Anda di halaman 1dari 18

TENDENSI SENTRAL ( PEMUSATAN DATA )

Dosen Pengampu : Lutphi Safahi, M.Pd

Kelompok 6

Annisa Ratna Suci 1701125034

Widy Aprilia Ayuningtias 1701125036

Kelas 5B

Mata Kuliah : Statistik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kita panjatkan


kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta nikmat
sehat sehingga penyusunan makalah “ TENDENSI SENTRAL ( PEMUSATAN
DATA) ” guna memenuhi tugas, sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita
selalu berpegang teguh pada sunnahnya Aamiin... Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna
bagi Mahasiswa pada umumnya, dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.

Jakarta, 29 September 29, 2019

Penulis.

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya statistika ialah sebuah konsep dalam bereksperimen,
menganalisa data yang bertujuan untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan
biaya dengan memperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan definisinya
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan
data. Sedangkan statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan
algoritma statistika pada suatu data. Data sendiri merupakan kumpulan fakta
atau angka.
Disadari atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk
menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana
masa datang. Sebagai seorang mahasiswa sudah sewajarnya kita melakukan
berbagai kegiatan dan penelitian apalagi sebagai mahasiswa kesehatan
masyarakat. Tidak dipungkiri keberadaan statistik sangat penting untuk
membantu mengumpulkan dan mengolah data yang didapatkan ketika
melakukan penelitian. Perlu diketahui bahwa tidak semua data dapat diolah
dengan cara yang sama. Ada berbagai metode dan cara pengolahan data
sesuai dengan karakteristik data. Untuk itu statistik memberikan cara-cara
pengumpulan, penyusunan data menjadi bentuk yang lebih mudah untuk
dianalisis sehingga dapat memberikan informasi yang jelas sebagai
petunjuk di dalam pengambilan keputusan dengan metode yang sesuai
dengan karakteristik data yaitu dengan adanya tendensi sentral.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang
mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan
pengamatan). Tendensi sentral sering sekali digunakan untuk mengetahui
rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data (median), nilai yang

4
sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak lagi yang dapat
dihitung dalam tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat
dilakukan dengan tepat. Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi
sentral sangat penting sehingga pengetahuan terhadap tendensi sentral
sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal tersebutlah dibuat makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tendensi Sentral ?
2. Bagaimana menghitung Mean ?
3. Bagaimana menghitung Median ?
4. Bagaimana menghitung Modus ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tendensi Sentral


Pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa tiap orang tidak
menunjukkan kesamaan dalam sesuatu hal. Kecerdasan, tinggi badan,
berat badan, penghasilan, dan sebagainya, bagi tiap orang kebanyakan
tidaklah sama. Kalau yang kita selidiki itu “kecerdasan”, maka akan
kita lihat bahwa sebagian besar dari orang yang kita selidiki mempunyai
kecerdasan yang “normal”. Dan bilamana kita ambil angka 100 sebagai
indeks (ukuran) normalitas makan sebagian besar orang yang kita
selidiki akan mempunyai angka di sekitar 100.
Salah satu tugas dari statistic adalah mencari suatu angka di sekitar
mana nilai-nilai dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi
pusat sesuatu distribusi disebut “tendensi sentral”. Tendensi Sentral
adalah Ukuran pemusatan data yang ditujukan untuk menggambarkan
suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus
data (himpunan pengamatan).
Ada tiga macam tendensi sentral yang sangat penting untuk
dibicarakan di sini. Ketiga tendensi sentral itu adalah Mean, Median,
dan Modus. Ketiganya mempunyai cara-cara menghitung yang berbeda-
beda, dan mempunyai arti yang berbeda pula sebagai alat untuk
mengadakan deskripsi sesuatu distribusi.

B. Ukuran Tendensi Sentral


a) MEAN
Arti dari pada mean tidak lain dalah “angka rata-rata”. Istilah
Mean akan tetap dipakai di sini karena sudah lazim digunakan dalam
statistic. Dari segi aritmetik Mean adalah “jumlah nilai-nilai dibagi
dengan jumlah individu”.

6
Mencari rata rata hitung secara umum dapat ditentukan dengan
rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
1. Mean untuk data tunggal
Dirumuskan dengan :
∑𝑋 𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3+. . … . +𝑋𝑛
⃗⃗⃗
𝑋 = =
𝑛 𝑛
Keterangan :
⃗⃗⃗
𝑋 : rata rata hitung ( mean )
X : wakil data
n : jumlah data

contoh soal :
Hitunglah rata-rata hitung dari nilai 7, 6, 3, 4, 8, 8 !
penyelesaian
∑𝑋 7+6+3+4+8+8 36
⃗⃗⃗
𝑋 = = = =6
𝑛 6 6

Jika data muncul dengan frekunsi-frekuensi maka rata-rata hitung


atau mean dapat ditentukan dengan cara berikut :

∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥̅ =
∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖

Contoh :

Berikut ini data nilai PR lima siswa selama semester ganjil

Nilai (𝑥𝑖 ) frekuensi(𝑓𝑖 ) 𝑥𝑖 𝑓𝑖

70 5 350
69 6 414
45 3 135

7
80 1 80
56 1 56

∑ 𝑓𝑖 = 16 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 = 1035

∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 1035
𝑥̅ = 𝑛 = = 64,6
∑𝑖=1 𝑓𝑖 16

2. Mean untuk data kelompok


Untuk data – data berkelompok, mean dihitung dengan
menggunakan 3 metode , yaitu metode biasa, metode simpangan
rata-rata, dan metode coding.
1) Metode biasa
Apabila telah dibentuk distribusi frekuensi biasa, dengan fi
= frekuensi pada interval kelas ke-i , Xi = titik tengan interval
kelas ke-i, maka mean dapat dihitung dengan rumus :

∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖

Contoh soal :
Tentukan mean dari table berikut !
Berat Badan (kg) Banyak nya Mahasiswa (f )
60 – 62 10
63 – 65 25
66 – 68 32
69 – 71 15
72 – 74 18

Penyelesaian :

8
Berat Titik Banyak nya
Badan tengah Mahasiswa (f ) f.x
(kg) (X)
60 – 62 61 10 610
63 – 65 64 25 1.600
66 – 68 67 32 2.144
69 – 71 70 15 1.050
72 – 74 73 18 1.314
jumlah - 100 6.718

∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 6.718
𝑥̅ = = = 67,18
∑ 𝑓𝑖 100

2) Metode simpangan rata-rata


Apabila M adalah rata-rata hitung sementara maka rata-
rata hitung dapat dihitung dengan rumus :
∑ 𝑓𝑑
𝑥̅ = 𝑀 +
∑ 𝑓𝑖
Ket :
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik
tengah kelas dengan frekuensi terbesarnya (titik tengah kelas
modus)
d=X–M
X = titik tengah interval kelas
M = frekuensi

9
Contoh soal :
Tentukan rata-rata tabel dibawah ini dengan metode
simpangan rata-rata!
Berat Badan (kg) Banyak nya Mahasiswa (f )
60 – 62 10
63 – 65 25
66 – 68 32
69 – 71 15
72 – 74 18

Penyelesaian :

Dari distribusi frekuensi tersebut, titik tengah kelas modus


adalah 67 makan M = 67.

Berat Badan
f X d=X-M fd
(kg)
60 – 62 10 61 -6 -60
63 – 65 25 64 -3 -75
66 – 68 32 67 0 0
69 – 71 15 70 3 45
72 – 74 18 73 6 108
jumlah 100 - 0 18

∑ 𝑓𝑑
𝑥̅ = 𝑀 +
∑ 𝑓𝑖

18
= 67 +
100

𝑥̅ = 67,18

10
3) Metode coding
Metode coding sering digunakan apabila dijumpai nilai-
nilai dalam data yang berupa bilangan-bilangan besar. Pada
dasarnya, metode ini merupakan penjabaran dari metode
simpangan rata-rata. Dirumuskan :
∑ 𝑓𝑢
𝑥̅ = 𝑀 + 𝐶 ×
∑ 𝑓𝑖
Ket :
M = rata-rata hitung sementara
C = panjang kelas
u = 0, ±1, ±2, ….
𝑑
= , dengan d = X – M
𝐶

Contoh soal :
Tentukan rata-rata hitung (mean) dibawah ini dengan
menggunakan metode coding!
Berat Badan (kg) Banyak nya Mahasiswa (f )
60 – 62 10
63 – 65 25
66 – 68 32
69 – 71 15
72 – 74 18
Penyelesaian :
Diketahui bahwa
C = 62,5 – 59,5 = 3, sehingga
𝑑
u= dan M = 67
3

11
Berat Badan
f X d u fu
(kg)
60 – 62 10 61 -6 -2 -20
63 – 65 25 64 -3 -1 -25
66 – 68 32 67 0 0 0
69 – 71 15 70 3 1 15
72 – 74 18 73 6 2 36
jumlah 100 - 0 0 6

∑ 𝑓𝑢
𝑥̅ = 𝑀 + 𝐶 x
∑ 𝑓𝑖

6
= 67 + 3 ×
100

= 67,18

b) MEDIAN
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50 persen dari
frekuensi distribusi sebelah atas dan 50 persen frekuensi distribusi
sebelah bawah. Jika jumlah data ganjil makan nilai median adalah
satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data
genap maka mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang
berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua.
Atau juga bisa dikatakan median adalah nilai tengah dari data yang
ada setelah data diurutkan.
1. Median data tunggal
Posisimedian:
(𝒏 + 𝟏)
𝐏𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚𝐧 =
𝟐

12
Contoh :
Berikut ini adalah skor tes prestasi 9 karyawan PT. Brawijaya
78 56 66 94 48 82 80 70 76

Median skor tes 9 karyawan tersebut ditentukan dengan cara :

No urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai 48 56 66 70 76 78 80 82 94

Letak Median = 9 + 1
2
Jadi letak median pada urutan data ke 5 yaitu nilai 76

2. Median data kelompok

1⁄ 𝑛 − 𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 ( 2 )
𝑓

Keterangan: b = batas bawah kelas median

p = panjang kelas median

n = ukuran sampel atau banyak data


F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas
median
f = frekuensi kelas median

Contoh : berikut ini data nilai 80 siswa

13
NILAI UJIAN 𝑓𝑖

31-40 1
41-50 2
51-60 5
61-70 15
71-80 25
81-90 20
91-100 12
Jumlah 80
Setengah dari seluruh data adalah 40. Jadi median akan terletak
di kelas interval kelima. Sehingga diperoleh :

𝑏 = 70,5 𝑝 = 10 𝑓 = 25
𝐹 = 1 + 2 + 5 + 15 = 23

1⁄ 𝑛 − 𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 ( 2 )
𝑓

40 − 23
𝑀𝑒 = 70,5 + 10 ( ) = 77,3
25

c) MODUS
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data.
Modus sering disimbolkan dengan Mo. Cara mencari modus dapat
dibedakan antara data tunggal dan data kelompok.
1. Modus data tunggal
Dalam data tunggal, modus dapat dibatasi sebagai nilai variabel
yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi. Cara
menentukan modus data tunggal yakni dengan mengamati data
yang paling sering muncul.
Contoh modus data tunggal:

14
Berapakah modus dari data berikut : 1, 2, 2, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Jawab:
Modus= 4 , karena angka 4 muncul paling banyak yaitu 3 kali.
2. Modus data kelompok
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
Keterangan:
b = batas bawah kelas modus ialah kelas interval dengan
frekuensi terbanyak
P = Panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
terdekat berikutnya

contoh : berikut ini data nilai 80 siswa

NILAI UJIAN Frekuensi

31-40 1
41-50 2
51-60 5
61-70 15
71-80 25
81-90 20
91-100 12
Jumlah 80
Dari soal diketahui :
b = 70,5
b1 = 25 – 15 = 10
b2 = 25 – 20 = 5
p = 80,5 – 70,5 = 10

15
Maka Modus dapat ditentukan dengan rumus :

𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 (𝑏 ).
1 +𝑏2

10
= 70,5 + 10 (10+5)

= 77, 17

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Dalam
menghitung pengukuran gejala pusat seperti mean, modus, median dan quartile
harus berkesinambungan satu sama lain atau dapat di katakan terstruktur.
Karna kesaalahan dalan satu soal pengerjaan saja bisa membuat salah soal-soal
selanjutnya.

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Median
menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya

3.2 Saran

Saran kami yakni dengan adanya statistik dasar dalam mata kuliah maka
manfaatkanlah ilmu yang ada di mata kuliah statistik dasar guna menjadikan
dan mengarahkan kita kearah yang baik. Sehingga tercipta nilai karakter
bangsa.dan bisa menghitung.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sutrisno. 1974. Statistika Jilid 1 Cetakan ke XI. Yogyakarta : UGM

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskrisptif) Edisi


Kedua. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Saleh, Samsubar. 1990. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : UGM

18

Anda mungkin juga menyukai