Anda di halaman 1dari 32

Statistik

PENGUJIAN HIPOTESIS
 Hipotesis merupakan dugaan sementara yang
masih perlu diuji.
 Ada beberapa macam hipotesis dalam
penelitian, yaitu :
• hipotesis penelitian
• hipotesis nol
• hipotesis statistik
1. Hipotesis Penelitian

• Merupakan suatu pernyataan yang dibuat


berdasarkan pada fenomena dan teori-teori, yang
dirangkaikan secara logis dalam sebuah kerangka
pikir.
• Oleh peneliti, hipotesis penelitian “dianggap” benar
dan bisa diterima secara logika.
• Contoh dari hipotesis penelitian adalah: rata-rata
keuntungan dari usaha ternak ayam ras lebih besar
jika dibandingkan dengan keuntungan usaha tani
padi.
• Dalam statistika hipotesis penelitian diberi lambang
H1.
2. Hipotesis Nol
• Adalah kebalikan atau hipotesis yang menolak
pernyataan hipotesis penelitian.
• Dalam konteks penyangkalan terhadap contoh
hipotesis penelitan tadi, pernyataan hipotesis nol
bisa menjadi: rata-rata keuntungan dari usaha
ternak ayam ras sama dengan atau lebih kecil
dari usaha tani padi.
• Dalam statistika hipotesis yang menyatakan
penolakan terhadap hipotesis penelitian diberi
lambang Ho.
3. Hipotesis Statistik
• Adalah pernyataan mengenai parameter dari populasi
yang didasarkan pada statistik dari sampel.
• Bentuk pernyataannya bisa didasarkan atas kesamaan-
kesamaan atau perbedaan-perbedaan, ada tidaknya
asosiasi maupun hubungan-hubungan antar variabel, juga
penaksiran-penaksiran nilai populasi.
• Dari hipotesis yang dicontohkan di atas, berarti peneliti
menduga usaha ternak ayam ras lebih menguntungkan
dibandingkan usaha tani padi. Pernyataan yang
menyiratkan adanya perbedaan tersebut secara statistik
dapat ditulis sebagai berikut :
Ho : ma ≤ mp
H1 : ma > mp
• H1 berarti rata-rata keuntungan yang diperoleh
peternak ayam ras lebih besar jika dibandingkan
dengan petani yang berusaha tani padi.
• Ho menyatakan, rata-rata keuntungan yang
diperoleh peternak ayam ras sama dengan atau
lebih kecil dari petani yang melakukan usaha tani
padi.
• Ho dan H1 merupakan pasangan hipotesis
statistik yang akan dipakai sebagai titik tolak
untuk menduga parameter. Pada uji hipotesis
statistik, pengujian diarahkan untuk menduga Ho
apakah bisa diterima atau harus ditolak.
4. Langkah-langkah Pengujian

Prosedur pengujian hipotesis statistik mengikuti langkah-


langkah sebagai berikut :
1. Tentukan dengan tegas parameter yang akan diuji
2. Terjemahkan dugaan penelitian kedalam pasangan
hipotesis statistik Ho dan H1.
3. Tentukan taraf nyata (level of significance) atau a yang
akan digunakan.
4. Kumpulkan data melalui sampel acak n.
5. Pilih Uji Statistik yang tepat.
6. Tentukan daerah dan titik kritis pengujian.
7. Lakukan pengujian untuk menolak atau menerima Ho.
8. Tentukan atau hitung nilai p yaitu nilai peluang kekeliruan
untuk menolak Ho yang benar.
9. Ambil kesimpulan statistik.
Pengujian Hipotesis Deskriptif (1 Sampel)

Merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel


dalam satu sampel.
Pada stat-nonP untuk hipotesis deskripsi satu
sampel :
 data nominal : test Binomial dan Chi
Kuadrat satu sampel
Data ordinal : run test
Test Binomial
• Untuk menguji hipotesis suatu populasi yang
didalamnya terdapat dua kelompok/kelas
(contoh kelas pria dan wanita, sarjana dan
bukan sarjana, dsb).
• Jumlah sampel kecil (<25)
• Nilai populasi akan dinilai berdasarkan sampel
yang diambil dari populasi.
• Binomial test karena data dalam populasi
berdistribusi binomial ( distribusi yang terdiri
dari 2 kelas).
• Jika dalam suatu populasi dengan jumlah N,
terdapat 1 kelas yang berkategori x, maka kategori
yang lain adalah N – x.
• Probabilitas untuk memperoleh x objek dalam satu
kategori dan N – x dalam kategori lain yaitu:
x  N  x N x N N!
P    P .Q dng   
x  x  x!( N  x)!
Keterangan :
P = proporsi (distribusi sampling) kasus yang diharapkan
dalam salah satu kategori
Q = kategori lainnya ( 1 – P)
Distribusi sampling diberikan dalam rumus metode
di atas hanya bila N ≤ 25, dan bila P = Q = ½ tabel D
menyajikan kemungkinan kejadian di bawah H0.
• Jika P≠Q kemungkinan akan terjadinya harga x
dibawah H0
• ditetapkan dengan cara mensubsitusikan harga-
harga pengamatan dalam rumus distribusi sampling
binomial. Tabel T membantu dalam penghitungan
itu, pada tabel tersebut disajikan koefisien binomial
untuk N≤20.
• Jika n > 25 dan P mendekati ½, gunakan rumus:

• Dimana x + 0.5 digunakan jika x < NP x-0.5


digunakan jika x > NP
Langkah-Langkah Binomial
1. Menentukan hipotesis dari variabel penelitian
(Ho dan H1).
H 0 : p1  p2  0.5  50%
H1 : p1  p2  0.5  50%
Ho menunjukkan tidak ada perbedaan frekuensi
antara sampel dan populasi terhadap suatu hal.
Menguji hipotesis dengan ketentuan :

Jika harga P (Koefisien Binomial) lebih besar dari


α, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
2. Menentukan Statistik Uji
• Tes binomial dipilih karena datanya ada dalam
dua kategori diskrit (nominal), dan desainnya
bertipe satu sampel.
3. Menentukant ingkat signifikansi (α)
• Tingkat signifikansi atau taraf nyata adalah
bilangan-bilangan yang mencerminkan seberapa
besar peluang untuk melakukan kekeliruan
menolak H0 yang seharusnya diterima.
4. Menentukan distribusi sampling
Dengan rumus P(x)
5. Menentukan daerah penolakan
Daerah penolakan terdiri dari semua harga x yang
sebegitu kecilnya. Karena arah perbedaannya
diramalkan sebelumnya, daerah penolakan bersisi
satu.
H0 ditolak jika P(x) ≤ α
H0 diterima jika P(x) > α
6. Menentukan keputusan tolak atau terima H0
dan mengambil kesimpulan.
Contoh Masalah 1

Suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis


mobil minibus dengan bahan bakar bensin dan
solar. Perusahaan tersebut ingin mengetahui
apakah masyarakat lebih senang mobil yang
menggunakan bahan bakar solar atau bensin.
Berdasarkan 24 orang masyarakat yang dipilih
secara random/acak ternyata 14 orang memilih
mobil berbahan bakar bensin dan 10 0rang
memilih mobil berbahan bakar solar.
Penyelesaian Masalah
Misalkan dari permasalahan tersebut dibuat suatu
rumusan masalah :
 Bagaimanakah kecenderungan masyarakat
dalam memilih mobil?
 Apakah masyarakat cenderung memilih mobil
keluarga berbahan bakar bensin atau solar.

Dari judul penelitian di peroleh variabel penelitian


yaitu jenis mobil.
• Hipotesis yang diajukan
Ho : jumlah masyarakat yang memilih mobil
berbahan bakar bensin dan solar tidak
berbeda/sama
Ha : jumlah masyarakat yang memilih mobil
berbahan bakar bensin dan solar berbeda

Hipotesis statistik
Ho : p1 = p2 = 0,5 (50%)
Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5 (50%)
• Teknik pengumpulan data
Sampel dipilih secara random : mengamati mobil
yang sedang lewat di jalanan.
• Hasil Penelitian
Dapat dinyatakan dalam tabel seperti berikut.
Tabel
Kecenderungan masyarakat dalam memilih mobil untuk
keluarga
Alternatif Pilihan Frekuensi/jumlah yang memilih

Mobil jenis bensin 14

Mobil jenis solar 10

jumlah 24
• Pengujian hipotesis
Berdasarkan hipotesis, bentuk data (nominal) dan
jumlah sampelnya (< 25) maka teknik statististik
yang dapat digunakan adalah Test Binomial
(karena data terdiri dari dua ketegori)
Diketahui:
N : 24 dengan x(b) = 14 dan x(s) = 10
Frekuensi terkecil (x) adalah x (s) = 10
Taraf kesalahan α = 1 % atau α = 0,01
Pengujian:
Berdasarkan tabel X test Binomial dengan N = 24
dan x = 10, maka koefisien binomialnya (P)= 0,271
• Kesimpulan
INGAT!

P = 0,271 Jika harga P lebih besar dari α, maka Ho


diterima dan Ha ditolak.
α = 1 % = 0,01
P > α ( 0,271 > 0,01) maka
Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan frekuensi/jumlah masyarakat dalam
memilih dua jenis mobil adalah sama, yaitu 50%
memilih bahan bakar solar dan 50% memilih
berbahan bakar bensin.
Chi Kuadrat 
( )2
Satu Sampel
• Chi Kuadrat satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila
dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas, data
berbentuk nominal (diskrit) dan sampelnya besar
• Hipotesis deskriptif yang dimaksud merupakan
dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi
antara kategori satu dengan kategori lainnya dalam
sebuah sampel tentang sesuatu hal.

H0:Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi populasi


H1: Ada perbedaan distribusi frekuensi populasi
• Rumus Chi Kuadrat yang digunakan:
k (O  E ) 2 k
( f  f ) 2
2
  i i
atau 2   0 h
E fh
i 1 i i 1

Dimana :
Oi atau fo = banyak frekuensi yang diamati pada
kategori ke-i.
Ei atau fh = banyak frekuensi yang diharapkan pada
kategori ke-i berdasarkan Ho
Dengan:
• db= n-1
• Taraf signifikansi: α
• Kriteria keputusan:
H0 ditolak jika  2 hit >  2 
Contoh 1 untuk dua kategori

Salah satu organisasi perempuan ingin mengetahui


apakah wanita berpeluang yang sama dengan pria
untuk menjadi kepala desa. Untuk itu dilakukan
penelitian dengan populasi penelitian adalah
masyarakat desa Pringgodani. Calon yang satu
adalah wanita dan calon kedua adalah pria. Sampel
sebagai sumber data diambil secara random
sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata
200 orang memilih pria dan 100 orang memilih
wanita.
• Hipotesis yang dapat diajukan :
Ho : jumlah masyarakat yang memilih calon Kades
pria dan wanita adalah sama
Ha : jumlah masyarakat yang memilih calon kades
pria dan wanita adalah tidak sama

Hipotesis statistiknya :
Ho : p1 = p2 = 0,5
Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5
Tabel data

Alternatif calon Frekuensi yang Frekuensi yang


Kades diperoleh diharapkan
Calon Pria 200 150
Calon Wanita 100 150

Jumlah 300 300


Pengujian Hipotesis
Tabel Penolong
Alternatif ( f0  fh )2
pilihan Fo fh fo – fh ( fo  fh )2 fh

Pria 200 150 50 2500 16,67

Wanita 100 150 -50 2500 16,67


Jumlah 300 300 0 5000 33,33

Jadi  2 hit = 33,33  2 hit >  2 


Dengan dk = n-1 Ho ditolak dan Ha diterima
α =5%
Maka  2  = 3, 481
Kesimpulan : peluang pria dan wanita untuk dipilih
menjadi Kepala Desa tidak sama. Masyarakat lebih
cenderung memilih Kepala Desa pria.
• Contoh 2 untuk empat kategori
Seorang mahasiswa Fakultas Peternakan, melakukan
penelitian yang berkaitan dengan “Volume Penjualan Feed
Aditive yang Dijual dalam Kemasan Berbeda dari Sebuah
Poultry Shop”. Toko yang diteliti adalah yang menjual feed
aditive dalam 4 macam kemasan yaitu Kemasan Jenis 1,
Jenis 2, Jenis 3, dan Jenis 4. Feed aditive yang dijual berasal
dari produsen yang sama serta memiliki kualitas yang sama
pula, tetapi berdasarkan pengamatan sekilas di lapangan
peneliti memperkirakan, bahwa feed aditive yang dijual
dalam jenis kemasan tertentu lebih banyak terjual
dibandingkan dengan jenis kemasan lainnya. Pengukuran
dilakukan dengan cara mencatat jenis kemasan yang paling
banyak terjual setiap hari. Penelitian dilakukan selama 40
hari (40 kali pengamatan). Dengan hasil jenis1 = 19 kali,
jenis2 = 9 kali, jenis3 = 7 kali dan jenis 4 = 5 kali.
Soal Latihan
1. Dilakukan penelitian untuk mengetahui
kecenderungan masyarakat dalam memilih
perawatan kecantikan. Berdasarkan 20
anggota sampel yang dipilih secara acak,
ternyata 8 orang memilih perawatan
kecantikan di salon dan 12 lainnya lebih
memilih klinik kecantikan. Ujilah bahwa
peluang masyarakat dalam memilih perawatan
kecantikan di salon dan di klinik kecantikan
adalah sama! Taraf nyata yang digunakan
adalah 1%.
2. Seorang mahasiswa Fakultas Peternakan, melakukan
penelitian yang berkaitan dengan “Cakupan Pemakaian
Dua Merk Vaksin ND di Suatu Daerah”. Di daerah
tersebut hanya ada vaksin Merk A dan Merk B yang
biasa dipakai peternak. Kepada setiap peternak yang
dipilih secara random diberikan pertanyaan mengenai
merk vaksin apa yang biasa mereka gunakan. Menurut
penilaian peneliti, kedua merk vaksin tersebut memiliki
kesamaan dalam berbagai hal, baik kualitas, efektivitas,
kemudahan mendapatkannya, maupun harganya.
Namun ada dugaan bahwa peternak yang memakai
merk vaksin A proporsinya lebih banyak dari peternak
yang memakai vaksin B. Hasil penelitian terhadap 20
orang responden peternak memberikan data sebagai
berikut:
Terdapat 15 orang peternak yang menggunakan vaksin
Merk A dan 5 orang peternak yang memakai Merk B.
3. Salah satu organisasi perempuan ingin
mengetahui apakah wanita berpeluang
menjadi Gubernur. Untuk itu dilakukan
penelitian dengan populasi masyarakat
propinsi Jawa Tengah. Calon pertama adalah
wanita dan calon kedua adalah pria. Penelitian
dilakukan kepada 500 orang yang dipilih
secara acak. Dari hasil penelitian diperoleh
280 memilih pria dan 220 memilih wanita.
Buktikan hipotesis bahwa wanita lebih
berpeluang dari pria untuk menjadi Gubernur di
Propinsi Jawa Tengah.
• Hipotesis penelitian
Ho : tidak ada perbedaan penjualan antara feed
adictive jenis 1, jenis 2, jenis 3 dan jenis 4
Ha : ada perbedaan penjualan antara feed adictive
jenis 1, jenis 2, jenis 3 dan jenis 4

Hipotesis statistik
Ho : p1=p2=p3=p4 = 25%
Ha : p1 ≠ p2 ≠ p3 ≠ 25%
• Diketahui :
N=
X1 =
X2 =
X3 =
X4 =
α=
Fo =
Fh =

Anda mungkin juga menyukai