Anda di halaman 1dari 26

Uji Komparatif (Uji Beda)

Anisa Salikha
salikhaanisa@ymail.com

Fiky Purnamasari
fikypurnamasari@gmail.com

Leni Nurul Hikmah


leninurulh@gmail.com

Nasopah
nasopah@gmail.com

Refisia Caturasa
refisia@gmail.com

Virda Ismi Aulia


virdaismi@rocketmail.com

Zehra Asri Fajriah


zehraastrinurfajriah@gmail.com

LisensiDokumen:
Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com
Seluruhdokumen di StatistikaPendidikan.Com dapatdigunakan,
dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang
disertakandalamsetiapdokumen.Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang,
kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariStatistikaPendidikan.Com.

Abstrak/Ringkasan
Dalam bahasan kali ini kita akan menjelaskan mengenai uji komparatif atau
yang sering di sebut dengan uji beda. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji
parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga
berbentuk perbandingan. Uji komparatif atau uji beda merupakan salah satu jenis
persyaratan analisis atau uji asumsi statistik dimana peneliti akan menggunakan
jenis statistik non parametis.
Uji komparatif atau uji beda ini dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik
antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga
bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu.

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

A. Pengertia Uji Beda / Uji Komparatif


Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari
perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam
kasus tertentu, juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai
tertentu. Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang diproduksi mampu
menyala lebih dari 1000 jam sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaan.
2. Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran
memberikan hasil yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar dua
kelas siswa.
3. Seorang penelitian ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan
persepsi tentang advertising KAP antara kelompok akuntan publik,
kelompok akuntan pendidik dan kelompok pengguna jasa KAP.

Contoh nomor #1 memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data dengan
nilai tertentu yaitu 1000 jam. Contoh nomor #2 memerlukan uji beda terhadap dua
buah sampel yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas. Contoh nomor #3
memerlukan uji beda terhadap tiga kelompok akuntan dalam hal persepsi terhadap
advertising KAP.
Juga terdapat jenis uji beda lain selain berdasarkan jumlah kelompok sampel
yang diuji. Misalnya jumlah sampel pada masing-masing kelompok juga
menentukan jenis uji beda yang digunakan. Jika dua kelompok mempunyai anggota
yang sama dan mempunyai korelasi maka dipergunakan uji sampel berpasangan
(paired test), dan jika jumlah anggota kelompok berbeda, tentunya tidak berkorelasi,
maka memerlukan uji beda yang lain, misalnya Independent Sample t test atau
Mann-Whitney U-Test.
Masing-masing metode memerlukan kajian tersendiri dan akan dibahas satu
persatu. Sebagai tambahan informasi, kenapa uji beda juga sering disebut uji t? Ini
sebenarnya tidak penting, hanya sebagai pengetahuan saja. Disebut uji t karena

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

merupakan huruf terakhir dari nama pencetus uji ini yaitu, Grosett. Tambahan lagi,
kenapa disebut uji F? Karena merupakan huruf depan dari nama seorang pakar
statistik di masa lalu, yaitu Fisher. Anda bisa menduga bahwa korelasi Pearson
adalah diambil dari nama penemunya yaitu Karl Pearson dan berbagai metode juga
diambil dari nama pencetusnya.
Ada yang menyebut bahwa uji beda merupakan uji statistik non parametrik.
Anggapan ini kurang tepat, meskipun tidak sepenuhnya salah. Uji t dengan distribusi
normal maka tetap merupakan statistik parametrik, akan tetapi jika distribusi data
tidak normal, barulah merupakan statistik non parametrik. Jadi penentuan parametrik
atau bukan, tidak didasarkan pada jenis uji tetapi tergantung dari distribusi data,
apakah normal atau tidak.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang
berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan.
Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil
penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih.
Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih
tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel-sampel
diambil dengan taraf kesalahan tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (suatu variabel)
seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi variabel tertentu berada pada
populasi dan sampel yang berbeda, atau pada populasi dan sampel yang sama tetapi
pada waktu yang berbeda. Pengujian hipotesis komparatif dapat dipahami melalui
Gambar 6.1.
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan
komparasi antara lebih dari dua sampel yang sering disebut komparasi k sampel.
Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel
yang berkolerasi dan sampel yang tidak berkolerasi disebut dengan sampel
independen.

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Parameter Populasi
1 : 2 : 3

Reduksi

Statistik
X1 : X2 : X3

Membuat Generalisasi = berbetuk komparasi


Dua sampel atau lebih/menguji Hipotesis
Komparatif

Gambar 6.1 Prinsip Dasar Pengujian Hipotesis Komparatif

Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen.


Sebagai contoh dalam membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum dilatih
dengan yang sudah dilatih, membandingkan nilai pretest dan protest dan membandingkan
kelompok eksperimen dan kelompok control (pegawai yang diberi latihan dan yang tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan
membandingkan kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan
petani dan nelayan dan sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui Tabel
6.1 berikut.
TABEL 6.1
BEBAGAI BENTUK KOMPARASI SAMPEL
Dua Sampel
Berpasangan

Lebih Dari Dual Sampel


Independen

Berpasangan

Independen

Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih, terdapat berbagai
teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statsitik mana yang akan digunakan
tergantung pada bentukkomparasi dan macam data. Untuk data interval dan ratio digunakan
statistik parametris dan untuk dapat nominal/diskrit dapat digunakan statistik nonparametris.
Tabel 6.2 dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih teknik statistic yang sesuai.

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

B. Langkah Langkah dalam melakukan Uji Beda

Dalam melakukan uji beda ini baik dua sampel atau lebih, ada banyak cara
dan metode dan teknik yang dapat di gunakan. Teknik statistic mana yang akan
digunakan tergantung pada bentuk komparasi dan macam data. Untuk data interval
dan ratio dapat digunakan statistic parametris dan untuk data nominal/diskrit dapat
digunakan statistic nonparametris.

TEKNIK STATISTIK UNTUK MENGUJI HIPOTESIS BEDA /


KOMPARATIF /PERBEDAAN / PERBANDINGAN
MACAM

BENTUK KOMPARASI /PERBEDAAN/PERBANDINGAN

DATA

Dua Sampel
Korelasi

Independen

Interval

t-test

*dua t-test *dua sampel

Ratio

sampel

Nominal

Mc Nemar

K Sampel
Korelasi
One

Independen
way One way Anova*

Anova*
Fisher Exact

Chi kuadrat for Chi kuadrat for k

Chi kuadrat Two k sample


Sample
Ordinal

sample

Cochran Q

Sign test

Median test

Wilcoxon

Mann Whitney U

Matched Pairs

test

Friedman

Kruskal- walls o

Kolomogorow

Two way Anova

ne way Anova

Median extension

smirnov
Wald- wolfowitz

A. Komparatif Dua Sampel


Pada bagian ini dikemukakan statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen baik
menggunakan statistik parametris maupun non parametris.
Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan
digunakan tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam
pengujian itu adalah :
http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

1. Uji Dual Fihak


Uji dua fihak bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai
berikut :
Ho
: Tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan) produktivitas kerja antara
pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Ha
: Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang
mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho
: 1 = 2
Ha
: 1 2

Daerah penolakan Ho

Daerah Penolakan Ho
Daerah
Penolakan Ho
Gambar 6.2 Uji Dual Fihak

1. Uji Fihak Kiri


Uji fihak kiri digunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya
adalah sebagai berikut :
Ho

: Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar atau

sama dengan yang masuk pagi hari.


Ha

: prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah dari

yang masuk pagi hari.


Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho

: 1 2

Ha

: 1

2. Uji Fihak Kanan


Uji fihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan alternaifnya
berbunyi sebagai berikut :
Ho

: Disiplin kerja Pedawai Swasta lebih kecil atau sama dengan

Pegawai Negeri.
Ha

: Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai Negeri.

Atau dapat ditulis dalam bentuk :


http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Ho

: 1 2

Ha

: 1

Daerah penerimaan Ho dan Ha untuk ketiga macam uji hipotesis


tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar-gambar yang ada pada uji
deskriptif (satu sampel).
Sampel Berkolerasi
STATISTIK PARAMETRIS
1) t-test
Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata
dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi ditunjukkan pada rumus 6.1.

Dimana :
X1

= Rata-rata Sampel 1

X2

= Rata-rata sampel 2

S1

= Simpangan baku sampel 1

S2

= Simpangan baku sampel 2

S12

= Varians sampel 1

S22

= Varians sampel 2

= Korelasi antara dua sampel

Contoh Pengujian Hipotesis :


Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaaan produktivitas kerja
pegawai sebelum dan setelah diberi kendaraan dinas. Berdasarkan 25 sampel

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

pegawai yang dipilih secara random dapat diketahui bahwa produktivitas pegawai
sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas adalah seperti ditunjukkan pada Tabel
6.3.
Ho :

Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum


dan setelah mendapat kendaraan dinas.

Ha :

Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan


setelah mendapat kendaraan dinas.
Dari data pada Tabel 6.3 tersebut telah dapat dihitung rata-rata nilai

produktivitas sebelum memakai kendaraan dinas mean1 = 74, simpangan baku s1 =


7,50 dan varians s12 = 56,25. Rata-rata nilai produktivitas setelah memakai
kendaraan dinas X2 = 79,20, simpangan baku S2 = 10,17 dan varians S22= 103,50.
TABEL 6.3
NILAI PRODUKTIVITAS 25 KARYAWAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI
KENDARAAN DINAS
No. Responden
Produktivitasb Kerja
Sebelum (X1)
Sesudah (X2)
1
75
85
2
80
90
3
65
75
4
70
75
5
75
75
6
80
90
7
65
70
9
0
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

80
90
75
60
70
75
70
80
65
75
80
65
75
80
70
90
70

85
95
70
65
75
85
65
95
65
80
80
90
60
75
85
80
95

RATA-RATA

X1 = 74,00

X2 = 79,20

SIMPANGAN BAKU

S1 = 7,50

S2 = 10,17

VARIANS

S12 = 56,25

S22 = 103,50

Korelasi antara nilai sebelum mendapat kendaraan dinas dan sesudah


mendapat kendaraan dinas r ditemukan sebesar 0,866. Harga-harga tersebut
selanjutnya dimasukkan dalam Rumus
Harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk =
n1 + n2 2 = 50 2= 48. Dengan dk = 48, dan bila taraf kesalahan ditetapkan
sebesar 5%, maka t tabel = 2,013.
Harga t hitung lebih kecil dari t tabel, (-4,952 < - 2,013) sehingga Ha
diterima dan Ho ditolak. (Lihat kedudukan t hitung dan t tabel dalam Gambar 6.3).
jadi terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja pegawai sebelum
diberi kendaraan dinas dan sesudah diberi kendaraan dinas. Setelah diberi kendaraan
dinas nilai produktivitas dalam sampel kerjanya meningkat.

-4,952

-2,013

2,013

4,952

Gambar 6.3 Uji Hipotesis Komparatif Dual Fihak untuk Membandingkan 25


Karyawan Sebelum dan Sesudah Diberi Kendaraan Dinas

STATISTIK NONPARAMETRIS
Berikut ini dikemukakan statistik nanparametris yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Teknik statistik yang
akan dikemukakan adalah Mc Nemor Test untuk menguji hipotesis komparatif data
nominal dan Sign Test untuk data ordinal.

1) M c Nemar Test
http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Teknik statistic ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi bila datanya berbentuk nominal/diskrit. Rancangan penelitian
biasanya berbentuk before after. Jadi hipotesis penelitian merupakan
perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan /treatment.
Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan, maka data perlu
disusun ke dalam tabel segi empat ABCD seperti berikut :

Sesudah

Sebelum

Tanda (+) dan (-) sekedar dipakai untuk menandai jawaban yang berbeda,
jadi tidak harus yang bersifat positif dan negative. Kasus-kasus yang menunjukkan
terjadi perubahan antara jawaban pertama dan kedua muncul dalam sel A dan D.
Seseorang dicatat dalam sel A jika berubah dari positif ke negatif; dan dicatat pada
sel D jika ia berubah dari negative ke positif. Jika tidak terjadi perubahan yang
diobservasi yang berbentuk positif dia dicatat di sel B, dan jika tidak terjadi
perubahan observasi yang berbentuk negative dicatat di sel C.
A + D adalah jumlah total orang yang berubah, sedangkan B dan C adalah
yang tidak berubah. Ho =

berubah dalam satu arah, dan merupakan frekuensi

yang diharapkan dibawah fo pada kedua sel yaitu A dan D.


Test Me Nemar berdistribusi Chi Kuadrat (x2), oleh karena itu rumus yang
digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus Chi kuadrat. Persamaan dasarnya
ditunjukkan pada Rumus 6.2 berikut.

X2 =

Dimana :
Fo
= Frekuensi yang diobservasi dalam kategori ke-i
Fh

= Frekuensi yang diharapkan dibawah fo dalam kategori ke-i

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

10

Uji signifikansi hanya berkenaan dengan A dan D. Jika A = banyak kasus


yang diobservasi dalam sel A, dan D banyak kasus yang diobservasi dalam sel D,
serta (A + D) banyak kasus yang diharapkan baik disel A maupun D, rumus
tersebut dapat lebih disederhanakan menjadi Rumus 6.3.

Rumus tersebut dapat dikembangkan menjadi :


Rumus tersebut akan semakin baik dengan adanya koreksi kontinuitas
yang diberikan oleh Yates, 1934 yaitu : dengan mengurangi dengan nilai I. Koreksi
kontinuitas itu diberikan karena distribusinya menggunakan distribusi normal itu
biasanya digunakan untuk data yang bersifat kontinum.
Setelah

adanya

korelasi

kontinuitas

tersebut,

maka

Rumus

6.3

disempurnakan menjadi Rumus 6.4 berikut.

Contoh

Pengujian

Hipotesis

Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang diberikan dalam suatu
pertandingan olahraga terhadap nilai penjualan barangnya. Dalam penelitian ini
digunakan sampel yang diambil secara random yang jumlah angotanya 200 orang.
Sebelum sponsor diberikan dalam pertandingan olahraga, ternyata dari 200 orang
tersebut terdapat 125 orang yang membeli menjadi membeli ada 85. Selanjutnya dari
75 orang yang tidak membeli itu terdiri atas yang berubah dari membeli menjadi
tidak membeli ada 10 orang, dan yang tetap tidak membeli ada 65 orang. Untuk
mudahnya data disusun dalam Tabel 6.4 berikut.

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

11

TABEL 6.4
PERUBAHAN PENJUALAN SETELAH ADA SPOMSOR
Sebelum ada sponsor
Setelah ada sponsor
Keputusan
f
f total
Tetap
Berubah
Membeli
Tidak Membeli

50
150
200

125
75
200

=
=

40
65
105

+
+
+

85
10
95

Catatan : untuk mencari pengaruh adanya sponsor terhadap nilai penjualan dapat
dilakukan dengan membandingkan/ mengkomparasikan nilai perubahan sesudah dan
sebelum ada sponsor.

Dalam penelitian ini hipotesis yang ditunjukan adalah sebagai berikut :


Ho

: Tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan sesudah ada

sponsor.
Ha

: Terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor

Untuk keperluan pengujian, maka data perubahan tersebut disusun kembali


ke tabel ABCD seperti yang telah dijelaskan.
Keputusan

Membeli

Tidak membeli

Membeli

40

10

Tidak Membeli

85

65

Jumlah

125

75

Dapat dibaca : tidak membeli menjadi membeli 85, tetap membeli 40, tetap tidak
membeli 65, membeli menjadi tidak membeli 10. Perubahan terjadi oada kolom
berwarna abu-abu.

Jadi
X2 = (A D - 1)2 / A D = (85 - 10- 1)2
X2 = 57,642

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

12

Jadi harga X2 hitung = 57,642

Harga Chi Kuadrat hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga


Chi Kuadrat tabel (Tabel VI, lampiran). Bila dk = 1 dan taraf kesalahan 5%, maka
harga Chi Kuadrat tabel = 3,481. Ketentuan pengujian adalah : bila Chi Kuadrat
hitung lebih kecil sama dengan () Chi Kuadrat tabel , maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Berdasarkan perhitungan di atas ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih
besar dari pada tabel (57,642 > 3,481). Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi terdapat perbedaan yang signifikan nilai penjualan setelah dan sebelum
aa sponsor, dimana setelah ada sponsor pembeliannyasemakin meningkat. Karena
pembeli sesudah ada sponsor jumlahnya meningkat, maka hal itu berarti sponsor
yang diberikan pada pertandingan olahraga memounyai pengaruh yang nyata
terhadapr nilai penjualan.
-

Sign Test (Uji Tanda)

Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign
test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu
tanda positif dan negative. Misalnya dalam suatu eksperimen, hasilnya tidak
dinyatakan berapa besar perubahanya secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam
bentuk perubahan yang positifdan negative. Apakah insentif yang diberikan kepada
pegawai mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas suatu organisasi? Jadi
dalam hal ini tidak menanyakan berapa besar pengaruhnya secara kuantitatif, tetapi
hanya pernyataan mempunyai pengaruh positif atau negative.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel yang berpasangan,
misalnya suami-istri, pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain. Tanda positif
dan negative akan dapat dketahui berdasarkan perbedaan nilai antara satu dengan
yang laindalam pasangan itu. Sebagai contoh perbedaan data yang diberikan oleh
suami dan istri yang ditunjukkan pada Tabel 6.5.
Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah : p (XA > XB ) = P (XA < XB ) = 0,5.
Peluang berubah dari XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA = 0,5, atau
peluang untuk memperoleh beda yang bertanda positif sama dengan peluang untuk
memperoleh beda yang negatif. Jadi kalau tanda positif jauh lebih banyak dari
negatifnya, dan sebaliknya, maka Ho ditolak. XA = nilai setelah ada perlakuan
(treatmen) dan XB = nilai sebelum ada kelompok yang diobservasi. Bila jarak antara
median dengan tanda positif dan negative sama nol, maka Ho diterima.
Jika (XA XB) menunjukkan nilai perbedaan, dan merupakan median dari

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

13

perbdaan ini, maka uji tanda dapat digunakan untuk menguji Ho : m = 0 dan Ha : m
0 dengan peluang masing-masing = 0,5. Jadi Ho : p = 0,5 dan Ha : p 0,5.
Untuk sampel yang kecil 25 pengujian dilakukan dengan menggunakan
prinsip-prinsip distribusi Binomial dengan P = Q = 0,5 (lihat test Binomial) dimana
N = banyak pasangan. Bila suatu pasangan observasi tidak menunjukkan adanya
perbedaan, yakni selisih = 0, maka pasangan itu dicoret dari analisis. Dengan
demikian N-nya akan berkurang. Untuk pengujian hipotesis dapat membandingkan
dengan Tabel IV Lampiran, dimana x dalam tabel itu adalah nilai bertanda positif
atau negative yang jumlahnya lebih kecil.
Sebagia contoh misalnya 25 pasangan yang diobsrvasi terdapat 20 pasangan
yang menunjukkan perubahan positif (+) dan 5 menunjukkan perubahan negatif (-),
maka disini N = 20 dan x = 5. Berdasarkan hal tersebut, maka p tabel = 0,002 (uji
satu fihak).
Contoh sampel kecil :
Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh adanya kenaikan uang insentif
terhadap kesejahteraan karyawan. Dalam penelitian itu dipilih 20 pegawai beserta
isterinya secara random. Jadi terdapat 20 pasangan suami isteri. Masing-masing
suami dan isteri diberi angket untuk disini, dengan menggunakan pertanyaan sebagai
berikut.
Berilah penilaian tingkat kesejahteraan keluarga bapak/ibu sebelum adanya
kenaikan dan sesudah kenaikan insentif dari perusahaan dimana bapak bekerja.
Rntang nilai adalah 1 s/d 10. Nilai 1 berarti sangat tidak sejahtera dan 10 berarti
sangat sejahtera.
Nilai sebelum ada
kenaikan insentif

Nilai sesudah ada


kenaikan insentif
..

Berdasarkan angket yang terkumpul, data dari isteri dan suami baik sebelum
dan sesudah ada insentif ditunjukkan pada Tabel 6.5. Dari Tabel 6.5 tersebut dapat
dibaca. Misalnya untuk data yang diperoleh dari isteri karyawan no. 1, ia
menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan keluarga sebelum ada kenaikan insentif
mendapat nilai 2 dan setelah ada insentif mendapat nilai 4. Perbedaan sebelum dan
sesudah 4 -2 = 2. Beda 2 ini bila diberi rangking mendapat rangking 4. Perubahan
yang paling besar untuk istri mendapat rangking 1 adalah no. 9 dan no. 18.
TABEL 6.5
DATA TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA
MENURUT ISTERI DAN SUAMI
DATA DARI ISTERI
Sbl
2
2

Sdh
4
3

Beda
2
1

DATA DARI SUAMI


Rank
Perubahan

4
5

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Sbl
1
4

Sdh
6
6

Beda
5
2

Rank
Perubah
an
1
4

14

4
5
4
2
1
2
1
7
4
5
2
3
6
3
2
3
1
2

6
7
5
4
3
6
6
9
7
9
4
5
9
7
4
8
2
3

2
2
1
2
2
4
5
2
3
4
2
2
3
4
2
5
1
1

4
4
5
4
4
2
1
4
3
2
4
4
3
2
4
1
5
5

2
6
2
3
1
2
1
2
4
6
2
2
5
1
4
2
1
2

3
7
4
6
4
7
4
3
8
9
7
6
9
6
5
6
3
4

1
1
2
3
3
5
3
1
4
3
5
4
4
5
1
4
2
2

5
5
4
3
3
1
3
5
2
3
1
2
2
1
5
2
4
4

Untuk pengujian dengan Sign Test, data yang dianalisis adalah data ordinal
atau berbentuk peringkat, sehingga Tabel 6.5 dapat disusun kembali menjadi Tabel
6.6.
Ho
: Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif terhadap
kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun isteri.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang diberikan
oleh perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun isteri.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

TABEL 6.6
PERINGKAT PERUBAHAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA MENURUT PASANGAN ISTERI DAN SUAMI
Rank Perubahan
Menurut
Arah
Isteri
Suami
4
1
4
>
1
5
4
5
>
4
4
5
4
<
5
4
5
4
<
5
5
4
5
>
4
4
3
4
>
3
4
3
4
>
3
2
1
2
>
1
1
3
1
<
3
4
5
4
<
5
3
2
3
>
2
2
3
2
<
3
4
1
4
>
1
4
2
4
>
2
3
2
3
>
2

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Tanda
+
+
+
+
+
-

15

16.
2
1
2
>
1
17.
4
5
4
<
5
+
18.
1
2
1
<
2
+
19.
5
4
5
>
4
20.
5
4
5
>
4
Catatan : N berkurang bila nilai rank perubahan sama antara isteri dan suami.

Berdasarkan Tabel 6.6 tersebut terlihat tanda (+) sebanyak 7 dan (-) sebanyak
13. Berdasarkan Tabel IV Lampiran (tabel Binomial) dengan N=20 (N berkurang
bila tidak terjadi perbedaan, tidak ada (+) atau (-), dan p = 7 (tanda yang kecil)
diperoleh tabel p tabel = 0,132. Bila taraf kesalahan sebesar 5% (0,05), maka harga
0,132 ternyata lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kenaikan insentif terhadap pengaruh yang positif dan signifikan kenaikan insentif
terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun isteri. Kalaupun
dalam data terlihat ada pengaruh positif, tetapi adanya pengaruh itu hanya terjadi
pada sampel itu, dan hal itu tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi dimana
sampel tersebut diambil.
Untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat,
yang rumusnya adalah :

Dimana :
n1
= Banyak data positif
n2
= Banyak data negatif
contoh diatas dapat dihitung dengan rumus ini, dan hasilnya sama, yaitu Ho ditolak.
Untuk membuktikan Ho ditolak atau diterima, maka Chi Kuadrat hitung
tersebut kita bandingkan dengan Chi Kuadrat tabel (Tabel VI, Lampiran) dengan dk
= 1. Berdasarkan dk = 1 dan kesalahan 5% (0,05), maka harga Chi Kuadrat tabel =
3,841. Harga Chi Kuadrat hitung 2,45 ternyata lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel
3,841 (2,45 < 3,841). Dengan demikian Ho diterima, dan Ho ditolak. Hasilnya sama
dengan cara pertama.
- Wilcoxon Match Pairs Test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uni tanda
besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan,
sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila
datanya berbentuk ordinal (berjenjang).

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

16

T -T
Z=

Penutup

Dimana :
T = jumlah jenjang/rangking yang kecil

Sampel Independen (tidak berkorelasi)


Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan
generalisasi rata rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Seperti telah dikemukakan
pel yang bahwa sampel sampel yang berkorelasi biasanya terdapat pada rancangan
penelitian eksperimen. Contoh, perbandingan penghasilan petani dan nelayan, disiplin
kerja pegawai negeri dan swasta.
Teknik statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif,
tergantung jenis datanya. Teknik statistic t-test adalah merupakan teknik statistic
parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data ratio atau interval, sedangkan
statistic nonparametris yang dapat digunakan adalah: median test , mannn-Whitney,
kolmoorve-smirnov, fisher exact, chi kuadrat, test run wald-Wolfowitz. Statistic
nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.
STATISTIK PARAMETRIS
-

T-test
Terdapat 2 rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel independen.
Separated varians:

t =

polled varians:

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

17

t=

terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:


a) Apakah dua rata rata itu berasal dari dua sampel t-test yang jumlahnya sama
atau tidak
b) Apakah varians data dari dua sampel itu homogeny atau tidak.
STATISTIK NONPARAMETRIS
-

Chi kuadrat (x2) dua sampel


Chi kuadrat (x2) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
bila datanya berbetuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat
menggunakan rumus yang telah ada, atau dapat menggunakan table kontingensi 2 x 2
(dua baris x dua kolom )
kelompok

Tingkat Pengaruh perlakuan

Jumlah sampel

Berpengaruh

Tdk. berpengaruh

a+b

Kelompok kontrol

c+d

jumlah

a+c

b+d

Kelompok
eksperimen

n = jumlah sampel

Dengan memperhatikan koreksi Yates , rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah sebagai berikut :

X2=
-

Fisher exact Probability Test


Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

18

sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel yang besar
digunakan chi Kuadrat (x2). Untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian
hipotesis, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke dalam tabel kontingensi 2 x 2
seperti berikut;
kelompok

jumlah

A+ B

II

C+D

JUMLAH

Kelompok I = Sampel I
Kelompok II = sampel II
Tanda

hanya menunjukkan adanya klasifikasi, misalnya lulus tidak lulus;

gelap-terang dan sebagainya. A B C D adalah data nominal yang berbentuk frekuensi.

P=
- Test Median (Median Test)
Test median digunakan untuk menguji signifikansi hippotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbrntuk nominal atau ordinal. Pengujian didasarkan atas
median dari sampel yang diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji
berbunyi: tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.
Kalau Test Fisher digunakan untuk sampel kecil, dan test chi kuadrat
digunakan untuk sampel besar, maka tes median ini digunakan untuk sampel antara fisher
dan chi kuadrat. Berikut ini diberikan panduannya:
1. Jika n1 + n2 >40, dapat dipakai test chi kuadrat dengan koresi kontinuitas dari
Yates.
2. Jika n1 + n2 antara 20 -40 dan jika tak satu selpun memiliki frekuensi yang
diharapkan

dapat digunakan chi kuadrat dengan koreksi kontinuitas. Bila f

< 5 maka dipakai test fisher.


3. Kalau n1 + n2 < 20 maka digunakan test fisher

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

19

Untuk menggunakan test median, maka pertama tama harus dihitung


gabungan dua kelompok (median untuk semua kelompok). Selanjutnya dibagi dua, dan
dimasukkan ke dalam tabel seperti berikut:
Kelompok

Kel I

Kel II

Jumlah

>Median gabungan

A+B

median gabungan

C+D

A+C=n1

B+D=n2

N= n1 + n2

Jumlah

A = banyak kasus dalam kelompok I > Median gabung = n1


B = banyak kasus dalam kelompok II > media gabung = n2
C = banyak kasus dalam kelompok III

median gabungan n1

D = banyak kasus dalam kelompok II

median gabungan n2

Pengujian dapat menggunakan rumus Chi kuadrat, Rumus:

X2=
Rumus diastase dk=1
Riteria pengujian:
Ho : diterima bila chi kuadrat hitung

tabel

Ho : ditolak bila chi kuadrat hitung > tabel


-

Mann Whitney U-test


U Test ini digunakan unutuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data
berbentuk interval, maa perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih
berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi
bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat
digunakan.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, kedua rumus tersebut

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

20

digunakan dalam perhitungan, arena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana
yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian
dan membandingkan dengan U tabel.

U1 = n1 n2 +

- R1

dan

U2 = n1 n2 +

- R2

Di mana:

n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R2 = jumlah rangking pada sampel n2
-

Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel


Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi
frekuensi komulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:

D = masimal
-

Test Run Wald-Wolfowitz


Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, dan disusun dalm bentuk
run. Oleh karena itu, sebelum data dua sampel (n1 + n2 ) dianalisis maka perlu
disusun terlebih dahulu ke dalam bentuk rangking, baru kemudian dalam

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

21

bentuk run.
Sebagai contoh terdapat dua kelompok sampel dimana n1 = 4 dan n2 =5. Skor
untuk A dan B disusun sebagai berikut:
Kelompok A

10

17

12

11

n=4
Kelompok B

n=5
Selanjutnya skor tersebut diurutkan, sehingga jumlah run akan dapat
dihitung. Pengurutan dari nomor kecil.
4

10

11

12

17

Dari tabel di atas jumlah run (pengelompokan) = 6 (BBB A B A B AA). Bila


sampel yang di ambil berasal dari populasi yang sama/tidak berbeda (Ho benar) ,
maka A dan B tidak akan mengelompok, tetapi berbaur. Maka kecil r (run) maka Ho
akan semakin di tolak.
Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut:
P (r

Bila r angka ganjil, maka rumusnya menjadi :


P(r

+
Di mana: r = 2k 1

C. Contoh Soal Uji Komparatif / Uji Beda


MENGGUNAKAN TEKNIK Mann-Whitney U-Test
Dilakuan penelitian untuk mengetahui pengaruh diterapkannya metode kerja
baru terhadap produktivitas kerja pegawai. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan
eksperimen dengan menggunakan dua kelompok pegawai yang masing masing di

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

22

pilih secara rondom. Kelompok pertama tetap menggunakan metode kerja lama dan
kelompok B dengan metode kerja baru. Kedua kelompok mengerjakan pekerjaan
sama. Jumlah pegawai pada kelompok A =12 Orang dan kelompok B= 15 orang.
Ho :

tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang


menggunakan metode kerja lama dan baru

Ha :

terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang menggunakan


metode kerja lama dengan pegawai yang menggunakan metode baru, di
mana produktivitas kerja pegawai yang menggunakan metode baru akan
lebih tinnggi.

TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN U-TEST


Kel. I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah

Produk
16
18
10
12
16
14
15
10
12
15
16
11

Peringkat
10
12
1,5
4,5
10
6,0
7,5
1,5
4,5
7,5
10
3,0

R1 = 78

Kel.II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Produk
19
19
21
25
26
27
23
27
19
19
25
27
23
19
29

Peringkat
15,0
15,0
18,0
21,5
23,0
25,0
19,5
25,0
15,0
15,0
21,5
25,0
19,5
15,0
27,0
R2 = 300

Cara membuat peringkat: angka 10 ada dua, yaitu 10,10 mestinya 1 dan 2.
Disini diambil tengahnya yaitu 1,5 dan 1,5. Peringkat berikutnya adalah
peringkat 3. Pada kelompok 2 ada nilai 19 jumlahnya 5. Rangking tengahnya
15 yaitu antara 13 dan 17 (rangking 13, 14, 15, 16, 17). Selanjutnya angka 21

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

23

adalah rangking 16,5. Jadi yang di gunakan untuk pengujian hipotesis adalah
data yang berbentuk peringkat (ordinal). Dengan rumus ini, harga U dapat di
temukan;

U1 = n1 n2 +

- R1

U1 = 12. 15 +

- 78

= 180
U2 = n1 n2 +

- R2

U2 = 12. 15 +
Ternyata harga U

- 300 = 0
2

lebih kecil dari U1 . Dengan demikian yang digunakan

untuk membandingkan dengan U tabel adalah U2 yang nilai nya 21. Berdasarkan
tabel IX, lampiran dengan

= 0,05 (pengujian satu fihak), dengan n1= 12 dan n2 =

15, diperoleh harga U tabel = 42. Ternyata harga U hitung lebih kecil dari U tabel
(21<42). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya metode kerja
baru berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.

Penutup
Demikian artikel dari kami, masih ada teknik lainnya yaitu untuk sampel K (lebih dari dua
sampel),kurang lebih nya mohon maaf. Semoga bermanfaat.

Referensi
-

Sugiyono. 2007. StatistikUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

24

BiografiPenulis
Anisa Salikha. Menyelesaikan pendidikan di SMAN 50
Jakarta tahun 2011, pernah bekerja di PT. Media Prima (Telkom
Indonesia) sebagai Agent Teleprofilling and Dunning System
Telkomvision tahun 2011-2012. Saat ini tercatat sebagai
mahasiswa S1 jurusan Pendidikan IPS Universitas Negeri
Jakarta.

Fiky Purnamasari. Menyelesaikan pendidikan di SDN Klender


07 tahun 2006, SMPN 198 Jakarta tahun 2009, SMAN 50
Jakarta Jurusan IPS tahun 2012. Saat ini tercatat sebagai
mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Pendidikan IPS 2012 .

Leni Nurul Hikmah. Menyelesaikan pendidikan di SDN


SUKARATU 5, tahun 2007, MTS MII
Cidangiang PANDEGLANG tahun 2010,
MAN 1 PAndeglang 2012, dan saat ini sedang
kuliah di UNIVERSITAS NEGRI JAKARTA
di jurusan PENDIDIKAN IPS.

Nasopah.Tanggal Lahir: Jakarta, 15 Februari 1994


NIM: 4915127059
Jurusan: P.IPS Non Reg
Universitas : Universitas Negeri Jakarta

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

25

Alamat: Jln. Tanah koja rt:012rw:02 no:52 cengkareng,


Jakarta barat

Refisia Caturasa. Lahir di Indramayu, pada tanggal 31


Oktober 1994. Anak ke 3 dari 3 bersaudara.Telah
Menyelesaikan pendidikan di;
- SD Sukamelang II pada tahun 2006,
- SMPN 1Kroya pada tahun 2009,
- SMAN 1 Kandanghaur pada tahun 2012,
- dan sekarang sedang menempuh gelar S1 di Universitas
Negeri Jakarta Jurusan P.IPS.

Virda Ismi Aulia. Menyelesaikan pendidikan di SD


Muhammadiyah 10 Grogol tahun 2006, SMP Sumbangsih
Grogol tahun 2009, SMAN 16 Jakarta tahun 2012. Saat ini
sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri
Jakarta Pendidikan IPS.

Zehra Asrti N. Menyelesaikanpendidikan di SDN 05 pondok


kelapatahun 2006, SMPN 51jakartatahun 2009, SMAN 44
Jakarta

Jurusan

IPS

tahun

2012.

Saatinitercatatsebagaimahasiswi di UniversitasNegeri Jakarta


FakultasIlmuSosialJurusanPendidikan IPS 2012 .

http://statistikapendidikan.com
Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

26

Anda mungkin juga menyukai