Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

II.1.

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)


Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel
mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan sedangkan pengujian
hipotesis

deskriptif

diartikan

sebagai

proses

generasilasi

penelitian

berdasarkan pada satu sampel.


Sebagai contoh, bila rumusan masalah penelitian sebagai berikut ini,
maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis
deskriptif.
a. Seberapa tinggi daya tahan lampu merek X?
b. Seberapa tinggi produktivitas padi di kabupaten Klaten?
c. Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B?
Dari ketiga pernyataan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis
seperti berikut:
a. Daya tahan lampu merk X = 800 jam
b. Produktivitas padi di Kabupaten Klaten 8 ton/ha
c. Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan
hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang
lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho
ditolak pasti Ha diterima. Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbolsimbol statistik. Berikut ini diberikan contoh berbagai pernyataan yang dapat
dirumuskan hipotesis deskriptif statistiknya:
1. Suatu perusahaan minuman harus mengikuti ketentuan, bahwa salah satu
unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak 1% (paling banyak
berarti lebih kecil atau sama dengan) Dengan demikian rumusan hipotesis
statistik adalah:
Ho : 0.01
Ha : > 0.01

Dapat dibaca: Hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi


(1%: proporsi) lebih kecil atau sama dengan 1%, dan hipotesis
alternatifnya, untuk populasi yang berbentuk proporsi lebih besar 1%.
2. Suatu bimbingan tes menyatakan murid yang dibimbing di lembaga itu,
paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Rumusan
hipotesis statistik adalah:
Ho : 0.90
Ha : < 0.90
A. Statistik Parametris
Statistik parametris adalah ilmu statistika yang mempertimbangkan
jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.
Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal, maka data harus
dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau setidaknya
dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa
dikerjakan dengan statistika parametris.
Statistik parametris dapat digunakan untuk menguji hipotesis
deskriptif bila adanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya
terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian, yaitu rumus t dan
z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui, dan tumus t
bila simpangan baku populasi tidak diketahui.
Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi ini jarang
diketahui, maka rumus z jarang digunakan. Maka, dalam makalah ini hanya
dikemukakan t-test saja.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu
sampel) yang datanya interval atau ratio adalah :
t = (x o) / (s/n)
Dimana :
t = nilai t yang dihitung selanjutnya disebut t hitung
x = rata-rata x
o = nilai yang dihipotesiskan

s = simpangan baku
n = jumlah anggota sampel
Langkah-langkah pada pengujian hipotesis deskriptif :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menghitung rata-rata data.


Menghitung simpangan baku.
Menghitung harga t.
Melihat harga t tabel.
Menggambar kurva.
Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat.
Membuat keputusan pengujian hipotesis.
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji

dua fihak (two tail test) dan uji satu fihak (one tail test). Uji satu fihak ada dua
macam yaitu uji fihak kanan dan uji fihak kiri. Jenis uji mana yang digunakan
tergantung pada bunyi hipotesis.

1. Uji dua fihak (two tail test)


Uji dua fihak digunakan jika Ho berbunyi: sama dengan dan Ha
berbunyi: tidak sama dengan
Contoh :
Ho: Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari sama dengan 8 jam
Ha: Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari tidak sama dengan 8 jam
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung t tabel
Rumus :
1. diketahui
Untuk Hipotesis :
H : = 0
A : 0
RUMUS

x o
Ho diterima jika z1/2(1-) < Zz < z1/2(1-)

Ho ditolak dalam hal lainnya


n
Kurva

H
diterima

3
d1= - Z (1-

?)

d2 = Z (1-

?)

2. Uji satu fihak (one tail test)


Ho = lebih kecil atau sama dengan ()
Ha = lebih besar (>)
Contoh:
Ho = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih kecil dan sama dengan 20
orang
Ha = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih besar 20 orang
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung t tabel
Rumus :
1. diketahui
RUMUS UMUM
KRITERIA

: H : 0
A : >0
: Tolak H jika Z Z 0,5-
Terima H jika sebaliknya

a. Uji fihak kiri:


Ho = lebih besar atau sama dengan ()
Ha = lebih kecil (<)
Contoh:
Ho = Daya tahan bidan berdiri lebih besar dan sama dengan 2 jam
Ha = Daya tahan bidan berdiri lebih kecil dari 2 jam
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung t tabel
Rumus :
1. diketahui
RUMUS UMUM : H : 0
A : <0
KRITERIA
: Tolak H jika Z - Z 0,05-
Terima H jika Z > - Z 0,05-
2. tidak diketahui
RUMUS UMUM : H : 0
A : >0
KRITERIA
: Tolak H jika t t 1-
Terima H jika sebaliknya
b. Uji fihak kanan :
Ho = lebih kecil atau sama dengan ()
Ha = lebih besar (>)

Contoh:
Ho = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih kecil dan sama dengan 20
orang
Ha = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih besar 20 orang
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung t tabel
B. Statistik Non-Parametris
Statistik

non-parametris

adalah

statistika

bebas

sebaran

(tdk

mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).


Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada
data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak
menyebar normal.
1. Test Binomial
Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam popolasi
terdiri atas dua kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25). Dua kelompok kelas itu misalnya kelas
pria dan wanita,senior dan yunior,dll. Jadi, Test Binomial digunakan untuk
menguji hipotesis deskriptif (satu sample) bila datanya nominal berbentuk
dua kategori atau dua klas. Test ini sangat cocok digunkan sebagai alat
pengujian hipotesis bila ukuran sampelnya kecil, sehingga Chi-Kuadrat
tidak dapat digunakan.
Tes ini dikatakan sebagai test Binomial, karena distribusi data dalam
populasi itu berbentuk binomial. Distribusi binomial adalah distribusi yang
terdiri dari 2 klas. Jadi, bila dalam satu populasi dengan jumlah N, terdapat
1 kelas yang berkategori x, maka kategori yang lain adalah N-x.
Syarat:
Populasi terdiri 2 klas (misal: pria dan wanita)

Data Nominal
Jumlah sampel kecil (<25)
Distribusi data Binomial (terdiri 2 kelas): kelas dengan kategori (x) dan
kelas dengan ketegori (N-x)

Ketentuan:
Bila harga P > , Ho diterima
P = proporsi kasus (lihat tabel)
= taraf kesalahan ( 1% = 0,01)

2. Chi Kuadrat (2)


Chi kuadrat satu sample adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas
dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Syarat:
Populasi terdiri dari 2 atau lebih kelas
Data Nominal
Sampelnya besar
Ho = Peluang memilih x atau y adalah sama besar yaitu 50%
Ketentuan: Ho diterima jika 2 hitung < 2 tabel (dengan dk dan taraf
kesalahan tertentu)
dk = kebebasan untuk menentukan frekuensi yang diharapkan, jika
peluangnya 2 (x atau y) maka dk =1

3. Run Test
Run test merupakan uji deret untuk melihat keacakan. Tujuan dari
uji deret adalah untuk menetukan apakah dalam suatu data terdapat pola
tertentu atau apakah data tersebut merupakan sample yang acak.
Run Test (Uji Run = Uji Randomness) merupakan metode analisis
yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel, datanya
mempunyai skala pengukuran ordinal. Metode analisis Run Test ini untuk
mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data sample.

BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
1. Pengujian hipotesis deskriptif diartikan sebagai proses generasilasi
penelitian berdasarkan pada satu sampel.
2. Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik.
3. Statistik parametris adalah ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis
sebaran/distribusi data, yaitu data yang menyebar normal saja.
4. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel)
yang datanya interval atau ratio adalah : t = (x o) / (s/n)

5. Uji dua fihak digunakan jika Ho berbunyi: sama dengan dan Ha


berbunyi: tidak sama dengan
6. Uji satu fihak jika Ho = lebih kecil atau sama dengan () dan Ha =
lebih besar (>)
7. Uji fihak kiri Ho = lebih besar atau sama dengan () dan Ha =
lebih kecil (<)
8. Uji fihak kanan Ho = lebih kecil atau sama dengan ()dan Ha =
lebih besar (>)
9. Statistik non-parametris adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan
bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
10. Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam popolasi
terdiri atas dua kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25).
11. Chi kuadrat satu sample adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas
dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
12. Run test merupakan uji deret untuk melihat keacakan. Tujuan dari uji deret
adalah untuk menetukan apakah dalam suatu data terdapat pola tertentu
atau apakah data tersebut merupakan sample yang acak.
III.2. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami menyarankan agar para pembaca dapat
memahami mengenai isi dari makalah ini yaitu membahas mengenai
Pengujian Hipotesis Deskriptif dan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
Demikian isi dari makalah ini, jika ada kesalahan kami mohon maaf dan
kami bersedia menerima kritk dan saran demi penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
http://arini2992.blogspot.com/2011/06/uji-deret-uji-runtun-run-test-kasus.html
http://ineddeni.wordpress.com/2007/08/02/statistika-parametrik-dan-statistikanonparametrik/
http://khansamhamnida.wordpress.com/2011/04/12/pengujian-hipotesis-deskriptif-1sampel-test-binomial/
Riduwan, Drs., M.B.A. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan
dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai