“STATISTIKA DASAR “
DISUSUN OLEH:
AISYAH FADHILLAH (4213121036)
KELAS: PSPF 2021 C
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical
Book Review pada mata kuliah Statistika Dasar. Critical Book Review ini merupakan tugas
yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah Statistika Dasar pada Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan . Penulis menyadari
bahwa penyusunan laporan Critical Book ini ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini baik
dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan laporan ini, saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................................
B. SARAN ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
Ada pun tujuan dari pada Kritik buku ini adalah:
-Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku yang berjudul Statistika Dasar
-Memenuhi tugas Mata Kuliah Statistika Dasar yang diampu oleh Dosen
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah mengkritik buku ini adalah :
-Memahami dengan jelas materi yang terkandung di dalam buku ini.
-Dapat di jadikan sebagai salah satu bahan belajar yang lebih baik dan bermutu
BAB II
PEMBAHASAN
RINGKASAN BUKU I
IDENTITAS BUKU
A. Defenisi Dasar
Ukuran tendensi sentral secara umum diartikan sebagai pusat dari distribusi, dalam hal
ini meliputi mean( rata rata), median( nilai pembatas separuh data), modus( yang paling
sering muncul dan sejenisnya. Bentuk datanya disini dibedakan atas data tunggal dan
data berkelompok. Data tunggal adalah data data sampel kecil, sedangkan data
berkelompok adalah data data tunggal yang sudah dikelompok kelompokkan dalam
bentuk distribusi frekuensi.
• Mean
mean data tunggal merupakan jumlah nilai data dibagi dengan banyaknya data.
Contoh :
rataan untuk 23, 3, 23, 46, dan 45 adalah :
𝑋1+𝑋2+⋯+𝑋𝑛 ∑𝑛
𝑖=0 𝑋1
𝑋̅= =
𝑛 𝑛
23+3+23+46+45
𝑋̅ = = 28
5
• Modus
Modus data tunggal adalah suatu nilai yang mempunyai frekuensi kemunculan tertinggi.
f(xm) = max f(xi),1≤ i ≤ n
Contoh :
Diberikan data : 2, 1, 3, 3, 4, 5, 6, 7, 1, 1, 8, 5, 1, 1
Dalam hal ini dapat ditulis 1 muncul 5x, 2 muncul 1x, 3 muncul 2x, 4 muncul 1x, 5
muncul 2x, 6, 7, 8, masing masing muncul sekali. Jadi dalam hal ini modusnya adalah
Mo= 1.
• Median
Jika jumlah data genap, maka median adalah rataan antara dua nilai yang terletak
ditengah, dan jika jumlah data adalah ganjil maka nilai median berada tepat pada urutan
tengah.
Contoh : Diberikan data 2, 1, 3, 4, 5, 6, 3, 3, 4.
Pertama kali data tersebut harus diurutkan dahulu sebagai berikut:
1, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 6, dalam kasus ini n = 9 (ganjil)
Jadi Me = x(9+1/2) = x5 = 3
Catatan :
Ada hal yang perlu didiskusikan disini untuk melakukan perhitungan quarti, desil, dan
persentil. Pada materi SMP/SMA perhitungan tersebut langsung dengan mengelompokan
data sesuai pembagian kelompok persentasenya. Pada pembahasan disini akan disajikan
dimulai dengan rumus letak. Untuk menghitung quartil, desil, atau persentil tertentu,
terlebih dahulu dihitung letak/posisi data.
Perhitungan disini diberikan rumusnya untuk persentil.Pada perhitungan quartil dan desil
dapat menyesuaikan dengan rumus persentil. Misal Q1 = P25,D2 = P20 dan seterusnya.
Misalkan diberikan data x1,x2,...xn, akan dicari persentil ke –i (pi). Rumusnya posisi untuk
persentil :
Rumus letak:
Dimana n = banyaknya data
i = 1,2,...,100
𝑖 (𝑛+1 )
p1 = 100
Untuk perhitungan quartil angka pembagi 100 diganti 4, dan perhitungan desil angka
100.
𝑖 (𝑛+1) 𝑖 (𝑛+1 )
k1 = d1 =
4 100
sehingga nilai yang akan dicari adalah :
p1 = xm.+t (xm+1-xm)
dimana :
p1 = nilai yang akan dicari
m = pembulatan p1 ke bawah
m+1 = posisi m ditambah1
t = p1-m
∑ 𝐹𝑖𝑋𝑖
𝑋̅
∑ 𝐹𝑖
Disini x1 = tanda kelas interval dan f1= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x1.
RINGKASAN BUKU 2
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : PENGANTAR STATISTIKA
Penulis : Prof. Dr. HUSAINI USMAN, M. Pd., M.T.
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2010
Kota Terbit : Yogyakarta
ISBN : 979-526-222-X
KEADAAN KELOMPOK
A. UKURAN PENEMPATAN
1. Median
Median (yang disingkat Me) ialah nilai tengah-tengah dari data yang diobservasi,
setelah data tersebut diurutkan mulai data terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya.
Data yang sudah disusun dalam daftar distrribusi frekuensi. Me dihitung dengan rumus
1
𝑛−𝐹
2
Me = b + p 𝑓
Di mana: b = batas bawah kelas Me
p = panjang kelas Me
n = ukuran sampel
F = jumlah semua frekuensi
f = frekuensi kelas Me
2. Kuartil
Kuartil ialah jika sekumpulan dat dibagi empat bagian sama banyakanya, setelah data
disusun menurut data terkecil sampai terbesar. Untuk menetukan nilai kuartil sebagi berikut:
1. Susun urutan data dari terkecil sampai terbesar
2. Tetapkan 1 tk kurtil
3. Tetapkan nilai kuartil dengan rumus
𝑖 (𝑛+1)
Letak Ki = data ke 4
Dengan i = 1, 2, 3
Untuk data yang sudah dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensinya dihitung
dengan rumus:
𝑖𝑛
−𝐹
Ki = b + p ( 4 𝑓 )
Dengan i = 1, 2, 3
3. Desil
Desil ialah jika sekumpulan data dibagi sepuluh bagian yang sama banyaknya, setelah
disusun dari yang terndah sampai yang tertinggi.
𝑖 (𝑛+1)
Letak Di = data ke = 10
Dengan i = 1, 2, 3, …………9
Untuk data dalam tabel distribusi frekuensi nilai Di dihitung dengan rumus:
𝑖𝑛
−𝐹
10
Di = b +p ( )
𝑓
4. Persentil
Persentil ialah sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama besar,
setelah data disusun mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
𝑖 (𝑛+1)
Letak Pi = data ke-
100
Dengan i = 1, 2, 3, ………99
Jika nilai Pi dihitung dari nilai tabel distribusi frekuansi, maka rumusnya menjadi
𝑖𝑛
−𝐹
Pi = b +p (100𝑓 )
Dengan i = 1, 2, 3, …….100
2. Rata-rata Ukur
Jika perbedaan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, maka rata-rata ukur
lebih baik digunakan daripafa rata-rata ukur adalah:
U = 𝑛√𝑥1 𝑥2 𝑥3
Jika nilai datanya besar, maka digunkan rumus:
∑ log 𝑥1
log U = 𝑛
untuk data yang cenderung lberkembang misalnya pertumbuhan penduduk, maka rumusnya:
𝑥
P1 = P2 (1 + )2
100
3. Modus
Modus atau mode ialah nilai data yang paling sering muncul di dalam suatu
pengamatan. Jika nilai yang muncul itu hanya ada satu macam saja, maka modus tersebut
dinamakan unimodel. Dan jika nilai yang muncul ada dua macam mak modus itu disebut
bimodal.
D. UKURAN SIMPANGAN
1. Rentang
Rentang ialah variasi yang paling sederhana yang dihitung dari datum yang terbesar
dikurang data terendah.
Rentang = datumterbesar - datumterkecil
R = xtr - xtl
Atau
𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖 )2
S2 = 𝑛(𝑛−1)
Bila datanya sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, maka rumusnya:
𝑛 ∑ 𝑓1 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑓1 𝑥𝑖 )2
S2 = 𝑛(𝑛−1)
BAB III
PEMBAHASAN
1. Kelebihan
• Buku 1
* Cover buku menarik
* Setiap pembahasan dilengkapi dengan soal
* Menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami
* Isinya lengkap mulai dari Mean, Median,Modus, generalisasi median
• Buku 2
* Setiap rumus yang ada selalu disertai dengan keterangan
* Pembahasan juga selalu disertai dengan contoh
* Isinya rapi tidak bosan untuk dibaca
2. Kekurangan
• Buku 1
*Setiap rumus yang ada tidak disertai dengan keterangan
*Terkadang buku menggunakan bahasa yang susah dipahami
• Buku 2
*Warna buku tidak terlalu menarik
* Mudah bosan membaca karena tulisan terkadang agak ada bayangannya
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Tendensi sentral adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya suatu data. Ukuran
tendensi sentral yang lazim digunakan adalah :
1. Mean Adalah angka rata-rata. Dari segi aritmetik, Mean adalah jumlah nilai-nilai
dibagi dengan jumlah individu
2. Median adalah suatu nilai yang membatasi 50 persen frekuensi distribusi bagian
bawah dengan 50 persen frekuensi distribusi bagian atas
3. Mode( Modus ) adalah nilai data yang sering muncul(frekuensi terbesar) dalam
rangkaian data itu.
4. Kuartil adalah sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya dibagi
menjadi 4 bagian yang sama banyak, maka ketiga bilangan pembaginya disebut
dengan kuartil. Ketiga kuartil tersebut adalah kuartil kesatu, kuartil kedua, dan kuartil
ketiga, yang dilambangkan secara berurutan mulai dari yang paling kecil dengan K1,
K2, dan K3.
5. Desil adalah sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya dibagi
menjadi 10 bagian yang sama banyak, maka kesembilan bilangan pembaginya.
6. Presentil adalah sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya dibagi
menjadi 100 bagian yang sama banyak, maka kesembilan puluh sembilan bilangan
pembaginya disebut dengan persentil. Kesembilan puluh sembilan persentil tersebut
adalah persentil kesatu, kedua, ketiga, …, kesembilan puluh sembilan , yang
dilambangkan secara berurutan mulai dari yang paling kecil dengan P1, P2, P3, …,
P99.
2. SARAN
Buku ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang
Persamaan diferensial parsial alangkah baiknya diberikan suatu masukan yang
membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan dimasa
dewasa ini, dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dimasa
yang akan datang dalam pembuatan Critical Book Riview (CBR) yang baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA