Anda di halaman 1dari 18

Makalah Statistika Dasar

Pengenalan Statistik

Disusun Oleh :

Farhan Fadilah (06081281823024)

Siti Aisyah (06081281823025)

Rosyidah Aryani (06081281823026)

Ragil Indah Pratiwi (06081281823068)

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.

Jeri Araiku, S.Pd., M.Pd.

Novita Sari, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

1
Daftar Isi

Daftar Isi ..................................................................................................................................... i


A. Pengertian Statistik dan Statistika ......................................................................................... 1
B. Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial ...................................................................... 2
1. Statistika Deskriptif ........................................................................................................ 2
2. Statistika Inferensial........................................................................................................ 3
3. Perbedaan Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial .............................................. 5
C. Macam-macam Data Statistik ............................................................................................... 5
1. Menurut Sifatnya ............................................................................................................ 5
2. Menurut Cara Memperolehnya ....................................................................................... 6
3. Menurut Sumbernya........................................................................................................ 7
4. Menurut Pengumpulan .................................................................................................... 7
5. Berdasarkan Sifat Angka ................................................................................................ 8
6. Berdasarkan CaraMenyusunAngkanya:.......................................................................... 8
7. Berdasarkan Bentuk Angkanya....................................................................................... 8
D. Pengumpulan Data Statistik .................................................................................................. 9
E. Penyajian Data dan Aplikasi pada Data Penelitian ............................................................. 10
1 Penyajian Data Statistik ................................................................................................ 10
1) Angka-angka yang ringkasan (Summary Figure) ..................................................... 10
2) Tabel .......................................................................................................................... 11
3) Grafik ........................................................................................................................ 12
2 Aplikasi Statistik pada Data Penelitian ......................................................................... 14
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 16

2
A. Pengertian Statistik dan Statistika
“Genggam data, kuasai dunia”, begitulah semboyan Badan Pusat Statistik RI.
Sebagai Salah satu cabang ilmu matematika yang banyak membantu kehidupan manusia,
statistika telah digunakan baik dalam pedagangan, bisnis, pendidikan, maupun
pengambilan keputusan dalam dunia politik. Dulu statistika hanya digunakan untuk
menggambarkan keadaan dan menyelesaikan problem-problem kenegaraan saja seperti
perhitungan banyaknya penduduk, pembayaran pajak, mencatat pegawai yang masuk dan
keluar, membayar gaji pegawai dan lain sebagainya. Sekarang, di era globalisasi ini
hampir semua bidang kehidupan manusia menggunakan statistika sebagai alat bantu dalam
menyelesaikan berbagai masalah dan pengambilan keputusan.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan terutama penelitian kuantitatif, akan


didapat data yang berbentuk angka-angka. Data tersebut belum dapat memberikan
informasi kepada kita mengenai keadaan objek penelitian yang kita lakukan. Sehingga
diperlukan pengetahuan baru yang dapat menghantarkan kita pada analisa yang tepat
terhadap data yang dihasilkan melalui penelitian maupun pengamatan tersebut.
Pengetahuan tentang cara penganalisaan data tersebut dinamakan dengan statistika atau
ilmu statistik.

Statistik berasal dari kata state (Yunani) yaitu negara dan digunakan untuk urusan
negara. Pada saat ini istilah statistik dapat berkaitan dengan beberapa istilah, yaitu
statistik, statistika dan metode statistik atau metode statistika. Berikut merupakan defenisi
dari ketiga penggunaan kata statistik tersebut.

Definisi Statistik : Statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang berbentuk angka-angka
disusun dalam bentuk tabel dan diagram yang mendeskripsikan suatu permasalahan.
Statistik adalah informasi yang mendeskripsikan suatu permasalahan.

Definisi Statistika : Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara


pengumpulan data, pengolahan data atau analisanya dan penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data.

Definisi metode statistika : Metode Statistika adalah cara penggunaan statistika secara
tepat untuk menghasilkan informasi yang tepat dan dapat dipercaya.

1
Pada saat ini statistik dan statistika sering digunakan dengan pengertian yang
sama, sehingga ketika dikatakan statistik dapat berarti sebagai ilmu statistik atau statistika
dan bisa juga sebagai metode statistika. Penggunaan kata statistik sebagai pengetahuan
yang serupa dengan statistika tidaklah tepat, namun jika kita tetap hendak menggunakan
kata statistik maka harus ditambahkan kata ilmu hingga menjadi ilmu statistik sebagai
padanan kata yang sama dengan statistika. (Jaya dan Ardat, 2013:2–3)

B. Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial

1. Statistika Deskriptif

Walpole (1995:2) mendefinisikan Statistika Deskriptif adalah metode-metode


yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif
memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik
inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar.

Statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan menggambarkan dan


menganalisa suatu hasil penelitian atau pengamatan tetapi tidak sampai pada suatu
penarikan kesimpulan. Statistik deskriptif hanya melakukan pemaparan data apa adanya
saja, menunjukkan distribusi dari data tetapi tidak melakukan penilaian terhadap data itu.
(Jaya dan Ardat, 2013:3).

Statistika deskriptif biasanya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi


(mean, modus, median, varians, simpangan baku dan ukuran lainnya), grafik, bar -
diagram, histogram, polygon, dll. Dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh
akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data
yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran
pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

1. Ukuran pemusatan data (measures of central tendency). Ukuran pemusatan data


yang sering digunakan adalah distribusi frekuensi. Ukuran statistik ini cocok
untuk data nominal dan data ordinal (data kategorik). Sementara nilai mean adalah
ukuran pemusatan data yang cocok untuk data continuous. Ukuran deskriptif lain
untuk pemusatan data adalah median (nilai tengah) dan modus (nilai yang paling
sering muncul).

2
2. Ukuran penyebaran data (measures of spread). Ukuran penyebaran data yang
sering digunakan adalah standar deviasi. Ukuran penyebaran data ini cocok
digunakan untuk data numerik atau continuous. Sementara untuk data kategorik,
nilai range merupakan ukuran yang cocok.

Selanjutnya Hasan (2001:7) menjelaskan : Statistik deskriptif atau statistik


deduktif adalah bagian dari statistik mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian
data sehingga muda dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan
atau fenomena. Dengan kata statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala,
atau persoalan.

Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada. Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif
mencakup :

1. Distribusi frekuensi beserta bagianbagiannya seperti :


a. Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif);
b. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya);
c. Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku,
dan sebagianya);
d. Kemencengan dan keruncingan kurva
e. Angka indeks.
f. Times series/deret waktu atau berkala.
g. Korelasi dan regresi sederhana.

Suryoatmono (2004:18) menyatakan: Statistika Deskriptif adalah statistika yang


menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan
mengenai kelompok itu saja

2. Statistika Inferensial

Walpole (1995:2) juga mendefinisikan Statistika Inferensial mencakup semua


metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya.

3
Menurut Santoso (2004) statistika inferensial adalah statistika yang menggunakan
data sampel untuk membuat estimasi, keputusan, prediksi, dan generalisasi terhadap
kumpulan data yang lebih besar. Generalisasi yang berhubungan dengan Statistika
Inferensial selalu mempunyai sifat tak pasti, karena kita mendasarkan pada informasi
parsial yang diperoleh dari sebagian data. Untuk memperhitungkan ketakpastian ini,
pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan.

Statistika inferensial diperlukan jika peneliti memiliki keterbatasan dana sehingga


untuk lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel yang lebih
sedikit dari populasi yang ada. Pada statistika inferensial, dilakukan prediksi. Statistik
inferensial membutuhkan pemenuhan asumsi-asumsi. Asumsi paling awal yang harus
dipenuhi adalah sampel diambil secara acak dari populasi. Hal tersebut diperlukan karena
pada statistika inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi. Asumsi-asumsi lain
yang perlu dipenuhi mengikuti alat analisis yang digunakan.

Terdapat dua macam Statistika Inferensial yaitu statistik parametrik dan non
parametrik.

a. Statistika parametrik terutama digunakan untuk menganalisis data interval atau


rasio yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Ciri-cirinya yaitu:
1. Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan data interval atau rasio
2. Mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar
normal atau tidak.

Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2


sampel), korelasi product moment pearson, regresi, Perancangan Percobaan (1 or
2-way ANOVA parametrik), dll.

3. Statistika non parametrik digunakan terutama untuk menganalisis data nominal


dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi, jadi tidak harus normal. Ciri-ciri
statistika non parametrik yaitu:
1. Membutuhkan data dengan data ordinal dan nominal
2. Merupakan statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran
parameter populasi, baik normal atau tidak).

4
Contoh metode Statistika non-parametrik: Binomial test, Korelasi spearman rank,
Kendal tau, Chi-square test, Median test, Rank, Wilcoxon, dll.

3. Perbedaan Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial

a. Statistika Deskriptif
1. Tanpa analisis, tanpa generalisasi, tanpa pengujian hipotesis, dan hanya
melakukan perhitungan-perhitungan saja.
2. Hanya mampu menggambarkan karakteristik data.
3. Tidak bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan pada tingkat populasi.

b. Statistika Inferensial
1. Menggunakan analisis, generalisasi, pengujian hipotesis (uji t,z,F).
2. Memberikan analisis yang lebih mendalam.
3. Bisa digunakan untuk menarik kesimpulan pada tingkat populasi.

C. Macam-macam Data Statistik

Berikut diberikan macam-macam data yang ditinjau dari beberapa segi.:

1. Menurut Sifatnya
Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Data Kualitatif
Adalah data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh:
 Harga emas hari ini mengalami kenaikan.
 Sebagian dari produksi barang“𝐴” pada perusahaan “𝑥” rusak.
b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan.
Contoh:
 Luas bangunan hotel itu adalah5700𝑚2 .
 Tinggi badan Sandy mencapai170𝑐𝑚.
 Banyak perguruan tinggi di kota"𝐵" ada 4 buah.

5
Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

b.1. Data Diskrit

Adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.


Dan tidak mungkin berbentuk pecahan.

Contoh:

 Banyak kursi yang ada di ruangan ini ada75 buah.


 Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang.
 Banyak anak pada keluarga Ali ada3 orang.

b.2. Data Kontinu

Adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.

Contoh:

 Panjang benda itu adalah15 𝑐𝑚.


 Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah130 𝑘𝑚.
 Berat badan Adi adalah 58 𝑘𝑔.

2. Menurut Cara Memperolehnya


Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta
diperoleh langsung dari objeknya. Bisa dengan:
 Wawancara langsung
 Wawancara tidak langsung
 Pengisian kursioner
Contoh:
 Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui
jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-
petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga-rumah
tangga yang ada di Indonesia.
 Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin mengetahui jumlah konsumsi
susu yang diminum oleh masyarakat di Kelurahan Kejaksaan, maka

6
petugas dari perusahaan tersebut secara langsung mendatangi rumah
tangga-rumah tangga yang ada di Kelurahan Kejaksaan.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-
publikasi. Data dapat diperoleh dari:
 BPS (Badan Pusat Statistik)
 Bank Indonesia
 Diknas
Contoh:
 Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk
di sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat
memperolehnya di BPS(website).

3. Menurut Sumbernya
Dalam hal ini,data dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Data Internal
Yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan suatu organisasi.
Contoh:
 Data keuangan sebuah perusahaan.
 Data produksi sebuah pabrik mi instan.
 Data personalia sebuah koperasi, dll.
b. Data Eksternal
Yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar suatu organisasi.
Contoh:
Bagi sebuah perusahaan eceran daging, data daya beli masyarakat adalah
data eksternal, data permintaan, data konsumsi, dll.

4. Menurut Pengumpulan
Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu
yang bisa menggambarkan keadaan /kegiatan waktu tersebut.
Contoh:
Hasil Sakernas tahun 1988 menggambarkan keadaan tenaga kerja di
Indonesia pada tahun 1988, dll.

7
b. Data Berkala (Time Series Data)
Yaitu data yang dikelompokkan dari waktu ke waktu sehingga ada
perkembangannya (trend) yang menunjukkan arah secara umum. Garis trend
sangat berguna untuk membuat ramalan (forecasting) yang digunakan pada
perencanaan.

5. Berdasarkan Sifat Angka


Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Data kontinu,
Yaitu data statistik yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang
sambung-menyambung
Contoh:
Data berat badan(𝑘𝑔): 40.3, 40.9, 50dst
b. Data diskrit, yaitu data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan,
Contoh:
Data jumlah siswa: 36, 40, 42dst

6. Berdasarkan CaraMenyusunAngkanya:
Dalam hal ini, data dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Data nominal,
Yaitu data statistik yang cara menyusunnya didasarkan pada klasifikasi
tertentu.
Contoh:
Jumlah mahasiswa pendidikan Matematika TA2011/2012 menurut tingkat
dan jenis kelaminnya.
b. Data Ordinal/Urutan,
Yaitu data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan pada
urutan/ranking.
Contoh:
Hasil nilai statistik berdasarkan ranking.
c. Data Interval
Yaitu data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal yang
sedang diteliti.

7. Berdasarkan Bentuk Angkanya


a. Data tunggal
8
Yaitu data statistik yang angka-angkanya merupakan satu unit atau satu
kesatuan, tidak dikelompokkan.
b. Data kelompok
Yaitu data statistik tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka, 50 − 55, 56 −
61 dst.

D. Pengumpulan Data Statistik


Data statistik dapat dikumpulkan dengan menggunakan prosedur yang sistematis.
Pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu:

1. Berdasarkan jenis cara pengumpulannya, dibedakan menjadi :


a. Pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data dengan terjun dan
melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti (populasi).
Pengamatan ini disebut juga penelitian lapangan.
b. Penelusuran literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada. Cara ini disebut juga
pengamatan tidak langsung.
c. Penggunaan kuesioner (angket), yaitu cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan/angket atau daftar isian terhadap objek
yang diteliti (populasi)
d. Wawancara (interviu), yaitu cara pengumpulan data dengan langsung
mengadakan tanya-jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara
yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.
2. Berdasarkan banyaknya data yang diambil, dibedakan menjadi :
a. Sensus, yaitu cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota
populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil
sensus disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value).
b. Sampling, yaitu cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari
elemen atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari
sampling disebut statistic atau data perkiraan (estimate value).

Data yang telah dikumpulkan (data mentah) kemudian diolah. Pengolahan data
adalah suatu proses untukmemperoleh data ringkasan dari data mentah dengan

9
menggunakan cara atau rumus tertentu. Data ringkasan yang diperoleh dapat berupa
jumlah (total), rata-rata (average), persentase (percentage) dan sebagainya.

E. Penyajian Data dan Aplikasi pada Data Penelitian

1 Penyajian Data Statistik


Setelah melalui proses produksi yang merupakan proses terakhir dari proses
pengolahan data, maka darat statistik sudah dianggap layak dan bersih untuk disajikan.
Penyajian data dilakukan untuk menganalisis asalah agar mudah dicari pemecahannya.

Agar data yang telah diolah gampang dibaca dan dimengerti oleh orang lain, perlu
disajikan dalam bentuk tertentu. Fungsi penyajian data antara lain:

1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan.


2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

Bagaian-bagian tabel data:

1. Kepala tabel
a. Nomor tabel
b. Judul tabel
2. Leher Tabel
3. Badan Tabel
4. Kaki Tabel
a. Keterangan-keterangan tambahan
b. Sumber data

Cara penyajian data dapat dilakukan berupa :

1) Angka-angka yang ringkasan (Summary Figure)

Contoh angka-angka ringkasan yang dengan segera memberikan informasi adalah

Rata-rata Harga Beras di Tingkat Perdagangan Besar/Grosir Indonesia (Rupiah/Kg)


Tahun 2018

10
Januari : 12276
Februari : 12414
Maret : 12299
April : 12035
Mei : 11943
Juni : 11907
Juli : 11936
Agustus : 11899
September : 11900
Oktober : 11926
November : 12013
Desember : 12106
Tahunan : 12054
(https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/963)

2) Tabel

Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori


tertentu dalam suatu daftar. Dalam tabel, data disusun secara alfabetis, geografis,
menurut besarnya angka, historis atau menurut kelas-kelas yang lazim.

Berdasarkan pengaturan datanya, tabel dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :

a. Tabel frekuensi, yaitu tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian
atau frekuensi suatu kejadian.
b. Tabel klasifikasi, yaitu tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokan
data. Jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu tabel klasifikasi tunggal dan
tabel klasifikasi ganda.
c. Tabel kontingensi, yaitu tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai
dengan rinciannya. Apabila bagian baris tabel berisikan 𝑚 baris dan bagian
kolom tabel berisikan 𝑛 baris maka didapatkan tabel kontingensi berukuran
𝑚 𝑥 𝑛.
d. Tabel korelasi, yaitu tabel yang menunjukkan atau memuat adanya korelasi
(hubungan) antara data yang disajikan.

11
Jumlah Anggota Rumah Tangga Usaha Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Anggota Rumah Tangga, 2018

(https://oganilirkab.bps.go.id/dynamictable/2019/07/22/96/jumlah-anggota-rumah-
tangga-usaha-pertanian-di-provinsi-sumatera-selatan-menurut-kabupaten-kota-dan-
jenis-kelamin-anggota-rumah-tangga-2018.html)

3) Grafik

Cross section data atau data berkala juga dapat disajikan dalam bentuk grafik. Grafik
dapat berupa grafik garis, grafik batangan/balok, grafik lingkaran, grafik gambar,
ataupun grafik berupa peta. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data secara
visual dari tabel. Grafik data dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :

a. Piktogram, yaitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang ari data
itu sendiri dengan skala tertentu.
b. Grafik batang atau balok, yaitu grafik data berbentuk persegi panjang yang
lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang
12
bersangkutan. Grafik batang dapat berupa grafik tunggal, berganda atau
komponen berganda.
c. Grafik garis, yaitu grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis
yang menghubungkan titik-titik pada bilangan. Digunakan dua garis yang saling
berpotongan dan saling tegak lurus (sistem salib sumbu). Pada garis horizontal
(sumbu 𝑋) ditempatkan bilangan yang sifatnya tetap (seperti tahun dan
ukuranukuran). Pada garis tegak(sumbu 𝑌) ditempatkan bilangan yang sifatnya
berubah-ubah (seperti harga, biaya dan jumlah).
d. Grafik lingkaran, yaitu grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi
juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian dari keseluruhan data
dinyatakan dalam persen. Ada dua cara untuk membuat grafik lingkaran, yaitu :
1) Membagi keliling lingkaran menurut data-data yang ada.
2) Membagi lingkaran menurut dara yang ada dengan menggunakan busur
derajat.
e. Kartogram atau peta statistik, yaitu grafik data berupa peta yang menunjukkan
kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil pertambangan, dan
sebagainya.

Berikut adalah contoh Grafik Inflasi di Indonesia dalam 3 Tahun Terakhir

(https://www.bps.go.id/)

13
2 Aplikasi Statistik pada Data Penelitian

Penelitian tentu saja dapat dilakukan tanpa bantuan dari statistik, ini berlaku
terutama pada penelitian kualitatif yang mengutamakan analisa berbentuk analitik.
Namun tidak selalu penelitian kualitatif tidak membutuhkan bantuan statistik. Hal ini
dikarenakan ketika dilakukan penelitian kualitatif, data yang dihasilkan tidak saja
berbentuk kata-kata namun dapat juga berupa angka-angka dimana satistik diperlukan
untuk menjelaskannya. Hanya saja dalam penelitian kualitatif statistik yang diperlukan
tidak seperti pada penelitian kuantitatif, pada penelitian kualitatif statistik yang digunakan
hanya berupa statistik deskriptif. Pada penelitian kualitatif statistik tidak digunakan untuk
menarik kesimpulan.

Sedangkan dalam penelitian kuantitatif statistik tidak dapat ditinggalkan, karena


dimulai dari penentuan sampel penelitian hingga penarikan kesimpulan memerlukan
statistik. Statistik mempunyai peran yang sangat besar pada penelitian kuantitatif.

Berikut akan diberikan beberapa pengaplikasian/penerapan statistik dalam


penelitian kuantitatif:

1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu
populasi. Penggunaan statistik dalam menentukan jumlah sampel penelitian dapat
memberikan jumlah sampel yang representatif terhadap jumlah populasi sehingga
jumlah sampel yang ditentukan lebih dapat di pertanggung jawabkan. Statistik
membantu peneliti untuk menentukan berapa jumlah sampel yang tepat untuk
dapat mewakili populasi penelitian.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrumen
digunakan untuk penelitian, maka harus di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dahulu. Sehingga data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya.
Selain itu statistik juga diperlukan untuk menentukan daya pembeda tes dan
tingkat kesukaran tes.
3. Membantu peneliti menyajikan data hasil penelitian sehingga data lebih
komunikatif. Teknik-teknik penyajian data ini antara lain: tabel, grafik, diagram
lingkaran, dan piktogram atau yang didalam statistik dinamakan dengan statistik
deskriptif.

14
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis Penelitian yang diajukan. Dalam
hal ini statistik yang digunakan antara lain: korelasi, regresi, T- test, Anava, Chi
kuadrat dll. Dengan statistik kita dapat mengambil kesimpulan yang tepat
mengenai keadaan populasi dan sampel penelitian melalui data yang dihasilkan
oleh penelitian yang kita lakukan.
5. Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul

15
Daftar Pustaka

Herrhyanto, Nur dan Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar Cetakan ke-19. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Walpole, Ronal E.. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Jaya, Indra dan Ardat. 2013. Penerapan Statistik untuk Pendidikan. Bandung:
Citapustaka Media Perintis. (diakses melalui:
http://repository.uinsu.ac.id/2500/1/ISI%20PENERAPAN%20STATISTIK%20A
RDAT.pdf)

Rasyad, Rasdihan. Metode Statistik Deskriptif untuk Umum. Grasindo. (diakses malalui:
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=_M5oaTSIxaoC&oi=fnd&pg=P
P8&dq=statistik+deskriptif&ots=5_jKChUCJX&sig=jIC_eIsVQRpi3Km2yoFdc
7jwb-k&redir_esc=y#v=onepage&q=statistik%20deskriptif&f=false)

Nasution, Leni Masnidar. 2017. Statistik Deskriptif. Jurnal Hikmah Volume 14.
(diakses melalui: http://jurnalhikmah.staisumatera-
medan.ac.id/index.php/hikmah/article/viewFile/8/11)

https://ilma69.files.wordpress.com oleh Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.

http://www.en.globalstatistik.com oleh Ayat Hidayat, S.Si, MBA

16

Anda mungkin juga menyukai