Di susun oleh:
KELOMPOK 1
Dosen Pembimbing
Ns. Safri, M.Kep.,Sp.Kep.MB
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
D. Manfaat........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi, rumus dan cara menghitung rataan...............................................
B. Definisi, rumus dan cara menghitung median.............................................
C. Definisi, rumus dan cara menghitung modus...............................................
D. Definisi, rumus dan cara menghitung range................................................
E. Definisi, rumus dan cara menghitung varians..............................................
F. Definisi, rumus dan cara menghitung standar deviasi................................
G. Definisi, rumus dan cara menghitung koefisien varian...............................
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik merupakan sebuah metoda perhitungan yang mampu membantu banyak
kalangan manusia pada saat ini. Baik dalam kehidupan secara umum, sekolah,
perkuliahan, perkantoran dan lain sebagainya. Tidak hanya sampai di sana, statistik juga
digunakan untuk membantu dalam hal penelitian, bahkan membuat karya ilmiah seperti
skripsi, tesis dan disertasi. Hal ini juga diungkapkan Riduwan (2009), “statistik
merupakan alat untuk mempermudah perhitungan angka-angka atau data. Dari berbagai
kehidupan akan membutuhkan statistik untuk menganalisis sesuatu”.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas statitik memiliki banyak manfaat bagi
manusia, termasuk juga dalam pembuatan karangan ilmiah. Dalam pembuatan karangan
ilmiah begitu banyak materi-materi dari statistik yang digunakan, mulai dari distribusi
frekuensi, uji t, korelasi, regresi, ukuran letak (ukuran lokasi) dan lain sebagainya, yang
digunakan untuk membantu memudahkan dalam pengolahan data dari hasil penelitian
terutama pada penelitian kuantitatif. Dalam penelitian tersebut, statistik sangatlah peran
penting. Untuk itu sudah semestinya semua kalangan mempelajari statistik agar mampu
menerapkannya untuk kebutuhan tertentu. Terutama untuk siswa dan juga mahasiswa serta
ilmuan. Maka dari itu penulis akan membuat sebuah makalah yang berjudul “Biostatistik
menggunakan aturan Statistika Tendensi Sentral”. Diharapkan mampu membantu
mahasiswa lain untuk memahami materi ini
B. Rumusan masalah
C. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung rataan
D. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung median
E. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung modus
F. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung range
G. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung varians
H. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung standar deviasi
I. Bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung koefisien
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung rataan
4
2. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung median
3. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung modus
4. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung range
5. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung varians
6. Untuk mengetahui bagaimana definisi, rumus dan cara menghitung standar deviasi
7. Ubntuk mengetahui agaimana definisi, rumus dan cara menghitung koefisien
8. Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep
biostatistik menggunakan aturan tendensi sentral serta mampu mengaplikasikannya
dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Rataan (Mean)
A. Defenisi dan rumus rataan (Mean)
Mean biasanya dikenal sebagai rata-rata aritmatika, dihitung dengan cara
menambahkan seluruh skor dalam distribusi dan membaginya sesuai dengan
jumlah skor. Rataan untuk distribusi dapat didefinisikan sebagai penjumlahan
seluruh skor dibagi dengan jumlah skor. Notasi atau lambang untuk mean pada
populasi adalah µ (huruf Yunani, dibaca “miu”) dan notasi untuk mean pada
sampel adalah M atau x́ (dibaca “x-bar”).
Perlu diperhatikan jika notasi atau lambang untuk mean ditulis dengan
menggunakan huruf yunani µ berarti yang dibahas adalah populasi. Sedangkan jika
notasi untuk mean ditulis dengan huruf latin M atau x́ berarti yang dibahas
adalah sampel. Jika digunakan N berarti simbol untuk jumlah skor dari populasi
atau sampel.
Rumus :
x́ =
( X 1 + X 2+ …+ X n )
atau dengan rumus x́=
∑x
N N
Keterangan:
x́ : Mean atau rataan hitung data kelompok
∑x : Jumlah seluruh data
N : Jumlah skor
6
Menghitung mean untuk data kelompok :
Rumus:
x́ =
( f . x 1+ f . x2 +…+ f . xn )
atau x́ =
∑ fi . xi
N N
Keterangan :
x́ : Mean atau rataan hitung data kelompok
fi : Frekuensi kelas ke i
xi : Nilai kelas ke i atau nilai tengah kelas ke i
N : Jumlah frekuensi
C. Contoh soal berdasarkan Tutorial
Pembahasan:
Rumus x́=
∑x
N
56+62+52+48+68
x́=
5
286
¿
5
= 57,2
Pembahasan:
Rumus :
x́ =
∑ fi . xi
N
7
( 8.5 ) + ( 7.20 ) + ( 6.10 ) +(5.5)
x́ =
40
40+140+60+25
x́ =
40
265
x́ =
40
= 6,625
Pembahasan:
x́ =
∑ fi . xi
N
( 82.10 )+ ( 77.15 ) + ( 72.5 ) + ( 67.10 ) +(62.10)
x́ =
50
820+1155+360+670+ 620
x́ =
50
3625
x́ =
50
x́ = 72,5
2. Median
A. Definisi
Median adalah nilai yang letaknya di tengah dari data yang telah diurutkan,
dari mulai nilai yang terkecil hingga terbesar.
Artinya, median membagi data menjadi dua bagian yang sama banyak. Cara
penentuan median yang biasa dilambangkan dengan hufu m, tergantung pada
banyaknya jumlah data yang biasa dilambangkan dengan huruf n .
Jika pada suatu data jumlahnya ganjil, mediannya adalah nilai tengah data yang
telah diurutkan. Jika pada suatu jumlah data datanya genap, mediannya adalah
mean dari dua jumlah yang di tengah setelah data diurutkan.
8
B. Rumus median
1) Rumus Median Data Tunggal
Rumus median data tunggal sendiri dibagi menjadi dua bagian, tergantung
jumlah datanya. Yaitu median jumlah ganjil dan median jumlah genap.
a. Rumus Median Jumlah Ganjil
Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
Contoh soal:
Lima orang anak menghitung jumlah kelereng yang dimilikinya, dari hasil
penghitungan mereka diketahui jumlah kelereng mereka adalah sebagai
berikut.
5, 6, 7, 3, 2
Median dari jumlah kelereng tersebut adalah?
Jawab:
Karena jumlah data adalah ganjil, maka penghitungan median menggunakan
rumus median untuk data ganjil. Proses penghitungannya adalah sebagai
berikut.
Dari rumus matematis di atas, diperoleh bahwa median adalah x3. Untuk
mengetahui x3, maka data harus diurutkan terlebih dahulu. Hasil pengurutan
data adalah sebagai berikut.
2, 3, 5, 6, 7
Dari hasil pengurutan dapat kita ketahui mediannya (x3) adalah 5.
Keterangan:
Me = Median
9
n = jumlah data
x = nilai data
Contoh soal:
Sepuluh orang siswa dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Hasil
pengukuran tinggi badan kesepuluh siswa tersebut adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 171, 169, 160, 175, 173, 170, 165
Hitunglah median dari data tinggi badan siswa!
Jawaban:
Karena jumlah data genap, maka penghitungan median menggunakan rumus
median untuk data genap. Proses penghitungannya adalah sebagai berikut.
Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
10
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas
Me=x 5+1
( )
2
Me=x 3
Me=56
1
Me= x +x
(
2 ( 62 ) ( 62 +1) )
1
Me= ( x 3+ x 4 )
2
1
Me= ( 56+62 )
2
1
Me= ( 118 )
2
Me=59
3) Data kelompok
Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik
Program A2016 Mahasiswa FKP UNRI
Nilai Frekuensi
65 5
60 10
55 25
50 5
45 5
Jumlah 50 N
11
1
Me= x +x
( )
2 ( 502 ) ( 502 +1)
1
Me= ( x 25+ x 26 )
2
1
Me= ( 55+55 )
2
1
Me= ( 110 )
2
Me=55
4) Data kelompok
Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai Ujian
Biostatistik
50
Me=44,5+
2
( )
−15
20
5
10
Me=44,5+
20( )
5
50
Me=44,5+
20( )
Me=44,5+ 2,5
Me=47
3. Modus
A. Definisi
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai
12
modus. Untuk bisa melihat hasil akhir dari modus maka kita harus menentukan
kelas pada tabel dengan memilih frekuensi yang paling banyak.
B. Rumus Modus
Jumlah 50 N
5
Mo = 54,5 + ( ¿
5+ 5
5
= 54,5 +
10
= 54,5 + 0,5 = 55
Interval (X) F
55-59 10
50-54 10
13
45-49 15
40-44 10
35-39 5
Jumlah 50 = N
5
Mo = 44,5 + ( ¿ x5
5+ 5
5
= 44,5 + x5
10
= 44,5 + 2,5 = 47
4. Range
A. Definisi
Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan
data dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan
adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga nilai yang
terkecil tersebut. Semakin kecil nilai r maka kualitas data akan semakin baik,
sebaliknya semakin besar nilai r, maka kualitasnya semakin tidak baik.
B. Rumus
R = Xmax – Xmin
Keterangan :
R = range (jangkauan atau rentang)
Xmax = nilai data yang paling besar
Xmin = nilai data yang paling kecil.
5. Varians
A. Definisi
Varian adalah rata-rata perbedaan antara mean dengan nilai masisng-masing
observasi.
B. Rumus
V (S2) = Σ(x-x)2
n-1
Rumus untuk data tunggal
V (S2) = Σf(x-x)2
n-1
15
2) Nilai Ujian Biostatistik Pogram A2016
Interval Nilai F
81-85 5
76-80 10
71-75 10
66-70 10
61-65 5
Jumlah 50 = ∑ fx
Jawaban
S² ¿
∑ f (x− ẋ) ²
n−1
Ẋ = 2920/40 = 73
S² ¿
∑ f (x− ẋ) ² ¿
1500
= 38,461
n−1 39
6. Standar deviasi
A. Definisi
Standar deviasi yaitu nilai statistik yang dimanfaatkan untuk menentukan bagaimana
sebaran data dalam sampel, serta seberapa dekat titik data individu ke mean ataupun rata-
rata nilai sampel.
B. Rumus
n n 2
n
i =1
2
∑ x −¿ ∑ x 1
i ( )
i=1
n( n−1)
s=√ ¿
Jawaban :
n n 2
n
∑ x −¿ ∑ x 1
i =1
2
i ( )
i=1
n( n−1)
s=√ ¿
n 2
(∑ )
i=1
x 1 = ( 10 x 65+5 x 60+15 x 55+ 10 x 50+10 x 45 )2
2
¿ ( 650+300+825+500+ 450 )
2
¿(2725)
¿ 7425625
s=
√ 50 (150875 )−7425625
50( 50−1)
s= √
7543750−7425625
50 x 49
s=
2450
s= √ 48,21
√
118125
s=6,94
17
Interval Nilai F
81-85 5
76-80 10
71-75 10
66-70 10
61-65 5
Jumlah 50 = ∑ fx
n
∑ xi = ( 5 x 83 ) + ( 10 x 78 )+ ( 10 x 73 ) + ( 10 x 68 ) + ( 10 x 63 )
i=1
= 2920
n 2
(∑ )
i=1
xi = 2920 2
= 8.526 .400
n
√
n n 2
s=
n∑ x −
i=1
2
i (∑ )
i =1
xi
n(n−1)
¿
√
40 x 214.660−(8.526 .400)
40 x 39
¿
√
8.586 .400−8.526 .400
1560
¿
√ 60.000
1560
¿ √ 38,46
¿ 6,20
7. Koefisien varian
A. Definisi
koefisien varian adalah untuk perbandingan variasi antara dua pengamatan atau lebih.
Nilai yang lebih besar menunjukkan adanya variasi pengamatan yang lebih besar. Sebagai
contoh, dari data survei perilaku hidup sehat di kota X tersebut dihitung nilai koefisien
varian dari glukosa darah dan kadar kolesterol. Hasil menunjukkan nilai koefisien varian
dari glukosa darah adalah 36%, sedangkan nilai koefisien varian dari kadar kolesterol
adalah 18%. Ini menunjukkan variasi kadar glukosa darah lebih besar dibandingkan kadar
kolesterol.
B. Rumus
18
S
COV = ×100
X
COV : Coeficient of Variation
S : Standar Devisiasi
X : Mean / rata-rata
C. Contoh soal berdasarkan Tutorial
1) Distribusi frekuensi nilai biostatistik program A2016 mahasiswa FKP UNRI
Penyelesaian:
Diketahui:S=6,94
X=48,2
KV=S.100%
X
=6,94 . 100%
48,2
KV =14,3
S
COV = ×100
X
6,20
COV = × 100
73
COV =8,49
BAB III
PENUTUP
19
A. Kesimpulan
1. Tendensi sentral adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya suatu
data
2. statistik dipergunakan untuk menarik kesimpulan terhadap sifat-sifat
populasi yang sebenarnya berdasarkan hasil pengamatan data sampel.
3. Rata-rata hitung (Mean) adalah jumlah dari seluruh data dibagi dengan
jumlah/banyaknya data.
4. modus adalah nilai dari beberapa data yang memiliki frekuensi tertinggi
baik terbanyak dalam pengamatan.
5. median adalah nilai tengah dari data yang terlebih dahulu diurutkan dari
data yang terkecil sampai data yang terbesar ataupun dari data yang terbesar
sampai data yang terkecil.
6. Ukuran tendensi sentral yang lazim digunakan adalah rataan, median, modus,
range, standar deviasi, varians, koefisien varian.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi statistika menggunakan
aturan tendensi sentral yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atas referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para
pembaca .
20
DAFTAR PUSTAKA
21