "Walisongo"
Cukir Jombang, yang brtujuan untuk mencetak santri yang mampu berbahasa arab dengan
lancer dan baik serta memiliki kwalitas keilmuan bahasa arab yang memadai.
B. Langkah-Langkah
35
C. Punishment
- They will be warned and they should memorize juz’amma with english meaning
3. MARS PONDOK
38
4. HYMNE PONDOK
Agungnya Cahaya-Mu
Menyinari bunga-bunga taman suci
Ya Illahi
BAB I
KEWAJIBAN
13. Pulang dan kembali ketika liburan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan;
14. Semua santri wajib mempunyai KTS (Kartu Tanda Santri).
BAB II
LARANGAN
BAB III
SANKSI
7. Membayar denda
8. Pemberitahuan kepada orang tua
PENJELASAN
BAB I
Pasal :
1. Sudah jelas
2. Sudah jelas
3. a. Sekolah yang ada di lembaga pondok :
1) Madrasah Ibtidaiyah Perguruan Mu’allimat
2) Madrasah TsanawiyahPerguruan Mu’allimat
3) Madrasah Aliyah Perguruan Mu’allimat
4) SMK Perguruan Mu’allimat
5) Madrasah Diniyah Islamiyah
6) Madrasah Pengajian Al-Quran
7) Madrasah Hifdzil Quran
8) Lembaga Syu’bah Lughah Al-Arabiyah
9) Lembaga English Club
b. Sekolah yang diakui oleh pondok :
1) MTs, MA, SMK Perguruan Mu’allimat
2) MTs, MA Darul Falah
3) SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng
4) SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng
5) MA Salafiyah Syafi’iyah
6) Universitas Hasyim Asy’ari
4. Jenis dan kegiatan pondok :
a. Harian : Sholat Berjamaah, Pengajian Al-Quran dan Madrasah
Diniyah
b. Mingguan : Yasin, Tahlil, Diba’, membaca surat penting dan Juz
‘amma
c. Bulanan : Praktek ibadah dan muhadloroh kubro
44
5. Prosedur perizinan :
a. Kepada pengasuh jika:
1) Pulang ketika tidak ada kegiatan di pondok
2) Pergi bermalam
3) Menghadiri undangan sekolah atau organisasi keluar pondok
b. Kepada pengurus jika :
1) Keluar pondok pada hari jum’at mulai pukul 08.00 – 09.00 WIB
2) Pergi keluar daerah Kecamatan Diwek maximal 1 minggu sekali dan 2
orang utusan per mabna
3) Pergi dalam wilayah Cukir – Tebuireng minimal 2 minggu sekali dan
2 orang utusan per kamar
4) Izin harus kepada koord.keamanan dan Kabid II kecuali orang yang
telah diutus
c. Proses perizinan sebagai berikut:
1. Melunasi Syahriah pada bulan tersebut
2. Meminta surat keterangan izin ke mabna
3. Meminta kartu izin ke pengurus
4. Izin dan soan ke pengasuh
5. Meminta stempel ke pengurus
6. Setelah pulang menyetorkan kembali kartu izin ke satpam.
d. perizinan pulang minimal 3 bulan 1 kali
e. Diperbolehkan pulang dengan sebab :
1. Sakit parah
2. Ada keluarga yang meninggal
3. Ada acara keluarga yang urgent
f. Dijemput oleh wali santri dan ditelpon/ rombongan
6. Sudah jelas
7. Sudah jelas
8. Ketentuan busana :
Bawahan : Tidak Press Body
Tidak transparan atau trawang
Tidak ada belahan
Baju : Tidak Press Body
45
9. Sudah jelas
10. Santri yang menerima tamu perempuan dalam pondok harap lapor ke
pengurus
11. Sudah jelas
12. Ketika jam sekolah dan kuliah, mengikuti peraturan lembaga pendidikan
masing-masing kecuali yang telah melanggar akan dikenakan sanksi, untuk
mahasiswa UNHASY hari sabtu-kamis dianggap hari efektif perkuliahan
13. Ketika libur dan masuk yang ditentukan oleh sekolah atau pondok
14. Kegunaan :
- Meminjam buku perpustakaan
- Membuat rekening atau ATM baru
BAB II
Pasal :
15. Sudah jelas
46
BAB III
Sudah jelas
Pasal 1,2,3,4 & 5 : satu kali diperingatkan, dua kali di panggil dan atau
diserahkan kepada walinya. (berat)
Pasal 6 : satu kali diperingatkan dan mengaji, dua kali ro’an
(ringan)
Pasal 7 : satu kali diperingatkan dan membaca istighfar
300xdihalaman, dua kali
mengajak teman sekamarnya untuk sholat berjama’ah
selama waktu yang telah ditentukan. (sedang)
Pasal 8 : satu kali diperingatkan, dua kali diambil pakainnya
(sedang)
Pasal 9 : satu kali diperingatkan, dua kali pemberitahuan kepada
walinya (sedang)
Pasal 10,11,12 : satu kali diperingatkan, dua kali ro’an (ringan)
Pasal 13 : denda cat tembok berat 5 kg/ uang Rp.85000 @1 hari
(sedang)
Pasal 14 :membayar dua kali lipat harga(sedang)
BAB II
48
PERATURAN TAMBAHAN
1. Jadwal penggunaan laptop
BAB IV
Pasal 39 : hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur
kembali dan ditentukan dikemudian dalam rapat pengurus
51
Dengan menyebut Asnma Allah, Mahasuci Allah, segaa lpuji milik Allah dan
tiada tuhan selain Allah, yang Maha Besar, tiada daya dan kekuatan selain atas
pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Maha Mengetahui,
sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa.
c. Setelah solat mengucapkan :
وكفرت بما سواه، وحده ال شريك له،آمنت باهلل الواحد األحد الحق
Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman
dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepada selainNya.
d. Menjahui maksiyat , seperti kata Imam as Syafi’i RA :
فأرشدنى إلى ترك المعاصى شكوت إلى وكيع سوء حفظى
َّحابَ ِة ت َج ِمي ِْع ْاألَ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َو ْاألَوْ لِيَا ِء َوال ُّشهَدَا ِء َوال ّ
صاَلِ ِح ْينَ َوالص َ ثُ َّم اِلى َح َ
ض َرا ِ -3
صنِّفِ ْينَ َو َج ِمي ِْع ْال َمالَئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ – ُخصُوْ صًا َسيِّ َدنَا ال َّشيْخَ َع ْب َد
َوالتَّابِ ِع ْينَ َو ْال ُعلَ َمآ ِء َو ْال ُم َ
الفاتحة
ض َراتِآبَا ِءنَا َواُ َّمهَاتِنَا وأَجْ دَا ِدنَا َو َج َّداتِنَا َو َم َشايِ ِخنَا َو َم َشايِ ِ
خ َم َشايِ ِخنَا -الفاتحة اِلى َح َ -7
-10اَللّهُ َّم َ
صلِّ عَلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ()x10