Statistik
Sosial
Penyajian Data :
Distribusi Frekuensi,
Tabel Distribusi
Frekuensi
04
Sains dan Teknologi Farmasi MK85003 Tyas Eka Kurnia, M.T
Abstract Kompetensi
Mata Kuliah ini membahas tentang Setelah mengikuti mata kuliah ini
prinsip-prinsip statistik deskriptif dan mahasiswa mampu menganalisis
statistik induktif terutama yang sering permasalahan dalam ruang lingkup ilmu
digunakan dalam ilmu komunikasi. komunikasi dengan menggunakan
Semua prinsip-prinsip statistic induktif
dilakukan dengan manual dan juga prinsip-prinsip statistik, dengan tetap
program SPSS. berhubungan dengan matakuliah
metode penelitin dan MPK.
I. Distribusi Frekuensi
A. Cara Penyajian Data
Data hasil pengumpulan data baik berasal dari populasi ataupun sampel, untuk
keperluan pengolahan, analisis, kesimpulan hingga pelaporan perlu disusun, disajikan
dalam bentuk yang baik sehingga dapat dibaca, dimengerti dan mampu memberikan
gambaran ataupun keterangan dengan jelas.
- Tabel kontigensi
- Grafik batang
- Grafik Histogram
- Grafik Polygon
- Kurva ogive
- Diagram daun
- Pie chart
- Boxplot, dsb.
B. Statistik Deskriptif
1. Statistika Deskriptif adlh metode2 yg berkaitan dgn pengumpulan & penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yg berguna.(Ronald E. Walpole : 2001)
3. Dengan statistik deskriptif kumpulan data yg diperoleh akan tersaji dengan ringkas
dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yg ada.
C. Bentuk Tabel
1. Distribusi frekuensi
c. Susunan data menurut kelas-kelas tertentu atau kategori tertentu dalam sebuah
daftar. Data yang sudah dirangkum dalam distribusi frekuensi dinamakan data
kelompok.
d. Tujuan: mendapatkan informasi lebih dalam tentang data yang ada yang tidak dapat
secara cepat diperoleh dengan melihat data aslinya.
Batas Bawah
‘17
KelasSosial l
3 Statistika
Tyas Eka Kurnia, M.T
Batas Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Atas Kelas
e. Langkah membuat tabel distribusi frekuensi
k=1+3,3log(n)
K= banyak kelas,
(hasil dibulatkan ke atas)
n= banyak data
- Untuk komposisi kelas, perhatikan bahwa kelas tidak tumpang tindih (lihat batas atas
dan batas bawah kelas dibawahnya. Untuk kelas berikutnya diperoleh dari batas atas
kelas sebelumnya ditambah satu satuan.
- Bila tabel distribusi frekuensi akan digunakan untuk membuat histogram atau poligon,
maka komposisinya diubah ke bentuk batas kelas, yaitu dengan menggunakan rumus
BBK-0,5 & BBA+0,5
- fr= fi/nx100%
c. Dmax=144
e. k=1+3,3log(n)
k=1+3,3log(40)
k=1+3,3(1.602)=6,286=7
II. Tabel
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya
disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok kelompokkan
(ungrouped data). (Sudijono Anas.2009: 39)
Contoh : TABEL Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi Manajemen Proyek dari
40 Orang Mahasiswa UMB.
‘17 Statistika
Total Sosial l 40 = N Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Tyas Eka Kurnia, M.T http://www.mercubuana.ac.id
Dalam Tabel 5.2.1 itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Manajemen Proyek dari sejumlah 40
orang Orang Mahasiswa UMB. berbentuk Data Tunggal,sebab nilai tersebut tidak
dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik
yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka
tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok angka.
Data disajikan memalui Tabel5.2.2 berbentuk Data Kelompokkan (Grouped
Data).Adapun huruf N yang terdapat pada lajur “Total” (baik yang terdapat pada Tabel 5.2.1
maupun Tabel 5.2.2) adalah singkatan dari Number atau Number of Gases yang berarti
“jumlah frekuensi” atau “jumlah hal yang diselidiki”,atau “jumlah individu”
Contoh:
TABEL Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60 orang Dosen Manajemen
Proyek yang Bertugas di UMB
Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60 = N
Dimaksud dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu jenis tabel
statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu
ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. (Sudijono
Anas.2009: 41)
Contoh:
Nilai
(X)
8 7 40 = N 7
7 18 33 25
6 5 15 30
5 10 10 40 = N
Total : 40 = N - -
TABEL 2
Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Dosen Manajemen Proyek yang bertugas di
UMB.
Usia
50 - 54 5 50 = N 5
44 - 49 9 45 14
39 - 43 13 36 27
34 - 38 6 23 33
29 - 33 7 17 40
24 – 28 10 10 50 = N
Total : 50 = N - -
Tabel 1 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Tunggal, sebab data
yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-kelompokkan. (lihat
kolom 1). Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni frekuensi sebelum diperhitungkan
frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari bawah ( ),
dimana angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja
sebagai berikut: 10 + 5 = 15; 15 + 18 = 33; 33 + 7 = 40. Hasil penjumlahan akhir dari
frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan N (disini N = 40). Kolom 4 memuat frekuensi
Kumulatif yang dihitung dari atas ( ), di mana angka-angka yang terdapat pada kolom ini
dieroleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut; 7 + 18 = 25; 25 + 5 = 30; 30 + 10 =
40 = N.
Adapun Tabel 2 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompokan,
sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data kelompokkan. Tentang keterangan
atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya sama seperti keterangan yang telah
dikemukakan untuk di atas.
1. Merupakan fraksi atau proporsi frekuensi setiap kelas terhadap jumlah total.
3. Distribusi frekuensi relatif merupakan tabel ringkasan dari sekumpulan data yang
menggambarkan frekuensi relatif untuk masing-masing kelas.
Contoh :
TABEL 3 Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang Nilai-nilai THB Dalam
Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai F Persentase
(X) (p)
8 7 17.5
7 18 45.0
6 5 12.5
5 10 25.0
Total: 40 = N 100.0 = p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom 3
tabel 5.2.5, digunakan rumus:
P= x 100%
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh
dari:
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
Usia Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total : 50 = N 100.0 = ∑ p
Daftar Pustaka
- Kirk, Roger E. (1995). Experimental Design Procedural Sciences. New York:
Brooks/Cole. ITP (An International Thomson Publishing Company).
- Moleong, Lexy J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Kazmier, Leonard J., 2005, Statistik untuk Bisnis, Diterjemahkan oleh: P.A. Lestari,
Erlangga, Jakarta.
- Walpole, Ronal E. (1993). Pengantar Statistik (edisi ke 3). Telah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia oleh Ir. Bambang Sumantri, judul aslinya Indroduction to statistic.
(1982). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
k = 1 + 3,3 log n
i = j/k
i = 82/9
i = 9,1 (dibulatkan 9)
Eits, tunggu dulu. Ternyata dai tabel tersebut ada nilai yang ga bisa masuk yaitu 92 dan 93.
Apakah solusinya tinggal menambah satu kelas lagi yaitu
92 – 100
Tidak!!!
i = 9,1 pembulatan i = 9. Nah ternyata i = 9,1 boleh kok kiat bulatkan jadi 10, karena ada data
yang tidak masuk.
Perhatikan!
Menurut saya data akan terlihat lebih bagus jika tepat di tengah-tengah.
Dari selisih kita dapatkan 0 + 7 = 7, kita bagi dua diperoleh 3,5. Agar data lebih ke tengah
kita kurangi bats atas dengan 3 atau 4 sedangkan batas kita kurangi dengan 3 atau 4. Yang
pasti kalau batas bawah dikurang 3, maka batas atas dikurang 3 juga.
Contoh soal : Diberikan data mentah tentang gaji bulanan 50 pegawai honorer
dalam ribuan rupiah.
138 164 150 132 144 125 149 157 118 124
144 152 148 136 147 140 158 146 128 135
168 165 126 154 138 118 178 163 137 143
135 140 153 135 147 142 173 146 146 150
142 150 135 156 145 145 161 128 155 162
Dari data diatas, buatlah daftar distribusi frekuensi dari gaji tersebut.
Untuk menjawab soal diatas, langkah – langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Range (R).
Range dapat diartikan sebagai jarak antara data terkecil sampai
terbesar atau selisih antara data terbesar sampai terkecil. Dari contoh
diatas :
Range (R) = Data terbesar – data terkecil
= 178 – 118
= 60
Menentukan Jumlah Kelas (k).
Interval atau panjang kelas adalah bebas, kelas dapat berinterval 3,
5, 10, dsb.
Cara menentukan jumlah kelas (k) yang paling sederhana adalah dengan
Rumus :
Dari contoh diatas, jika interval kelas adalah 9, maka jumlah kelas adalah
: 60 : 9 = 6,67 » 7 (dibulatkan).
Ada cara lain untuk menentukan jumlah kelas, yaitu dengan rumus
STURGES, yang formulasinya sebagai berikut :
Jumlah kelas (k) = 1 + 3,3 log n ( 2.2 )
GAJI
KELAS TALLY FREKUENSI
( Dalam Ribuan )
I 118 – 126 //// 5
II 127 – 135 //// // 7
III 136 – 144 //// //// / 11
IV 145 – 153 //// //// //// 14
V 154 – 162 //// // 7
VI 163 - 171 //// 4
VII 172 - 180 // 2
TOTAL 50
Jika frekuensi dinyatakan dalam persentasi terhadap total frekuensi,
maka tabel tersebut dinamakan tabel frekuensi relatif. Jumlah frekuensi
dari semua nilai yang lebih kecil dari limit atas dari suatu interval kelas
sampai dengan dan termasuk kelas yang bersangkutan disebut frekuensi
kumulatif. Jika frekuensi kumulatif dinyatakan dalam bentuk hasil
pembagiannya dengan total frekuensi disebut frekuensi kumulatif relatif.