Anda di halaman 1dari 55

1

I. PENDAHULUAN
Pondok Pesantren Putri "Walisongo" merupakan lembaga pendidikan
Islam yang intens dalam mengembangkan ilmu keagamaan untuk
mencetak kader muslimah yang berakhlaqul karimah dan berilmu
yang barokah. Kegiatan-kegiatan dan pelatihan keterampilan
diorientasikan sebagai bekal menyiapkan generasi muda muslimah
yang professional dan kreatif. Hal ini bisa dilakukan mulai dari baca
tulis arab, pengajian Al-Qur'an Bin Nadhor, Hifdzil Qur'an, kajian
kitab-kitab salaf, kemampuan berbahasa arab, Muhadhoroh,
pelatihan retorika dakwah serta beberapa pelatihan lainnya.
Maka dari itu, komitmen utama yang dimiliki adalah untuk
meninggikan kalimat Allah (Li-i'laali Kalimatillah) dan melakukan
perbaikan (Al Ishlah). Berusaha dengan memperbanyak belajar
sebagai ikhtiar kemudian berdo'a yang tulus sebagai bentuk tawakkal
merupakan kunci kesuksesan dimasa depan yang gemilang.

II. VISI
Membentuk muslimah yang ahli ilmu dan amal, bertaqwa dan
berakhlak al karimah.

III. MISI
2

1. Menyelenggarakan pendidikan menghafal, mengkaji Al


Qur’an, hadits dan kutubus salaf secara intensif.
2. Menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan wawasan
dan amaliyah santri.
3. Melaksanakan kegiatan spiritual untuk meningkatkan
keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah.
4. Menyelenggarakan pelatihan peningkataan diri dan
ketrampilan.
3

IV. BIOGRAFI ALMARHUM AL-MAGHFURLAH KH.


MUHAMMAD ADLAN ALY

1. KELAHIRAN DAN KELUARGANYA

Nama lengkap beliau adalah M. Adlan Ali yang lahir pada


tanggal 3 Juni 1900 M, di Maskumambang kec.Dukun Sedayu kab.
Gresik dan wafat pada tanggal 06 Oktober 1990 M/robi'ul Awwal
1411 H yang kemudian disemayamkan dipondok pesantren
Tebuireng Jombang.
Di tengah-tengah desa Sembugah Kidul Kecamatan Dukuh ada
hutan kecil yang kemudian dibabat oleh KH. Abdul Djabbar Adlan
dan didirikanlah rumah sedang beberapa tahun berikutnya beliau
dengan istrinya ibu Nyai Nur Simah menunaikan ibadah Haji.
Setelah 2 tahun dimekkah, beliau kembali ketanah Air untuk
mendirikan masjid dan pondok pesantren. Dari Hutan yang tidak
terpelihara menjadi daerah yang subur dan indah sebagai tempat
mencari Ilmu seakan-akan Emas yang Mengambang dari daerah
disekitarnya meliputi sungai sehingga menjadilah nama
"Maskumambang" dari kata ”Emas" dan "Kambang"
(Mengapung).
4

KH. Abdul Djabbar Adlan lahir pada tahun 1241 H yang ketika
masih mudanya pernah mengajar dipondok pesantren Ngelom
Sepanjang Sidoarjo, kemudian meneruskan kepondok pasantren
Tugu Kedawung Pasuruan. Setelah dewasa ia diambil menentu oleh
KH. Idris Kebondalem Bourno Bojonegoro mendapat putri yang
bernama Nur Simah. Pada tahun 1325 H/1907 M KH. Abdul Djabbar
Adlan menghadap Allah SWT, dalam usianya 84 tahun, dimakamkan
didesa Siraman kira-kira 300 Meter dari Maskumambang. Pondok
pesantren yang ditinggalkan dilanjutkan oleh putra beliau oleh KH.
Faqih. Putri KH abdul Djabbar bernama Ibu Nyai Hj. Muchsinah
menikah dengan KH. Ali dan mulai merintis pondok pesantren
Maskumambang juga. Dari pasangan Ibu Nyai Hj. Muchsinah
dengan KH. Ali inilah yang lahir KH. Muhammad Adlan Ali yang
bersaudarakan KH. Maksum Seblak (yang terkenal dengan ahli Ilmu
Falaq), H.M. Mahbub, Mus'idah dan Rokhimah (pondok pesantren
Tanggul Paciran)
KH. Muhammad Adlan Ali menikah dengan Ibu Nyai Hj.
Romlah yang kemudia lahir 2 putra dan 2 putrinya Ibu Nyai Hj.
Mustaghfiroh, KH. Ahmad Hamdan Adlan, Ibu Nyai Hj. Sholihah
dan KH. Abdul Djabbar Adlan. Dalam perjalanan dari tanah suci
Mekkah pada tahun 1939 M Ibu Nyai Hj. Romlah Wafat dan
dimakamkan dipulau We Sumatra. Sesampainya dirumah KH.
5

Muhammad Adlan Ali, dipanggail oleh Hadrotusy Syeh KH. Hasyim


Asy'ari yang bermaksud menjodohkan dengan cicit keponakan yang
bernama Ibu Nyai Hj. Halimah. Kurang lebih selama 40 tahun beliau
menjadi Istri KH. Muhammad Adlan Ali dan Wafat pada Tahun 1982
M. kemudian beliau KH. M. Adlan Ali menikah dengan Ibu Nyai Hj.
Musyafa'ah Ahmad seorang Ustadzah dari Desa Keras Diwek
Jombang pada tahun 1982 M. 8 tahun kemudian beliau KH. M.
Adlan Ali berpulang Kerahmatullah
Baik dengan Ibu Nyai Hj. Halimah maupun dengan Ibu Nyai Hj.
Musyafa'ah, KH. Muhammad Adlan Ali tidak dikaruniai anak.

2. PERJALANAN KH. MUHAMMAD ADLAN ALI ( SEMASA


PENJAJAHAN BELANDA)

KH. Muhammad Adlan Ali semenjak kecil kurang lebih berusia


5 tahun belajar agama Islam kepada pamannya yaitu KH. Faqih di
Pondok Pesantren Maskumambang setelah berusia 14 tahun beliau
belajar meghafal Al-Qur'an kepada KH. Munawwar kauman sedayu
Gresik. 14 tahun kemudian beliau mengikuti kakaknya mondok
dipesantren Tebuirang Jombang. Setelah KH. Maksum Ali
mendirikan Pondok sendiri yaitu pondok Pesantren Seblak Jombang.
6

KH. M. Adlan Ali ikut pindah kesana walaupun tetap menuntut Ilmu
di Tebuireng.
Ketika KH. Mahbub Ali membuat rumah dicukir, KH.
Muhammad Adlan Ali diminta membantu kakaknya mengurusi toko
di Cukir. Tahun 1926 M beliau bersama KH. Abdul Karim Gresik
dan H. Sufri dipanggil oleh Hadrotusy Syeh KH. Hasyim Asy'ari
untuk membentuk pengurus ranting NU Diwek.

3. PERJALANAN KH. MUHAMMAD ADLAN ALI ( SEMASA


PENJAJAHAN JEPANG DAN SETELAHNYA)

KH. M. Adlan Ali bersama H. Sufri mengurus Mubarror NU,


yaitu membantu keluarga NU yang kena wajib Romusha, dimana
masa penjajahan Jepang ini banyak pemuda yang dijadikan
Romusha. Sementara keadaan ekonomi masyarakat serba
kekurangan baik makan maupun pakaian. Bahkan romo Kyai pernah
diambil Jepang untuk Romusha dan sempat hilang selama 4 hari,
namun Alhamdulillah kembali lagi kerumah beliau.
Pasca Promosi 1945 tentara belanda dengan membonceng
tentara Inggris masih ingin menjajah kembali maka aktiflah beliau
mengikuti barisan Sabilillah, juga ikut Perang di Front garis depan
7

disekitar sepanjang untuk membendung tentara belanda yang


bermaksud mangadakan Trobosan Daerah Surabaya.
Disamping itu beliau menghimpun dana dari masyarakat agar
mampu mencukupi persenjataan Hisbullah Dan Sabilillah.
Kemerdekaan telah sepenuhnya dimiliki bangsa kita. Beliau
mulai memikirkan masalah pendidikan. Diketahui banyak anak putri
tamatan Madrasah Ibtidaiyyah tidak dapat melanjutkan belajar keluar
daerah karena keterbatasan biaya, dimana khususnya daerah cukir
dan sekitarnya belum ada sekolah lanjutan tingkat SLTP dan SLTA.
Akhirnya diadakan musyawaroh dan sepakat mendirikan Madrasah
Mu'allimat Cukir. Karena kedatangan siswi-siswi dari luar, maka
dibangun asrama dibelakang rumah beliau.
Sebagai insan yang mempunyai jiwa pejuang, maka beliau
berjuang demi Tanah Air dan demi Agama. Hal ini tercermin pada
jabatan yang disandang oleh beliau setelah Indonesia Merdeka antara
lain :
a. Rois Syuriyah NU Wilayah Jawa Timur
b. Mustasyar NU Wilayah Jawa Timur
c. A'wan Pengurus Besar NU
d. Rois Syuriyah Cabang NU Kabupaten Jombang
8

e. Anggota DPRD II Kabupaten Jawa Timur, Hasil Pemilu


Tahun 1987 Partai Persatuan Pembangunan bersama KH.
Syamsuri Baidlowi
f. Rois 'Am Jami'iyyah Ahliath-Thotiqoh Al-Mu'tabaroh An-
Nadhiyyah pada ladharoh Aliyyah pusat, Wutsho Jawa Timur,
Idaroh Syu'biyah Jombang, sekaligus menjadi Mursyid Ath-
Thoriqoh.

V. SEJARAH RINGKAS TENTANG PONDOK


PESANTREN PUTRI "WALISONGO" CUKIR
JOMBANG

1. PENDAHULUAN
Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan dan
lembaga keagamaan yang ikut serta memberikan corak pada system
pendidikan nasional bahkan melalui alumni-alumninya lembaga ini
telah mengambil peran dalam mewarnai tata nilai corak budaya,
kebudayaan social politik, susunan ekonomi sebagian besar Bangsa
Indonesia.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pusat penyebaran
Agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan
9

kedatangan Agama Islam diIndonesia. Dipulai Jawa lembaga ini


berdiri untuk pertama kalinya dizaman "Walisongo".
Akan tetapi, jarang sekali pesantren yang punya bukti secara
tertulis dan rinci tentang sejarah berdirinya dan perkembangan
selanjutnya berdasarkan inilah kami mencoba menyajikan sekilas
tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Putri "Walisongo"
Cukir Jombang, dan perkembangan dari masa kemasa. Dengan
membolak-balik dokumen yang ada dilengkapi dengan interview
kami mencoba manguak lebih jauh tentang background atau (Latar
Belakang) berdirinya Pesantren dalam membina dan mempengaruhi
amaliyah santri.

2. PONDOK PESANTREN PUTRI "WALISONGO" DARI


PERIODE KE PERIODE

a) Masa Permulaan (Tahun 1951)

Berbicara tentang Pondok Pesantren Putri "Walisongo" Cukir


Jombang dan dinamikanya, maka tidak dapat dipisahkan dari sejarah
"Madrasah Perguruan Mu'allimat", sebab adanya Pondok Pesantren
ini disebabkan adanya Madrasah Perguruan Mu'allimat yang telah
lahir sebelumnya.
10

Dikeheningan malam pada tahun 1951 M, berkumpullah orang-


orang yang terkemuka dan Kepala Madrasah Kecamatan Diwek dan
sekitarnya untuk membahas tentang kelanjutan pendidikan siswi
tamatan Ibtidaiyyah yang tidak mampu melanjutkan studinya keluar
daerah, karena terbentur masalah biaya. Akhirnya tercetuslah Ide
untuk mendirikan lembaga pendidikan setingkat SLTP dan SLTA
yang kemudian lahirlah "Madrasah Perguruan Mu'allimat".
Kepercayaan masyarakat terhadap Madrasah ini semakin lama
semakin bertambah bahkan siswi dari luar Diwek pun mulai
berdatangan. Sehingga pada tahun 1952 M timbullah gagasan untuk
membuat Asrama sebagai tempat tinggal para siswi yang rumahnya
jauh atau berasal dari luar daerah dan direalisasi dengan nama
"Walisongo" sebuah nama pemberian Ibu Nyai Hj. Halimah.
Berawal dari jumlah santri yang 7 orang dan menempati satu
kamar dapur, Hadrotusy Syeh KH. Muhammad Adlan Ali
mengajarkan kitab kuning dari berbagai disiplin Ilmu antara lain :
Hadits, Fiqih, Akhlaq, Tauhid dan terikat dengan semua itu. Metode
pengajarannya, memakai system Bandongan atau Halaqoh yaitu :
Kyai/Ustadzah membaca suatu kitab sedangkan santri menyimak
kitab masing-masing dan memberi arti atau catatan didalamnya.
Pengajian seperti ini ditujukan terutama untuk menambah
kualitas dan kemampuan ilmu para santri, yang dilaksanakan diluar
11

jam sekolah sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Disamping mengajar,


KH. Muhammad Adlan Ali menyimak anak atau santri yang
menghafal Al-Qur'an.
Kegiatan itu pertama-tama ditangani oleh Ibu Nyai Halimah,
namun setelah berkembang karena kurangnya biaya, maka Ibu Nyai
Halimah menyerahkan langsung kepada KH. Muhammad Adlan Ali.
Kepemimpinan dimasa itu masih bersifat sentralisme, segala
sesuatunya masih ditangani oleh Mbah Nyai sendiri, mulai dari
pembangunan sarana sampai penuntunan program pengajaran. Tipe
kepemimpinan beliau sebenarnya sudah demokratis (suatu tipe
kepemimpinan yang menerima saran dari bawahan). Memenejnya
tidak bersifat koversional yang berdasarkan tradisi atau pengalaman
pribadi dalam memecahkan persoalan yang dihadapi, tetapi bersifat
sistematis (yang juga berdasarkan pengalaman orang lain dalam
menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan kepemimpinan).

b) Masa Perkembangan (Tahun 1953-1975 M)

Pada tahun ke-2, santri yang bermukim dipondok semakin


banyak dan kamar atau asrama semakin tidak mencukupi, maka pada
tanggal 14 September 1953 dibongkarlah dapur Almukarrom KH.
Muhammad Adlan Ali untuk dijadikan asrama dengan swadaya
12

murni. Karena bangunan saat itu masih sederhana sekali, dindingnya


terbuat dari bambu (Jawa : Gedek) dan penerangannya berupa lampu
teplok (Jawa : Oblek) sebab Ampera (Pemasangan aliran) listrik
baru dilaksanakan tahun 1977 M. Pada tahun 1954 Mabna dipondok
ini direhap kembali sehingga mempunyai 14 kamar dan 1 Musholla.
Pengajian ditahun 1954 M sekalipun masih didominasi oleh
Romo Kyai namun, agar teratur sebab beliau sudah ada yang
membantu kyai H. Ali Ahmad sebagai menantu pertama dengan
Almarhum Ibu Nyai Mustaghfiroh (Tahun 1952 M).
Laju pertama pertambahan santri terus menanjak, bahkan
ditahun 1955 M mereka membawa adik-adiknya yang masih kecil
ikut mondok. Karena belum ada Program Khusus pengajian anak,
maka didirikanlah Madrasah Ibtidaiyyah.
Tiga tahun berikutnya putra putri Hadrotusy Syeh mulai
memikirkan pondok dan pelestariannya, santri sudah dikenalkan
beberapa Ilmu Umum dan Ulumul Asyhiriyah. Sehingga pada tahun
1968 M, santri tidak hanya mendalami kitab saja melainkan sudah
mengadakan kursus-kursus keorganisasian sampai sekarang.
Secara organisator kepengurusan pondok masih belum
sempurna, namun sudah ada ketuanya yang dipilih oleh dewan
sidang perwakilan santri, sekretaris dan beberapa pengurus yang
membidangi sesuatu yang dianggap penting, sebab keuangan masih
13

sentral dikelola oleh Ibu Nyai. Interveksi (campur tangan) Ibu Nyai
pada kepengurusan pondok masih kuat, bahkan ketua yang sudah
terpilihpun kadang-kadang masih diupret-upret (dikejar-kejar) kalau
perlu diganti.
Maka, jangan heran kalau ditahun 1969 M, ada dua ketua satu
ditunjuk oleh Ibu Nyai Hj. Halimah dan satu lagi ditunjuk oleh
dewan sidang yang mungkin secara structural membawahi ketua
yang ditunjuk oleh Ibu Nyai tersebut.
Kegiatan Ekstra Pondok yang maju itu adalah kursus Membaca
Al-Qur'an (Qiro'ah Bi Al-Taghonni) yang dilakukan setiap hari
jum'at, sehingga ditahun 1972 M diadakan MTQ antara Pondok
Pesantren di Jombang Se-Jombang yang bertempat di Pondok
Pesantre Putri "Walisongo" Cukir Jombang. Untuk memperlancar
kegiatan ini dibentuklah Unit Jam'iyyatul Qurro Huffadz yang
responsibilitinya (tanggung jawab) kepada pengurus pondok.

c) Masa Penertiban (Tahun 1970 M – Sekarang)

Semakin tua kepengurusan pondok semakin teratur struktur


kepengurusannya semakin rapi, sudah jelas Disktription tiap-tiap
Departemen hingga tidak terjadi Overlaping (tumpang tindih) tugas
masing-masing pengurus. Hal ini tidak terlepas dari kepiawaian dan
14

kreatifitas ketuanya. Disanping intervensi Ibu Nyai secara langsung


terhadap kepengurusan pondok semakin berkurang dan
pendelegasian wewenang kepada pengurus semakin bertambah,
kecuali masalah-masalah yang penting tetap keputusan sentral
ditangani Ibu Nyai.
Pengajian menggunakan Metode Bandongan dan Sorogan, untuk
metode-metode sorogan ini ditangani oleh KH. Husnan dari Depok.
Pengajian-pengajian tahunan diluar romadhon pada periode ini
diadakan setiap pagi selain jum'at dan selasa, sebab pada hari jum'at
digunakan kitab "Ta'lim" oleh Almukarromah Ibu Nyai Hj.
Musyafa'ah Adlan dan pada hari selasa menggunakan kitab
"Tanbiihul Ghofiliin" oleh Almukarrom KH. Amir Jamiluddin.
Sebagai penunjang pelajar santri maka didirikanlah Perpustakaan
dengan buku pertama sebanyak 300 Judul, setahun setalah itu
tepatnya pada tahun 1982 M diadakan penambahan buku sehingga
jumlahnya menjadi 552 Judul. Untuk meningkatkan kecakapan santri
dalam Bahasa Arab, maka didirikanlah Lembaga Syu'batul Lughoh
Al-Arabiyyah dan muridnya yaitu Ibu Ummul Khiroyah, BA. Jam
Muhadoroh pada malam hari, yang diadakan tiga kali pertemuan
dalam seminggu. Lembaga ini diresmikan pada tanggal 4 Februari
1983 M. ditahun ini juga didirikan Madrasah Diniyah Islamiyyah
sebagai wadah pembinaan santri yang bersekolah di SMP dan SMA
15

Tebuireng serta yang tidak sekolah dilembaga Formal. Layanan pada


santri terus ditingkatkan dengan merealidir pendirian koperasi pada
tahun 1983 M. modal awalnya senilai Rp. 15.000,- (Lima Belas Ribu
Rupiah) koperasi ini sebetulnya meneruskan kreasi Ibu Nyai Hj.
Halimah yang telah berpulang kerahmatullah pada tanggal 14
Sya'ban 1945 H atau tahun 1982 M.
Karena pengaruh globalisasi pers, maka didirikanlah Unit
Penerbitan Media Informasinya adalah Majalah DISAN (Dinamika
Santri). Unit ini didirikan pada tahun 1984 M, yang bekerjasama
dengan UDPI (Unit Dokumentasi dan Pelayanan Informasi) Pondok
Pesantren Tebuireng.
Legalisasi pondok ini dilaksanakan pada tanggal 22 November
1985 M yaitu dengan didirikannya Yayasan Badan Wakaf yang
membawahi Unit Pondok Pesantren dan "Perguruan Mu'allimat".
Ketuanya dijabat oleh KH. Muhammad Adlan Ali sampai Beliau
berpilang kerahmatullah pada tanggal 06 Oktober 1990 M/17 Robi'ul
Awwal 1401 H. dan estafet kepemimpinan Yayasan beralih kepada
putra beliau yang bernama Bapak KH. Ahmad Hamdan Adlan nama
yayasan berubah menjadi Yayasan Badan Wakaf KH. Adlan Ali
ditetapkan pada tanggal 23 Mei 1991 M.
Kepedulian pondok pesantren pada masyarakat sekitar dari
tahun ketahun selalu ditingkatkan, mulai dari pengiriman Da'i untuk
16

pengajian rutin sampai pada santunan Anak Yatim Piatu dan Dhu'afa.
Kepedulian dibidang pendidikan direalisasikan dalam bentuk
pemberian kursus KGRA atau KGTK kepada Asatidzah sekitar
pondok yang berjalan mulai tahun 1986 M.
Pada tahun 1988 M tepatnya pada tanggal 30-31 Mei,
diselenggarakan MUBES (Musyawaroh Besar) untuk membuat
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pondok
Pesantren putrid "Walisongo" Cukir Jombang. Dan bersama ini pula
dibentuk organisasi alumni santri "Walisongo" agar tejalin
komunikasi atau hubungan antar pondok dengan para alumninya.
Mulai tahun 1988 M, Pengajian Kitab Kuning dilakukan secara
klasik yang diklasifikasikan menjadi tingkat Mubtada', Mutawasith,
da 'Ulya. Kurikulumnya disesuaikan dengan Kurikulum Sekolah
agar saling menunjang antara sekolah dan pondok. Jadi santri tidak
diberi kebebasan mutlak dalam memilih pengajian ataupun metode
yang dipakainya (system sorogan, semi sorogan dan bandongan).
Pengajian Al-Qur'an dilaksanakan ba'da sholat maghrib secara
serentak.
Pada tahun 1989 Masa jabatan kepengurusan dirubah menjadi 2
tahun, dan tiap-tiap mabna dibentuk kepengurusan yang bertanggung
jawab pada pengurus pondok. Sehingga struktur kepengurusan
pondok terdiri dari : Dewan Pembina yaitu Pengasuh dan Penasehat,
17

dibentuk oleh Badan Pengawas Umum dan pengawas harian dan


juga Badan Pengawas Keuangan (BPKU) pada tahun 1992,
pembinaan pengajian Al-Qur'an dibenahi lagi dan sebagai
pelaksananya didirikan BPPQ (Badan Pembinaan Pengajian Al-
Qur'an).
Setelah Almaghfurlah KH. Muhammad Adlan Ali Wafat,
Pondok Putri dipimpin oleh pengasuh yaitu Bapak KH. Ahmad
Hamdan. Namun beliau juga wafat pada tanggal 16 Juni 1998 dan
berdasarkan rapat keluarga memutuskan Bapak Drs. KH. Abdul
Djabbar dan Ibu Nyai Sholihah sebagai Pengasuh. Mengingat santri
yang menghafal Al-Qur'an semakin banyak, yang tentu menentukan
penanganan yang intensif. Maka, dibentuklah lembaga baru yaitu
Madrasah Hifdzil Qur'an (MHQ) pada tahun 1994 M. Pada tahun
1998 pondok sudah mengalami banyak kemajuan yaitu program
komputerisasi dan perenofasian gedung mabna I dan III mulai
dirintis. Pada tanggal 06-07 Mei 1999 diadakan Musyawarah Santri
Luar Biasa (MSLB), mendapatkan suatu kesepakatan yakni merubah
bagian struktur kepengurusan yang disesuaikan dengan AD/ART
yang berlaku, sehingga Job Deskreiption antar pengurus akan
semakin jelas. Dalam musyawarah tersebut juga menghasilkan
perubahan Lembaga Jam'iyatul Qurro Wal Huffadz (JMQ)
18

dimasukkan dalam Departemen Kepengurusan Pondok Pesantren


dibawah naungan Kabid I.
Ditahun ajaran baru 2008-2009 sistem Pengajian Klasikal yang
dibentuk sesuai dengan Pendidikan Formal Santri dirubah dengan
Sistem Diniyyah, yang mana diwajibkan bagi seluruh santri.
Terkecuali mereka yang mengikuti Program Khusus, maka diberikan
Pengajian Khusus. System ini memakai kurikulum seni salafiyah.
Adapun jenjang pendidikannya yaitu :
1. Tingkat Wustho (3 Th)
2. Tingkat Ulya ( 3 th )
3. Tingkat Jami’ah (Mahasiswa)
4. Kelas Takhossus ( calon guru)

Pada masa kepengurusan tahun 2008-2009 dengan pengasuh


Almaghfurlah Drs. KH. Abdul Djabbar Adlan Akhirnya beliau
pulang kerahmatullah pada hari senin malam (Selasa Pahing) tanggal
11 November 2002 M atau 06 Romadhon 1423 H.
Akhirnya Pondok Pesantren Putri "Walisongo" dipimpin oleh
Dewan Pengasuh (Presedium) yaitu Ibu Nyai Hj. Nihayah Abdul
Djabbar (Leadership), Ibu Nyai Hj. Sholihah, Ibu Nyai Hj.
Musyafa'ah Adlan sebagai Dewan Pengasuh Yakni pada tahun 2002
M.
19

VI. SILSILAH KELUARGA KH. M. ADLAN ALY

Syaikh Jamaluddin Husain

Maulana Ishaq

R. Ainul Yaqin (Sunan Giri)

Maulana Malik Ibrahim

Pak Wuluh

Ayu Sambu

Nyai Sumoyudo

K. Abdullah

Ongkoyudo

Nyai Sarimah
20

Nyai Simah

Kudo Leksono

K.Kadiyun

Kh. Abdul Djabbar

Nyai Muchsinah

Kh. Adlan Aly


Kh Adlan Aly menikah dengan Nyai Romlah dan dikaruniai 2 putra
dan 2 putri yaitu : Hj. Mustaghfiroh, Kh. Hamdan Adlan, Nyai Hj
Sholihah, dan Kh. Abdul Djabbar.
 Hj. Mustaghfiroh memiliki putra putri sebagai berikut : Hj. Mutqiyah,
Hj. Muhsinah, Kh. Maghfur Aly, Hj. Romlah, Kh M. Amin Ali, Hj.
Shofiyah, Kh. Syamsuddin Aly, Hj. Lilik Ruqoyah, H. Choirul Huda,
Huda Muhammad.
 KH. Hamdan Adlan memiliki putra dan putri sebagai berikut : Moh.
Jamil , Luluk Kiswah, M. Sajad. S.Ag, Abdul Rouf, S.Ag, Hj.
Lilik Mas’adah, Abdul Hayyi
21

 Nyai sholichah memiliki putra dan putri sebagai berikut : Badi’atul


Jannah, Kh. Amir Kamiluddin, Abdul Manan, Mas’adah,
Mariyatul Qibtiyah, Moh. Tahmid, Moh. Rohmatullah.
 KH. Abdul Djabbar memiliki putra dan putri sebagai berikut : Yuniar
Rif’adah, Yuliyati Baroroh, Yani Magi Syahda, Dini Yuliana
Qatrunnada, Moh. Arsyad Saputra.
22

VII. AKTIFITAS HARIAN SANTRI PONDOK PESANTREN PUTRI


"WALISONGO"
Dalam pondok pesantren putri "Walisongo" Cukir Jombang, terdapat berbagai
macam pendidikan, baik pendidikan Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, , dan Perguruan Tinggi
Jadwal kegiatan santri setiap hari
1. Jadwal kegiatan santri MTs, MA dan SMK
WAKTU (WIB) Kegiatan siswi MTs, MA dan
SMK
03.30-05.00 Sholat Tahajjud + Jama’ah Shubuh
05.00-06.00 Masuk Madrasah Diniyah Pagi
06.00-07.00 Persiapan Sekolah / Makan
07.00-13.00 Masuk Sekolah Formal
13.00-14.00 Sholat Jama’ah Dhuhur/Istirahat
14.00-15.00 Ekstrakurikuler Sekolah
15.00-16.00 Sholat Jama’ah Ashar / MCK
23

16.00-17.00 Madrasah Diniyah Sore


17.00-17.15 Kultum
17.16-18.00 Persiapan sholat, Sholat Maghrib
18.00-19.15 Pengajian Al-Qur’an Jam Ke-1
19.15-20.00 Pengajian Al-Quran Jam Ke-2 /
Sholat Jama’ah Isya’ Ke – 1
20.00-21.30 Setoran Tahfidz Al-Qur’an Dikelas/
Jamaah Sholat Isya’ Ke - 2
21.30-23.00 Jam Belajar
23.00-03.30 Tidur

2. Kegiatan Santri Perguruan Tinggi (Mahasiswi)

WAKTU (WIB) Kegiatan santri perguruan tinggi


03.30-05.00 Sholat Tahajjud + Jama’ah Shubuh
05.00-06.00 Masuk Madrasah Diniyah Pagi
24

06.00-07.30 Persiapan Kuliah / Makan


07.00-12.00 Kegiatan Perkuliahan Pagi
12.00-14.00 Sholat Jamaah Dhuhur / Istirahat
14.00-17.00 Kegiatan Perkuliahan Siang
17.00-17.15 Kultum
17.15-17.30 Persiapan Sholat Maghrib
17.30-18.00 Sholat Jamaah Maghrib
18.00-19.15 Pengajian Al-Qur’an Jam Ke-1
19.15-20.00 Pengajian Al-Quran Jam Ke-2 /
Sholat Jama’ah Isya’ Ke – 1
20.00-21.30 Setoran Tahfidz Al-Qur’an
Dikelas / Jamaah Sholat Isya’ Ke -
2
20.30-21.30 Masuk Madrasah Diniyah Malam
21.30-23.00 Jam Belajar
23.00-03.30 Tidur
25

Keterangan :
1. Ujian Madrasah Diniyah dan Al-Qur’an Diadakan 2 Kali Dalam Satu Tahun Dan
Hasilnya Dilaporkan Kepada Wali Santri.
2. Untuk pengajian Umum dilaksanakan pada :
 Hari Selasa pukul 05.00-06.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB yang diasuh
oleh Bapak Drs. KH. Amir Jamiluddin
 Hari Jum'at dari pukul 05.00-06.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB yang
diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Musyafa'ah Adlan.
26

VIII. FASILITAS SANTRI DI KAMAR-KAMAR


1. Kamar Umum
2. Kamar Khusus Menghafal Al-Qur'an ( MA,SMK,MAHASISWI dan UMUM)
3. Kamar Khusus Menghafal Al-Qur'an (MTs)
4. Kamar Khusus Kutubus Salaf
5. Kamar Khusus Bahasa Arab
6. Kamar khusus Bahasa Inggris
7. Kamar khusus Program Kitab Intensif
27

IX. PENGURUS
1. Pengurus Pondok : yang mengkordinir seluruh kegiatan pondok secara
keseluruhan.
2. Pengurus Unit : yang mengkordinir kegiatan unit, seperti MHQ (menghafal al-
quran), Syu’bah (program bahasa arab), EPC (program bahasa inggris)
3. Pengurus Komplek : yang mengkordinir kegiatan komplek.
4. Pengurus Kamar : yang mengkordinir kegiatan kamar.

X.
28

XI. PEMBIMBING
Pembimbing adalah santri yang bertugas membimbing dan mengkordinir kegiatan
santri serta berkomunikasi dengan pengurus , pengasuh dan orang tua , baik secara
langsung atau melalui HP pembimbing.

XII. DPQ (departemen pengajian al-quran)


Departemen ini intensif menangani pengajian al-qur’an
1. Membimbing santri secara umum dalam membaca al-quran dari dasar sampai
mampu membaca al quran dengan baik dan benar, menghafal juz 30 dan beberapa
surat penting.
2. Membimbing calon penghafal al quran sampai standar bacaan al qurannya, yang
selanjutnya menentukan santri lulus menuju jenjang menghafal al quran 30 juz.
29

XIII. MDI (madrasah diniyah islamiyah)


1. Membimbing seluruh santri dalam kajian kutubusalaf dari kelas dasar sampai
tingkat lanjut (ulya).
2. Membimbing para calon guru kitab salaf.
3. Kegiatan Madrasah Diniyah dilaksanakan pada pukul 05.00-06.00 dan 16.00-
17.00 (Kelas Wustho, Jami’ah dan Ulya) 05.00-06.00 dan 20.30-21.30 (Kelas
Jami’ah)
30

XIV. UNIT MADRASAH HIFDZIL QUR'AN (MHQ)


A. Latar
Belakang
Madrasah Hifdzil Qur'an adalah salah satu Lembaga yang berada dibawah naungan
Pondok Pesantren Putri "Walisongo" Cukir Jombang, yang keberadaannya ikut andil dalam
mencetak hafidhoh-hafidhoh yang bukan hanya menghafal Al-Qur'an saja melainkan bisa
menjaga dan mengamalkan pada kehidupan amaliyah dalam kapasitasnya sebagai Mandataris
Tuhan, pengemban amanah Allah SWT.
Pada mulanya di Pondok Pesantren Putri "Walisongo" Cukir Jombang peminat
menghafal Al-Qur'an masih sedikit sehingga belum ada kamar khusus untuk menampungnya
dan untuk penyetoran hafalannya masih pada Beliau Romo KH. M. Adlan Aly, namun pada
perkembangannya semakin bertambah peminat menghafal Al-Qur'an 3 kamar tersebut,
karena ke-3 kamar tersebut mempunyai misi yang sama sebagai Pengamban Amanat Allah
31

SWT, dan untuk memudahkan penanganan santri-santri Hufadh sebagai satu kesatuan
didalam satu lembaga untuk itulah tepatnya pada tanggal 31 Januari 1994 dibentuklah suatu
lembaga yang dinamakan Madrasah Hifdzil Qur'an (MHQ) dengan ketua terpilih Siti Zaitun.
Seiring dengan bertambah banyaknya santri Putri "Walisongo" dengan keterbatasan
kamar yang tersedia maka untuk memudahkan pengkoordinasian santri-santri hufadh yang
semula 3 kamar, 5 kamar yang berada dalam satu mabna tepatnya dibangunan baru lantai
tiga.
B. Persyarata
n Menjadi Santri Hufadh :
1. Mendapatkan izin dari Orang Tua
2. Sowan kepada Bapak Pengasuh dan Ibu Nyai
3. Mengisi Formulir Pendaftaran
4. Menyerahkan Foto Copy kartu keluarga (KK)
32

5. Menyerahkan Foto berwarna 3×4 = 3 lembar


6. Surat rekomendasi dari Ustadz/ah
7. Mengikuti Tes Lisan meliputi:

-Hafalan Juz 30, Surat Yasin, As-shaffat 2 hlm., Muhammad 2 hlm.


-Bagi yang sudah memiliki hafalan lebih dari 2 Juz, mohon dipersiapkan untuk diuji
oleh Ustadz sesuai dengan pendapatannya.
8. Mengikuti tes tertulis meliputi: Materi Tajwid
- Santri yang lulus tes masuk kamar hufadh akan ditempatkan di Mabna Hufadh

C. Kegiatan
a. Setoran tambahan yang dibimbing oleh ustadz masing-masing kelas pada pukul
20.00-21.30, setiap hari kecuali hari rabu dan kamis.
33

b. Setoran muroja’ah yang dibimbing oleh ustadzah masing-masing kelas pada


pukul 05.00-05.45
c. Musabaqoh Hifdzil Qur'an yang dilaksanakan sebulan sekali, yang diadakan oleh
Seksi Bidang Tahfidh
d. Musabaqoh Fahmil Qur’an yang diadakan 3 bulan sekali.
e. Khotmil Qur'an
f. Deresan yang bertempat di teras mabna pada pukul 16.00-17.00 yang diadakan
oleh seksi bidang Mudarrosah.
g. Pengajian Kutubus Salaf (kajian Tafsir) yang dilaksanakan pada hari selasa dan
jum'at yang diasuh oleh KH. Maghfur Aly (pukul 05.00-06.00 WIB), Ibu Nyai Hj.
Musyafa'ah Adlan dan KH. Amir Jamiluddin (pukul 16.00-17.00 WIB)
34

h. Fashohah yang dilaksanaka seminggu sekali (hari Rabu) pada pukul 20.00-21.30
yang dibimbing oleh KH. Afif Abdullah, M.HI dan Ustadz Ahmad Syamsul
Anam, M.HI

XV. UNIT SYU'BATUL LUGHAH AL-ARABIYYAH

A. Latar Belakang
Syubatul Lughah Al-Arabiyyah bernaung dibawah Pondok Pesantren Putri "Walisongo"
Cukir Jombang, yang brtujuan untuk mencetak santri yang mampu berbahasa arab dengan
lancer dan baik serta memiliki kwalitas keilmuan bahasa arab yang memadai.
B. Langkah-Langkah
35

Untuk melaksanakan tujuan tersebut, Syu'batul Lughah Al-Arabiyyah berupaya


semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan kualitas santri dengan mengadakan berbagai
aktivitas sebagai berikut:
Pendidikan Formal
1. Sekolah Syu'bah dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu pada pukul 20.15-
21.00 WIB
2. Ketentuan Kelas :
 Kelas I
 Kelas II
 Kelas III (Tingkat Musyrifah)
3. Masa pendidikan selama 3 tahun
4. Santri yang telah TAMAT akan mendapatkan Ijazah
Pendidikan Non Formal :
36

1. Upaya memperkaya perbendaharaan kata (Mufrodat)


2. Mengadakan perlombaan Khitobah
3. Mengadakan Istima' dam Muhadatsah setiap hari
4. mewajibkan seluruh santri warga Syu'bah untuk menggunakan Bahasa
Arab sebagai Bahasa sehari-hari.
C. Persyaratan Masuk
1. Mengisi Formulir Pendaftaran
2. Menyerahkan Pas Foto 3 X 4 sebanyak 2 Lembar
3. Membayar Uang Pendaftaran sesuai dengan yang telah ditentukan
4. Bersekolah di Madrasah Aliyah / SMK
5. Mengikuti Tes masuk Syu'bah
Bagi santri yang lulus Tes diharuskan melunasi administrasi.
37

XVI. EPC (English Program Community)


A. The Programs Of EPC

NO SCHEDULE TIME ACTIVITIES


Everyday Vocabulary
DAILY
Everyday English Area
Friday,
1 Saturday, 08.30 - 10.00 PM Tutor
Sunday
Monday and
08.30 - 10.00 PM Talent Developer
Wednesday
08.00 - 09.00 AM Gymnastics
Thursday, 08.30 - 10.00 Repeated Lessons
2 Weekly PM
Monday – Wednesday, Un Preparation
08.00 – 09.00 PM
3 Monthly The end of month Test Of Month
English Local
4 three month holiday school
Competition
before examination's
5 six month Placement Test
school
Conditional Study Tour
Conditional Study Banding
6 Yearly
10-Aug Anniversary
Graduation

B. The Rule Of Epc


1. All of EPC’s member must speak English every day , at least put the duty
language in every speaking.
2. Learning at night start from 08.30 pm.
3. All of EPC’s member must wear uniform and class level (pin) when
learning time.
4. All of EPC’s member must follow all the EPC’s activity.
5. And who breaks the rule will get a punishment below.

C. Punishment
- They will be warned and they should memorize juz’amma with english meaning
3. MARS PONDOK
38

Pondok pesantren Putri "Walisongo"


Bergeraklah kemuka
Junjung tinggi syari'at Islam
Dalam memperjuangkan emansipasi

Pelajar Islam Putri "Walisongo"


Mari bersatulah
Dengan Iman dan Taqwa
Membangun Negara

Bangkitlah wahai srikandi Islam


Tuk Agama dan Bangsa
Islam sejahtera harapan kita "Walisongo" Jaya

Pelajar Islam Putri "Walisongo"


Mari bersatulah
Dengan Iman dan Taqwa
Membangun Negara

4. HYMNE PONDOK

Agungnya Cahaya-Mu
Menyinari bunga-bunga taman suci
Ya Illahi

Teguhnya Jiwamu menghantarkan generasi


Oh Muslimah yang Sejati
"Walisongo" tempat untuk berteduh

Hari-hari gersang kebodohan


39

"Walisongo" kau pelita hatiku


Mutiara yang tak kunjung padam
Semoga hari depan gemilang
40

PONDOK PESANTREN PUTERI WALISONGO


CUKIR JOMBANG JAWA TIMUR
Alamat : Tromol Pos 13 Cukir Jombang Jawa Timur 61471
Telp : (0321) 864207 / 085735616747

DRAFT PERUBAHAN TATA TERTIB


PONDOK PESANTREN PUTRI WALISONGO CUKIR JOMBANG

BAB I
KEWAJIBAN

Setiap santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang berkewajiban :


: Pasal
1. Bertaqwa kepada Allah Swt dan menjalankan Syari’at Islam Ahlusunnah Wal
Jama’ah;
2. Menjaga nama baik almamater pondok;
3. Belajar dan bersekolah di lembaga yang diakui oleh pondok;
4. Mengikuti semua kegiatan pondok sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan;
5. Izin bila akan keluar dari pondok atau akan bepergian (Cukir 1-2 Jam,
Jombang 2-3 Jam, Bermalam dan keluar wilayah Cukir dan Jombang izin ke
pengasuh);
6. Berada di dalam pondok mulai pukul 06.00 – 14.00 WIB (MTs, MA, dan
SMK), 06.00 –16.00WIB (Mahasiswa);
7. Sholat berjamaah di mushola lima waktu;
8. Berbusana muslimah yang sesuai dengan identitas pondok;
9. Membayar iuran syahriyah kecuali santri yang dibebaskan sesuai dengan
ketentuan pengasuh;
10. Lapor kepada pengurus jika menerima tamu;
11. Menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkungan pondok;
12. Memakai almamater ketika kegiatan atau keluar pondok;
41

13. Pulang dan kembali ketika liburan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan;
14. Semua santri wajib mempunyai KTS (Kartu Tanda Santri).

BAB II
LARANGAN

Setiap santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang dilarang :


Pasal :
15. Melanggar Syari’at Islam
16. Mendatangi tempat – tempat terlarang
17. Memakai perhiasan dan barang – barang mewah yang mempunyai pengaruh
negatif selain anting – anting
18. Memakai kaos pendek
19. Memakai kaos, sarung dan slayer bila kegiatan berlangsung, keluar dari
pondok
20. Menjemur pakaian di depan kamar
21. Membawa dan membunyikan tape recorder atau sejenisnya disaat
berlangsungnya kegiatan
22. Membawa pemutar musik kecuali MP3 dan music box
23. Mengadakan kegiatan yang tidak sesuai dengan visi misi pondok di tempat
manapun disaat bersamaan dengan kegiatan pondok
24. Membawa atau membaca novel dan sejenisnya didalam kamar kecuali novel
islami
25. Memakai celana panjang kecuai tidur dan olahraga
26. Mengecat (menyemir) atau memotong rambut menyerupai laki-laki
27. Menginap dikamar lain tanpa seizin ketua kamar dan ketua mabna
28. Menerima tamu laki-laki kecuali di ruang tamu
29. Menemui tamu disaat kegiatan berlangsung
30. Menggunakan aliran listrik tanpa seizin pengurus
31. Berada di dalam pondok atau sekitarnya disaat jam sekolah
32. Membeli barang berbentuk apapun di dalam kamar atau sekitarnya
42

33. Nonton TV di luar lingkungan pondok


34. Memanipulasi absen warga
35. Membawa dan membunyikan petasan
36. Membuka jaringan sosial di dalam pondok ( facebook, twitter, BBM,
Instagram dan lain-lain)
37. Membawa barang-barang elektronik
38. Membawa teman menginap lebih dari satu malam kecuali keluarga kandung
dengan izin pengurus.

BAB III
SANKSI

Pondok Pesantren Putri Walisongo menetapkan sanksi :


a. Sanksi ringan yang berupa peringatan bagi santri yang melanggar peraturan
yang telah ditetapkan oleh pondok
1. Peringatan
2. Mengaji Al-Qur’an
3. Ro’an
4. Membayar denda
b. Sanksi sedang
1. Disidang pengurus
2. Ro’an
3. Mengaji Al-Qur’an
4. Membaca istighfar
5. Membayar denda
c. Sanksi berat
1. Disidang pengurus
2. Disidang pengasuh atau disidang majlis tahkim
3. Ro’an
4. mengaji Al-Qur’an
5. Membaca istighfar dengan suara keras
6. Menulis istighfar
43

7. Membayar denda
8. Pemberitahuan kepada orang tua

PENJELASAN
BAB I
Pasal :
1. Sudah jelas
2. Sudah jelas
3. a. Sekolah yang ada di lembaga pondok :
1) Madrasah Ibtidaiyah Perguruan Mu’allimat
2) Madrasah TsanawiyahPerguruan Mu’allimat
3) Madrasah Aliyah Perguruan Mu’allimat
4) SMK Perguruan Mu’allimat
5) Madrasah Diniyah Islamiyah
6) Madrasah Pengajian Al-Quran
7) Madrasah Hifdzil Quran
8) Lembaga Syu’bah Lughah Al-Arabiyah
9) Lembaga English Club
b. Sekolah yang diakui oleh pondok :
1) MTs, MA, SMK Perguruan Mu’allimat
2) MTs, MA Darul Falah
3) SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng
4) SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng
5) MA Salafiyah Syafi’iyah
6) Universitas Hasyim Asy’ari
4. Jenis dan kegiatan pondok :
a. Harian : Sholat Berjamaah, Pengajian Al-Quran dan Madrasah
Diniyah
b. Mingguan : Yasin, Tahlil, Diba’, membaca surat penting dan Juz
‘amma
c. Bulanan : Praktek ibadah dan muhadloroh kubro
44

5. Prosedur perizinan :
a. Kepada pengasuh jika:
1) Pulang ketika tidak ada kegiatan di pondok
2) Pergi bermalam
3) Menghadiri undangan sekolah atau organisasi keluar pondok
b. Kepada pengurus jika :
1) Keluar pondok pada hari jum’at mulai pukul 08.00 – 09.00 WIB
2) Pergi keluar daerah Kecamatan Diwek maximal 1 minggu sekali dan 2
orang utusan per mabna
3) Pergi dalam wilayah Cukir – Tebuireng minimal 2 minggu sekali dan
2 orang utusan per kamar
4) Izin harus kepada koord.keamanan dan Kabid II kecuali orang yang
telah diutus
c. Proses perizinan sebagai berikut:
1. Melunasi Syahriah pada bulan tersebut
2. Meminta surat keterangan izin ke mabna
3. Meminta kartu izin ke pengurus
4. Izin dan soan ke pengasuh
5. Meminta stempel ke pengurus
6. Setelah pulang menyetorkan kembali kartu izin ke satpam.
d. perizinan pulang minimal 3 bulan 1 kali
e. Diperbolehkan pulang dengan sebab :
1. Sakit parah
2. Ada keluarga yang meninggal
3. Ada acara keluarga yang urgent
f. Dijemput oleh wali santri dan ditelpon/ rombongan
6. Sudah jelas
7. Sudah jelas
8. Ketentuan busana :
Bawahan :  Tidak Press Body
 Tidak transparan atau trawang
 Tidak ada belahan
Baju :  Tidak Press Body
45

 Tidak transparan atau trawang


 Tidak berlengan pendek atau 1/3
 Tidak boleh dimasukkan
 Tidak ada kerutan baik depan maupun belakang
 Tidak berbahan kaos
Jubah/gamis :  Tidak Press Body
 Tidak transparan atau trawang
 Tidak berlengan pendek (memakai blezer)
 Tidak ada kerutan baik depan maupun belakang
 Tidak berbahan kaos
Jilbab :  Tidak trawang
 Harus menutupi dada dan punggung
 Harus dipakai ketika keluar kamar
Jas :  Dipakai ketika kegiatan pondok (Muhadloroh dsb)
almamater
Kerudung :  Dipakai ketika kegiatan pondok
Almamater  Dipakai ketika keluar pondok
 Santri MTs, MA, dan SMK diluar jam KBM sekolah
 Mahasiswa diluar jam KBM kuliah

9. Sudah jelas
10. Santri yang menerima tamu perempuan dalam pondok harap lapor ke
pengurus
11. Sudah jelas
12. Ketika jam sekolah dan kuliah, mengikuti peraturan lembaga pendidikan
masing-masing kecuali yang telah melanggar akan dikenakan sanksi, untuk
mahasiswa UNHASY hari sabtu-kamis dianggap hari efektif perkuliahan
13. Ketika libur dan masuk yang ditentukan oleh sekolah atau pondok
14. Kegunaan :
- Meminjam buku perpustakaan
- Membuat rekening atau ATM baru
BAB II
Pasal :
15. Sudah jelas
46

16. Tempat-tempat terlarang antara lain :


a. Tempat hiburan seperti bioskop, play station, VCD dan sejenisnya
b. Tempat rekreasi kecuali acara lembaga masing-masing
c. Indekost putra
d. Indekost putri dan rumah penduduk pada batas tertentu
17. Perhiasan yang terbuat dari mas dan barang mewah seperti HP, Laptop( santri
MTs), I-Pad dan sejenisnya yang lebih banyak pengaruh negatifnya.
Untuk kategori barang mewah, 1 kali pelanggaran, barang yang disita dapat
diambil oleh walinya dengan membayar denda 1/3 dari harga barang dan
mendapatkan sanksi.
18. Sudah jelas
19. Sudah jelas
20. Sudah jelas
21. Sudah jelas
22. Pemutar musik hanya MP3 dan music box diluar kegiatan pondok
23. Kegiatannya antara lain : ulang tahun berlebihan, pelantikan kamar,
perpisahan dan organisasi yang tidak sesuai dengan identitas pondok kecuali
organisasi yang diperbolehkan oleh pondok.
24. Sejenis novel yaitu: pornografi, komik, dan media cetak yang tidak mendidik
secara islami.
25. Celana yang diperbolehkan antara lain : kulot, babydoll, hawai, cutbray.
26. Celana yang tidak diperbolehkan antara lain : levis /jeans dan celana yang
ketat.
27. Sudah jelas
28. Kecuali mendapatkan izin dari pembina kamar dan mabnanya masing-
masing
29. Untuk muhrim yang berdomisili di sekitar Cukir hari Ahad dan Jum’at
30. Sudah jelas
31. Sudah jelas
32. Kecuali ke perpustakaan
33. Kecuali koperasi dan bazar pondok
34. Sudah jelas
47

35. 1. Bagi yang mengabsen harus mencantumkan namanya.


2. bila tidak mengabsen 1 kali maka dendanya Rp. 2,000,-
36. Sudah jelas
37. Kecuali MP3 dan Laptop untuk santri MA dan Unhasy
38. Sudah jelas

BAB III
Sudah jelas

Aplikasi sanksi jika melanggar :


BAB I

Pasal 1,2,3,4 & 5 : satu kali diperingatkan, dua kali di panggil dan atau
diserahkan kepada walinya. (berat)
Pasal 6 : satu kali diperingatkan dan mengaji, dua kali ro’an
(ringan)
Pasal 7 : satu kali diperingatkan dan membaca istighfar
300xdihalaman, dua kali
mengajak teman sekamarnya untuk sholat berjama’ah
selama waktu yang telah ditentukan. (sedang)
Pasal 8 : satu kali diperingatkan, dua kali diambil pakainnya
(sedang)
Pasal 9 : satu kali diperingatkan, dua kali pemberitahuan kepada
walinya (sedang)
Pasal 10,11,12 : satu kali diperingatkan, dua kali ro’an (ringan)
Pasal 13 : denda cat tembok berat 5 kg/ uang Rp.85000 @1 hari
(sedang)
Pasal 14 :membayar dua kali lipat harga(sedang)

BAB II
48

Pasal 15,16 : satu kali diperingatkan dan membaca istighfar 1000x


setelah sholat rafdlu, dua bnkali di panggil dan atau
diserahkan kembali pada alinya. (berat)
Pasal 17 : satu kali diperingatkan, dua kali diambil barangnya dan
dikembalikan ke wali santri ketika pulangan (ringan)
Pasal 18 : diperingatkan langsung diambil barangnya dan tidak
dikembalikan (sedang).
Pasal 19 : satu kali diperingatkan, dua kali diambil pakainnya dan
ro’an(ringan)
Pasal 20,21 : satu kali diperingatkan, dua kali diambil dan di
denda(ringan)
Pasal 22,23 : satu kali diperingatkan, dua kali dibubarkan dan diambil
dan didenda Rp.10,000,-(ringan)
Pasal 24,25 : satu kali diperingatkan, dua kali ambil dan tidak
dikembalikan(sedang)
Pasal 26 : satu kali diperingatkan, dua kali membaca istighfar 1 jam
dan memotong rambutnya(berat)
Pasal 27,28,29 : satu kali diperingatkan, dua kali ro’an(ringan)
Pasal 30 : diperingatkan, membaca istighfar 1 jam dan membayar
denda Rp. 20,000.-(sedang)
Pasal 31 : satu kali diperingatkan, dua kali dilaporkan kepihak
sekolah(ringan)
Pasal 32 : satu kali diperingatkan, dua kali disoankan ke
pengasuh(sedang)
Pasal 33,34,35 : satu kali diperingatkan, dua kali ro’an(ringan)
Pasal 36 : diperingatkan,diambillaptopnya dan membaca Al-Quran
1 jam(sedang)
Pasal 37 : sudah jelas
Pasal 38 : satu kali diperingatkan, dua kali membaca Al-qur’an 1
jam(sedang)
Keterangan :
49

 Semua pelanggaran yang termasuk dalam kategori danksi ringan jika


dilakukan maximal 3 kali maka dikenakan sanksi sedang
 Semua pelanggaran yang termasuk dalam kategori sanksi sedang jika
dilakukan maximal 3 kali maka dikenakan sanksi berat
 Semua sanksi yang yang tidak dilaksanakan dalam 1x7 hari maka
dikenakan sanksi dua kali lipat sesuai dengan kebijakan majlis tahkim atau
pengurus.

PERATURAN TAMBAHAN
1. Jadwal penggunaan laptop

Pengguna Hari Waktu


Mahasiswa Sabtu - Senin 21.30 – 23.00 WIB
Aliyah dan SMK Selasa - Rabu 21.30 – 23.00 WIB

Sanksi :  Jika membawa laptop kedalam kamar (sedang)


1. Laptop disita selama 3 hari
2. Membayar denda sebesar Rp.50.000,-
3. Menulis istighfar 300x
4. Ditakzir sekamar
 Jika santri ketahuan menonton film maka laptop disita
selama 3 hari dan membaca Al-Quran 1 jam(sedang)
Catatan : J Diperbolehkan mengerjakan tugas yang tidak bisa di
tinggalakn diluar hari yang sudah dijadwalkan, dengan
meminta izin ke pengurus terlebih dahulu.
J Charger laptop disimpan di kamar masing-masing

2. Dilarang memakai mukenah potongan


Sanksi : disita dan dikembalikan ketika pulangan(ringan)
3. Sanksi untuk pengambilan HP/ I-pad(berat)
 Menghafalkan surat al-kahfi
 Mengaji Al-Quran 2 Jam
 Membayar denda 1/3 dari harga HP/I-pad
 Menulis istighfar sebanyak 300 kali
50

 Diambil bersama wali santri


4. Seluruh santri di wajibkan memakai baju rapi ketika pengajian DINIYAH,
DPQ, MHQ dan PK
5. Sanksi untuk santri yang keluar tanpa izin/kabur
a. Satu kali diperingatkan dan mengaji Al-qur’an 1 jam
b. Dua kali di sidang pengurus , mengaji Al-Qur’an 1 jam dan ro’an
c. Tiga kali di sidang majlis tahkim mengaji Al-Qur’an 1 jam, ro’an dan
pemanggilan orangtua
d. Tidak izin/ kabur lebih dari 3 hari maka termasuk point nomor 3
6. Sanksi untuk santri yang mengambil barang orang lain tanpa izin
 Di sidang pengurus, mengaji Al-qur’an 2 jam, menulis istighfar dan
pemberitahuan orang tua
7. Sanksi untuk santri yang melanggar tata busana
 Disita dan dikembalikan ketika liburan semester atau liburan hari raya idul
fitri

BAB IV
Pasal 39 : hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur
kembali dan ditentukan dikemudian dalam rapat pengurus
51

Pasal 40 : tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan tanggal 21 Juli 2016


Pengasuh,

Drs. KH. Amir jamiluddin

ADAB MENCARI ILMU


52

Hendaknya orang yang mencari ilmuitu memperbaiki dan meluruskan


niatnya, seperti "Mencari Ilmu Hanya Bertujuan Untuk Mencari Ridho Allah
Swt, Tidak Berniat Mencari Harta Dunia, Pangkat Kedudukan, Dan Lain-
Lain".Seperti Hadits Nabi yang diceritakandari Abu Hurairoh ,Rasulullah
bersabda :
‫ضا ِمنَ ال ُّد ْنيَا لَ ْم َي ِج ْد ع َْرفَ ا ْل َجنَّ ِة‬
ً ‫يب ِب ِه َع َر‬
َ ‫ص‬ِ ُ‫َمنْ تَ َعلَّ َم ِع ْل ًما ِم َّما يُ ْبتَ َغى ِب ِه َو ْجهُ هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل الَ يَتَ َعلَّ ُمهُ إِالَّ لِي‬
‫يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة‬
) ‫( أخرجه أبو داود‬
Yang artinya : "Barangsiapa yang mencari ilmu dari sesuatu yang
(seharusnya) mencari ridho Allah SWT, (tetapi) dia tidak mempelajarinya kecuali
agar memperoleh harta dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bahunya syurga
dihari kiamat nanti". (Abu Daud)

Adapun Tata cara Mencari Ilmu Antara lain Sebagai Berikut :


1. Hendaklah membersihkan hati dari penyakit hati, aqidah yang jelek dan
dapat menangkap rahasia-rahasia Ilmu.
2. Hendaklah berakhlakul karimah dan menjalankan tata krama yang baik.
3. Hendaklah mencurahkan semua pikirannya untuk mendapatkan Ilmu.
4. Hendaklah menghabiskan masa mudanya untuk mencari Ilmu, tidak usah
menunggu masa tua, karena masa muda tidak akan terulang kembali.
5. Hendaklah memiliki sifat Qona'ah (menerima apa adanya) baik dalam hal
pakaian, tempat maupun makanan. Sebab dengan demikian dia akan
menemukan luasnya Ilmu dan hati tidak terlalu banyak keinginan dunia,
sehingga pikiranya dapat terfokuskan (terkonsentrasi) untuk memikirkan
Ilmu.
6. Imam Syafi'i pernah berkata : "Tidak Akan Bahagia Orang Yang Mencari
Ilmu Dengan Merasa Dirinya Mulia Dalam Kemewahan Hidup, Tetapi
Orang Yang Mencari Ilmu Dengan Perasaan Rendah Hati Dan Dengan
Hidup Pas-Pasan Serta Berkhidmat (Melayani) Ulama Maka, Akan
Menjadi Orang Yang Bahagia".
7. Hendaknya membagi waktunya sebaik mungkin untuk mencari Ilmu.
Hadrotussyeh Hasyim Asy'ari membagi waktu-waktunya sebagai berikut :
53

a. Waktu Sahur (Sebelum Subuh) : Untuk menghafal Ilmu


b. Pagi-pagi : Untuk membahas Ilmu
c. Tengah Hari : Untuk menulis
d. Malam : Untuk mengulang kembali
mempelajari Ilmu yang telah diajarkan
8. Hendaknya minum secukupnya, jauhilah kenyang karena banyak makan minum
itu menyebabkan malas ibadah dan gampang terserang penyakit, Jika kurang
subjektif terhadap makanan dan minuman.
9. Hendaknya menjauhi barang Haram dan Syubhat agar hatinya bersinar dan layak
menerima cahaya Ilmu.
10. Hendaknya menghindari mengkonsumsi makanan yang menyebabkan tumpulnya
akal pikiran dan lemahnya indra seperti: Apel yang masam dan cuka, serta
menjauhi makanan yang menimbulkan lemahnya ingatan seperti: banyak minum
susu, dan kebanyakan makan ikan, juga hendaknya menjauhi makanan yang
menyebabkan pelupa seperti: memakan sisa makanan yang telah dimakan tikus.
11. Hendaknya mengurangi jam tidur kecuali membahayakan hati dan tubuhnya. Jam
tidur jangan melebihi 8 jam dalam sehari semalam
12. Hendaknya menjauhi bergaul dengan orang yang tidak ada manfa'atnya terutama
pergaulan lawan jenis.
13. Hendaknya mempunyai kemauan yang kuat untuk mengamalkan ilmu yang telah
diterimanya, supaya lebih bermanfa'at.
14. Hendaknya memuliakan guru-gurunya.

HAL-HAL YANG MEMBUAT HAFAL DAN MUDAH LUPA

1. Beberapa Sebab Kuat Hafalan


a. Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan,
kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-
Qur'an dengan menyimak tulisannya, memperbanyak membaca solawat
kepada Nabi Muhammad SAW.
b. Sebelum belajar membaca do’a :
‫ز‬yy‫وة إال باهلل العلى العظيم العزي‬yy‫ول وال ق‬yy‫ ال ح‬،‫بر‬yy‫ وهللا اك‬،‫ه إال هللا‬yy‫د هلل وال إل‬yy‫بحان هللا والحم‬yy‫بسم هللا وس‬
.‫ عدد كل حرف كتب ويكتب أبد اآلبدين ودهر الداهرين‬،‫العليم‬
54

Dengan menyebut Asnma Allah, Mahasuci Allah, segaa lpuji milik Allah dan
tiada tuhan selain Allah, yang Maha Besar, tiada daya dan kekuatan selain atas
pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Maha Mengetahui,
sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa.
c. Setelah solat mengucapkan :
‫ وكفرت بما سواه‬،‫ وحده ال شريك له‬،‫آمنت باهلل الواحد األحد الحق‬
Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman
dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepada selainNya.
d. Menjahui maksiyat , seperti kata Imam as Syafi’i RA :
‫فأرشدنى إلى ترك المعاصى‬       ‫شكوت إلى وكيع سوء حفظى‬    

‫وفضل هللا ال يعطى لعاصـــــى‬       ‫فإن الحفظ فضل مــــــــن اله‬   

Aku lapor kepada ki Waki'; hafalanku lemah *


Ia menunjuki, agar kutinggalkan maksiat
Hafalan itu, sebagai anugrah dari Tuhan*
Anugrah Tuhan tidak diberikan kepada orang yang maksiyat
e. Bersiwak, minum madu,
f. Menghindari makanan yang memper banyak lender dahak. 
2. Penyebab Lupa
a. Banyak berbuat maksiat dan dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia.

Amalan Sehari Semalam Santri Pesantren Walisongo


OŠÏm§9#$Ç`»uH÷q§9$#Éِ‫هللا‬Oó¡Î0
‫صلَّى هللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم – الفاتحة‬
َ ِ‫اِلى َحضر ِة َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َرسُوْ ِل هللا‬ -1
‫‪55‬‬

‫خَضر َعلَ ْي ِه السَّال ُم – الفاتحة‬


‫ِ‬ ‫اِلى َحضر ِة َسيِّ ِدنَا‬ ‫‪-2‬‬

‫َّحابَ ِة‬ ‫ت َج ِمي ِْع ْاألَ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َو ْاألَوْ لِيَا ِء َوال ُّشهَدَا ِء َوال ّ‬
‫صاَلِ ِح ْينَ َوالص َ‬ ‫ثُ َّم اِلى َح َ‬
‫ض َرا ِ‬ ‫‪-3‬‬

‫صنِّفِ ْينَ َو َج ِمي ِْع ْال َمالَئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ – ُخصُوْ صًا َسيِّ َدنَا ال َّشيْخَ َع ْب َد‬
‫َوالتَّابِ ِع ْينَ َو ْال ُعلَ َمآ ِء َو ْال ُم َ‬

‫ْالقَا ِد ِر ْال ِج ْيالَنِي‪ -‬لَهُ ُم الفاتحة‬

‫ْخ ُم َح َّمد َخلِيْل ْالبَاغ َكااَل نِ ّي َواُصُوْ لِ ِه َوفُرُوْ ِع ِه َوأَ ْز َو ِ‬


‫اج ِه ْم و َم َشايِ ِح ِه ْم –‬ ‫اِلى َحضر ِةال َّشي ِ‬ ‫‪-4‬‬

‫الفاتحة‬

‫ْخ ُم َح َّمد هَاشِم أَ ْش َع ِريْ َواُصُوْ لِ ِه َوفُرُوْ ِع ِه َوأَ ْز َو ِ‬


‫اج ِه ْم و َم َشايِ ِح ِه ْم – الفاتحة‬ ‫اِلى َحضر ِةال َّشي ِ‬ ‫‪-5‬‬

‫ْخ محمد عدالن علي َواُصُوْ لِ ِه َوفُرُوْ ِع ِه َوأَ ْز َو ِ‬


‫اج ِه ْم و َم َشايِ ِح ِه ْم – الفاتحة‬ ‫اِلى َحضر ِةال َّشي ِ‬ ‫‪-6‬‬

‫ض َراتِآبَا ِءنَا َواُ َّمهَاتِنَا وأَجْ دَا ِدنَا َو َج َّداتِنَا َو َم َشايِ ِخنَا َو َم َشايِ ِ‬
‫خ َم َشايِ ِخنَا ‪ -‬الفاتحة‬ ‫اِلى َح َ‬ ‫‪-7‬‬

‫ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬


‫ت ‪ -‬الفاتحة‬ ‫الى َج ِمي ِْع اَ ْه ِل ْالقُبُوْ ِر ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫‪-8‬‬

‫اَ ْستَ ْغفِ ُر هللا َْال َع ِظ ْي َم (‪) x 100‬‬ ‫‪-9‬‬

‫‪ -10‬اَللّهُ َّم َ‬
‫صلِّ عَلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد (‪)x10‬‬

‫‪Doa untuk menghafal al Qur’an‬‬

‫ستَ ْع ِم ْل بِ ِه بَ َدنِ ْي بَ َح ْولِ َك َوقُ َّوتِ َك فَإِنَّهُ اَل‬


‫ي َوا ْ‬
‫ص ْد ِر ْ‬
‫ش َر ْح بِ ِه َ‬
‫سانِ ْي َوا ْ‬ ‫ي َوأَ ْطلِ ْ‬
‫ق بِ ِه لِ َ‬ ‫اللهم نَ ِّو ْر بِ َكتَابِكَ بَ َ‬
‫ص ِر ْ‬
‫َح ْو َل َواَل قُ َّوةَ إِاَّل بِكَ‬

‫‪YaAlloh terangilah penglihatanku dengan kitab Engkau, lancarkan lisanku‬‬


‫‪dengannya, lapangkan dadaku dengannya, terapkan badanku dengannya dengan‬‬
‫‪daya dan kekuatan Engkau, karena tiada daya dan kekuatan selain dengan‬‬
‫‪Engkau.‬‬

Anda mungkin juga menyukai